LAPORAN BIOLOGI Pengaruh Kadar Air Terha (1)

PENGARUH KADAR AIR
TERHADAP PERTAMBAHAN TINGGI
TANAMAN TOMAT

Disusun oleh:
Faris Pamungkas
M. Rheza Nur A
Nurul Aulia P
Rizqullah T
Wisnu Pramadhitya R
XII MIPA 6

SMA NEGERI 2 BOGOR
Jl. Keranji Ujung no.1 Budi Agung (0251) 8318761 Bogor 16165
www.sman2bogor.com; e-mail: smandabogor.co.id

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena nikmat
dan karunia-Nya lah kami selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan
“Pengaruh Kadar Air terhadap Pertambahan Tinggi Tanaman Tomat”. Laporan ini

dibuat atas kepentingan tugas dan penuntasan materi bagi nilai kami selaku
penyusun.
Ucapan terima kasih kami sampaikan untuk kepada orangtua kami yang
selalu memberi dukungan materi dan fisik serta selalu memberi semangat dalam
menyelesaikan segala bentuk tugas dari sekolah. Ucapan terima kasih selanjutnya,
ditujukan untuk guru biologi kami yang selalu memberi pengarahan dalam
kegiatan belajar mengajar dan selalu memberi saran untuk kebaikan hasil tugas
kami kedepan. Terima kasih juga untuk rekan-rekan sesama peserta didik yang
tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan.
Kami sajikan dalam bentuk bab yang runtut. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
memenuhi persyratan untuk menadapatkan nilai dan bermanfaat untuk rekanrekan selaku pembaca. Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidaklah
luput dari berbagai kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini.
Bogor, 27 Agustus 2015

Penyusun

i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

i

BAB I

PENDAHULUAN

1

1.1.

Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

1.2.


Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

1.3.

Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

1.4.

Manfaat Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

KAJIAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3


2.1.

Tumbuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3

2.2.

Tanaman Tomat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6

2.3.

Variabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

2.4.


Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

BAB II

BAB III

METODE PERCOBAAN

8

3.1.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8

3.2.


Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8

3.3.

Langkah Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


12

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13

LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

14

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sebelum mengalami
pertumbuhan dan perkembangan, tanaman berasal dari biji. Apabila terdapat air
dan kondisi lingkungannya memungkinkan untuk biji tumbuh dan berkembang,
maka biji akan mengalami proses imbibisi. Setelah mengalami proses imbibisi,
biji mengalami peristiwa perkecambahan. Selanjutnya biji tumbuh dan

berkembang menjadi tanaman dewasa.
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat
hidup. Pada tanaman, air diperlukan untuk membantu proses fotosintesis,
termasuk untuk memelihara dan membantu pertumbuhan yang lebih baik.. Oleh
karena itu, penyiraman harus dilakukan dengan teratur agar tanaman tidak
kekeringan. Selain itu, air juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan
material yang bergerak di dalam tubuh tumbuhan melalui dinding sel dan jaringan
esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk
daun, proses membuka dan menutupnya stomata dan kelangsungan gerak struktur
tumbuh-tumbuhan.
Kandungan air dalam tubuh tumbuhan sangat bervariasi, yaitu mulai dari
sekitar 90% untuk tanaman muda sampai kurang dari 10% untuk padi-padian
yang menua. Khusus untuk tanaman yang banyak mengandung minyak,
kandungan airnya sangat sedikit.
Obyek pengamatan pada percobaan ini adalah tanaman tomat. Jenis tanaman
ini mudah dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Tanaman tomat adalah
salah satu tanamanan yang produktif dengan buahnya yang istimewa karena
mengandung vitamin C yang tinggi, sehingga banyak orang yang tertarik untuk
mengkonsumsinya. Berbudidaya tomat tidaklah susah, namun bisa dibilang
mudah. Pembudidayaannya hanya membutuhkan ketelitian dan ketepatan untuk

menghasilkan pertumbuhan tanaman yang maksimal.
Pada percobaan ini, fokus pengamatan ditujukan pada penentuan kadar air
yang tepat untuk pembudidayaan tomat. Selain itu, pengamatan juga diarahkan

1

pada penentuan cara menanam tanaman tomat yang baik dan benar sebagai acuan
dalam berbudidaya tomat.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah kadar air dapat mempengaruhi pertambahan tinggi tanaman tomat?

