LINDA NILAM SARI SISTEM INFORMASI HUKUM
LINDA NILAM SARI
SISTEM INFORMASI HUKUM
Skip to content
Home
Cybercrime
Hukum
Kabar Terkini
Profil
Umum
Contoh Makalah Ideologi
Nov16
PANCASILA DAN KOMUNISME DI INDONESI MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Pancasila
Oleh :
LINDA NILAM SARI (15040704078)
UNVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
ILMU HUKUM
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL…………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………….2
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………3
1.4 Tujuan………………………………………………………………3
1.5 Manfaat……………………………………………………………..3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………5
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………6
BAB IV SIMPULAN…………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….11
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ideologi merupakan pengertian yang positif, karena menunjuk pada keseluruhan pandangan
cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang
mutlak.
Demikianlah istilah ideologi yang diyakini mampu memeberikan semangat dan arahan yang
positif, bagi kehidupan masyarakat yang harus berjuang melawan berbagai bentuk
penderitaan dan kemiskinan.
Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang dimiliki oleh tanah air tercinta yaitu Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tak lain adalah cerminan hidup dan cita-cita bangsa
Indonesia. Pancasila juga tidak dengan sengaja hadir, melainkan harus dengan usaha keras
dan waktu yang sangat lama bagi para pendiri bangsa untuk bisa meremuruskannya.
Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan memiliki sifat yang
universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, telah disepakati bahwa
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sehubungan dengan hal ini, bangsa Indonesia
harus memahami makna dan arti yang terkandung dalam setiap sila-sila Pancasila. Dimulai
dari Ketuhanan yang maha esa sampai dengan Keadilan yang adil dan beradab.
Maka dari itu, setiap orang bisa disebut sebagai warga Indonesia jika telah menghayati dan
memahami makna yang terkandung dalam Pancasila. Kalau mereka hanya sekedar tahu tanpa
memahami, mereka dianggap tak pantas menjadi warga negara Indonesia.
Sedangkan komunis, walaupun ideologi tersebut pernah ada di Indonesia, namun tidak
bertahan lama dikarenakan sifatnya yang dianggap tidak cocok dengan karakter bangsa.
Setelah memahami makna tersebut, dapat dilihat perbedaan yang jelas antara ideologi
Pancasila dibandingkan dengan ideologi-ideologi lain di muka bumi. Seperti ideologi liberal,
komunis, kapitalis, sosialisme, fasisme, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, tujuan pembuatan makalah ini adalah ditujukan kepada mayarakat tentang
betapa hebatnya ideologi Pancasila dibandingan dengan ideologi yang lain, khususnya
ideologi komunis.
Untuk mengetahuinya, maka kita perlu memahami kedua ideologi tersebut. Dimulai dari
sifat, karakteristiknya, dan tujuan utamanya. Serta di negara mana saja ideologi tersebut dapat
berkembang.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman sejarah dan karakteristik ideologi Pancasila?
2. Bagaiman terciptanya komunisme di Indonesia dan kenapa dianggap sebagai bahaya laten
di Indonesia?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah terciptanya ideologi Pancasila dan juga karakteristiknya.
2. Untuk mengetahui terciptanya komunisme di Indonesia dan alasan komunisme berbahaya
bagi tatanan hidup bangsa
1.4 MANFAAT
1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang makna Ideologi Pancasila
2. Untuk dapat membedakan antara ideologi Pancasila dengan ideologi komunis
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sejarah terciptanya ideologi Pancasila.
4. Meningkatkan semangat nasionalis
5. Menumbuhkan rasa bangga dalam diri masyarakat tentang negara Indonesia
6. Menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
7. Menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.
8. Memahami nilai-nilai Pancasila
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah ideologi diartikan secara positif, karena mengacu pada karakteristik, makna dan fungsi
ideologis yang diyakini mampu memberikan semangat dan arahan yang positif, bagi
kehidupan masyarakat yang harus berjuang melawan ketidakadilan dan segala bentuk
penindasan.
Ideologi akan menjadi bermakna bagi para penganutnya. Manfaat ideologi sendiri antara
lain : memberikan legimentasi dan rasionalisasi terhadap perilaku dan hubungan-hubungan
sosial dalam masyarakar, sebagai acuan pokok bagi solidaritas sosial dalam kelompok,
memberi motivasi pagi setiap individu dan lain sebagainya. Ada banyak macam ideologi,
namun yang akan kita bahas adalah ideologi Pancasila dan Ideologi Komunis.
