Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri di Kota Padang

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan

  2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6880 2337-6880 2337-6880

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Online: http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 143-150 Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 143-150 Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 143-150 dan dan dan

  ISSN Online:

  ISSN Online:

  Info Artikel: Diterima 15/06/2013 Direvisi 26/06/2013 Dipublikasikan 30/06/2013

  Ikatan Konselor Indonesia (IKI) Kondisi Stres A Akademik Siswa SMA Negeri geri di Kota Padang g

  3

  1

  2 & Zadrian Ardi Taufik Ifdil

  123

  Fakultas Ilmu Pendidikan, Un , Universitas Negeri Padang

  Abstract This research conduct base fro from increasing the National Examination standards fr s from recent years, and overload student’s learning a activity in Senior High Scholl (SMA). These conditio itions as triggers stress students, from a long time, its its influence on their learning. Based that, the research rch is to identify level of student academic stress, and nd differences base gender, and school location. This is research use Cluster Random Sampling. Samples a s are grouped into 3 (three), that’s school is located in in downtown, midtown and the Suburbs. Research find findings show that there are 15% of student’s stress acad cademic at low levels of, 71,8% experiencing stress a academic at medium level, and 13.2% of students nts experiencing stress academic at high level. There ere was no significant difference between the academic ic stress Student SMAN in Padang by location and ge gender. These research findings can then be an impo mportant basic need for guidance and counseling servi rvices in order to decrease the level of stress of academ emic students in Padang city, so that they can learn by ma y making every effort that is optimal.

  Keyword: Stres, stress akadem demik, konseling, SMA Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling and Education (IICE) Multikarya Kons Indonesian Institute for Counseling and Education (IICE) Multikarya Kons Indonesian Institute for Counseling and Education (IICE) Multikarya Kons PENDAHULUAN

  Masa remaja merupakan masa sa storm and stress, di mana merupakan masa yang ber bergolak dan berisi konflik serta perubahan suasana hati. ( Pay ayne, M. A. 2012; Arnett, J. J. 2006), yang dapat me menyebabkan depresi (Byrne & Mazanov, 2007; Deardorff & & Sandler, 2003; Lazaratou & Soldatos , 2010). K Kondisi ini disebabkan karena banyaknya goncangan-goncan angan dan perubahan yang cukup radikal dari masa a sebelumnya (Santrock, 2003; Hurlock, 1994).

  Perubahan tuntutan bela elajar dari masa sebelumnya juga menyebabkan muncu culnya gejala stress. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh tu tuntutan yang tinggi terhadap prestasi siswa. Dari t ri tahun ke tahun Kementerrian Pendidikan dan Kebudayaan m n menetapkan standar kelulusan yang selalu meningka kat. Di samping itu pemerintah

  • Telp atau Alamat Email Koresponden : Telp atau Alamat Email Koresponden : Telp atau Alamat Email Koresponden :
  • 1

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx

  daerah kabupaten dan kota ju juga menuntutdan kadangkal menekan pihak sekolah ah agar mencapai prestasi yang tinggi serta tingkat kelulusan s n siswa yang harus mendekati 100 %. Di pihak lain beb eban belajar siswa di SMA juga ditrasa banyak. Tuntutan yan yang tinggi itu seringkali menjadi pemicu munculn ulnya stres pada peserta didik, khususnya pada mereka yang ng tidak memiliki kesiapan dan kedisiplinan dalam bela elajar. Menurut Baldwin (dalam Desmita, 2009) dalam mengha hadapi beban pelajaran yang dirasa cukup berat di seko ekolah akan dapat menimbulkan stress pada remaja, terutama a bagi remaja high school, mengingat pada masa asa ini remaja pada umumnya mengalami tekanan dari pihak ak sekolah dan kadangkala dari orang tua untuk memp mperoleh nilai yang tinggi agar dapat melanjutkan pendidika kan ke perguruan tinggi favorit. Lebih lanjut Rainh inham (dalam Desmita, 2009) menyatakan bahwa pada masa asa-masa sekolah menengah disatu sisi merupakan kes kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang sangat berha rharga bagi remaja, tetapi disisi lain mereka dihadapka kan dengan banyaknya tuntutan dan perubahan yang cepat yang ang pada kahirnya dapat membuat mereka mengalami m i masa-masa yang penuh dengan stress.

