SENI RUPA MODERN RUPA MODERN

SENI RUPA MODERN
Seni rupa modern atau kontemporer lahir karena adanya perkembangan kebebasan
pribadi, setiap individu lahir karena adanya perkembangan kebebasan pribadi, setia individu
bebas untuk berkarya, disamping itu juga berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
apresiasi, pekembangan industri dan teknologi, serta reaksi terhadap kemapanan.
1.

A.RINGKASAN MATERI 1
Keunikan gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa modern atau Kontemporer
a. keunikan Gagasan
Gagasan atau ide merupakan kegiatan awal seseorang untuk menciptakan satu karya.
Dengan ide atau gagasan yang cemerlang akan menghasilkan karya seni yang berkualitas
terutama gagasan seni rupa modern atau kontemporer. Dalam seni rupa modern atau
kontemporer lahir, dilatarbelakangi oleh:
@Perkembangan kebebasan pribadi, yang dimaksud adalah semua orang bebes untuk
berkreasi
@ Perkembangan ilmu pengetahuan maksudnya adalah perkembangan ilmu yang pesat
muncul penemuan- penemuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
@ Perkembangan apresiasi, apresiasi merupakan kemampuan untuk menilai, menghargai,
menikmati, dan menghayati karya seni.
@ perkembangan industri dan teknologi yang berpengaruh terhadap karya – karya hasil

seniman yakni memprbanyak karyanya.
Seni rupa modern merupakan wujud dari pembaruan. Ciri umum dari seni rupa modern
adalah semangat untuk terus menerus memperbaharui seni yang sudah ada. Dengan ide atau
gagasan, kita kerahkan kemampuan, kamauan, kemampuan berfikir.
Kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu gagasan yang baik yaitu:
1. Survival: awet, tahan lama.
2. Unik: ciptaan belum pernah ada, beda dengan yang lain.
3. Ekspresif: ungkapan imajinasi, perasaan, curahan batin, ide yang dituangkan dalam
karya.
4. Universal: yakni ciptaan yang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.
5. pribadi(individual): yaitu memiliki cirri khusus.
a. Keunikan Teknik
Teknik merupakan cara yang digunakan dalam pembuatan karya. Teknik pembuatan
karya modern lebih maju dibanding dengan tradisional.

Perhatikan perbandingan tersebut
Teknik pembuatan karya modern

Teknik pembuatan karya tradisi


muncul alairan – aliran.
Menawarkan alternatif.
Kreativitas.
Berfungsi hiburan
Corak kreasi baru.

Fungsi umumnya untuk acara ritual/agama/
upacara corak setiap daerah berbeda
hasil karya berupa candi, tempat ibadah,
pemujaan makam, keratin.
Dekorasi beraneka ragam.
Fungsi umumnya untuk cara ritual/agama/
upacara.

2. Fungsi dan Tujuan Seni Modern
 1)
Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik maupun
psikis
o Fisik :
Munculnya bentuk-bentuk desain arsitektur yang baru dan desain-desain lainnya seperti alatalat transportasi, fashion dll

o Psikis :
Mengurangi kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul berbagai aliran baru seperti pada
seni lukis dan cabang seni lainnya.
2)
Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern selalu menyertakan nama
senimannya pada setiap karya yang diciptakan.
3)
Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan baru dari
hasil eksperimen para seniman modern.
4.

Sejarah Seni Rupa Modern

Pada perkembangan seni lukis modern dengan pengekspresian karya seni lukis secara estetis
inilah karya seni menjadi sangat produktif dan kreatif, sedangkan tokoh-tokohnya sangat
banyak baik di Indonesia maupun dimanapun tempat di dunia ini. Abad ke 19 merupakan
periode pertama yang penuh arti dalam sejarah seni lukis modern. Pada masa itu bermunculan
berbagai macam corak dan gaya seni lukis yang secara tidak langsung membedakan dengan
sebelumnya. Yang menjadi pusatnya mula-mula adalah Perancis dengan kota Parisnya.
Kemudian Amerika Serikat dengan New York-nya juga memegang peranan penting.Bila

dipakai periodisasi sejarah seni rupa modern barat menurut Canaday, mulai dari David
dengan aliran neoklasikisme, romantisisme kelompok Barbinson, realisme, impresionisme.
Kemudian disusul dengan munculnya aneka ragam gaya lukisan abad ke 20 seperti fauvisme,
Die Bruke, Der Balu Reiter, kubisme, suprematisme, obyektivitas baru, optical art, neodadaisme, dan sebagainya.

