Apa itu tazkiyatun nafs Indonesia

Tazkiyatun Nafs
Apa itu tazkiyatun nafs ?
A. secara etimologis
Tazkiyatun nafs berasal dari dua buah kata yaitu Tazkiyatun dan An-nafs.
Tazkiyah berasal dari akar kata (Zakaa Yazku-Zakaa & Zakatan) yang
berarti Nama (baca; Tumbuh) dan Zada (baca;Bertambah). Zakaa juga
bisa berarti Solaha (baca;baik)dan ia juga berarti Barokah (baca;banyak
kebaikannya), disamping itu juga berarti Thaharoh / Suci bersih.(lihat . AlMu’jamul Wasith, hal 396).
Sedang bentuk kata Tazkiyah dari kata Zaka yang diberi tambahan huruf
kaf, sehingga menjadi Zakka-Yuzakki-Tazkiyatan yang berarti
menumbuhkan, mengembangkan, memperbaiki, membersihkan,
mensucikan dan menjadikannya jadi baik serta bertambah baik.
Kata Zakka-Tazkiyatan dalam berbagai bentuk disebutkan didalam AlQur’an berulang kali, bahkan sampai 20 kali, 9 kali dalam ayat-ayat
Makkiyah (yang diturunkan si Mekah sebelum hijrah), dan 11 kali dalam
ayat-ayat Madaniyah (yang diturunkan sesudah hijrah ke Madinah).
Kata An-Nafs bisa berarti ruh/nyawa/jiwa, seperti dalam ayat
“Keluarkanlah Ruh mu”. Ia bisa berarti Nafas, yaitu udara yang keluar dan
masuk ke dalam tubuh manusia, melalui mulut atau hidung.(lihat AlMufradat fi qoribil Qur’an, hal 501).
An-Nafs bisa berarti diri sendiri, seperti pada kalimat “Ja a Huwa
Nafsuhu”, artinya dirinya sendiri yang datang, bukan wakil atau siapa dan
apa-apanya. (Lihat, Al-Mu’jamul Wasith, hal. 940).

Dan kata An-Nafs dalam bentuk tunggal dan jamak di dalam Al-Qur’an
disebutkan sebanyak 306 kali.
Jadi secara etimologis Tazkiyatun nafs berarti ; membersihkan jiwa,
memperbaikinya dan menumbuhkannya agar menjadi semakin baik serta
mengembangkan potensi baik jiwa manusia.
B. Ma’na istilah
Beberapa pendapat ulama:
Menurut Abul Qasim Husain bin Muhammad, beliau lebih populer dikenal
dengan Ragib Al-isfahani (wafat 502 H), beliau mengatakan bahwa
Tazkiyatun Nafs adalah upaya manusia untuk mensucikan jiwa dan
dirinya, sehingga ia mempunyai sifat terpuji pada dirinya di dunia

tentunya dan kelak di akhirat mendapatkan pahala dan balasan yang
besar,(lihat hal. 213)
Syeikh Sa’id Hawwa menjelaskan bahwa Taziyatun nafs adalah salah satu
tugas utama para rasul, ia merupakan tujuan yang dicapai oleh orangorang bertaqwa. Dan selamat atau celakanya manusia tergantung
sikapnya terhadap Tazkiyatun nafs, apakah ia concern terhadap
permasalahan yang satu ini, atau acuh tak acuh dengan hal ini.
Karena Tazkiyatun Nafs adalah proses pembersihan jiwa dari akhbas
(baca;kotoran )serta memperbaiki jiwa, maka tazkiyatun nafs dapat

