BAB V – KETERPADUAN STRATEGIS PENGEMBANGAN - DOCRPIJM 1508724083RPI2JM Pekanbaru BAB 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab Kota

RPI2JM Kota Pekanbaru

BAB V – KETERPADUAN
STRATEGIS PENGEMBANGAN

5.1.

ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW)

Kabupaten/Kota

yang

ditetapkan

oleh


Peraturan

Daerah

Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang
perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari
sudut kepentingan:
i. Pertahanan keamanan
ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup
iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang
mencakup:
i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan

pengembangan


kawasan

lindung

dan

budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang
Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
ii. Arahan

pengembangan

struktur

ruang

terkait

keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air

V - 1 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
minum,

air

limbah,

persampahan,

drainase,

RTH,

Rusunawa, maupun Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang
Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum
peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya,
sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan
struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

5.1.1.

Arahan Pola Ruang dan Struktur Ruang

Arahan rencana pola ruang dan arahan struktur ruang dalam Rencana Tata
Ruang Kabupaten/Kota menjadi guidelines (panduan) dalam perencanaan dan
pembangunan dalam suatu kabupaten/kota. RTRW Kota Pekanbaru belum
mendapatkan legalitas. Namun secara Persetujuan Substansi telah diperoleh dari
Kementerian Pekerjaan Umum.
Berikut arahan pola ruang dan struktur ruang yang berkaitan dengan
Bidang Cipta Karya berdasarkan draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Pekanbaru tahun 2011-2031 :

Tabel Arahan RTRW Kota Pekanbaru untuk Bidang Cipta Karya
No
1


Arahan Pola Ruang

Arahan Struktur Ruang

Ruang Terbuka Hijau Kota.

Sistem pengelolaan air baku untuk air

Undang-undang Nomor 26 tahun 2007

minum, Air baku yang digunakan untuk

tentang Penataan Ruang mengamanatkan

air bersih di Kota Pekanbaru berasal dari

Kota untuk menyediakan Ruang Terbuka

sungaiSiak,


Hijau (RTH) sebesar 30% dari luas

(Bandar Kayangan) dan Sungai Kampar.

wilayahnya, yang terdiri dari 20% RTH
Publik dan 10% RTH Privat.
RTH

publik

di

Kota

Pekanbaru

direncanakan meliputi kawasan seluas
kurang lebih 12.805 hektar atau sekitar
20,2 persen dari luas wilayah Kota
Pekanbaru yang terdiri atas:


V - 2 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

Danau

buatan

Limbungan

RPI2JM Kota Pekanbaru

No

Arahan Pola Ruang
a. daerah resapan air

Arahan Struktur Ruang

di Kecamatan


Rumbai Pesisir;
b. sempadan Sungai Siak dan anak-anak
sungainya;
c. sempadan Danau Bandar Khayangan di
Kecamatan Rumbai Pesisir;
d. pengamanan

jalur

penerbangan

Bandar Udara SSK II di Kecamatan
Marpoyan Damai;
e. sempadan

saluran

udara

listrik


tegangan tinggi dan sempadan saluran
udara listrik tegangan tinggi yang
melintasi

Kecamatan

Rumbai,

Kecamatan Rumbai Pesisir, Kecamatan
Tenayan Raya, Kecamatan Payung
Sekaki, dan Kecamatan Tampan;
f. Kawasan penyangga (buffer zone);
g. taman RT, RW, Kelurahan, Kecamatan
dan taman kota;
h. kawasan hutan kota di Kecamatan
Tenayan Raya Kecamatan Rumbai, dan
Kecamatan Payung Sekaki;
i. pemakaman


umum

dan

swasta

tersebar di semua Kecamatan;

Rencana luas RTH privat Kota Pekanbaru
luas kurang lebih 6.827 hektar atau sekitar
10,9 persen dari luas wilayah Kota
Pekanbaru, meliputi :
a. pekarangan rumah;
b. halaman perdagangan dan jasa;
c. halaman pendidikan;
d. halaman kesehatan;
e. halaman peribadatan;
f.

halaman pertahanan dan keamanan;


g. halaman perkantoran; dan
h. halaman industri.

V - 3 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru

No
2

Arahan Pola Ruang

Arahan Struktur Ruang

Cagar Budaya,

Prasarana Drainase

Kawasan cagar budaya, yang meliputi

Rencana Pengembangan drainase meliputi

Kawasan

:

Kota

Lama

di

Kecamatan

Senapelan dengan luas kawasan kurang
lebih 14 Ha

1) Pengembangan

sistem

jaringan

drainase primer:
• Saluran primer Kota Pekanbaru
adalah Sungai Siak yang membelah
Kota Pekanbaru
• Saluran primer yang berada dalam
Kota Pekanbaru meliputi : Sungai
Sail, Umban Sari, Sungai Sibam,
Sungai Setukul, Sungai Pengambang,
Sungai Ukui, Sungai Sago, Sungai
Senapelan, Sungai Limau dan Sungai
Tampan.
• Saluran primer yang terdapat dalam
Kota

Pekanbaru

dan

menerima

masukan aliran dari saluran-saluran
sekunder dengan relatif besar sebab
letak saluran paling hilir tersebar
dlam wilayah Kota Pekanbaru.
2) Pengembangan

sistem

jaringan

drainase sekunder;
• Saluran sekunder yang menerima
masukan aliran dari saluran-saluran
tersier yang meliputi drainase jalanjalan diseluruh Kota Pekanbaru.
• Saluran drainase sekunder yang
tersebar dalam kecamatan di Kota
Pekanbaru
3) Pengembangan

sistem

jaringan

drainase tersier meliputi drainase jalan
perumahan-perumahan yang tersebar
dalam Kota Pekanbaru.

Perencanaan sistem drainase dilakukan
melalui penanganan sistem mikro dan

V - 4 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru

No

Arahan Pola Ruang

Arahan Struktur Ruang
sistem makro. Penanganan sistem mikro
berkaitan

dengan

pembangunan

dan

pengelolaan pada masing-masing ruas
saluran

drainase.

