Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang T2 942012066 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, maka kesimpulan yang dapat disajikan sebagai berikut:
1. Perencanaan,
Implementasi
dan
pengawasan
Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di
SDN Lamper Tengah 01 Semarang. Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01
Semarang dilakukan dalam tiga tahapan yaitu
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Perencanaan dilakukan untuk membuat rencana program
yang akan dilakukan sekolah seperti penyusunan
RKAS, perencanaan pengembangan pendidik, perencanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan, perencanaan sarana dan prasarana. Di
akhir tahun kepala sekolah melakukan evaluasi
terhadap semua program sekolah yang telah maupun yang belum dilaksanakan;
2. Peran Kepala Sekolah dalam Program Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01
Semarang. Peranserta kepala sekolah dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang
berdasarkan pada peran kepala sekolah sebagai
Evaluator, motivator, supervisor, leader, adminis79
trator, innovator dan manajer. Maka Kepala sekolah
melibatkan guru dan komite sekolah dalam melaksanakan MBS di setiap program sekolah. Dengan
adanya pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah
01 Semarang dapat meningkatkan kompetensi guru
yang berimbas pada ketercapaian program Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Lamper Tengah 01
Semarang;
3. Peran guru dalam program Manajemen Berbasis
Sekolah
(MBS)
di
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang. Sebagai tenaga profesional sekaligus
komponen dalam Manajemen Berbasis Sekolah
guru memiliki peran dalam penyusunan, implementasi dan pengawasan keseluruhan program
MBS;
4. Peran komite Sekolah dalam Program Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01
Semarang. Komite sekolah di SDN Lamper Tengah
01 Semarang terlibat secara aktif dalam program
yang dibuat sekolah. Dalam pelaksanaan MBS,
komite sekolah berperan sebagai badan pertimbangan, badan pendukung, badan pengawas, dan
mediator.
5.2 Saran
Dari kesimpulan hasil penelitian di atas, maka
peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
80
1. Bagi
Sekolah.
Perencanaan,
Implementasi
dan
pengawasan masih memerlukan perbaikan dimana
perencanaan, implementasi, dan pengawasan hendaknya mampu memberikan kepuasan kepada
komponen sekolah dalam rangka mewujudkan hal
itu perlu kerjasama antara kepala sekolah, guru
dan komite sekolah;
2. Bagi
Peneliti.
Mengingat
guru
sebagai
tulang
punggung keberhasilan tujuan sekolah maka guru
harus
memiliki
kemampuan
dalam
menyusun
program kemudian mengimplementasikan dalam
bentuk pembelajaran serta memberikan penilaian
hasil pembelajaran secara tepat dan cermat;
3. Bagi Dinas Pendidikan Kota Semarang dan UPTD
Semarang
Selatan,
khususnya
para
pengawas
Sekolah Dasar Manajemen Berbasis Sekolah dapat
memberikan bimbingan pengawasan dan pembinaan kepada kepala sekolah dan guru untuk melaksanan program sekolah
81
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, maka kesimpulan yang dapat disajikan sebagai berikut:
1. Perencanaan,
Implementasi
dan
pengawasan
Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di
SDN Lamper Tengah 01 Semarang. Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01
Semarang dilakukan dalam tiga tahapan yaitu
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Perencanaan dilakukan untuk membuat rencana program
yang akan dilakukan sekolah seperti penyusunan
RKAS, perencanaan pengembangan pendidik, perencanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan, perencanaan sarana dan prasarana. Di
akhir tahun kepala sekolah melakukan evaluasi
terhadap semua program sekolah yang telah maupun yang belum dilaksanakan;
2. Peran Kepala Sekolah dalam Program Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01
Semarang. Peranserta kepala sekolah dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang
berdasarkan pada peran kepala sekolah sebagai
Evaluator, motivator, supervisor, leader, adminis79
trator, innovator dan manajer. Maka Kepala sekolah
melibatkan guru dan komite sekolah dalam melaksanakan MBS di setiap program sekolah. Dengan
adanya pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah
01 Semarang dapat meningkatkan kompetensi guru
yang berimbas pada ketercapaian program Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Lamper Tengah 01
Semarang;
3. Peran guru dalam program Manajemen Berbasis
Sekolah
(MBS)
di
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang. Sebagai tenaga profesional sekaligus
komponen dalam Manajemen Berbasis Sekolah
guru memiliki peran dalam penyusunan, implementasi dan pengawasan keseluruhan program
MBS;
4. Peran komite Sekolah dalam Program Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01
Semarang. Komite sekolah di SDN Lamper Tengah
01 Semarang terlibat secara aktif dalam program
yang dibuat sekolah. Dalam pelaksanaan MBS,
komite sekolah berperan sebagai badan pertimbangan, badan pendukung, badan pengawas, dan
mediator.
5.2 Saran
Dari kesimpulan hasil penelitian di atas, maka
peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
80
1. Bagi
Sekolah.
Perencanaan,
Implementasi
dan
pengawasan masih memerlukan perbaikan dimana
perencanaan, implementasi, dan pengawasan hendaknya mampu memberikan kepuasan kepada
komponen sekolah dalam rangka mewujudkan hal
itu perlu kerjasama antara kepala sekolah, guru
dan komite sekolah;
2. Bagi
Peneliti.
Mengingat
guru
sebagai
tulang
punggung keberhasilan tujuan sekolah maka guru
harus
memiliki
kemampuan
dalam
menyusun
program kemudian mengimplementasikan dalam
bentuk pembelajaran serta memberikan penilaian
hasil pembelajaran secara tepat dan cermat;
3. Bagi Dinas Pendidikan Kota Semarang dan UPTD
Semarang
Selatan,
khususnya
para
pengawas
Sekolah Dasar Manajemen Berbasis Sekolah dapat
memberikan bimbingan pengawasan dan pembinaan kepada kepala sekolah dan guru untuk melaksanan program sekolah
81