Studi Kelayakan Dan Bisnis Upload

3.1.

Definisi Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara
rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan. Misalnya rencana peluncuran produk baru.
3.2.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis yaitu:
3.2.1. Pihak Investor
Pemenuhan pendanaan dapat mulai dicari kepada para investor maupun
pemilik modal. Calon investor akan mempelajari laporan studi kelayakan
bisnis karena calon investor mempunyai kepentingan langsung mengenai
keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang
ditanamkannya.
3.2.2. Pihak Kreditor
Pendanaan juga dapat dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan

memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis.
Misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang dimiliki perusahaan.
3.2.3. Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai pihak yang menjadi project leader, pihak manajemen perlu
mempelajari dalam hal pendanaan, berapa banyak yang dialokasikan dari
modal sendiri, serta rencana pendanaa dari investor dan kreditor.
3.2.4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Penyusun studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik yang secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kebijakan pemerintah
berupa penghematan devisa negara, penggalakan ekspor nonmigas, dan
pemakaian tenaga kerja massal.
3.2.5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan
oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu
dianalisis yaitu rencana pembangunan nasional, distribusi nilai tambah pada

seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta
analisi kemanfaatan dan beban sosial.
3.3 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

3.3.1. Penemuan Ide
Produk haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan. Kriteri suatu
produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi, memenuhi
kebutuhan manusia tetapi produk tersebut belum ada, dan untuk mengganti produk yang
sudah ada dengan produk yang lain yang memiliki nilai lebih.
3.3.2. Tahap Penelitian
Dilakukan penelitian lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Kegiatan
mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan teori, menganalisis dan menginterpretasikan
dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil, dan membuat laporan.
3.3.3. Tahap Evaluasi
Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria.
Standar dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
3.3.4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu rencana bisnis dan manajemen memiliki keterbatasan
untuk merealisasikan semuanya, maka yang direalisasikan adalah rencana bisnis yang
mempunyai skor tertinggi berdasar kriteria penilaian yang ditentukan.
3.3.5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek mulai dari jenis pekerjaan, waktu
yang dibutuhkan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana, sumber daya
lain, dan kesiapan manajemen.

3.3.6. Tahap Pelaksanaan
Merealisasikan pembangunan proyek tersebut, jika proyek selesai dikerjakan maka
melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Dalam operasional juga dibutuhkan kajian

untuk mengevaluasi bisnis, sehingga dapat dijadikan feedback bagi perusahaan untuk
mengkaji ulang proses bisnis secara terus-menerus.
3.4. Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis
3.4.1. Aspek Pemasaran
Perusahaan melakukan studi atas tiga kegiatan besar, yaitu :
1. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya
2. Kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial, seperti perihal
sikap, perilaku serta kepuasan mereka atas produk-produk sejenis.
3. Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran.
Segmentasi – Target – Posisi di Pasar
1) Segmentasi Pasar
Agar segmentasi pasar dapat berguna, harus diperhatikan karakteristik berikut :
 Dapat diukur, maksudnya besar pasar dan daya beli di segmen ini dapat diukur
walaupun ada beberapa komponen yang sulit diukur
 Dapat terjangkau, maksudnya sejauh mana segmen ini dapat secara efektif
dicapai dan dilayani oleh produsen, walaupun ada kelompok pasar yang sulit

dijangkau
 Besar segmen , maksudnya berap besar segmen yang harus dijangkau agar
penjualan produk dapat menguntungkan secara signifikan
 Dapat dilaksanakan, maksudnya sejauh mana program yang efektif itu dapat
dilaksanakan untuk mengelola segmen ini.
2) Menetapkan Pasar Sasaran
Setelah segmen pasar diketahui, selanjutnya perusahaan perlu melakukan analisis
untuk dapat memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup lalu memilih
segmen mana yang akan dilayani.
3) Menentukan Posisi Pasar
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus
diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.
Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen

1) Sikap Konsumen
Sikap merupakan evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespons secara
konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif-alternatif pilihan yang diberikan.
 Karakteristik Sikap, yang mencakup memiliki tujuan, memiliki petunjuk, derajat
dan intensitas serta memiliki struktur.
 Sumber sikap yang mencakup pengalaman pribadi atau pengalaman langsung

konsumen dan kelompok dimana seseorang dapat dipengaruhi oleh kelompoknya.
 Fungsi sikap yang mencakup fungsi penyesuaian, fungsi pertahanan ego, fungsi
pengekspresian nilai dan fungsi pengetahuan.
 Komponen sikap, mencakup komponen kognitif, komponen afektif dan komponen
perilaku.
2) Perilaku Konsumen
Merupakan

tindakan

langsung

dalam

mendapatkan,

mengkonsumsi,

serta


menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan tersebut
3) Kepuasan Konsumen
Adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia
terima dan harapannya. Factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah
mutu produk dan pelayanannya, kegaiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan,
dan nilai-nilai perusahaan. Dan kepuasan dibagi dua macam yaitu kepuasan
fungsional dan kepuasan psikologis.
Manajemen Pemasaran
1) Analisis Persaingan
Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi kelayakan
bisnis perlu juga mencermati produk, harga, saluran distribusi maupun promosi yang
dilakukan oleh para pesaing yang terdekat.
 Mengidentifikasi Pesaing.
Langkah-langkah dalam menganalisis pesaing :
o Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
o Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
o Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
o Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama


 Menentukan sasaran pesaing. Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta
penekanannya dapat menunjukkan apakah mereka puas dengan situasinya
sekarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakan
kompetitif
 Mengidentifikasi Strategi Pesaing
 Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Dimana perusahaan melakukan riset
pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer, selanjtnya data itu
dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk menilai pesaing.
 Mengestimasi pola reaksi pesaing
 Memilih pesaing
2) Bauran Pemasaran Produk Barang
 Kebijakan produk. Produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan,
tetapi juga hendaknya berupa produk yang simple, aman, tidak mahal,
sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.
 Kebijakan harga . Sebelum menetapkan harga harus dipahami hubungan
antara harga dan permintaan terhadap produk tersebut baik untuk jenis pasar
yang berbeda maupun persepsi konsumennya lalu dianalisis dengan metode
yang sesuai.
 Kebijakan distribusi. Dalam hal kebijakan distribusi, desain saluran perlu
ditetapkan. Mendesain system saluran

konsumen,

penetapan

sasaran

perlu analisis kebutuhan layanan
dan

kendala-kendalan

saluran,

pengidentifikasian alternative saluran yang utama serta mengavuasinya.
 Kebijakan Promosi. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu
strategi yang terdiri atas 4 komponen utama yaitu periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan perorangan.
3) Bauran Pemasaran Produk Jasa
 Orang adalah semua partisipan yang memainkan sebagian penyajian jasa
yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalamm waktu

riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli
 Bukti fisik adalah suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan
dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi dan setiap komponen
tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.

 Proses jasa itu sendiri dimana mencerminkan bagaimana semua elemen
bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan
konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen.
3.4.2. Aspek Manajemen
3.4.2.1. Perencanaan
1). Pendekatan Dalam Membuat Rencana
Proses pembuatan satu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternatif pendekatan . Berikut
ini adalah 4 macam pendekatan utama dalam pembuatan satu perencanaan.
Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh
pimpinan organisasi dan unit dibawahnya yang melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan.
Pendekatan Bawah Atas (Bottom-Up). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan dengan
cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi.
Pendekatan Campuran.Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencanaan
organisasi secara garis besar sedankan perencanaannya detailnya diserahkan kepada kreativitas
unit perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada.

Pendekatan Kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli
dalam perusahaan. Oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian
khusus seperti Biro Perencanaan.
2).Fungsi Perencanaan dan Rencana
Pada bagian ini akan dipaparkan enam fungsi utama rencana atau perencanaan manajemen satu
organisasi
Penerjemah Kebijakan Umum. Kebijakan umum perusahaan ditetapkan oleh manajemen
puncak yang bersifat umum Diana untuk melaksanakannya diperlukan satu tahapan untuk
menerjemahkannya secara lebih konkret, jelas, komprehensif, dan bertahap melalui proses
perencanaan.
Berupa Pikiran yang Bersifat Ramalan. Perencanaan berhubungan dengan perkiraan-perkiraan
ke masa depan bukan ke masa lalu.
Berfungsi Ekonomi. Oleh karena kemampuan sumber daya yang tersedia sangat terbatas, maka
penggunaan sumber daya itu hendaklah direncanakan melalui perhitungan yang matang agar
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Memastikan satu Kegiatan. Agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap
orang dalam organisasi maka perlu disusun satu rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas
dan tanggung jawab, serta wewenang mereka.
Alat Koordinasi. Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen

dalam mencapai tujuan perusahaan. Agar koordinasi dapat berjalan lancar maka salah satu alat
yang dapat membantu kegiatan ini adalah rencana kerja.
3). Macam – macam Perencanaan.
Proses perencanaan untuk menghasilkan satu rencana / rencana-rencana dapat dilihat dari
beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi
tingkatan manajemen, yaitu dari sisi strategis dan operasional.
Sisi Jangka Waktu
Perencanaan Jangka Panjang. Perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20-30 tahun
ke depan dan rencana-rencananya masih berbentuk garis-garis besar yang bersifat sangat strategis
dan umum.
Perencanaan Jangka Pendek. Perencanaan jenis ini biasanya akan menjangkau waktu paling
lama satu tahun. Bahkan perencanaan ini dapat dibuat dalam jangka waktu bulanan, kwartalan,
atau tengah tahun. Perencanaan ini lebih bersifat konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan lebih
jelas sasaran yang harus dicapai.
Sisi Tingkatan Manajemen
Perencanaan Strategis. Perencanaan ini merupakan bagian dari Manajemen Strategis. Jadi,
perencanaan strategis lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi,
falsafah dan strategi perusahaan.
Perencanaan Operasional. Merupakan bagian dari Strategi Operasional yang lebih mengarah
pada bidang fungsional perusahaan.
4). Program Kerja
Dalam penyusunan perencanaan jangka pendek memerlukan teknik-teknik untuk diterpakan.
Teknik-teknik yang sudah umum dipakai dalam rangka optimalisasi sumber daya organisasi yang
akan digunakan antara lain
Gannt Chart dan Gantt Milestone Chart
PERT (Program Evaluation Ana ReviewTechnique) dan NWP(Net WorkPlanning)

PKT (Pola Kerja Terpadu), yaitu teknik perencanaan yang komprehensif untuk digunakan dalam
kegiatan agar terarah dan terpadu.
PIP (PerformanceImprovementPlanning), yaitu teknik perencanaan yang mengutamakan daya
analisis atas kekuatan-kekuatan pendorong dan penghambat kinerja.
APP (Analisis Persoalan Potensial) yaitu teknik perencanaan yang berguna terutama dalam
rangka mengamankan satu program kerja agar dapat mengantisipasi setiap persoalan yang muncul
pada waktu pelaksanaannya.
5). Anggaran
Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan
dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode tertentu di masa
yang akan datang. Dalam anggan dikenal ada 4 macam sistem yaitu :
Sistem Anggaran Tradisional. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan jenis pengeluarannya.
Misalnya dalam satu interval waktu tertentu perusahaan telah menentukan anggaran untuk gaji,
sewa gedung dll. Macam-macam anggan yang menggunakan sistem anggaran tradisional adalah
Anggaran Produksi, Anggaran Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja, Anggaran BOP, Anggaran
Variabel, Anggaran Modal, Anggaran Piutang, Anggaran Kas
Sistem Anggaran Hasil Karya. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan sasaran yang akan
dicapai. Misalnya, untuk satu tahun di tahun mendatang sebuah perusahaan menetapkan satu
barang X sebanyak 100 unit dengan anggaran biaya sebesar 100 juta rupiah.
Sistem PPBS (PlanningProgammingBudgetting System). Sistem anggaran ini biasanya
diterapkan pada perusahaan besar dan modern, termasuk dalam APBN yang dikelola pemerintah.
Ada 3 komponen yang perlu diperhitungkan dalam sistem ini yaitu :
 Tujuan yang harus dicapai
 Kelangkaan sumber daya
 Metode yang akan ditempuh
Sistem ZBB (Zero BaseBudgetting). Sistem penganggaran ini merupakan pengembangan dari
PPBS

yang

mengacu

kepada

pendekatan

ManagementByObjective).

3.4.2.2. Pengorganisasian (Organizing)
1). Langkah Pengorganisasian

manajemen

berdasarkan

sasaran

(MBO-

Secara garis besar langkah-langkah melakukan proses pengorganisaiaan adalah sebagai berikut :
 Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan
misinya.
 Membagi beban kerja ke dalam aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang.
 Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara logis dan efisien
 Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis.
 Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
2). Asas Organisasi
Asas organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal hendaknya dilaksanakan
agar diperoleh satu struktur organisasi yang baik. Ada 9 faktor yang mempengaruhi rincian asas
organisasi
Perumusan Tujuan Organisasi. Jika rumusan utama organisasi didirikan telah dibuat dengan
jelas, ini akan mempermudah:
 Penetapan haluan organisasi,
 Pemilihan bentuk organisasi,
 Pembentukan struktur organisasi,
 Kebutuhan para pejabat,
 Penyumbangan pengalaman, kecakapan, daya kreasi anggota organisasi, dan lain-lain
Departemenisaisi. Merupakan satu aktivitas menyusun satuan-satuan organisasi yang diperlukan
dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Jumlah unit organisasi yang dibuat hendaknya sesuai dengan kebutuhan
 Perluasan aktivitas hendaknya ditampung dulu pada unit organisasi yang sudah ada sehingga
tidak Teresa-gesa membentuk unit kerja yang baru.
 Nama satuan organisasi hendaknya tertib sehingga dapat diketahui fungsinya melalui nama
itu.
Pembagian Kerja. Dalam melakukan pembagian kerja yang harus diperhatikan adalah :
 Tiap unit organisasi harus mempunyai rincian aktivitas yang jelas
 Pejabat dari pucuk pimpinan sampai dengan pejabat yang berkedudukan paling bawah harus
mempunyai tua yang jelas.

