MODEL PENGEMBANGAN KARIR DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING USAHA

  

Tema: 5 (Kewirausahaan, Koperasi dan UMKM)

MODEL PENGEMBANGAN KARIR DALAM MENINGKATKAN

DAYA SAING USAHA

  

Oleh

Adi Indrayanto, Sigit W.D. Nurgoho, Haryadi, Titi Nur Fitri

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED

adiindrayanto@gmail.com

ABSTRAK

  

Salah satu kunci sukses kemajuan suatu usaha adalah saat perusahaan mampu mengelola

sumberdaya manusia yang dimilikinya. Dalam pengelolaan sumber daya manusia

perusahaan harus memahami setiap pegawainya agar pada akhirnya mampu berkinerja

dengan baik. Dengan kinerja yang baik maka perusahaan akan memiliki daya saing yang

baik dan mampu menarik tenaga kerja dengan kualitas tinggi. Namun demikian ada hal

lain yang perlu menjadi perhatian dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam

perusahaan, hal tersebut adalah karir pegawai, dengan pengelolaan karir pegawai yang baik

maka pengelolaan pegawai menjadi lebih mudah. Berdasarkan situasi tersebut, maka studi

ini kemudian mencoba melihat bagaimana cara pengembangan karir yang tepat agar

perusahaan memiliki daya saing usaha melalui posisi tawar dalam memperoleh tenaga

kerja yang lebih baik. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif dengan observasi dan diskusi kelompok terfokus sebagai alatnya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa semakin model pengembangan karir yang dirancang dengan dasar

konsep teoritis yang kuat akan menghasilkan model pengembangan karir yang lebih baik

pula.

  Kata kunci: Model, Karir, Wirausaha, Daya Saing, Kinerja ABSTRACT

  The key success of business progress is when the company is able to manage the human resources it has. In the management of human resources companies must understand every employee in the end able to perform well. With good performance then the company will have a good competitiveness and able to attract workforce with high quality. However there are other things that need to be a concern in the management of human resources in the company, it is the career of employees, with good employee career management then the management of employees becomes easier. Based on the situation, this study then tries to see how to develop the right career so that the company has business competitiveness through bargaining position in obtaining a better workforce. The research approach used in this research is qualitative with observation and focus group discussion as the tool. The results show that the more career development models that are designed on the basis of strong theoretical concepts will result in better career development models as well.

  Key Words: Model, Career, Entrepreneurship, Competitiveness, Performance

  PENDAHULUAN

  Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus merupakan prioritas pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini. Indonesia saat ini telah memasuki era masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sehingga sector ketenagakerjaan akan menjadi sorotan utama. Pada era industrialisasi dan globalisasi banyak perubahan dalam kehidupan yang terjadi dengan cepat, sehingga menuntut manusia memiliki kemampuan dalam menghadapi perubahan tersebut.

  Beberapa kekuatan bimbingan karir, Couching dan Counseling adalah: (1) dapat

memberikan kontribusi langsung sehingga seseorang mempunyai keputusan dan tindakan

karir. Tanpa dukungan seperti itu mungkin seseorang akan membuat keputusan yang buruk

tentang pilihan karir; (2) menyebabkan bertambahnya kepercayaan dan keamanan ketika

menghadapi peran dan perubahan organisasi; (3) mengarah pada kepuasan kerja ke tingkat

yang lebih tinggi jika seseorang sedang mengembangkan karir dalam pekerjaannya; (4)

peningkatan kinerja, dan memberikan kontribusi untuk pembentukan dan pemenuhan

kebutuhan lebih realistis dalam kontrak psikologis. (Dessler, 2013).

  Menurut Gibson et al. (1995) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang

berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan

seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir

seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika

ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi

memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas

dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.

  Menurut Greenhaus (2009) untuk memahami makna karir dapat dilihat dari

pendekatan yang memandang karir sebagai pemilikan (a property) dan/atau dari

occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas

di dalam organisasi yang tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu

menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing distrik, manajer

marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan berbagai macam tugas

dan fungsi pada setiap jabatan (Indrayanto et al., 2014). Berdasarkan hal tersebut maka

dapatlah diajukan masalah penelitian mengenai bagaimana mengembangkan model

pengembangan karir yang dapat memberikan dorongan daya saing bagi perusahaan.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara melakukan observasi dan diskusi kelompok terfokus dengan beberapa informan yang telah dipilih sesuai dengan kompetensinya Creswell dan Creswell (2013). Total informan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 5 orang dengan berbagai latar belakang. Penelitian dilaksanakan untuk memotret fenomena yang terjadi pada UMKM yang berberak dibidang pariwisata.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Karir

