LOMBA LARI PANGGUL TANDU SEBAGAI WISATA OLAHRAGA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MONUMEN TEMPAT LAHIR SOEDIRMAN

  Purwokerto

Tema 3: Pangan, Gizi dan Kesehatan

  

LOMBA LARI PANGGUL TANDU SEBAGAI WISATA OLAHRAGA

DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

MONUMEN TEMPAT LAHIR SOEDIRMAN

Oleh

  

Indra Jati Kusuma, Galih Noor Alivian, Koernia Nanda Pratama

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

ABSTRAK

  Tujuan penelitian ini: 1) Untuk mengetahui peran lomba lari panggul tandu yang diselenggarakan pada kawasan wisata monumen tempat lahir soedirman, 2) Untuk mengetahui bagaimanakah daya tarik lomba lari panggul tandu di kawasan wisata monumen tempat lahir soedirman sebagai wisata olahraga. Hasilnya bahwa peran lomba lari panggul tandu dapat memberikan dampak yang positif bagi kunjungan wisata di kawasan Monumen Tempat Lahir (MTL) Panglima Besar Jenderal Soedirman. Hal tersebut dikarenakan lomba ini unik dan dapat diterima semua kalangan, (aturannya simpel dan terjangkau biayanya), dapat mengaktualisasi nilai kejuangan pangsar soedirman, bersifat rekreatif, sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisata. Wisata olahraga ini memiliki daya tarik lain yaitu; karena lomba lari panggul tandu rutenya bervariasi dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme bagi pesertanya sehingga menarik untuk diikuti. Selain hal diatas, masyarakat sekitar monumen juga dapat terlibat aktif, merasa diuntungkan, terangkat tingkat ekonominya serta kondisi alam sekitar lestari dan terjaga. Beberapa usaha yang perlu dilakukan dalam meningkatkan lomba lari panggul tandu sebagai pendukung wisata olahraga yaitu: 1). Jalinan kerjasama antara pihak penyelenggara (pemerintah) dengan masyarakat sekitar harus terus ditingkatkan, karena belum semua masyarakat terlibat langsung, 2). Kesadaran masyarakat tentang kebermanfaatan dan peluang ekonomi yang diperoleh dari lomba lari panggul tandu perlu ditingkatkan. 3). Promosi mengenai lomba lari panggul tandu perlu ditingkatkan melalui media sosial, media cetak maupun elektronik, 4). Lingkungan sekitar kelestariannya perlu terus dijaga dan dipertahankan keasriannya

  Kata Kunci:Lari Panggul Tandu, Kesejahteraan Masyarakat ABSTRACT

  The purpose of present study was: 1) To know the role of tandu run competition held in the tourist area of monument where was born soedirman, 2) To know how the attractiveness of tandu run competition in the tourist area of monument where was born soedirman as sport tourism. The result is the role of tandu run competition can have a positive impact for the tourist visit in the area of the Birthplace Monument (MTL) of Great Commander General Sudirman. It is a unique and acceptable persistence of all people, (the terms are simple and affordable cost), can actualize the value of the commander of the great commander Soedirman, recreational, so as to enhance the attractiveness of tourism. This sports tour has another attraction that is; because the tandu run competition of the route varies and can grow the soul of patriotism for the participants so interesting to follow. In addition to the above, communities around the monument can also be actively involved, feel benefited, raised economic level as well as natural conditions around sustainable and awake. Some efforts that need to be done in improving tandu run competitionas a supporter of sports tourism are: 1). Interwoven cooperation between the organizers with the surrounding community should continue to be improved, because not all communities directly Purwokerto

  involved, 2). Public awareness about the usefulness and economic opportunities resulting from the stretched pelvis race. 3). Promotion of pelted palanquin races should be improved through social media, print and electronic media, 4). The environment around its preservation needs to be maintained Keywords:Tandu Run Competition, Public Welfare