 Variasi tugas bagi seorang pejabat hendaknya yang sejenis atau yang Erta hubungannya.
 Beban tugas setiap pejabat hendaknya merata/adil.
 Penempatan pejabat hendaknya dilaksanakan secara tepat.
 Penambahan / pengurangan pejabat harus berdasarkan volume kerja.
 Pembagian kerja para pejabat dalam unit organisasi jangan sampai timbul nepotisme.
Koordinasi. Asas ini menyatakan bahwa satu organisasi harus memiliki keselarasan aktivitas di
antara satuan organisasi / di antara pejabatnya. Dengan adanya keselarasan ini maka konflik akan
dapat dihindari. Koordinasi juga lebih menjamin kesatuan sikap, tindakan, kebijakan, dan
implementasi.
Pelimpahan Wewenang. Merupakan penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan yang
diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang
pejabat ke pejabat yang lain. Manfaat yang diperoleh dari pelimpahan wenang yaitu :
 Pimpinan dapat melakukan yang pokok-pokok saja.
 Tiap tugas dapat dikerjakan pada tingkat yang tepat.
 Keputusan-keputusan dapat dibuat dengan lebih tepat.
 Meningkatkan inisiatif dan rasa tanggung jawab.
 Mengurangi sikap selalu menunggu perintah.
 Pelayanan dapat terus dilaksanakan walaupun pejabat yang berwenang berhalangan.
Rentang Kendali. Merupakan jumlah terbanyak bawahan langsung yang apa dipimpin dengan
baik oleh seorang atasan, sedangkan bawahan langsung merupakan sejumlah pejabat yang
langsung berkedudukan di bawah orang atasan tertentu. Faktor yang mempengaruhi luas - sempit
ruang kendali dapat dilihat dari 2 sisi yaitu
 Sisi subyektif : pengalaman, kecakapan, kesehatan dan umur seorang atasan dan bawah.
 Sisi obyektif : corak pekerjaan, letak bawahan, stabil – stabilnya organisasi, jumlah tugas
pada atasan, jumlah tugas pada bawahan dan waktu penyelesaian pekerjaan.
Jenjang Organisasi. Merupakan tingkat – tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapat
pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya serta fungsi satuan organisasi.
Manfaat garis saluran tiap jenjang ialah :
 Hubungan ke bawah, merupakan perintah, pelimpahan wenang, pengontrolan, pembimbingan,
penugasan dan lain-lain.
 Hubungan ke atas, merupakan laporan, pertanggung jawaban, keluhan, saran ataupun
pendapat.
 Hubungan mendatar, merupakan permintaan, pertimbangan, ataupun persetujuan.

Kesatuan Perintah. Asas ini menyatakan bahwa setiap pejabat dalam organisasi hendaknya
mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu. Organisasi yang tidak
memiliki kesatuan perintah akan mengalami kebingungan, keraguan dari para bawahan.
Fleksibilitas. Asas ini menyatakan bahwa struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk
disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas
yang sedang berjalan. Perubahan ini dapat terjadi karena pengaruh dari luar / dalam organisasi.
3). Struktur Organisasi
 Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi
dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta
memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Ada
empat elemen dalam struktur yaitu :
 Spesialisasi aktivitas, mengacu pada spesifikasi tua- tugas perseorangan atau kelompok dalam
organisasi dan penyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja.
 Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menu
kelayakdugaan aktivitasnya
 Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memandang fungsi – fungsi sub – unit dalam
organisasi
 Besar unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam satu kelompok
kerja.
4). Faktor Penentu Struktur Organisasi
Ada beberapa faktor utama penentu struktur organisasi yaitu :
a. Strategi dan struktur strategi. Strategi organisasi merakan tindak lanjut dari visi, misi, dan
tujuan perusahaan akan menentukan bagaimana jalur wenang dan saluran komunikasi antara
atasan dengan bawahan.
b. Teknologi sebagai penentu struktur. Bentuk teknologi yang digunakan organisasi akan
mempengaruhi cara pengaturan organisasi
c. Manusia sebagai penentu struktur. Orang – orang yang terlibat dalam aktivitas satu organisasi
akan mempengaruhi struktur organisasi
d. Ukuran dan struktur. Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub – unitnya
akan mempengaruhi struktur.
5). Bentuk Organisasi