Penanganan

makro

berkaitan dengan badan-badan air yang
akan menampung limpasan air hujan.
3

Kawasan Permukiman
Rencana

Prasarana Pengolahan Air Limbah
kawasan

Air limbah domestik Pekanbaru umumnya

peruntukan permukiman adalah seluas

dipisahkan ke dalam 2 saluran: black

kurang lebih 31.502 ha.

water and grey water. Air limbah dari

Arahan

pengembangan

pengembangan

kawasan

kegiatan

seperti

mandi,

membersihkan

mengacu

umumnya dibuang ke saluran terbuka. Air

perkembangan

saat

kecenderungan
ini,

dan

grey

dan

permukiman di Kota Pekanbaru tetap
pada

(disebut

cuci,

water)

gejala

limbah dari toilet, disebut black water,

pertumbuhan kawasan permukiman pada

mengalir langsung ke tangki septik atau

kawasan-kawasan potensial sebagai akibat

jamban jamban kering. Individu atau

terstimulasi oleh program pembangunan

rumah

pemerintah kota.

pembuangan air limbah tangki septik

tangga

yang

tidak

memiliki

langsung mengalir ke saluran atau sungai.
Metode ini biasanya digunakan oleh orang‐
orang yang tinggal berdekatan dengan
sungai atau di permukiman padat.
4

Prasarana Pengolahan Sampah
Penanganan limbah padat ini dilakukan
dengan cara:
• Penyediaan ruang (TPS dan TPA)
• Pengelolaan sampah dan penyediaan
sarana dan atau prasarana
• Pembinaan sistem pengolahan sampah
rumah tangga
• Pemberian peluang kerja sama dan atau
peluang investasi swasta:

5.1.2.

Arahan Kawasan Strategis Kota (KSK)
V - 5 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
Penetapan

kawasan

strategis

kota

dinilai

berdasarkan

sudut

kepentingannya, antara lain sebagai berikut:
1. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi;
2. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan sosial
budaya;
3. kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi tinggi; dan
4. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi
daya dukung lingkungan hidup

Tabel Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) Berdasarkan RTRW
No
1

Kawasan Strategis Kota
Kawasan Meranti Pandak

Sudut

Lokasi / Batas Kawasan

Kepentingan
Sudut

Batasan wilayah sub kawasan ini adalah Jalan

kepentingan

Yos Sudaso, Jl. Sekolah, Jl. Sembilang dan Sungai

pertumbuhan

Siak. Kawasan strategis ini juga diarahkan

ekonomi

menjadi lokasi ruang terbuka hijau sebagai
pemersatu sub kawasan sekaligus menjadi
ruang terbuka hijau skala kota.

2

Kawasan

Kota

Lama

Senapelan

3

Kawasan Industri Tenayan

Sudut

Meliputi Kawasan dengan batasan wilayah Jl.

Kepentingan

Jenderal Sudirman, Jl. Ir H. Juanda, Jl. Riau, Jl.

Sosial Budaya

Panglima Undan, Sungai Siak

Sudut

Kawasan Industri Tenayan berada di Kelurahan

kepentingan

Sail, Kecamatan Tenayan Raya. Kawasan ini

pertumbuhan

direncanakan meliputi luas sekitar 2000 Ha

ekonomi

dengan bentuk pengelolaan bersama antara
pemerintah dan swasta

4

Kawasan

Danau

Bandar

Khayangan

Sudut

Kawasan Danau Buatan Bandar Kayangan

Kepentingan

meliputi kawasan danau dan sekitarnya dengan

Fungsi Dan Daya

radius kurang lebih 500 m ke arah darat

Dukung
Lingkungan Hidup
5

Kawasan Bandar Raya Payung

Sudut

Kawasan ini meliputi blok Jl. Air Hitam, Jl. SM.

Sekaki

kepentingan

Amin, Jl. Naga Sakti dan Jl. Melati

pertumbuhan
ekonomi

V - 6 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
Sudut

No

Kawasan Strategis Kota

Lokasi / Batas Kawasan

6

Kawasan Pemerintahan Kota

Sudut

Kawasan

Pekanbaru

kepentingan

Kecamatan Tenayan Raya dengan luas kawasan

pertumbuhan

lebih kurang 1000 ha

Kepentingan

Pemerintahan

di

Kelurahan

Sail

ekonomi
7

Kawasan Komersial Hijau

Sudut

Kawasan ini meliputi blok Jl. Jenderal Sudirman -

kepentingan

Jl. Dt. Setia Maharja Jl. Citra/ Labersa, Jl Unggas

pertumbuhan

seluas kurang lebih 183 ha dengan tema

ekonomi

kawasan adalah untuk menampung kegiatan
komersial yang dilengkapi dengan taman kota

5.1.3.

Indikasi Program RTRW Kota Pekanbaru terkait Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Dalam Perda RTRW Kota Pekanbaru terdapat banyak indikasi program
terkait dengan perwujudan rencana pembangunan yang termuat dalam
dokumen RTRW tersebut. Beriku adalah indikasi program yang berhubungan

V - 7 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
dengan Bidang Cipta Karya yang termuat dalam Indikasi Program Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Pekanbaru Tahun 2011-2031.

V - 8 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru

Tabel Indikasi Program RTRW Kota Pekanbaru Tahun 2011-2031 Bidang Cipta Karya
Merupakan
No

Usulan Program Utama

Lokasi

KSK

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(Ya/Tidak)
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

1

Penyusunan Masterplan Air Bersih

Kota Pekanbaru

Ya

APBN, APBD Propinsi dan

Bappeda, PDAM

perkotaan

2

Pengendalian pemanfaatan air tanah

APBD Kota
Kota Pekanbaru

Ya

dalam (artesis)

3

4

7

APBD Kota

Dinas PU, BLH
PDAM

S. Siak, S. Kampar, Dana

APBN, APBD Propinsi dan

baku

Buatan

APBD Kota

Perluasan jaringan perpipaan pada

Kota Pekanbaru

Ya

Rencana pengembangan instalasi

Pembangunan kran umum

Pengendalian debit air limpasan

APBN, APBD Propinsi dan

PDAM

APBD Kota
Pekanbaru Selatan

Ya

pengolahan air bersih (IPA)
6

Dinas Pertambangan ,

Peningkatan kapasitas produksi air

seluruh kawasan terbangun.
5

APBN, APBD Propinsi dan

APBN, APBD Propinsi dan

PDAM

APBD Kota
Tenayan Raya, Rumbai,

Ya

APBN, APBD Propinsi dan

Rumbai Pesisir

APBD Kota

Kota Pekanbaru

APBN, APBD Propinsi dan

pada musim hujan dan penggunaan

V - 9 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

APBD Kota

PDAM, Dinas PU

Dinas PU

RPI2JM Kota Pekanbaru

Merupakan
No

Usulan Program Utama

Lokasi

KSK

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(5)

(6)

APBN, APBD Propinsi,

Bappeda dan DKP

(Ya/Tidak)
(1)

