Makalah Laporan Dan Kegiatan Kewirausahaan

MAKALAH ENTERPRENEURSHIP
“ROKAR”

Disusun Oleh :
Nama

NIM

Dahlan Nur Afandi

13130757

Krisdama

13130318

Habibulloh Nasution

13130490

Elvin Indrawan


13130103

M.Ardiansyah

13130200

Denni Sadam

13130158

Nurzen

13130159

TEKNIK KOMPUTER
BINA SARANA INFORMATIKA
2014

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
segala puji bagi Allah SWT Tuhan pencipta alam semesta beserta makhluk
ciptaan-Nya, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang telah membawa
seluruh umat islam dari zaman yang penuh kesesatan menuju zaman
yang penuh rahmat dengan tersebarnya agama islam di muka bumi ini.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dalam mata kulia Entreprenuer
Managemen Informatika, dan untuk mengembangkan kemampuan dalam
penyusunan makalah maka dengan segenap yang saya miliki dengan
didasari mengharap ridho dari Allah SWT maka tersusunlah makalah yang
masih sangat sederhana ini.
Dan penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen
pembimbing dalam Mata Kuliah “Entrepreneur”, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melatih dan mengukur kemampuan
saya tentang mata kuliah ini.
Saya selaku penulis dan penyusun makalah ini sadar bahwa makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan baik itu dalam hal penulisan
maupun dalam hal penyusunan atau yang lainnya, maka dari itu penulis
mengaharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar penulis bisa

memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah terjadi.Dan penulis juga
berharap agar penyusunan makalah ini bisa memberi manfaat bagi
pembaca maupun bagi penulis secara pribadi.Amien ya robbal ‘alamin..

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Metode Penelitian
1.3 Batasan Masalah
1.4 Maksud dan Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
A.Wirausaha
2.1 Pengertian
2.2 Faktor Usaha
2.3 Faktor Pemicu Wirausaha
2.4 Kharateristik Wirausaha
B. Konsep Pemasaran
2.1.1 Product

2.1.2 Price
2.1.3 Place
2.1.4 Promotion
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Identitas Perusahaan
3.2 ANALISA S.W.O.T
3.3 Proses Produksi/ Proses perekrutan barang
3.4 Pemasaran
3.5 Penjualan
3.6 Hasil dan Pembahasan

.
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

FOTO-FOTO

BAB I
Pendahuluan

Dalam menghadapi tantangan bisnis termasuk menghadapi customer maka sebagai
mahasiswa kita juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam memenuhi tugas
mata kuliah kewirausahaan ini kami mencoba melakukan sebuah usaha sederhana guna
mendapatkan pembelajaran untuk menjadi seorang wirausahawan. Usaha ini didasari oleh
tugas kelompok kelas Kewirausahaan dimana tugas ini dikerjakan secara berkelompok,
terdiri dari .
Usaha yang kami jalankan merupakan sebuah usaha singkat yang mungkin bisa
menjadi peluang bagi setiap individu untuk masa yang akan datang. Saat ini kami mencoba
menawarkan roti bakar di lingkungan Komplek Lembah Hijau, Mekarsari Depok.
Tujuan usaha ini merupakan sebuah pencapaian tujuan usaha yaitu profit, akan tetapi
tidak hanya sekedar profit saja yang kami coba temukan melainkan penekanan pada
pengalaman sebuah proses wirausaha. Karena melalui penjualan dan pemasaran ini kami
dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak, bagaimana cara menawarkan dengan baik
dan sopan, meyakinkan pembeli untuk membeli produk yang kita tawarkan dan memberikan
pelayanan yang terbaik agar customer merasa puas.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu
usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang
diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu

produkk barang atau jasa.
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus
memiliki :
Ø . Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skil (kemampuan) untuk
berwirausaha karna tanpa skil (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak
akan mungkin bisa berwirausaha. Jadi skill (kemampuan) adalah modal
utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
Ø . Tekad (kemauan)
Apabilaseorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi
tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill
(kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat
tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus dimiliki oleh
seorang pelaku wirausaha
Ø . Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjag dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
Ø . Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka
harus bisa menentukan targer dan tujuan pemasarannya. Karena apabila

target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak
mungkin dapat bertahan lama.
Ø . Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin
menjalankan wirausaha. Karena tempat juga sangat menunjang dalam hal
wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh

konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.