1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar air
terhadap pertambahan tinggi tanaman tomat.

1.4. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan adalah
1. Sebagai sumber referensi dan bahan bacaan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pembudidayaan tanaman tomat; dan

2. Bahan pertimbangan dalam diskusi kelompok mengenai tanaman tomat.

2

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Tumbuhan

Tumbuhan, seperti sebagian
besar hewan, memiliki organ-organ
yang tersusun atas jaringan-jaringan
yang berbeda, yang pada akhirnya
terdiri atas berbagai tipe sel yang
berbeda.
Jaringan adalah sekelompok
sel dengan fungsi atau struktur yang
sama, atau dua-duanya. Organ terdiri
atas sejumlah tipe jaringan yang
bersama-sama melaksanakan fungsifungsi tertentu. Dalam mempelajari
hierarki organ, jaringan dan sel tumbuhan, organ dasar tumbuhan terbagi menjadi

tiga bagian, yaitu akar, batang dan daun.
Morfologi dasar dari sebagian besar tumbuhan vaskular merefleksikan
sejarah evolusinya sebagai organisme darat yang menghuni dan memanfaatkan
sumber daya dari dua lingkungan yang sangat berbeda di bawah dan di atas
permukaan tanah. Tumbuhan vaskular harus mengabsorpsi air dan mineral dari
bawah permukaan tanah serta CO 2 dan cahaya dari atas permukaan tanah.
Kemampuan untuk memperoleh sumber daya ini berasal dari evolusi tiga organ
dasar akar, batang dan daun.
Organ akar, batang dan daun membentuk sistem akar dan sistem tunas.
Sistem tunas terdiri atas batang dan daun. Dengan sedikit pengecualian,
angiospeprmae dan tumbuhan vaskular lain bergantung sepenuhnya pada kedua
sistem tersebut untuk sintas. Akar biasanya bersifat nonfotosintetik dan akan
kekurangan makanan kecuali jika fotosintat, yaitu gula dan berbagai karbohidrat
lain yang dihasilkan selama fotosintesis, diimpor dari sistem tunas. Sebaliknya,

3

sistem tunas bergantung pada air dan mineral yang diabsorpsi oleh akar dari
tanah.
Pertumbuhan

vegetatif

pembuatan

daun,

batang

dan

akar

yang

nonreproduktif hanyalah satu tahap dalam kehidupan tumbuhan. Kebanyakan
tumbuhan juga mengalami pertumbuhan reproduktif. Pada angiosperma, tunas
reproduktif menghasilkan bunga, yang tersusun atas daun-daun yang sangat
termodifikasi untuk reproduksi seksual.
Seperti halnya makhluk hidup yang lainnya, tumbuhan harus mengabsorpsi
air.

Air adalah basis dari kehidupan. Kehidupan pertama kali kemungkinan

besar berevolusi di dalam air Itulah sebabnya keberadaan mengapa air dianggap
sebagai penentu kemungkinan adanya kehidupan di tempat lain. Untuk Planet
Bumi saja, kandungan air dipermukaannya mencapai 75%. Bentuknya di alam
berupa :padat, cair dan gas. Sel hidup mengandung air lebih dari 70% air,
termasuk badan manusia.
Air memiliki sifat air yang unik dibandingkan dengan jenis liquid lainnya.
Sifat-sifat ini berasal dari struktur dan interaksi antar molekulnya .Air memiliki
ikatan hidrogen yang anehnya cukup kuat. Ikatan ini mengakibatkan air lebih
terstruktur dibandingkan dengan jenis liquid yang lain dan memberikan kohesi
yang tinggi dalam membantu transpor dalam tumbuhan. Ikatan ini juga
memberikan tegangan permukaan air yang cukup kuat dan memberikan bentuk
butir-butir air. Air juga mempunyai tingkat adhesi yang tinggi dengan kebanyakan
material. Imbibisi atau proses merasuknya air ke dalam struktur berpori-pori
sangat membantu penyerapan air ke dalam biji dan memecahkan kulit biji
sehingga biji dapat tumbuh.
Ikatan hidrogen juga menyebabkan air mempunyai kapasitas panas yang
tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai tempat penampung panas yang efektif.
Pada waktu musim panas, air menampung panas dan sebaliknya pada waktu
musim dingin mengeluarkannya perlahan. Ini akan menjaga level temperatur yang
stabil yang penting bagi iklim dan kehidupan. Air juga memerlukan energi yang
banyak untuk menguap, memoderasi panas dari matahari, menjaga temperatur
ekosistem air dan menjaga temperatur organisma dari ekses panas.