(2)

(3)

(4)

air tanah
8

Penyusunan Masterplan

Kota Pekanbaru

Persampahan Kota
9

Rehabilitasi dan Penambahan TPS

APBD Kota
Semua Kecamatan

APBN, APBD Propinsi,

Bappeda dan DKP

APBD Kota
10

Pengadaan Lahan TPS

Semua Kecamatan

APBN, APBD Propinsi,

Bappeda dan DKP

APBD Kota
11

Penataan dan Penyediaan Sarana

Semua Kecamatan

Pendukung TPS
12

Pemeliharaan dan Penambahan

DKP

APBD Kota
Semua Kecamatan

Sarana Pengangkutan Sampah
13

APBN, APBD Propinsi,

APBN, APBD Propinsi,

DKP dan Panitia

APBD Kota

Pengadaan Lahan
DKP dan Kecamatan

Pembangunan Pos Tempat

Kec. Payung Sekaki,

APBN, APBD Propinsi,

Pengelolaan Sampah Terpadu

Kec.Tampan, Kec.Marpoyan

APBD Kota

(TPST)

Damai, Kec. Bukit Raya,
Kec.Tenayan Raya, Kec.

V - 10 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru

Merupakan
No

Usulan Program Utama

Lokasi

KSK

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(5)

(6)

APBN, APBD Propinsi,

DKP dan Kecamatan

(Ya/Tidak)
(1)

(2)

(3)

(4)

Rumbai dan Kec. Rumbai
Pesisir
14

Penyediaan Lahan TPA

Kecamatan Rumbai

APBD Kota
15

Pembangunan Fasilitas TPA

Kecamatan Rumbai

APBN, APBD Propinsi,

DKP dan Kecamatan

APBD Kota
16

Peningkatan Pengelolaan Sampah

Kota Pekanbaru

Terpadu (3R) Skala Kawasan dan

APBN, APBD Propinsi,

DKP dan Panitia

APBD Kota

Pengadaan Lahan

APBN, APBD Propinsi,

BLH, Bappeda dan

APBD Kota

Dinas PU

APBN, APBD Propinsi,

BLH

Skala Kota
17

Pengembangan sistem perpipaan air

Kota Pekanbaru

limbah dan pengelolaan setempat
18

Pembangunan fasilitas pengolahan

Kecamatan Rumbai

limbah pada IPLT Muara Fajar.
19

APBD Kota

Pengadaan lahan pengelolahan

Kelurahan Rejosari, Kec.

APBN, APBD Propinsi,

limbah cair Kota

Tenayan Raya dan Kel. Tuah

APBD Kota

V - 11 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

BLH

RPI2JM Kota Pekanbaru

Merupakan
No

Usulan Program Utama

Lokasi

KSK

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(5)

(6)

Kelurahan Rejosari, Kec.

APBN, APBD Propinsi,

BLH

Tenayan Raya

APBD Kota

Kelurahan Rejosari, Kec.

APBN, APBD Propinsi,

Tenayan Raya.

APBD Kota

(Ya/Tidak)
(1)

(2)

(3)

(4)

Karya, Kec. Tampan
20

21

Pembangunan Instalasi IPAL

Pembangunan IPLT

BLH dan Dinas PU

Kelurahan Tuah Karya, Kec.
Tampan
22

Pengendalian pembuangan limbah

Kota Pekanbaru

rumah tangga pada saluran -saluran

APBN, APBD Propinsi,

BLH dan Dinas PU

APBD Kota

tersier.
23

Pengawasan berkala dan penertiban

Kota Pekanbaru

IPAL pada fungsi kesehatan,

APBN, APBD Propinsi,

BLH dan Dinas PU

APBD Kota

pendidikan, permukiman
padat/rusun, dan industri
24

Pembangunan MCK

Kota Pekanbaru

V - 12 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

APBN, APBD Propinsi,

BLH, DPU

RPI2JM Kota Pekanbaru

Merupakan
No

Usulan Program Utama

Lokasi

KSK

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(5)

(6)

(Ya/Tidak)
(1)

(2)

(3)

(4)

APBD Kota
25

Monitoring titik banjir /genangan

Kota Pekanbaru

APBD Kota

DPU

26

Pemeliharaan dan pembangunan

Kota Pekanbaru

APBN, APBD Propinsi,

DPU

jaringan drainase kota.
27

Pengembangan pembuatan biopori

APBD Kota
Kota Pekanbaru

APBN, APBD Propinsi,

DPU, DKP, Swasta,

APBD Kota, Swasta,

Masyarakat

Masyarakat
28

Revitalisasi kawasan cagar budaya

Kec. Senapelan

di kawasan Kota Lama.

APBN, APBD Propinsi,

BPN, Dinas

APBD Kota

TR&B,Dinas PU,
Dinas Pariwisata

29

Penyusunan Ranperda RTH

Kota Pekanbaru

APBN, APBD Propinsi,

DKP, Dinas Pertanian

APBD Kota
30

31

Pengadaan Lahan untuk RTH Publik

Penataan dan Pembangunan Taman

Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru

V - 13 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

APBN, APBD Propinsi,

BPN, DKP dan Dinas

APBD Kota

Pertanian

APBN, APBD Propinsi,

BPN, Dinas TR&B,

RPI2JM Kota Pekanbaru

Merupakan
No

Usulan Program Utama

Lokasi

KSK

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(5)

(6)

APBD Kota

Dinas PU,DKP dan

(Ya/Tidak)
(1)

(2)

(3)

Kota

(4)

Dinas Pertanian
32

Penataan Kawasan Hutan Kota

Kota Pekanbaru

APBN, APBD Propinsi,

BPN, Dinas TR&B,

APBD Kota

Dinas PU,DKP dan
Dinas Pertanian

33

Sosialisasi Pemanfaatan Pekarangan

Kota Pekanbaru

Sebagai Taman pada Semua

APBN, APBD Propinsi,

BPN, Dinas TR&B,

APBD Kota

Dinas PU,DKP dan

Bangunan
34

Penyusunan RP3KP

35

36

Dinas Pertanian
APBD Kota

DTRB

Rehabilitasi Bangunan Rumah dan

APBN, APBD Propinsi,

Bappeda, DTRB, DPU

Peremajaan Kawasan Kumuh

APBD Kota

Penataan atau relokasi kawasan

Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru

permukiman yang berada di

APBN, APBD Propinsi,

DPU

APBD Kota

sempadan sungai, kawasan lindung
37

Relokasi kawasan permukiman

V - 14 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

APBN, APBD Propinsi,

DPU

RPI2JM Kota Pekanbaru

Merupakan
No

Usulan Program Utama

Lokasi

KSK

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(5)

