PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PG.WATOETOELIS SIDOARJO

  

PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN

BEBAN TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN

PG.WATOETOELIS SIDOARJO

Rina Susiawati, Tri Lestari, Achmad Usman

  Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

Pengakuan pendapatan dan beban harus sesuai PSAK No.23 agar dapat

dikatakan wajar. Tujuanpenelitianuntuk mengetahuipenerapan pengakuan pendapatan

dan beban terhadap kewajaran laporan keuangan. Metode yang digunakan adalah

metode kualitatif. Hasil penelitian diperoleh perlakuan pengakuan pendapatan dan

beban PG. Watoetoelis menggunakan metode basis kas, dimana pendapatan diakui saat

kas diterima dan beban diakui saat kas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penerapan

metode pengakuan pendapatan dan beban pada PG.Watoetoelis dikatakan tidak wajar.

  Kata Kunci : Pendapatan, Beban, Basis Kas, Basis Akrual

ABSTRACT

  The recognition revenues and expenses accordance with SFAS 23 that can

reasonable. The aim research to determine application recognition revenues and expenses

fairness financial statements. The method used is qualitative method. The results obtained

by treatment recognition revenues and expenses PG. Watoetoelis using the cash basis

method, whereby revenue recognized when cash is received and expenses are recognized

when cash. The conclusion this study is application methods recognition revenues and

expenses PG.Watoetoelis say unnatural.

  Keywords : Revenues, Expenses, Cash Basis, Accrual Basis PENDAHULUAN

  Dalam bisnis terdapat persaingan ekonomi yang mendorongperusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya, maka manajemen bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangankarena menyangkut informasi yang akan digunakan oleh pihak yang terkait untukpengambilan keputusan. Agar laporankeuangan dinyatakan wajar maka laporan keuangan yang disajikan dan disusun harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Dalam menyusun laporan keuangan yang wajar ada beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya yaitu laporan labarugi. Pendapatan merupakan indikator untuk pembentukan laba. Oleh karena itu, pendapatan diukur secara wajar sesuai prinsip pengakuan pendapatan. Selain pendapatan, beban juga merupakan faktor yang mempengaruhi kewajaran laporan keuangan. Dimana beban juga diakui dalam laporan laba rugi berkaitan dengan manfaat ekonomi. Dengan penurunan asset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan handal.

  Selain pendapatan, beban juga merupakan faktor yang mempengaruhi kewajaran laporan keuangan. Dimana beban juga diakui dalam laporan laba rugi berkaitan dengan manfaat ekonomi. Dengan penurunan asset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan handal. Maka beban perusahaan harus dicatat secara tepat karena menentukan laba perusahaan, beban mencakup baik kerugian maupun beban timbul karena aktivitas perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Ketepatan pencatatan beban tergantung pada ketepatan pengklasifikasian beban yang diterapkan perusahaan. Pihak– pihak yang terlibat membutuhkan berbagai informasi untuk kepentingannya baik berupa informasi keuangan maupun non keuangan. Informasi laporan keuangan dapat dipenuhi oleh jasa akuntansi yang melalui tahap atau suatu proses profesi akuntansi yang akan menghasilkan suatu laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari pemilihan metode, teknik serta kebijakan akuntansi. Pemilihan metode maupun teknik dalam akuntansi dapat berpengaruh terhadap pengakuan pendapatan dan beban, hal ini tergantung kebijakan perusahaan. Dalam pelaporan keuangan yang menjadi pusat perhatian laporan laba rugi adalah angka–angka pendapatan, beban dan laba. Hal ini sangat mempengaruhi ketepatan dalam pengakuan pendapatan. Dengan demikian laporan keuangan harus disajikan secara layak posisi keuangan perusahaan.