dilakukan dengan berbagai bentuk ibadah, perbuatan baik dan berbagai
amalan shalih serta langkah-langkah mujahadah.
Apabila semuanya itu dilakukan, maka akan menjadi bersih yang
selanjutnya mempuyai pengaruh, dampak positif hasilnya pada prilaku,
tingkah laku dan perkataan, pengaruh itu akan membekas pada
lidah,mata,telinga dan anggota tubuh lainnya.
Buahnya yang paling nyata adalah perlakuanya yang baik terhadap Allah
dan terhadap manusia juga makhluq lain serta makluq di muka bumi ini.
Adabnya kepada Allah berupa komitmen melakukan seluruh kewajibannya
kepada Allah dan menjahui segala bentuk prilaku dan perbuatan yang
menyebabkan murka Allah, termasuk mengorbankan harta, jiwa dan
raganya berjihad dijalan Allah.(Al-Mustakhlas fi Tazkiyatul Anfus, hal. 5-6)
Jadi Tazkiyatun nafs pada hakikatnya adalah proses pembersihan jiwa dan
hati dari berbagai dosa dan sifat-sifat tercela yang mengotorinya, dan
selanjutnya peningkatan kwalitas jiwa dan hati tersebut dengan
mengembangkan sifat-sifat terpuji yang diridhai Allah Swt, serta potensipotensi positifnya dengan mujahadah, ibadah dan berbagai perbuatan
baik lainnya, sehingga hati dan jiwa menjadi bersih dan baik serta
berkwalitas. Yang selanjutnya menjadikannya mempuyai sifat-sifat dan
prilaku yang baik dan terpuji.
URGENSI TAZKIYATUN NAFS

'Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman
ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan
mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah dan
mentazkiyah (mensucikan)mereka dan mengajarkan kepada mereka AlKitab dan Hikmah.” (QS.3:34) Kita sering menyibukan diri kita dengan
kebersihan badan saja. Padahal Kebersihan jiwa jauh lebih penting dari
pensucian badaniyah. Diantara pentingnya atau urgennya Tazkiyatun nafs
atau pensucian hati adalah :

Pertama: prilaku dan perbuatan manusia sangat tergantung pada kondisi
hati yang ada di dalam dirinya. Apabila hatinya bersih dan baik,
prilakunya baik dan sebaliknya apabila hatinya kotor dan buruk prilakunya
juga akan buruk. Rasulullah bersabda “ketahuilah sesungguhnya di dalam
tubuh manusia ada suatu organ (mudqoh), apabila ia baik, baiklah seluruh
tubuhnya, apabila ia rusak, maka akan rusaklah seluruh tubuh it. Dan
organ itu adalah hati.”
Jadi perbaikan diri dan perilaku kita harus dimulai dari dalam diri kita
sendiri, dari hati kita. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu
Nasib suatu kaum sehngga mereka apa yang ada dalam diri. Dan organ
itu adalah hati”.(QS.13:11)
“hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah

dengan kata yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki perbuatanperbuatanmu dan mengampuni dosa-dosamu.”(QS.33:70)
perhatikanlah ayat tersebut diatas, dimulai dengan iman, kedua dengan
perintah bertakwa baru kemudian perintah yang ketiga berkata benar,
keempat perbuatan-perbuatan akan membaik dan kelima dosa-dosa akan
diampuni Allah. Iman dan takwa yang tempatnya di dalam hati
merupakan faktor utama yang menentukan perilaku manusia sehingga
mendorongnya untuk berkata benar dan melakukan perbuatan-perbuatan
yang baik. Manakala semua ini dilakukan, Allah akan mentazkiah orang
tersebut dengan mengampuni dosa-dosanya .
kedua : dari penjelasan diatas dapat kita fahami betapa pentingnya
tazkiyatun nafs tersebut. Kebersihan hati lebih penting dan lebih utama
dari pada kebersihan fsik. Hati yang bersih akan melahirkan tubuh dan
prilaku yang bersih dan sehat, tidak sebaliknya. Dan tidak selalu benar
ungkapan yang mengatakan “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang sehat.”yang benar adalah “hati yang bersih dan sehat akan
menampilkan perilaku dan akhlak yang bersih terpuji”
Allah SWTberfrman “sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertaubat (mensucikan hatinya) dan mencintai orang-orang yang
membersihakan dirinya (fsiknya).” Ayat ini mendahulukan hati dengan
bertaubat ketimbang kebersihan badan dari najis atau hadast. Ini

sekaligus berarti kebersihan hati lebih urgen bila dibandingkan kebersihan
badan.
Ketiga : dengan hati yang bersih, hidup manusia akan tenang, damai dan