(6)

(Ya/Tidak)
(1)

(2)

(3)

dalam radius bahaya kecelakaan dan

(4)

APBD Kota

bahaya kebisingan.
38

Pengembangan permukiman

Pusat Kota

vertikal untuk kawasan padat
39

Penyusunan rencana rinci, zoning

APBN, APBD Propinsi,

DPU

APBD Kota, swasta
Semua kawasan strategis

map, dan panduan rancang bangun

APBN, APBD Propinsi,

Dinas TR&B

APBD Kota

kawasan strategis
40

41

Peningkatan kerja sama

Danau buatan, Kawasan

APBN, APBD Propinsi,

DTRB, DPU,

pengembangan dan pengelolaan

Industri, Kawasan BRPS,

APBD Kota, swasta

Disperindag, BPMP,

kawasan strategis

Kawasan Waterfront city

BPT

Monitoring pemanfaatan ruang pada

APBN, APBD Propinsi,

DTRB, DPU,

kawasan strategis

APBD Kota

Disperindag dan BLH

Sumber : RTRW Pekanbaru 2013-2033

V - 15 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
5.2.

ARAHAN RPJMD

5.2.1.

Kebijakan Pembangunan Daerah

5.2.1.1.

Visi

Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana
tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Pekanbaru 2005-2025, Visi Kota Pekanbaru adalah Terwujudnya Kota
Pekanbaru sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, serta Pusat
Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berlandaskan Iman dan
Taqwa.
Visi Kota Pekanbaru diatas merupakan salah satu bentuk azam dan citacita masyarakat Kota Pekanbaru yang harus diwujudkan oleh setiap Kepala
Daerah yang terpilih untuk memimpin kota Pekanbaru. Visi dan misi Kepala
Daerah terpilih merupakan visi antara yang harus memenuhi keriteria untuk
mewujudkan visi kota tersebut.
Berdasarkan Visi dan Misi Daerah Kota Pekanbaru, maka untuk periode
2012 – 2017, ditetapkan Visi Pembangunan Kota Pekanbaru adalah :

“TERWUJUDNYA PEKANBARU SEBAGAI KOTA METROPOLITAN YANG
MADANI”

Penjelasan Visi berdasarkan kata Kunci Kota Metropolitan dan Madani
adalah sebagai berikut :
1. Kota Metropolitan, adalah
Kota yang berpenduduk lebih dari satu juta jiwa yang memiliki sarana dan
prasarana yang terpadu dan memadai dengan konsep pembangunan kota
berkelanjutan (sustainable city) di bidang ekonomi, ekologi, sosial, dan politik
untuk melayani kebutuhan warga kota.

2. Madani, adalah :
Kota yang memiliki ahlak mulia, peradaban maju, modern, memiliki
kesadaran sosial yang kuat, gotong royong, toleran, dalam sistem politik yang
demokratis

dan

ditopang

oleh

supremasi

hukum

yang

berkeadilan,

berpendidikan maju, berbudaya Melayu, aman, nyaman, damai, sejahtera,
bertanggungjawab serta berlandaskan iman dan taqwa.
V - 16 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru

Visi ini mendukung visi jangka panjang Kota Pekanbaru untuk menjadikan
Kota Pekanbaru sebagai pusat perdagangan, jasa, pendidikan, dan pusat
kebudayaan Melayu. Aspek-aspek pembangunan dalam perwujudan Kota
Metropolitan yang Madani sejalan dengan visi jangka panjang Kota Pekanbaru

5.2.1.2.

Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, sesuai dengan harapan
terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani, maka disusun
Misi Pembangunan Kota Pekanbaru 2012-2017 sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu
bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.
2. Mewujudkan

masyarakat

berbudaya

melayu,

bermartabat

dan

bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki iman dan
taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang lainnya serta
hidup rukun dan damai
3. Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana jalan, air bersih,
energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan kebutuhan daerah
terutama infrastruktur pada kawasan industri, pariwisata serta daerah
pinggiran kota.
4. Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif, dan
pelestarian lingkungan hidup dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan
5. Meningkatkan

perekonomian

daerah

dan

masyarakat

dengan

meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa, dan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan dukungan fasilitas yang
memadai dan iklim usaha yang kondusif.

Dalam Misi Walikota Pekanbaru Periode 2012-2017 terdapat 6 (enam)
misi, berdasarkan analisis bahwa misi 1 (satu) dan 2 (dua) memiliki makna yang
V - 17 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
sama yaitu pengembangan sumber daya manusia, maka untuk itu dalam analisis
misi RPJMD di jadikan 5 (lima) analisis.
Kelima Misi Pembangunan Kota Pekanbaru 2012-2017 tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memiliki kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa
serta

mampu

bersaing

di

tingkat

lokal,

nasional

dan

internasional.
Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi terhadap sumber
daya manusia yang akan menjadi aset dalam pembangunan bangsa
dimasa yang akan datang. Karena itu masyarakat harus mendapatkan
pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, melalui pendidikan
berkualitas, murah, dan terjangkau melalui program wajib belajar 12
tahun. Merupakan upaya pemerintah dan masyarakat Kota Pekanbaru
untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki kualitas
kompetensi akademis yang tinggi, cerdas, bermoral, beriman,
bertaqwa, tanggap lingkungan dan memiliki skill (hard dan soft skill)
yang tinggi, sehingga mampu hidup dan bersaing di tengah masyarakat
dengan baik, mampu menjadi agen perubahan ke arah nilai-nilai yang
baik.
Disamping itu pembangunan SDM juga diarahkan pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia baik masyarakat maupun aparatur
pemerintah baik formal maupun non formal yang memiliki kompetensi
dan tingkat kesehatan yang baik, berbudi luhur yang didasari
keimanan

dan

ketaqwaan

sehingga

mampu

bersaing

serta

menciptakan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan bersih.

Misi 2 : Mewujudkan masyarakat berbudaya melayu, bermartabat dan
bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki
iman dan taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang
lainnya serta hidup rukun dan damai
Sebagai ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru merupakan miniatur
kebudayaan Melayu, pembangunan kebudayaan Melayu di Kota
V - 18 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
Pekanbaru juga memberi peluang kepada kebudayaan lain untuk
tumbuh dan ikut berkembang, sehingga perhatian khusus yang
diberikan kepada kebudayaan Melayu dapat disinergikan dengan
kebudayaan lainnya.
Menjalankan kehidupan beragama dan memiliki iman dan taqwa.
berkeadilan, rukun, dan damai adalah dengan menciptakan kehidupan
yang harmonis di tengah masyarakat. Mengingat heterogennya
pendudukan kota pekanbaru baik dalam konteks etnis, budaya, suku
dan agama, sangat berpotensi terjadinya gesekan dalam interaksi
sosial.

