BAB V – KETERPADUAN STRATEGIS PENGEMBANGAN - DOCRPIJM 1508724083RPI2JM Pekanbaru BAB 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab Kota
RPI2JM Kota Pekanbaru
BAB V – KETERPADUAN
STRATEGIS PENGEMBANGAN
5.1.
ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW)
Kabupaten/Kota
yang
ditetapkan
oleh
Peraturan
Daerah
Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang
perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari
sudut kepentingan:
i. Pertahanan keamanan
ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup
iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang
mencakup:
i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan
pengembangan
kawasan
lindung
dan
budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang
Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
ii. Arahan
pengembangan
struktur
ruang
terkait
keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air
V - 1 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
minum,
air
limbah,
persampahan,
drainase,
RTH,
Rusunawa, maupun Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang
Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum
peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya,
sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.
d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan
struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
5.1.1.
Arahan Pola Ruang dan Struktur Ruang
Arahan rencana pola ruang dan arahan struktur ruang dalam Rencana Tata
Ruang Kabupaten/Kota menjadi guidelines (panduan) dalam perencanaan dan
pembangunan dalam suatu kabupaten/kota. RTRW Kota Pekanbaru belum
mendapatkan legalitas. Namun secara Persetujuan Substansi telah diperoleh dari
Kementerian Pekerjaan Umum.
Berikut arahan pola ruang dan struktur ruang yang berkaitan dengan
Bidang Cipta Karya berdasarkan draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Pekanbaru tahun 2011-2031 :
Tabel Arahan RTRW Kota Pekanbaru untuk Bidang Cipta Karya
No
1
Arahan Pola Ruang
Arahan Struktur Ruang
Ruang Terbuka Hijau Kota.
Sistem pengelolaan air baku untuk air
Undang-undang Nomor 26 tahun 2007
minum, Air baku yang digunakan untuk
tentang Penataan Ruang mengamanatkan
air bersih di Kota Pekanbaru berasal dari
Kota untuk menyediakan Ruang Terbuka
sungaiSiak,
Hijau (RTH) sebesar 30% dari luas
(Bandar Kayangan) dan Sungai Kampar.
wilayahnya, yang terdiri dari 20% RTH
Publik dan 10% RTH Privat.
RTH
publik
di
Kota
Pekanbaru
direncanakan meliputi kawasan seluas
kurang lebih 12.805 hektar atau sekitar
20,2 persen dari luas wilayah Kota
Pekanbaru yang terdiri atas:
V - 2 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
Danau
buatan
Limbungan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
Arahan Pola Ruang
a. daerah resapan air
Arahan Struktur Ruang
di Kecamatan
Rumbai Pesisir;
b. sempadan Sungai Siak dan anak-anak
sungainya;
c. sempadan Danau Bandar Khayangan di
Kecamatan Rumbai Pesisir;
d. pengamanan
jalur
penerbangan
Bandar Udara SSK II di Kecamatan
Marpoyan Damai;
e. sempadan
saluran
udara
listrik
tegangan tinggi dan sempadan saluran
udara listrik tegangan tinggi yang
melintasi
Kecamatan
Rumbai,
Kecamatan Rumbai Pesisir, Kecamatan
Tenayan Raya, Kecamatan Payung
Sekaki, dan Kecamatan Tampan;
f. Kawasan penyangga (buffer zone);
g. taman RT, RW, Kelurahan, Kecamatan
dan taman kota;
h. kawasan hutan kota di Kecamatan
Tenayan Raya Kecamatan Rumbai, dan
Kecamatan Payung Sekaki;
i. pemakaman
umum
dan
swasta
tersebar di semua Kecamatan;
Rencana luas RTH privat Kota Pekanbaru
luas kurang lebih 6.827 hektar atau sekitar
10,9 persen dari luas wilayah Kota
Pekanbaru, meliputi :
a. pekarangan rumah;
b. halaman perdagangan dan jasa;
c. halaman pendidikan;
d. halaman kesehatan;
e. halaman peribadatan;
f.
halaman pertahanan dan keamanan;
g. halaman perkantoran; dan
h. halaman industri.
V - 3 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
2
Arahan Pola Ruang
Arahan Struktur Ruang
Cagar Budaya,
Prasarana Drainase
Kawasan cagar budaya, yang meliputi
Rencana Pengembangan drainase meliputi
Kawasan
:
Kota
Lama
di
Kecamatan
Senapelan dengan luas kawasan kurang
lebih 14 Ha
1) Pengembangan
sistem
jaringan
drainase primer:
• Saluran primer Kota Pekanbaru
adalah Sungai Siak yang membelah
Kota Pekanbaru
• Saluran primer yang berada dalam
Kota Pekanbaru meliputi : Sungai
Sail, Umban Sari, Sungai Sibam,
Sungai Setukul, Sungai Pengambang,
Sungai Ukui, Sungai Sago, Sungai
Senapelan, Sungai Limau dan Sungai
Tampan.
• Saluran primer yang terdapat dalam
Kota
Pekanbaru
dan
menerima
masukan aliran dari saluran-saluran
sekunder dengan relatif besar sebab
letak saluran paling hilir tersebar
dlam wilayah Kota Pekanbaru.
2) Pengembangan
sistem
jaringan
drainase sekunder;
• Saluran sekunder yang menerima
masukan aliran dari saluran-saluran
tersier yang meliputi drainase jalanjalan diseluruh Kota Pekanbaru.
• Saluran drainase sekunder yang
tersebar dalam kecamatan di Kota
Pekanbaru
3) Pengembangan
sistem
jaringan
drainase tersier meliputi drainase jalan
perumahan-perumahan yang tersebar
dalam Kota Pekanbaru.
Perencanaan sistem drainase dilakukan
melalui penanganan sistem mikro dan
V - 4 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
Arahan Pola Ruang
Arahan Struktur Ruang
sistem makro. Penanganan sistem mikro
berkaitan
dengan
pembangunan
dan
pengelolaan pada masing-masing ruas
saluran
drainase.
Penanganan
makro
berkaitan dengan badan-badan air yang
akan menampung limpasan air hujan.
3
Kawasan Permukiman
Rencana
Prasarana Pengolahan Air Limbah
kawasan
Air limbah domestik Pekanbaru umumnya
peruntukan permukiman adalah seluas
dipisahkan ke dalam 2 saluran: black
kurang lebih 31.502 ha.
water and grey water. Air limbah dari
Arahan
pengembangan
pengembangan
kawasan
kegiatan
seperti
mandi,
membersihkan
mengacu
umumnya dibuang ke saluran terbuka. Air
perkembangan
saat
kecenderungan
ini,
dan
grey
dan
permukiman di Kota Pekanbaru tetap
pada
(disebut
cuci,
water)
gejala
limbah dari toilet, disebut black water,
pertumbuhan kawasan permukiman pada
mengalir langsung ke tangki septik atau
kawasan-kawasan potensial sebagai akibat
jamban jamban kering. Individu atau
terstimulasi oleh program pembangunan
rumah
pemerintah kota.
pembuangan air limbah tangki septik
tangga
yang
tidak
memiliki
langsung mengalir ke saluran atau sungai.
Metode ini biasanya digunakan oleh orang‐
orang yang tinggal berdekatan dengan
sungai atau di permukiman padat.
4
Prasarana Pengolahan Sampah
Penanganan limbah padat ini dilakukan
dengan cara:
• Penyediaan ruang (TPS dan TPA)
• Pengelolaan sampah dan penyediaan
sarana dan atau prasarana
• Pembinaan sistem pengolahan sampah
rumah tangga
• Pemberian peluang kerja sama dan atau
peluang investasi swasta:
5.1.2.
Arahan Kawasan Strategis Kota (KSK)
V - 5 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Penetapan
kawasan
strategis
kota
dinilai
berdasarkan
sudut
kepentingannya, antara lain sebagai berikut:
1. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi;
2. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan sosial
budaya;
3. kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi tinggi; dan
4. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi
daya dukung lingkungan hidup
Tabel Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) Berdasarkan RTRW
No
1
Kawasan Strategis Kota
Kawasan Meranti Pandak
Sudut
Lokasi / Batas Kawasan
Kepentingan
Sudut
Batasan wilayah sub kawasan ini adalah Jalan
kepentingan
Yos Sudaso, Jl. Sekolah, Jl. Sembilang dan Sungai
pertumbuhan
Siak. Kawasan strategis ini juga diarahkan
ekonomi
menjadi lokasi ruang terbuka hijau sebagai
pemersatu sub kawasan sekaligus menjadi
ruang terbuka hijau skala kota.
2
Kawasan
Kota
Lama
Senapelan
3
Kawasan Industri Tenayan
Sudut
Meliputi Kawasan dengan batasan wilayah Jl.
Kepentingan
Jenderal Sudirman, Jl. Ir H. Juanda, Jl. Riau, Jl.
Sosial Budaya
Panglima Undan, Sungai Siak
Sudut
Kawasan Industri Tenayan berada di Kelurahan
kepentingan
Sail, Kecamatan Tenayan Raya. Kawasan ini
pertumbuhan
direncanakan meliputi luas sekitar 2000 Ha
ekonomi
dengan bentuk pengelolaan bersama antara
pemerintah dan swasta
4
Kawasan
Danau
Bandar
Khayangan
Sudut
Kawasan Danau Buatan Bandar Kayangan
Kepentingan
meliputi kawasan danau dan sekitarnya dengan
Fungsi Dan Daya
radius kurang lebih 500 m ke arah darat
Dukung
Lingkungan Hidup
5
Kawasan Bandar Raya Payung
Sudut
Kawasan ini meliputi blok Jl. Air Hitam, Jl. SM.
Sekaki
kepentingan
Amin, Jl. Naga Sakti dan Jl. Melati
pertumbuhan
ekonomi
V - 6 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Sudut
No
Kawasan Strategis Kota
Lokasi / Batas Kawasan
6
Kawasan Pemerintahan Kota
Sudut
Kawasan
Pekanbaru
kepentingan
Kecamatan Tenayan Raya dengan luas kawasan
pertumbuhan
lebih kurang 1000 ha
Kepentingan
Pemerintahan
di
Kelurahan
Sail
ekonomi
7
Kawasan Komersial Hijau
Sudut
Kawasan ini meliputi blok Jl. Jenderal Sudirman -
kepentingan
Jl. Dt. Setia Maharja Jl. Citra/ Labersa, Jl Unggas
pertumbuhan
seluas kurang lebih 183 ha dengan tema
ekonomi
kawasan adalah untuk menampung kegiatan
komersial yang dilengkapi dengan taman kota
5.1.3.
Indikasi Program RTRW Kota Pekanbaru terkait Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Dalam Perda RTRW Kota Pekanbaru terdapat banyak indikasi program
terkait dengan perwujudan rencana pembangunan yang termuat dalam
dokumen RTRW tersebut. Beriku adalah indikasi program yang berhubungan
V - 7 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
dengan Bidang Cipta Karya yang termuat dalam Indikasi Program Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Pekanbaru Tahun 2011-2031.
V - 8 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Tabel Indikasi Program RTRW Kota Pekanbaru Tahun 2011-2031 Bidang Cipta Karya
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Penyusunan Masterplan Air Bersih
Kota Pekanbaru
Ya
APBN, APBD Propinsi dan
Bappeda, PDAM
perkotaan
2
Pengendalian pemanfaatan air tanah
APBD Kota
Kota Pekanbaru
Ya
dalam (artesis)
3
4
7
APBD Kota
Dinas PU, BLH
PDAM
S. Siak, S. Kampar, Dana
APBN, APBD Propinsi dan
baku
Buatan
APBD Kota
Perluasan jaringan perpipaan pada
Kota Pekanbaru
Ya
Rencana pengembangan instalasi
Pembangunan kran umum
Pengendalian debit air limpasan
APBN, APBD Propinsi dan
PDAM
APBD Kota
Pekanbaru Selatan
Ya
pengolahan air bersih (IPA)
6
Dinas Pertambangan ,
Peningkatan kapasitas produksi air
seluruh kawasan terbangun.
