support.pajak.go.id - Rinci Aturan LAMPIRAN 4-FINAL

KEMENT
TERIAN K
KEUANG
GAN REPU
UBLIK IN
NDONESIIA
DIREKT
TORAT JENDERA
J
AL PAJAK
K

LAMP
PIRAN IV
PER
RATURAN
N DIREKT
TUR JENDERAL P
PAJAK
NOMO
OR PER-


06

/P
PJ/2012

TEN
NTANG
TATA C
CARA PE
ENATAUS
SAHAAN,
PELAKS
SANAAN HAK DAN
N PEMEN
NUHAN KEWAJIB
K
BAN PERP
PAJAKAN
N

SEHUB
BUNGAN DENGAN
N PEMIN
NDAHAN WAJIB
W
P
PAJAK DA
AN/ATAU
U
OR PELA
AYANAN PAJAK
P
PEN
NGUSAHA
A KENA PAJAK
P
DA
ARI DAN/ATAU KE
K KANTO
T JENDER

RAL PAJA
D LINGK
DI
KUNGAN KANTOR
R WILAYA
AH DIREKTORAT
AK
AK DI LIN
NGKUNGA
W
WAJIB
PAJAK
P
BE
ESAR, KA
ANTOR PELAYANA
AN PAJA
AN
AKARTA KHUSUS
KAN

NTOR WIL
LAYAH DIREKTOR
RAT JENDERAL PAJAK
P
JA
S, DAN
DYA
K
KANTOR
PELAYAN
NAN PAJ
JAK MAD

TATA CARA PELAPORAN, PENERIMAAN, DAN
PEREKAMAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT), SSP,
DAN DATA ALAT KETERANGAN

A. Pelaporan, Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT), SSP, dan Data Alat
Keterangan.
1. Sejak tanggal SMT Wajib Pajak harus melaporkan SPT dengan

menggunakan NPWP baru. Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan SPT
dalam bentuk media elektronik, Wajib Pajak harus terlebih dahulu
melakukan update profile Wajib Pajak dalam aplikasi e-SPT.
2. SPT yang disampaikan oleh Wajib Pajak sejak tanggal SMT, diterima dan
diproses oleh KPP Baru dengan menerbitkan Bukti Penerimaan Surat dan
Lembar Pengawasan Arus Dokumen.
3. Apabila SPT disampaikan oleh Wajib Pajak ke KPP Lama dengan
menggunakan NPWP Lama atau NPWP Baru sejak tanggal SMT, baik dalam
bentuk media kertas atau media elektronik (e-SPT), KPP Lama agar tetap
menerima SPT tersebut sampai dengan 2 (dua) bulan sejak tanggal SMT.
Penerimaan SPT tersebut dilakukan melalui menu penerimaan surat lainlain dengan merekam data NPWP dengan kode KPP Baru, nama Wajib
Pajak, jenis SPT, tanggal penerimaan SPT, jumlah pembayaran, dan Nomor
Transaksi Pembayaran Pajak (NTPN), serta menerbitkan Bukti Penerimaan
Surat.
4. Apabila SPT sebagaimana dimaksud pada angka 3 disampaikan melalui
media elektronik (e-SPT), KPP Lama harus meng-copy seluruh data yang
disampaikan oleh Wajib Pajak ke dalam media elektronik lain, dan
digabungkan dengan Induk SPT untuk dikirim ke KPP Baru.
5. Apabila SPT sebagaimana dimaksud pada angka 3 yang disampaikan dalam
media kertas masih menggunakan NPWP Lama, KPP Lama meminta kepada

Wajib Pajak untuk menambahkan kode KPP Baru di atas atau di bawah
kode KPP Lama dengan mencoret kode KPP lama pada NPWP yang
tercantum dalam seluruh lembar SPT sedemikian rupa sehingga Kode KPP
Lama masih tetap dapat terbaca.
6. KPP Lama membuat Surat Pengantar Pengiriman SPT dengan
menggunakan formulir sesuai Lampiran IV-1 Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini dalam rangkap 2 (dua) dengan dilampiri hasil cetakan (print out)
register harian penerimaan surat lain-lain dan memberi tanda khusus atas
penerimaan SPT.
7. Surat Pengantar Pengiriman SPT sebagaimana dimaksud pada angka 6
wajib dikirim oleh KPP Lama ke KPP Baru, beserta SPT yang diterima
sesuai hasil cetakan register harian penerimaan surat lain-lain, paling
lambat 3 (tiga) hari kerja berikutnya sejak diterimanya SPT.