Pancasila sebagai dasar negara telah menjadi kesepakan bangsa dan telah tercantum dalam
Pembukaan atau Mukadimah Undang-Undang Dasar yang berlaku di NKRI. Dan sebagai
sumber hukum Pancasila juga bersifat mengikat para masyarakat untuk mematuhi setiap
aturan negara.
Pada tanggal 18 Agustus Pancasila sudah resmi disahkan menjadi dasar negara sekaligus
mengesahkan UUD beserta Pembukaannya. Pancasila merupakan cerminan karakter bangsa,
pandangan hidup, dan cita-cita bangsa.
Sedangkan Komunis adalah suatu ideologi yang pertama kali diperkenalkan oleh orang asing
berkebangsaan Belanda yang pernah singgah di Indonesia. Dan secara cepat tersebar di
seluruh Indonesia.
Sifat dan karakteristiknya berbeda dengan Pancasila. Baik dari sifat, nilai, maupun tujuannya.
Komunisme lebih bersifat memaksa dan tegas. Sering menghalalkan segala cara demi
terwujudnya tujuan. Kekerasan, fitnah, dan pembunuhan dimana-mana. Bukan hanya di
Indonesia, namun fakta ini juga ditemukan di berbagai belahan dunia. Ringkasnya, jika
Pancasila bersifat pemersatu, maka komunis bersifat pemecah belah dengan sifatnya yang
suka berbuat kerusuhan dan pemfitnaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA DAN KARAKTERISTIK
Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang dikelilingi oleh dua benua besar yaitu benua
Asia, Australia dan berada dalam posisi strategis dua lautan yaitu laut Pasifik dan Samudera
Hindia. Hal ini secara tidak langsung memperkenalkan Indonesia yang sebelumnya memiliki
aneka nama sebutan seperti Djawadwipa, Swarnadwipa, Hindia Timur, Insulinde, Nusantara
dll.
Istilah Indonesia menjadi terkenal bagi bangsa asing, terutama bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Inggris, dan Belanda). Kondisi ini serta merta mendorong masyarakat yang tinggal
di wilayah ini, yaitu Indonesia memahami akan pentingnya tanah air mereka bagi dunia luar.
Akhirnya istilah Nusantara dan istilah lainnya secara perlahan mulai memudar setelah
beberapa intelektual muda bangsa yang belajar di Belanda mulai mempopulerkan nama
Indonesia dengan membentuk sebuah organisasi pemuda yang bernama “Perhimpunan
Indonesia”.
Pancasila juga mulai dikenal pada masa kehidupan awal. Hal ini dibuktikan dengan
penemuan antropologis yang menjelaskan bahwa wilayah indonesia memiliki keragaman
rasial yang menarik karena membawa pengaruh pada perkembangan linguistik dan peradaban
yang kompleks. Nilai-nilai kehidupan mulai mewarnai masyarakat. Hal itu menjelaskan
bahwa sudah ada inti yang mencerminkan adanya hakekeat nilai Pancasila.
Proses perumusan Pancasila menjadi dasaar negara dapat ditelusuri dari dua masa
persidangan BPUPKI yaitu masa persidangan pertama mulai tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945
yang membahas tentang dasar negara Indonesia merdeka, dan sidang yang kedua mulai
tanggal 10 Juli sampai dengan 16 Juli 1945, membahas rancangan UUD.
Setelah rumusan selesai dibentuk maka selanjutnya adalah pengesahan. Dalam proses
pengesahan ini maka dibentuk sebuah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.
Pada awalnya PPKI di bentuk oleh Jepang hanya berfungsi sebagai panitia yang kurang
serius dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Tetapi kemudian PPKI dibentuk oleh
bangsa Indonesia sendiri yang awalnya beranggotakan 9 orang ditambah menjadi 15 orang.
Pada tanggal 18 Agustus Pancasila sudah resmi disahkan menjadi dasar negara sekaligus
mengesahkan UUD beserta Pembukaannya.
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada saat sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Bung karno menyatakan bahwa Pancasila merupakan
suatu fundamen, gagasan yang mendalam, merupakan landasan atau dasar bagi negara yang
didirikan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa Pancasila disamping berfungsi sebagai
bintang pemandu / arah tujuan negara, juga sebagai pandangan hidup bangsa, segai ideologi
negara, sebagai filsafat, sumber hukum, dan sebagai perekat dan pempersatu bangsa.
Secara yuridis konstitusional, Pancasila adalah dasar negara. Namun secara
multidimensional, Pancasila memiliki berbagai fungsi atau posisi yang sesuai dengan esensi
dan eksistensinya sebagai nilai-nilai budaya. Karena itu Pancasila sering disebut dan
dipahami sebagai : 1. Jiwa Bangsa Indonesia, 2. Kepribadian Bangsa Indonesia, 3. Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia, 4. Dasar Negara Republik Indonesia, 5. Sumber Hukum bagi
Negara Indonesia, 6. Perjanjian luhur Bangsa Indonesia, 7. Filsafat hidup yang
mempersatukan Bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah menjadi pondasi pembentuk negara-bangsa.