5
APBN, APBD Propinsi dan
APBN, APBD Propinsi dan
PDAM
APBD Kota
Tenayan Raya, Rumbai,
Ya
APBN, APBD Propinsi dan
Rumbai Pesisir
APBD Kota
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi dan
pada musim hujan dan penggunaan
V - 9 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
APBD Kota
PDAM, Dinas PU
Dinas PU
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
APBN, APBD Propinsi,
Bappeda dan DKP
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
air tanah
8
Penyusunan Masterplan
Kota Pekanbaru
Persampahan Kota
9
Rehabilitasi dan Penambahan TPS
APBD Kota
Semua Kecamatan
APBN, APBD Propinsi,
Bappeda dan DKP
APBD Kota
10
Pengadaan Lahan TPS
Semua Kecamatan
APBN, APBD Propinsi,
Bappeda dan DKP
APBD Kota
11
Penataan dan Penyediaan Sarana
Semua Kecamatan
Pendukung TPS
12
Pemeliharaan dan Penambahan
DKP
APBD Kota
Semua Kecamatan
Sarana Pengangkutan Sampah
13
APBN, APBD Propinsi,
APBN, APBD Propinsi,
DKP dan Panitia
APBD Kota
Pengadaan Lahan
DKP dan Kecamatan
Pembangunan Pos Tempat
Kec. Payung Sekaki,
APBN, APBD Propinsi,
Pengelolaan Sampah Terpadu
Kec.Tampan, Kec.Marpoyan
APBD Kota
(TPST)
Damai, Kec. Bukit Raya,
Kec.Tenayan Raya, Kec.
V - 10 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
APBN, APBD Propinsi,
DKP dan Kecamatan
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
Rumbai dan Kec. Rumbai
Pesisir
14
Penyediaan Lahan TPA
Kecamatan Rumbai
APBD Kota
15
Pembangunan Fasilitas TPA
Kecamatan Rumbai
APBN, APBD Propinsi,
DKP dan Kecamatan
APBD Kota
16
Peningkatan Pengelolaan Sampah
Kota Pekanbaru
Terpadu (3R) Skala Kawasan dan
APBN, APBD Propinsi,
DKP dan Panitia
APBD Kota
Pengadaan Lahan
APBN, APBD Propinsi,
BLH, Bappeda dan
APBD Kota
Dinas PU
APBN, APBD Propinsi,
BLH
Skala Kota
17
Pengembangan sistem perpipaan air
Kota Pekanbaru
limbah dan pengelolaan setempat
18
Pembangunan fasilitas pengolahan
Kecamatan Rumbai
limbah pada IPLT Muara Fajar.
19
APBD Kota
Pengadaan lahan pengelolahan
Kelurahan Rejosari, Kec.
APBN, APBD Propinsi,
limbah cair Kota
Tenayan Raya dan Kel. Tuah
APBD Kota
V - 11 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
BLH
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
Kelurahan Rejosari, Kec.
APBN, APBD Propinsi,
BLH
Tenayan Raya
APBD Kota
Kelurahan Rejosari, Kec.
APBN, APBD Propinsi,
Tenayan Raya.
APBD Kota
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
Karya, Kec. Tampan
20
21
Pembangunan Instalasi IPAL
Pembangunan IPLT
BLH dan Dinas PU
Kelurahan Tuah Karya, Kec.
Tampan
22
Pengendalian pembuangan limbah
Kota Pekanbaru
rumah tangga pada saluran -saluran
APBN, APBD Propinsi,
BLH dan Dinas PU
APBD Kota
tersier.
23
Pengawasan berkala dan penertiban
Kota Pekanbaru
IPAL pada fungsi kesehatan,
APBN, APBD Propinsi,
BLH dan Dinas PU
APBD Kota
pendidikan, permukiman
padat/rusun, dan industri
24
Pembangunan MCK
Kota Pekanbaru
V - 12 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
APBN, APBD Propinsi,
BLH, DPU
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
APBD Kota
25
Monitoring titik banjir /genangan
Kota Pekanbaru
APBD Kota
DPU
26
Pemeliharaan dan pembangunan
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi,
DPU
jaringan drainase kota.
27
Pengembangan pembuatan biopori
APBD Kota
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi,
DPU, DKP, Swasta,
APBD Kota, Swasta,
Masyarakat
Masyarakat
28
Revitalisasi kawasan cagar budaya
Kec. Senapelan
di kawasan Kota Lama.
APBN, APBD Propinsi,
BPN, Dinas
APBD Kota
TR&B,Dinas PU,
Dinas Pariwisata
29
Penyusunan Ranperda RTH
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi,
DKP, Dinas Pertanian
APBD Kota
30
31
Pengadaan Lahan untuk RTH Publik
Penataan dan Pembangunan Taman
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru
V - 13 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
APBN, APBD Propinsi,
BPN, DKP dan Dinas
APBD Kota
Pertanian
APBN, APBD Propinsi,
BPN, Dinas TR&B,
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
APBD Kota
Dinas PU,DKP dan
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
Kota
(4)
Dinas Pertanian
32
Penataan Kawasan Hutan Kota
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi,
BPN, Dinas TR&B,
APBD Kota
Dinas PU,DKP dan
Dinas Pertanian
33
Sosialisasi Pemanfaatan Pekarangan
Kota Pekanbaru
Sebagai Taman pada Semua
APBN, APBD Propinsi,
BPN, Dinas TR&B,
APBD Kota
Dinas PU,DKP dan
Bangunan
34
Penyusunan RP3KP
35
36
Dinas Pertanian
APBD Kota
DTRB
Rehabilitasi Bangunan Rumah dan
APBN, APBD Propinsi,
Bappeda, DTRB, DPU
Peremajaan Kawasan Kumuh
APBD Kota
Penataan atau relokasi kawasan
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru
permukiman yang berada di
APBN, APBD Propinsi,
DPU
APBD Kota
sempadan sungai, kawasan lindung
37
Relokasi kawasan permukiman
V - 14 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
APBN, APBD Propinsi,
DPU
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
dalam radius bahaya kecelakaan dan
(4)
APBD Kota
bahaya kebisingan.
38
Pengembangan permukiman
Pusat Kota
vertikal untuk kawasan padat
39
Penyusunan rencana rinci, zoning
APBN, APBD Propinsi,
DPU
APBD Kota, swasta
Semua kawasan strategis
map, dan panduan rancang bangun
APBN, APBD Propinsi,
Dinas TR&B
APBD Kota
kawasan strategis
40
41
Peningkatan kerja sama
Danau buatan, Kawasan
APBN, APBD Propinsi,
DTRB, DPU,
pengembangan dan pengelolaan
Industri, Kawasan BRPS,
APBD Kota, swasta
Disperindag, BPMP,
kawasan strategis
Kawasan Waterfront city
BPT
Monitoring pemanfaatan ruang pada
APBN, APBD Propinsi,
DTRB, DPU,
kawasan strategis
APBD Kota
Disperindag dan BLH
Sumber : RTRW Pekanbaru 2013-2033
V - 15 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
5.2.
ARAHAN RPJMD
5.2.1.
Kebijakan Pembangunan Daerah
5.2.1.1.
Visi
Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana
tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Pekanbaru 2005-2025, Visi Kota Pekanbaru adalah Terwujudnya Kota
Pekanbaru sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, serta Pusat
Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berlandaskan Iman dan
Taqwa.
Visi Kota Pekanbaru diatas merupakan salah satu bentuk azam dan citacita masyarakat Kota Pekanbaru yang harus diwujudkan oleh setiap Kepala
Daerah yang terpilih untuk memimpin kota Pekanbaru. Visi dan misi Kepala
Daerah terpilih merupakan visi antara yang harus memenuhi keriteria untuk
mewujudkan visi kota tersebut.
Berdasarkan Visi dan Misi Daerah Kota Pekanbaru, maka untuk periode
2012 – 2017, ditetapkan Visi Pembangunan Kota Pekanbaru adalah :
“TERWUJUDNYA PEKANBARU SEBAGAI KOTA METROPOLITAN YANG
MADANI”
Penjelasan Visi berdasarkan kata Kunci Kota Metropolitan dan Madani
adalah sebagai berikut :
1. Kota Metropolitan, adalah
Kota yang berpenduduk lebih dari satu juta jiwa yang memiliki sarana dan
prasarana yang terpadu dan memadai dengan konsep pembangunan kota
berkelanjutan (sustainable city) di bidang ekonomi, ekologi, sosial, dan politik
untuk melayani kebutuhan warga kota.
2. Madani, adalah :
Kota yang memiliki ahlak mulia, peradaban maju, modern, memiliki
kesadaran sosial yang kuat, gotong royong, toleran, dalam sistem politik yang
demokratis
dan
ditopang
oleh
supremasi
hukum
yang
berkeadilan,
berpendidikan maju, berbudaya Melayu, aman, nyaman, damai, sejahtera,
bertanggungjawab serta berlandaskan iman dan taqwa.
V - 16 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Visi ini mendukung visi jangka panjang Kota Pekanbaru untuk menjadikan
Kota Pekanbaru sebagai pusat perdagangan, jasa, pendidikan, dan pusat
kebudayaan Melayu. Aspek-aspek pembangunan dalam perwujudan Kota
Metropolitan yang Madani sejalan dengan visi jangka panjang Kota Pekanbaru
5.2.1.2.
Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, sesuai dengan harapan
terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani, maka disusun
Misi Pembangunan Kota Pekanbaru 2012-2017 sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu
bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.
2. Mewujudkan
masyarakat
berbudaya
melayu,
bermartabat
dan
bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki iman dan
taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang lainnya serta
hidup rukun dan damai
3. Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana jalan, air bersih,
energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan kebutuhan daerah
terutama infrastruktur pada kawasan industri, pariwisata serta daerah
pinggiran kota.
4. Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif, dan
pelestarian lingkungan hidup dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan
5. Meningkatkan
perekonomian
daerah
dan
masyarakat
dengan
meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa, dan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan dukungan fasilitas yang
memadai dan iklim usaha yang kondusif.
Dalam Misi Walikota Pekanbaru Periode 2012-2017 terdapat 6 (enam)
misi, berdasarkan analisis bahwa misi 1 (satu) dan 2 (dua) memiliki makna yang
V - 17 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
sama yaitu pengembangan sumber daya manusia, maka untuk itu dalam analisis
misi RPJMD di jadikan 5 (lima) analisis.
Kelima Misi Pembangunan Kota Pekanbaru 2012-2017 tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memiliki kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa
serta
mampu
bersaing
di
tingkat
lokal,
nasional
dan
internasional.
Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi terhadap sumber
daya manusia yang akan menjadi aset dalam pembangunan bangsa
dimasa yang akan datang. Karena itu masyarakat harus mendapatkan
pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, melalui pendidikan
berkualitas, murah, dan terjangkau melalui program wajib belajar 12
tahun. Merupakan upaya pemerintah dan masyarakat Kota Pekanbaru
untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki kualitas
kompetensi akademis yang tinggi, cerdas, bermoral, beriman,
bertaqwa, tanggap lingkungan dan memiliki skill (hard dan soft skill)
yang tinggi, sehingga mampu hidup dan bersaing di tengah masyarakat
dengan baik, mampu menjadi agen perubahan ke arah nilai-nilai yang
baik.
Disamping itu pembangunan SDM juga diarahkan pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia baik masyarakat maupun aparatur
pemerintah baik formal maupun non formal yang memiliki kompetensi
dan tingkat kesehatan yang baik, berbudi luhur yang didasari
keimanan
dan
ketaqwaan
sehingga
mampu
bersaing
serta
menciptakan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan bersih.
Misi 2 : Mewujudkan masyarakat berbudaya melayu, bermartabat dan
bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki
iman dan taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang
lainnya serta hidup rukun dan damai
Sebagai ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru merupakan miniatur
kebudayaan Melayu, pembangunan kebudayaan Melayu di Kota
V - 18 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Pekanbaru juga memberi peluang kepada kebudayaan lain untuk
tumbuh dan ikut berkembang, sehingga perhatian khusus yang
diberikan kepada kebudayaan Melayu dapat disinergikan dengan
kebudayaan lainnya.
