PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD

(1)

PENGEMBANGAN

KURIKULUM PAUD

OLEH :


(2)

APA ITU KURIKULUM (menurut

DAP)

1. Rencana kegiatan yang berisi pengembangan seluruh area

perkembangan anak : fisik, emosional, bahasa, seni, dan kognitif

2. Mencakup bahasan yang luas meliputi seluruh disiplin ilmu : sosial, intelektual, dan konsep diri anak

3. Dibangun atas pengetahuan yang sudah siap dipelajari dan dilaksanakan anak

(aktivitas pengetahuan utama) untuk

menghubungkan pengetahuan mereka dan menerima konsep serta keterampilan baru


(3)

APA ITU KURIKULUM (lanjutan

2)

4. Menggunakan bahan dari berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran untuk membantu anak memecahkan masalah yang

dihadapi, membuat hubungan yang

bermakna dan memberi kesempatan untuk menggali perkembangan konseptual

5. Mengembangkan pengetahuan &

pemahaman; proses; dan keterampilan untuk digunakan dan diterapkan serta untuk mempelajari pengetahuan

6. Berisi pengembangan intelektual,

penemuan inti pembelajaran, dan alat penerimaan ilmu yang berbeda sesuai dengan gaya belajar anak


(4)

APA ITU KURIKULUM (lanjutan

3)

7. Memberi kesempatan anak untuk

mengembangkan budaya dan bahasa keluarganya sambil mengembangkan kemampuan dalam bersosialisasi

dengan budaya dan bahasa di sekitarnya

8. Berisi tujuan yang realistik dan dapat dicapai oleh sebagian besar anak pada usianya

9. Menggunakan teknologi dan bersifat filosofis dalam proses pembelajaran


(5)

APA ITU KURIKULUM (lanjutan

4)

Seperangkat rencana program

pendidikan

Berisi berbagai bahan ajar dan

pengalaman belajar

Diprogram, direncanakan, dan

dirancang secara sistematik atas dasar norma yang berlaku

Pengaturan cara yang digunakanDijadikan pedoman pembelajaran


(6)

Kurikulu

m

COR

E

HIDDEN

INTI

TERSEMBU-NYI

Direncanakan secara

terstruktur Tidak

direncanakan secara


(7)

FUNGSI KURIKULUM

1. Bagi Penulis, acuan dalam membuat bahan ajar

2. Bagi Guru, acuan dalam membuat persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran

3. Bagi Kepala Sekolah, acuan dalam

melaksanakan supervisi pelaksanaan kurikulum

4. Bagi Masyarakat, acuan dalam


(8)

SIKLUS PERENCANAAN

KURIKULUM

1. Pengamatan yang teratur untuk

mempelajari individu anak dan kelompok/kelas

2. Menilai hubungan masing-masing anak sebelum merumuskan tujuan 3. Mempelajari minat, pengalaman, dan pertanyaan anak 4. Menentukan

strategi, bahan, dan pengalaman yang akan diberikan pada anak untuk mencapai

tujuan pembelajaran 5. Melaksanakan

perencanaan dengan baik dan

menambah pemikiran baru


(9)

MENU PEMBELAJARAN

GENERIK

OLEH :


(10)

PENGERTIAN :

1. acuan Menu pembelajaran

pada paud

Seperangkat rencana

Seperangkat pengaturan kegiatan

pengembangan dan pendidikan

Dirancang sebagai pedoman dalam

menyelenggarakan kegiatan pendidikan


(11)

2. Menu pembelajaran

generik

Program pendidikan Untuk anak usia dini

Dilaksanakan secara holistik

Dapat digunakan dalam memberikan

layanan kegiatan pengembangan dan pendidikan pada semua jenis program


(12)

Tujuan acuan menu

pembelajaran generik

Umum

Mengembangkan berbagai potensi anak

sejak dini

Sebagai persiapan untuk hidup dan

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya


(13)

Khusus : Anak mampu

1. Melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.

2. Mengelola ketrampilan tubuh, termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol

gerakan tubuh, gerakan halus, dan gerakan kasar, serta menerima

rangsangan sensorik (panca indra).

3. Menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi

secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar.


