Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Studi pada: SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung T2 942011078 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil
penelitian ini, maka strategi peningkatan mutu pendidikan melalui MBS dalam usaha meningkatkan
mutu sekolah di SDN Ngimbrang dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(1) Peningkatan mutu sekolah di SDN Ngimbrang
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung berhasil
baik dengan melalui strategi: Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menekankan peranserta stakeholder;
(2) Stekholder yang berperan dalam meningkatkan
mutu sekolah di SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu
Kabupaten Temanggung meliputi kepala sekolah,
guru dan Komite sekolah. Kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu berperan sebagai EMASLIM.
Guru secara profesional berperan sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar berbasis PAKEM.
Komite
sekolah
berperan
sebagai
mitra
kerja
kepala sekolah dalam kegiatan evaluasi, memberi
saran, dan penggalangan sumber dana;
(3) Dukungan-dukungan dalam meningkatkan mutu
di SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten
87
Temanggung
meliputi:
Partisipasi
masyarakat
dalam menyokong dana untuk melengkapi sarana
prasarana sekolah. Kompetensi kepala sekolah
terus terasah melalui pembinaan, kegiatan bintek
dan seminar, dan kegiatan lain sesuai dengan
tuntutan pemerintah melalui SPM, PP 15 Tahun
2009. Ditandatanganinya MoU dengan Desa untuk
menggunakan lapangan desa sebagai sarana pembelajaran Olah Raga. Kerja sama dengan pengrajin
berkaitan
dengan
pelatihan
kerajinan
tangan
siswa. Kerjasama dengan pelatih rebana dalam
kegiatan kesenian islami.
Kendala-kendala yang muncul adalah masih kekurangan guru PNS, hanya ada 5 orang guru PNS
termasuk kepala sekolah dan guru agama, maka
konsekuensinya sekolah mengeluarkan anggaran
tambahan untuk honor Guru wiyata bakti. Luas
bangunan 450 m2 dengan luas lahan 1.732 m2,
dan jumlah siswa 203 siswa. Luas ideal untuk
tempat bermain setiap peserta didik adalah 3 x 2
m2 sehingga SDN Ngimbrang masih kekurangan
lahan. Masih terdapat guru yang kurang profesional di bidangnya, yakni malas menggunakan alat
bantu peraga pendidikan ketika menanamkan
konsep pembelajaran. Belum mempunyai tenaga
khusus administrasi dan bendahara, sehingga
tugas tersebut dibebankan kepada guru. Kekurangan-kekurangan tersebut digunakan sebagai
tantangan yang harus dihadapi dalam usaha
88
meningkatkan
mutu
sekolah
sehingga
semua
kegiatan dapat terus dilaksanakan.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disarankan kepada kepala sekolah SDN Ngimbrang untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menjalin hubungan harmonis dengan UPT Dinas
Pendidikan untuk mendapatkan tambahan guru
PNS;
2. Menjalin hubungan harmonis dengan pihak desa
dan masyarakat di lingkungan sekolah untuk mendapatkan perhatian utamanya berkaitan dengan
kekurangan luas lahan bermain siswa di sekolah;
3. Menjalin
komunikasi
efektif
dan
berkelanjutan
dengan pengawas sekolah untuk meningkatkan
kompetensi paedagogik dan profesionalisme guru
dalam kegiatan pembelajaran.
Adapun untuk aspek tindak lanjut, mengingat
kepala sekolah sekaligus sebagai ketua K3- S dengan
berbagai macam kegiatan sekolah di tingkat kecamatan, diharapkan menjalin komunikasi lebih efektif dan
menambah jalinan kerjasama dengan pihak lain yang
memiliki kepedulian tinggi dan mendukung terhadap
peningkatan mutu sekolah. Misalnya dengan organisasi ekonomi atau individu untuk dapat menjadi
donatur tetap sehingga dapat membantu mendukung
89
pelaksanaan program peningkatan mutu sekolah dan
lebih memantapkan ketersediaan anggaran yang dapat
digunakan untuk berbagaimacam kegiatan.