Misi 3 : Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana, jalan, air
bersih, energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan
kebutuhan daerah terutama infrastruktur pada kawasan industri,
pariwisata serta daerah pinggiran
Sebagai salah satu kota yang mengalami pertumbuhan yang cukup
pesat, Pekanbaru harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai
seperti jalan, air bersih, pasokan energi listrik serta penanganan
limbah yang berwawasan lingkungan. Pembangunan infrastruktur
tidak hanya dilaksanakan pada daerah di pusat kota melainkan juga
pada daerah pinggiran dan daerah industri pada daerah pinggiran
untuk terwujudnya pemerataan pembangunan di semua wilayah
sehingga pekanbaru dapat berkembang menjadi kota Metropolis.

Misi 4 : Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif,
dan

pelestarian

lingkungan

hidup

dalam

mewujudkan

pembangunan yang berkelanjutan
Penataan ruang yang memperhatikan keteraturan, harmonisasi dengan
lingkungan sekitar dan ketersediaan aksesibilitas infrastruktur dasar
seperti jalan, transportasi masal, listrik, air bersih, sekolah, lokasi
perdagangan yang terpadu. Model grid dan cluster yang terkendali
dengan arah bangunan yang naik ke atas sebagai ganti konsep
V - 19 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
pengembangan bangunan dan tataruang yang tidak lagi meluas tidak
terkendali.
Misi 5 : Meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat dengan
meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa, dan
pemberdayaan ekonomi rakyat dengan dukungan fasilitas yang
memadai dan iklim usaha yang kondusif.
Untuk meningkatkan peran swasta dalam membuka lapangan kerja
serta berusaha, maka pemerintah perlu menciptakan iklim usaha yang
kondusif sehingga investasi dari pihak swasta dapat tumbuh dan
berkembang dengan pesat.Disamping itu, keterlibatan masyarakat
secara umum dalam menciptakan lapangan kerja, akan mempercepat
daya serap terhadap tenaga kerja, untuk itu dengan memberikan
peluang berusaha kepada masyarakat melalui konsep pembangunan
dunia usaha yang bertumpu pada partisipasi masyarakat, melalui
sistem

ekonomi

kerakyatan,

akan

mempercepat

terwujudnya

kesejahteran masyarakat.

5.2.1.3.

Strategi

Berdasarkan analisa dan isu strategis yang dihadapi Kota Pekanbaru, maka
strategi pembangunan yang berkaitan dengan bidang cipta karya yang akan
dilaksanakan untuk periode 2012-2017 adalah sebagai berikut :
NO

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

Berkurangnya jumlah
Menurunkan jumlah titik genangan
1

di Kota Pekanbaru yang terencana
dan terintegrasi dengan baik

titik genangan di Kota
Pekanbaru

Menyiapkan Rencana

Terbangunnya drainase

Pembangunan Drainase dan waduk

yang terintegrasi dengan
baik
Penataan Kawasan kumuh yang

Penataan lingkungan pemukiman
2

menjadi lingkungan yang sehat dan
asri

ada di kota Pekanbaru
Terciptanya permukiman
yang sehat dan asri

Penyediaan sarana dan prasarana
permukiman sehat
Peningkatkan kualitas rumah

V - 20 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
NO

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI
masyarakat berpenghasilaan
rendah

Meningkatnya akses air

Tersedianya rencana makro

minum bagi masyarakat

penanganan air minum di kota

dengan sistem perpipaan

Pekanbaru

Terlayaninya supply air

Penetapan jangkauan wilayah

minum untuk wilayah

pelayanan air minum Pekanbaru

Pekanbaru Selatan

Selatan

Tersedianya sarana

Menyediakan sarana dan prasarana

Meningkatkan pengelolaan limbah

sanitasi bagi masyarakat

dasar sanitasi bagi masyarakat

sistem setempat dan

berpenghasilan rendah

berpenghasilan rendah

mengembangkan pengelolaan

Tersedianya sarana

limbah dengan sistem terpusat.

pengolahan limbah

3

Peningkatan Pelayanan Air Bersih

4

secara terpadu
Meningkatnya cakupan
pelayanan penanganan
5

Terwujudnya kebersihan lingkungan

persampahan

kota

Meningkatnya sistem
pengolahan

Memfasilitasi teresedianya sarana
Pengolahan limbah secara terpadu

Meningkatkan prasarana dan
sarana persampahan

Memperkuat program Reduce,
Reuse dan Recyicle (3R)

persampahan

Penetapan lokasi ruang terbuka
6

Terciptanya lingkungan kota yang

Tersedianya ruang

hijau

sehat, hijau dan asri

terbuka hijau

Meningkatnya kuantitas Ruang
Terbuka Hijau

5.2.1.4.

Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya

Arah kebijakan pembangunan bidang pekerjaan umum Kota Pekanbaru
periode 2012 – 2017 adalah sebagai berikut :
1.

Sektor Pengembangan Permukiman, dengan arah kebijakan sebagai
berikut :
a. Penyusunan rencana penataan kawasan kumuh
b. Menata Kawasan kumuh di kota Pekanbaru
c. Pembangunan sarana dan prasarana permukiman sehat

V - 21 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
d. Penyusunan norma estándar dan manual
e. Fasilitasi pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat
berpenghasilan rendah
2.

Sektor Air Minum, dengan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Menyusun

Rencana Pengelolaan

air minum di

kota

Pekanbaru
b. Penyediaan sarana air bersih terutama bagi masyarakat
miskin (SPAM mini)
c. Pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih
d. Fasilitasi pembangunan instalasi dan jaringan air bersih
Pekanbaru Selatan
3.

Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman, dengan arah kebijakan
sebagai berikut :
a. Penambahan prasarana dan sarana persampahan sesuai
dengan kebutuhan
b. Pemanfaatan teknologi pengelolaan persampahan
c. Membangun sarana dan prasarana dasar sanitasi bagi
masyarakat berpenghasilan rendah
d. Memelihara prasarana dan sarana air limbah yang ada
e. Memfasilitasi pembangunan IPAL sistim terpusat maupun
komunal dan pendukungnya
f. Penyusunan DED Drainase Kota Pekanbaru
g. Pembebasan lahan untuk waduk / embung
h. Menyusun DED Waduk/ embung

4.

i.