Organisasi Garis. Bentuk ini merupakan organisasi yang paling sederhana. Cirinya: jumlah
karyawan sedikit, organisasi relatif kecil, karyawan saling mengenal secara akrab, spesialisasi
kerja masih relatif rendah
Organisasi Fungsional. Ciri struktur organisasi fungsional adalah bahwa setiap atasan
mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada sepanjang
perintah itu masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan.
Organisasi Garis dan Staf. Jika satu organisasi telah berkembang semakin besar, mungkin sekali
akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pemimpin untuk mengambil keputusan, sehingga ia
merasa perlu meminta bantuan kepada orang lain yang merasa lebih mampu.
Organisasi Gabungan. Organisasi ini merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang
telah disebutkan sebelumnya.
Organisasi Matriks. . Dalam organisasi matriks, orang bawahan mempunyai lebih dari satu,
misalnya dua orang atasan, sehingga mereka di bawah dua jalur wenang / dengan kata lain
mempunyai dua rantai perintah, yang satu vertikal dan yang satu horizontal yang berasal dari
perintah pimpinan proyek.
6). Prestasi Organisasi
Manajer yang efisien adalah yang menghasilkan output yang besar dengan input yang kecil.
Manajer tersebut berhasil menekan biaya sumber daya untuk mencapai tujuan berarti efisien.

3.4.2.3. Penggerakan (Actuating)
1) Fungsi Penggerakan
 Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut
 Melakukan daya tolak pada seseorang (orang-orang)
 Membuat seseorang (orang-orang) suka mengerjakan tugas dengan lebih baik
 Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi
tempat mereka belanja
 Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang (orang-orang)
terhadap Tuhannya, negara, dan masyarakat
2) Kepemimpinan
Untuk menggerakkan seorang karyawan dibutuhkan seorang pemimpin.
Ciri Kepemimpinan yang efektif tergantung dari landasan manajerial yang kokoh. Menurut Chapman
5 landasan tersebut adalah :

 Cara berkomunikasi
 Pemberian motivasi
 Kemampuan memimpin
 Pengambilan keputusan
 Kekuasaan yang positif
Ciri umum seorang pemimpin menurut Rodger D. Collons adalah :
 Kelancaran berbahasa
 Kemampuan untuk memecahkan masalah
 Kesadaran akan kebutuhan,
 Keluwesan,
 Kecerdasan,
 Kesediaan menerima tanggung jawab
 Keterampilan sosial
 Kesadaran akan diri dan lingkungan
Untuk menjelaskan peran – peran seperti yang diuraikan di atas pemimpin harus mempunyai sarana:
 Kewenangan formal
 Pengetahuan da pengalaman yang dapat ditambah
 Ganjaran dan hukuman untuk karyawan bawahannya
 Komunikasi dengan bawahannya
 Perintah untuk bawahannya

3.4.2.4. Pengendalian (Controlling)
1). Fungsi Pengendalian :


Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan



Memperbaiki kesalahan yang telah terjadi



Mendinamisasikan organisasi



Mempertebal rasa tanggung jawab

2). Jenis Pengendalian :


Metode Pengendalian Pendahuluan. Memerlukan berbagai standar kualitas dan
kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input)



Metode Pengendalian Bersamaan. Memerlukan standar perilaku, kegiatan dan
pelaksanaan dari kegiatan secara layak.



Metode Pengendalian Umpan Balik. Memerlukan standar kuantitas dan kualitas yang
layak dari keluaran (output)

3). Sistem Pengendalian yang Efektif


Akurat. Informasi tentang hasil prestasi kerja harus akurat



Tepat waktu. Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk pengambilan
tindakan yang tepat terhadap satu masalah agar menghasilkan perbaikan



Objektif dan komprehensif. Informasi yang akan digunakan untuk pengawasan
harus dapat dipahami dan dianggap objektif.



Dipusatkan pada titik pengendalian strategis. Pengendalian hendaknya dipusatkan
pada Dae di mana kemungkinan terjadinya penyimpangan relatif banyak.



Ekonomis. Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama
dengan keuntungan yang diperoleh dalam sistem itu.



Realistis dari sisi organisasi. Sistem pengendalian harus dapat digabungkan dengan
realitas organisasi



Fleksibel. Bentuk antisipasi ini perlu didampingi dengan pengawasan agar jalannya
organisasi tetap sesuai dengan harapan.



Perspektif dan operasional.

Sistem pengawasan yang efektif harus dapat

mengidentifikasikan tindakan korektif apakah yang perlu diambil.


Diterima oleh anggota organisasi. Yang ideal ialah bahwa sistem pengendalian
dapat menghasilkan prestasi kerja yang tinggi di kalangan para anggota organisasi
dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi.