Menjalankan kehidupan beragama dan memiliki iman dan taqwa.
berkeadilan, rukun, dan damai adalah dengan menciptakan kehidupan
yang harmonis di tengah masyarakat. Mengingat heterogennya
pendudukan kota pekanbaru baik dalam konteks etnis, budaya, suku
dan agama, sangat berpotensi terjadinya gesekan dalam interaksi
sosial.
Misi 3 : Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana, jalan, air
bersih, energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan
kebutuhan daerah terutama infrastruktur pada kawasan industri,
pariwisata serta daerah pinggiran
Sebagai salah satu kota yang mengalami pertumbuhan yang cukup
pesat, Pekanbaru harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai
seperti jalan, air bersih, pasokan energi listrik serta penanganan
limbah yang berwawasan lingkungan. Pembangunan infrastruktur
tidak hanya dilaksanakan pada daerah di pusat kota melainkan juga
pada daerah pinggiran dan daerah industri pada daerah pinggiran
untuk terwujudnya pemerataan pembangunan di semua wilayah
sehingga pekanbaru dapat berkembang menjadi kota Metropolis.
Misi 4 : Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif,
dan
pelestarian
lingkungan
hidup
dalam
mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan
Penataan ruang yang memperhatikan keteraturan, harmonisasi dengan
lingkungan sekitar dan ketersediaan aksesibilitas infrastruktur dasar
seperti jalan, transportasi masal, listrik, air bersih, sekolah, lokasi
perdagangan yang terpadu. Model grid dan cluster yang terkendali
dengan arah bangunan yang naik ke atas sebagai ganti konsep
V - 19 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
pengembangan bangunan dan tataruang yang tidak lagi meluas tidak
terkendali.
Misi 5 : Meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat dengan
meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa, dan
pemberdayaan ekonomi rakyat dengan dukungan fasilitas yang
memadai dan iklim usaha yang kondusif.
Untuk meningkatkan peran swasta dalam membuka lapangan kerja
serta berusaha, maka pemerintah perlu menciptakan iklim usaha yang
kondusif sehingga investasi dari pihak swasta dapat tumbuh dan
berkembang dengan pesat.Disamping itu, keterlibatan masyarakat
secara umum dalam menciptakan lapangan kerja, akan mempercepat
daya serap terhadap tenaga kerja, untuk itu dengan memberikan
peluang berusaha kepada masyarakat melalui konsep pembangunan
dunia usaha yang bertumpu pada partisipasi masyarakat, melalui
sistem
ekonomi
kerakyatan,
akan
mempercepat
terwujudnya
kesejahteran masyarakat.
5.2.1.3.
Strategi
Berdasarkan analisa dan isu strategis yang dihadapi Kota Pekanbaru, maka
strategi pembangunan yang berkaitan dengan bidang cipta karya yang akan
dilaksanakan untuk periode 2012-2017 adalah sebagai berikut :
NO
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
Berkurangnya jumlah
Menurunkan jumlah titik genangan
1
di Kota Pekanbaru yang terencana
dan terintegrasi dengan baik
titik genangan di Kota
Pekanbaru
Menyiapkan Rencana
Terbangunnya drainase
Pembangunan Drainase dan waduk
yang terintegrasi dengan
baik
Penataan Kawasan kumuh yang
Penataan lingkungan pemukiman
2
menjadi lingkungan yang sehat dan
asri
ada di kota Pekanbaru
Terciptanya permukiman
yang sehat dan asri
Penyediaan sarana dan prasarana
permukiman sehat
Peningkatkan kualitas rumah
V - 20 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
NO
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
masyarakat berpenghasilaan
rendah
Meningkatnya akses air
Tersedianya rencana makro
minum bagi masyarakat
penanganan air minum di kota
dengan sistem perpipaan
Pekanbaru
Terlayaninya supply air
Penetapan jangkauan wilayah
minum untuk wilayah
pelayanan air minum Pekanbaru
Pekanbaru Selatan
Selatan
Tersedianya sarana
Menyediakan sarana dan prasarana
Meningkatkan pengelolaan limbah
sanitasi bagi masyarakat
dasar sanitasi bagi masyarakat
sistem setempat dan
berpenghasilan rendah
berpenghasilan rendah
mengembangkan pengelolaan
Tersedianya sarana
limbah dengan sistem terpusat.
pengolahan limbah
3
Peningkatan Pelayanan Air Bersih
4
secara terpadu
Meningkatnya cakupan
pelayanan penanganan
5
Terwujudnya kebersihan lingkungan
persampahan
kota
Meningkatnya sistem
pengolahan
Memfasilitasi teresedianya sarana
Pengolahan limbah secara terpadu
Meningkatkan prasarana dan
sarana persampahan
Memperkuat program Reduce,
Reuse dan Recyicle (3R)
persampahan
Penetapan lokasi ruang terbuka
6
Terciptanya lingkungan kota yang
Tersedianya ruang
hijau
sehat, hijau dan asri
terbuka hijau
Meningkatnya kuantitas Ruang
Terbuka Hijau
5.2.1.4.
Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya
Arah kebijakan pembangunan bidang pekerjaan umum Kota Pekanbaru
periode 2012 – 2017 adalah sebagai berikut :
1.
Sektor Pengembangan Permukiman, dengan arah kebijakan sebagai
berikut :
a. Penyusunan rencana penataan kawasan kumuh
b. Menata Kawasan kumuh di kota Pekanbaru
c. Pembangunan sarana dan prasarana permukiman sehat
V - 21 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
d. Penyusunan norma estándar dan manual
e. Fasilitasi pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat
berpenghasilan rendah
2.
Sektor Air Minum, dengan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Menyusun
Rencana Pengelolaan
air minum di
kota
Pekanbaru
b. Penyediaan sarana air bersih terutama bagi masyarakat
miskin (SPAM mini)
c. Pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih
d. Fasilitasi pembangunan instalasi dan jaringan air bersih
Pekanbaru Selatan
3.
Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman, dengan arah kebijakan
sebagai berikut :
a. Penambahan prasarana dan sarana persampahan sesuai
dengan kebutuhan
b. Pemanfaatan teknologi pengelolaan persampahan
c. Membangun sarana dan prasarana dasar sanitasi bagi
masyarakat berpenghasilan rendah
d. Memelihara prasarana dan sarana air limbah yang ada
e. Memfasilitasi pembangunan IPAL sistim terpusat maupun
komunal dan pendukungnya
f. Penyusunan DED Drainase Kota Pekanbaru
g. Pembebasan lahan untuk waduk / embung
h. Menyusun DED Waduk/ embung
4.
i.
Membangun jaringan drainase yang terpadu
j.
Membangun waduk/embung
Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan, dengan arah kebijakan
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana ruang terbuka hijau
b. Menyediakan lahan ruang terbuka hijau
5.2.1.5.
Program Bidang Cipta Karya dan Kebutuhan Anggaran
V - 22 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kota Pekanbaru lima tahun
ke depan merupakan kelanjutan kebijakan pembangunan sebelumnya. Secara
rinci akan dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru
pada Bidang Cipta Karya, yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Arah
Kebijakan seperti dituangkan berikut:
V - 23 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Tabel Program Pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 Bidang Cipta Karya
No
1
2
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Program Pembangunan
saluran drainase/goronggorong
Program Pengembangan
Perumahan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1
Tahun-2
Tahun-3
Tahun-4
Tahun-5
SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
Terlaksananya
Perencanaan dan DED
Pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
Dinas PU
Terbangunnya saluran
drainase/gorong-gorong
13.828 m
23,508
11.770 m
20,009
10.216 m
17,367
7.200 m
12,240
5.979 m
10,164
5.979 m
Dinas PU
Terbangunnya Box Culvert
1 Unit
215
1 Unit
215
1 Unit
215
1 Unit
215
1 Unit
215
5 unit
Dinas PU
1 kawasan
1,000
1 kawasan
1,000
1 kawasan
1,000
1 kawasan
1,000
4 kawasan
Dinas PU
1 kawasan
200
1 kawasan
200
3 kawasan
Dinas PU
Terbangunnya sarana dan
prasarana rumah
sederhana sehat
Tersusunnya norma
standar dan manual (
Tersusunnya rencana
penataaan kawasan
kumuh)
1 kawasan
200
Terbangunnya jalan
lingkungan dan saluran
lingkungan
Dinas PU
a. Jalan Lingkungan
21.700 m'
14,973
17.500 m'
12,075
15.000 m'
10,350
10.000 m'
6,900
10.000 m'
6,900
74.200 m'
Dinas PU
b. Saluran Lingkungan
2.000 m'
1,500
2.000 m'
1,500
2.000 m'
1,500
2.000 m'
1,500
2.000 m'
1,500
10.000 m
Dinas PU
3 Program Lingkungan Sehat
Perumahan
Tersedianya sarana air
bersih dan sanitasi dasar
terutama bagi masyarakat
miskin (SPAM mini)
2 lokasi
2,000
2 lokasi
2,200
2 lokasi
2,400
2 lokasi
2,600
2 lokasi
2,600
10 lokasi
Dinas PU
4
Tersosialisasinya norma,
standar, pedoman, dan
manual pencegahan
bahaya kebakaran
Program peningkatan
kesiagaan dan pencegahan
bahaya kebakaran
Terlaksananya pendidikan
dan pelatihan pertolongan
dan pencegahan bahaya
kebakaran
Terlaksananya penyuluhan
pencegahan bahaya
kebakaran
0
60
90
72
108
84
126
96
145
108
163
108
Dinas
Kebakaran
Kegiatan Rekruitmen
tenaga sukarela
pertolongan bencana
kebakaran
0
60
55
70
64
80
74
90
83
100
92
100
Dinas
Kebakaran
V - 24 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
5
6
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Program Perencanaan
Pengembangan Kota-Kota
Menengah dan Besar
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
Terpeliharanya Sarana dan
Prasarana Pencegahan
Bahaya Kebakaran
0
9
642
12
682
15
692
17
703
20
712
20 item
Dinas
Kebakaran
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pencegahan
Bahaya Kebakaran
0
8
6,145
11
6,195
14
6,215
16
6,235
19
6,255
19
Dinas
Kebakaran
Meningkatnya Pelayanan
Penanggulangan Bahaya
Kebakaran
0
105
132
130
163
155
195
180
226
205
258
205 org
Dinas
Kebakaran
Terekrutnya Tenaga
Harian Lepas Pemadam
Kebakaran
0
15
200
20
250
25
300
30
350
35
400
35
Dinas
Kebakaran
Tersedianya Tanah untuk
Pos Jaga Pemadam
Kebakaran
0
1500m2
1,000
1500m2
1,000
1500m2
1,000
Terbangunnya Pos Jaga
Pemadam Kebakaran
0
1 pos
1,500
1 pos
1,500
1 pos
1,500
Tersusunnya SOS
0
set
150
1 set
150
1 set
150
1 set
150
4 set
Dinas
Kebakaran
Koordinasi perencanaan
penangan perumahan
0
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
5 dok
Bappeda
Koordinasi penyelesaian
permasalahan penanganan
sampah perkotaan
0
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
5 dok
Bappeda
Kordinasi penyelesaian
permasalahan air minum,
drainase dan sanitasi
perkotaan
0
1 laporan
150
1 laporan
150
1 laporan
150
1 laporan
150
1 laporan
150
5 laporan
Bappeda
Meningkatkan
jumlah angkut
sampah menjadi 600
ton
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pengelolaan
Persampahan
Meningkatnya Operasi dan
pemeliharaan prasarana
dan sarana persampahan
(termasuk survey kondisi
persampahan untuk projek
pengolahan sampah untuk
kelistrikan)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1
1 Kegiatan5 unit dump
jumlah
truk, 5 unit amroll truk,
angkut
15 unit bin kontainer, 1
sampah
unit ekscavator, 1 unit
305 ton
buldozer, 4 unit L300
jumlah
angkut
sampah
305 ton
Tahun-2
7,000
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(21/21=100%)-Rasio
7500
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (354 ton/720
ton = 49%)tepeliharanya TPA 1 unit
Tahun-3
Tahun-4
Tahun-5
1 Kegiatan4 unit dump
1 kegiatanPembangunan
truck roda 4, 1 unit
1 unit TPA, 3 unit amroll
ekscavator, 1 unit
8,500
7,000
truk, 10 unit bin
buldozer,2 unit amrol
kontainer, 1 unit
truck, dum truk roda 6 2
buldozer, 2 unit l300
unit, bin kontainer 6 unit
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(60/60=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (504ton/740
ton = 47%)
V - 25 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
7650
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)
8000
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)
8000
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)
8000
SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp
4500 m2
Dinas
Kebakaran
3 pos
Dinas
Kebakaran
Rasio jumlah
kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total
jumlah sampah (600
ton/760 ton =
78.9%)
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)
target
Tahun-2
Rp
target
Tahun-3
Rp
target
Tahun-4
Rp
Rp
target
3400
1 kegiatan
3000
1 kegiatan
2500
1 kegiatan
1400
1 kegiatan
Terlaksananya Bimbingan
Teknis Persampahan
1 Kegiatan
440
1 Kegiatan
445
1 Kegiatan
447
1 Kegiatan
500
1 Kegiatan
250
1 Kegiatan
350
1 Kegiatan
300
1 Kegiatan
275
30 org
150
30 org
150
1 UPTD
160
rasio
10%
Terlaksananya fasilitasi
pembinaan teknik
pengolahan air limbah
1 UPTD
250
Tersusunnya DED Instalasi
Sambungan Rumah
1 DED
1,000
Terlaksananya Ganti Rugi
Lahan (Involuntary
Resettlement) pada proses
pembangunan IPAL
1 Keg
10,000
Program Pengelolaan
ruang terbuka hijau (RTH) Tertatanya Ruang Terbuka
Hijau
0
Rp
SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp
Peningkatan Produk
Pupuk Organik dari
3000 Kg/bulan
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
1 Kegiatan
5 Kegiatan
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
60 org
Tersedianya sarana dan
prasarana air limbah
(IPAL)
8
target
Tahun-5
1 kegiatan