  Pengembangan karir (career development ) meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal. (2) Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager. (3) Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru. (4) Wa ktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. (Mondy, 1993) Pengembangan karir (career development) meliputi perencanaan karir (career planning) dan manajemen karir (career management). Memahami pengembangan karir dalam sebuah organisasi membutuhkan suatu pemeriksaan atas dua proses, yaitu bagaimana masing-masing individu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan karir) dan bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program-program pengembangan karir/manajemen karir. Perencanaan karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana- rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen karir (career management) adalah proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. (Simamora, 2001)

  Perancangan Model Hipotetik Pengembangan Karir

  Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu kegiatan. Dalam konteks pembelajaran, yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Dasar perancangan model bertumpu pada hasil research yang terdiri dari kajian teoritis dan empiris hasil need assessment di lapangan.

  Berdasarkan hasil tahap riset maka munculah rancangan model yang komponennya diambil dari solusi dan cara pencapaian yang ditelaan dari kajian teori dan kajian lapangan. Sebagai model pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajaran bimbingan karir kejuruan maka kerangka konseptual yang mempunyai prosedur yang sistematis, maka model ini digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dengan perangkat-perangkat pembelajaran yang sesuai dan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Rancangan model digambarkan sebagai berikut :

  Karakteristik pengembangan karir mengacu hasil need assessment yang meliputi pengembangan dalam bentuk educational atau training; Pembelajaran dilaksanakan dalam kondisi yang cukup kondusif; Pengembangannya karir dapat dilaksanakan untuk semua peserta didik yang membutuhkan kesiapan kerja; pengembangan karir dimaksudkan sebagai “treatment” untuk menyiapkan pekerja dalam menghadapi persaingan; Model pengembangan karir membutuhkan 3 hal yang utama yaitu : (1) Informasi dan orientasi dunia kerja; (2) Mengenal Kemampuan diri; (3) Keterampilan meraih dan pekerjaan dan kemampuan mengembangkan diri di dunia kerja. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan mempersiapkan perangkat yang dibutuhkan untuk pengembangan karir; strategi pengembangan karir yang melibatkan metode pembelajaran orientasi lapangan, job shadowing, diskusi, studi kasus, penugasan dan simulasi; tahapan pembelajaran meliputi pendahuluan, inti pembelajaran dan penutup. Secara umum model yang dapat dikembangkan adalah sebagaimana tersaji dalam lampiran gambar 1.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil analisa maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan karir yang dapat menunjang daya saing usaha perlu dipertimbangkan pendekatan individual dan institusional. Pendekatan individual berhubungan dengan Pilihan bersifat jabatan, pilihan organisasional, pilihan penugasan pekerjaan, pilihan pengembangan diri. Sedangkan pendekatan institusional meliputi rekrutmen & seleksi, alokasi SDM, penilaian & evaluasi, pelatihan & pengembangan.

DAFTAR PUSTAKA

  Adi Indrayanto, John Burgess, Kandy Dayaram, Noermijati, (2014) "A case study of transformational leadership and para-police performance in Indonesia", Policing: An

  

International Journal of Police Strategies & Management , Vol. 37 Issue: 2, pp.373-388

  Creswell, John W, and John W. Creswell. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing

  Among Five Approaches . Los Angeles: SAGE Publications, 2013. Print

  Dessler, Gary (2013) Human Resource Management, 13th Edition, Florida International Pearson Gibson (1995), Organisasi dan Manajemen, Edisi ke empat, Jakarta : Erlangga Greenhaus, JH (2009) Career management, GA Callanan, VM Godshalk, Sage Mondy, R.W., Noe, R.M., Premeaux, S.R.,(1993), Human Resource Management (5rded.),

  Massachusetts, Allyn and Bacon Simamora, Bilson. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

  Lampiran

  Gambar 1. Pengembangan Karir

  

Pengembangan Karir

Individual Sub-subproses :

   Pilihan bersifat jabatan  Pilihan organisasional  Pilihan penugasan pekerjaan  Pilihan pengembangan diri Institusional Sub-subproses :

   Rekrutmen & seleksi  Alokasi SDM  Penilaian & evaluasi  Pelatihan & pengembangan