Kemudian di Inggris dan Amerika Serikat lahir pop-Art, yakni untuk menyebut kecendrungan
internasional diantara pelukis dan pematung yang mengembalikan ide-ide mereka ke dunia
obyek yang bisa diraba, sebagai reaksi terhadap semua jenis yang abstrak.Kadang juga popart disebut realisme baru.Aliran ini menggambarkan kecendrungan menggunakan bendabenda seperti boneka, mesin-mesin, botol dan kaleng minuman serta barang rongsokan.
Ditinjau dari penggunaan material atau media pengungkapan nilai-nilai ide ekspresi estetis,
sesuai denga tuntutan zamannya.Seniman-seniman kreatif telah memanfaatkan dan
mengeksploitasi bahan dan teknik-teknik baru hasil kemajuan ilmu dan teknologi abad ke 20.
Seni lukis modern merupakan ekspresi estetis dari segala macam ide yang bisa diwujudkan
oleh pelukis dalam bentuk-bentuk yang kongkrit dimana kebebasan serta sikap bathin pelukis
sangat menentukan proses pembuatan lukisan.
Sesudah pop-art, berkembang pula aliran baru yang dikenal dengan nama environtment-art
dan happening-art, sebagai penemuan dan pembaharuan akibat perkembangan teknologi
yang mau tidak mau membawa pengaruh besar di bidang seni rupa.
 Di Indonesia
Pada waktu Eropa dilanda pergolakan melawan tradisi, Indonesia masih dalam suasana
perjuangan melawan penjajah, sehingga sulit mencari tanda kelahiran seni lukis modern, ada

yang menganggap bahwa seni lukis modern Indonesia dimulai dari Raden Saleh, karena ia
merupakan pelukis yang mendapat pendidikan di barat dan dipengaruhi pelukis romantik
Perancis Delacroix. Jadi sesudah zamannya David yang merupakan permulaan seni lukis
modern.
Lukisan bertema keindahan Indonesia (Mooi Indie) berlangsung sekitar 1920-1938 bisa
dianggap sebagai seni lukis modern dalam sejarah senirupa Indonesia. Lukisan-lukisan
bertema pemandangan dengan teknik dan perspektif yang berkesan tiga dimensi tidak dikenal
dalam senilukis yang ada sebelumnya.
Periode berikutnya, lukisan karya pelukis yang terhimpun dalam Persatuan Ahli Gambar
Indonesia atau disingkat Persagi (1932-1947). Lukisan mereka dianggap sebagai senilukis
modern. Tokoh yag sangat dikenal dalam perhimpunan ini adalah pelukis Sudjojono, yang
dijuluki sebagai bapak senilukis modern Indonesia. Karya mereka merupakan ekspresi
pribadi, mengungkapkan kreativitas dan kebaruan.
Pelukis zaman Jepang (1942-1945) pelukis zaman Jepang juga dianggap sebagai karya
senilukis modern. Karya para pelukis zaman ini banyak digunakan untuk propaganda perang,
namun corak dan temanya merupakan ekspresi pribadi yang memuat nilai kebaruan dan
kreativitas pelukisnya.
Pelukis era Sanggar (1945-1950) yang banyak muncul setelah Indonesia merdeka juga
mengekspresikan ide-ide pribadi pelukisnya. Mereka adalah pelukis otodidak yang belajar di
sanggar-sanggar, pada zaman itu belum didirikan sekolah tinggi seni. Lukisan-lukisan mereka

memuat kebaruan dan kreativitas sehingga bisa dikategorikan sebagai lukisan modern.
Pelukis Akademis (1950) adalah pelukis yang telah belajar di perguruan tinggi seni. Setelah
tahun 1950an berdiri Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta dan Departemen
Seni Rupa di ITB Bandung. Para pelukis lulusan sekolah seni mengekspresikan gagasangagasan individu pelukisnya. Mereka mengekspresikan kebaruan dan kreativitas.