Meningkatnya kemampuan
aparat pengelolaan
persampahan (untuk
projek pengolahan sampah
untuk kelistrikan)
Program pengembangan
kinerja pengelolaan air
minum dan air limbah
Tahun-1
Berkembangnya Teknologi
Pengolahan Persampahan produk
pupuk
(termasuk projek
pengolahan sampah untuk organik
kelistrikan)
Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan persampahan
7
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
1 UPTD
300
1 UPTD
350
1 UPTD
1 DED
1 Keg
10,000
4.250 SR
17,000
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
4.250 SR
17,000
8.500 SR
Dinas PU
4 unit MCK ++
2,000
4 unit MCK ++
2,000
4 unit MCK ++
2,000
4 unit MCK ++
2,000
4 unit MCK ++
2,000
20 unit MCK ++
Dinas PU
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT (5 kawasan)
Dinas PU
4,500
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (10/132=7.5%)
4,700
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (12/142=8.4%)
4,700
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (14/154=9%)
5,000
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (16/168=9.5%)
5,000
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman
(16/168=9.5%)
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (4/128=3.12%)
Terpeliharanya Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
0
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Program
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah yang terpelihara/jumlah Pengelolaan ruang
1,250
1,250
1,300
1,350
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
terbuka hijau
(13003/14453=94.12%)
(12000/17703=67.78%)
(13000/20953=62.04%)
(13000/21803=59.62%)
(14000/21803=64.21%) (14000/21803=64.21%)
(RTH)
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan
0
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
Monitoring evaluasi
RTH di 12
kecamatan 100%
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
25
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
V - 26 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
26
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
28
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
30
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
32
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Tersedianya Sarana dan
Prasarana RTH
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)
0
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1
target
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(4/128=3.12%)
Tahun-2
Rp
target
2,000
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(10/132=7.5%)
Sumber : RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
V - 27 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
Tahun-3
Rp
target
2,500
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(12/142=8.4%)
Tahun-4
Rp
target
3,000
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(14/154=9%)
Tahun-5
Rp
target
3,500
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(16/168=9.5%)
Rp
4,000
SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp
Rasio jumlah taman
yang
tersedia/jumlah
taman yang ada
(16/168=9.5%)
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
RPI2JM Kota Pekanbaru
5.2.2.
Kebijakan Keuangan Daerah
Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas yang
dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD dengan
kepala daerah pada tingkat kebijakan. Berbeda dengan penyelenggaraan aspek
strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan urusan pemerintahan
dilakukan agar setiap urusan (wajib) dapat diselenggarakan setiap tahun, tidak
langsung dipengaruhi oleh visi dan misi kepala daerah terpilih. Artinya, suatu
prioritas pada beberapa urusan untuk mendukung visi dan misi serta program
kepala daerah terpilih, tidak berarti bahwa urusan lain ditinggalkan atau
diterlantarkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan
sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis
dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan
(wajib dan pilihan).Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari
perumusan strategis maupun dari rumusan permasalahan pembangunan daerah,
selanjutnya perhitungan pagu indikatif masing-masing program dipisahkan
menjadi pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan dengan
program pembangunan daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk programprogram yang berhubungan dengan pemenuhan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah. Perumusan indikasi rencana program prioritas yang
disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil verifikasi
terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD.
5.2.3.
Indikator Kinerja
Setelah program prioritas dan pendanaan diketahui langkah selanjutnya
adalah menetapkan indikator kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja daerah
bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian
visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa
jabatan. Ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah tersebut
dapat dilihat dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah,
khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan
V - 28 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome
program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat
mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir
periode RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja daerah secara teknis pada
dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang
telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact).
Penetapan
Indikator Kinerja Daerah dalam penyusunan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun 20112015 meliputi :
1. Aspek kesejahteraan masyarakat, aspek dengan fokus kesejahteraan
masyarakat
dan
pemerataan
ekonomi,
fokus
kesejahteraan
masyarakat dan focus seni budaya dan olahraga.
2. Aspek pelayanan umum yang meliputi urusan wajib dan pilihan.
3. Aspek daya saing daerah dengan focus kemampuan ekonomi daerah,
focus fasilitas wilayah/infrastruktur, focus iklim berinvestasi dan fokus
sumberdaya manusia.
5.3.
ARAHAN PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
5.3.1.
Ketentuan fungsi bangunan gedung
Fungsi bangunan gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan
persyaratan teknis bangunan gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan
lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan peruntukan lokasi yang
diatur dalam RTRW Kota Pekanbaru dan/atau RTBL.
Fungsi bangunan gedung meliputi:
a. Bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia tinggal;
b. Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan ibadah;
c. Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan usaha;
d. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama
sebagai tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya;
V - 29 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
e. Bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan
tinggi dan/atau tingkat risiko bahaya tinggi; dan
f. Bangunan gedung lebih dari satu fungsi.
5.3.2.
Persyaratan bangunan gedung
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Adapun persyaratan
administratif bangunan gedung meliputi:
1. Status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak
atas tanah;
2. Status kepemilikan bangunan gedung, dan IMB.
Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:
1. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri atas:
a. persyaratan peruntukan lokasi;
b. intensitas bangunan gedung;
c. arsitektur bangunan gedung;
d. pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan gedung
tertentu;
e. rencana tata bangunan dan lingkungan.
2. persyaratan keandalan bangunan gedung terdiri atas:
a. persyaratan keselamatan;
b. persyaratan kesehatan;
c. persyaratan kenyamanan;
d. persyaratan kemudahan.
5.3.3.
Penyelenggaraan bangunan gedung
Penyelenggaraan bangunan gedung terdiri atas kegiatan pembangunan,
pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran.
1. Kegiatan pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui
proses perencanaan teknis dan proses pelaksanaan konstruksi.
V - 30 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
2. Kegiatan
pemanfaatan
bangunan
gedung
meliputi
kegiatan
pemeliharaan, perawatan, pemeriksaan secara berkala, perpanjangan
Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan pengawasan pemanfaatan bangunan
gedung.
3. Kegiatan pelestarian bangunan gedung meliputi kegiatan penetapan
dan pemanfaatan termasuk perawatan dan pemugaran serta kegiatan
pengawasannya.
4. Kegiatan pembongkaran bangunan gedung meliputi penetapan
pembongkaran dan pelaksanaan pembongkaran serta pengawasan
pembongkaran.
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, penyelenggara bangunan
gedung wajib memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis untuk
menjamin keandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampak penting
bagi lingkungan. Penyelenggaraan bangunan gedung dapat dilaksanakan oleh
perorangan atau penyedia jasa di bidang penyelenggaraan gedung.
5.3.4.
Peran
masyarakat
dan
pembinaan
dalam
penyelenggaraan
bangunan gedung
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat terdiri
atas:
1. Pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan
gedung;
2. Pemberian masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah daerah
dalam penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar teknis di
bidang bangunan gedung;
3. Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang
berwenang terhadap penyusunan rtbl, rencana teknis bangunan
tertentu dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
4. Pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang
mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan umum.
V - 31 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
5.4.
ARAHAN RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KABUPATEN/KOTA (RISPAM)
5.4.1.
Rencana Sistem Pelayanan
Pelayanan air minum baik untuk kebutuhan domestik maupun non
domestik dapat diselenggarakan secara komunal melalui system perpipaan yang
umumnya dikelola oleh PDAM dan dapat pula diselenggarakan secara individual
ataupun kelompok kecil oleh masing-masing pengguna air. Namun untuk Kota
Pekanbaru, dengan kendala keterbatasan sumber air tanah maupun mata air
yang biasanya dapat dikelola dengan ekonomis secara individual, maka pilihan
pelayanan akan sangat tertumpu pada penyediaan air bersih perpipaan skala
perkotaan.
Meskipun demikian, pengembangan pelayanan melalui system perpipaan
tersebut juga tetap dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan secara
teknis, finansial maupun kelembagaan. Target pelayanan pada akhirnya adalah
sistem perpipaan dengan pengelolaan yang baik.
Rencana sistem pelayanan air minum dirumuskan berdasarkan analisis
terhadap permasalahan yang ada saat ini, baik berkaitan dengan kinerja PDAM,
ketersediaan air baku yang memiliki kriteria layak minum, dan hasil proyeksi
tingkat kebutuhan air bersih Kota Pekanbaru pada masa yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan aspek pengembangan wilayah, maka arahan rencana
pelayanan air bersih juga dilakukan dengan mempertimbangkan studi-studi air
bersih yang telah di lakukan, serta arahan rencana pengembangan kawasan
terbangun hingga 15 tahun ke depan.
5.4.2.
Rencana Pengembangan SPAM
1. Penyediaan air bersih pada masa yang akan datang dilakukan oleh
PDAM, dengan meningkatkan kinerja pelayanan melalui optimasi
pemanfaatan kapasitas produksi tersisa, serta penambahan kapasitas
produksi dan perluasan jaringan distribusi.
2. Peningkatan kapasitas sumber dengan mengoptimalkan air baku dari
Sungai Siak, Sungai Kampar dan Danau Limbungan. Saat ini sumber air
V - 32 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
baku berasal dari Sungai Siak dengan kapasitas produksi 400
liter/detik dan kapasitas terpasang 560 liter/detik, sedangkan dari
sumber air baku IPA Danau Limbungan mempunyai kapasitas produksi
30 liter/detik dan kapasitas terpasang 40 liter/detik.
3. Mengembangkan kapasitas dan cadangan air baku yang ada dengan
melaksanakan program terpadu lintas sektoral yang mendukung
catchment area dan peningkatan fungsi lindung kawasan/hutan
lindung.
4. Membagi wilayah pelayanan air bersih menjadi menjadi 3 (tiga) zona
yaitu :.
a. Zona I, merupakan zona pelayanan eksisting yang meliputi
kawasan Pusat Kota. Pasokan air bersih untuk zona ini akan
dipenuhi dari Sistem Pengolahan Air Bersih Tampan.
b. Zona II, merupakan zona pelayanan eksisting yang meliputi
kawasan-kawasan yang ada di Kecamatan Rumbai dan Kecamatan
Rumbai Pesisir. Pasokan air bersih untuk zona ini akan dipenuhi
dari sistem Pengolahan Air Bersih Danau Limbungan.
c. Zona III, merupakan zona pengembangan yang meliputi kawasankawasan yang
BAB V – KETERPADUAN
STRATEGIS PENGEMBANGAN
5.1.
ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW)
Kabupaten/Kota
yang
ditetapkan
oleh
Peraturan
Daerah
Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang
perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari
sudut kepentingan:
i. Pertahanan keamanan
ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup
iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang
mencakup:
i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan
pengembangan
kawasan
lindung
dan
budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang
Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
ii. Arahan
pengembangan
struktur
ruang
terkait
keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air
V - 1 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
minum,
air
limbah,
persampahan,
drainase,
RTH,
Rusunawa, maupun Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang
Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum
peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya,
sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.
d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan
struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
5.1.1.
Arahan Pola Ruang dan Struktur Ruang
Arahan rencana pola ruang dan arahan struktur ruang dalam Rencana Tata
Ruang Kabupaten/Kota menjadi guidelines (panduan) dalam perencanaan dan
pembangunan dalam suatu kabupaten/kota. RTRW Kota Pekanbaru belum
mendapatkan legalitas. Namun secara Persetujuan Substansi telah diperoleh dari
Kementerian Pekerjaan Umum.
Berikut arahan pola ruang dan struktur ruang yang berkaitan dengan
Bidang Cipta Karya berdasarkan draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Pekanbaru tahun 2011-2031 :
Tabel Arahan RTRW Kota Pekanbaru untuk Bidang Cipta Karya
No
1
Arahan Pola Ruang
Arahan Struktur Ruang
Ruang Terbuka Hijau Kota.
Sistem pengelolaan air baku untuk air
Undang-undang Nomor 26 tahun 2007
minum, Air baku yang digunakan untuk
tentang Penataan Ruang mengamanatkan
air bersih di Kota Pekanbaru berasal dari
Kota untuk menyediakan Ruang Terbuka
sungaiSiak,
Hijau (RTH) sebesar 30% dari luas
(Bandar Kayangan) dan Sungai Kampar.
wilayahnya, yang terdiri dari 20% RTH
Publik dan 10% RTH Privat.
RTH
publik
di
Kota
Pekanbaru
direncanakan meliputi kawasan seluas
kurang lebih 12.805 hektar atau sekitar
20,2 persen dari luas wilayah Kota
Pekanbaru yang terdiri atas:
V - 2 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
Danau
buatan
Limbungan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
Arahan Pola Ruang
a. daerah resapan air
Arahan Struktur Ruang
di Kecamatan
Rumbai Pesisir;
b. sempadan Sungai Siak dan anak-anak
sungainya;
c. sempadan Danau Bandar Khayangan di
Kecamatan Rumbai Pesisir;
d. pengamanan
jalur
penerbangan
Bandar Udara SSK II di Kecamatan
Marpoyan Damai;
e. sempadan
saluran
udara
listrik
tegangan tinggi dan sempadan saluran
udara listrik tegangan tinggi yang
melintasi
Kecamatan
Rumbai,
Kecamatan Rumbai Pesisir, Kecamatan
Tenayan Raya, Kecamatan Payung
Sekaki, dan Kecamatan Tampan;
f. Kawasan penyangga (buffer zone);
g. taman RT, RW, Kelurahan, Kecamatan
dan taman kota;
h. kawasan hutan kota di Kecamatan
Tenayan Raya Kecamatan Rumbai, dan
Kecamatan Payung Sekaki;
i. pemakaman
umum
dan
swasta
tersebar di semua Kecamatan;
Rencana luas RTH privat Kota Pekanbaru
luas kurang lebih 6.827 hektar atau sekitar
10,9 persen dari luas wilayah Kota
Pekanbaru, meliputi :
a. pekarangan rumah;
b. halaman perdagangan dan jasa;
c. halaman pendidikan;
d. halaman kesehatan;
e. halaman peribadatan;
f.
halaman pertahanan dan keamanan;
g. halaman perkantoran; dan
h. halaman industri.
V - 3 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
2
Arahan Pola Ruang
Arahan Struktur Ruang
Cagar Budaya,
Prasarana Drainase
Kawasan cagar budaya, yang meliputi
Rencana Pengembangan drainase meliputi
Kawasan
:
Kota
Lama
di
Kecamatan
Senapelan dengan luas kawasan kurang
lebih 14 Ha
1) Pengembangan
sistem
jaringan
drainase primer:
• Saluran primer Kota Pekanbaru
adalah Sungai Siak yang membelah
Kota Pekanbaru
• Saluran primer yang berada dalam
Kota Pekanbaru meliputi : Sungai
Sail, Umban Sari, Sungai Sibam,
Sungai Setukul, Sungai Pengambang,
Sungai Ukui, Sungai Sago, Sungai
Senapelan, Sungai Limau dan Sungai
Tampan.
• Saluran primer yang terdapat dalam
Kota
Pekanbaru
dan
menerima
masukan aliran dari saluran-saluran
sekunder dengan relatif besar sebab
letak saluran paling hilir tersebar
dlam wilayah Kota Pekanbaru.
2) Pengembangan
sistem
jaringan
drainase sekunder;
• Saluran sekunder yang menerima
masukan aliran dari saluran-saluran
tersier yang meliputi drainase jalanjalan diseluruh Kota Pekanbaru.
• Saluran drainase sekunder yang
tersebar dalam kecamatan di Kota
Pekanbaru
3) Pengembangan
sistem
jaringan
drainase tersier meliputi drainase jalan
perumahan-perumahan yang tersebar
dalam Kota Pekanbaru.
Perencanaan sistem drainase dilakukan
melalui penanganan sistem mikro dan
V - 4 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
Arahan Pola Ruang
Arahan Struktur Ruang
sistem makro. Penanganan sistem mikro
berkaitan
dengan
pembangunan
dan
pengelolaan pada masing-masing ruas
saluran
drainase.
Penanganan
makro
berkaitan dengan badan-badan air yang
akan menampung limpasan air hujan.
3
Kawasan Permukiman
Rencana
Prasarana Pengolahan Air Limbah
kawasan
Air limbah domestik Pekanbaru umumnya
peruntukan permukiman adalah seluas
dipisahkan ke dalam 2 saluran: black
kurang lebih 31.502 ha.
water and grey water. Air limbah dari
Arahan
pengembangan
pengembangan
kawasan
kegiatan
seperti
mandi,
membersihkan
mengacu
umumnya dibuang ke saluran terbuka. Air
perkembangan
saat
kecenderungan
ini,
dan
grey
dan
permukiman di Kota Pekanbaru tetap
pada
(disebut
cuci,
water)
gejala
limbah dari toilet, disebut black water,
pertumbuhan kawasan permukiman pada
mengalir langsung ke tangki septik atau
kawasan-kawasan potensial sebagai akibat
jamban jamban kering. Individu atau
terstimulasi oleh program pembangunan
rumah
pemerintah kota.
pembuangan air limbah tangki septik
tangga
yang
tidak
memiliki
langsung mengalir ke saluran atau sungai.
Metode ini biasanya digunakan oleh orang‐
orang yang tinggal berdekatan dengan
sungai atau di permukiman padat.
4
Prasarana Pengolahan Sampah
Penanganan limbah padat ini dilakukan
dengan cara:
• Penyediaan ruang (TPS dan TPA)
• Pengelolaan sampah dan penyediaan
sarana dan atau prasarana
• Pembinaan sistem pengolahan sampah
rumah tangga
• Pemberian peluang kerja sama dan atau
peluang investasi swasta:
5.1.2.
Arahan Kawasan Strategis Kota (KSK)
V - 5 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Penetapan
kawasan
strategis
kota
dinilai
berdasarkan
sudut
kepentingannya, antara lain sebagai berikut:
1. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi;
2. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan sosial
budaya;
3. kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi tinggi; dan
4. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi
daya dukung lingkungan hidup
Tabel Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) Berdasarkan RTRW
No
1
Kawasan Strategis Kota
Kawasan Meranti Pandak
Sudut
Lokasi / Batas Kawasan
Kepentingan
Sudut
Batasan wilayah sub kawasan ini adalah Jalan
kepentingan
Yos Sudaso, Jl. Sekolah, Jl. Sembilang dan Sungai
pertumbuhan
Siak. Kawasan strategis ini juga diarahkan
ekonomi
menjadi lokasi ruang terbuka hijau sebagai
pemersatu sub kawasan sekaligus menjadi
ruang terbuka hijau skala kota.
2
Kawasan
Kota
Lama
Senapelan
3
Kawasan Industri Tenayan
Sudut
Meliputi Kawasan dengan batasan wilayah Jl.
Kepentingan
Jenderal Sudirman, Jl. Ir H. Juanda, Jl. Riau, Jl.
Sosial Budaya
Panglima Undan, Sungai Siak
Sudut
Kawasan Industri Tenayan berada di Kelurahan
kepentingan
Sail, Kecamatan Tenayan Raya. Kawasan ini
pertumbuhan
direncanakan meliputi luas sekitar 2000 Ha
ekonomi
dengan bentuk pengelolaan bersama antara
pemerintah dan swasta
4
Kawasan
Danau
Bandar
Khayangan
Sudut
Kawasan Danau Buatan Bandar Kayangan
Kepentingan
meliputi kawasan danau dan sekitarnya dengan
Fungsi Dan Daya
radius kurang lebih 500 m ke arah darat
Dukung
Lingkungan Hidup
5
Kawasan Bandar Raya Payung
Sudut
Kawasan ini meliputi blok Jl. Air Hitam, Jl. SM.
Sekaki
kepentingan
Amin, Jl. Naga Sakti dan Jl. Melati
pertumbuhan
ekonomi
V - 6 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Sudut
No
Kawasan Strategis Kota
Lokasi / Batas Kawasan
6
Kawasan Pemerintahan Kota
Sudut
Kawasan
Pekanbaru
kepentingan
Kecamatan Tenayan Raya dengan luas kawasan
pertumbuhan
lebih kurang 1000 ha
Kepentingan
Pemerintahan
di
Kelurahan
Sail
ekonomi
7
Kawasan Komersial Hijau
Sudut
Kawasan ini meliputi blok Jl. Jenderal Sudirman -
kepentingan
Jl. Dt. Setia Maharja Jl. Citra/ Labersa, Jl Unggas
pertumbuhan
seluas kurang lebih 183 ha dengan tema
ekonomi
kawasan adalah untuk menampung kegiatan
komersial yang dilengkapi dengan taman kota
5.1.3.
Indikasi Program RTRW Kota Pekanbaru terkait Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Dalam Perda RTRW Kota Pekanbaru terdapat banyak indikasi program
terkait dengan perwujudan rencana pembangunan yang termuat dalam
dokumen RTRW tersebut. Beriku adalah indikasi program yang berhubungan
V - 7 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
dengan Bidang Cipta Karya yang termuat dalam Indikasi Program Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Pekanbaru Tahun 2011-2031.
V - 8 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Tabel Indikasi Program RTRW Kota Pekanbaru Tahun 2011-2031 Bidang Cipta Karya
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Penyusunan Masterplan Air Bersih
Kota Pekanbaru
Ya
APBN, APBD Propinsi dan
Bappeda, PDAM
perkotaan
2
Pengendalian pemanfaatan air tanah
APBD Kota
Kota Pekanbaru
Ya
dalam (artesis)
3
4
7
APBD Kota
Dinas PU, BLH
PDAM
S. Siak, S. Kampar, Dana
APBN, APBD Propinsi dan
baku
Buatan
APBD Kota
Perluasan jaringan perpipaan pada
Kota Pekanbaru
Ya
Rencana pengembangan instalasi
Pembangunan kran umum
Pengendalian debit air limpasan
APBN, APBD Propinsi dan
PDAM
APBD Kota
Pekanbaru Selatan
Ya
pengolahan air bersih (IPA)
6
Dinas Pertambangan ,
Peningkatan kapasitas produksi air
seluruh kawasan terbangun.