2.4.3. Aspek Teknik dan Teknologi
Masalah Manajemen Operasional
Suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi,
staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan terhadap operasi perusahaan.
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu :
1) Masalah penentuan posisi perusahaan

Bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efisien.
2) Masalah desain
Mencakup perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan.
3) Masalah operasional
Timbul pada saat proses produksi sudah berjalan.
Masalah Proses Produksi Dan Operasi
1) Kelompok Masalah Posisi Perusahaan
 Pemilihan Strategi Perusahaan
Suatu produksi akan dimulai dengan suatu penelitian. Kemudian akan
ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat.
Selanjutnya, dari alternatif produk-produk ini akan dikaji pula kaitannya
dengan aspek-aspek yang lain.
 Pemilihan dan perencanaan produk
o Penentuan ide produk dan seleksi
Terdapat berbagai aspek yang dapat mendorong terciptanya ide produk.
Selanjutnya, seleksi ide produk dilakukan atas berbagai kriteria. Misalnya
atas masukan dari penelitian pasar.
o Pembuatan desain produk awal
Dalam membuat desain awal harus diperhatikan manfaat produk yang akan
dibuat, fungsi barang, desain, seni dan estetika.
o Pembuatan prototip dan pengujian
Prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum
produk dibuat secara besar-besaran. Kemudian, prototip ini diuji apakah
sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih dapat
diperbaiki dan diuji kembali.
o Implementasi
Tahap ini menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi dan
ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik.
 Perencanaan kualitas
o Produk berupa barang
1. Performance, berkaitan dengan aspek fungsional.
2. Features, aspek performansi yang berguna menambah fungsi dasar.

3. Reliability,

berkaitan

dengan kemungkinan barang menjalankan

fungsinya.
4. Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi.
5. Durability, refleksi umur ekonomis.
6. Serviceability, berkaitan dengan kecepatan, kemudahan dalam member
pelayanan perbaikan.
7. Aesthetics, sifat subyektif mengenai nilai estetika berkaitan dengan
pertimbangan pribadi.
8. Fit and Finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan.
o Produk Jasa/Servis
1. Reliability, kemampuan member pelayanan sesuai yang dijanjikan.
2. Responsiveness, kesigapan karyawan membantu pelanggan.
3. Assurance, kemampuan karyawan dalam member pelayanan.
4. Emphaty, perhatian dari perusahaan ke pelanggan.
5. Tangibles, penampilan fasilitas fisik.
2) Kelompok Masalah Desain
 Pemilihan teknologi
Pilihan teknologi semakin berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Hendaknya, kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses
produksi.
 Perencanaan kapasitas pabrik
Kapasitas adalah suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk
berproduksi dalam waktu tertentu.
 Perencanaan letak pabrik
o Perusahaan manufaktur
1. Letak konsumen/pasar.
2. Letak bahan baku.
3. Sumber tenaga kerja.
4. Sumber daya alam.
5. Transportasi.
6. Fasilitas untuk pabrik.
7. Lingkungan masyarakat sekitar.
8. Peraturan Pemerintah.

o Perusahaan jasa
Mudah dan dapat diakses konsumen, tempat parker memadai, dapat
diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha dan izin lokasi dari pihak
berwenang.
 Perencanaan tataletak pabrik
Tataletak disebut juga tataruang, artinya penempatan fasilitas-fasilitas yang
dipakai di dalam pabrik. Letak fasilitas-fasilitas tersebut harus dikaji agar
proses produksi dapat dijalankan secara efektif dan efisien.
3) Kelompok Masalah Operasional
 Perencanaan jumlah produksi
Faktor utama yang mempengaruhi perencanaan jumlah produksi :
o Permintaan.
o Kapasitas pabrik.
o Suplai bahan baku.
o Modal kerja.
o Peraturan pemerintah.
 Manajemen persediaan
Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan
konsumen yang meningkat secara tajam atau untuk mensuplai kekurangan
bahan baku.
 Pengawasan kualitas produk
Untuk memahami kualitas, dapat digunakan trilogi manajerial yang meliputi :
o Perencanaan kualitas.
o Pengendalian kualitas.
o Perbaikan kualitas.
3.4.4. Aspek Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM
1) Memilih menajer proyek
Manajer proyek bertugas menjelaskan kepada organisasi dan kepada pihak luar perihal
proyek yang akan dibangun.
Hal pokok dalam pemilihan manajer proyek :

