Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Sistem Manajemen Mutu Berbasis Iso 9001:2008 : Studi pada SMK Negeri 2 Salatiga Periode Tahun 2010 -2012 T2 942011007 BAB V

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan berkenaan dengan pemenuhan delapan prinsip standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
pada SMK Negeri 2 Salatiga, peneliti menyimpulkan
dengan merujuk pada rumusan masalah sebagai berikut :
5.1.1 Evaluasi Konteks
Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar
SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga beberapa
aspek yang belum dapat terpenuhi, yaitu 1) Kebijakan
Mutu dokumen-dokumen sistem manajemen Pedoman
Mutu

(PM),

Pedoman

Operasional

Standar


(POS),

Instruksi Kerja (IK) dan Dokumen pendukung lainnya
di tinjau kembali pasca pembekuan status sekolah
RSBI-SBI oleh Mahkamah Konstitusi perlu disesuaikan
(conformity) dengan

situasi terkini,

2) manajemen

sekolah perlu menyusun kembali Visi sekolah, dengan
memperhatikan cakupan data yang relevan dengan
situasi terkini, 3) menyusun kembali Misi sekolah yang
bermuara pada pemenuhan kepuasan pelanggan.
5.1.2

Evaluasi Input.
Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar


SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga aspek
121

Input yang belum dapat terpenuhi dari delapan prinsip
standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, yaitu
perlunya manajemen sekolah 1) Fokus pada pelanggan
dengan a) melanjutkan tradisi pewarisan nilai-nilai
disiplin kepada setiap peserta didik baru secara turuntemurun b) memwberikan ruang kepada peserta didik
perempuan dengan aspirasi kegiatan yang relevan, c)
meninggalkan pola “share” pendapat yang cenderung
lambat (tidak efektif) dalam pemenuhan pengambilan
setiap keputusan final Pimpinan manajemen, 2) manajemen sekolah harus terlibat dalam penyusunan sistem
manajemen sehingga dapat komit merencanakan, melaksanakan, mengontrol sistem manajemen, 3) Menghindarkan semaksimal mungkin tugas rangkap jabatan, agar dapat fokus dan konsisten pada tugas, pokok
dan fungsi organisasi, 4) Konsisten menjalankan program peningkatan berkelanjutan penerapannya pada
budaya industri disekolah dalam wujud 5S (Jepang) =
5R=5S=5P=5K (Indonesia) (Seiri=Ringkas/Sortir/sisih/Pemilahan/Ketertiban,Seiton=Rapi/Susun/Penataan/
Kerapihan,Seiso=Resik/Sapu/Sasap/Pebersihan/Keber
sihan,Seiketsu=Rawat/Standardisasi/Sosoh/Penjagaan/Kelestarian,Shitsuke=Rajin/Swadisiplin/Suluh/Pe
nyadaran/kedisiplin) dari siswa senior pelaku kegiatan
ini kepada siswa yunior dan pada gilirannya kepada

siswa baru, 5) Top management meningkatkan keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, dengan
memberi kesempatan pelatihan atau training yang
relevan, 6) Manajemen memperbaiki terus menerus tata
122

tertib sekolah yang butir-butir pernya-taan sangsinya
kurang memberi efek jera bagi pelanggar tata tertib
sekolah, 7) manajemen meninjau kembali efektifitas
kinerja BP/BK yang kurang relevan bagi kepuasan
pelanggan (peserta didik), 8) Meninjau kembali berdasarkan evaluasi pelaksanaan dual system pada
beberapa industri yang kurang optimal dengan kebutuhan institusi pasangan mitra sekolah dan harapan sekolah, 9) Meningkatkan kualitas layanan/ hubungan dengan orang tua peserta didik, stake holder,
industri institusi pasangan mitra sekolah dan layanan
informasi program rekruitmen (job fair), 10) melakukan
tinjauan