  Sebagian besar sumber er stress siswa berasal dari masalah akademik (Elias, 20 2011). Stres di bidang akademik pada anak muncul ketika hara rapan untuk meraih prestasi akademik meningkat, baik aik dari orang tua, guru ataupun teman sebaya. Harapan te tersebut seringkali tidak sesuai dengan kemam ampuan yang mereka miliki (Shahmohammadi, 2011).

  Di kalangan remaja In Indonesia banyak ditemukan fenomena ketidakmamp mpuan siswa mengelola stress. Akibatnya akan berbuntut pad ada hal-hal tragis seperi melarikan diri dan bunuh diri m ri misalnya, seorang siswa shock dan bunuh diri karena tidak lul lulus UN (Kompasiana, 2011), Karena malu dengan nila ilai raport rendah, seorang siswi di bekasi menggantungkan dir diri (Ehan, 2011), Peristiwa di Medan seorang gadis b s bunuh diri dengan loncat dari lantai 4 sebuah plaza karena a tidak naik kelas (Global Medan 2010). Dalam kuru urun waktu lima bulan terakhir sampai November 2011, di Ka Kabupaten Banyumas terdapat 12 kasus bunuh diri de dengan berbagai motif. Dari 12 kasus tersebut, lima kasus ter terbaru dilakukan oleh pelaku yang masih berusia rem remaja (Suara Merdeka, 2011).

  Angka kasus bunuh diri pada ada kalangan anak hingga remaja di Indonesia terma masuk tinggi di Asia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia W a WHO, pada 2005 tercatat 50 ribu penduduk Indonesia sia bunuh diri setiap tahun. Dari kejadian kasus bunuh diri ters tersebut, ternyata kasus yang paling tinggi terjadi pada ada rentang usia remaja hingga dewasa muda, yakni 15-24 tahu ahun (Kompasiana.b, 2011).

  Banyaknya kasus-kasus yang g terjadi dan semakin banyak stresor yang timbul, sem semakin meningkat pula tingkat stres pada remaja. Oleh karena enanya penelitian ini dilakukan merupakan langkah awa awal untuk mendeskripsi tingkat stress yang terjadi di SMA Neg Negeri di Kota Padang. Sehingga dapat menjadi data awa awal untuk menentukan langkah lanjut bagi terentasnya permasa asalahan stress di kalangan siswa

TUJUAN PENELITIAN

  Penelitian dilakukan untuk tuk mengungkapkan tingkat stress akademik siswa di di SMA Negeri Kota Padang, penetilian ini lebih lanjut akan an mengidentifikasi tingkat perbedaan stress akademik b ik berdasarkan jenis kelamin dan lokasi sekolah.

  METODOLOGI

  Penelitian ini adalah pe penelitian kuantitatif deskriptif (Marguerite et. Al., 2006 006: Kultar Singh, 2007) dengan populasi siswa SMA Negeri d i di Kota Padang yang ada di Kota Padang. Sample d e diambil dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampli mpling sampling yang dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok pok yaitu sekolah di pusat kota,

  © 2013 Indonesian ian Institute for Counseling and

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx tengah kota dan pinggiran kota ota dengan total sampel 319 siswa. Intrumen digunakan an Skala Stres Akademik (SSA).

  Data dianalisis dengan mengg ggunakan statistik deskriptif dan untuk analisis perbe rbedaan tingkat stress akademik berdasarkan jenis kelamin da dan lokasi sekolah dilakukan ujibeda dengan meng nggunakan ANOVA dan t-test menggunakan SPSS Ver. 17. .