Pemilihan waktu. Manajer proyek dan tim proyek harus secepatnya terlibat dalam
perencanaan proyek sehingga mereka akan lebih terikat untuk segera merealisasikan
proyek bisnis tersebut.
Kriteria seleksi. Seorang pemimpin harus memiliki lima karakteristik yaitu :
o Latar belakang dan pengalaman. Seorang manajer proyek harus konsisten
dengan keberadaan dan kebutuhan dari persyaratan proyek. Selain itu, harus
memiliki latar belakang kemampuan pendidikan serta pengalaman di area
pekerjaan yang ditugaskan.
o Kepemimpinan dan keahlian strategis. Manajer proyek harus memiliki visi
mengenai proyek yang tengah dibangun, di mana ia juga mendesain tahapan
kerja dan rinciannya agar diimplementasikan.
o Kemampuan teknis. Seorang manajer proyek harus memiliki keahlian teknis
berdasarkan pengetahuan dan pelatihan yang mendukung kinerja dari sebuah
proyek.
o Kemampuan kehumasan. Manajer proyek hendaknya memiliki komunikasi
yang baik dengan para pekerjaanya atau yang berhubungan dengan proyek.
o Kemampuan manajerial. Manajer proyek harus memiliki pengetahuan perihal
organisasi seperti bagaimana mengorganisasikan, menentukan kebutuhan staf,
kebutuhan [proyek, menangani permasalahan manajemen serta mengendalikan
karyawan.]
2) Memilih tim proyek
Memilih tim proyek tergantung pada beberapa faktor yaitu tujuan dan hasil dari proyek
yang diharapkan, pekerjaan teknis yang harus dilakukan dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk menarik, mengawasi dan melakukan pekerjaan yang dibutuhkan di
setiap tahap dari proyek.
 Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain.
 Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi
Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon
tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.

Seleksi pada dasarnya merupakan usaha sistematis yang dilakukan guna lebih
menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat
dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan.
Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima yang dimaksudkan untuk
memperkenalkan kepada situasi kerja dan kelompok kerjanya yang baru,
 Produktivitas
Produktivititas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas
memiliki dua dimensi yaitu efektivitas dan efisien.
 Pelatihan dan Pengembangan
Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan
dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan
pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan
tertentu di masa yang akan mendatang.
 Prestasi Kerja
Hasil penilaian prestasi kerja karyawan dapat memperbaiki keputusan-keputusan
personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja
mereka.
 Kompensasi
Kompensasi didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka.
 Perencanaan Karier
Karier merupakan semua pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah maupun yang
sedang dilakukannya.
3.4.5. Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
Aspek Ekonomi
Data makroekonomi banyak yang dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi
yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangaka studi kelayakan bisnis
antara lain PDB (Produk Domestik Bruto),investasi,inflasi,kurs valuta asing,kredit
perbankan,anggaran pemerintah,penegluaran pembangunan,perdaganagan luar negeri
dan neraca pembayaran.

Pengaruh data makroekonomi suatu daerah atau negara secara langsung atau
tidak langsung adalah nyata pada rencana bisnis,apalagi bisnis dengan skala yang
relatif besar.
Fakta makroekonomi digunakan sebagai input dalam studi kelayakan
bisnis,dan kajian imbal-baliknya,yaitu bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya
bermanfaat bagi pihak lain.
Aspek-aspek manfaat bisnis bagi pihak lain dapat dilihat dari beberapa sisi,antara lain:
1) Sisi rencana pembangunan nasional
 Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Kegiatan usaha yang dilakukan sebaiknya mempekerjakan tenaga kerja
lokal dan mempertimbangkan penggunaan mesin.
 Menggunakan sumber daya lokal
 Menghasilkan dan menghemat devisa
 Menumbuhkan industri lain
Dengan adanya proyek bisnis yang baru,diharapkan tumbuh industri lain
baik yang sejenis atau industri pendukung lainnya yang mendukung usaha
tersebut.
 Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan
kemampuan
 Menambah pendapatan nasional
2) Sisi distribusi nilai tambah
Maksudnya adalah agar nilai proyek memiliki nilai tambah. Dengan adanya
nilai tambah,berarti bisnis yang dijalankan perusahaan meningkatkan
kesejahteraan berbagai pihak.
3) Sisi nilai investasi per tenaga kerja
Proyek bisnis tersebut mampu meningkatkan kesempatan kerja dan
meningkatkan nilai investasi.
4) Hambatan di bidang ekonomi
Beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam melakukan
kegiatan ekonominya,antara lain:
 Iklim tropis
 Produktivitas rendah

 Kapital sedikit
 Nilai perdagangan luar negeri yang rendah
 Besarnya pengangguran
 Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan
 Tekanan penduduk yang berat
 Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah
5) Dukungan pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa negara.
Untuk mencapai hal ini,pemerintah melakukan proteksi perdagangan yang
berarti memberikan insentif perdagangann baik berupa proteksi maupun
bantuan.
Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapatt digolongkan sebagai berikut:
 Kebijakan perdagangan luar negeri
 Kebijakan perdagangan dalam negeri
 Kebijakan produksi
Aspek Sosial
Dalam melaksanakan bisnisnya,perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial dan
perusahaan semestinya menjadi lembaga sosial yang peduli terhadap lingkungan
eksternal dan internal perusahaan.
Adapun tanggung jawab sosial perusahaan,antara lain:
1) Perubahan sebagai lembaga sosial
2) Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3) Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat,seperti:
 membuka lapangan kerja
 melaksanakan teknologi
 meningkatkan mutu hidup
 pengaruh positif
Aspek Politik