  Penelitian ini dilakukan pada PG. Watoetoelis. PG. Watoetoelis adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi gula dan tetes. Memilih penelitian pada PG. Watoetoelis di Sidoarjo karenaPG. Watoetoelis merupakan perusahaan yang belum go public sehingga memungkinkan untuk dianalisis kewajaran laporan keuangannya pada praktik akuntansi PG. Watoetoelis dalam penerapan pengakuan pendapatan dan beban pada laporan laba rugi. Pada prinsipnya pendapatan harus mempertimbangkan adanya penerapan yang sesuai PSAK No.23 agar dapat konsisten serta pendapatan dalam suatu periode tertentu tidak dinyatakan terlalu besar atau kecil agar penilaian secara wajar dalam menyajikan laporan keuangan. Maka penelitian ini mengarah kepadabagaimana penerapan metode pengakuan pendapatan dan beban yang dilakukan oleh PG.Watoetoelis untuk mengetahui metode yang diterapkan oleh PG. Watoetoelis sudah sesuai dengan PSAK atau tidak dengan langkah yang akan di ambil oleh peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan kondisi rill dilapangan dengan cara menganalisis kejadian-kejadian atau metode pengakuan dan pendapatan.

  Pengertian Pendapatan Menurut Rudianto (2012:43), pendapatan adalah

  kenaikan modal perusahaan akibat penjualan produk perusahaan. Istilah pendapatan biasanya digunakan oleh perusahaan jasa, sedangkan perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur lebih banyak menggunakan istilah penjualan (sales) untuk menampung transaksi yang sama.

  Pengertian Beban Menurut Charles T Horngren (2006:54), beban akan

  menghabiskan atau menimbulkan kewajiban dalam jalur operasi bisnis serta memiliki pengaruh yang terbalik dari pendapatan.

  Pengakuan Pendapatan Menurut Belkaoi (2006:281), pendapatan diakui atas

  dasar :

  1. Dasar Akrual ( Accrual Basis ) Pada saat akrual ini pengakuan pendapatan dapat mengimplikasikan bahwa pendapatan sebaiknya dilaporkan selama produksi, pada akhir produksi, padan saat penjualan produk atau pada saat penagihan penjualan. Pendapatan diakui pada periode terjadinya transaksi pendapatan. Jadi dalam transaksi penjualan atau penyerahan barang dan jasa yang dilakukan walaupun kas belum diterima, maka transaksi tersebut sudah dicatat dan diakui sebagai pendapatan perusahaan.

  2. Dasar Kejadian Penting ( Cash Basis ) Pengakuan Pendapatan dipicu oleh kejadian penting dalam siklus operasi. Cash Basis atau dasar tunai adalah apabila pendapatan dan beban hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Ini berarti dengan penggunaan dasar tunai cash basis yang murni, pendapatan dari penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima.

  Pengakuan Beban Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2007)

  bahwa beban segera diakui dalam laporan laba rugi jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a) Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan diperoleh.

  b) Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis. Ini berarti jika manfaat ekonomi masa depan diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan penghasilan hanya dapat diterima secara luas atau tidak langsung.

  c) Beban diakui dalam laporan laba rugi atas jika pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau jika tidak memenuhi syarat maka diakui dalam neraca sebagai aset.

  d) Beban diakui dalam laporan laba rugi atas adanya pengakuan aset.

  Pengertian Kewajaran Menurut Ahmed R. Belkaui (2000:201), Kewajaran

  merupakan hal penting dalam akuntansi karena memberikanjaminan kepada pengguna dan dasar laporan keuangan yang disajikan sudah memadai. Karena arti utama dari kewajaran adalah penyajian secara wajar makakonsep kewajaran kearah pemikiran yang progresif.

  Pengertian Laporan Keuangan Menurut Slamet Sugiri dan Bogat A Riyono

  (2007:21), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak.

METODE PENELITIAN

  Pendekatan penelitiandalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dimana pendekatan deskriptif kualitatif adalah “pendekatan yang menggunakan data – data yang berupa kalimat tertulis, peristiwa – peristiwa, dan pengetahuan atau obyek studi. Pendekatan ini kemudian akan digunakan untuk melakukan penerapan pengakuan pendapatan dan beban.