Kecenderungan waktu itu, para pelukis Yogyakarta cenderung menciptakan lukisan realis.
Adapun pelukis Bandung cenderung melukis abstrak atau bertema keagamaan (kaligrafi).
Daya dorong kearah perkembangan ekspresi estetis yang kreatif dan orisinal dimulai sejak
tahun 1922.Para perintisnya adalah Sudjojono, Basuki Reksobowo, Rusli, Abas Alibasyah.
Corak lukisannya bermacam-macam sesuai dengan dinamika kreatifitasnya. Dimasa kini, bila
seorang pelukis melihat suatu obyek, maka lukisan yang dihasilkan tidak mesti obyek yang
menimbulkan ide.Ia bebas mengolah menurut kreatifitasnya, menurut ekspresi estetisnya.
Pada masa kini seni lukis modern Indonesia bercorak abstrak. Namun perlu dijelaskan bahwa
untuk disebut modern sebuah lukisan tidak harus abstrak. Berbagai gejala yang timbul di
Indonesia sebetulnya bagaikan refleksi yang telah terjadi di barat, walaupun dari segi isi atau
temanya berbeda. Perkembangan seni lukis Indonesia ditandai dengan beberapa periodisasi,
dimana sebetulnya pada masa pertentangan ideologi sudah banyak pelukis yang melukis
dengan objek-objek lukisan abstrak.
Seni lukis modern di Indonesia kini berkembang pesat. Sejumlah lukisan berhasil
memenangkan kompetensi senilukis tingkat internasional. Patron seni lukis modern adalah

para kolektor lukisan, pedagang lukisan atau pecinta lukisan dari masyarkakat biasa.Kini seni
lukis modern memberi kemungkinan yang tak terbatas, demikian pula material hasil industri
teknologi yang banyak mempengaruhi ekspresi estetis seniman dalam perkembangan seni
lukis modern.

) Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan
feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya.
Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut
kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masingmasing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata
ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai
dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam
babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini
menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah
tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di
sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan
kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David
merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif,

penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
 Ciri-ciri Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.

b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE
INGRES (1780-1867)
2) Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean
Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki
pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
 Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

 Ciri-ciri aliran Romantis :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokohnya antara lain :Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste, Jean
Francois Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme
adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT
MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini
selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.

3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan
penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama
“Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA,
artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak

real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang
bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet
(1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisanlukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah
Batu” dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.
Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang
menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet
merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati
Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat
berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan
realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip
Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme
sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris
adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5. Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju

pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud
Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh
penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme
dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa
busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis
dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas
dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
6. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan
bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin,
sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang
menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah
Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme
merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana
kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard
Munch.
7. Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran
fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang
dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisanlukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti
dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang
banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata,” Saya
lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.”
Tokoh-tokohnya antara lain Henry Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc.
8. Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk
dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di
pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso
menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh
Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat
terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak
tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.
9. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau
asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
1) Abstrak kubistis, yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan
segi tigaTokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
2) Abstrak Nonfiguratif, yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan
perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami
ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
10. Aliran Futuris

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang
dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukankesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Tokoh aliran ini antara lain Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, F.T Marineti
11. Aliran dadaisme
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini
mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini
sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia
pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di
muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh
Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.
12. Aliran Surealisme
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai
ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan
penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.
Tokoh surealis yaitu Salvador Dali, Maxt Ernest, Jona Mirod

1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang, warna
dan tekstur pada bidang dua dimensi. Kegiatan yang menyerupai seni lukis sudah lama
dikenal di Indonesia, tetapi penamaan atau istilah seni lukis merupakan istilah yang datang
dari Barat. Kegiatan yang menyerupai seni lukis itu dapat juga disebut seni lukis tradisonal.
Beberapa contoh dari karya seni lukis tradisional dapat kita lihat di berbagai daerah di
Indonesia seperti seni lukis kaca di Cirebon, seni lukis Kamasan di Bali, lukisan pada kulit
kayu yang dibuat masyarakat di Irian Jaya dsb. Adapun seni lukis yang kita kenal saat ini
dibuat pada kanvas, dapat disebut seni lukis modern. Beberapa seniman seni lukis modern
Indonesia yang namanya sudah dikenal di mancanegara diantaranya Affandi, Popo Iskandar,
Fajar Sidik, Nanna Banna dsb.