8. KPP Baru menerima Surat Pengantar Pengiriman SPT beserta SPT
sebagaimana dimaksud pada angka 7 dan mengecek jumlah SPT sesuai
hasil cetakan register harian dari KPP Lama.
9. Atas SPT yang diterima sebagaimana dimaksud pada angka 8, KPP Baru
merekam tanggal penerimaan SPT sesuai tanggal penerimaan di KPP Lama
dan memproses sesuai ketentuan pengadministrasian SPT yang berlaku.

10. Apabila SPT disampaikan oleh Wajib Pajak ke KPP Baru sejak tanggal SMT
dengan menggunakan NPWP Lama, KPP Baru agar meminta kepada Wajib
Pajak untuk menambahkan kode KPP Baru di atas atau di bawah kode
KPP Lama dengan mencoret kode KPP lama pada NPWP yang tercantum
dalam seluruh lembar SPT sedemikian rupa sehingga Kode KPP Lama
masih tetap dapat terbaca dan kemudian menerima serta memproses SPT
sesuai ketentuan peneriman SPT yang berlaku.
11. Apabila SSP yang bukan merupakan lampiran SPT disampaikan Wajib
Pajak ke KPP Lama sejak tanggal SMT dengan menggunakan NPWP Lama
atau NPWP Baru, KPP Lama agar tetap menerima SSP tersebut sampai
dengan 2 (dua) bulan sejak tanggal SMT. Penerimaan SSP tersebut
dilakukan melalui menu penerimaan surat lain-lain dengan merekam data
NPWP dengan kode KPP Baru, Nama Wajib Pajak, Jenis pembayaran (Kode
MAP), Nomor SKP dan/atau STP, Tanggal pembayaran SSP, Jumlah
Pembayaran, serta menerbitkan Bukti Penerimaan Surat.
12. KPP Lama membuat Surat Pengantar Pengiriman SSP dengan
menggunakan formulir sesuai Lampiran IV-2 Peraturan Direktur Jenderal
ini dalam rangkap 2 (dua) dengan dilampiri hasil cetakan (print out) register
harian penerimaan surat lain-lain dan memberi tanda khusus atas
penerimaan SSP.

13. Surat Pengantar Pengiriman SSP sebagaimana dimaksud pada angka 12
wajib dikirim oleh KPP Lama ke KPP Baru, beserta SSP yang diterima
sesuai hasil cetakan register harian penerimaan surat lain-lain paling
lambat 3 (tiga) hari kerja berikutnya sejak diterimanya SSP.

B. Perekaman Surat Pemberitahuan (SPT), SSP, dan Data Alat Keterangan.
1. Perekaman SPT dan data dalam bentuk Alat Keterangan yang diterima di
KPP Lama sampai dengan 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal SMT menjadi
tanggung jawab KPP Lama.
2. Perekaman SPT dan data dalam bentuk Alat Keterangan yang diterima di
KPP Lama sejak 4 (empat) hari kerja sebelum tanggal SMT dan sejak
tanggal SMT menjadi tanggung jawab KPP Baru.

3. Dalam hal SPT dalam bentuk media elektronik disampaikan ke KPP Lama
sejak tanggal SMT dengan menggunakan NPWP Lama, maka KPP Baru
harus memberitahukan ke Wajib Pajak agar meng-update profile Wajib
Pajak dalam aplikasi e-SPT dan menyampaikan kembali data e-SPT dalam
bentuk *.csv ke KPP Baru. Tanggal penerimaan SPT yang diakui adalah
sesuai tanggal penerimaan SPT di KPP Lama.
4. KPP Lama mengirimkan daftar Wajib Pajak e-filing ke KPP Baru untuk

diterbitkan pemberian nomor e-FIN paling lambat 1 (satu) hari kerja
sebelum tanggal SMT.
5. KPP Baru memberitahukan nomor e-FIN baru kepada Wajib Pajak
bersamaan dengan pengiriman SKT.

