LIKOPEN DALAM TOMAT SEBAGAI ANTIINFLAMASI DAN ANTINEFROTOKSISITAS PADA TIKUS PUTIH TERPAPAR KADMIUM

  

Tema 3: Pangan, Gizi dan Kesehatan

LIKOPEN DALAM TOMAT SEBAGAI ANTIINFLAMASI

DAN ANTINEFROTOKSISITAS PADA TIKUS PUTIH

TERPAPAR KADMIUM

  

Oleh

  1

  1

  2 Hernayanti , Slamet Santoso , Alfi Muntafiah ,

  1 Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman

  2 Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman

Email

ABSTRAK

  Logam berat kadmium banyak digunakan dalam industri antara lain elektroplating dan keramik. Paparan kadmium lewat oral dan inhalasi, setelah masuk tubuh akan berikatan dengan metalotionin. Ikatan Cd dengan metionin dapat meningkatkan senyawa radikal bebas dalam tubuh terutama di ginjal, sehingga dapat menimbulkan gangguan fungsi ginjal, yang ditandai dengan peningkatan kadar MDA dan penurunan aktivitas SOD pada ginjal. Keracunan Cd biasanya diatasi dengan pemberian British Antelewisite (BAL). Pemberian BAL dapat menyebabkanefek samping hipertensi, sehingga dicari alternatif yang aman menggunakan buah tomat. Buah tomat mengandung likopen yang potensial sebagai antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui potensi likopen dalam tomat sebagai renoprotektif terhadap paparan Cd (2) mendapatkan dosis efektif likopen sebagai renoprotektif terhadap paparan Cd. Sebanyak 24 ekor tikus Wistar digunakan dalam penelitian ini. Tikus dibagi 6 kelompok, 4 ekor per kelompok.Kelompok I sebagai kontrol negatif, Kelompok II diberi CdSO 4 per oral dengan dosis 5,6 mg/kgBB, sebagai kontrol positif. Kelompok III, IV dan V diberi CdSO 4 dosis 5,6 mg/kgBB serta ekstrak tomat dengan dosis 0,36 mg/kgBB/hari, 0,72 mg/kgBB/hari dan 1,08mg/kgBB/hari.

  Kelompok VI diberi CdSO4 dan BAL dengan dosis 0,3 mg/kgBB/hari sebagai pembanding. Ekstrak tomat dan BAL diberikan selama 14 hari setelah tikus dipapar CdSO 4 selama7 hari. Parameter yang diamati adalah kadar MDA dan aktivitas SOD ginjal. Pengambilan ginjal dan pengukuran parameter dilakukan pada hari ke 0 dan hari ke-22. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui letak perbedaan masing- masing perlakuan. Hasil penelitianmenunjukkan semua perlakuan ekstrak tomatdan BAL dapat menurunkan kadar MDAdan meningkatkan aktivitas SOD gnjal. Dosis ekstrak tomat1,08 mg/kgBB paling efektif dalam menurunkan kadar MDA dan meningkatkan aktivitas SOD ginjal.

  Kesimpulan likopen dalam ekstrak tomatdapatberfungsi sebagai renoprotektif pada tikus putih terpapar Cd.

  Kata kunci :likopen, kadmium, metalotionin, MDA,SOD.

  ABSTRACT

  Cadmium is a heavy metal widely used in industry especially in the electroplating and pottery industry. Cadmium exposed by orally and inhalation in humanif enters the body binds to the metallotionein. It can increase the formation of free radical compounds. Free radicals will activate lipid peroxidation in the kidney and may cause damage in tubule proximal of kidney (renal failure). Treatment of Cd toxicity with Bitish Ante Lewisite (BAL) can cause hypertension. Tomato fruit contains lycopene which can function as an antioxidant. The objectives of the study were (1) to know the potency of lycopene in tomato as reno protective agent to Cd (2) to get the effective dose of lycopene asrenoprotective to Cd.Twenty 24 Wistar rats were used in this study. Rats are divided into 6 groups, 4 heads per group. Group I as a negative control, Group II was given CdSO orally at 4 a dose of 0,56 mg / kgBW, as a positive control. Group III, IV and V were given CdSO4 doses of