(14)

4. Berpikir logis, kritis, memberi alasan,

memecahkan masalah, dan menemukan hubungan sebab akibat.

5. Mengenal lingkungan alam & sosial, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman

sosial dan budaya. Serta mengembangkan konsep diri dan kontrol diri.

6. peka terhadap irama, nada, birama,

berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.

7. Menolong diri sendiri, mengembangkan keterampilan hidup, serta sikap positif terhadap belajar


(15)

Fungsi acuan menu

pembelajaran generik

Sebagai pedoman dalam

menyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia dini

Pada berbagai jenis lembaga

pengembangan anak usia dini pada PAUD


(16)

1. Berorientasi pada kebutuhan anak

Layanan pendidikan, kesehatan & gizi

2. Belajar melalui bermain

Bermain bereksplorasi, menemukan & memanfaatkan benda-benda sekitar

3. Kreatif & inovatif

Mengembangkan rasa ingin tahu, berpikir kritis, menemukan hal baru

4. Lingkungan yang kondusif

Perhatikan keamanan & kenyaman anak

Pendekatan Pelaksanaan Menu

Pembelajaran


(17)

5. Menggunakan pembelajaran terpadu

Pembelajaran bermakna dengan

mengenalkan berbagai konsep pada anak

6. Mengenmbangkan keterampilan hidup

Pembiasaan mandiri, disiplin, bersosialisasi, keterampilan diri

7. Menggunakan berbagai media & sumber belajar


(18)

8. Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak ciri-cirinya :

a. Anak terpenuhi kebutuhan fisiknya, merasa aman & tentram secara psikologis

b. Pembelajaran berulang

c. Belajar emlalui interaksi sosial

d. Minat belajar melalui minat & keingintahuan e. Memperhatikan perbedaan individu

f. Sederhana ke rumit dsb

8. Stimulasi terpadu

Dalam satu kegiatan dikembangkan beberapa aspek


(19)

PERMENDIKNAS NO. 58

TAHUN 2009


(20)

PAUD

FORMAL : TK/RA

NONFORMAL : TPA & KBINFORMAL


(21)

STANDAR PAUD

1. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

2. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

3. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN

4. STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN


(22)

STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

Kaidah pertumbuhan dan

perkembangan anak usia dini (0-6 Tahun)

Aktualisasi potensi semua aspek

perkembangan bukan pada

pencapaian kecakapan akademik

Aspek nilai-nilai agama dan moral,

fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional


(23)

Pengelompokkan Usia Anak

1. Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:

a. 3 - < 6 bulan b. 6 - < 9 bulan c. 9 - < 12 bulan d. 12 - < 18 bulan e. 18 - < 24 bulan

2. Tahap usia 2 – < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia:

a. 2 – < 3 tahun b. 3 – < 4 tahun

3. Tahap usia 4 – ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia :

a. 4 – < 5 tahun b. 5 – ≤ 6 tahun


(24)

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Memuat kualifikasi dan kompetensi

yang dipersyaratkan bagi :

guru,

guru pendamping, Pengasuh


(25)

Pendidik

Pendidik anak usia dini adalah profesional

yang bertugas :

merencanakan,

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan,

pengasuhan dan perlindungan anak didik

Bertugas di berbagai jenis layanan baik pada

jalur pendidikan formal maupun nonformal

Formal terdiri dari guru dan guru

pendamping;

Pendidik PAUD nonformal terdiri dari guru,


(26)

Tenaga Kependidikan

bertugas melaksanakan :

administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan,

pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada lembaga PAUD

PAUD Formal terdiri dari Pengawas, Kepala

TK/RA, Tenaga Administrasi, dan Petugas Kebersihan

PAUD Nonformal terdiri dari Penilik, Pengelola,


(27)

STANDAR ISI, PROSES, DAN

PENILAIAN

Meliputi :

struktur program, alokasi waktu,

perencanaan, pelaksanaan, penilaian

dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu sesuai dengan tingkat perkembangan,

bakat/minat dan kebutuhan anak

Mempertimbangkan potensi dan kondisi


(28)

Standar

Isi

Struktur meliputi :

bidang pengembangan pembentukan perilaku bidang pengembangan kemampuan dasar

melalui kegiatan bermain dan pembiasaan

Bentuk Kegiatan LayananAlokasi waktu

Rombongan belajar :

4.2.1 Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 : 4 anak;4.2.2 Kelompok usia 1 - <2 tahun 1 : 6 anak;4.2.3 Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 : 8 anak;4.2.4 Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 : 10 anak;4.2.5 Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 : 12 anak;4.2.6 Kelompok usia 5 - ≤6 tahun 1 : 15 anak.