2. Pancasila sebagai dasar negara merupakan cita negara dan cita hukum yang berkembang
menjadi staats fundamental norm bersifat konstitutif dan regulatif, sehingga harus menjiwai
dan menjadi acuan bagi segala peraturan perUndang-Undangan yang berlaku
3. Pancasila sebagai dasar negara adalah asas dari hukum positif yang berlaku di NKRI, dan
dengan kata lainmerupakan sumber dari segala sumber hukum.
4. Pancasila sebagai dasar negara menjiwai UUD 1945 dalam mengatur penyelenggaraan
negara serta menata kehidupan warga negara dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dengan demikian, jelaslah bahwa Pancasila sebagai dasar negara telah menjadi kesepakan
bangsa dan telah tercantum dalam Pembukaan atau Mukadimah Undang-Undang Dasar yang
berlaku di NKRI. Dan sebagai sumber hukum Pancasila juga bersifat mengikat para
masyarakat untuk mematuhi setiap aturan negara.
B. LAHIRNYA KOMUNISME DI INDONESIA DAN BAHAYANYA
Sejarah pertama gerakan komunisme di Indonesia di mulai dengan kedatangan Neevliet
(1883-1942), seorang berkebangsaan Belanda di Nusantara pada tahun 1913. Pada mulanya
ia penganut mistik Katolik, namun beralih ke ide-ide sosial demokratis yang revolusioner.
Setahun setelah kedatangannya, ia mendirikan Indische Social-Democratische Vereniging
atau ISDV (Perserikatan Sosial Demokrat Hindia), sebuah partai beraliran kiri yang dengan
cepat berkembang menjadi partai komunis pertama di Asia yang ada di luar negara Uni
Soviet.
ISDV ingin mendapat basis dukungan yang luas di kalangan rakyat mengingat hampir
seluruh anggotanya adalah orang Belanda. Pilihan untuk itu adalah Sarekat Islam (SI), saat
itu merupakan satu-satunya organisasi yang memiliki jumlah pengikut besar di kalangan
rakyat Indonesia.
Perkembangan selanjutnya, pengaruh kiri yang dibawa ISDV ke dalam SI bertambah besar
dan menyebabkan konflik internal yang parah dan menyebabkan timbulnya dua faksi di tubuh
(SI): “Si Merah” (Komunis) dan “Si Putih” (Islam). Selanjutnya, pada bulan Mei 1920, ISDV
yang telah berhasil meraih dukungan besar dari para anggota SI, berganti nama menjadi
Perserikatan Komunis di Hindia dan pada tahun 1924 berganti nama lagi menjadi Partai
Komunis Indonesia. Sejak saat itulah PKI lahir dan selanjutnya membayang-bayangi
perjalanan bangsa dan negara Indonesia selama sekitar 42 tahun (1924-1966)
Selama kurun waktu tersebut, PKI memperjuangkan ideologi komunis dengan menggunakan
jalan kekerasan dan menghalalkan segala macam cara selama hal itu dapat mengarahkan pada
pencapaian tujuan. Jalan kekerasan, konfrontatif, dan tak kenal kompromi ini memang
dikenal sebagai salah satu ciri khas gerakan komunis dimana pun. Sikap keras ini sering kali
membawa dampak buruk, yakni jatuhnya korban jiwa yang banyak di kalangan kelompok
lawan. Menurut catatan selama 1917-1991, ideologi Marxisme-Leninisme telah membunuh
sekitar 100 juta manusia di 76 negara. Artinya, orang-orang dengan alasan ideologi
Marxisme-Leninisme di dunia telah membunuh rata-rata 1,35 juta jiwa setiap tahunny, atau
3,702 jiwa setiap hari, atau 154 jiwa setiap jamnya.
Secara ringkas, tujuan PKI adalah mengkomuniskan Indonesia. Pada mulanya PKI mengikuti
garis Moskow (Uni-Soviet) dan dalam perkembangannya berubah mengikuti garis Beijing
(RRC). Garis ini menampakkan PKI bukan sesuatu yang orisinil berasal dari pemikiran dan
pandangan politik masyarakat Indonesia, tetapi lebih nampak sebagai “bahan impor” yang
terasa asing bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu jalan kekerasan yang ditempuhnya
juga tidak tepat untuk ukuran masyarakat Indonesia yang beradab, berbudaya, dan memiliki
sopan santun yang tinggi. Demikian pula dengan keyakinan atheisnya bertentangan sama
sekali dengan keyakinan masyarakat Indonesia yang beriman kepada tuhan seperti yang
terdapat pada Pancasila di sila ke satu yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hanya saja disisi
yang berbeda secara diametral ini ternyata tidak menghalangi PKI memperoleh dukungan
cukup besar dari masyarakat dan melakukan apa yang diyakini, sebagian disebabkan kondisi
ekonomi yang rendah serta pengetahuan yang sedikit.