bahagia . sungguh beruntung orang yang membersihkan dirinya. Dn
sungguh merugi orang yang mengotori dirinya. Kebahagian dn
ketentraman ini bukan saja terletak pad kehidupan duniawi yang fana,
tetapi hati yang bersih juga jaminan kebahagian ukrowi yang kekal dan
abadi. Pada hari kiamat nanti, anak-anak dan harta tidak bermanfaat lagi,
kecuali yang datang menhadap ke Allah dengan hati yang bersih “wahai
jiwa yang tentram, kembalilah kepada Rabbmu dengan sukarela dan
diridhoi Allah, masuklah kedalam surga-Ku.”
Keempat : mengingat demikian urgennya tazkiyatun nafs bagi kehidupan
manusia, karenanya Nabi Ibrahim, kekasih Allah dan juga panutan kita,
secara khusus meminta kepada Allah agar mengutus Rasul diantara anak
cucunya yang kelak akan berperang melakukan Tazkiah . “Wahai Rabb
kami, utuslah untuk mereka seorang Rasuldari kalangan mereka yang
akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau. Dan mengajarkan
kepada mereka Al-Kitab dan hikmah serta mentazkiyah (mensucikan
mereka) (QS3.2:129)

Permohonan Nabi Ibrahim ini kemudian dikabulkan oleh Allah SWT dengan
frman-Nya “sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang
yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari
golongan mereka ayat-ayat Allah dan mentazkiyah (mensucikan) mereka
dan mengajarkan kepad mereka Al-Kitab dan hikmah.” (QS.3:64)
Perhatikan antara do’a Nabi Ibrahim dan jawaban Allah SWT yang
mengabulkan do’a tersebut. Pada do’a Nabi Ibrahim disebutkan pada
urutan ketiga, urutan terakhirnya setelah membacakan (yasiu) dan
mengajarkan (yuallim). Sedangkan dalam jawaban Allah yang
mengabulakan do’a tersebut kata tazkiyah/mensucikan (yuzakki)
ditempatkan pada posisi kedua setelah membacakan (yaslu), Bukan pada
posisi ketiga dan ini menujukan bahwa tazkiyah demikian pentingnya
sehinga harus ditarik pada posisi kedua.
Kelima ; ketika Allah SWT mengutus Rasulullah SAW, di jelaskan bahwa
salah satu risalah utama beliau adalah tazkiyah .”Dialah yang mengutus
kepadakamu yang buta hruf seorang Rasul (Muhammad SAW) diantara
mereka yang membacakan ayat-ayat kepada mereka,
mentazkiyah(mensucikan) mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab
dan hikmah.” (QS. 62:2)
Dalam do’a yang sering beliau panjatkan ke hadirat Allah SWT juga berisi

permintaan agar Allah membersihkan hatinya. “Ya Allah, berikanlah
ketakwaan ke dalam hatiku dan bersihkanlah hati ini. Engkaulah sebaik-

baik yang membersihkannya, Engkaulah pemeliharanya .” (HR. Muslim)
WASAIL (SARANA) TAZKIYATUN NAFS
Tazkiyatun nafs , baik dalam artian mensucikan hati, membersihkan diri
serta prilaku dari sifart negatif atasdalam artian meningkatkan kualitas
diri yang dihiasi dengan ahlak-ahlak mulia dan terpuji dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai sarana (wasail). Sarana tersebut dapatr
disederhanakan menjadi dua bagian , yaitu :
Pertama, dengan proses takhalli, yang membersihkan dan membebaskan
diri dari berbagai kotoran hati dari berbagai dosa dengan bertaubat dan
beristigfar. Dan menjauhkan diri serta membebaskannya dari perbuatan
dan sifat-sifat negatif atau tercela. Dengan meninggalkan dan menajahui
perbuatan tersebut seperti bohong, khianat, dengki, fasik, nifak, takabur,
ghibah , namimah, dan berbagai sifat tercela lainnya.
Kedua, dengan melakukan proses tahalli, yaitu membekali, membiasakan,
dan menghiasi diri dengan berbagai perbuatan baik dan positif, seperti
peningkatan ilmu, iman, takwa, ibadah, zikir, do'a, tilawah, dan tadabur
Al-Quran. Juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan membiasakan