  5.6 mg / kgBW and tomato extract at a dose of 0.36 mg / kgBW / day, 0.72 mg / kgBW / day and 1.08mg / kgBW / day. Group VI was given CdSO and BALwas exposed at a dose of 0.3 mg / kg / 4 day as a comparison. Tomato extract and BAL administered for 14 days, after mouse was exposed to CdSO for 7 days. The parameters observed were super oxide dismutase (SOD) activity and 4 mallondialdehyde (MDA) level of kidney. Observations were made on day 0 and day 22.The data of the research were analyzed by Anova and continued by Duncan test to know the difference location of each treatment. The results showed that all treatments of tomato extract and BAL could reduce the levels ofMDA andincrease SOD activity. The effective treatment in decreasingMDA and increasing SOD is tomato extract dose 1.08 mg / kgBB. The conclusion of this research lycopene in tomato extract can use as renoprotective for Cd on white rat exposed to Cd.

  Key words :Lycopene,Cadmium, metalotionein, MDA, SOD PENDAHULUAN

  Kadmium (Cd) merupakan logam berat yang bersifat toksik bagi manusia. Sumber paparan Cd antara lain berasal dari kegiatan industri keramik,elektroplating, batu baterai, cat dan asap rokok. Kadmium juga dapat ditemukan dalam makanan yang berasal dari daerah pertanian yang tercemar Cd seperti pemakaian pestisida, pupuk dan cat serta makanan yang berasal dari laut yang terkontaminasi Cd (Darmono, 2001., Palar, 2008).

  Kadmium yang masuk tubuh akan berikatan dengan protein bermolekul rendah yang disebut metalotionin. Ikatan Cd dengan metalotionin bersifat stabil dan dapat memicu peningkatan radikal bebas dalam hatidan ginjal, serta proses reaksi berantai peroksidasi lipid yang dapat merusak organ hati dan ginjal. Kadmium bersifat nefrotoksik atau merupakan racun bagi ginjal (Acien, 2009., Bernhoft, 2010., Caciariet al., 2013).

  Ginjal sangat rentan terhadap paparan senyawa toksik seperti Cd karena aliran darah dari jantung ke ginjal sangat tinggi (25% dari cardiac output). Hal ini sangat menunjang pengiriman zat toksik ke ginjal dalam kuantitas yang besar. Kedua ginjal mereabsobsi garam, air dan substansi lainnya dari filtrat, sehingga zat toksik tidak terabsorbsi akan terkonsentrasi tinggi pada filtrat. Pada akhirnya jika zat toksik diabsorbsi, kemungkinan akan terkumpul dengan kuantitas yang tinggi di dalam tubulus sel ginjal.Semua bagian nefron secara potensial dapat dirusak oleh efek zat toksik. Efek zat toksik beragam mulai dari suatu perubahan biokimia, penurunan fungsi ginjal atau sampai kematian sel dan gagal ginjal total (Lu., 1995., Camila et al., 2013).

  Efek paparan Cd pada hewan coba dilaporkan oleh beberapa peneliti. Paparan akut CdCl 2 dosis tunggal sebesar LD50 pada tikus jantan galur Wistar selama 24 dan 72 jam, menyebabkan peningkatan radikal bebas dalam tubuh terutama reaktif oksigen spesies, diikuti penurunan plasma antioksidan yaitu vitamin C,vitamin E dan vitamin A, sampai 60% dibandingkan tikus normal (Hijova et al., 2004).

  Pengobatan keracunan Cd dengan senyawa kelat seperti dimerkaprol, EDTA dan DPTA (Dietilentriamin Pentaacetic Acid), tidak dianjurkan terutama untuk keracunan kronis, karena tidak bisa melepaskan ikatan Cd dengan metalotionin. Pengobatan dengan senyawa kelat meskipun dapat meningkatkan ekskresi Cd melalui ginjal, tetapi hal tersebut juga dapat toksik terhadap ginjal. Ikatan komplek Cd dengan kelasi, dapat menyebabkan reaksi disosiasi ginjal pada waktu terjadi pelepasan Cd lewat urin (Darmono, 2001., Widowati,dkk, 2008., Satarug and Garret, 2010).

  Untuk mengurangi toksisitas Cd dianjurkan menggunakan suplemen makanan yang mengandung Zn, Ca dan Selenium (Se) tinggi, vitamin C dan vitamin E, karena mampu mengurangi absobsi Cd dan meningkatkan eliminasi Cd dari tubuh. Antioksidan pada buah tomat mengandung ß karoten, diharapkan dapat mengurangi absorbsi dan meningkatkan eliminasi Cd dari tubuh (Messner and Benhard, 2010).