Sepak terjang golongan komunis di Indonesia dalam hal ini PKI (Partai Komunis Indonesia),
dengan taktiknya yang menghalalkan segala cara, dalam usahanya menciptakan negara
komunis di Indonesia, yang jelas bertentangan dengan Pancasila sebagai falsafah dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ideologi komunis yang dimiliki PKI
berbeda jauh dengan ideologi kita yaitu Pancasila. Jika Pancasila mengandung nilai-nilai
keadilan dan persatuan maka Komunis sebaliknya, dengan sifat yang tegas tapi tidak
berperikeanusiaan, suka memaksakan kehendak, mementingkan kepentingan golongan
daripada kepentingan negara dan masyarakat membuatnya tidak cocok dengan karakteristik
bangsa kita yaitu Indonesia. Pancasila sebagai kekuatan pemersatu dapat menggagalkan
upaya pemberontakan yang terakhir (G 30 S/PKI) pada 1 Oktober 1965 untuk seterusnya hari
tersebut dijadikan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
SIMPULAN
Ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa mempunyai peran penting dalam pembentukan
negara Indonesia. Baik atau tidak nya negara ini bergantung pada masyarakat. Jika
masyarakat searah dengan Pancasila, maka kedamaian negara kita Indonesia akan tercapai,
namun jika sebaliknya. Maka yang ada hanya ketidak adilan, individualis, kekerasan. Seperti
halnya yang terjadi pada negara-negara berideologi lain. Komunis misalnya, ideologi ini
menimbulkan kekacauan dimana-mana. Seperti pembunuhan, kudeta, penculikan, kerusuhan,
dan lain sebagainya yang semua itu secara otomatis akan berdampak negatif bagi masyarakat
di negara itu sendiri.
Dalam setiap ungkapan sejarah yang diceritakan bahwa komunisme pasti berujung pada
penderitaan. Setiap golongan atau kelompok yang mempertahankan ideogi tersebut, pasti
tidak bisa memiliki akhir yang bahagia. Maka dari itu idiologi tersebut dilarang keras ada di
Indonesia. Karena jika tetap ada maka akan menimbulkan pertentangan dan dampak negatif
yang lainnya. Yang pada intinya Komunis bersumber pada kekerasan, suka mau sendiri dan
Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Unesa. 2014. Pendidikan Pancasila. Surabaya: Unesa University Press
Asshiddiqie, Jimly. 2005. Mengapa G 30 S/PKI Gagal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Subroto, Gatot. 1995. Bahaya Laten Komunisme Di Indonesia. Jakarta: Pusat Sejarah dan
Tradisi ABRI
Advertisements
Share this:
Twitter
Facebook
Google
Related
Sumber Hukum HI: Putusan Pengadilan
Hukum Internasional ModernIn "Hukum"
TUGAS HUKUM DAN HAM I
This entry was posted on November 16, 2015, in Hukum. Bookmark the permalink. Leave a
comment
Post navigation
← Isyana Sarasvati – Keep Being You
Avanza Ringsek Usai Tabrak Tiang PJU Di Jalan Pramuka →
Leave a Reply
Recent Posts
LAVENDER
TUGAS HUKUM DAN HAM I
TUGAS HUKUM AGRARIA II (MASALAH PENDAFTARAN TANAH)
TUGAS MATKUL LOGIKA DAN PENALARAN HUKUM I
HUKUM AGRARIA (Peraturan Perundang-Undangan) I
TUGAS HUKUM LINGKUNGAN I
Hukum Internasional Modern
Sumber Hukum HI: Putusan Pengadilan
Minus PKS, Seluruh Fraksi di DPR Desak Setya Novanto Mundur
UTS Bahasa Indonesia
Recent Comments
hakam kalfani on Doaku
Archives
November 2016
March 2016
December 2015
November 2015
October 2015
Categories
Agama
Berita
Cerpen
Hukum
Lagu
Masakan
Puisi
Tugas Kuliah
Umum
Uncategorized
Kirana
November 2015
M T W T F S S
« Oct
Dec »
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
Meta
Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.com
Blog at WordPress.com.