2. Seni Patung
Karya seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa pada bidang tiga
dimensi. Bahan dan teknik perwujudan pada karya seni patung beraneka ragam. Bahan yang
digunakan dapat berupa bahan alami seperti kayu dan batu, bahan logam seperti besi dan
perunggu atau bahan sintetis seperti plastik resin dan fibre glass (serat kaca). Sedangkan
teknik yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang dipakai seperti teknik pahat, ukir, cor
dsb.

Seperti halnya seni lukis, seni patung juga sudah dikenal di Indonesia sejak zaman prasejarah.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi pembuatan karya seni patung. Pada
masyarakat tradisional, pembuatan karya patung seringkali dihubungkan dengan kegiatan
religi seperti pemujaan kepada 5
dewa atau arwah nenek moyang. Pada karya-karya seni patung modern, pembuatan karya
seni patung merupakan ekspresi individu seorang seniman. Beberapa seniman patung modern
Indonesia diantaranya: Sunaryo, Sidharta, dan Nyoman Nuarta.

3. Seni Grafis (Cetak)
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang tergolong ke dalam bentuk dua dimensi. Berbeda
dengan seni lukis yang umumnya merupakan karya-karya tunggal, kekhasan dari karya grafis
adalah sifatnya yang bisa direproduksi atau diperbanyak. Pada awalnya Seni grafis
merupakan keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak tulisan. Sesuai dengan proses
pencetakannya karya seni grafis terbagi menjadi empat jenis:
a. Cetak tinggi
Prinsip cetak ini adalah bagian yang bertinta adalah bagian yang paling tinggi. Bagian ini bila
diterakan atau dicetakkan, tinta atau gambar akan berpindah ke atas permukaan kertas.
Berdasarkan bahan dan alat yang dipergunakan dalam cetak tinggi dikenal beberapa jenis
cetakan seperti cukil kayu (wood cut), cukilan lino (lino cut), tera kayu (wood engraving)
serta cukilan bahan lain seperti karet atau plastik.
b. Cetak dalam
Prinsip cetak dalam adalah hasil cetakan yang diperoleh dari celah garis bagian dalam dari
plat klisenya bukan bagian tingginya seperti stempel atau cap. Teknik cetak ini merupakan
kebalikan dari teknik cetak tinggi. Acuan cetak yang dipergunakan adalah lempengan
tembaga atau seng yang ditoreh atau diberi kedalaman untuk tempat tinta. Kedalaman dibuat
menggunakan alat penoreh yang tajam dan kuat dan atau menggunakan zat kimiawi.
Beberapa jenis cetak yang termasuk cetak dalam: goresan langsung (drypoint), akuatin
(aquatint), dan mezzotin (mezzotint engraving). Seorang penggrafis kadang-kadang
memadukan berbagai teknik sekaligus dalam proses pembuatannya untuk memperoleh efek
khusus yang diinginkannya.
c. Cetak saring
Cetak saring disebut juga serigrafi atau sablon. Sesuai dengan namanya prinsip cetak ini
adalah mencetak gambar melalui saringan yang diberi batasan-batasan tertentu. Cetak saring
dikenal luas di masyarakat melalui benda-benda yang sering dijumpai sehari hari seperti
aplikasinya pada pembuatan kaos, spanduk, bendera, dsb.
d. Cetak datar
Proses cetak datar atau planografi adalah memanfaatkan perbedaan sifat minyak dan air serta
acuan cetakan yang terbuat dari batu (litografi) atau seng. Tinta hanya terkumpul pada bagian

cetakan yang sudah digambari dengan pinsil berlemak dan pemindahan gambar dilakukan
dengan alat khusus. Teknik litografi inilah yang mengilhami prinsip dasar mesin cetak
modern.