kembali

program-program

yang


kurang

memberikan benefit kepada lembaga dan industri
institusi pasangan mitra

sekolah utamanya pada pe-

laksanaan Pendidikan sistem ganda bagi peserta didik
dan kontribusi pada kelas berbasis industri.
5.1.3 Evaluasi Proses
Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar
SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga aspek
Input yang belum dapat terpenuhi dari delapan prinsip
standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, yaitu
perlunya manajemen sekolah 1) Meningkatkan pemahaman warga sekolah terhadap sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008, 2) menetapkan kesatuan langkah
(komitmen) dan tujuan lembaga terhadap dokumen
Pedoman Mutu (PM), Pedoman Operasional Standar
(POS) dan Instruksi Kerja (IK) serta dokumen pen123


dukung lainnya, supaya 3) Warga sekolah paham dan
sadar sistem mutu, dengan melakukan pemetaan, 4)
Ma-najemen melakukan pemetaan, keterserapan lulusan yang bekerja, melanjutkan pendidikan tinggi, berwirausaha

dan

menganggur

sebagai

bahan

pe-

rencanaan program tahun berikutnya.
5.1.4 Evaluasi Produk
Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar
SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga aspek
Input yang belum dapat terpenuhi dari delapan prinsip

standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, yaitu
perlunya manajemen sekolah 1) Memenuhi aspek kepuasan

pelanggan,

konsistenan

dalam

dengan

meminimalisir

pengkomunikasian

dan

ketidak
pelak-


sanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, 2)
Melakukan

perbaikan

terus

menerus

pelaksanaan

sistem Manajemen mutu ISO 9001:2008.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, sebagai saran
penelitian yang sudah dilakukan, adalah:
a. Kepada Kepala Sekolah selaku Top Management SMK
Negeri 2 Salatiga, dalam perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi pemenuhan delapan prinsip standar Sistem
manajemen Mutu ISO 9001:2008 diharapkan dapat
mengkoordinasikan pelibatan secara aktif seluruh

warga sekolah, termasuk peserta didik dan mengoptimalkan sumber daya yang ada, sehingga pemenuhan delapan prinsip standar sistem manajemen
124

mutu ISO 9001:2008 dapat terpenuhi.
b. Bagi Guru dan karyawan di SMK Negeri 2 Salatiga,
diharapkan dapat terlibat secara aktif, kontributif,
dan aspiratif dalam pemenuhan delapan prinsip
standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
dapat tercapai, dengan tetap meningkatkan dan
memperbaharui pemahaman akan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, agar tetap relevan
meningkatkan kinerja tugas, pokok dan fungsi organisasi lembaga SMK Negeri 2 Salatiga.
c. Bagi Pengurus Komite Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 2 Salatiga, diharapkan dapat bertindak selaku
penyelia bagi pemenuhan layanan/hubungan yang
sinergis antara sekolah dengan stake holder lainnya,
termasuk dengan dunia usaha dan industri institusi
pasangan mitra sekolah, lebih-lebih dalam pemantauan, perencanaan, pelaksanaan, pendanaan, terlibat secara aktif dalam menggalang nota kesepahaman

dalam pelaksanaan pendidikan


sistem

ganda peserta didik dengan industri, untuk pemenuhan delapan prinsip standar sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008.
d. Untuk lembaga pendidikan/ Sekolah menengah kejuruan lain, diharapkan untuk dapat mempelajari
dan mengambil inspirasi dari evaluasi sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008, dan pemenuhan delapan prinsip standar sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008 tercapai.
125

e. Untuk Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah
Raga, Kota Salatiga, untuk perhatian kepala Bidang
Pendidikan Menengah diharapkan dapat melakukan
bimbingan dan pendampingan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan evaluasi pemenuhan delapan prinsip standar sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008 dapat dipenuhi Sekolah menengah
Kejuruan, yang akan berdampak positif bagi kemajuan dan keunggulan pendidikan menengah kejuruan.

126

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24