  Likopen dapat berfungsi sebagai peredam radikal bebas, reaktif oksigen spesies (ROS) seperti anion superoksida, radikal hidroksil dan mencegah terjadinya peroksidasi lipid serta melindungi membran sel dari serangan radikal bebas yang berasal dari NO 2 .Aktivitas biologis likopen dalam melindungi sel dari kerusakan oksidatif akibat serangan radikal bebas yaitu dengan menstimulasi kerja antioksidan enzimatis dalam tubuh seperti Super Oksida Dismutase (SOD), Glutation Peroksidase (GPx) dan Katalase. Likopen juga dapat mencegah resiko terjadinya kanker prostat pada manusia dan dapat menurunkan kadar Prostat Spesific Antigen (PSA) (Ahuja et

  al .,2003., Agarwal et al., 2009., Wei and Giovannucci, 2012).

  Agarwal et al., 2009 meneliti efek suplementasi likopen pada wanita hamil yang mengalami hipertensi. Likopen dapat menurunkan kadar MDA 40 % dan meningkatkan aktivitas GPx 34 %. Penelitian pada wanita yang diberi suplemen buah tomat sebanyak 25 gram, berisi 7 mg likopen dan 0,3 mg beta karoten selama 14 hari ternyata dapat melindungi limfosit darah dan limfosit DNA dari kerusakan oksidatif akibat radikal NO (ONOO-). Likopen dapat mencegah kanker prostat, 2 kaker payudara dan endometrium (Giovannuci et al; 2002; Hadley et al, 2002 ., Novotny, 2005.,

  Elumalai et al., 2013).

  Pemberian jus tomat dengan dosis sebesar 330 ml/hari pada 23 orang pria selama 2 minggu dapat meningkatkan aktivitas SOD eritrosit dari 816 µ/g Hb menjadi 916 µg/ Hb. Suplemen (Jaques et al., 2014). Penelitian antioksidan alami sebagai kelator logam berat dilakukan oleh Morales et al., 2006 dan Wang et al., 2012, dengan menggunakan quersetin yang diujikan pada tikus putih dipapar Cd. Pemberian quersetin dapat meningkatkan aktivitas plasma antioksidan superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GPx) dan NaK-ATP ase serta perbaikan sel tubulus proksimalis pada ginjal tikus putih yang rusak. Hernayanti, et al., 2012, pemberian catechin dalam teh hijau dengan dosis 1,5 g/kgBB pada tikus putih dipapar Pb asetat, dapat menurunkan kadar Pb, matrik metaloproteinase-9 (MMP-9), ureum dan kreatinin darah dan hasil pengamatan histologis ginjal, dosis tersebut aman karena tidak merusak ginjal tikus putih.

  Kemampuan likopen dalam ekstrak tomat sebagai renoprotektif ginjal belum pernah diteliti, untuk itu dilakukan penelitian ini menggunakan tikus putih dipapar Cd.

METODE PENELITIAN

  Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur Wistar, umur 2-3 bulan dengan berat badan 200-220 gram, diperoleh dari LPPT IV UGM. Tomat yang dipakai adalah jenis Golden tomat (Golden Jubille) yang diperoleh dari Kutabawa Purbalingga.Bahan penelitian yang digunakan adalah pakan tikus AD II, CdSO , kit SOD Randox dan MDA kit. 4 Prosedur Penelitian

  Tikus diaklimatisasi sel;ama 7 hari dalam kandang stainless steel berukuran 23x13x16 cm, supaya hewan uji dapat beradaptasi dengan kondisi laboratorium. Selanjutnya ke dalam 7 buah kandang, masing-masing diberi 4 ekor tikus putih yang setiap harinya diberi pakan berupa pelet AD II dan pemberian minum ad libitum. Setelah diaklimatisasi, tikus kelompok perlakuan dipapar CdSO 4 per oral dengan dosis 5,6 mg/BB/hari selama 7 hari. Pada hari ke 8 sampai hari ke 22, tikus kelompok perlakuan diberi ekstrak tomat dengan dosis 0,36 mg/kgBB (K3), dosis 0,72 mg/kgBB (K4), dosis 1,08 mg/kg/BB (K5) dan diberi BAL dosis 0,5 mg/BB (K6). Tikus kontrol negatif (K1) tidak diberi CdSO 4 maupun ekstrak tomat, sedangkan tikus kontrol positif (K2) hanya diberi

  CdSO 4 sampai akhir perlakuan hari ke-22.Penentuan dosis pada tikus berdasarkan dosis likopen pada manusia yaitu sebesar 30 mg/hari. Konversi dosis dari manusia ke tikus yaitu 0,018 x dosis likopen untuk manusia. Dosis 0,36 mg/kgBB setara dengan dosis likopen 15 mg/kgBB, dosis 0,72 mg/kgBB setara dengan dosis 30 mg/kgBB dandosis 1,08 mg/kgBB setara dengan 45 mg/kgBB, pada manusia.