(29)

Standar Proses

Perencanaan: Pengembangan

Rencana Pembelajaran, Prinsip-prinsip, Pengorganisasian

Pelaksanaan : Penataan Lingkungan


(30)

Standar Penilaian

1. Teknik Penilaian :

Pengamatan, penugasan, unjuk kerja,

pencatatan anekdot, percakapan/dialog, laporan orang tua,

dokumentasi hasil karya anak

(portofolio),


(31)

Lanjutan Standar Penilaian

2. Lingkup

3. Proses

4. Pengelolaan hasil

5. Tindak lanjut


(32)

STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN

Meliputi :

jenis,

kelengkapan,

kualitas fasilitas yang digunakan

dalam menyelenggarakan proses penyelenggaraan PAUD


(33)

DEVELOPMENTALLY

APPROPRIATE PRACTICE (DAP)

OLEH : Ika Budi Maryatun


(34)

LATAR BELAKANG

Kata DAP dicetuskan oleh NAEYC

(National Association for the

Education of Young Children) pada tahun 1998

NAEYC lahir dari Dep Pendidikan USA

untuk merumuskan kurikulum dan program yang sesuai dgn AUD

Keberhasilan sosialisasi NAEYC tentang

kurikulum untuk PAUD karena DAP memberikan panduan pembelajaran berdasarkan jenjang usia anak


(35)

PENGERTIAN

Perencanaan yang bermakna dan

sesuai dengan perkembangan anak sebagai penerapan pengetahuan

mengenai perkembangan anak dalam lembaga PAUD

Program pembelajaran yang

direncanakan untuk AUD berdasarkan pengetahuan

mengenai perkembangan anak

DAP berdasarkan pada

pertimbangan data dan kenyataan tentang anak


(36)

12 Prinsip Dasar DAP

1. Seluruh aspek perkembangan anak

saling terkait satu dengan lainnya dan saling mempengaruhi.

2. Perkembangan memiliki urutan yang runtut.

3. Setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda.

4. Pengalaman sebelumnya mempengaruhi perkembangan


(37)

Lanjutan Prinsip Dasar DAP

5. Proses perkembangan sesuatu yang dapat diperkirakan menuju ke arah yang lebih kompleks, terorganisasi dan

terinternalisasi.

6. Perkembangan dan pembelajaran

dipengaruhi oleh konteks budaya dan sosial yang beragam.

7. Anak sebagai pebelajar aktif

8. Perkembangan dan pembelajaran

dipengaruhi kematangan secara biologis dan lingkungan


(38)

Lanjutan Prinsip Dasar DAP

9. Bermain sebagai alat bagi anak dalam menunjukan tahap perkembangannya. 10.Perkembangan anak akan lebih

meningkat, jika anak diberikan kesempatan untuk melatih

keterampilan yang baru dan

meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliknya sekarang.


(39)

Lanjutan Prinsip Dasar DAP

11.Anak memiliki beragam cara

untuk belajar dan mencari tahu serta memiliki berbagai cara

untuk menunjukan apa yang diketahuinya.

12.Anak akan lebih mudah belajar jika anak merasa merasa aman dan nyaman.


(40)

PENDEKATAN-PENDEKATAN

PAUD

OLEH :

IKA BUDI MARYATUN (Adapted From NEST)


(41)

1. MONTESSORI

Dikembangkan Oleh Maria Motessori

(1870 – 1957)

Awalnya diperuntukan bagi ABK

Bertujuan mengoptimalkan seluruh

kemampuan anak melalui stimulasi yang dipersiapkan


(42)

Keunikan setiap anak :

1.Masa peka (sensitive period)