  PENDAHULUAN

  Kawasan wisata monumen tempat lahir jenderal soedirman terletak di Dukuh Rembang, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang Purbalingga. Monumen tersebut berdiri di atas tanah seluas 3,5 hektar ini dibangun pada tahun 1976 dan diresmikan pada tahun 1977.Terdapat dua buah meriam dan sebuah panser ditempatkan di depan museum, sebagai penanda memasuki lingkungan Monumen Tempat Lahir (MTL) Panglima Besar Jenderal Soedirman. Disamping itu ada duplikat rumah, perpusatakaan umum, museum, dan masjid. Museum terbuka untuk umum dan buka setiap hari. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Purbalingga, tingkat kunjungan wisatawan Monumen Tempat Lahir (MTL) diurutan ke-8 dengan kunjungan 3.093 orang pada tahun 2016. Tingkat kunjungan ini masih dibawah Owabong (Obyek wisata air Bojongsari), Taman Wisata Purbasari Pancuranmas, Goa Lawa, Sanggaluri Park, Kolam Renang Tirta Asri Walik, Usman Janatin City Park, Kolam renang pancuran Ciblon . Untuk itu pemerintah kabupaen purbalingga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan dengan berbagai strategi. Salah satu strateginya dengan mengadakan festival jenderal soedirman, yang dipusatkan di kawasan Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Jenderal Soedirman. Salah satu bentuk kegiatannya yaitu ada lomba lari panggul tandu. Lomba lari panggul tandu ini unik dan baru diadakan pertamakali tetapi sudah dapat menarik perhatian masyarakat. Terbukti antusiasme masyarakat yang berpatisipasi mengikuti lomba ini kurang lebih1040 peserta lomba lari 5 km atau 260 tandu memecahkan rekor MURI . Peserta teridiri atas kelompok desa dari 18 kecamatan yang ada di purbalingga, kelompok pelajar dan mahasiswa. Lomba ini dilakukan secara berkelompok dimana per kelompok terdiri atas 4 orang. Jarak yang ditempuh sejauh 5 kilometer, dengan rute start desa bantarbenda kecamatan karangmoncol-wanogara kulon-wanogara wetan dan finish di monumen pangsar soedirman kecamatan rembang. Dengan rute sepanjang itu tentunya melewati beberapa daerah kawasan wisata alam di daerah Kecamatan Rembang. Sehingga dengan adanya lomba tersebut secara tidak langsung dapat dipadukan dengan kunjungan ke wisata alam maupun desa wisata yang dilalui.

  Pariwisata merupakan perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, meninggalkan tempat semula dengan suatu Purwokerto

  perencanaan dan maksud bukan mencari nafkah, tetapi semata-mata menikmati kegiatan pertamasyaan (Sihite, R dalam Wedagama, 2008). Menurut Fandeli, 2000 bahwa jenis pariwisata terbagi menjadi; 1). Pariwisata untuk menikmati perjalanan, 2). Pariwisata untuk rekreasi, 3). Pariwisata untuk kebudayaan, 4). Pariwisata untuk olaharaga, 5). Pariwisata untuk usaha dagang, 6). Pariwisata untuk berkonvensi. Lomba lari maraton panggul tandu termasuk wisata olahraga. Keberadaan lomba lari marathon panggul tandu ini apabila terus diadakan secara periodik dan terpogram dengan baik sangat memungkinkan dijadikan wisata alternatif bagi siapapun, baik penggemar olahraga maupun masyarakat umum, karena dapat dilakukan dengan mudah, biaya relatif terjangkau, dan masal. Wisata olahraga sering berdampak pada ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, pemangku kepentingan memiliki peran untuk mengembangkan dan memfasilitasi kegiatan olahraga, agar dapat diajadikan produk wisata sehingga menjadi sarana untuk menunjang pariwisata dan sebaliknya (Parisot.D, Coglievina. C, Mahmoud.I.B)

  Dalam penelitian ini ada beberapa permasalahan yang akan dipecahkan, sehingga perlu dirumuskan. Perumusan masalahnya adalah: 1) Adakah peran lomba lari panggul tandu pada kawasan wisata monumen tempat lahir soedirman, 2) Bagaimanakah daya tarik lomba lari panggul tandu di kawasan wisata monumen tempat lahir soedirman sebagai wisata olahraga. Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui peran lomba lari panggul tandu yang diselenggarakan pada kawasan wisata monumen tempat lahir soedirman. Kemudian tujuan berikutnya adalah untuk mengetahui bagaimanakah daya tarik lomba lari panggul tandu di kawasan wisata monumen tempat lahir soedirman sebagai wisata olahraga.