90
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil
penelitian ini, maka strategi peningkatan mutu pendidikan melalui MBS dalam usaha meningkatkan
mutu sekolah di SDN Ngimbrang dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(1) Peningkatan mutu sekolah di SDN Ngimbrang
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung berhasil
baik dengan melalui strategi: Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menekankan peranserta stakeholder;
(2) Stekholder yang berperan dalam meningkatkan
mutu sekolah di SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu
Kabupaten Temanggung meliputi kepala sekolah,
guru dan Komite sekolah. Kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu berperan sebagai EMASLIM.
Guru secara profesional berperan sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar berbasis PAKEM.
Komite
sekolah
berperan
sebagai
mitra
kerja
kepala sekolah dalam kegiatan evaluasi, memberi
saran, dan penggalangan sumber dana;
(3) Dukungan-dukungan dalam meningkatkan mutu
di SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten
87
Temanggung
meliputi:
Partisipasi
masyarakat
dalam menyokong dana untuk melengkapi sarana
prasarana sekolah. Kompetensi kepala sekolah
terus terasah melalui pembinaan, kegiatan bintek
dan seminar, dan kegiatan lain sesuai dengan
tuntutan pemerintah melalui SPM, PP 15 Tahun
2009. Ditandatanganinya MoU dengan Desa untuk
menggunakan lapangan desa sebagai sarana pembelajaran Olah Raga. Kerja sama dengan pengrajin
berkaitan
dengan
pelatihan
kerajinan
tangan
siswa. Kerjasama dengan pelatih rebana dalam
kegiatan kesenian islami.
Kendala-kendala yang muncul adalah masih kekurangan guru PNS, hanya ada 5 orang guru PNS
termasuk kepala sekolah dan guru agama, maka
konsekuensinya sekolah mengeluarkan anggaran
tambahan untuk honor Guru wiyata bakti. Luas
bangunan 450 m2 dengan luas lahan 1.732 m2,
dan jumlah siswa 203 siswa. Luas ideal untuk
tempat bermain setiap peserta didik adalah 3 x 2
m2 sehingga SDN Ngimbrang masih kekurangan
lahan. Masih terdapat guru yang kurang profesional di bidangnya, yakni malas menggunakan alat
bantu peraga pendidikan ketika menanamkan
konsep pembelajaran. Belum mempunyai tenaga
khusus administrasi dan bendahara, sehingga
tugas tersebut dibebankan kepada guru. Kekurangan-kekurangan tersebut digunakan sebagai
tantangan yang harus dihadapi dalam usaha
88
meningkatkan
mutu
sekolah
sehingga
semua
kegiatan dapat terus dilaksanakan.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disarankan kepada kepala sekolah SDN Ngimbrang untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menjalin hubungan harmonis dengan UPT Dinas
Pendidikan untuk mendapatkan tambahan guru
PNS;
2. Menjalin hubungan harmonis dengan pihak desa
dan masyarakat di lingkungan sekolah untuk mendapatkan perhatian utamanya berkaitan dengan
kekurangan luas lahan bermain siswa di sekolah;
3. Menjalin
komunikasi
efektif
dan
berkelanjutan
dengan pengawas sekolah untuk meningkatkan
kompetensi paedagogik dan profesionalisme guru
dalam kegiatan pembelajaran.
Adapun untuk aspek tindak lanjut, mengingat
kepala sekolah sekaligus sebagai ketua K3- S dengan
berbagai macam kegiatan sekolah di tingkat kecamatan, diharapkan menjalin komunikasi lebih efektif dan
menambah jalinan kerjasama dengan pihak lain yang
memiliki kepedulian tinggi dan mendukung terhadap
peningkatan mutu sekolah. Misalnya dengan organisasi ekonomi atau individu untuk dapat menjadi
donatur tetap sehingga dapat membantu mendukung
89
pelaksanaan program peningkatan mutu sekolah dan
lebih memantapkan ketersediaan anggaran yang dapat
digunakan untuk berbagaimacam kegiatan.
90