sifat-sifat terpuji seperti siddiq, jujur, amanah, tawadhu, kidmah dan
seterusnya. Sehingga kelak sifat-sifat tersebut menjadi kebiasaan dari
ahklaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Yang paling tahu tentang hati manusia adalah penciptaNya, yaitu Allah
SWT sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur'an :
'bukankah Dia mengetahui mahluk yang diciptakannya? dan Dia Maha
lembut dan Maha mengetahui '( QS.67:74)
Oleh karena itu, Dia pulalah yang paling tahu tentang bagaimana cara
yang paling efektif untuk mensucikan hati manusia. Berikut ini
dikemukakan beberapa sample atau contoh tazkiyatun nafs yang diambil
dari Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW :
1. Tazkiyatun nafs dengan ilmu
Baik dengan cara mempelajarinya, mengamalkannya, dan
mengajarkannya kepada orang lain.
'Berilmulah (ketahuilah) bahwa tidak ada illah kecuali Allah. Dan mintalah
ampunan terhadap dosamu.'( QS.47:19)
Dengan peningkatan ilmu tentang ma'rifatullah akan mendorong manusia
memohon ampunan atas dosanya, kelalaian. Dan kesalahannya, dan
dengan ampunan atas dosa-dosanya maka hatinya menjadi bersih.


Nabi bersabda, ' Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu,
Allah akn memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya
malaikat-malaikat meletakan sayap-sayapnya karena senang kepada
orang yang menuntut ilmu, dan sesungguhnya orang-orang yang berilmu
akan dimohonkan ampunan untuknya oleh penghuni langit dan bumi
samapi ikan yang ada di dalam air. HR.Abu Daud dan Tirmizi' .
Perhatikan sekali lagi hadist diatas, bahwa seluruh penghuni langit dan
bumi, bahkan ikan didalam air semuanya memohonkan ampunan kepada
Allah bagi orang yang berilmu. Jadi ilmu akan mengatarkan manusia
untuk mendapatkan ampunan, yang sekaligus merupakan tazkiyah dari
Allah SWT.
2. Iman, taqwa, siddiqul kalam, dan amal sholeh
Iman, taqwa, siddiqul kalam, dan amal sholeh merupakan sarana tazkiyah
yang paling efektif. Allah berfrman :'Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amal
perbuatanmu dan mengampuni dosa-dosamu.' ( QS.33:70)
'sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik-baik akan mengahapus
kesalahan-kesalahan' (QS.11:114)
3. Iman dan jihad dangan harta jiwa
'hai orang-orang yang beriman, maukah kamu aku tunjukan perniagaan

yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang sangat pedih ? yaitu
kamu beriman kepada Allah dengan harta dan dirimu itulah yang lebih
baik jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah Akan mengampuni dosadosamu dan memasukan kemu kedalam syurga.' ( QS.61:10)
Rasulullah SAW bersabda 'keberadaan seseoaran gkamu di jalan Allah
lebih afdhol dari pada sholatnya dirumah selama tujuh puluh tahun.
Apakah kamu tidak ingin Allah mengampuni dosamu dan memasukan
kamu ke dalam surga/ berperang atau berjihad di jalan Allah. Barang
siapa yang berjihad di jalan Allah sejenak saja pasti masuk
surga.'HR.Tirmizi
4. Zakat, infak dan shdaqoh
'Ambillah sebagian sari harta mereka (zakatnya) untukmembersihkan dan
mensucikan mereka dengan zakat tersebut.' (QS.9:103)
'shadaqoh dapat menghapus dosa-dosa seprti air memadamkan api.
Orang yang bertawkwa akan dijauhkan dari api nerak. Yaitu orang yang
menjadi bersih.' (QS.62:16-17)