  Ekstrak tomat dibuat dengan metode Maserasi (Devaraj., et al, 2008). Untuk mendapatkan ekstrak tomat 100 g dibutuhkan 1 kg tomat segar. Maserasi menggunakan etanol 96% dan dilakukan 3x24 jam. Hasil maserat hari pertama sampai ke-3 dijadikan satu dan dimasukkan alat vaccum rotary evaporator pada suhu 70

  C. Hasil maserat berupa ekstrak kental ditimbang sesuai dengan dosis yang akan diberikan pada tikus. Pengambilan organ ginjal dilakukan dengan cara tikus dibius dengan chloroform kemudian dibedah dan diambil ginjalnya. Ginjal ditimbang seberat 1 g, dihaluskan dengan mortar dan dimasukkan ke dalam larutan Phosphat Buffer Saline (PBS) 10 mL (perbandingan 1:10) dan dihomogenkan. Kemudian disentrifuse dengan kecepatan 6000 rpm. Supernatan yaitu bagian yang jernih dipisahkan untuk diukur kadar MDA dan SOD.

  Kadar MDA diperiksa dengan Metode TBARSC 18 (thiobarbituric acid reactive

  

substances ), Wuryastuti, 2000. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer pada panjang

gelombang 532 nm. Larutan standar 1.1.3.3 tetraethoxypropane dan aquades sebagai blanko.

  Pemeriksaan aktivitas SOD (RandoxLaboratories, 2009). Standar yang digunakan larutan SOD Randox. Absorbansi standar dan sampel dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kadar MDA ginjal tikus putih Hasil pengukuran MDA tikus putih dapat dilihat pada grafik 1.

  MDA

  4.00

  3.20

  3.50 MDA (µmol/L)

  3.00 si

  2.50

  2.00

  1.60 entra

  1.30

  1.20 ns

  1.50

  1.00

  0.80

  1.00 Ko

  0.50

  0.00 K1 K2 K3 K4 K5 K6

  Grafik 1. Rerata kadar MDA pada tikus kelompok kontrol dan perlakuan Rerata kadar MDA tikus kontrol negatif (K1) paling rendah dibandingkan semua kelompok perlakuan dan kadar MDA tertinggi dijumpai pada kelompok kontrol positif yang dipapar CdSO4. Peningkatan kadar MDA pada tikus kontrol positif setelah dipapar Cd selama 21 hari, disebabkan karena ikatan Cd+Mt yang masuk ke dalam tubulus proksimalis ginjal, meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh. Peningkatan radikal bebas akan memicu terjadinya peroksidasi lipid yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ ginjal. Malondialdehid merupakan hasil akhir peroksidasi lipid dan menggambarkan banyaknya radikal bebas dalam tubuh(Carmignani, 1999., Berhoft,2013). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Acien et al,2009 dan Camila et al, 2013, yang menggunakan CdCl2 untuk dipaparkan pada mencit. Senyawa CdCl 2 yang diberikan pada air minum mencit dengan dosis 00,1 mg/L selama 4 minggu, menyebabkan stres oksidatif yang ditandai dengan peningkatan malondialdehid, penurunan aktivitas SOD dan katalase (Acien et al., 2009.,Camila, et al., 2013).

  Tikus kelompok perlakuan (K3, K4 dan K5) setelah dipapar CdSO 4 selama 7 hari dan diberi ekstrak tomat yang mengandung likopen selama 14 hari,memilik ikadar MDA lebih rendah dibandingkan tikus kontrol positif yang dipapar CdSO4 selama 21 hari. Hal ini disebabkan karena likopen pada ekstrak tomat mendonorkan elektron H+ kepada radikal bebas seperti anion superoksida (O2-) dan OH-, sehingga menjadi netral sehingga kadar MDA pada kelompok perlakuan lebihrendah dan mendekati nilai MDA kelompok kontrol negative dan perlakuan dengan BAL. Perlakuan ekstrak tomat dosis 1.08 mg/kgBB, memiliki kadar MDA paling rendahdibandingkan kelompok lain.Penelitian pada wanita yang diberi suplemen buah tomat sebanyak 25 gram, berisi 7 mg likopen dan 0,3 mg beta karoten selama 14 hari, dapat melindungi limfosit darah dan limfosit DNA dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas peroksinitrit(ONOO-) (Giovannuciet al, 2002 ., Novotny et al, 2005, Elumalay, et al., 2013).