Lahir – 6 th : masa eksplorasi sensoris

Menciptakan pengetahuannya melalui pengalaman-pengalaman sensoris

Usia 6-12 tahun : eksplorasi konsep

Mengembangkan kekuatan berpikir abstrak dan imajinasi

Usia 12-18 tahun : eksplorasi humanistik

Memahami posisi di masyarakat dan tahu cara berkontribusi pada dunia

Usia 18-24 tahun : eksplorasi khusus

Menemukan keberadaan diri bagian dari dunianya


(43)

2. Daya serap pikiran (absorbent mind)

Anak belajar secara tidak sadar dari

lingkungannya

Anak sudah memiliki kemampuan,

langkah dan irama belajar sendiri-sendiri dalam dirinya

Anak mampu mengembangkan

konsentrasi, disiplin diri, namun

memerlukan lingkungan yang dapat mendukungnya

Pada masa perkembangan awal, anak

berkembang melalui pengalaman sensori bukan karena imajinasinya


(44)

Komponen kunci penerapan Montessori :

1. Para pendidik dilatih secara khusus tentang filosofi dan metode Montessori.

2. Terjalin kemitraan dengan orangtua.

3. Kelas merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari beragam usia.

4. Bermacam-macam bahan dan pengalaman pembelajaran Montessori diberikan kepada anak secara cermat dan berurutan sesuai kebutuhan anak.

5. Penjadwalan yang teratur yang memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat dalam pemecahan masalah dan terlibat secara

mendalam dalam pembelajaran.

6. Suasana kelas mendorong interaksi sosial yang mendukung pembelajaran kooperatif.


(45)

Kurikulum dan kegiatan :

1. Materi sensorial

Anak berlatih memperluas dan memperhalus

persepsi sensorinya

Materi yang digunakan adalah alat-alat yang

mengandung konsep tentang ukuran, bentuk, warna, suara, tekstur, bau, berat ringan

2. Materi konseptual

Merupakan bahan-bahan konkret untuk melatih anak membaca, menulis, matematika dan

pengetahuan sosial

3. Materi kehidupan praktis (sehari-hari)

Pembelajaran yang diberikan banyak ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari

menyapu lantai, mencuci piring, menyiram


(46)

2. BANK STREET

Dikembangkan Oleh Lucy Sprague

Mitchell, Caroline Pratt, Harriet Johnson (1878 – 1967)

Berawal dari ”Nursery School”, bagian dari

Biro Eksperimen Pendidikan

Dipengaruhi oleh kajian John Dewey yang

meyakini bahwa kekuatan pendidikan

untuk mempengaruhi dan meningkatkan masyarakat


(47)

Prinsip Umum :

1. Perkembangan berawal dari simple ke kompleks.

2. Sifat individual terjadi secara kontinum

3. Peningkatan perkembangan memerlukan waktu yang lama dan hal-hal baru yang dipelajari

4. Anak mempunyai motivasi dalam dirinya untuk secara aktif terlibat dengan

lingkungan

5. Percaya diri anak terbentuk dari

pengalaman dengan orang lain dan objek dalam berinteraksi

6. Pertumbuhan dan perkembangan melibatkan konflik antara individu dan orang lain


(48)

Ide Dasar :

Anak merupakan pembelajar aktif,

peneliti, eksplorer, dan artis.

Belajar terjadi dalam konteks sosial

yang memungkinkan anak belajar melalui interaksi dengan

lingkungannya

Pemahaman perkembangan kognitif

dan afektif merupakan suatu


(49)

Kurikulum & kegiatan :

• Terfokus pada tema yang paling menarik bagi anak

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan • Seni dan ilmu sentra pengalaman dan aktivitas

yang membantu anak menemukan makna di dunia sekitar

• Bermain dengan material yang bersifat buka tutup

• Balok, air, kayu, kertas, materi-materi seni dan tanah liat

Bebas memilih permainan yang diinginkan

• Didorong untuk belajar dengan cara mereka sendiri

• Bermain merupakan jantung dari pendekatan interaksi perkembangan


(50)

Fokus utama :

1. Kompetensi,

Bagaimana individu menggunakan keterampilan dan pengetahuannya dalam hidup.

2. Individualitas,

Menekankan fungsi otonomi, kemampuan untuk membuat pilihan, mengambil inisiatif, risiko

kegagalan, dan menerima bantuan tanpa kehilangan kebebasan.