  Jenis dan sumber data, dalam penyusunan skripsi ini sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder.

  Unit analisis dari penelitian ini adalah penerapan pengakuan pendapatan dan beban sebagai upaya untuk menilai kewajaran laporan keuangan Metode pengakuan pendapatan dan beban merupakan suatu metode yang dipergunakan dalam mengakui pendapatan dan beban yang selama ini terjadi didalam kegiatan operasional perusahaan.

  Teknik pengumpulan data, dalam hal ini peneliti mempergunakan beberapa teknik untuk memperoleh data yang terdiri dari survey pendahuluan, studi literature, wawancara, metode dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data, dari data yang diperoleh dalam penelitian melalui teknik yang telah dikemukan diatas, maka pengelolahannya peneliti akan menggunakan analisis sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan mengamati data mengenai pendapatan dan beban perusahaan.

  2. Membandingkan data yang diperoleh dengan teori yang telah diungkapkan.

  3. Menganalisis data yang diperoleh.

  4. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan metode accrual basis.

  5. Menarik kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Pengakuan Pendapatan PG. Watoetoelis

  Produk yang dihasilkan oleh PG. Watoetoelis adalah gula dan tetes. Penjualan produk dilakukan dengan 2 cara yaitu penjualan melalui lelang yang dilakukan direksi dan penjualan gula sisan, yang dijual langsung kepada konsumen. PG. Watoetoelis menggunakan metode cash basis dalam pencatatan pengakuan pendapatan dan beban. Penggunaan metode ini dinilai lebih menguntungkan karena laporan keuangan yang disajikan memperlihatkan posisi keuangan yang ada pada saat laporan tersebut dibuat. Dengan kata lain, perusahaan akan mencatat penjualan yang dilakukan ketika perusahaan menerima uang / kas / pendapatan dari konsumen. Sedangkan untuk pengakuan beban, akan dicatat ketika perusahaan sudah mengeluarkan kas untuk membayar beban tersebut.

  a. Pencatatan Penjualan tunai Penjualan tunai yang dilakukan oleh PG. Watoetoelis, baik yang pembayarannya melalui bank dimana konsumen mentransfer pembayaran maupun secara cash dimana konsumen membayar dengan uang tunai, untuk jumlah gula yang dibeli. Disamping dicacat dalam buku penjualan tunai dalam jurnal umum juga dicatat sebagai berikut : Kas di Bank Rp. xxx

  Penjualan Rp. xxx (Untuk pembayaran melalui transfer) Kas ditangan Rp. xxx

  Penjualan Rp. xxx (untuk pembayaran tunai)

b. Pengakuan Beban PG. Watoetoelis

  Biaya diakui atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan yang diperoleh. Pada biaya produksi timbul biaya pembibitan, biaya tebu giling, biaya tebang dan angkut tebu, biaya pengolahan, biaya pengemasan, biaya

  

quality control . Pada saat terjadi transaksi biaya produksi, PG. Watoetoelis melakukan

  pencatatan atau jurnal sebagai berikut : Biaya produksi xxxxx

  Kas xxxxx (untuk pembayaran biaya secara tunai)

  Biaya diakui atas adanya pengakuan asset. Pada biaya produksi adanya biaya penyusutan aktiva benda. PG. Watoetoelis mencatat : Biaya Penyusutan xxx

  Akumulasi Penyusutan xxx Pada Tabel 1 dan Tabel 2 PG. Watoetoelis, dalam perlakuan pengakuan pendapatan dan beban menggunakan metode cash basis, dimana pendapatan diakui pada saat uang kas dibayarkan/diterima tanpa memandang apakah pendapatan tersebut untuk satu periode akuntansi atau lebih. Hal ini menyebabkan pendapatan yang seharusnya menjadi pendapatan periode selanjutnya diakui sebagai pendapatan saat kas diterima.