METODE PENELITIAN

  Pada penelitian ini dilakukan pada bulan juni sampai dengan agustus 2017. Tempatnya adalah di kawasan wisata monumen tempat lahir soedirman desa bantarbarang kecamatan rembang purbalingga. Selain itu juga ke stakeholder yang terlibat (KODIM Purbalingga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Jenis data digolongkan menjadi data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti (hasil observasi, wawancara) serta data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku pustaka, jurnal, artikel dan data pendukung lainnya. Populasi dalam penelitian ini terdiri atas; panitia lomba lari panggul tandu, masyarakat yang telah mengikuti lomba, dan masyarakat sebagai penonton lomba. Sampelnya terdiri dari perwakilan panitia lomba sejumlah 2 orang, dan masyarakat yang terlibat jadi peserta 10 orang dan masyarakat sebagai penonton 20 orang. Metode analisa data dengan deskriptif kualitatif, tujuannya memberi gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua variabel. Kualitatif karena penelitian ini tidak menggunakan data statistik dalam pengolahannya. (Irawan S, dalam Wedagama 2008). Purwokerto n

  Rumus yang digunakan adalah: NP x 100 %

  N

  Keterangannya adalah: NP = Nilai prosentase n = Frekuensi Sampel N = Total Sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Lomba lari panggul tandu merupakan salah satu kegiatan dalam acara Festival Panglima Besar Jenderal Soedirman yang digelar di Monumen Tempat lahir Jenderal Soedirman, Bantarbarang, Kecamatan Rembang Purbalingga pada tanggal 24

  • –29 Januari 2017. Lomba ini menjadi unik karena baru pertama kali diadakan dan para peserta dengan jumlah hampir 1.500 orang yang terdiri atas empat orang diharuskan menggotong tandu ciri khas Panglima Besar Jenderal Soedirman. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud mengenang perjuangan Jenderal Soedirman terutama untuk generasi muda, dan juga mengenalkan Bumi Soedirman Purbalingga baik di kancah nasional bahkan di tingkat internasional. Kegiatan Festival selain memperingati hari lahir sekaligus wafatnya Panglima Besar Jenderal Soedirman. Beliau lahir di Desa Bodas karangjati Kecamatan Rembang pada 24 Januari 1916. Kemudian Soedirman yang dikenal sebagai Bapak TNI wafat pada umur 34 tahun, tepatnya pada 29 Januari 1950 di Magelang.

  Desain dan Perlengkapan Lomba Lari Panggul Tandu: a.

  Panjang lintasan: jarak yang ditempuh sejauh 5 kilometer, b.

  Rute yang dilalui bisa masuk keluar jalan aspal diusahakan mirip rute gerilya, tetapi harus bisa leluasa dilewati c.

  Panjang tandu kurang lebih 1,5-2 meter dengan tinggi 1-1,25meter, lebar 70-90 cm d.

  Tandu bisa dibuat dari material; seperti bambu, kayu yang ringan dan tidak membahayakan e. Peserta menggunakan seragam yang menyerap keringat (drifit, katun), penutup kepala

  (topi/slayer/baff), bersepatu olahraga (ringan dan ergonomis) f. Penilaian: peserta yang meyelesaikan rute tercepat, tertib aturan dan bentuk tandu masih utuh sampai digaris finish dinyatakan sebagai juara Purwokerto

  Gambar 1.Desain dan Perlengkapan Lomba Lari Panggul Tandu

  Sarana dan Prasarana

  Dalam upaya menunjang kelancaran lomba lari panggul tandu, maka sebaiknya pihak penyelenggara melengkapai sarana dan prasarana sebagai berikut:

  1. Membuat jalur yang bisa dilalui dengan aman (bisa jalan beraspal maupun tanah) 2.

  Memasang lampu penerangan yang cukup, apabila cuaca mendung tidak hanya peserta lomba saja yang nyaman tetapi penonton juga tetap bisa melihat dengan antusias

  3. Memilih rute yang terdapat fasilitas umumnya (tempat ibadah, lahan parkir, toilet warung makan yang memadai), sehingga baik panitia, peserta, maupun penonton merasa nyaman

  

Peran Lomba Lari Panggul Tandu di Monumen Tempat Lahir (MTL) Panglima Besar

Jenderal Soedirman

  Sebelum diadakannya lomba lari panggul tandu di kawasan monumen tempat lahir jenderal soedirman respon masyarakat kurang antusias. Hal ini karena kawasan MTL jauh dari pusat kota kabupaten dan fasilitas angkutan hanya dilalui mikro bus belum ada angkutan pedesaan yang setiap jam berlalu lalang. Karena hal tersebut diatas, praktis transportasi mengandalkan kendaraan pribadi, sehingga antusiasme masyarakat dalam menyaksikan monumen kurang. Untuk itu pihak penyelenggara Lomba Lari Panggul Tandu melakukan cara-cara sebagai berikut:

  1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholder untuk dapat memahami dan mendukung kegiatan

  2. Memberikan penyuluhan/sosialisasi kepada pelaku jasa pariwisata agar bisa masuk dalam agenda tahunan

  3. Perlu ada lomba yang sejenis dan dipertandingkan dengan aturan yang lebih mudah dan adanya hadiah yang lebih menarik

  4. Meminta dukungan dari pegiat sosial media untuk membantu promosi Purwokerto 5.

  Meminta dukungan dari pemerintah propinsi dan lembaga terkait, untuk pengadaan sarana pendukung

  4 Apakah pemerintah setempat mendukung kegiatan lomba lari panggul tandu 2 100

  Bersifat rekreatif, sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisata.