Wirausaha

2.1 Pengertian
Pengertian dari wirausaha adalah hal-hal yang berhubungan dengan
keberanian seseorang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Berikut ini
digambarkan perkembangan teori dan defnisi wirausaha yang asal
katanya adalah terjemahan dari entrepreneur. Istilah wirausaha ini bersal

dari entrepreneur (bahsa Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dengan arti between taker atau go-between. Sebagai contoh dari
pengertian go-between atau perantara yang dimaksudkan dalam istilah
bahasa Perancis entrepreneur adalah pada saat Marcopolo yang mencoba
merintis dalam jalur pelayaran dagang ke timur jauh.Dia setuju
mendatangani kontrak untuk menjual barang dari seorang pengusaha.
Kontrak ini memberi pijaman dagang kepada Marcopolo dengan bagian
keuntungan sebesar 22,5% termasuk asuransi. Pemilik modal tidak
menanggung resiko apa-apa sedangkan si pedagang yang belayar
menanggug resiko besar.Pada saat pelayaran tiba di tujuan dan barang
dagangan dijual maka si pemilik modal menerima keuntungan lebih dari
75% sedangkan si pedagang menerima keuntungan yang lebih kecil.
Kemudian pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk
menggambarkan seorang aktor sebagai orang yang memimpin proyek
produksi. Orang ini tidak menanggung resiko akan tetapi pemimpin
proyek menyediakan sumber-sumber yang diperlukan. Bentuk
entrepreneur pada abad pertengahan ini berbentuk clerical yaitu orang
yang bertanggug jawab dalam pekerjaan arsitek seperti untuk pekerjaan
bangunan istana dan sebagainya. Pada abad ke 17 istilah entrepreneur


digambarkan sebagai orang yang melakukan kontrak pekerjaan dengan
pemerintah untuk memasok produk tertentu.Kontrak ini memakai harga
tetap keuntungan atau kerugian yang di peroleh dari pekerjaan iniadalah
merupakan dari kerugian wirausaha. Dalam defnisi ini ditekankan bahwa
seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian
menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut.Pengertian wirausaha disini menekankan pada setiap orang yang
memulai sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan proses kewirausahaan
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Dalam
beberapa segi pandangan hikayat Amerika, entrepreneur di gambarkan
sebagai tokoh pahlawan yang membuka hutan, menaklukkan gunung,
membendung sungai menciptakan dam, membangun masyarakat baru,
menanjak dari orang yang tiada sampai orang yang ada, kesemuanya
itulah yang membentuk bangsa Amerika sebagai bangsa baru. Dalam
kepustakaan bisnis beberapa sarjana Amerika memberi arti
entrepreneurship sebagai kegiatan individual atau kelompok yang
membuka usaha bari dengan maksud memperoleh keuntungan (laba),
memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang produksi atau
distribusi barang-barang ekonomi atau jasa. Meskipun orang dapat

memberi arti ‘entrepreneur dan entrepreneurship’ berbeda, namun
pendapat Schumpeter pada tahun 1912 masih banyak diikuti berbagai
kalangan.
Pandangan berwirausaha, sekarang tampaknya lebih maju dan memasuki
sector pemerintahan.Pemerintah mulai menginginkan pengolahan asset
Negara secara wirausaha.Para pejabat dengan segala aparatnya harus
bertindak sebagai wirausaha, mengelola asset negara.Pemerintah mulai
mengurangi subsidi yang makin lama semakin merongrong keungan
Negara.
Wirausaha pemerintah, dibahas panjang lebar oleh David Osborne dan
Ted Gaebber (1992) dalam buku yang berjudul Reinventing Government,
diterjemahkan “Mewirausahakan Birokrasi”.
2.2 Faktor Usaha
Di samping faktor personal yang ada dalam diri pribadi wirausaha
maka ada faktor luar dalam terhadap pembentukan watak
wirausaha.Dinegara kita ini ada beberapa daerah atau lokasi yang banyak

wirausahanya.
Demikian pula di Amerika terkenal daerah Silicon Valley di mana
dijumpai banyak pengusaha-pengusaha besar.Di Negara tersebut

dijumpai kegiatan wirausaha membeli dan menjual barang, transportasi,
pegudangan, perbankan dan berbagai jasa konsultan.Suasana semacam
itu sangat berpengaruh kepada warga masyarakat untuk menumbuhkan
minat berwirausaha. Suatu kenyataan kita lihat bahwa kurangnya
wirausaha dari masyarakat keturunan Afrika-Amerika dibandingkan
dengan masyarakat keturunan Asia-Amerika adalah sangat kurangnya
wirausaha Afrka-Amerika yang dapat memberi contoh.Khususnya dalam
bidang pemilikan pertokoan keturunan Afrika-Amerika sangat sedikit
sekali sehinga mereka tidak dapat memberikan pengalaman kepada
generasi mudanya.