2. Kadar Superoksida Dismutase (SOD)

  Hasil pengukuran kadar SOD pada tikus kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dapat dilihat pada Grafik 2.

  SOD 120.0

SOD (U/L)

  92.5 100.0

  86.5

  85.7

  71.6

  80.0 asi

  62.4 tr

  55.2 n

  60.0 se

  40.0 on k

  20.0

0.0 K1 K2 K3 K4 K5 K6

  Grafik 2. Kadar SOD tikus putih kelompok kontrol dan perlakuan Rerata kadar SOD tikus kontrol negatif (K1) paling tinggi dibandingkan semua kelompok perlakuan dan kadar SOD terendah dijumpai pada kelompok kontrol positif yang dipapar CdSO4. -

  Ikatan Cd dengan metalotionin menyebabkan peningkatan radikal bebas dalam tubuh terutama dalam bentuk anion superoksida (O 2 ). Fungsi SOD adalah untuk meredam O2- dengan + - memberikan donor H+. Reaksinya adalah sebagai berikut O2- + O 2 + H diubah menjadi H 2 O 2 . Selanjutnya enzim katalase akan mengubah H 2 O 2 menjadi H 2 O+O 2 . Keberadaan Cd dan metalotionin menyebabkan penurunan kadar SOD (Whittaker et al.,2011.,Patra et al., 2011).

  Setelah tikus kelompok perlakuan (K3, K4 dan K5) dipapar CdSO 4 selama 7 hari dan diberi ekstrak tomat yang mengandung likopen selama 14 hari, memiliki kadar SOD lebih tinggi

  • + dibandingkan tikus kontrol positif yang hanya dipapar CdSO 4 selama 21 hari . Hal ini disebabkan - karena likopen pada ekstrak tomat mendonorkan elektron H kepada radikal bebas anion superoksida (O 2 ),sehingga menjadi netral serta menyebabkan peningkatan aktivitas SOD (Morales

  

et al ., 2006., Kim et al., 2014., Sinha and Dua, 2015). Buah tomat juga mengandung mineral Cu

  dan Zn. Kedua mineral ini merupakan penyusun SOD,sehingga pemberian ekstrak buah tomat dapat meningkatkan kadar SOD pada kelompok K3, K4 dan K5 dan sebanding dengan perlakuan dimerkaprol (Hazewindus et al., 2012). Perlakuan dosis 1,08 mg/kgBB paling efektif dalam meningkatkan kadar SOD.

  KESIMPULAN Likopen dalam ekstrak tomat semua dosis dapat menurunkan kadar MDA dan

meningkatkan kadar SOD tikus putih yang dipapar CdSO . Perlakuan ekstrak tomat dosis

  4

1,08 mg/kgBB paling tinggi dalam menurunkan kadar MDA dan meningkatkan kadar

SOD. Likopen dapat berfungsi sebagai renoprotektif terhadap paparan kadmium.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Dalam kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman atas bantuan dana

Penelitian Riset Institusional Tahun Anggaran 2017, sehingga penelitian ini dapat

diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

  Acien, N., A.M.T Plaza ., E. Guallar., P. Muntner and E. Sibergeld, 2009. Blood cadmium and lead and chronic kidney diseases in US adult : A Joint analysis. American Journal of

  Epidemiology . 170 (9) : 1156-1164.