Membangun jaringan drainase yang terpadu

j.

Membangun waduk/embung

Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan, dengan arah kebijakan
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana ruang terbuka hijau
b. Menyediakan lahan ruang terbuka hijau

5.2.1.5.

Program Bidang Cipta Karya dan Kebutuhan Anggaran

V - 22 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kota Pekanbaru lima tahun
ke depan merupakan kelanjutan kebijakan pembangunan sebelumnya. Secara
rinci akan dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru
pada Bidang Cipta Karya, yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Arah
Kebijakan seperti dituangkan berikut:

V - 23 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru

Tabel Program Pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 Bidang Cipta Karya
No

1

2

Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan

Program Pembangunan
saluran drainase/goronggorong

Program Pengembangan
Perumahan

Indikator Kinerja
Program (outcome)

Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1

Tahun-2

Tahun-3

Tahun-4

Tahun-5

SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp

target

Rp

target

Rp

target

Rp

target

Rp

target

Rp

Terlaksananya
Perencanaan dan DED
Pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong

4.000 Ha

1,500

4.000 Ha

1,500

4.000 Ha

1,500

4.000 Ha

1,500

4.000 Ha

1,500

4.000 Ha

Dinas PU

Terbangunnya saluran
drainase/gorong-gorong

13.828 m

23,508

11.770 m

20,009

10.216 m

17,367

7.200 m

12,240

5.979 m

10,164

5.979 m

Dinas PU

Terbangunnya Box Culvert

1 Unit

215

1 Unit

215

1 Unit

215

1 Unit

215

1 Unit

215

5 unit

Dinas PU

1 kawasan

1,000

1 kawasan

1,000

1 kawasan

1,000

1 kawasan

1,000

4 kawasan

Dinas PU

1 kawasan

200

1 kawasan

200

3 kawasan

Dinas PU

Terbangunnya sarana dan
prasarana rumah
sederhana sehat
Tersusunnya norma
standar dan manual (
Tersusunnya rencana
penataaan kawasan
kumuh)

1 kawasan

200

Terbangunnya jalan
lingkungan dan saluran
lingkungan

Dinas PU

a. Jalan Lingkungan

21.700 m'

14,973

17.500 m'

12,075

15.000 m'

10,350

10.000 m'

6,900

10.000 m'

6,900

74.200 m'

Dinas PU

b. Saluran Lingkungan

2.000 m'

1,500

2.000 m'

1,500

2.000 m'

1,500

2.000 m'

1,500

2.000 m'

1,500

10.000 m

Dinas PU

3 Program Lingkungan Sehat
Perumahan

Tersedianya sarana air
bersih dan sanitasi dasar
terutama bagi masyarakat
miskin (SPAM mini)

2 lokasi

2,000

2 lokasi

2,200

2 lokasi

2,400

2 lokasi

2,600

2 lokasi

2,600

10 lokasi

Dinas PU

4

Tersosialisasinya norma,
standar, pedoman, dan
manual pencegahan
bahaya kebakaran

Program peningkatan
kesiagaan dan pencegahan
bahaya kebakaran

Terlaksananya pendidikan
dan pelatihan pertolongan
dan pencegahan bahaya
kebakaran
Terlaksananya penyuluhan
pencegahan bahaya
kebakaran

0

60

90

72

108

84

126

96

145

108

163

108

Dinas
Kebakaran

Kegiatan Rekruitmen
tenaga sukarela
pertolongan bencana
kebakaran

0

60

55

70

64

80

74

90

83

100

92

100

Dinas
Kebakaran

V - 24 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru

No

5

6

Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan

Program Perencanaan
Pengembangan Kota-Kota
Menengah dan Besar

Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan

Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)

target

Rp

target

Rp

target

Rp

target

Rp

target

Rp

Terpeliharanya Sarana dan
Prasarana Pencegahan
Bahaya Kebakaran

0

9

642

12

682

15

692

17

703

20

712

20 item

Dinas
Kebakaran

Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pencegahan
Bahaya Kebakaran

0

8

6,145

11

6,195

14

6,215

16

6,235

19

6,255

19

Dinas
Kebakaran

Meningkatnya Pelayanan
Penanggulangan Bahaya
Kebakaran

0

105

132

130

163

155

195

180

226

205

258

205 org

Dinas
Kebakaran

Terekrutnya Tenaga
Harian Lepas Pemadam
Kebakaran

0

15

200

20

250

25

300

30

350

35

400

35

Dinas
Kebakaran

Tersedianya Tanah untuk
Pos Jaga Pemadam
Kebakaran

0

1500m2

1,000

1500m2

1,000

1500m2

1,000

Terbangunnya Pos Jaga
Pemadam Kebakaran

0

1 pos

1,500

1 pos

1,500

1 pos

1,500

Tersusunnya SOS

0

set

150

1 set

150

1 set

150

1 set

150

4 set

Dinas
Kebakaran

Koordinasi perencanaan
penangan perumahan

0

1 dok

100

1 dok

100

1 dok

100

1 dok

100

1 dok

100

5 dok

Bappeda

Koordinasi penyelesaian
permasalahan penanganan
sampah perkotaan

0

1 dok

100

1 dok

100

1 dok

100

1 dok

100

1 dok

100

5 dok

Bappeda

Kordinasi penyelesaian
permasalahan air minum,
drainase dan sanitasi
perkotaan

0

1 laporan

150

1 laporan

150

1 laporan

150

1 laporan

150

1 laporan

150

5 laporan

Bappeda

Meningkatkan
jumlah angkut
sampah menjadi 600
ton

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

Indikator Kinerja
Program (outcome)

Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pengelolaan
Persampahan

Meningkatnya Operasi dan
pemeliharaan prasarana
dan sarana persampahan
(termasuk survey kondisi
persampahan untuk projek
pengolahan sampah untuk
kelistrikan)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1

1 Kegiatan5 unit dump
jumlah
truk, 5 unit amroll truk,
angkut
15 unit bin kontainer, 1
sampah
unit ekscavator, 1 unit
305 ton
buldozer, 4 unit L300

jumlah
angkut
sampah
305 ton

Tahun-2

7,000

Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(21/21=100%)-Rasio
7500
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (354 ton/720
ton = 49%)tepeliharanya TPA 1 unit