Follow
https://lindanilamsari1.wordpress.com/2015/11/16/contoh-makalah-ideologi/
SISTEM INFORMASI HUKUM
Skip to content
Home
Cybercrime
Hukum
Kabar Terkini
Profil
Umum
Contoh Makalah Ideologi
Nov16
PANCASILA DAN KOMUNISME DI INDONESI MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Pancasila
Oleh :
LINDA NILAM SARI (15040704078)
UNVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
ILMU HUKUM
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL…………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………….2
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………3
1.4 Tujuan………………………………………………………………3
1.5 Manfaat……………………………………………………………..3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………5
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………6
BAB IV SIMPULAN…………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….11
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ideologi merupakan pengertian yang positif, karena menunjuk pada keseluruhan pandangan
cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang
mutlak.
Demikianlah istilah ideologi yang diyakini mampu memeberikan semangat dan arahan yang
positif, bagi kehidupan masyarakat yang harus berjuang melawan berbagai bentuk
penderitaan dan kemiskinan.
Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang dimiliki oleh tanah air tercinta yaitu Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tak lain adalah cerminan hidup dan cita-cita bangsa
Indonesia. Pancasila juga tidak dengan sengaja hadir, melainkan harus dengan usaha keras
dan waktu yang sangat lama bagi para pendiri bangsa untuk bisa meremuruskannya.
Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan memiliki sifat yang
universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, telah disepakati bahwa
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sehubungan dengan hal ini, bangsa Indonesia
harus memahami makna dan arti yang terkandung dalam setiap sila-sila Pancasila. Dimulai
dari Ketuhanan yang maha esa sampai dengan Keadilan yang adil dan beradab.
Maka dari itu, setiap orang bisa disebut sebagai warga Indonesia jika telah menghayati dan
memahami makna yang terkandung dalam Pancasila. Kalau mereka hanya sekedar tahu tanpa
memahami, mereka dianggap tak pantas menjadi warga negara Indonesia.
Sedangkan komunis, walaupun ideologi tersebut pernah ada di Indonesia, namun tidak
bertahan lama dikarenakan sifatnya yang dianggap tidak cocok dengan karakter bangsa.
Setelah memahami makna tersebut, dapat dilihat perbedaan yang jelas antara ideologi
Pancasila dibandingkan dengan ideologi-ideologi lain di muka bumi. Seperti ideologi liberal,
komunis, kapitalis, sosialisme, fasisme, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, tujuan pembuatan makalah ini adalah ditujukan kepada mayarakat tentang
betapa hebatnya ideologi Pancasila dibandingan dengan ideologi yang lain, khususnya
ideologi komunis.
Untuk mengetahuinya, maka kita perlu memahami kedua ideologi tersebut. Dimulai dari
sifat, karakteristiknya, dan tujuan utamanya. Serta di negara mana saja ideologi tersebut dapat
berkembang.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman sejarah dan karakteristik ideologi Pancasila?
2. Bagaiman terciptanya komunisme di Indonesia dan kenapa dianggap sebagai bahaya laten
di Indonesia?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah terciptanya ideologi Pancasila dan juga karakteristiknya.
2. Untuk mengetahui terciptanya komunisme di Indonesia dan alasan komunisme berbahaya
bagi tatanan hidup bangsa
1.4 MANFAAT
1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang makna Ideologi Pancasila
2. Untuk dapat membedakan antara ideologi Pancasila dengan ideologi komunis
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sejarah terciptanya ideologi Pancasila.
4. Meningkatkan semangat nasionalis
5. Menumbuhkan rasa bangga dalam diri masyarakat tentang negara Indonesia
6. Menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
7. Menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.
8. Memahami nilai-nilai Pancasila
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah ideologi diartikan secara positif, karena mengacu pada karakteristik, makna dan fungsi
ideologis yang diyakini mampu memberikan semangat dan arahan yang positif, bagi
kehidupan masyarakat yang harus berjuang melawan ketidakadilan dan segala bentuk
penindasan.
Ideologi akan menjadi bermakna bagi para penganutnya. Manfaat ideologi sendiri antara
lain : memberikan legimentasi dan rasionalisasi terhadap perilaku dan hubungan-hubungan
sosial dalam masyarakar, sebagai acuan pokok bagi solidaritas sosial dalam kelompok,
memberi motivasi pagi setiap individu dan lain sebagainya. Ada banyak macam ideologi,
namun yang akan kita bahas adalah ideologi Pancasila dan Ideologi Komunis.
Pancasila sebagai dasar negara telah menjadi kesepakan bangsa dan telah tercantum dalam
Pembukaan atau Mukadimah Undang-Undang Dasar yang berlaku di NKRI. Dan sebagai
sumber hukum Pancasila juga bersifat mengikat para masyarakat untuk mematuhi setiap
aturan negara.