5
APBN, APBD Propinsi dan
APBN, APBD Propinsi dan
PDAM
APBD Kota
Tenayan Raya, Rumbai,
Ya
APBN, APBD Propinsi dan
Rumbai Pesisir
APBD Kota
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi dan
pada musim hujan dan penggunaan
V - 9 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
APBD Kota
PDAM, Dinas PU
Dinas PU
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
APBN, APBD Propinsi,
Bappeda dan DKP
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
air tanah
8
Penyusunan Masterplan
Kota Pekanbaru
Persampahan Kota
9
Rehabilitasi dan Penambahan TPS
APBD Kota
Semua Kecamatan
APBN, APBD Propinsi,
Bappeda dan DKP
APBD Kota
10
Pengadaan Lahan TPS
Semua Kecamatan
APBN, APBD Propinsi,
Bappeda dan DKP
APBD Kota
11
Penataan dan Penyediaan Sarana
Semua Kecamatan
Pendukung TPS
12
Pemeliharaan dan Penambahan
DKP
APBD Kota
Semua Kecamatan
Sarana Pengangkutan Sampah
13
APBN, APBD Propinsi,
APBN, APBD Propinsi,
DKP dan Panitia
APBD Kota
Pengadaan Lahan
DKP dan Kecamatan
Pembangunan Pos Tempat
Kec. Payung Sekaki,
APBN, APBD Propinsi,
Pengelolaan Sampah Terpadu
Kec.Tampan, Kec.Marpoyan
APBD Kota
(TPST)
Damai, Kec. Bukit Raya,
Kec.Tenayan Raya, Kec.
V - 10 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
APBN, APBD Propinsi,
DKP dan Kecamatan
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
Rumbai dan Kec. Rumbai
Pesisir
14
Penyediaan Lahan TPA
Kecamatan Rumbai
APBD Kota
15
Pembangunan Fasilitas TPA
Kecamatan Rumbai
APBN, APBD Propinsi,
DKP dan Kecamatan
APBD Kota
16
Peningkatan Pengelolaan Sampah
Kota Pekanbaru
Terpadu (3R) Skala Kawasan dan
APBN, APBD Propinsi,
DKP dan Panitia
APBD Kota
Pengadaan Lahan
APBN, APBD Propinsi,
BLH, Bappeda dan
APBD Kota
Dinas PU
APBN, APBD Propinsi,
BLH
Skala Kota
17
Pengembangan sistem perpipaan air
Kota Pekanbaru
limbah dan pengelolaan setempat
18
Pembangunan fasilitas pengolahan
Kecamatan Rumbai
limbah pada IPLT Muara Fajar.
19
APBD Kota
Pengadaan lahan pengelolahan
Kelurahan Rejosari, Kec.
APBN, APBD Propinsi,
limbah cair Kota
Tenayan Raya dan Kel. Tuah
APBD Kota
V - 11 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
BLH
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
Kelurahan Rejosari, Kec.
APBN, APBD Propinsi,
BLH
Tenayan Raya
APBD Kota
Kelurahan Rejosari, Kec.
APBN, APBD Propinsi,
Tenayan Raya.
APBD Kota
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
Karya, Kec. Tampan
20
21
Pembangunan Instalasi IPAL
Pembangunan IPLT
BLH dan Dinas PU
Kelurahan Tuah Karya, Kec.
Tampan
22
Pengendalian pembuangan limbah
Kota Pekanbaru
rumah tangga pada saluran -saluran
APBN, APBD Propinsi,
BLH dan Dinas PU
APBD Kota
tersier.
23
Pengawasan berkala dan penertiban
Kota Pekanbaru
IPAL pada fungsi kesehatan,
APBN, APBD Propinsi,
BLH dan Dinas PU
APBD Kota
pendidikan, permukiman
padat/rusun, dan industri
24
Pembangunan MCK
Kota Pekanbaru
V - 12 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
APBN, APBD Propinsi,
BLH, DPU
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
(4)
APBD Kota
25
Monitoring titik banjir /genangan
Kota Pekanbaru
APBD Kota
DPU
26
Pemeliharaan dan pembangunan
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi,
DPU
jaringan drainase kota.
27
Pengembangan pembuatan biopori
APBD Kota
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi,
DPU, DKP, Swasta,
APBD Kota, Swasta,
Masyarakat
Masyarakat
28
Revitalisasi kawasan cagar budaya
Kec. Senapelan
di kawasan Kota Lama.
APBN, APBD Propinsi,
BPN, Dinas
APBD Kota
TR&B,Dinas PU,
Dinas Pariwisata
29
Penyusunan Ranperda RTH
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi,
DKP, Dinas Pertanian
APBD Kota
30
31
Pengadaan Lahan untuk RTH Publik
Penataan dan Pembangunan Taman
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru
V - 13 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
APBN, APBD Propinsi,
BPN, DKP dan Dinas
APBD Kota
Pertanian
APBN, APBD Propinsi,
BPN, Dinas TR&B,
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
APBD Kota
Dinas PU,DKP dan
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
Kota
(4)
Dinas Pertanian
32
Penataan Kawasan Hutan Kota
Kota Pekanbaru
APBN, APBD Propinsi,
BPN, Dinas TR&B,
APBD Kota
Dinas PU,DKP dan
Dinas Pertanian
33
Sosialisasi Pemanfaatan Pekarangan
Kota Pekanbaru
Sebagai Taman pada Semua
APBN, APBD Propinsi,
BPN, Dinas TR&B,
APBD Kota
Dinas PU,DKP dan
Bangunan
34
Penyusunan RP3KP
35
36
Dinas Pertanian
APBD Kota
DTRB
Rehabilitasi Bangunan Rumah dan
APBN, APBD Propinsi,
Bappeda, DTRB, DPU
Peremajaan Kawasan Kumuh
APBD Kota
Penataan atau relokasi kawasan
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru
permukiman yang berada di
APBN, APBD Propinsi,
DPU
APBD Kota
sempadan sungai, kawasan lindung
37
Relokasi kawasan permukiman
V - 14 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
APBN, APBD Propinsi,
DPU
RPI2JM Kota Pekanbaru
Merupakan
No
Usulan Program Utama
Lokasi
KSK
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
(5)
(6)
(Ya/Tidak)
(1)
(2)
(3)
dalam radius bahaya kecelakaan dan
(4)
APBD Kota
bahaya kebisingan.
38
Pengembangan permukiman
Pusat Kota
vertikal untuk kawasan padat
39
Penyusunan rencana rinci, zoning
APBN, APBD Propinsi,
DPU
APBD Kota, swasta
Semua kawasan strategis
map, dan panduan rancang bangun
APBN, APBD Propinsi,
Dinas TR&B
APBD Kota
kawasan strategis
40
41
Peningkatan kerja sama
Danau buatan, Kawasan
APBN, APBD Propinsi,
DTRB, DPU,
pengembangan dan pengelolaan
Industri, Kawasan BRPS,
APBD Kota, swasta
Disperindag, BPMP,
kawasan strategis
Kawasan Waterfront city
BPT
Monitoring pemanfaatan ruang pada
APBN, APBD Propinsi,
DTRB, DPU,
kawasan strategis
APBD Kota
Disperindag dan BLH
Sumber : RTRW Pekanbaru 2013-2033
V - 15 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
5.2.
ARAHAN RPJMD
5.2.1.
Kebijakan Pembangunan Daerah
5.2.1.1.
Visi
Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana
tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Pekanbaru 2005-2025, Visi Kota Pekanbaru adalah Terwujudnya Kota
Pekanbaru sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, serta Pusat
Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berlandaskan Iman dan
Taqwa.
Visi Kota Pekanbaru diatas merupakan salah satu bentuk azam dan citacita masyarakat Kota Pekanbaru yang harus diwujudkan oleh setiap Kepala
Daerah yang terpilih untuk memimpin kota Pekanbaru. Visi dan misi Kepala
Daerah terpilih merupakan visi antara yang harus memenuhi keriteria untuk
mewujudkan visi kota tersebut.
Berdasarkan Visi dan Misi Daerah Kota Pekanbaru, maka untuk periode
2012 – 2017, ditetapkan Visi Pembangunan Kota Pekanbaru adalah :
“TERWUJUDNYA PEKANBARU SEBAGAI KOTA METROPOLITAN YANG
MADANI”
Penjelasan Visi berdasarkan kata Kunci Kota Metropolitan dan Madani
adalah sebagai berikut :
1. Kota Metropolitan, adalah
Kota yang berpenduduk lebih dari satu juta jiwa yang memiliki sarana dan
prasarana yang terpadu dan memadai dengan konsep pembangunan kota
berkelanjutan (sustainable city) di bidang ekonomi, ekologi, sosial, dan politik
untuk melayani kebutuhan warga kota.
2. Madani, adalah :
Kota yang memiliki ahlak mulia, peradaban maju, modern, memiliki
kesadaran sosial yang kuat, gotong royong, toleran, dalam sistem politik yang
demokratis
dan
ditopang
oleh
supremasi
hukum
yang
berkeadilan,
berpendidikan maju, berbudaya Melayu, aman, nyaman, damai, sejahtera,
bertanggungjawab serta berlandaskan iman dan taqwa.
V - 16 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Visi ini mendukung visi jangka panjang Kota Pekanbaru untuk menjadikan
Kota Pekanbaru sebagai pusat perdagangan, jasa, pendidikan, dan pusat
kebudayaan Melayu. Aspek-aspek pembangunan dalam perwujudan Kota
Metropolitan yang Madani sejalan dengan visi jangka panjang Kota Pekanbaru
5.2.1.2.
Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, sesuai dengan harapan
terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani, maka disusun
Misi Pembangunan Kota Pekanbaru 2012-2017 sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu
bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.
2. Mewujudkan
masyarakat
berbudaya
melayu,
bermartabat
dan
bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki iman dan
taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang lainnya serta
hidup rukun dan damai
3. Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana jalan, air bersih,
energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan kebutuhan daerah
terutama infrastruktur pada kawasan industri, pariwisata serta daerah
pinggiran kota.
4. Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif, dan
pelestarian lingkungan hidup dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan
5. Meningkatkan
perekonomian
daerah
dan
masyarakat
dengan
meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa, dan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan dukungan fasilitas yang
memadai dan iklim usaha yang kondusif.
Dalam Misi Walikota Pekanbaru Periode 2012-2017 terdapat 6 (enam)
misi, berdasarkan analisis bahwa misi 1 (satu) dan 2 (dua) memiliki makna yang
V - 17 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
sama yaitu pengembangan sumber daya manusia, maka untuk itu dalam analisis
misi RPJMD di jadikan 5 (lima) analisis.
Kelima Misi Pembangunan Kota Pekanbaru 2012-2017 tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memiliki kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa
serta
mampu
bersaing
di
tingkat
lokal,
nasional
dan
internasional.
Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi terhadap sumber
daya manusia yang akan menjadi aset dalam pembangunan bangsa
dimasa yang akan datang. Karena itu masyarakat harus mendapatkan
pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, melalui pendidikan
berkualitas, murah, dan terjangkau melalui program wajib belajar 12
tahun. Merupakan upaya pemerintah dan masyarakat Kota Pekanbaru
untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki kualitas
kompetensi akademis yang tinggi, cerdas, bermoral, beriman,
bertaqwa, tanggap lingkungan dan memiliki skill (hard dan soft skill)
yang tinggi, sehingga mampu hidup dan bersaing di tengah masyarakat
dengan baik, mampu menjadi agen perubahan ke arah nilai-nilai yang
baik.
Disamping itu pembangunan SDM juga diarahkan pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia baik masyarakat maupun aparatur
pemerintah baik formal maupun non formal yang memiliki kompetensi
dan tingkat kesehatan yang baik, berbudi luhur yang didasari
keimanan
dan
ketaqwaan
sehingga
mampu
bersaing
serta
menciptakan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan bersih.
Misi 2 : Mewujudkan masyarakat berbudaya melayu, bermartabat dan
bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki
iman dan taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang
lainnya serta hidup rukun dan damai
Sebagai ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru merupakan miniatur
kebudayaan Melayu, pembangunan kebudayaan Melayu di Kota
V - 18 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Pekanbaru juga memberi peluang kepada kebudayaan lain untuk
tumbuh dan ikut berkembang, sehingga perhatian khusus yang
diberikan kepada kebudayaan Melayu dapat disinergikan dengan
kebudayaan lainnya.