Dalam menganalisis kelayakan bisnis,hendaknya aspek politik perlu dikaji untuk
memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan
tidak akan sangat mengganggu sehingga kajiannya menjadi layak.
Situasi politik dapat diketahui melalui berita. Ada dua jenis situasi politik yang dapat
mempengaruhi studi kelayakan bisnis,yakni:
1) Good news
Adalah berita-berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor
atau kondisi suatu negara atau wilayah yang berhubungan engan dunia
investasi,yang

dinilai

mendukung

dan

memiliki

potensi

mendatangkan

keuntungan bagi dunia investasi. Contohnya adalah pemerintahan yang bersih
(clean government), kepastian hukum dan tegaknya keadilan (law enforcement).
2) Bad news
Adalah berita tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara atau wilayah yang
berhubungan dengan dunia investasi yang dinilai tidak mendukung dan memiliki
potensi mendatangkan kerugian bagi dunia investasi. Contohnya adalah krisis
multidimensi yang melanda negara Indonesia.
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek ekonomi,sosial,dan politik
terhadap studi kelayakan bisnis, antara lain:
 Bagaimana kondisi ekonomi serta peran pemerintah dapat menunjang rencana
bisnis,selain bagaimana peran bisnis setelah diimplementasikan dapat sedikit –
banyak mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi masyarakat.
 Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis
 Bagaimana aspek politik akan berpengaruh pada rencana bisnis
3.4.6. Aspek Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis
perusahaan berada.
Menurut Michael E.Porter dalam konsep Competitive Strategy yang menganalisis
persaingan bisnis, terdapat lima aspek utama dalam lingkungan industri yang
mempengaruhi

studi

kelayakan

bisnis,

disebut

Lima

Kekuatan

Bersaing.

Menurut R.E.Freeman, ada enam aspek lingkungan industri yang mempengaruhi studi
kelayakan bisnis, antara lain:

1) Ancaman masuk pendatang baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah,
perenutan pangsa pasar dan sumber daya produksi yang terbatas.
2)

Persaingan sesama perusahaan dalam industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kenerja
perusahaan.

3) Ancaman dari produk pengganti yang dapat mengurangi pendapatan karena
adanya produk substitusi yang lebih murah atau kualitasnya sama ataupun lebih
tinggi.
4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk melakukan perubahan, inovasi,
peningkatan mutu dan pelayanan untuk menjamin kompetitor produk tersebut.
5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga
atau mengurangi kualitas produk atau servis.
6) Pengaruh kekuatan stakeholders lainnya
Kekuatan yang dimaksud di sini adalah kekuatan di luar perusahaan yang
mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada perusahaan,
misalnya pemerintah, lingkungan masyarakat, serikat pekerja, kreditor, pemasok,
asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepetingan lai, dan pemegang
saham.
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek lingkungan industri terhadap
studi kelayakan bisnis,antara lain:
1) Bagaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru, perlu
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan untuk masuk ke suatu bidang
industri
2) Bagaimana situasi persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya. Hal ini
dibutuhkan dalam rangka menyusun kekuatan untuk dapat masuk ke suatu
bidang industri
3) Ancaman dari produk pengganti yang dapat memberikan dampak buruk bagi
suatu industri

4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers) yang dapat mempengaruhi seluruh
perusahaan dalam industrinya
5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers) dalam rangka mempenagruhi
ketersediaan bahan baku industri.
6) Pengaruh

kekuatan

stakeholder

lainnya

yang

dapat

mempenagruhi

keberlangsungan sebuah industri
3.4.7

ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

A. Mengapa AMDAL?
AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan 2 alasan pokok,
yaitu :
1. Karena UU dan peraturan Pemerintah menghendaki demikian
2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
proyek-proyek industry
B. Kegunaan AMDAL
Beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut :
1. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana pengelolaan
lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang timbul
akibat dari proyek yang akan dibangun.
2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek
AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang diisyaratkan untuk
mendapatkan perizinan selain aspek studi kelayakan yang lain seperti aspek teknis
dan ekonomis.
3. AMDAL sebagai dokumen penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi yang detail
mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek.

C. Peraturan dan Perundang-Undangan
Sumber peraturan dan perundangan :

1. Berlaku secara Internasional
2. Berlaku di dalam Negeri

D. Komponen AMDAL
Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu
kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen,
yaitu :
PIL (Penyajian Informasi Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis
Dampak
Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan).
E. Implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis
1. Mengapa AMDAL diperlukn dan apa manfaat AMDAL dikaitkan dengan studi
kelayakan bisnis
2. Pemahaman pada bagaimana proses pengelolaan dampak lingkungan dilaksanakan.
3. Jenis proyek bisnis seperti apa yang dikenakan wajib lapor AMDAL.