  Dapat menumbuhkan jiwa patriotisme (mengaktualisasi nilai kejuangan pangsar soedirman) c.

  Lomba ini unik dan dapat diterima semua kalangan, (aturannya mudah dan terjangkau biayanya) b.

  1. Obyek dan Daya Tarik Wisata Obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong datangnya wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Lomba lari panggul tandu yang diselenggarakan di Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman, memiliki daya tarik wisata, dikarenakan: a.

  Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman dapat dijadikan wisata andalan di purbalingga, karena sudah memiliki unsur tujuan wisata, diantaranya:

  Daya Tarik Lomba Lari Panggul Tandu

  Sumber; hasil pengolahan kuesioner dengan panitia lomba lari panggul tandu Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya lomba lari panggul tandu yang diselenggrakan di Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman bisa lebih dikenal banyak orang dari berbagai daerah. Lomba lari panggul tandu juga berperan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun luar daerah yang datang ke kawasan Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman.

  5 Apakah masyarakat sekitar mendukung adanya kegiatan lomba lari panggul tandu 2 100

  3 Apakah perlu diadakan lomba lari panggul tandu secara rutin 2 100

  6. Melakukan kerjasama dengan masyarakat sekitar dengan: a.

  2 Apakah kunjungan wisatawan ke Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman menjadi bertambah 2 100

  1 Apakah Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman lebih dikenal banyak orang 2 100

  N % N %

  No Pertanyaan Ya Tidak

  

Tabel 1. Peran Lomba Lari Panggul Tandu Di Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar

Soedirman

  Tetap menjaga kelestarian lingkungan

  Sikap keramahtamahan dalam menerima kunjungan tamu c. Memanfaatkan berbagai peluang yang timbul kaitannya dengan perekonomian masyarakat d.

  Koordinasi terkait menjaga kebersihan tempat kegiatan b.

  2. Prasarana wisata Purwokerto

  Prasarana wisata merupakan sumber daya alam dan sumber daya buatan yang diperlukan wisatawan dalam perjalanannya pada daerah tujuan wisata tersebut. Lomba lari panggul tandu dikawasan Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman. Mempunyai prasarana memadai seperti jalan aspal, transportasi, penerangan, serta jangkauan komunikasi.

  3. Sarana Wisata Sarana wisata adalah kelengkapan daerah tujuan wisata yang dibutuhkan untuk melayani wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya, misalnya sarana penginapan, alat transportasi, rumah makan dan yang lain.

  4. Infrastruktur Infrastruktur merupakan situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, Infrastruktur yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan tanah atau dibawah tanah. Infrastrukur di kawasan Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman baik dari bangunan maupun tata tempat sudah cukup layak untuk bisa menampung dan memberi rasa nyaman bagi pengunjung.

  5. Masyarakat di lingkungan sekitar Masyarakat yang ada dilokasi sekitar Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman siap menyambut dan memberikan layanan yang dibutuhkan pengunjung. Hal ini tentunya seiring dengan dukungan masyarakat terhadap keberlangsungan lomba lari panggul tandu sebagai wisata olahraga.

  

Tabel 2. Daya Tarik Lomba Lari Panggul Tandu di Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar

Soedirman

  Ya Tidak No Pertanyaan

  N % n %

  1 Apakah sarana dan prasarana lomba lari panggul tandu

  8

  80

  2

  20 telah lengkap

  2 Apakah fasilitas penunjang prasarana lomba lari panggul

  9

  90

  1

  10 tandu telah memadai

  3 Apakah rute lomba lari panggul tandu rutenya bervariasi

  9

  90

  1

  10

  4 Apakah lomba lari panggul tandu dapat menumbuhkan 10 100 10 jiwa patriotisme

  5 Apakah kegiatan lomba lari panggul tandu menarik untuk

  9

  90

  1

  10 diikuti Sumber; hasil pengolahan kuesioner dengan peserta lomba lari panggul tandu (2017)

  Sesuai dengan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana lomba lari panggul tandu sebagian besar menjawab telah lengkap dan memadai. Selain itu alasan orang datang dan ikut berpartisipasi karena lomba lari panggul tandu rutenya bervariasi dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme sehingga menarik untuk diikuti.

