support.pajak.go.id - Rinci Aturan LAMPIRAN 9-FINAL

KEMENT
TERIAN K
KEUANG
GAN REPU
UBLIK IN
NDONESIIA
DIREKT
TORAT JENDERA
J
AL PAJAK
K

LAMP
PIRAN IX
PER
RATURAN
N DIREKT
TUR JENDERAL P
PAJAK
NOMO
OR PER-


06

/P
PJ/2012

TEN
NTANG
TATA C
CARA PE
ENATAUS
SAHAAN,
PELAKS
SANAAN HAK DAN
N PEMEN
NUHAN KEWAJIB
K
BAN PERP
PAJAKAN
N

SEHUB
BUNGAN DENGAN
N PEMIN
NDAHAN WAJIB
W
P
PAJAK DA
AN/ATAU
U
OR PELA
AYANAN PAJAK
P
PEN
NGUSAHA
A KENA PAJAK
P
DA
ARI DAN/ATAU KE
K KANTO
T JENDER

RAL PAJA
D LINGK
DI
KUNGAN KANTOR
R WILAYA
AH DIREKTORAT
AK
AK DI LIN
NGKUNGA
W
WAJIB
PAJAK
P
BE
ESAR, KA
ANTOR PELAYANA
AN PAJA
AN
AKARTA KHUSUS
KAN

NTOR WIL
LAYAH DIREKTOR
RAT JENDERAL PAJAK
P
JA
S, DAN
DYA
K
KANTOR
PELAYAN
NAN PAJ
JAK MAD

TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN AKTIF DAN
PEMBERIAN ANGSURAN ATAU PENUNDAAN PEMBAYARAN UTANG PAJAK
KEPADA WAJIB PAJAK

1. KPP Lama menyelesaikan perekaman Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat
Tagihan Pajak (STP), dan data yang menyebabkan penambahan atau

pengurangan saldo SKPKB/SKPKBT dan/atau STP pada aplikasi sistem
informasi perpajakan (SIDJP/SIPMOD) sebelum tanggal SMT.
2. KPP Lama membuat Daftar Sisa Tagihan Pajak untuk setiap Wajib Pajak
yang akan dipindahkan ke KPP Baru.
3. KPP Lama menginventarisasi seluruh Berkas Penagihan sebagai dokumen
pendukung Daftar Sisa Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud pada angka
2.
4. KPP Lama melakukan pemindahan Berkas Penagihan ke KPP Baru paling
lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT, dengan membuat Daftar
Inventarisasi Berkas Penagihan dan Lampirannya sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran IX-1.
5. Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan harus
dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Daftar Sisa Tagihan Pajak, dan
b. Berkas Penagihan masing-masing Wajib Pajak.

dilampirkan

dengan


6. Setelah melakukan pemindahan Berkas Penagihan, KPP Baru
mencocokkan Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan dan Lampirannya
tersebut dengan Daftar Sisa Tagihan Pajak dan Berkas Penagihannya.
7. Apabila terjadi ketidakcocokkan antara Daftar Inventarisasi Berkas
Penagihan dan Lampirannya tersebut dengan Daftar Sisa Tagihan Pajak
dan Berkas Penagihannya, maka KPP Baru segera melakukan konfirmasi
ke KPP Lama dengan tembusan ke Kanwil Lama dan Kanwil Baru. KPP
Lama wajib meneliti ulang kembali dan selanjutnya memberitahukan
kepada KPP Baru data yang telah diteliti ulang tersebut.
8. Semua tindakan penagihan yang sedang dilakukan oleh KPP Lama,
menjadi tanggung jawab KPP Baru terhitung sejak tanggal SMT.
9. Semua kegiatan penagihan aktif, yang dimulai dari penerbitan Surat
Teguran sampai dengan pelaksanaan lelang dilakukan sampai dengan
tanggal SMT oleh KPP Lama, dan penerbitan Surat Teguran sampai dengan
pelaksanaan lelang sejak tanggal SMT dilakukan oleh KPP Baru.
10. Terhadap usulan pemberitahuan saldo kekayaan Penanggung Pajak yang
tersimpan pada bank yang belum mendapat tanggapan dari Bank
Indonesia, usulan penghapusan tunggakan pajak, pencegahan dan
penyanderaan yang belum terbit Keputusan Menteri Keuangannya, KPP
Lama agar memberitahukan ke Kanwil Lama, Kanwil Baru dan Direktorat


Pemeriksaan dan Penagihan c.q. Subdirektorat Penagihan
penanganan Wajib Pajak tersebut dipindahkan ke KPP Baru.

bahwa

11. Penyelesaian surat permohonan angsuran atau penundaan pembayaran
utang pajak, sebagaimana diatur pada lampiran VI Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini, yang telah diterima sebelum tanggal SMT diselesaikan
oleh KPP Lama.
12. Untuk kepentingan pengisian Laporan Perkembangan Piutang Pajak, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. KPP Lama mencatat saldo tunggakan yang dipindahkan ke KPP Baru
pada kolom Pengurangan – Wajib Pajak Pindah; sedangkan
b. KPP Baru mencatat saldo tunggakan yang diterima dari KPP Lama pada
kolom Penambahan – Wajib Pajak Pindah.