4. Seni Kria
a. Pengertian Seni Kria Seni kria adalah hasil kebudayaan fisik yang lahir karena adanya
tantangan dari lingkungan dan diri kriawan. Seni kria diartikan sebagai hasil daya cipta
manusia melalui keterampilan tangan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya,
serta umumnya dibuat dari bahan-bahan alam. Penciptaan karya kria yang baik didasarkan
pada syarat kegunaan (utility) dan keindahan (estetika). Syarat keindahan terdiri atas aspek
kenyamanan, keluwesan dan kenyamanan. Hubungan antara bentuk, fungsi dan keindahan
juga merupakan asas penciptaan yang harus dimiliki seorang kriawan. Karya seni kria
memiliki karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh keterampilan dan kreativitas kriawan,
materi, alat, fungsi dan teknik penciptaanya. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan satu
dengan yang lainnya.
Kria tumbuh dan berkembang dipengaruhi pula oleh faktor kekayaan flora dan fauna serta
bahan-bahan alam lainnya. Hasil-hasil utama seni kria Indonesia terdiri atas kria tekstil dan
serat meliputi batik dan tenun, anyaman serta tumbuhan, kria bambu, kria gerabah dan
tembikar (keramik) kria kayu, logam, kulit, kaca dll. 8
b. Perkembangan Seni Kria Perkembangan seni kria sejalan dengan pertumbuhan seni rupa
pada umumnya. Seni kria dimulai sejak zaman Batu dan Logam, kemudian disambung
dengan berkembangnya kebudayaan Hindu di Indonesia, munculnya kekuasaan kerajaan
Islam, masuknya zaman kolonialisme bangsa-bangsa Eropa hingga abad modern saat ini.
Pada setiap zaman umumnya memunculkan bentuk ungkapan, teknik dan gaya yang
berlainan. Walaupun demikian, pertumbuhan seni kria pada suatu masa merupakan
kelanjutan masa sebelumnya dengan perubahan dan perkembangan yang disebabkan
pengaruh budaya dari luar dan kreatifitas kriawanya . Bentuk-bentuk seni kria yang hadir saat
ini merupakan perpaduan bentuk kria yang pernah ada pada masa sebelumnya. Beberapa
jenis kria tersebut memiliki bentuk dan material yang sama dengan bentuk kria pada masa
sebelumnya tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Beberapa bentuk kria tradisional yang
dijumpai saat ini ada yang dibuat dengan menggunakan material sintetis dan dimassalkan
menggunakan teknologi modern. Perkembangan terakhir seni kria di Indonesia menunjukkan
perkembangan jenis karya kria yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan ekspresi
atau biasa disebut kria seni. Bentuk-bentuk karya kria seni ini seringkali sulit dibedakan
dengan karya-karya seni rupa murni. Jenis-jenis seni kria sering pula dinamai berdasarkan
bahan pembentukan atau mediumnya seperti kria kayu, kria logam, kria serat, kria kulit, kria
tekstil, kria kaca, kria batu dsb. Selain berdasarkan bahannya beberapa kenis kria dinamai
atau dikategorikan berdasarkan teknik pembuatannya seperti kria batik, kria anyam, kria
sungging, kria ukir dsb.