  Purwokerto

Tabel 3. Tanggapan Masyarakat sekitar Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman

  Ya Tidak No Pertanyaan

  N % n %

  1 Apakah masyarakat sekitar ikut terlibat dalam kegiatan

  14

  70

  6

  30 lomba lari panggul tandu

  2 Apakah masyarakat sekitar diuntungkan dengan kegiatan

  15

  75

  5

  25 lomba lari panggul tandu

  3 Apakah masyarakat sekitar tingkat ekonominya meningkat

  15

  75

  5

  25 dengan kegiatan lomba lari panggul tandu

  4 Apakah alam sekitar kawasan monumen menjadi lebih

  14

  70

  6

  30 lestari dan terjaga

  5 Apakah setelah kegiatan lomba lari panggul tandu lokasi

  13

  65

  7

  35 sekitar kawasan monumen tertata dan teratur Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kegiatan lomba lari panggul tandu dikawasan Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman, sebagian besar masyarakat merasa terlibat (70%), masyarakat juga diuntungkan (75%), tingkat ekonomi masyarakat meningkat (75%), dan lokasi serta alam sekitar kawasan monumen lestari (70%), tertata serta teratur (65%).

  KESIMPULAN

  Peran lomba lari panggul tandu dapat memberikan dampak yang positif bagi kunjungan wisata di kawasan Monumen Tempat Lahir (MTL) Pangsar Soedirman. Hal ini dikarenakan lomba ini unik dan dapat diterima semua kalangan, (aturannya simpel dan terjangkau biayanya), dapat menumbuhkan jiwa patriotisme (mengaktualisasi nilai kejuangan pangsar soedirman), bersifat rekreatif, sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisata. Wisata olahraga ini memiliki daya tarik lain yaitu; karena lomba lari panggul tandu rutenya bervariasi dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme bagi pesertanya sehingga menarik untuk diikuti. Selain hal diatas masyarakat sekitar monumen jugadapat terlibat aktif, merasa diuntungkan, tingkat ekonominya meningkat serta alam sekitar lestari dan tertata rapi. Beberapa usaha yang perlu dilakukan dalam meningkatkan lomba lari panggul tandu sebagai pendukung wisata olahraga yaitu:

  1. Jalinan kerjasama antara pihak penyelenggara (pemerintah) dengan masyarakat sekitar harus terus ditingkatkan, karena belum semua masyarakat terlibat langsung

  2. Kesadaran masyarakat tentang manfaat dan peluang ekonomi yang bisa diperoleh dari lomba lari panggul tandu perlu ditingkatkan

  3. Promosi mengenai lomba lari panggul tandu perlu ditingkatkan melalui media sosial, media cetak maupun elektronik

4. Lingkungan sekitar kelestariannya perlu terus ditingkatkan

  Purwokerto

UCAPAN TERIMA KASIH

  Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor UNSOED, Ketua LPPM UNSOED, Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Ibu Sri Pamekas, Bapak Nayanto, Bapak Bangun, serta semua pihak yang telah banyak membantu terlaksananya kegiatan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

  BanyumasNews.com.2017. Lomba Lari Tandu Pecahkan Rekor MURI Festival Jenderal Soedirmandiakses tanggal 15 Maret 2017)

  Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata. 2016. Libur Lebaran. ( Error! Hyperlink reference

  not valid. . diakses pada tanggal 25 Mei 2017

  Fandeli, C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fak. Kehutanan UGM Naisaban, L. (2007). Bergembira Bersama 100 Permainan Rakyat. Jakarta: PT Grasindo

  Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK UNY

  Parisot.D, Coglievina. C, Mahmoud.I.B. 2008. Innovation For Sustainable Tourism? The Marathon Of Nice And Its Future “Umbrella” Strategy.New Trends in Tourism.3rd. IRT International Scientific Conference-Vol.1 http://www.arces.it/public/.../irt.../paper%20book_vol1_7.pd.

  (diakses 23Mei 2017)

  

Thomas, Jack K. Nelson.(2001) Research Methods In Physical Activity. Champaign, IL: Humans

Kinetics

  Wedagama, I.G.N, 2008. Etasia Woodball Sebagai Wisata Olahraga (Sport Tourism) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar (Studi Kasus Di Tlatar Boyolali). Jurnal Pariwisata Indonesia. STP Sahid Surakarta.Vol 4, No 1