Faktor-faktor yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah :
Adanya persaingan dalam dunia kehidupan.
Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi denga orang lain
Adanya tim yang dapat diajak bekerjasam dalam berusaha
Adanya dorongan orang tua untuk membuka usaha
Adanya sumber-sumber yang bias dimanfaatkan, misalnya memiliki
tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang lokasi strategis dan
sebagainya.
Mengikuti latihan-latihan atau Incubator bisnis. Sekarang banyak kursuskursus bisnis dan lembaga manajemen fakultas ekonomi melaksanakan
pelatihan Incubator bisnis.
Kebijakansanaan pemerintah misalnya adanya kemudahan-kemudahan
dalam lokasi berusaha ataupun fasilitas kredit, dan bimbingan usaha yang
di lakukan oleh Depnaker.
2.3 Faktor Pemicu Wirausaha
Event artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun
kedunia bisnis adalah :

Ø Adanya ketidak puasan terhadap pekerjaan sekarang
Ø Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain
Ø Dorongan karena faktor usia
Ø Keberanian menanggung resiko
Ø Dan komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis
Ø Adanya bantuan family dalam berbagi kemudahan
Ø Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
Ø Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis

2.4 Kharesteristik Wirausaha
Beberapa karakteristik wirausaha yang dikenal dengan istilah 10D dari
Bygrave 1994:
1. Dream artinya seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana
keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya. Dia harus memiliki
kemampuan untuk mewujudkan keinginan tersebut.
2. Decisiveness artinya seorang wirausaha adalah orang yang bekerja
cepat. Mereka membuat keputusan dengan cepat dan penuh perhitungan.

Kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan adalah kunci
keberhasilan bisnisnya.
3. Doers artinya begitu seorang wirausaha mengambil keputusan maka ia
langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatan yang ia
sanggupi secepat mungkin, tidak menyia-nyiakan kesempatan.
4. Determination artinya seorang wirausaha melaksanakan kegiatan
dengan penuh perhatian. Dia memiliki rasa tanggung jawab tinggi dan
tidak mau menyerah walaupun dia dihadapkan pada rintangan yang tidak
mungkin diatasi.
5. Dedikasi artinya dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat
tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan,
bekerja tidak mengenal lelah, dan semua perhatian dan kegiatan
dipusatkan untuk kegiatan bisnisnya.
6. Devotion artinya seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya
lebih dari yang lain sehingga ia berhasil dengan efektif.
7. Details artinya seorang wirausaha harus memperhatikan factor-faktor
kritis secara detail dan tidak mengabaikan sekecil apapun factor yang
menghambat usahanya.
8. Destine artinya seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib
dan tujuan yang hendak dicapai. Dia merupakan yang mandiri, tidak
tergantung pada orang lain.
9. Dollars artinya seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan atau
uang tetapi uang merupakan ukuran kesuksesan bisnisnya.
10. Distribute artinya seorang wirausaha bersaedia mendistribusikan
kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaannya.

B. Konsep Pemasaran

2.1.1 Product
Produk yang kami hasilkan dari proses produksi adalah sebuah makanan
yang memang sudah lazim dipasarkan dikalangan khalayak banyak.
Produk yang kami pasarkan ini semoga bisa diterima oleh para konsumen.

2.1.2 Price
Price dalam bahasa Indonesianya adalah harga dalam harga tersebut
seorang pengusaha ini tidak bisa menentukan harga tersebut karena
harga tersebut tergantung dari besarnya permintaan dan kualitas barang
yang dihasilkan dan pemrintah juga dapat menentukan harga
tersebut.Jadi keuntungan yang diperoleh oleh pengusaha tersebut tidak
pasti karena dia melihat dari kualitas barang yang dihasilkannya dan
harga yang tidak pasti.
2.1.3 Place
Place dapat disebut juga tempat dalam tempat usaha tersebut bisa
dibilang strategis. Usaha yang kami jalankan ini bertempat disebuah
perumahan yang lerletak didaerah depok, yaitu KOMPLEK LEMBAH HIJAU.
Kami memilih tempat ini karna kami melihat peluang bisnis yang cukup
meyakinkan, dikarenakan banyak nya anak-anak kecil yang berada
ditempat ini.

2.1.4 Promotion
Promotion atau promosi yang kami lakukan adalah dari mulut kemulut
oleh masyarakat sekitar yang berada di perumahan tersebut.