  HASIL PENELITIAN Tingkat Stres Siswa SMA Ne Negeri Kota Padang

  Setelah analisis statistik tik dengan, maka diperoleh data seperti pada Tabel 1 seb sebagai berikut: TABLE 1

  Deskripsi Stres Akademik Siswa

  Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi

  Frequency Frequency Frequency Percent Percent Percent Valid Percent Valid Percent Valid Percent Cumulative Cumulative Cumulative

  Percent Percent Percent Valid Valid Valid

  15.0

  15.0

  48

  48

  48

  15.0

  15.0

  15.0

  15.0 Sedang Sedang Sedang 229 229 229

  15.0

  15.0

  15.0 Rendah Rendah Rendah

  71.8

  71.8

  71.8

  71.8

  71.8

  71.8

  86.8

  86.8

  86.8 Tinggi Tinggi Tinggi

  42

  42

  42

  13.2

  13.2

  13.2

  13.2 Total Total Total 319 319 319 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 Dari tabel tersebut da dapat digambarkan bahwa 15 % siswa SMA Negeri kot kota Padang berada pada tingkat stres akademik rendah, 71,8 % % siswa SMA Negeri kota Padang berada pada tingka kat stres akademik sedang, 13,2

  13.2 13.2 100.0 100.0 100.0

  % siswa SMA Negeri kota Pa Padang berada pada tingkat stres akademik tinggi. Da Dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri kota Padang yan ang mempunyai prosentase paling banyak adalah siswa iswa yang berada dalam kategori tingkat stres akademik sedang g (71,8 %).

  Tingkat stres akademikk sisw siswa SMA Negeri di Kota Padang berdasarkan jenis nis kelamin

  Setelah analisis statistik tik maka diperoleh data sebagai berikut:

  Table 2 Perbedaan Stress Berdasarkan Jenis Kelamin in Group Statistics Group Statistics Group Statistics Std. Error Mean Std. Error Mean Std. Error Mean

  JK JK JK N N N Mean Mean Mean Std. Deviation Std. Deviation Std. Deviation

  Total Total Total .647 .647 .647

  Perempuan Perempuan Perempuan 209 209 209 92.80 9.359 9.359 9.359

  92.80 Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki 110 110 110

  92.80

  93.73 93.73 10.516 10.516 10.516 1.003 1.003 1.003

  93.73

  Berdasarkan data di a i atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat stres sis siswa perempuan adalah 92,80 ( kategori sedang), sedangkan sis siswa laki-laki adalah 93,73 (kategori sedang).

  © 2013 Indonesian ian Institute for Counseling and

  Table 3 t-Test Stress Akademik Berdasarkan Jenis Kelamin equal variance assumed adalah

  Mean Difference

  Std. Error Differenc e

  95% Confidence Interval of the Difference Lower Uppe r

  Total Equal variances assumed

  2.407 .122 - .80

  2 317 .423 -.923 1.151 -3.188 1.341 Equal variances not assumed

  • .77
  • .77
  • .77

  4 200.54

  8 .440 -.923 1.193 -3.277 1.430

  Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Perbedaan tingkat stres akademik siswa SMA Negeri di Kota Padang berdasarkan jenis kelamin

  Setelah analisis statistik dengan, maka diperoleh data sebagai berikut

  kkan bahwa kedua varians dari r kepada nilai equal variances an signifikansi 0, 423. Oleh t perbedaan yang signifikan ain tidak terdapat perbedaan

  Independent Samples Test

  sarkan lokasi sekolah

  maka diperoleh Nilai Mean ar masing- masing daerah yaitu ri tingkat stres akademik sedang stres akademik sedang (91.97), ategori sedang (94.32).

  Independent Samples Test

  Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- tailed)

  Mean Difference

  Std. Error Differenc e

  95% Confidence Interval of the Difference Lower Uppe r

  Total Equal variances assumed

  2.407 .122 - .80

  2 317 .423 -.923 1.151 -3.188 1.341 Equal variances not assumed

  4 200.54

  Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- tailed)

  tistik dengan menggunakan ANOVA dilakukan, ma bedaan yang besar tingkat stres akademik siswa antar di lokasi sekolah pinggiran kota berada dalam kategori tin di lokasi tengah kota berada dalam kategori tingkat st erada di lokasi sekolah pusat kota juga berada dalam kate

  Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx

  Std. Error Differenc e

  © 2013 Indonesian Perbedaan tingkat stres akademik siswa SMA Negeri di Kota Padang berdasarkan jenis kelamin

  Setelah analisis statistik dengan, maka diperoleh data sebagai berikut

  Table 3 t-Test Stress Akademik Berdasarkan Jenis Kelamin

  Tabel diatas menunjuk 2,407dengan signifikansi 0, 1 populasi adalah sama. Oleh k

  assumed .