Pada tanggal 18 Agustus Pancasila sudah resmi disahkan menjadi dasar negara sekaligus
mengesahkan UUD beserta Pembukaannya. Pancasila merupakan cerminan karakter bangsa,
pandangan hidup, dan cita-cita bangsa.
Sedangkan Komunis adalah suatu ideologi yang pertama kali diperkenalkan oleh orang asing
berkebangsaan Belanda yang pernah singgah di Indonesia. Dan secara cepat tersebar di
seluruh Indonesia.
Sifat dan karakteristiknya berbeda dengan Pancasila. Baik dari sifat, nilai, maupun tujuannya.
Komunisme lebih bersifat memaksa dan tegas. Sering menghalalkan segala cara demi
terwujudnya tujuan. Kekerasan, fitnah, dan pembunuhan dimana-mana. Bukan hanya di
Indonesia, namun fakta ini juga ditemukan di berbagai belahan dunia. Ringkasnya, jika
Pancasila bersifat pemersatu, maka komunis bersifat pemecah belah dengan sifatnya yang
suka berbuat kerusuhan dan pemfitnaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA DAN KARAKTERISTIK
Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang dikelilingi oleh dua benua besar yaitu benua
Asia, Australia dan berada dalam posisi strategis dua lautan yaitu laut Pasifik dan Samudera
Hindia. Hal ini secara tidak langsung memperkenalkan Indonesia yang sebelumnya memiliki
aneka nama sebutan seperti Djawadwipa, Swarnadwipa, Hindia Timur, Insulinde, Nusantara
dll.
Istilah Indonesia menjadi terkenal bagi bangsa asing, terutama bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Inggris, dan Belanda). Kondisi ini serta merta mendorong masyarakat yang tinggal
di wilayah ini, yaitu Indonesia memahami akan pentingnya tanah air mereka bagi dunia luar.
Akhirnya istilah Nusantara dan istilah lainnya secara perlahan mulai memudar setelah
beberapa intelektual muda bangsa yang belajar di Belanda mulai mempopulerkan nama
Indonesia dengan membentuk sebuah organisasi pemuda yang bernama “Perhimpunan
Indonesia”.
Pancasila juga mulai dikenal pada masa kehidupan awal. Hal ini dibuktikan dengan
penemuan antropologis yang menjelaskan bahwa wilayah indonesia memiliki keragaman
rasial yang menarik karena membawa pengaruh pada perkembangan linguistik dan peradaban
yang kompleks. Nilai-nilai kehidupan mulai mewarnai masyarakat. Hal itu menjelaskan
bahwa sudah ada inti yang mencerminkan adanya hakekeat nilai Pancasila.
Proses perumusan Pancasila menjadi dasaar negara dapat ditelusuri dari dua masa
persidangan BPUPKI yaitu masa persidangan pertama mulai tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945
yang membahas tentang dasar negara Indonesia merdeka, dan sidang yang kedua mulai
tanggal 10 Juli sampai dengan 16 Juli 1945, membahas rancangan UUD.
Setelah rumusan selesai dibentuk maka selanjutnya adalah pengesahan. Dalam proses
pengesahan ini maka dibentuk sebuah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.
Pada awalnya PPKI di bentuk oleh Jepang hanya berfungsi sebagai panitia yang kurang
serius dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Tetapi kemudian PPKI dibentuk oleh
bangsa Indonesia sendiri yang awalnya beranggotakan 9 orang ditambah menjadi 15 orang.
Pada tanggal 18 Agustus Pancasila sudah resmi disahkan menjadi dasar negara sekaligus
mengesahkan UUD beserta Pembukaannya.
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada saat sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Bung karno menyatakan bahwa Pancasila merupakan
suatu fundamen, gagasan yang mendalam, merupakan landasan atau dasar bagi negara yang
didirikan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa Pancasila disamping berfungsi sebagai
bintang pemandu / arah tujuan negara, juga sebagai pandangan hidup bangsa, segai ideologi
negara, sebagai filsafat, sumber hukum, dan sebagai perekat dan pempersatu bangsa.
Secara yuridis konstitusional, Pancasila adalah dasar negara. Namun secara
multidimensional, Pancasila memiliki berbagai fungsi atau posisi yang sesuai dengan esensi
dan eksistensinya sebagai nilai-nilai budaya. Karena itu Pancasila sering disebut dan
dipahami sebagai : 1. Jiwa Bangsa Indonesia, 2. Kepribadian Bangsa Indonesia, 3. Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia, 4. Dasar Negara Republik Indonesia, 5. Sumber Hukum bagi
Negara Indonesia, 6. Perjanjian luhur Bangsa Indonesia, 7. Filsafat hidup yang
mempersatukan Bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah menjadi pondasi pembentuk negara-bangsa.