3. Sosialisasi,

Tingkat pertama berkaitan dengan control dan

memikir ulang, adaptasi dan internalisasi perilaku ; tingkat kedua mengacu kepada perkembangan hubungan dengan orang lain yang ditandai

dengan kepedulian, kejujuran, tanggungjawab dan kerjasama.


(51)

Peran guru

1. Memahami perkembangan anak

2. Potensi dasar pengetahuan

3. Memilih dan menyusun

materi-materi

4. Mengetahui anak secara

individual


(52)

3. HIGH/SCOPE

Dikembangkan Oleh David

Weikart (1960an)

Mulai digunakan pada tahun

1962

Melibatkan anak sebagai


(53)

Komponen Utama :

Anak sebagai pembelajar aktif yang

menggunakan sebagian besar waktunya di dalam learning center yang beragam

Merencanakan-melakukan-mengulang

(plan – do - rewiew)

Guru membantu anak untuk memilih apa

yang akan mereka lakukan setiap hari

melaksanakan rencana mereka

mengulang kembali yang telah mereka

pelajari.

Pengalaman kunci (key experience)Penggunaan catatan anekdot untuk


(54)

Unsur Kurikulum :

1. Benda-benda yang dapat

dieksplor anak

2. Manipulasi benda-benda oleh anak

3. Pilihan bagi anak tentang apa

yang harus dilakukan anak

4. Bahasa anak


(55)

Pengalaman Kunci Pemandu

Kegiatan

1. Representasi kreatif,

2. Bahasa dan keaksaraan,

3. Inisiatif dan hubungan sosial, 4. Gerakan,

5. Misk,

6. Klasifikasi, 7. Seriasi,

8. Bilangan, 9. Ruang,


(56)

Peranan guru

Strategi interaksi yang positifBerfokus pada kekuatan anak

Membangun hubungan dengan anakMendukung ide-ide bermain anak

Mengembangkan ketrampilan dalam

bertanya

Mengajak anak untuk memecahkan


(57)

4. Kurikulum Kreatif

Dikembangkan Oleh Diane Trister

Dodge (1978 - sekarang)

Dasar filosofinya adalah guru harus

mampu menggunakan bermacam-macam strategi untuk memenuhi kebutuhan anak dalam aspek

perkembangan sosial, emosional, fisik, kognisi dan bahasa


(58)

Elemen-elemen penting dari kurikulum kreatif

1. Teori dan riset tentang otak oleh Maslow, Erickson, Piaget, Vygotsky, Smilansky dan Gardner

2. Pemahaman cara belajar anak sebagai proses yang kontinum

3. Menekankan pada setting lingkungan pembelajaran dalam sentra, mengatur jadwal kegiatan sehari-hari,

mengorganisasi pilihan waktu- belajar, dan menciptakan komunitas kelas


(59)

Lanjutan 4. Guru berperan menjadi pengamat

dan menggunakan bermaca strategi untuk memandu pembelajaran

5. Bermitra dengan orangtua untuk mendukung pembelajaran


(60)

Lingkungan pembelajaran

1. Anak belajar di dalam sentra

2. Material yang digunakan harus beragam dan diorganisasi

3. Kelas dirancang untuk bisa

menerima anak dari berbagai latar belakang

4. Anak terlibat secara aktif

5. Belajar melalui investigasi dan bermain


(61)

5. Regio Emilia

Dikembangkan Oleh Loris Malaguzzi

(akhir perang dunia ke-2 - sekarang)


(62)

Konsep

1. Anak sebagai individu yang kompeten, kuat, suka

menemukan, dan penuh ide

2. Lingkungan sebagai guru ketiga harus dirancang dengan baik

3. Adanya hubungan di antara anak, guru, dan orangtua

4. Dokumentasi sebagai penguatan terhadap pengalaman anak


(63)

Lanjutan

5.Perencanaan yang fleksibel

6.Provokasi guru pada anak dengan memperhatikan minat anak dan

mendorong/mengembangkan lebih jauh pemikiran dan

tindakan

7.Seratus bahasa dari anak sebagai representasi ide-ide anak


(64)

Struktur program

1.Perbandingan guru : anak di kelas 2 : 25

2.Anak, guru, dan keluarga bersama-sama mendorong pembelajaran

3.Kegiatan proyek dalam kelompok kecil, maks 5 anak/kelompok

4.Konflik dalam pergaulan anak

dipandang sebagai proses kognisi bukan sosial interaksi


(65)