5. Seni Bangunan (Arsitektur)

Pada dasarnya seni bangunan merupakan bagian dari seni rupa, tetapi karena kekhususan
yang dimilikinya seringkali seni bangunan dikelompokan tersendiri dalam seni arsitektur.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya seni bangunan seni bangunan dapat dikategorikan sebagai
seni pakai. Indonesia memiliki warisan peninggalan karya seni bangunan yang sangat banyak
jumlah dan macamnya dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa yang
ada di Indonesia mengenal dan memiliki bangunan khas daerahnya masing-masing. Bentukbentuk bangunan tersebut dibuat berdasarkan ide atau gagasan yang bersumber dari
kebudayaannya masing-masing. Struktur, denah, bahan dan teknik pada rumah-rumah-rumah
adat tradisional dibangun berdasarkan aturan-aturan baku yang dipatuhi dan diwariskan
secara turun temurun. Dalam perkembangannya, pengaruh kebudayaan yang datang dari
Barat memperkenalkan bentuk-bentuk baru pada bangunan-bangunan yang sudah ada.
Bentuk-bentuk baru tersebut dengan imajinasi dan kreativitas seniman (arsitektur) diolah dan
digabungkan dengan bentuk-bentuk tradisional yang sudah ada sebelumnya menghasilkan
bentuk-bentuk bangunan kontemporer. 10
Perkembangan seni atau desain bangunan ini selanjutnya melahirkan jenis-jenis seni rupa
terapan lainnya seperti desain interior (seni penataan ruang) dan desain meubel.
6. Desain
Desain merupakan kegiatan reka letak atau perancangan. Hampir semua karya seni rupa
melalui proses perancangan sebelum diproduksi atau diwujudkan dalam bentuk jadi yang
sesungguhnya. Tetapi, pengertian desain saat ini lebih sering digunakan untuk menunjukkan
proses perancangan karya-karya seni rupa terapan (useful art). Beberapa jenis desain yang
dikenal di Indonesia antara lain:
a. Desain Komunikasi Visual
Desain ini awalnya lebih dikenal dengan istilah desain grafis, yaitu kegiatan seni rupa yang
menyusun unsur-unsur grafis pada sebuah benda pakai. Karena lingkupnya yang dirasakan
terbatas, pada perkembangan selanjutnya seni grafis menjadi bagian dari kegiatan desain
komunikasi visual, yaitu kegiatan perancangan pada media komunikasi baik media cetak
sederhana seperti buku, poster atau majalah maupun media elektronik seperti televisi, neon
sign dan sebagainya. Unsur-unsur grafis yang menjadi perhatian dalam desain komunikasi
visual diantaranya tipografi (huruf), garis, logo, warna, ilustrasi dan foto.

b. Desain Interior
Desain interior adalah kegiatan merancang tata letak sebuah ruangan atau eksterior bangunan.
Kegiatan perancangan ini dimaksudkan agar sebuah ruangan selain sesuai dengan fungsinya
juga menjadi indah dan nyaman. Benda-benda yang ada dalam ruangan tersebut dipilih dan
ditata sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan, serasi dan harmonis. Yang menjadi
perhatian dalam perancangan interior berdasarkan fungsinya, termasuk juga pemilihan warna
dinding, hiasan-hiasan yang menempel di dinding, mebelair (kursi, meja, tempat tidur dsb.),
lampu (pencahayaan), akustik (suara), lantai, langit-langit dan lain sebagainya.
Sejalan dengan perkembangan desain interior berkembang juga jenis desain yang lain seperti
desain produk untuk merancang bentuk meubel, lampu, alat-alat rumah tangga, alat-alat

elektronik dsb.; desain tekstil untuk merancang jenis kain tirai yang digunakan dalam
ruangan, sarung bantal, karpet dan sebagainya. Dalam perkembangannya, saat ini desain
interior tidak hanya menata ruangan sebuah bangunan, tetapi ruang-ruang lainnya yang
digunakan untuk kegiatan manusia seperti: eksterior mobil, pesawat udara, kapal laut bahkan
kapal ruang angkasa. Selain jenis-jenis disain yang sudah disebutkan di atas masih ada jenisjenis desain lainnya seperti desain mode (fashion) yang merancang corak dan bentuk pakaian.
Dengan adanya kegiatan perancangan ini kita mengenal berbagai bentuk dan corak pakaian
seperti yang kita lihat dan kita kenakan sehari-hari atau yang digunakan dalam acara-acara
dan kegiatan khusus seperti: pakaian untuk resepsi, pakaian olah raga, pakaian untuk bekerja,
dan sebagainya.
Rangkuman Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa terbagi dua yaitu, karya dua dimensi
dan karya tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah Karya seni rupa yang
mempunyai dua ukuran (panjang dan lebar) sedangkan karya seni rupa tiga dimensi
mempunyai tiga ukuran (panjang, lebar dan tebal) atau memiliki ruang. Berdasarkan
kegunaan atau fungsinya, karya seni rupa digolongkan ke dalam karya seni murni (pure art,
fine art) dan seni pakai (useful art/applied art). Seni Murni (pure art/fine art) adalah karya
seni yang diciptakan semata-mata untuk dinikmati keindahan atau keunikannya saja, tanpa
atau hampir tidak memiliki fungsi praktis. Adapun Seni Pakai (useful art/applied art) adalah
karya seni rupa yang prinsip pembentukannya mengikuti fungsi tertentu dalam kehidupan
sehari-hari