2. Pancasila sebagai dasar negara merupakan cita negara dan cita hukum yang berkembang
menjadi staats fundamental norm bersifat konstitutif dan regulatif, sehingga harus menjiwai
dan menjadi acuan bagi segala peraturan perUndang-Undangan yang berlaku
3. Pancasila sebagai dasar negara adalah asas dari hukum positif yang berlaku di NKRI, dan
dengan kata lainmerupakan sumber dari segala sumber hukum.
4. Pancasila sebagai dasar negara menjiwai UUD 1945 dalam mengatur penyelenggaraan
negara serta menata kehidupan warga negara dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dengan demikian, jelaslah bahwa Pancasila sebagai dasar negara telah menjadi kesepakan
bangsa dan telah tercantum dalam Pembukaan atau Mukadimah Undang-Undang Dasar yang
berlaku di NKRI. Dan sebagai sumber hukum Pancasila juga bersifat mengikat para
masyarakat untuk mematuhi setiap aturan negara.
B. LAHIRNYA KOMUNISME DI INDONESIA DAN BAHAYANYA
Sejarah pertama gerakan komunisme di Indonesia di mulai dengan kedatangan Neevliet
(1883-1942), seorang berkebangsaan Belanda di Nusantara pada tahun 1913. Pada mulanya
ia penganut mistik Katolik, namun beralih ke ide-ide sosial demokratis yang revolusioner.
Setahun setelah kedatangannya, ia mendirikan Indische Social-Democratische Vereniging
atau ISDV (Perserikatan Sosial Demokrat Hindia), sebuah partai beraliran kiri yang dengan
cepat berkembang menjadi partai komunis pertama di Asia yang ada di luar negara Uni
Soviet.
ISDV ingin mendapat basis dukungan yang luas di kalangan rakyat mengingat hampir
seluruh anggotanya adalah orang Belanda. Pilihan untuk itu adalah Sarekat Islam (SI), saat
itu merupakan satu-satunya organisasi yang memiliki jumlah pengikut besar di kalangan
rakyat Indonesia.
Perkembangan selanjutnya, pengaruh kiri yang dibawa ISDV ke dalam SI bertambah besar
dan menyebabkan konflik internal yang parah dan menyebabkan timbulnya dua faksi di tubuh
(SI): “Si Merah” (Komunis) dan “Si Putih” (Islam). Selanjutnya, pada bulan Mei 1920, ISDV
yang telah berhasil meraih dukungan besar dari para anggota SI, berganti nama menjadi
Perserikatan Komunis di Hindia dan pada tahun 1924 berganti nama lagi menjadi Partai
Komunis Indonesia. Sejak saat itulah PKI lahir dan selanjutnya membayang-bayangi
perjalanan bangsa dan negara Indonesia selama sekitar 42 tahun (1924-1966)
Selama kurun waktu tersebut, PKI memperjuangkan ideologi komunis dengan menggunakan
jalan kekerasan dan menghalalkan segala macam cara selama hal itu dapat mengarahkan pada
pencapaian tujuan. Jalan kekerasan, konfrontatif, dan tak kenal kompromi ini memang
dikenal sebagai salah satu ciri khas gerakan komunis dimana pun. Sikap keras ini sering kali
membawa dampak buruk, yakni jatuhnya korban jiwa yang banyak di kalangan kelompok
lawan. Menurut catatan selama 1917-1991, ideologi Marxisme-Leninisme telah membunuh
sekitar 100 juta manusia di 76 negara. Artinya, orang-orang dengan alasan ideologi
Marxisme-Leninisme di dunia telah membunuh rata-rata 1,35 juta jiwa setiap tahunny, atau
3,702 jiwa setiap hari, atau 154 jiwa setiap jamnya.
Secara ringkas, tujuan PKI adalah mengkomuniskan Indonesia. Pada mulanya PKI mengikuti
garis Moskow (Uni-Soviet) dan dalam perkembangannya berubah mengikuti garis Beijing
(RRC). Garis ini menampakkan PKI bukan sesuatu yang orisinil berasal dari pemikiran dan
pandangan politik masyarakat Indonesia, tetapi lebih nampak sebagai “bahan impor” yang
terasa asing bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu jalan kekerasan yang ditempuhnya
juga tidak tepat untuk ukuran masyarakat Indonesia yang beradab, berbudaya, dan memiliki
sopan santun yang tinggi. Demikian pula dengan keyakinan atheisnya bertentangan sama
sekali dengan keyakinan masyarakat Indonesia yang beriman kepada tuhan seperti yang
terdapat pada Pancasila di sila ke satu yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hanya saja disisi
yang berbeda secara diametral ini ternyata tidak menghalangi PKI memperoleh dukungan
cukup besar dari masyarakat dan melakukan apa yang diyakini, sebagian disebabkan kondisi
ekonomi yang rendah serta pengetahuan yang sedikit.