  Berdasarkan nilai t-test yang di karena signifikansi 0, 423 > 0,0 antara tingkat stres akademik s yang signifikan tingkat stres ak

  Perbedaan tingkat Stress aka

  Setelah analisis statisti menunjukkan tidak ada perbed rata-rata siswa yang berada di (92.80), siswa yang berada di demikian juga siswa yang bera

  Independent Samples Test

  Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- tailed)

  Mean Difference

  95% Confidence Interval of the Difference Lower Uppe r

  kademik siswa SMA Negeri di Kota Padang berdasa

  Total Equal variances assumed

  2.407 .122 - .80

  2 317 .423 -.923 1.151 -3.188 1.341 Equal variances not assumed

  4 200.54

  8 .440 -.923 1.193 -3.277 1.430

  Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx ian Institute for Counseling and

  Perbedaan tingkat stres akademik siswa SMA Negeri di Kota Padang berdasarkan jenis kelamin

  Setelah analisis statistik dengan, maka diperoleh data sebagai berikut

  Table 3 t-Test Stress Akademik Berdasarkan Jenis Kelamin

  jukkan bahwa nilai F untuk jenis kelamin dengan equ , 122. Karena probabilitas > 0,05 sehingga menunjukk h karena itu, nilai t-test yang akan dipakai berdasar diperoleh terlihat bahwa t hitung adalah -0,802 dengan

  0,05 maka diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat p k siswa laki-laki dan siswa perempuan, dengan kata lain akademik siswa dari jenis kelamin.

  8 .440 -.923 1.193 -3.277 1.430

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx

  

Table 4

Tes Homogenitas Varian

Test of Homogeneity of Variances Test of Homogeneity of Variances Test of Homogeneity of Variances

  Total Total Total Levene Statistic Levene Statistic Levene Statistic df1 df1 df1 df2 df2 df2 Sig. Sig. Sig. 4.412 4.412 4.412

  2 2 316 316 316 .013 .013 .013

  2

ANOVA ANOVA ANOVA

  Total Total Total Sum of Squares Sum of Squares Sum of Squares df df df Mean Square Mean Square Mean Square F F F Sig. Sig. Sig. Between Groups Between Groups Between Groups 270.963 270.963 270.963

  2 2 135.482 135.482 135.482 1.424 1.424 1.424 .242 .242 .242 Within Groups Within Groups Within Groups 30061.269 30061.269 30061.269 316 316 316 95.131 95.131 95.131 Total Total Total 30332.232 30332.232 30332.232 318 318 318

  2

  Sedangkan dari data di a di atas, diketahui bahwa nilai F adalah 1,424 dengan sign ignifikansi 0, 242. Oleh karena t > t (0, 242. >0,05) ma aka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perb erbedaan yang signifikan antara

  hitung tabel

  tingkat stres akademik siswa S SMA Kota Padang yang berada pada sekolah yang berl erlokasi di pusat kota, tengah kota dan pinggiran kota atau tin tingkat stres akademik siswa SMA di semua daerah kot ota padang rata-rata sama yaitu berada pada kategori sedang (9 (93,12) Artinya tidak ada perbedaan tingkat stres akade demik siswa berdasarkan daerah belajar.

  PEMBAHASAN Tingkat Stres Akademik Sisw iswa SMA Negeri Kota Padang

  Berdasarkan hasil pen penelitian, tingkat stres akademik siswa SMA Negeri k ri kota Padang tergolong berada dalam kategori tingkat stres ak akademik sedang yaitu sebesar 71,8 %. Sementara itu 13 13,2 % siswa SMA Negeri kota Padang berada pada tingkat str stres akademik tinggi dan 15 % siswa SMA Negeri kot kota Padang berada pada tingkat stres akademik rendah. Hal in ini berarti bahwa kondisi siswa SMA Negeri Kota pa padang merasakan kondisi stres akademik, akan tetapi mereka m a masih dapat mengontrol/mengelolanya.