4

Air juga mempunyai sifat anomali, yaitu mengembang ketika didinginkan
kurang dari 4oC. Hal ini terjadi karena perubahan struktur air menjadi tetrahedral.
Hal ini akan menjaga air di kedalaman tertentu menjadi beku. Ini bisa dilihat pada
es. Berat jenisnya lebih ringan, sehingga es terbentuk di permukaan lebi dahulu.
Ketika air membeku, panas dibebaskan ke lapisan di bawahnya dan
mengisolasinya. Hal ini juga membuat transisi antara musim tidak terjadi dengan
tiba-tiba.
Air bersifat polar sehingga melarutkan kebanyakan molekul ionik, seperti
mineral. Pada tanaman, air digunakan sebagai alat transport mineral. Seperti juga
air sistem biologi yang kebanyakan berada pada pH netral dan sebagai buffer air
menjaga keseimbangan pH tersebut yang sangat penting

bagi proses-proses

dalam sel.
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah
yang di tahan oleh butir-butir tanah . air ini berasal dari cadangan dalam tanah
yang telah ada sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun
senbelumnya. Peranan air bagi tumbuhan guna menjamin kelangsungan proses
fisiologis dan biologi pertumbuhannya adalah:
1. Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman;
2. Aktivator enzim;
3. Pereaksi dalam reaksi hidrolisis;
4. Sumber H dalam fotosintesis;
5. Penghasil O 2 dalam fotosintesis;
6. Pelarut dan pembawa berbagai senyawa;
7. Menjaga sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel;
8. Mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti);
9. Pemacu respirasi;
10. Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel;
11. Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus;
12. Agensia penyebaran benih tanaman; dan
13. Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh.

5

2.2. Tanaman Tomat
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) merupakan sayuran buah dengan
banyak kegunaan. Umumnya dikonsumsi sebagai bumbu sayuran dan sebagai
bahan untuk campuran sambal. Selain itu, tomat juga dapat dimakan segar, dibuat
juice buah, diolah menjadi selai, saus, dodol dan sari buah.
Buah tomat berkulit tipis dan halus. Bentuknya bulat, bulat pipih, atau oval.
Kulitnya berwarna merah muda, merah, atau kuning jika sudah matang. Beratnya
buah sangat bervariasi, yaitu antara 50-250 g per buah. Setiap 100 g buah tomat
mengandung vitamin A 1500 SI, vitamin C 40 mg, fosfor 27 mg dan kalori atau
energi 20 kal.
Tomat merupakan tanaman sayuran buah yang sangat dibutuhkan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan oleh karena
kandungan gizi buah tomat yang terdiri atas vitamin dan mineral sangat berguna
untuk

mempertahankan

kesehatan

dan

mencegah

penyakit.

Prospek

pengembangan tanaman tomat sangat menjanjikan, karena beberapa hal yang
disebutkan di atas, sehingga banyak percobaan yang dilakukan dengan
menggunakan tomat sebagai tanaman indikator.
Syarat iklim dan lahan tomat menghendaki tanah gembur dan kaya humus,
serta pH antara 6,0 - 7,0. Tanaman tomat dapat tumbuh di dataran rendah hingga
dataran tinggi (1500 m dpl) dengan temperatur siang hari 24°C dan malam hari
antara 15-20℃. Tanaman ini memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari
dengan curah hujan berkisar antara 750-1250 mm per tahun atau 100 – 200 mm
per bulan.
Pada proses persemaian, benih tomat diperoleh dari buah tomat yang sehat
dan tidak cacat serta matang penuh. Sebelum biji diambil dari buahnya, buah
diperam dahulu selama 3 hari sampai buah berwarna merah gelap dan lunak,
kemudian bijinya dikeluarkan, dicuci dengan air bersih di dalam ember, ditiriskan
dan dikeringkan tanpa terkena sinar matahari langsung selama 5-6 hari. Setelah
kering, benih disemaikan terlebih dahulu di persemaian. Sebanyak 2-3 daun akan
muncul setelah berumur 2-3 minggu sejak semai dan selanjutnya bibit dapat
dipindahkan ke kebun.

