Peran Pustakawan untuk Mengembangkan Kem (1)

Peran Pustakawan untuk Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Proses
Temu Balik Informasi

Aldo Muhammad Haikal
Prodi Perpustakaan dan Ilmu Informasi
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email: aldohaikal@student.upi.edu

Abstrak. Problematika yang terjadi sekarang ialah dimana mahasiswa khususnya mahasiswa
yang baru belum handal dalam proses pencaran informasi untuk membantu dalam
melaksanakan tugasnya baik itu permasalahan formal maupun informal, ataupun
permasalahn-permasalahan yang terjadi sehari-hari dalam hidupnya. Informaasi yang
dimaksud seperti e-book ataupun e-journa, ataupun internet. Informasi ini bisa diperoleh baik
dari perpustakaann, arsip, unviersitas, atupun dari internet. Penelitian ini dilakukan dengan
metode studi literature dari artikel-artikel yang pembahasannya sama dengan penelitian ini.
Hasil yang didapatkan yaitu pustakawan sangat berperan penting dalam proses pencarian
informasi yang dilakukan mahasiswa dan harus membimbing mahasiswa tersebut agar dapat
mendapatkan informasi yang dia inginkan.
Kata Kunci: Kebutuhan Informasi, Temu Balik Informasi, Peran Pustakawan.


Latar Belakang
Permasalahan yang terjadi dalam pencarian informasi ialah dimana sulitnya untuk
mencari informasi-informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai pencari informasi
untuk memenuhi kebutuhan referensi dari tugasnya. Jika dalam dunia perkuliahan, tentunya
tugas yang dibuat harus sembarangan. Harus adanya sumber-sumber yang tepercaya dalam
pembuatan tugasnya seperti, buku, artikel, e-book, e-journal dan sebagainya. Tempat
pencarian informasinya itu sendiri yaitu perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun
perpustakaan perguruan tinggi, internet, internet disini sendiri yaitu website-website online
yang menyangkut tentang sumber artikel yang ada di perpustakaannya seperti, artikel-artikel
yang dibuat oleh dosen ataupun oleh mahasiswanya.
Tidak semua mahasiswa handal dalam proses pencarian informasi baik itu di
perpustakaan ataupun di internet. Disini perlu adanya peran dari seorang pustakawan untuk
membantu mahasiswa dalam proses pencarian kembali informasi. Biasanya perpustakaan
sudah berlangganan e-journal dimana dapat dijadikan sebagai referensi selain buku yang

dimana sumber yang terdapat dari e-journal sendiri sudah terpercaya. Tidak semua
pustakawan pun handal dalam proses pencaarian informasi yang harus dicari kembali untuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa. Jadi pustakawan juga harus memiliki keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pencarian informasi.
Kebutuhan Informasi

Setiap manusia pasti memerlukan yang namanya informasi, karena dengan ada
informasi maka permasalahannya bisa dapat terselesaikan. Kuhltau 1993 (dalam Rifai, 2002,
hlm. 15) mengemukakan bahwa kebutuhan informasi terjadi karena adanya keadaan yang
sudah tidak menentu dan akibat terjadinya kesenjanga dalam diri manusia, yaitu antara
pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang dibutuhkan. Sama seperti halnya
mahasiswa yang membutuhkan informasi untuk menunjang kegiatan perkuliahan di kampus.
Maka dari itu pustakawan selaku orang yang berada di perpustakaan harus bisa memberikan
kebutuhan informasi kepada para mahasiswa namun alangkah baiknya kebutuhan
informasinya berbentuk elektronik yang nantinya bisa diakses dimana pun dan kapan pun
oleh mahasiswa. “Dalam memenuhi kebutuhan informasinya, seseorang harus mengetahui
dengan jelas informasi yang dibutuhkannya dan format yang dibutuhkannya untuk
mempermudah proses pencarian informasi yang akan dilakukan kedepannya.” (Sholehat, dkk,
2016, halaman. 56).
Temu Balik Informasi
Temu kembali atau temu balik informasi digunakan jika dalam kondisi tertentu
memerlukan informasi yang harus dicari terlebih dahulu. Menurut Lancaster 1979 (dalam
Rifai, 2002, hlm. 16) temu balik informasi adalah proses penelusuran koleksi dokumen
mengenai subyek tertentu. Temu balik informasi ini selalu digunakan oleh mahasiswa untuk
mencari kembali informasi-informasi tentang penelitian yang telah dilakukan oleh orangorang sebelumnya untuk mencari referensi. Proses temu balik informasi ini selalu ada di
perpustakaan, biasanya mahasiswa selalu mencari sumber referensi yang terpercaya untuk