KEMENT
TERIAN K
KEUANG
GAN REPU
UBLIK IN
NDONESIIA
DIREKT
TORAT JENDERA
J
AL PAJAK
K

LAMPIR
RAN IV-1
1

PER
RATURAN
N DIREKT
TUR JENDERAL P
PAJAK
NOMO
OR PER-

06

/P
PJ/2012

TEN
NTANG
TATA C
CARA PE
ENATAUS
SAHAAN,
PELAKS

SANAAN HAK DAN
N PEMEN
NUHAN KEWAJIB
K
BAN PERP
PAJAKAN
N
SEHUB
BUNGAN DENGAN
N PEMIN
NDAHAN WAJIB
W
P
PAJAK DA
AN/ATAU
U
OR PELA
AYANAN PAJAK
P
PEN
NGUSAHA
A KENA PAJAK
P
DA
ARI DAN/ATAU KE
K KANTO
T JENDER
RAL PAJA
D LINGK
DI
KUNGAN KANTOR
R WILAYA
AH DIREKTORAT
AK
AK DI LIN
NGKUNGA
W
WAJIB
PAJAK
P
BE
ESAR, KA
ANTOR PELAYANA
AN PAJA
AN
AKARTA KHUSUS
KAN
NTOR WIL
LAYAH DIREKTOR
RAT JENDERAL PAJAK
P
JA
S, DAN
DYA
K
KANTOR
PELAYAN
NAN PAJ
JAK MAD

KEMENTE
ERIAN KEUANGA
K
AN REPUBLIK IN
NDONES
SIA
DIREK
KTORAT JE
ENDERAL PAJAK
KANTO
OR WILAYA
AH DJP .............................................. (1)

K
KANTOR
R PELAYA
ANAN PA
AJAK ............................... (2)
........................................................................................................................ (3)
.............................................................................................................................................
..............................................................................................
.....................................................................

Yth. Kepala
K
KPP
P ...........(5)
………
………………………..
………
………………………..

(4))

..……..…, …... 20.....
2
(6)

SURAT P
PENGANTA
AR PENGIRIMAN SP
PT
SP- ….......…/…
…....…/............ (7)
SPT
No.

Nama
Wajib Pajak
P

NPWP

(1)

(2)

(3)

Jenis SP
PT

Tan
nggal
Penerrimaan

Jumlah
P
Pembayara
an

Jum
mlah
Lem
mbar

(4)

(5
5)

(6)

(7
7)

ma tanggal ..............................(8
8)
Diterim
Yang menerima
.....................................(9)

Kantor,
Kepala K

.....................................(10))
NIP ..............................

....................................(11)
NIP .............................

or Telepon : .....................................(12)
Nomo
Nomo
or Faksimilii : .....................................(13)

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENGANTAR PENGIRIMAN SPT
ANGKA
Angka 1
Angka 2
Angka 3
Angka 4
Angka 5
Angka 6
Angka 7
Angka 8
Angka 9
Angka 10
Angka 11
Angka 12
Angka 13

KOLOM
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5
Kolom 6
Kolom 7

: Diisi dengan nama Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan
mengeluarkan Surat Pengantar Pengiriman SPT.
: Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan
Surat Pengantar Pengiriman SPT.
: Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP yang membuat dan
mengeluarkan Surat Pengantar Pengiriman SPT.
: Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit KPP yang membuat
dan mengeluarkan Surat Pengantar Pengiriman SPT.
: Diisi dengan nama Unit KPP yang menerima Surat Pengantar
Pengiriman SPT.
: Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Surat
Pengantar Pengiriman SPT.
: Diisi dengan nomor surat pengantar.
: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun diterimanya Surat
Pengantar Pengiriman SPT.
: Diisi nama jabatan yang menerima Surat Pengantar Pengiriman
SPT.
: Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan nama pejabat dan cap
jabatan yang menerima Surat Pengantar Pengiriman SPT.
: Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap
jabatan.
: Diisi dengan nomor telepon Unit KPP yang menerima surat
pengantar.
: Diisi dengan nomor faksimili Unit KPP yang menerima surat
pengantar.

:
:
:
:

Cukup jelas.
Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Diisi dengan jenis SPT yang dikirim/disampaikan,
seperti SPT Kurang Bayar, SPT Lebih Bayar dan SPT Nihil.
: Diisi dengan tanggal penerimaan SPT di KPP Lama.
: Diisi dengan jumlah pembayaran pajak.
: Diisi dengan jumlah lembar SPT beserta lampirannya yang
dikirim/disampaikan.