6

Proses penanaman dilakukan pada sore hari, setelah ditanam segera diberi
tutup dari daun-daunan atau pelepah pisang. Tutup dibuka setelah 4-5 hari.
Penyiraman dilakukan setiap 3 hari dimulai saat tanam sampai berbunga dan
setiap 2 hari setelah tanaman berbunga, atau tergantung curah hujan.

2.3. Variabel
Ada 3 variabel yang sangat menentukan dalam pertumbuhan tomat, yaitu:
1. Variabel bebas

: Volume air;

2. Variabel control

: Kondisi media tanam, kondisi lingkungan, kondisi dan
jumlah biji tomat, waktu pengamatan; dan

3. Variabel terikat

: Pertambahan tinggi tanaman tomat.

2.4. Hipotesis
Kadar air yang terletak tinggi dan terlalu rendah dapat menyebabkan
tanaman tidak memiliki tinggi yang optimal, tetapi kadar air yang mendekati batas
normal ditandai dengan tinggi tanaman tomat yang optimal.

7

BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Percobaan dilakukan dengan menumbuhkan tanaman toman. Adapun waktu
percobaannya dibagi 2 fase. Fase pertama pada hari Senin tanggal 10 Agustus
2015 pukul 16.00 WIB hingga hari Jumat 15 Agustus 2015 pukul 15.30 WIB di
SMA Negeri 2 Bogor. Adapun fase kedua berlangsung pada hari Jumat 15
Agustus hingga Kamis 27 Agustus 2015 bertempat di kediaman Muhammad
Rheza di Bogor Cimanggu City, Bogor.

3.2. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan adalah 5 polybag ukuran kecil, 1
sekop, 1 gelas ukur 30 ml, tali rafia, 1 penggaris, 1 uah gunting, 1 unit timbangan
dan 1 gelas plastik

3.3. Langkah Kerja
Urutan kerja dalam percobaan adalah sebagai berikut:
1. Biji tomat direndam dalam air selama 12 jam;
2. Lubang pada masing-masing polybag ditutup dengan isolasi;.
3. Tanah dicampur dengan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1 dengan
massa masing-masing polybag sebesar 700 g;.
4. Campuran tanah dimasukkan ke dalam polybag;
5. Bagian tengah tanaman tomat dilubangi sedalam ¼ inci;
6. Tiga biji tomat dimasukkan ke lubang pada masing-masing polybag;
7. Lubang ditutup kembali dengan tanah;
8. Objek percobaan disiram untuk pertama kali dengan air sebanyak 200 ml dan
disiram setiap hari pada pukul 06.00 WIB;
9. Setelah tumbuh kecambah, tanaman disiram dengan rincian volume air sebagai
berikut;:
a. Polybag 1 : 200 ml;
b. Polybag 2 : 350 ml;

8

c. Polybag 3 : 500 ml;
d. Polybag 4 : 650 ml;
e. Polybag 5 : 800 ml;
10. Tanaman disiram secara rutin selama 10 hari;
11.Tinggi batang tanaman dicatat setiap hari dengan menggunakan tali rafia dan
penggaris; dan
12. Data hasil percobaan dianalisis.

9

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan ini, menggunakan 5 macam perlakuan terhadap tanaman tomat,
untuk mengetahui kadar air yang dibutuhkan untuk mendapatkan pertambahan
tinggi tanaman tomat yang optimal. Perlakuan pertama, dengan volume
penyiraman air sebesar 200 mL, perlakuan kedua dengan volume air sebesar 350
mL, perlakuan ketiga dengan volume air sebesar 500 ml, perlakuan keempat
dengan volume air sebesar 650 ml dan perlakuan kelima dengan volume air
sebesar 800 ml. Hasilnya dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 1 Pertambahan tinggi tanaman tomat
Pertambahan tinggi (cm)