Sepak terjang golongan komunis di Indonesia dalam hal ini PKI (Partai Komunis Indonesia),
dengan taktiknya yang menghalalkan segala cara, dalam usahanya menciptakan negara
komunis di Indonesia, yang jelas bertentangan dengan Pancasila sebagai falsafah dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ideologi komunis yang dimiliki PKI
berbeda jauh dengan ideologi kita yaitu Pancasila. Jika Pancasila mengandung nilai-nilai
keadilan dan persatuan maka Komunis sebaliknya, dengan sifat yang tegas tapi tidak
berperikeanusiaan, suka memaksakan kehendak, mementingkan kepentingan golongan
daripada kepentingan negara dan masyarakat membuatnya tidak cocok dengan karakteristik
bangsa kita yaitu Indonesia. Pancasila sebagai kekuatan pemersatu dapat menggagalkan
upaya pemberontakan yang terakhir (G 30 S/PKI) pada 1 Oktober 1965 untuk seterusnya hari
tersebut dijadikan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
SIMPULAN
Ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa mempunyai peran penting dalam pembentukan
negara Indonesia. Baik atau tidak nya negara ini bergantung pada masyarakat. Jika
masyarakat searah dengan Pancasila, maka kedamaian negara kita Indonesia akan tercapai,
namun jika sebaliknya. Maka yang ada hanya ketidak adilan, individualis, kekerasan. Seperti
halnya yang terjadi pada negara-negara berideologi lain. Komunis misalnya, ideologi ini
menimbulkan kekacauan dimana-mana. Seperti pembunuhan, kudeta, penculikan, kerusuhan,
dan lain sebagainya yang semua itu secara otomatis akan berdampak negatif bagi masyarakat
di negara itu sendiri.
Dalam setiap ungkapan sejarah yang diceritakan bahwa komunisme pasti berujung pada
penderitaan. Setiap golongan atau kelompok yang mempertahankan ideogi tersebut, pasti
tidak bisa memiliki akhir yang bahagia. Maka dari itu idiologi tersebut dilarang keras ada di
Indonesia. Karena jika tetap ada maka akan menimbulkan pertentangan dan dampak negatif
yang lainnya. Yang pada intinya Komunis bersumber pada kekerasan, suka mau sendiri dan
Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Unesa. 2014. Pendidikan Pancasila. Surabaya: Unesa University Press
Asshiddiqie, Jimly. 2005. Mengapa G 30 S/PKI Gagal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Subroto, Gatot. 1995. Bahaya Laten Komunisme Di Indonesia. Jakarta: Pusat Sejarah dan
Tradisi ABRI
Advertisements
Share this:
Related
Sumber Hukum HI: Putusan Pengadilan
Hukum Internasional ModernIn "Hukum"
TUGAS HUKUM DAN HAM I
This entry was posted on November 16, 2015, in Hukum. Bookmark the permalink. Leave a
comment
Post navigation
← Isyana Sarasvati – Keep Being You
Avanza Ringsek Usai Tabrak Tiang PJU Di Jalan Pramuka →
Leave a Reply
Recent Posts
LAVENDER
TUGAS HUKUM DAN HAM I
TUGAS HUKUM AGRARIA II (MASALAH PENDAFTARAN TANAH)
TUGAS MATKUL LOGIKA DAN PENALARAN HUKUM I
HUKUM AGRARIA (Peraturan Perundang-Undangan) I
TUGAS HUKUM LINGKUNGAN I
Hukum Internasional Modern
Sumber Hukum HI: Putusan Pengadilan
Minus PKS, Seluruh Fraksi di DPR Desak Setya Novanto Mundur
UTS Bahasa Indonesia
Recent Comments
hakam kalfani on Doaku
Archives
November 2016
March 2016
December 2015
November 2015
October 2015
Categories
Agama
Berita
Cerpen
Hukum
Lagu
Masakan
Puisi
Tugas Kuliah
Umum
Uncategorized
Kirana
November 2015
M T W T F S S
« Oct
Dec »
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
Meta
Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.com
Blog at WordPress.com.
Follow
https://lindanilamsari1.wordpress.com/2015/11/16/contoh-makalah-ideologi/