Lingkungan sebagai guru

ke-tiga

1. Ruang/tempat yang digunakan harus bisa menarik dan mengundang minat anak

2. Segala sesuatu dan tempat harus mengandung unsur pendidikan

3. Setiap sentra dan sekolah memiliki area pusat budaya

4. Menekankan pada berbagai macam media

5. Anak dan orangtua membantu untuk mengumpulkan dan mengelola bahan-bahan main yang digunakan


(66)

Kurikulum

1. Kurikulum dirancang

berdasarkan minat anak

2. Guru memfasilitasi anak untuk memperluas proyek

3. Anak juga mengerjakan kegiatan seperti pada umumnya

4. Guru mengamati, mendiskusikan, dan menginterpretasikan setiap kegiatan yang dilakukan bersama anak


(67)

Peranan guru

1. Membangun pengetahuan dan pemahaman anak

2. Menjadi seorang pendengar yang baik dan observer.

3. Mendokumentasikan hasil kerja anak dan mendiskusikannya dengan guru-guru yang lain setiap minggu.

4. Menjadi partner bagi anak di dalam proses pembelajaran.

5. Pedagogista, guru sebagai koordinator, konsultan pendidikan


(68)

6. Project-Base

dikembangkan oleh Lilian Katz

Tujuan Pembelajaran :

1.Pengetahuan (knowledge)

Fakta-fakta, informasi, cerita, konsep, dan banyak unsur dari pikiran

2.Ketrampilan (skills)

Ketrampilan berbeda dengan

pengetahuan. Pengetahuan harus dapat menjadi suatu ketrampilan


(69)

Lanjutan

3.Disposisi (

disposition)

Kebiasaan berpikir yang

digabungan dengan hati

Kemampuan prososial,

motivasi, peduli, dan

empati kepada anak lain

Berkembang dengan baik

melalui mengamati

(

observing

) dan meniru


(70)

Bawaan dari lahir untuk

memaknai pengalaman, bertanya, mencari jawaban, dll

Tidak bisa diajarkan melalui

instruksi

harus diwujudkan dalam tingkah

laku, diekspresikan dan digunakan

disposisi yang hilang, tidak akan


(71)

Lanjutan

4. Perasaan (feelings)

Dipelajari melalui pengalamanTidak dapat dipelajari melalui

instruksi, paksaan, atau doktrinasi

Memberi kesempatan untuk

terlibat aktif, menentukan pilihan, dan mengambil keputusan


(72)

Kapan dipelajari ?

1. Sesuai tujuan akademik

Ketika mengajarkan pengetahuan,

konsep, informasi dan ketrampilan

2. Sesuai tujuan intelektual

Ketika mengajarkan unsur-unsur

pengalaman yang melibatkan

disposisi : menganalisa, mensintesa, menghipotesa, hubungan sebab

akibat, meramalkan dan menginvestigasi


(73)

Bagaimana cara

belajarnya ?

“Hearts and Minds”

Dari pengamatan dan


(74)

BCCT

Dikembangkan oleh CCCRT

(Creative Center for Childhood

Research and Training) Florida, USA

Dilaksanakan di Creative Preschool

asuhan Pamela

Di Indonesia bernama BCCT

(Beyond Center and Cyrcle Time)

Kemudian akan diganti dengan


(75)

Konsep

:

Melalui 3 jenis main

1.Main Sensorimotor

anak belajar melalui panca indera dan hubungan fisik dengan

lingkungan

Dengan menyediakan kesempatan

untuk berhubungan dengan

bermacam-macam bahan dan alat permainan di dalam dan di luar


(76)

2.Main Peran

,

atau simbolik, main pura-pura, fantasi, imajinasi atau

main drama. Untuk perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak.