  Siswa SMA Negeri Ko i Kota Padang masih dapat mengontrol situasi atau kond ndisi penyebab munculnya stres yang berkaitan dengan berbag agai tuntutan akademis. Menurut Lazarus (1984), berp erpendapat bahwa sesuatu yang menimbulkan stres tergantung ng pada bagaimana individu menilai dan menginterpre pretasikan suatu kejadian secara kognitif. Penilaian kognitif (co (cognitive appraisal) yang digunakan Lazarus mengga gambarkan interpretasi individu terhadap kejadian-kejadian da dalam hidup mereka sebagai sesuatu yang berbahaya,

  a, mengancam, atau menantang dan keyakinan mereka apakah ah mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi suat atu kejadian dengan efektif. Kemampuan siswa m mengontrol situasi atau kondisi penyebab munculnya ya stres yang berkaitan dengan berbagai tuntutan akademis me menurut pandangan Lazarus (dalam Santrock, 2003) mel elalui dua langkah:

  1) Penilaian primer (primar mary appraisal), mengartikan apakah suatu kejadian ian mengandung bahaya atau menyebabkan kehilangan, m n, menimbulkan suatu ancaman akan bahaya di masa yan yang akan datang atau tantangan yang harus dihadapi. 2) Penilaian sekunder (second ondary appraisal), mengevaluasi potensi atau kemampu puan dan menentukan seberapa efektif potensi atau kemam mpuan yang dapat digunakan untuk menghadapi suatu k u kejadian.

  © 2013 Indonesian ian Institute for Counseling and

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx

  Meskipun secara umu mum kondisi tingkat stres akademik siswa SMA Neg Negeri kota Padang berada pada kategori sedang, akan tetapi b i banyak juga diantara mereka yang berada dalam ka kategori tingkat stres akademik tinggi yaitu sebesar 13,2 %. Ha . Hal ini berarti bahwa siswa SMA Negeri kota Padang ng tidak luput dari kondisi stres akibat berbagai tuntutan akadem demik.

  Selain hal tersebut, da dalam hasil penelitian 15 % siswa SMA Negeri kota Pa Padang berada pada tingkat stres akademik rendah. Dalam hal hal ini membuktikan bahwa stress akademik tidak s sepenuhnya bermakna negatif melainkan dapat bermakna po positif dalam artian dapat sebagai tantangan untuk m mengatasinya. Stress ini tidak membahayakan, malah sebalik aliknya diperlukan untuk meningkatkan kualitas diri d i dan prestasi belajar (Desmita, 2009). Seseorang yang menila ilai stress sebagai tantangan (Challenge) akan memiliki iki semangat yang tinggi, karena merasa tertantang berarti meras rasa positif terhadap tuntutan yang dihadapi (Cooper, 20 2004).

  Dalam upaya meredu duksi stres menurut Lazarus dan Folkman (Cooper, 20 2004; Kavanagh, 2005; Aldwin, 2007, Larkin, Kevin T. 2005) a ) ada dua strategi yang dilakukan seseorang dalam mela elakukan coping, yaitu:

  a. Problem-focused coping ad adalah usaha mengatasi stres dengan cara mengatur a r atau mengubah masalah yang dihadapi dan lingkungan se sekitar yang menjadi penyebab tekanan.

  b. Emotion-focused coping ad adalah usaha mengatasi stres dengan cara mengatur res respon emosional dalam rangka menyesuaikan diri dengan d n dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau atau situasi yang dianggap penuh tekanan.

  Individu cenderung m menggunakan problem focused coping untuk kondisi isi yang dapat dikontrolnya dan menggunakan Emotion focus cused coping dalam menghadapi masalah-masalah y yang sulit dikontrol, namun terkadang individu juga meng enggunakan strategi coping tersebut secara bersamaan an, meski tidak semua strategi coping juga dapat digunakan i n individu. Hal inilah yang dapat membuat seseorang te terhindar atau mengalami stres akademik rendah.