5. Taubat, Istigfar dan do'a.
'Dan beristigfarlah kepada Rob-mu sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
Sesungguhnya Allah membentangkan tengannya pada malam hari untuk
menerima taubat orang yang berbuat salah disiang hari. Dan dia

membentangkan tangannya disiang hari untuk menerima taubat orangorang yang berbuat salah dimalam hari hingga matahari terbenam dari
sebelah barat.' (HR.Muslim)
'Apabila hamba-hambaku bertnya tentang Aku, sesungguhnya aku dekat.
Aku mengabulkan permintaah orang-orang yang berdo'a apabila ia
berdo'a kepadaku.. ' ( QS.2:186)
Rasulullah SAW bersabda, 'Rab kita azza wa jalla turun kedunia setiap
malam pada sepertiga malam yang terakhir. Dia berkata, siapa yang
berdo'a kepada-Ku, Aku kabulkan permintaannya, siapa yang memohon
ampuna kepada-Ku, Aku ampuni Dia.' HR. Jama'ah
Itulah beberapa sample dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Rasulullah SAW.
Dan masih banyaklagi yang lain. Pada bagian selanjutnya dari serial
tazkiyatun nafs akan dibahas lebih luas dan rinci lagi sarana-saran
tazkiyatun nafs tersebut. Insya Allah.
Tazkiyatun Nafs
Tazkiyatun Nafs merupakan hal yang penting yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Apa
yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, sudah sepatutnya kita teladani dan kita amalkan.
Kajian ini akan menjelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan Tazkiyatun Nafs itu.
Kajian akan meliputi definisi dari Tazkiyatun Nafs dan urgensinya.
DEFINISI
Secara bahasa, Tazkiyyatun Nafsi berarti membersihkan / mensucikan, atau menumbuhkan /
mengembangkan. Sedangkan secara istilah Tazkiyatun Nafs berarti mensucikan hati dari
sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji. Sarana Tazkiyatun Nafs adalah
melalui ibadah dan berbagai amal baik. Sedangkan hasilnya adalah akhlak yang baik kepada
ALLAH dan pada manusia, serta terpeliharanya anggota badan, senantiasa dalam batas-batas
syari’at ALLAH SWT.
URGENSINYA
1. Tazkiyyatun Nafsi termasuk hal terpenting yang dibawa oleh para Rasul as. Hal ini
sebagaimana yang ALLAH ingatkan dalam firman-Nya berikut ini:
“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab
(Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2] : 129).

Di dalam beberapa ayat juga dijelaskan, antara lain pada surat Al-Baqarah [2] ayat 151, surat
Ali Imran [3] ayat 164, surat Al-Jumu’a [62] ayat 2, dan surat An-Nazi’at [79] ayat 17 hingga
19.
Tazkiyyatun Nafsi yang dibawa oleh para Rasul ini adalah melalui:
 Tadzkiir : Terhadap ayat-ayat ALLAH di setiap ufuk dan dalam diri manusia,
terhadap perbuatan ALLAH atas ciptaan-NYA dan terhadap hukuman dan siksaanNYA.
 Ta’liim : Mempelajari Kitab dan Sunnah.
 Tazkiyyah : Membersihkan hati dan memperbaiki tingkah-laku.
2. Tazkiyyatun Nafsi merupakan tujuan orang beriman.
Allah SWT berfirman:
“… di dalamnya ada orang-orang yang cinta untuk senantiasa membersihkan dirinya …”
(QS. At-Taubah [9]: 108).
Di ayat lain Allah SWT juga berfirman:
“… dan sungguh akan kami selamatkan orang yang paling bertaqwa dari neraka, yaitu orang
yang memberikan hartanya karena ingin mensucikan dirinya.” (QS. Al-Lail [92]: 17-18).
3. Tazkiyyatun Nafsi merupakan parameter kebahagiaan atau kebinasaan.
Allah SWT berfirman:
“…sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syam [91]: 9-10).
4. Tazkiyyatun Nafsi untuk mengenal penyakit zaman dan cara mengobatinya.
Salah satu penyakit zaman saat ini adalah hilangnya khusyu’, cinta dunia dan takut mati
(wahn). Solusinya adalah melalui tarbiyyah Islamiyyah. Dimana dalam tarbiyah tersebut
diberikan tadzkiir, ta’liim dan tazkiyyah.
Sumber: www.al-ikhwan.net

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1