Tahun-3

Tahun-4

Tahun-5

1 Kegiatan4 unit dump
1 kegiatanPembangunan
truck roda 4, 1 unit
1 unit TPA, 3 unit amroll
ekscavator, 1 unit
8,500
7,000
truk, 10 unit bin
buldozer,2 unit amrol
kontainer, 1 unit
truck, dum truk roda 6 2
buldozer, 2 unit l300
unit, bin kontainer 6 unit
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(60/60=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (504ton/740
ton = 47%)

V - 25 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

7650

Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)

8000

Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)

8000

Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)

8000

SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp

4500 m2

Dinas
Kebakaran

3 pos

Dinas
Kebakaran

Rasio jumlah
kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total
jumlah sampah (600
ton/760 ton =
78.9%)

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

RPI2JM Kota Pekanbaru

No

Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan

Indikator Kinerja
Program (outcome)

Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)

target

Tahun-2
Rp

target

Tahun-3
Rp

target

Tahun-4
Rp

Rp

target

3400

1 kegiatan

3000

1 kegiatan

2500

1 kegiatan

1400

1 kegiatan

Terlaksananya Bimbingan
Teknis Persampahan

1 Kegiatan

440

1 Kegiatan

445

1 Kegiatan

447

1 Kegiatan

500

1 Kegiatan

250

1 Kegiatan

350

1 Kegiatan

300

1 Kegiatan

275

30 org

150

30 org

150

1 UPTD

160

rasio
10%

Terlaksananya fasilitasi
pembinaan teknik
pengolahan air limbah

1 UPTD

250

Tersusunnya DED Instalasi
Sambungan Rumah

1 DED

1,000

Terlaksananya Ganti Rugi
Lahan (Involuntary
Resettlement) pada proses
pembangunan IPAL

1 Keg

10,000

Program Pengelolaan
ruang terbuka hijau (RTH) Tertatanya Ruang Terbuka
Hijau

0

Rp

SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp

Peningkatan Produk
Pupuk Organik dari
3000 Kg/bulan

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

1 Kegiatan

1 Kegiatan

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

1 Kegiatan

5 Kegiatan

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

60 org

Tersedianya sarana dan
prasarana air limbah
(IPAL)

8

target

Tahun-5

1 kegiatan

Meningkatnya kemampuan
aparat pengelolaan
persampahan (untuk
projek pengolahan sampah
untuk kelistrikan)
Program pengembangan
kinerja pengelolaan air
minum dan air limbah

Tahun-1

Berkembangnya Teknologi
Pengolahan Persampahan produk
pupuk
(termasuk projek
pengolahan sampah untuk organik
kelistrikan)

Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan persampahan

7

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

1 UPTD

300

1 UPTD

350

1 UPTD
1 DED

1 Keg

10,000

4.250 SR

17,000

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

4.250 SR

17,000

8.500 SR

Dinas PU

4 unit MCK ++

2,000

4 unit MCK ++

2,000

4 unit MCK ++

2,000

4 unit MCK ++

2,000

4 unit MCK ++

2,000

20 unit MCK ++

Dinas PU

IPLT ( 1 kawasan)

5,000

IPLT ( 1 kawasan)

5,000

IPLT ( 1 kawasan)

5,000

IPLT ( 1 kawasan)

5,000

IPLT ( 1 kawasan)

5,000

IPLT (5 kawasan)

Dinas PU

4,500

Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (10/132=7.5%)

4,700

Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (12/142=8.4%)

4,700

Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (14/154=9%)

5,000

Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (16/168=9.5%)

5,000

Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman
(16/168=9.5%)

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (4/128=3.12%)

Terpeliharanya Ruang
Terbuka Hijau (RTH)

0

Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Program
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah yang terpelihara/jumlah Pengelolaan ruang
1,250
1,250
1,300
1,350
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
terbuka hijau
(13003/14453=94.12%)
(12000/17703=67.78%)
(13000/20953=62.04%)
(13000/21803=59.62%)
(14000/21803=64.21%) (14000/21803=64.21%)
(RTH)

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan

0

Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%

Monitoring evaluasi
RTH di 12
kecamatan 100%

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

25

Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%

V - 26 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

26

Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%

28

Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%

30

Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%

32

RPI2JM Kota Pekanbaru

No

Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan

Indikator Kinerja
Program (outcome)

Tersedianya Sarana dan
Prasarana RTH

Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)

0

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1
target

Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(4/128=3.12%)

Tahun-2
Rp

target

2,000

Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(10/132=7.5%)

Sumber : RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017

V - 27 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

Tahun-3
Rp

target

2,500

Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(12/142=8.4%)

Tahun-4
Rp

target

3,000

Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(14/154=9%)

Tahun-5
Rp

target

3,500

Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(16/168=9.5%)

Rp

4,000

SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp

Rasio jumlah taman
yang
tersedia/jumlah
taman yang ada
(16/168=9.5%)

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

RPI2JM Kota Pekanbaru
5.2.2.

Kebijakan Keuangan Daerah

Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas yang
dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD dengan
kepala daerah pada tingkat kebijakan. Berbeda dengan penyelenggaraan aspek
strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan urusan pemerintahan
dilakukan agar setiap urusan (wajib) dapat diselenggarakan setiap tahun, tidak
langsung dipengaruhi oleh visi dan misi kepala daerah terpilih. Artinya, suatu
prioritas pada beberapa urusan untuk mendukung visi dan misi serta program
kepala daerah terpilih, tidak berarti bahwa urusan lain ditinggalkan atau
diterlantarkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan
sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis
dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan
(wajib dan pilihan).Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari
perumusan strategis maupun dari rumusan permasalahan pembangunan daerah,
selanjutnya perhitungan pagu indikatif masing-masing program dipisahkan
menjadi pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan dengan
program pembangunan daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk programprogram yang berhubungan dengan pemenuhan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah. Perumusan indikasi rencana program prioritas yang
disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil verifikasi
terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD.

5.2.3.

Indikator Kinerja

Setelah program prioritas dan pendanaan diketahui langkah selanjutnya
adalah menetapkan indikator kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja daerah
bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian
visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa
jabatan. Ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah tersebut
dapat dilihat dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah,
khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan
V - 28 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome
program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat
mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir
periode RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja daerah secara teknis pada
dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang
telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact).
Penetapan

Indikator Kinerja Daerah dalam penyusunan

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun 20112015 meliputi :
1. Aspek kesejahteraan masyarakat, aspek dengan fokus kesejahteraan
masyarakat

dan

pemerataan

ekonomi,

fokus

kesejahteraan

masyarakat dan focus seni budaya dan olahraga.
2. Aspek pelayanan umum yang meliputi urusan wajib dan pilihan.
3. Aspek daya saing daerah dengan focus kemampuan ekonomi daerah,
focus fasilitas wilayah/infrastruktur, focus iklim berinvestasi dan fokus
sumberdaya manusia.