  Agarwal S and Rao A.V, 2000.Tomato lycopene and its role in human health and chronic diseases.Journal of Canadian Medical Association. 6:163. Ahuja, K.D.K., E.L. Ashton, M.J. Ball. 2003. Effects of high monounsatured fat, tomato-rich diet on serum levels of lycopene. European Journal of Clinical Nutrition 57: 832-841. Bernhoft, R.A, 2013. Cadmium toxicity and treatment.The Scientific World Journal 13: 1-7. Caciari, T., A. Sancini., M. Fioravanti., A. Cappozella., T. Casaleet al, 2013. Cadmium and hypertensions in exposed workers : A Meta-analysis. Int J Occup Med Environ Health 26

  (3) : 440-456. Camila, C. Almenara. Gilson, B. Broseghini, F. Marcus, V. Vescovi et al. 2013. Chronic

  Cadmium Treatment Promotes Oxidative Stress and Endothelial Damage in Isolated Rat Aorta.Plos One. Vol 8. Devaraj, S., S. Mathur and A. Basu, 2008. Study on the effect of purified lycopene supplementation on biomarker of oxidative stess. Journal of The American College of Nutrition 27(2) : 267-

  272. Elumalai, 2013. Lycopene role in cancer prevention. Int. J. Pharm Bio. Sci. 4(3) : 371-378. Giovannucci, E. Rim., E.B. Liu., Y. Stampfer., M.J. Willett. 2002. A prospective study of tomato products, lycopene and prostate cancer risk. J. Nat CancerInst9 : 391-398. Hadley, C., W. Muller., E.C. Schwarts., S.J Clinton, S K. 2002. Tomatoes, lycopene and prostate cancer : progress and promise. Exp. Biol. Med. (Maywood). Hazewindus,M., G.M.Haenen, M.M. Westler and A.Bast, 2012. The anti-inflammatory effectof lycopene complements the antioxidant action of ascorbic and α-toxoferol. Food Chemistry.

  Elseiver. Hernayanti, A.H. Sadewa., B. Hariono, 2012. Efek ekstrak teh hijau terhadap kadar nitrit oksida (NO), Malondialdehid (MDA) dan Glutation peroksidase pada tikus putih terpapar Pb.

  Biota 17 (1) : 8-14.

  Hijova, E., F. Nistiar and M. Kuchta, 2004. Influence of acute cadmium exposure on plasma antioxidant parameters in rats. Bulletin of the Veterinary Reseach Institute Pulawy. 48 (2) : 155-157. Jacques, P.F., A. Lyass., J.M. Massaro., R.S. Vasan and R.B. D , Agostino, 2013. Relationship of lycopene in take and consumtion of tomato product to incident CVD.British Journal

  Nutrition.110 : 545-551. Kim, C.H., Park, M.K.., Kim, S.K and Cho,Y.H, 2014. Antioxidant capacity and anti-inflammatory activity of lycopene in water melon. International Journal of Food Science and Technology

  49 : 2083-2091. Lu, F.C. 1995. Toksikologi dasar azas, organ sasaran dan penilaian resiko. Edisi ke 2, Penerbit UI, Jakarta.

  Messner, B and D. Bernhard 2010.Cadmium and Cardiovascular disease : cell biology, pathophysiology and epidemiological relevance. Biometals 23 (5): 811-822. Novotny, Y.A. 2005. What can pharmacokinetic model tell us about the diposition of lycopene and the potential role of lycopene in cancer prevention? The Journal of Nutrition. 135 (8) :

  2048-2049. Palar, H, 2008. Pencemaran dan toksikologi logam berat. P.T Rineka Cipta, Jakarta.

  Patra,, R.C., A. K. Rautray, and D. Swarup, 2011, Oxidative stressin lead and cadmium toxicity and its amelioration VeterinaryMedicine International, vol. 2011, Article ID 457327, 201 Satarug, S and S.H. Garret, 2010. Cadmium, environmental, exposure and health outcome. Environ .Health Perspect 118 (2) : 182-190. Sinha, N and D. Dua, 2015. Lycopene : Most potent antioxidant with endless benefits.Int J Pharm BioSci 6(3) : B 838-846.

  Wang, Y., Y. Pan., Y. Hong., Q.Y. Zhang., X.N. Wang and C.D. Kong. Quercetin protects agains Cadmium-induced renal urin transport system alteration and lipid metabolism diorder in rat. Reseach article pp : 1-14. Hindawi Publishing Corporation.

  Wei, M.Y and E.L. Giovanucci, 2012. Lycopene, tomato product and prostat cancer incidence : A review and assessment in the PSA screeningera. Journal of Oncology2012 : 1-8. Whittaker, M.H., G. Wang, and X. Q. Chen, 2011. Exposure to Pb, Cd and As mixtures potentiates the production of oxidative stress precursors, Toxicology and Applied

  Pharmacology , .254( 2) : 154 –166.

  Widowati, W., A. Sastiono., R.J. Rumampuk, 2008. Efek toksik logam pencegahan dan penanggulangan pencemaran. Penerbit Andi Jogjakarta