  Perbedaan tingkat stres akad ademik siswa SMA Negeri di Kota Padang berdasark arkan jenis kelamin

  Berdasarkan hasil pen enelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang g signifikan antara tingkat stres akademik siswa laki-laki dan an siswa perempuan. Nilai t-test yang diperoleh terlihat at bahwa t hitung adalah -0,802 dengan signifikansi 0, 423. Ol . Oleh karena signifikansi 0, 423 > 0,05 maka dipero eroleh kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signif nifikan antara tingkat stres akademik siswa laki-laki d i dan siswa perempuan, dengan kata lain tidak terdapat perbed edaan yang signifikan tingkat stres akademik siswa dari ari jenis kelamin. Hal ini berarti kondisi tingkat stres siswa ba baik siswa perempuan dan siswa laki-laki berada dalam alam kategori hampir sama atau perbedaannya tidak signifikan, an, meskipun secara gambaran umum nilai rata-rata kedu duanya berbeda rata-rata tingkat stres siswa perempuan adalah 9 h 92,80 sedangkan siswa laki-laki adalah 93,73.

  Hasil penelitian ini m mendukung penelitian Leadbeater (1999) yang menunj unjukkan bahwa reaktivitas stres tidak berbeda antara anak pe perempuan dan anak laki-laki. Namun hasil penelitia tian ini juga bertolak belakang dengan hasil penelitian Liu ( (2011) dalam penelitiannya melalui analisis regresi si multinomial mengungkapkan bahwa siswi perempuan memili miliki tingkat orientasi prestasi lebih tinggi di sekolah s h sehingga menyebabkan gejala stress yang lebih sering. Beb eberapa studi menunjukkan bahwa perempuan lebih ih menanggapi terhadap stresor daripada anak laki-laki (Ge et a et all, 1994; Hankin, et al, 2007; MacKinnon, et all, 2002 02 ).

  Menurut Lazarus (198 984) pria cenderung menggunakan problem focused cop coping karena pria menggunakan rasio atau logika sehingga mer ereka memilih untuk langsung menyelesaikan masalah lah yang dihadapi atau langsung mengahdapi sumber stres. Sed Sedangkan wanita dikatakan lebih cenderung menggun unakan emotion focused coping

  © 2013 Indonesian ian Institute for Counseling and

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx

  karena mereka lebih emosiona onal sehingga cenderung untuk mengatur emosi emosi osi mereka dalam mengahadapi sumber stres.

  Perbedaan tingkat stres akad ademik siswa SMA Negeri di Kota Padang berdasark arkan lokasi sekolah.

  Berdasarkan hasil ana nalisis diperoleh terlihat bahwa t hitung adalah 1,424 de dengan signifikansi 0, 242. Oleh karena signifikansi 0,242 > 0 > 0,05 maka diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdap apat perbedaan yang signifikan antara tingkat stres akademik ik siswa yang berada pada sekolah yang berlokasi di di pusat kota, tengah kota dan pinggiran kota, dengan kata la a lain tidak ada perbedaan tingkat stres akademik siswa iswa berdasarkan daerah belajar. Meskipun secara gambaran um umum nilai rata-rata tingkat stres akademik di ketiga da daerah sekolah tersebut berbeda yaitu siswa yang berada di lok lokasi sekolah pusat kota dalam kategori sedang lebih ti h tinggi (94.32) dari pada siswa yang berada di lokasi sekolah p h pinggiran kota yaitu rata-rata 92.80 dan rata-rata siswa swa yang berada di lokasi tengah kota 91.97.

KESIMPULAN DAN REKO OMENDASI

  Penelitian ini mengindentifika ikasi tingkat stress akademik yang terjadi pada siswa S wa SMA Negeri di Kota Padang mayoritas pada sedang dan tin tinggi sehingga hasil penelitian ini merekomendasikan an perlunya layanan bimbingan dan konseling untuk menurun unkan level stress yang dialami siswa dan bahkan pela elayanan hingga menghilangkan stress academik yang dialam ami siswa. Siswa memperoleh bantuan untuk menge gelola stress yang dialaminya, sehingga fungsinya sebagai sis siswa dapat di optimalkan

KETERBATASAN PENELI LITIAN

  Penelitian ini hanya a melibatkan siswa SMA Negeri di Padang, maka in ini hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi untuk semua sis siswa yang berada di Padang. Oleh karena itu, peneli nelitian ini harus dilanjutkan di semua sekolah di Padang terma masuk sekolah swasta yang ada di Kota Padang.

  DAFTAR RUJUKAN Arnett, J. J. (2006). G. Stanley ey Hall’s Adolescence: Brilliance and nonsense. History ry of Psychology, 9 , 186-197.