1. THE DREAM

Judul Karya : The Dream Jenis Karya : Lukisan (Kubisme) Pencipta : Pablo Picasso
Sumber Karya:Gagasan Perupa : Menggambarkan sosok wanita yang mencari
jati diri dan diciptakan sebagai pajangan atau hiasan
Teknik Berkarya : Melukis
Bahan dan Alat Berkarya : Kanvas, Cat Minyak, Kuas dan Palet

2. CAFE TERRACE AT NIGHT

Judul Karya : Café Terrace at Night Jenis Karya : Lukisan (Ekspresionisme)
Pencipta : Vincent Van Gogh
Sumber Karya : Museum Kroller-Muller di otterlo, Belanda
Gagasan Perupa : Memamerkan kehangatan warna dan
kedalaman perspektif dari kafe Aries yang terletak di Prancis
dan Sebagai hiasan
Teknik Berkarya : Melukis
Bahan dan Alat Berkarya : Kanvas, Cat Minyak, Palet dan Kuas

3. SUNRISE

Judul Karya : Sunrise
Jenis Karya : Lukisan (Impresionisme)
Pencipta : Claude Monet
Sumber Karya : Musée Marmottan Monet, Paris
Gagasan Perupa : Mengutarakan penampakan sebuah objek
akan berubah seiring berubahnya posisi matahari dan sebagai
pajangan
Teknik Berkarya : Melukis
Bahan dan Alat Berkarya : Kanvas, Cat Minyak, Kuas dan Palet

4. CORNER OF THE GARDEN AT MONTGERON

Judul Karya : Corner Of The Garden At Montgeron
Jenis Karya : Lukisan (Impresionisme
Pencipta : Claude Monet
Sumber Karya : Musée Marmottan-Monet, Paris
Gagasan Perupa : Menampilkan keindahan sudut taman di
Montgeron dan sebagai hiasan
Teknik Berkarya : Melu
Bahan dan Alat Berkarya : Kanvas, Cat Minyak, Kuas dan Palet

5. Composition in White,Red,Yellow nd Blue

Judul Karya : Composition in White,Red,Yellow and Blue
Jenis Karya : Lukisan (Abstrak)
Pencipta : Piet Mondarian
Sumber Karya : Museum Seni Philadelphia
Gagasan Perupa : Menyajikan perpaduan warna yang menarik
yang tak realitas dan sebagai hiasan
Teknik Berkarya : Melukis
Bahan dan Alat Berkarya : Kanvas, Cat Minyak, Penggaris,
Kuas dan Palet

ICE OF TELEPHONE

Judul Karya : Ice of Telephone
Jenis Karya : Seni Patung
Pencipta : Mark Jenkis
Sumber Karya : Street Renegades
Gagasan Perupa : Telepon umum
Teknik Berkarya : Membentuk
Bahan dan Alat Berkarya : Es beku dan Alat pembentuk es

PATUNG LIBERTY

Judul Karya : Patung Liberty
Jenis Karya : Seni Patung
Pencipta : Frederic Aguste Bartholdi dan Gustave Eifel
Sumber Karya :
Bedloe’s Island di mulut pelabuhan Kota New York
Gagasan Perupa : Simbol kebebasan dan kebanggaan dan
merupakan hadiah ulang tahun kemerdekaan Amerika ke- 100
Teknik Berkarya : Membangun dan Membentuk
Bahan dan Alat Berkarya : Pasir,Batu bata, Seme, Baja, Logam,
Alat pertukangan (kayu,batu,baja) dll