KEMENT
TERIAN K
KEUANG
GAN REPU
UBLIK IN
NDONESIIA
DIREKT
TORAT JENDERA
J
AL PAJAK
K

LAMPIR
RAN IV-2
2
PER
RATURAN
N DIREKT
TUR JENDERAL P
PAJAK
NOMO
OR PER-

06

/P
PJ/2012

TEN
NTANG
TATA C
CARA PE
ENATAUS
SAHAAN,
SANAAN HAK DAN
N PEMEN
NUHAN KEWAJIB
K
BAN PERP
PAJAKAN
N
PELAKS
SEHUB
BUNGAN DENGAN
N PEMIN
NDAHAN WAJIB
W
P
PAJAK DA
AN/ATAU
U
OR PELA
AYANAN PAJAK
P
PEN
NGUSAHA
A KENA PAJAK
P
DA
ARI DAN/ATAU KE
K KANTO
T JENDER
RAL PAJA
D LINGK
DI
KUNGAN KANTOR
R WILAYA
AH DIREKTORAT
AK
AK DI LIN
NGKUNGA
W
WAJIB
PAJAK
P
BE
ESAR, KA
ANTOR PELAYANA
AN PAJA
AN
AKARTA KHUSUS
KAN
NTOR WIL
LAYAH DIREKTOR
RAT JENDERAL PAJAK
P
JA
S, DAN
DYA
K
KANTOR
PELAYAN
NAN PAJ
JAK MAD

KEMENTE
ERIAN KEUANGA
K
AN REPUBLIK IN
NDONES
SIA
DIREK
KTORAT JE
ENDERAL PAJAK
KANTO
OR WILAYA
AH DJP .............................................. (1)

K
KANTOR
R PELAYA
ANAN PA
AJAK ............................... (2)
........................................................................................................................ (3)
.............................................................................................................................................
..............................................................................................
.....................................................................

Yth. Kepala
K
KPP
P ...........(5)
………
………………………..
………
………………………..

(4))

..……..…, …... 20.....
2
(6)

PENGANTA
AR PENGIRIMAN SS
SP
SURAT P
SP- ….......…/…
…....…/............ (7)
SSP
S
No.

Nama
Wajib Paja
ak

NPWP
P

Jen
nis
Pemba
ayaran

Nomor
N
sk
kp/STP

(1)

(2)

(3)

(4
4)

(5)

Tanggal
Jum
mlah
Pembayara
P
an Pemba
ayaran
(6)

(7)

Diterim
ma tanggal ..............................(8
8)
Yang menerima
.....................................(9)

Kantor,
Kepala K

.....................................(10))
NIP ..............................

....................................(11)
NIP .............................

Nomo
or Telepon : .....................................(12)
Nomo
or Faksimilii : .....................................(13)

Ju
umlah
Le
embar
(8)

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENGANTAR PENGIRIMAN SSP
ANGKA
Angka 1
Angka 2
Angka 3
Angka 4
Angka 5
Angka 6
Angka 7
Angka 8
Angka 9
Angka 10
Angka 11
Angka 12
Angka 13

KOLOM
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5
Kolom 6
Kolom 7
Kolom 8

: Diisi dengan nama Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan
mengeluarkan Surat Pengantar Pengiriman SSP.
: Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan
Surat Pengantar Pengiriman SSP.
: Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP yang membuat dan
mengeluarkan Surat Pengantar Pengiriman SSP.
: Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit KPP yang membuat
dan mengeluarkan Surat Pengantar Pengiriman SSP.
: Diisi dengan nama Unit KPP yang menerima Surat Pengantar
Pengiriman SSP.
: Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Surat
Pengantar Pengiriman SSP.
: Diisi dengan nomor surat pengantar.
: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun diterimanya Surat
Pengantar Pengiriman SSP.
: Diisi nama jabatan yang menerima Surat Pengantar Pengiriman
SSP.
: Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan nama pejabat dan cap
jabatan yang menerima Surat Pengantar Pengiriman SSP.
: Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap
jabatan.
: Diisi dengan nomor telepon Unit KPP yang menerima surat
pengantar.
: Diisi dengan nomor faksimili Unit KPP yang menerima surat
pengantar.

:
:
:
:
:
:
:
:

Cukup jelas.
Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Diisi dengan jenis pembayaran.
Diisi dengan nomor skp dan/atau STP.
Diisi dengan tanggal pembayaran.
Diisi dengan jumlah pembayaran.
Diisi dengan jumlah lembar SSP yang dikirim/disampaikan.