  Byrne, D. G., Davenport, S. C . C., & Mazanov, J. (2007). Profiles of adolescent str stress: The development of the adolescent stress ques estionnaire (ASQ). Journal of Adolescence, 30, 393–416 416. Cooper, Cary. (2004). A brief h ef history of stress . India : Blackwell Publishing. Deardorff, J., Gonzales, N. A.,

  A., & Sandler, I. N. (2003). Control beliefs as a mediato iator of the relationship between stress and depressive ve symptoms among inner city adolescents. Journal of l of Abnormal Child Psychology, 31, 205217. Desmita. (2005). Hubungan A n Antara Stress Sekolah Dengan Derajat Stress dan Str Strategi Penanggulangan Pada

  Siswa MAN Model Bu Bukittinggi . Tesis. Bandung:Universitas Padjajaran

  Ehan. (2011). Bullying Dalam m Pendidikan . Bandung : Universitas Pendidikan Indone onesia Elias. (2011). Stress and acad ademic achievement students. Journal Of Social And B d Behavioral Sciences . 29, 646- 655.

  Ge, X., Lorenz, F. O., Conger ger, R. D., Elder, G. H., & Simons, R. L. (1994). Traje ajectories of stressful life events and depressive sympto ptoms during adolescence. Developmental Psychology, 3 y, 30, 467483. Global Medan. (2010). Stres T s Tidak Naik Kelas, Loncat dari Lantai 4 Plaza Meda dan Fair (Online) ( http://m.citi- talk.com/read.php?nid nid=1078 di akses 20 Maret 2013) Hankin & Abramson. (1998). 8). Development of depression from preadolescence to to young adulthood: Emerging l Psychology. 107, 128-140 . gender differences in a in a 10-year longitudinal study. Journal of Abnormal Ps

  © 2013 Indonesian ian Institute for Counseling and

  Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx Vol. 1 No. 2, Juni 2013. hlm. xx – xx

  Hurlock, B. E. (1994). Psikolog . Alih bahasa: Sijabat, M.R Jakarta: a: Erlangga.

  logi Perkembangan

  Kompasiana, (2011). Ujian Na Nasional antara prestasi atau sekedar lulus . (online) (www. (www.kompasiana.com diakses 6 Maret 2012). Kompasiana.b. 2011. Kasus Bu Bunuh Diri Kembali Marak di Jakarta.( Online ) http://sosbud.kompasi asiana.com/2011/09/29/kasus-bunuh-diri-kembali-marak rak-di-jakarta di akses 20 Maret

  2013 Kultar Singh. (2007). Quantita titative Social Research Methods, Singapore:Sage Public lications Asia-Pasific Leadbeater, B. J., Kuperminc,

  c, G. P., Hertzog, C., & Blatt, S. J. (1999). A multivariat riate model of gender differences in adolescents' interna rnalizing and externalizing disorders. Developmental Psy Psychology, 35, 12681282. Liu, Y., & Lu, Z. (2011). Th The Chinese high school student's stress in the schoo ool and academic achievement.

  Educational Psycholo ology: An International Journal of Experimental Educa cational Psychology, 31(1), 27– 35.

  MacKinnon, D. P., Lockwood wood, C. M., Hoffman, J. M., West, S. G., & Sheets, ts, V. (2002). A comparison of methods to test media diation and other intervening variable effects. Psychologi ogical Methods, 7, 83104. Payne, M. A. (2012). "all gas a s and no brakes!": Helpful metaphor or harmful stereoty otype ? Journal of Adolescent

  Research, 27 (1), 3-17 17.

  Santrock, J. (2003). Adolescan ance : Ninth Edition . New York :McGraw-Hill Compani anies Inc.

  th th Shahmohammadi. (2011). Stu tudents` coping with stress at hight school level parti articulary at 11 & 12 grade.

  Jurnal social and beha ehavioral sciences . 30, 395-401.

  Suara Merdeka. (2011). 1). Peningkatan Angka Bunuh Diri Memp emprihatinkan . (Online) http://suaramerdeka.co .com/v1/index.php/read/news/2011/11/27/102888/Penin ningkatan-Angka-Bunuh-Diri- Memprihatinkan di ak akses 20 Maret 2013)

  © 2013 Indonesian ian Institute for Counseling and