KEMENT
TERIAN K
KEUANG

GAN REPU
UBLIK IN
NDONESIIA
DIREKT
TORAT JENDERA
J
AL PAJAK
K

LAMPIR
RAN IX-1
1
PER
RATURAN
N DIREKT
TUR JENDERAL P
PAJAK
NOMO
OR PER-


06

/P
PJ/2012

TEN
NTANG
TATA C
CARA PE
ENATAUS
SAHAAN,
PELAKS
SANAAN HAK DAN
N PEMEN
NUHAN KEWAJIB
K
BAN PERP
PAJAKAN
N
SEHUB

BUNGAN DENGAN
N PEMIN
NDAHAN WAJIB
W
P
PAJAK DA
AN/ATAU
U
OR PELA
AYANAN PAJAK
P
PEN
NGUSAHA
A KENA PAJAK
P
DA
ARI DAN/ATAU KE
K KANTO
T JENDER
RAL PAJA

D LINGK
DI
KUNGAN KANTOR
R WILAYA
AH DIREKTORAT
AK
AK DI LIN
NGKUNGA
W
WAJIB
PAJAK
P
BE
ESAR, KA
ANTOR PELAYANA
AN PAJA
AN
AKARTA KHUSUS
KAN
NTOR WIL
LAYAH DIREKTOR
RAT JENDERAL PAJAK
P
JA
S, DAN
DYA
K
KANTOR
PELAYAN
NAN PAJ
JAK MAD

KEMENTE
ERIAN KEUANGA
K
AN REPUBLIK IN
NDONES
SIA
DIREK
KTORAT JE
ENDERAL PAJAK
KANTO
OR WILAYA
AH DJP .............................................. (1)

K
KANTOR
R PELAYA
ANAN PA
AJAK ............................... (2)
........................................................................................................................ (3)
.............................................................................................................................................
..............................................................................................
.....................................................................

(4))

DAF
FTAR INVE
ENTARISA
ASI BERKA
AS PENAG
GIHAN
UNTU
UK DISAMP
PAIKAN KE KPP ..............................(5)

No.

NPWP

(1)

(2
2)

Na
ama
Wajib Pajak
(3))

Saldo
o Tunggaka
an

Jumlah Kohir
(lemb
bar)

Rp

$

(4))

(5)

(6
6)

1.
2.
3.
dst

Jumlah

..................................... 20.... (6
6)
Kantor,
Kepala K

................................... (7)
NIP ............................

PETUNJUK PENGISIAN
DAFTAR INVENTARISASI BERKAS PENAGIHAN

ANGKA
Angka 1
Angka 2
Angka 3
Angka 4
Angka 5
Angka 6
Angka 7

: Diisi dengan nama Unit Kanwil atasan Unit KPP yang membuat
Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.
: Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat Daftar Inventarisasi
Berkas Penagihan.
: Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP yang membuat Daftar
Inventarisasi Berkas Penagihan.
: Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit KPP yang
membuat Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.
: Diisi dengan nama unit KPP yang menerima Daftar Inventarisasi
Berkas Penagihan.
: Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar
Inventarisasi Berkas Penagihan.
: Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama
serta cap jabatan.

KOLOM
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5
Kolom 6

:
:
:
:
:
:

Cukup jelas.
Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak
Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Diisi dengan jumlah lembar kohir per Wajib Pajak
Diisi dengan saldo tunggakan Wajib Pajak dalam kurs Rupiah
Diisi dengan saldo tunggakan Wajib Pajak dalam kurs Dollar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH DJP ............................................. (1)
KANTOR PELAYANAN PAJAK ............................... (2)
LAMPIRAN DAFTAR INVENTARISASI BERKAS PENAGIHAN
UNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ..............................(3)
Nama Wajib Pajak
NPWP
No. STP/SKPKB/SKPKBT
Saldo Tunggakan

:
:
:
:

.......................................(4)
.......................................(5)
.......................................(6)
.......................................(7)

No.

Fisik Dokumen

Ada/Tidak

Jumlah

Keterangan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1

Kartu Tunggakan

2

STP / SKPKB / SKPKBT

3

SSP

4

Bukti Pemindahbukuan

5

SK Pembetulan

6

SK Pengurangan Sanksi Administrasi

7

SK Pembatalan

8

SK Keberatan

9

Putusan Banding

10

Putusan Peninjauan Kembali

11

Petikan KMK Penghapusan Piutang

12

Surat Teguran

13

Surat Paksa

14

Berita Acara Penyampaian Surat Paksa

15

SPMP

16

Berita Acara Pelaksanaan Sita

17

Risalah Lelang

18

Berita Acara Pemblokiran

19

KMK Pencegahan

20

Ijin Penyanderaan

21

Surat Perintah Penyanderaan

22

SK Angsuran Pembayaran Tunggakan Pajak

23

SK Penundaan Pembayaran

24

…….............

dst

(dokumen terkait lainnya)

PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN
DAFTAR INVENTARISASI BERKAS PENAGIHAN

ANGKA
Angka 1
Angka 2
Angka 3
Angka
Angka
Angka
Angka

4
5
6
7

: Diisi dengan nama Unit Kanwil atasan Unit KPP yang membuat
Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.
: Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat Daftar Inventarisasi
Berkas Penagihan.
: Diisi dengan nama unit KPP yang menerima Daftar Inventarisasi
Berkas Penagihan.
: Diisi dengan nama Wajib Pajak.
: Diisi dengan NPWP.
: Diisi dengan nomor STP/SKPKB/SKPKBT
: Diisi dengan saldo tunggakan pajak

KOLOM
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5

: Cukup jelas.
: Cukup jelas.
: Diisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimaksud ada atau
"Tidak" jika dokumen yang bersangkutan tidak ada.
: Diisi dengan jumlah lembar dokumen.
: Diisi dengan hal lain yang perlu menjadi catatan.