  

Tabel 1

PG. WATOETOELIS

LAPORAN LABA RUGI SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN METODE

TAHUN 2012

  Keterangan Cash Basis Accrual Basis

  PENDAPATAN Gula Tetes

  57.395.244.961 8.528.335.030 57.354.094.961 8.528.335.030

  

Jumlah 65.923.579.991 65.882.429.991

HPP GULA DAN TETES Persediaan Awal Persediaan awal gula ekonomis Persediaan awal tetes

  229.537.309 393.728.915 229.537.309 393.728.915

  

Jumlah 623.266.224 623.266.224

Biaya Produksi : Pembibitan tebu giling tebang dan angkat tebu

  214.926.875 14.514.197.970 5.817.761.014 214.926.875

  14.514.197.970 5.817.761.014

  

biaya pabrik 19.257.840.703 19.257.840.703

8.925.299.511 8.925.299.511 biaya pengolahan 7.770.696.001 7.770.696.001 pimpinan dan tata usaha 2.491.266.350 2.491.266.350 quality control 3.220.862.693 3.220.862.693 penyusutan aktiva benda 753.769.552 753.769.552 Pengemasan dan Angkut Gula Sewa Lahan

  517.910.689

Jumlah 62.966.620.669 63.484.531.358

Persediaan Akhir

  (8.093.333.809 (8.093.333.809 Persediaan akhir gula ekonomis ) ) Persediaan akhir tetes

  (631.765.839) (631.765.839) (8.725.099.648 (8.725.099.648 Jumlah

  ) )

HPP. GULA dan TETES 54.864.787.245 55.382.697.934

BIAYA PENJUALAN 23.654.512 23.654.512

LABA (RUGI) USAHA 11.035.138.234 10.476.077.545

  

Pendapatan lain-lain 1.306.085.312 1.306.085.312

Biaya Lain-lain 1.180.942.545 1.180.942.545

Pendapatan Diluar Usaha 125.142.767 125.142.767

Laba (Rugi) Sebelum PPH Badan 11.160.281.001 10.601.220.312

  Sumber : Peneliti (2015)

Tabel 2

PG. WATOETOELIS

  

LAPORAN LABA RUGI SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN METODE

TAHUN 2013

Keterangan Cash Bais Accrual Basis

  PENDAPATAN Gula

  59.420.629.684 59.358.904.684 Tetes 10.556.643.005 10.556.643.005

  

Jumlah 69.977.272.689 69.915.547.689

HPP GULA DAN TETES Persediaan Awal Persediaan awal gula ekonomis 8.093.333.809 8.093.333.809 Persediaan awal tetes 631.765.839 631.765.839

Jumlah 8.725.099.648 8.725.099.648

Biaya Produksi :

Pembibitan 468.713.897 468.713.897

tebu giling 10.179.659.195 10.179.659.195

  

tebang dan angkat tebu 7.182.728.008 7.182.728.008

biaya pabrik 15.156.257.863 15.156.257.863

9.650.313.124 9.650.313.124 biaya pengolahan 7.206.374.270 7.206.374.270 pimpinan dan tata usaha 2.334.976.142 2.334.976.142 quality control 2.723.318.657 2.723.318.657 penyusutan aktiva benda

  

Pengemasan dan Angkut Gula 657.416.652 657.416.652

Sewa 517.910.689

  

Jumlah 55.559.757.808 56.077.668.497

Persediaan Akhir Persediaan akhir gula ekonomis (500.801.309) (500.801.309)

  (1.650.917.604 (1.650.917.604 Persediaan akhir tetes ) )

  (2.151.718.913 (2.151.718.913 Jumlah ) )

  

HPP. GULA dan TETES 62.133.138.543 62.651.049.232

BIAYA PENJUALAN 27.096.752 27.096.752

LABA (RUGI) USAHA 7.817.037.394 7.237.401.705

  