Tanaman

H1

H1-H2

H2-H3

H3-H4

H4-H5

H5-H6

H6-H7

Ratarata

1

0 cm

0,1 cm

0,2 cm

0,3 cm

0,2 cm

0,2 cm

0,1 cm

0,18 cm

2

0 cm

0,2 cm

0,2 cm

0,2 cm

0,4 cm

0,6 cm

0,2 cm

0,30 cm

3

0 cm

0,2 cm

0,2 cm

0,2 cm

0,2 cm

0,4 cm

0,3 cm

0,25 cm

4

0 cm

0,2 cm

0,2 cm

0,3 cm

0,3 cm

0,4 cm

0,3 cm

0,28 cm

5

0 cm

0,2 cm

0,2 cm

0,4 cm

0,4 cm

0,1 cm

0,3 cm

0,27 cm

Rata-rata

0,26 cm

Berdasarkan data yang telah diperoleh, tanaman 1 dengan volume
penyiraman 200 ml per hari memiliki pertambahan tinggi batang yang lebih kecil
dari 4 tanaman lainnya. Kemudian, tanaman 3 dengan volume penyiraman air 500
ml memiliki pertambahan tinggi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanaman
2, 4 dan 5. Tanaman 5 dan 4 memiliki rata-rata pertambahan tinggi batang yang
hampir sama, yaitu sebesar 0,28 cm dan 0.27 cm perhari. Pertambahan tinggi
batang tanaman tomat terbesar ada pada tanaman 2 dengan volume penyiraman air
sebesar 350 ml dengan rata-rata pertambahan tinggi batang sebesar 0.3 cm/hari.
Pada tanaman dengan volume penyiraman sebesar 200 ml per hari memiliki
petambahan tinggi yang paling rendah. Ini menandakan bahwa tanaman tidak

10

dapat berkembang dengan optimum, karena air yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tidak sebanding dengan pemberian air yang terlalu sedikit.
Tanaman dengan volume penyiraman air sebesar 650 ml dan 800 ml
memiliki pertambahan tinggi kedua terbesar. Ini menandakan bahwa tanaman sulit
berkembang dengan optimal, pemberian air yang berlebihan. Hal ini juga terjadi
pada tanaman tomat dengan pemberian air sebanyak 500 ml yang memiliki
pertambahan tinggi batang yang berada pada urutan kedua terendah.
Untuk mendapatkan pertambahan tinggi tanaman tomat yang optimal, maka
sebanyak 350 ml diperlukan setiap harinya untuk intensitas penyiraman 1 kali.
Hal ini menandakan bahwa volume penyiraman 500 ml, 650 ml dan 800 ml tidak
dapat menghasilkan pertambahan tinggi tanaman tomat yang optimal, begitu pula
dengan penggunaan air sebanyak 200 ml.

11

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Pemberian air derngan kadar

yang berbeda akan mempengaruhi

pertambahan tinggi batang tanaman tomat. Pemberian air terlalu banyak atau
terlalu sedikit akan menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman tomat yang kurang
optimum, sedangkan kadar air yang mendekati batas normal akan menghasilkan
pertumbuhan tanaman tomat yang optimal dan kadar air yang tepat untuk
membudidayakan tanaman tomat adalah 350 ml per hari untuk intensitas
penyiraman sekali.

4.2. Saran
Dalam membudidayakan tanaman tomat, tanaman harus selalu dikontrol dan
diperhatikan, seperti ada tidaknya tanaman liar yang dapat mengurangi volume air
yang diserap tanaman tomat. Kemudian penyiraman harus dilakukan secara rutin
setiap hari.

12

DAFTAR PUSTAKA

Arman A. 2013. http://doc-bukanbasabasi.blogspot.com/2013/04/pengaruh-airterhadap-pertumbuhan.html 27 Agustus 2015
Campbell. 2008. Biologi. Edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga
http://www.wikihow.com/Grow-a-Tomato-Plant 27 Agustus 2015
http://pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/34/file/06-budidayatomat.pdf 27 Agustus 2015
http://doc-bukanbasabasi.blogspot.com/2013/04/pengaruh-air-terhadappertumbuhan.html 27 Agustus 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman 27 Agustus 2015

13

LAMPIRAN

Dokumentasi Pertumbuhan Tanaman Tomat

14

15