5.3.

ARAHAN PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG

5.3.1.

Ketentuan fungsi bangunan gedung

Fungsi bangunan gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan
persyaratan teknis bangunan gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan
lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan peruntukan lokasi yang
diatur dalam RTRW Kota Pekanbaru dan/atau RTBL.
Fungsi bangunan gedung meliputi:
a. Bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia tinggal;
b. Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan ibadah;
c. Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan usaha;
d. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama
sebagai tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya;
V - 29 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
e. Bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan
tinggi dan/atau tingkat risiko bahaya tinggi; dan
f. Bangunan gedung lebih dari satu fungsi.

5.3.2.

Persyaratan bangunan gedung

Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Adapun persyaratan
administratif bangunan gedung meliputi:
1. Status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak
atas tanah;
2. Status kepemilikan bangunan gedung, dan IMB.

Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:
1. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri atas:
a. persyaratan peruntukan lokasi;
b. intensitas bangunan gedung;
c. arsitektur bangunan gedung;
d. pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan gedung
tertentu;
e. rencana tata bangunan dan lingkungan.
2. persyaratan keandalan bangunan gedung terdiri atas:
a. persyaratan keselamatan;
b. persyaratan kesehatan;
c. persyaratan kenyamanan;
d. persyaratan kemudahan.

5.3.3.

Penyelenggaraan bangunan gedung

Penyelenggaraan bangunan gedung terdiri atas kegiatan pembangunan,
pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran.
1. Kegiatan pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui
proses perencanaan teknis dan proses pelaksanaan konstruksi.
V - 30 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
2. Kegiatan

pemanfaatan

bangunan

gedung

meliputi

kegiatan

pemeliharaan, perawatan, pemeriksaan secara berkala, perpanjangan
Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan pengawasan pemanfaatan bangunan
gedung.
3. Kegiatan pelestarian bangunan gedung meliputi kegiatan penetapan
dan pemanfaatan termasuk perawatan dan pemugaran serta kegiatan
pengawasannya.
4. Kegiatan pembongkaran bangunan gedung meliputi penetapan
pembongkaran dan pelaksanaan pembongkaran serta pengawasan
pembongkaran.

Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, penyelenggara bangunan
gedung wajib memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis untuk
menjamin keandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampak penting
bagi lingkungan. Penyelenggaraan bangunan gedung dapat dilaksanakan oleh
perorangan atau penyedia jasa di bidang penyelenggaraan gedung.

5.3.4.

Peran

masyarakat

dan

pembinaan

dalam

penyelenggaraan

bangunan gedung

Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat terdiri
atas:
1. Pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan
gedung;
2. Pemberian masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah daerah
dalam penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar teknis di
bidang bangunan gedung;
3. Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang
berwenang terhadap penyusunan rtbl, rencana teknis bangunan
tertentu dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
4. Pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang
mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan umum.
V - 31 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru

5.4.

ARAHAN RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KABUPATEN/KOTA (RISPAM)

5.4.1.

Rencana Sistem Pelayanan

Pelayanan air minum baik untuk kebutuhan domestik maupun non
domestik dapat diselenggarakan secara komunal melalui system perpipaan yang
umumnya dikelola oleh PDAM dan dapat pula diselenggarakan secara individual
ataupun kelompok kecil oleh masing-masing pengguna air. Namun untuk Kota
Pekanbaru, dengan kendala keterbatasan sumber air tanah maupun mata air
yang biasanya dapat dikelola dengan ekonomis secara individual, maka pilihan
pelayanan akan sangat tertumpu pada penyediaan air bersih perpipaan skala
perkotaan.
Meskipun demikian, pengembangan pelayanan melalui system perpipaan
tersebut juga tetap dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan secara
teknis, finansial maupun kelembagaan. Target pelayanan pada akhirnya adalah
sistem perpipaan dengan pengelolaan yang baik.
Rencana sistem pelayanan air minum dirumuskan berdasarkan analisis
terhadap permasalahan yang ada saat ini, baik berkaitan dengan kinerja PDAM,
ketersediaan air baku yang memiliki kriteria layak minum, dan hasil proyeksi
tingkat kebutuhan air bersih Kota Pekanbaru pada masa yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan aspek pengembangan wilayah, maka arahan rencana
pelayanan air bersih juga dilakukan dengan mempertimbangkan studi-studi air
bersih yang telah di lakukan, serta arahan rencana pengembangan kawasan
terbangun hingga 15 tahun ke depan.

5.4.2.

Rencana Pengembangan SPAM
1. Penyediaan air bersih pada masa yang akan datang dilakukan oleh
PDAM, dengan meningkatkan kinerja pelayanan melalui optimasi
pemanfaatan kapasitas produksi tersisa, serta penambahan kapasitas
produksi dan perluasan jaringan distribusi.

2. Peningkatan kapasitas sumber dengan mengoptimalkan air baku dari
Sungai Siak, Sungai Kampar dan Danau Limbungan. Saat ini sumber air
V - 32 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan

RPI2JM Kota Pekanbaru
baku berasal dari Sungai Siak dengan kapasitas produksi 400
liter/detik dan kapasitas terpasang 560 liter/detik, sedangkan dari
sumber air baku IPA Danau Limbungan mempunyai kapasitas produksi
30 liter/detik dan kapasitas terpasang 40 liter/detik.

3. Mengembangkan kapasitas dan cadangan air baku yang ada dengan
melaksanakan program terpadu lintas sektoral yang mendukung
catchment area dan peningkatan fungsi lindung kawasan/hutan
lindung.

4. Membagi wilayah pelayanan air bersih menjadi menjadi 3 (tiga) zona
yaitu :.
a. Zona I, merupakan zona pelayanan eksisting yang meliputi
kawasan Pusat Kota. Pasokan air bersih untuk zona ini akan
dipenuhi dari Sistem Pengolahan Air Bersih Tampan.
b. Zona II, merupakan zona pelayanan eksisting yang meliputi
kawasan-kawasan yang ada di Kecamatan Rumbai dan Kecamatan
Rumbai Pesisir. Pasokan air bersih untuk zona ini akan dipenuhi
dari sistem Pengolahan Air Bersih Danau Limbungan.
c. Zona III, merupakan zona pengembangan yang meliputi kawasankawasan yang