Main Peran dibagi atas 2 jenis :

1. Main Peran Makro, Anak berperan sesungguhnya dan

menjadi seseorang atau sesuatu

2. Main Peran Mikro, Anak memegang atau

menggerak-gerakkan benda-benda berukuran kecil untuk menyusun adegan


(77)

Main Peran Makro dan

Mikro


(78)

3.Main Pembangunan

a. Main pembangunan bahan sifat cair/bahan alam

bermain dengan menggunakan bahan bahan cair

seperti air, krayon, spidol cat dengan kuas, pensil, pulpen, playdough, ublegh, pasir,

lumpur, biji-bijian seperti beras, kacang kedelai, kacang hijau dll


(79)

b. Main Pembangunan

Terstruktur

bermain dengan

mempergunakan balok

unit,balok berongga, balok

berwarna, lego, puzzle dan

lain lain


(80)

Main Pembangunan Sifat Cair

& Terstruktur


(81)

Pelaksanaan BCCT

Dilaksanakan menggunakan 4 pijakan (schafolding) :

1.Pijakan Lingkungan

Menata lingkungan belajar

Menyiapkan kegiatan dalam sentraMenyiapkan alat main yang akan

digunakan

2.Pijakan sebelum main

Do’a, salam, & menyapa anak satu persatu

Apersepsi materi


(82)

Lanjutan 3. Pijakan selama main

Memberi waktu main (45’ – 1 jam)Membimbing anak menyelesaikan

tugasnya

Memperluas bahasa dan gagasan dengan pertanyaan terbuka

Mengamati & mendokumentasikan kemajuan anak

4. Pijakan setelah main

Bersama anak membereskan alat mainRecalling,

Menghubungkan dengan konsep yang akan dipelajari selanjutnya


(83)

Asas & Prinsip


(84)

Asas Pengembangan

Kurikulum

1. Asas Psikologis

Hal-hal yang mengacu pada aspek psikologi

- tahap perkembangan - kebutuhan psikologis

2. Asas Sosiologis

Mengacu pada gejala sosial

- hubungan individu dengan individu, golongan, dan masyarakat


(85)

3.Asas Filosofis

Mengarah pada falsafah

bangsa & pendidikan yang

dianut

4.Asas

Teknologi/Organisatoris

Mengacu pada perkembangan

& kebutuhan masyarakat


(86)

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. RELEVANSI :

• Relevansi ke luar : komponen-komponen kurikulum sesuai dengan tuntutan,

kebutuhan, perkembangan masyarakat • Relevansi ke dalam : konsistensi antar

komponen-komponen kurikulum 

keterpaduan internal

2. FLEKSIBILITAS :

Kurikulum solid tetapi pada pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian


(87)

3. KONTINUITAS :

Adanya kesinambungan sebab proses belajar siswa berlangsung secara

berkesinambungan

4. PRAKTIS :

Biasa disebut efisien, dengan biaya yang murah dapat dilaksanakan dengan mudah

5. EFEKTIVITAS :

Keberhasilan yang tinggi baik dari segi kuantitas maupun kualitas


(88)

Assesment dalam Setting Kelas

• Daftar cek

• Dialog dengan siswa • Observasi

• Logbook atau buku harian • Hasil kerja siswa

• Tes saringan • Portfolio


(89)

Assesment Individual

Wawancara dan percakapan

Angket

Evaluasi diri siswa

Asesmen sebagai bagian dari

mediasi

Tes pencapaian prestasi

Tes kemampuan atau penguasaan


(90)

ALIRAN PENDIDIKAN KONSEP KURIKULUM

A. Pendidikan Klasik

1. Perenialisme (Eropa)

- Pendidikan untuk ningrat

- Liberal Art (bukan hal-hal praktis)

- Hal-hal yang klasik 2. Essensialisme (Amerika)

Pendidikan untuk mencari nafkah

SUBJEK AKADEMIS

B. Pendidikan Pribadi

1. Progresif (John Dewey) - Learning by doing

- Student active learning

2. Romantik-Naturalisme (J.J.Rousseau) - Menekankan pada hukum alam - Belajar menurut keinginan anak

HUMANISTIK

C. Pendidikan Teknologis (eksistensialisme) TEKNOLOGIS

D. Pendidikan Interaksional REKONSTRUKSI SOSIAL


(91)

KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS

Sumber : Pendidikan Klasik (filsafat perenialisme, esensialisme)

1. orientasi masa lalu

2. asumsi : ilmu, nilai, budaya telah solid

3. tugas pendidikan memelihara & mewariskan ilmu, nilai budaya

4. guru adalah ekspert & model

Karakteristik kurikulum :