dijadikan bahan acuan. Sumber refernsi itu antara lain e-journal. Karena perpustakaan sudah
berlangganan e-journal yang isinya hampir dari seluruh dunia, namun untuk melakukan
prosesnya itu perlu adanya langkah-langkah yang harus dilakukan, dan menulis kata kuci
yang bersangkutan dengan artikel yang dicari.
Peran Pustakawan
Di dalam perpustakaan psati ada yang namanya pustakawan, pustakawan disebut juga
sebagai intermediary yaitu perantara, yang dimaksud adalah pustakawan merupakan
perantara antara pengunjung atau pengguna perpustakaan dengan koleksi yang ada di
perpustakaan. Sebelum melakukan penelusuran yang akan dilakukan, seorang pustakawan
harus bertanya kepada yang membutuhkan informasi tentang apa yang ia butuhkan. Menurut
Rifai, (2002), hlm. 19, Pustakawan harus melakukan hal berikut:
1. Melakukan klarifikasi permintaan (query) pemakai,
2. Mengindentifikasi sistem informasi atau database yang akan digunakan,

3. Menerjemahkan pertanyaan pemakai kedalam istilah penelusuran yang dapat diterima
oleh suatu sistem.
Mengingat hal diatas, seorang harus memiliki keterampilan-keterampilan untuk
menunjang mahasiswa yang mencari informasi berbentuk digital melalui sebuah e-journal di
perpustakaan. Pustakawan berperan aktif dalam proses temu balik informasi. Pustakawan
harus memiliki kemampuan IT yang tinggi, karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang,

maka perpustakaan sekaligus pustakawan harus selalu berkembang.
Menurut Wicaksono (2004: 14-16), menyebutkan bahwa ada beberapa kompetensi
pustakawan antara lain:
1. Skill manajemen informasi
a. Mencari informasi,
b. Menggunakan informasi,
c. Membuat dan menciptakan informasi,
d. Organisasi informasi,
e. Penyebaran Informasi.
2. Skill interpersonal
a. Kemampuan berkomunikasi,
b. Kemampuan mendengar,
c. Kemampuan memberikan umpan balik,
d. Kemampuan merespon,
e. Kemampuan menggunakan mekanisme komunikasi.
3. Skill teknologi inforamasi
Kemampuan untuk menggunakan perangkat teknologi dalam memberikan
informasi.
4. Skill manajemen
a. Administrasi,

b. Manajemen perubahan,
c. Kepemimpinan,
d. Manajemen SDM dan Team Building,
e. Manajemen proyek.

Metode
Penelitian ini menggunakan metode studi literature dengan pendekatan kualitatif.
Dimana data-data dari berbagai artikel online atau yang biasa disebut e-journal dikumpulkan
lalu di telaah untuk digunakan sebagai titik temu dari permasalahan yang diungkit. Penelitian
ini menggunakan tiga artikel sebagai studi literature, dimana ketiga artikel tersebut isinya
mendekati dari permasalahan yang diungkit, yaitu tentang peran pustakawan dan kebutuhan
informasi dari mahasiswa.