BAB III PEMBAHASAN
3.1 Identitas Perusahaan
Nama Usaha
Nama usaha ini adalah “ROKAR” usaha tersebut bergerak dibidang
pangan.
Kegiatan usaha ini kami lakukan setiap hari libur kuliah pada pukul 18:30-21:30.
Usaha ini kami dirikan di lingkungan Komplek Lembah Hijau dengan target pemasaran
adalah warga sekitar komplek.
3.2 AnalisaS.W.O.T
ü STRENGTH(KEKUATAN)
Kekuatan dari usaha ini adalah banyaknya pelanggan yang ingin membeli
dan menikmati roti bakar yang kami jajahkan kepada masyarakat sekitar.
ü WEAKNESS(KELEMAHAN)
Kelemahan dari usaha ini adalah masih kurangnya kenyamanan tempat
yang kami punya, dikarenakan usaha kami yang baru berdiri ini.
ü OPPORTUNITIES(KESEMPATAN)
Peluang untuk perkembangan usaha ini cukup besar, karna banyak nya
warga sekitar yang menyukai makanan yang kami jualkan, dan kami bisa
mengembangkannya lebih baik lagi.
ü THREANTS(ANCAMAN)
Dalam dunia bisnis tentunya setiap perusahaan tidak akan dapat terlepas
dari adanya persaingan/ancaman usaha. Karna mudahnya membuat

sebuah roti bakar, dan memungkinkan banyak orang yang mengikuti
usaha ini.

3.3 Proses Produksi/ Proses perekrutan barang
Dalam proses pembuatan roti bakar ini, kami mengerjakannya saat kami menjual atau
memasarkan produk kami kepada konsumen. Kami membeli bahan-bahan untuk roti bakar
sehari sebelum kami menjualnya. Adapun bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan yaitu :
Bahan :
Roti Tawar sebanyak 40lembar @Rp. 24.000,Selai Strawberry

@Rp. 15.000,-

Selai Nanas

@Rp. 15.000,-

Meses Ceres

@Rp. 30.0000,-

Keju Zeddar

@Rp. 20.000,-

Tissue suntiss 50 lembar

@Rp. 2.000,-

Margarin Filma

@Rp. 4.000,-

Peralatan :
Panggangan roti, penjepit, piring tempat roti, sendok makan.

3.4 Pemasaran

Proses pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara promosi langsung kepada
customer yang berada disekitar kawasan komplek untuk mendatangi tempat berjualan kami,
agar mereka mengetahui tempat dan apa yang kami jajahkan disekitar komplek tersebut.
Selain itu jg kami sudah memberikan tanda berupa plang yang menunjukan tempat kami
berjualan.
Dengan melakukan tahap-tahap diatas kami berusaha untuk membujuk customer agar tertarik
perhatiannya pada produk sehingga pada akhirnya bisa melakukan pembelian atau transaksi.
Bahkan setelah kami melakukan sosialisasi produk ada beberapa customer yang langsung
membeli. Kebanyakan dari customer kami adalah warga sekitar yang kebetulan pada saat itu
sedang ada acara berupa pengajian yang ada disekitar komplek tersebut.

3.5 Penjualan
Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari transaksi, oleh
karena itu kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian yang meliputi, menemukan si pembeli,
pengenalan produk, negosiasi harga serta syarat-syarat pembayaran. Penjualan yang kami
lakukan merupakan sebuah rangkaian penjualan produk dimana produk-produk tersebut
merupakan produk pangan.
3.6 Hasil dan Pembahasan
Kegiatan ini kami lakukan agar mendapatkan sebuah pengalaman dan pembelajaran
untuk menjadi seorang Wirausaha yang handal disamping mendapatkan profit. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya kami, karena dengan
melakukan kegiatan seperti ini maka kami mendapatkan sebuah pengalaman untuk menjadi
seorang Wirausaha, mempelajari bagaimana cara menawarkan dengan baik dan berinteraksi

dengan orang banyak. Dari keseluruhan kegiatan yang kami lakukan maka kami dapat
menganalisa usaha yang kami jalankan sebenarnya cocok untuk dilaksanakan secara continue
di dalam Lingkungan kampus karena pasar yang potensial dan sangat menerima.

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penjualan yang telah kami lakukan adalah bahwa sebagai seorang
mahasiswa pun harus berani bergerak untung meakukan sebuah perubahan dalam hidupnya .
berjualan kecil”an memiliki banyak manfaat untuk menjadi seorang wirausaha yang handal
dan sukses. Bahkan dapat kami simpulkan bahwa modal bukan lah segalanya dalam dunia
usaha seperti ini, asal ada kemauan dan keinginan untuk berusaha pasti kita bisa
melakukannya. Hanya saja kita harus benar-benar melihat peluang yang ada serta berbagai
hal yang penting seperti segmentasi, target dan positioningnya.
4.2 Saran
Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga banyak mahasiswa yang mulai berani
untuk melakukan sebuah peroses berwirausaha dimulai dari sekarang, karna dengan kita
berwirausaha kita akan mulai bisa menciptakan sebuah lapangan pekerjaan baru bagi orang
lain, dan bisa bermanfaat bagi banyak orang.