1. kurikulum menekankan isi/materi ajaran

2. isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis)

3. peranan guru sangat dominan 4. penyajian : ekspositori & inkuiri


(92)

PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS

1. Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan

2. Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum)

Thema yang membentuk kesatuan (unifying

theme)

– Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies)

Menyatukan berbagai metode belajar

3. Pendekatan fundamentalis

Mata pelajaran membaca menulis berhitung

Mata pelajaran lain dipelajari tanpa dihubungkan


(93)

KURIKULUM HUMANISTIK

Sumber : Pendidikan Pribadi (filsafat eksistensialisme)

1. orientasi ke masa sekarang 2. asumsi : anak punya potensi 3. pendidikan ibarat bertani

4. guru adalah psikolog, bidan, motivator, fasilitator

Karakteristik kurikulum :

1. siswa adalah subjek, punya peran utama 2. isi/bahan sesuai minat/kebutuhan siswa 3. menekankan keutuhan pribadi

4. penyampaian : discovery, inquiry, penekanan masalah


(94)

MODEL KONSEP KURIKULUM

KURIKULUM KONFLUEN

Menekankan keutuhan pribadi, individu merespon

secara utuh (pikiran, perasaan, tindakan) dasarnya

Gestalt Ciri :

– Partisipasi

– Integrasi

– Relevansi

– Pribadi anak

– Tujuan : mengembangkan pribadi yang utuh

Metode belajar konfluen :

– Mengidentifikasi topik/tema yang mengandung self-judgment


(95)

KURIKULUM TEKNOLOGIS

Sumber : Pendidikan Teknologis (filsafat realisme) 1. orientasi ke masa sekarang dan y.a.d

2. menekankan kompetensi

3. kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati

4. peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi)

5. pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur0

6. pendidikan - sistem

Karakteristik kurikulum :

1. tujuan dirinci menjadi objektif

2. menekankan isi (uraian kompetensi)

3. disain pengajar disusun sistemik (menggunakan analisis approach)

4. isi disajikan dalam media tulis & elektronik 5. evaluasi menggunakan tes objektif


(96)

KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL

Sumber : Pendidikan Interaksional (filsafat pragmatisme)

1. orientasi ke masa lalu dan sekarang 2. asumsi : manusia mahluk sosial

3. menekankan pemecahan problema masyarakat

4. tujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baik

5. pendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa

Karakteristik kurikulum :

1. tujuan pemecahan masalah masyarakat

2. isi kurikulum ; problema dalam masyarakat

3. metode mengajar kooperatif / gotong royong / kerja kelompok


(97)

ISI / MUATAN

KURIKULUM SATUAN

PENDIDIKAN

(KTSP)

Departemen Pendidikan Nasional

Materi 10-Penyusunan KTSP-2000


(98)

KTSP

DOKUMEN I

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN

BAB III. STRUKTUR dan MUATAN

KURIKULUM


(99)

KTSP

(Dokumen

1)


(100)

Bab I. PENDAHULUAN

Latar Belakang (Dasar

Pemikiran Penyusunan KTSP)

Analisis SWOT Kondisi Sekolah

Kekuatan

Kelemahan

Peluang

Ancaman


(1)

CARA MERUMUSKAN VISI,

MISI, TUJUAN SATUAN

PENDIDIKAN

TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA

apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah

TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN

suasan pembelajaran seperti apa yang

dikehendaki untuk dicapai hasil belajar itu

TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH

suasana sekolah – sebagai

lembaga/organisasi pembelajaran – seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan


(2)

Bab III STRUKTUR DAN

MUATAN KTSP

MELIPUTI KOMPONEN :

LINGKUP PENGEMBANGAN

MUATAN LOKAL

KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

PENGATURAN BEBAN MENGAJAR


(3)

Bab. IV KALENDER

PENDIDIKAN


(4)

KTSP

(Dokumen

2)


(5)

KTSP

DOKUMEN II

A.

SILABUS DARI SK/KD YANG

DIKEMBANGKAN PUSAT

B.

SILABUS DARI SK/KD YANG

DIKEMBANGKAN SEKOLAH

(MULOK, MAPEL TAMBAHAN)


(6)