Hasil dan Pembahasan
Setelah melakukan analisis dari artikel yang menjadi acuan dari penelitian ini, maka
didapatkan sebuah hasil, yaitu mahasiswa memang sangat membutuhkan suatu informasi
dimana informasi tersebut ada dapat dicari oleh mereka karena aksesnya mudah da nada juga
yang tidak bisa mereka akses dikarenakan sulit untuk mencari referensi yang pas dan juga
relevan atau tidak bisa menggunakan semacam search engine dalam mencari informasi yang
berbentuk digital seperti e-journal.

Dilihat dari masalah seperti diatas, maka peran dari perpustakaan apalagi
pustakawannya sangat besar, perpustakaan harus bisa menyediakan informasi yang
diperlukan mahasiswa, perpustakaan pun harus selalu berlangganan informasi yang terus
berkembang yaitu e-journal, karena isi yang terkandung didalamnya sangat terpercaya.
Namun untuk akses kedalam e-journal ini sendiri tidak semua mahasiswa bisa
melakukannya, karena untuk orang yang awam pasti sulit. Maka dari itu, pustakawan
berperan penting dalam bagian ini untuk selalu membimbing dan menolong pengguna
perpustakaan yaitu mahasiswa yang membutuhkan informasi tersebut.
Pustakawan harus pandai dalam menggunakan teknologi sampai ke dalam-dalamnya,
dan harus bisa memehami permasalahan yang terjadi dari mahasiswanya itu sendiri. Maka
dari itu keahlian pustakawan harus ditingkatkan, jangan sampai tidak bisa menggunakan
perangkat teknologi untuk mencari informasi, dan tidak hanya sampai kesana, pustakawan
sendiri harus mampu memahami tools-tools yang ada dalam sebuah search engine itu sendiri.
Alahkah baiknya agar para mahasiswa dapat dengan mudah mengakses informasi
berupa e-journal, pihak perpustakaan dengan pustakawannya mengadakan sebuah user
education dimana mahasiswa tidak akan lagi kesusahan dalam mencari inforasi berupa ejournal. User education sendiri disini yaitu dimana mahasiswa dihadapkan dengan computer
yang sedang mengakses e-journal, dimana peran pustakawan sendiri disini membimbing
mahasiswa agar apat mencari informasi yang dia butuhkan. User education ini cocok
dilakukan bagi mahasiswa baru, dimana karena masih baru maka agar ada bayangan atau dia
bisa dapat mengakses informasi dengan mudah tanpa harus kebingungan untuk kedepannya.


Kesimpulan
Jadi pada dasarnya seorang manusia pasti akan mencari informasi untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan dalam hidupnya, begitu pula dengan mahasiswa yang selalu
mencari informasi untuk menyelesaikan tugasnya. Maka dari itu perpustakaan apalagi
pustakawan harus bisa mengatasi hal tersebut dengan berperan aktif dalam menemukan
informasi yang diinginkannya dan membantu mahasiswa dalam proses mencarinya agar nanti
bisa jika ada permasalahan sumber refernsi yang harus dia temui. Informs yang dimaksud
merupakan sebuah artikel yang ada pada sebuah e-journal. Namun perlu ditingkatkan lagi
kompetensi dari seorang pustakawan sendiri bukan hanya dari segi teknologi namun harus

bisa mencari kata kunci dari permasalahan tersebut yang nantinya sebagai patokan saat
mencari informasi di search engine.

DAFTAR PUSTAKA
Solehat, desviana siti. dkk. 2006. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Pendidikan
Bahasa Asing di Universitas Pendidikan Indonesia . (Artikel). Universitas Pendidikan
Indonesia,
Bandung.
Tersedia

pada
http://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/view/5002/3567. Diakses pada 30
April 2018.
Rifai, agus. 2002. Peran Pustakawan Intermediary dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Pemakai. (Artikel). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Tersedia
pada http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/1638. Diakses
pada 30 April 2018.
Wicaksono, hendro. 2004. Kompetensi Perpustakaan dan Pustakawan Dalam Implementasi
Teknologi Informasi di Perpustakaan* (Artikel). Visi Pustaka, Jakarta. Tersedia pada
http://dev.perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/02/2_artikel_hendrowicaksono.pdf.
Diakses pada 30 April 2018.