Pendapatan lain-lain 890.394.743 890.394.743

Biaya Lain-lain 541.840.546 541.840.546

Pendapatan Diluar Usaha 348.554.197 348.554.197

Laba (Rugi) Sebelum PPH Badan 8.165.591.591 7.585.955.902

  Sumber : Peneliti (2015)

  Dalam metode accrual basis, akuntansi mengakui transaksi pada saat transaksi terjadi. Apabila terjadi transaksi penjualan barang atau pengeluaran biaya, maka transaksi- transaksi tersebut akan dicatat dalam pembukuan sebagai pendapatan atau biaya, tanpa memandang apakah kas sudah sudah diterima atau dikeluarkan. Disisi lain, terdapat bagian biaya yang seharusnya menjadi beban periode selanjutnya (2013) tetapi dibebankan ke periode sebelumnya (2012) dan biaya yang seharusnya menjadi beban periode sebelumnya dibebankan pada saat kas dikeluarkan. Hal tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan PG. Watoetoelis di atas, bahwa perlakuan akuntansi dengan basis berbeda, akan berdampak pada perubahan jumlah pendapatan dan beban.

  Jika laporan laba rugi dibuat pada 31 Desember 2012, maka dengan penerapan metode cash basis, tampak laba bersih sebelum pajak Rp.11.160.281.001 . Sedangkan, jika menerapkan metode accrual basis, maka laba bersih sebelum pajak pada tahun 2012 adalah Rp.10.601.220.312 Untuk laba bersih sebelum pajak tahun 2013 dengan

  . menggunakan cash basis adalah Rp.8.165.591.591 sedangkan jika menggunakan accrual basis laba bersih sebelum pajak adalah Rp. 7.585.955.902.

  Dengan membandingkan laporan laba rugi (intern) dengan laporan laba rugi yang diolah peneliti tampak jelas bedanya. Dengan dasar alasan tersebut, sudah jelas akan menimbulkan suatu dampak tersendiri terhadap perlakuan pendapatan dan beban yaitu adanya pendapatan dan beban yang dilaporkan dalam kondisi lebih (overstated) dari yang semestinya, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan kurang bermanfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka penerapan metodepengakuan pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan keuangan PG. Watoetoelis dapat dikatakan tidak wajar, berdasarkan kriteria sebagai berikut :

  1. PG. Watoetoelis selama ini menerapkan cash basis dalam pengakuan pendapatan dan beban kurang tepat dengan standar akuntansi keuangan.

  2. Laporan yang disusun dengan cara cash basis akan menimbulkan dampak tersendiri terhadap perlakuan pengakaun pendapatan dan beban, yaitu adanya pendapatan dan beban dilaporkan dalam kondisi lebih (overstated) atau kurang (understated) dari yang semestinya.

  Saran

  1. Sebaiknya dalam melakukan pencatatan transaksi, PG. Watoetoelis menerapkan metode accrual basis sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat menyajikan informasi yang sebenarnya.

  2. Sebaiknya PG. Watoetoelis menerapkan metode accrual basis sehingga pendapatan dan beban dapat dipertemukan, dengan demikian akan terpenuhi prinsip perbandingannya (matching) sehingga tidak terjadi (overstated).

  3. Untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimasa yang akan datang apabila mengangkat judul yang sama sebaiknya lebih detail dalam pembahasan dan penerapan teori dalam perusahaannya, sehingga penerapan metode pengakuan pendapatan dan beban dapat diterapkan dengan baik di perusahaan.

  

DAFTAR PUSTAKA

Belkaohi, Ahmed R 2000, Teori Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

  Belkaohi, Ahmed R 2006, Teori Akuntansi. Edisi Kelima, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta. Hongren, C.T, W.T. Horisson Jr, L.S. bamber 2006. Accounting. Jilid Satu, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Rudianto 2012, Pengantar Akuntansi : Konsep Dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Erlangga, Jakarta. Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyano 2007, Intermediate Accounting, Edisi keenam KPN, Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26