Menjalankan kehidupan beragama dan memiliki iman dan taqwa.
berkeadilan, rukun, dan damai adalah dengan menciptakan kehidupan
yang harmonis di tengah masyarakat. Mengingat heterogennya
pendudukan kota pekanbaru baik dalam konteks etnis, budaya, suku
dan agama, sangat berpotensi terjadinya gesekan dalam interaksi
sosial.
Misi 3 : Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana, jalan, air
bersih, energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan
kebutuhan daerah terutama infrastruktur pada kawasan industri,
pariwisata serta daerah pinggiran
Sebagai salah satu kota yang mengalami pertumbuhan yang cukup
pesat, Pekanbaru harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai
seperti jalan, air bersih, pasokan energi listrik serta penanganan
limbah yang berwawasan lingkungan. Pembangunan infrastruktur
tidak hanya dilaksanakan pada daerah di pusat kota melainkan juga
pada daerah pinggiran dan daerah industri pada daerah pinggiran
untuk terwujudnya pemerataan pembangunan di semua wilayah
sehingga pekanbaru dapat berkembang menjadi kota Metropolis.
Misi 4 : Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif,
dan
pelestarian
lingkungan
hidup
dalam
mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan
Penataan ruang yang memperhatikan keteraturan, harmonisasi dengan
lingkungan sekitar dan ketersediaan aksesibilitas infrastruktur dasar
seperti jalan, transportasi masal, listrik, air bersih, sekolah, lokasi
perdagangan yang terpadu. Model grid dan cluster yang terkendali
dengan arah bangunan yang naik ke atas sebagai ganti konsep
V - 19 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
pengembangan bangunan dan tataruang yang tidak lagi meluas tidak
terkendali.
Misi 5 : Meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat dengan
meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa, dan
pemberdayaan ekonomi rakyat dengan dukungan fasilitas yang
memadai dan iklim usaha yang kondusif.
Untuk meningkatkan peran swasta dalam membuka lapangan kerja
serta berusaha, maka pemerintah perlu menciptakan iklim usaha yang
kondusif sehingga investasi dari pihak swasta dapat tumbuh dan
berkembang dengan pesat.Disamping itu, keterlibatan masyarakat
secara umum dalam menciptakan lapangan kerja, akan mempercepat
daya serap terhadap tenaga kerja, untuk itu dengan memberikan
peluang berusaha kepada masyarakat melalui konsep pembangunan
dunia usaha yang bertumpu pada partisipasi masyarakat, melalui
sistem
ekonomi
kerakyatan,
akan
mempercepat
terwujudnya
kesejahteran masyarakat.
5.2.1.3.
Strategi
Berdasarkan analisa dan isu strategis yang dihadapi Kota Pekanbaru, maka
strategi pembangunan yang berkaitan dengan bidang cipta karya yang akan
dilaksanakan untuk periode 2012-2017 adalah sebagai berikut :
NO
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
Berkurangnya jumlah
Menurunkan jumlah titik genangan
1
di Kota Pekanbaru yang terencana
dan terintegrasi dengan baik
titik genangan di Kota
Pekanbaru
Menyiapkan Rencana
Terbangunnya drainase
Pembangunan Drainase dan waduk
yang terintegrasi dengan
baik
Penataan Kawasan kumuh yang
Penataan lingkungan pemukiman
2
menjadi lingkungan yang sehat dan
asri
ada di kota Pekanbaru
Terciptanya permukiman
yang sehat dan asri
Penyediaan sarana dan prasarana
permukiman sehat
Peningkatkan kualitas rumah
V - 20 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
NO
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
masyarakat berpenghasilaan
rendah
Meningkatnya akses air
Tersedianya rencana makro
minum bagi masyarakat
penanganan air minum di kota
dengan sistem perpipaan
Pekanbaru
Terlayaninya supply air
Penetapan jangkauan wilayah
minum untuk wilayah
pelayanan air minum Pekanbaru
Pekanbaru Selatan
Selatan
Tersedianya sarana
Menyediakan sarana dan prasarana
Meningkatkan pengelolaan limbah
sanitasi bagi masyarakat
dasar sanitasi bagi masyarakat
sistem setempat dan
berpenghasilan rendah
berpenghasilan rendah
mengembangkan pengelolaan
Tersedianya sarana
limbah dengan sistem terpusat.
pengolahan limbah
3
Peningkatan Pelayanan Air Bersih
4
secara terpadu
Meningkatnya cakupan
pelayanan penanganan
5
Terwujudnya kebersihan lingkungan
persampahan
kota
Meningkatnya sistem
pengolahan
Memfasilitasi teresedianya sarana
Pengolahan limbah secara terpadu
Meningkatkan prasarana dan
sarana persampahan
Memperkuat program Reduce,
Reuse dan Recyicle (3R)
persampahan
Penetapan lokasi ruang terbuka
6
Terciptanya lingkungan kota yang
Tersedianya ruang
hijau
sehat, hijau dan asri
terbuka hijau
Meningkatnya kuantitas Ruang
Terbuka Hijau
5.2.1.4.
Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya
Arah kebijakan pembangunan bidang pekerjaan umum Kota Pekanbaru
periode 2012 – 2017 adalah sebagai berikut :
1.
Sektor Pengembangan Permukiman, dengan arah kebijakan sebagai
berikut :
a. Penyusunan rencana penataan kawasan kumuh
b. Menata Kawasan kumuh di kota Pekanbaru
c. Pembangunan sarana dan prasarana permukiman sehat
V - 21 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
d. Penyusunan norma estándar dan manual
e. Fasilitasi pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat
berpenghasilan rendah
2.
Sektor Air Minum, dengan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Menyusun
Rencana Pengelolaan
air minum di
kota
Pekanbaru
b. Penyediaan sarana air bersih terutama bagi masyarakat
miskin (SPAM mini)
c. Pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih
d. Fasilitasi pembangunan instalasi dan jaringan air bersih
Pekanbaru Selatan
3.
Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman, dengan arah kebijakan
sebagai berikut :
a. Penambahan prasarana dan sarana persampahan sesuai
dengan kebutuhan
b. Pemanfaatan teknologi pengelolaan persampahan
c. Membangun sarana dan prasarana dasar sanitasi bagi
masyarakat berpenghasilan rendah
d. Memelihara prasarana dan sarana air limbah yang ada
e. Memfasilitasi pembangunan IPAL sistim terpusat maupun
komunal dan pendukungnya
f. Penyusunan DED Drainase Kota Pekanbaru
g. Pembebasan lahan untuk waduk / embung
h. Menyusun DED Waduk/ embung
4.
i.
Membangun jaringan drainase yang terpadu
j.
Membangun waduk/embung
Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan, dengan arah kebijakan
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana ruang terbuka hijau
b. Menyediakan lahan ruang terbuka hijau
5.2.1.5.
Program Bidang Cipta Karya dan Kebutuhan Anggaran
V - 22 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kota Pekanbaru lima tahun
ke depan merupakan kelanjutan kebijakan pembangunan sebelumnya. Secara
rinci akan dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru
pada Bidang Cipta Karya, yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Arah
Kebijakan seperti dituangkan berikut:
V - 23 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
Tabel Program Pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 Bidang Cipta Karya
No
1
2
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Program Pembangunan
saluran drainase/goronggorong
Program Pengembangan
Perumahan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1
Tahun-2
Tahun-3
Tahun-4
Tahun-5
SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
Terlaksananya
Perencanaan dan DED
Pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
1,500
4.000 Ha
Dinas PU
Terbangunnya saluran
drainase/gorong-gorong
13.828 m
23,508
11.770 m
20,009
10.216 m
17,367
7.200 m
12,240
5.979 m
10,164
5.979 m
Dinas PU
Terbangunnya Box Culvert
1 Unit
215
1 Unit
215
1 Unit
215
1 Unit
215
1 Unit
215
5 unit
Dinas PU
1 kawasan
1,000
1 kawasan
1,000
1 kawasan
1,000
1 kawasan
1,000
4 kawasan
Dinas PU
1 kawasan
200
1 kawasan
200
3 kawasan
Dinas PU
Terbangunnya sarana dan
prasarana rumah
sederhana sehat
Tersusunnya norma
standar dan manual (
Tersusunnya rencana
penataaan kawasan
kumuh)
1 kawasan
200
Terbangunnya jalan
lingkungan dan saluran
lingkungan
Dinas PU
a. Jalan Lingkungan
21.700 m'
14,973
17.500 m'
12,075
15.000 m'
10,350
10.000 m'
6,900
10.000 m'
6,900
74.200 m'
Dinas PU
b. Saluran Lingkungan
2.000 m'
1,500
2.000 m'
1,500
2.000 m'
1,500
2.000 m'
1,500
2.000 m'
1,500
10.000 m
Dinas PU
3 Program Lingkungan Sehat
Perumahan
Tersedianya sarana air
bersih dan sanitasi dasar
terutama bagi masyarakat
miskin (SPAM mini)
2 lokasi
2,000
2 lokasi
2,200
2 lokasi
2,400
2 lokasi
2,600
2 lokasi
2,600
10 lokasi
Dinas PU
4
Tersosialisasinya norma,
standar, pedoman, dan
manual pencegahan
bahaya kebakaran
Program peningkatan
kesiagaan dan pencegahan
bahaya kebakaran
Terlaksananya pendidikan
dan pelatihan pertolongan
dan pencegahan bahaya
kebakaran
Terlaksananya penyuluhan
pencegahan bahaya
kebakaran
0
60
90
72
108
84
126
96
145
108
163
108
Dinas
Kebakaran
Kegiatan Rekruitmen
tenaga sukarela
pertolongan bencana
kebakaran
0
60
55
70
64
80
74
90
83
100
92
100
Dinas
Kebakaran
V - 24 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
5
6
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Program Perencanaan
Pengembangan Kota-Kota
Menengah dan Besar
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
Terpeliharanya Sarana dan
Prasarana Pencegahan
Bahaya Kebakaran
0
9
642
12
682
15
692
17
703
20
712
20 item
Dinas
Kebakaran
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pencegahan
Bahaya Kebakaran
0
8
6,145
11
6,195
14
6,215
16
6,235
19
6,255
19
Dinas
Kebakaran
Meningkatnya Pelayanan
Penanggulangan Bahaya
Kebakaran
0
105
132
130
163
155
195
180
226
205
258
205 org
Dinas
Kebakaran
Terekrutnya Tenaga
Harian Lepas Pemadam
Kebakaran
0
15
200
20
250
25
300
30
350
35
400
35
Dinas
Kebakaran
Tersedianya Tanah untuk
Pos Jaga Pemadam
Kebakaran
0
1500m2
1,000
1500m2
1,000
1500m2
1,000
Terbangunnya Pos Jaga
Pemadam Kebakaran
0
1 pos
1,500
1 pos
1,500
1 pos
1,500
Tersusunnya SOS
0
set
150
1 set
150
1 set
150
1 set
150
4 set
Dinas
Kebakaran
Koordinasi perencanaan
penangan perumahan
0
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
5 dok
Bappeda
Koordinasi penyelesaian
permasalahan penanganan
sampah perkotaan
0
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
1 dok
100
5 dok
Bappeda
Kordinasi penyelesaian
permasalahan air minum,
drainase dan sanitasi
perkotaan
0
1 laporan
150
1 laporan
150
1 laporan
150
1 laporan
150
1 laporan
150
5 laporan
Bappeda
Meningkatkan
jumlah angkut
sampah menjadi 600
ton
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pengelolaan
Persampahan
Meningkatnya Operasi dan
pemeliharaan prasarana
dan sarana persampahan
(termasuk survey kondisi
persampahan untuk projek
pengolahan sampah untuk
kelistrikan)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1
1 Kegiatan5 unit dump
jumlah
truk, 5 unit amroll truk,
angkut
15 unit bin kontainer, 1
sampah
unit ekscavator, 1 unit
305 ton
buldozer, 4 unit L300
jumlah
angkut
sampah
305 ton
Tahun-2
7,000
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(21/21=100%)-Rasio
7500
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (354 ton/720
ton = 49%)tepeliharanya TPA 1 unit
Tahun-3
Tahun-4
Tahun-5
1 Kegiatan4 unit dump
1 kegiatanPembangunan
truck roda 4, 1 unit
1 unit TPA, 3 unit amroll
ekscavator, 1 unit
8,500
7,000
truk, 10 unit bin
buldozer,2 unit amrol
kontainer, 1 unit
truck, dum truk roda 6 2
buldozer, 2 unit l300
unit, bin kontainer 6 unit
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(60/60=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (504ton/740
ton = 47%)
V - 25 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
7650
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)
8000
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)
8000
Rasio jumlah kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total jumlah
sampah (600 ton/760
ton = 78.9%)
8000
SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp
4500 m2
Dinas
Kebakaran
3 pos
Dinas
Kebakaran
Rasio jumlah
kendaraan
terpelihara/total
kendaraan
(80/80=100%)Rasio
jumlah sampah yang
terangkut / total
jumlah sampah (600
ton/760 ton =
78.9%)
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)
target
Tahun-2
Rp
target
Tahun-3
Rp
target
Tahun-4
Rp
Rp
target
3400
1 kegiatan
3000
1 kegiatan
2500
1 kegiatan
1400
1 kegiatan
Terlaksananya Bimbingan
Teknis Persampahan
1 Kegiatan
440
1 Kegiatan
445
1 Kegiatan
447
1 Kegiatan
500
1 Kegiatan
250
1 Kegiatan
350
1 Kegiatan
300
1 Kegiatan
275
30 org
150
30 org
150
1 UPTD
160
rasio
10%
Terlaksananya fasilitasi
pembinaan teknik
pengolahan air limbah
1 UPTD
250
Tersusunnya DED Instalasi
Sambungan Rumah
1 DED
1,000
Terlaksananya Ganti Rugi
Lahan (Involuntary
Resettlement) pada proses
pembangunan IPAL
1 Keg
10,000
Program Pengelolaan
ruang terbuka hijau (RTH) Tertatanya Ruang Terbuka
Hijau
0
Rp
SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp
Peningkatan Produk
Pupuk Organik dari
3000 Kg/bulan
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
1 Kegiatan
5 Kegiatan
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
60 org
Tersedianya sarana dan
prasarana air limbah
(IPAL)
8
target
Tahun-5
1 kegiatan
Meningkatnya kemampuan
aparat pengelolaan
persampahan (untuk
projek pengolahan sampah
untuk kelistrikan)
Program pengembangan
kinerja pengelolaan air
minum dan air limbah
Tahun-1
Berkembangnya Teknologi
Pengolahan Persampahan produk
pupuk
(termasuk projek
pengolahan sampah untuk organik
kelistrikan)
Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan persampahan
7
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
1 UPTD
300
1 UPTD
350
1 UPTD
1 DED
1 Keg
10,000
4.250 SR
17,000
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
4.250 SR
17,000
8.500 SR
Dinas PU
4 unit MCK ++
2,000
4 unit MCK ++
2,000
4 unit MCK ++
2,000
4 unit MCK ++
2,000
4 unit MCK ++
2,000
20 unit MCK ++
Dinas PU
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT ( 1 kawasan)
5,000
IPLT (5 kawasan)
Dinas PU
4,500
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (10/132=7.5%)
4,700
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (12/142=8.4%)
4,700
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (14/154=9%)
5,000
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (16/168=9.5%)
5,000
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman
(16/168=9.5%)
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Rasio jumlah taman
yang di tata/jumlah
taman (4/128=3.12%)
Terpeliharanya Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
0
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Rasio jumlah pohon
Program
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah
yang terpelihara/jumlah yang terpelihara/jumlah Pengelolaan ruang
1,250
1,250
1,300
1,350
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
total pohon
terbuka hijau
(13003/14453=94.12%)
(12000/17703=67.78%)
(13000/20953=62.04%)
(13000/21803=59.62%)
(14000/21803=64.21%) (14000/21803=64.21%)
(RTH)
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan
0
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
Monitoring evaluasi
RTH di 12
kecamatan 100%
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
25
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
V - 26 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
26
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
28
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
30
Monitoring evaluasi RTH
di 12 kecamatan 100%
32
RPI2JM Kota Pekanbaru
No
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
Tersedianya Sarana dan
Prasarana RTH
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
0)
0
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1
target
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(4/128=3.12%)
Tahun-2
Rp
target
2,000
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(10/132=7.5%)
Sumber : RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
V - 27 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
Tahun-3
Rp
target
2,500
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(12/142=8.4%)
Tahun-4
Rp
target
3,000
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(14/154=9%)
Tahun-5
Rp
target
3,500
Rasio jumlah taman
yang tersedia/jumlah
taman yang ada
(16/168=9.5%)
Rp
4,000
SKPD
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD Penanggung
Jawab
Target
Rp
Rasio jumlah taman
yang
tersedia/jumlah
taman yang ada
(16/168=9.5%)
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan
RPI2JM Kota Pekanbaru
5.2.2.
Kebijakan Keuangan Daerah
Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas yang
dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD dengan
kepala daerah pada tingkat kebijakan. Berbeda dengan penyelenggaraan aspek
strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan urusan pemerintahan
dilakukan agar setiap urusan (wajib) dapat diselenggarakan setiap tahun, tidak
langsung dipengaruhi oleh visi dan misi kepala daerah terpilih. Artinya, suatu
prioritas pada beberapa urusan untuk mendukung visi dan misi serta program
kepala daerah terpilih, tidak berarti bahwa urusan lain ditinggalkan atau
diterlantarkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan
sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis
dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan
(wajib dan pilihan).Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari
perumusan strategis maupun dari rumusan permasalahan pembangunan daerah,
selanjutnya perhitungan pagu indikatif masing-masing program dipisahkan
menjadi pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan dengan
program pembangunan daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk programprogram yang berhubungan dengan pemenuhan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah. Perumusan indikasi rencana program prioritas yang
disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil verifikasi
terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD.
5.2.3.
Indikator Kinerja
Setelah program prioritas dan pendanaan diketahui langkah selanjutnya
adalah menetapkan indikator kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja daerah
bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian
visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa
jabatan. Ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah tersebut
dapat dilihat dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah,
khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan
V - 28 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome
program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat
mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir
periode RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja daerah secara teknis pada
dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang
telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact).
Penetapan
Indikator Kinerja Daerah dalam penyusunan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun 20112015 meliputi :
1. Aspek kesejahteraan masyarakat, aspek dengan fokus kesejahteraan
masyarakat
dan
pemerataan
ekonomi,
fokus
kesejahteraan
masyarakat dan focus seni budaya dan olahraga.
2. Aspek pelayanan umum yang meliputi urusan wajib dan pilihan.
3. Aspek daya saing daerah dengan focus kemampuan ekonomi daerah,
focus fasilitas wilayah/infrastruktur, focus iklim berinvestasi dan fokus
sumberdaya manusia.
5.3.
ARAHAN PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
5.3.1.
Ketentuan fungsi bangunan gedung
Fungsi bangunan gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan
persyaratan teknis bangunan gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan
lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan peruntukan lokasi yang
diatur dalam RTRW Kota Pekanbaru dan/atau RTBL.
Fungsi bangunan gedung meliputi:
a. Bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia tinggal;
b. Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan ibadah;
c. Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan usaha;
d. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama
sebagai tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya;
V - 29 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
e. Bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan
tinggi dan/atau tingkat risiko bahaya tinggi; dan
f. Bangunan gedung lebih dari satu fungsi.
5.3.2.
Persyaratan bangunan gedung
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Adapun persyaratan
administratif bangunan gedung meliputi:
1. Status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak
atas tanah;
2. Status kepemilikan bangunan gedung, dan IMB.
Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:
1. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri atas:
a. persyaratan peruntukan lokasi;
b. intensitas bangunan gedung;
c. arsitektur bangunan gedung;
d. pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan gedung
tertentu;
e. rencana tata bangunan dan lingkungan.
2. persyaratan keandalan bangunan gedung terdiri atas:
a. persyaratan keselamatan;
b. persyaratan kesehatan;
c. persyaratan kenyamanan;
d. persyaratan kemudahan.
5.3.3.
Penyelenggaraan bangunan gedung
Penyelenggaraan bangunan gedung terdiri atas kegiatan pembangunan,
pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran.
1. Kegiatan pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui
proses perencanaan teknis dan proses pelaksanaan konstruksi.
V - 30 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
2. Kegiatan
pemanfaatan
bangunan
gedung
meliputi
kegiatan
pemeliharaan, perawatan, pemeriksaan secara berkala, perpanjangan
Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan pengawasan pemanfaatan bangunan
gedung.
3. Kegiatan pelestarian bangunan gedung meliputi kegiatan penetapan
dan pemanfaatan termasuk perawatan dan pemugaran serta kegiatan
pengawasannya.
4. Kegiatan pembongkaran bangunan gedung meliputi penetapan
pembongkaran dan pelaksanaan pembongkaran serta pengawasan
pembongkaran.
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, penyelenggara bangunan
gedung wajib memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis untuk
menjamin keandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampak penting
bagi lingkungan. Penyelenggaraan bangunan gedung dapat dilaksanakan oleh
perorangan atau penyedia jasa di bidang penyelenggaraan gedung.
5.3.4.
Peran
masyarakat
dan
pembinaan
dalam
penyelenggaraan
bangunan gedung
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat terdiri
atas:
1. Pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan
gedung;
2. Pemberian masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah daerah
dalam penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar teknis di
bidang bangunan gedung;
3. Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang
berwenang terhadap penyusunan rtbl, rencana teknis bangunan
tertentu dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
4. Pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang
mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan umum.
V - 31 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
5.4.
ARAHAN RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KABUPATEN/KOTA (RISPAM)
5.4.1.
Rencana Sistem Pelayanan
Pelayanan air minum baik untuk kebutuhan domestik maupun non
domestik dapat diselenggarakan secara komunal melalui system perpipaan yang
umumnya dikelola oleh PDAM dan dapat pula diselenggarakan secara individual
ataupun kelompok kecil oleh masing-masing pengguna air. Namun untuk Kota
Pekanbaru, dengan kendala keterbatasan sumber air tanah maupun mata air
yang biasanya dapat dikelola dengan ekonomis secara individual, maka pilihan
pelayanan akan sangat tertumpu pada penyediaan air bersih perpipaan skala
perkotaan.
Meskipun demikian, pengembangan pelayanan melalui system perpipaan
tersebut juga tetap dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan secara
teknis, finansial maupun kelembagaan. Target pelayanan pada akhirnya adalah
sistem perpipaan dengan pengelolaan yang baik.
Rencana sistem pelayanan air minum dirumuskan berdasarkan analisis
terhadap permasalahan yang ada saat ini, baik berkaitan dengan kinerja PDAM,
ketersediaan air baku yang memiliki kriteria layak minum, dan hasil proyeksi
tingkat kebutuhan air bersih Kota Pekanbaru pada masa yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan aspek pengembangan wilayah, maka arahan rencana
pelayanan air bersih juga dilakukan dengan mempertimbangkan studi-studi air
bersih yang telah di lakukan, serta arahan rencana pengembangan kawasan
terbangun hingga 15 tahun ke depan.
5.4.2.
Rencana Pengembangan SPAM
1. Penyediaan air bersih pada masa yang akan datang dilakukan oleh
PDAM, dengan meningkatkan kinerja pelayanan melalui optimasi
pemanfaatan kapasitas produksi tersisa, serta penambahan kapasitas
produksi dan perluasan jaringan distribusi.
2. Peningkatan kapasitas sumber dengan mengoptimalkan air baku dari
Sungai Siak, Sungai Kampar dan Danau Limbungan. Saat ini sumber air
V - 32 Bab V – Keterpaduan Strategi Pengembangan
RPI2JM Kota Pekanbaru
baku berasal dari Sungai Siak dengan kapasitas produksi 400
liter/detik dan kapasitas terpasang 560 liter/detik, sedangkan dari
sumber air baku IPA Danau Limbungan mempunyai kapasitas produksi
30 liter/detik dan kapasitas terpasang 40 liter/detik.
3. Mengembangkan kapasitas dan cadangan air baku yang ada dengan
melaksanakan program terpadu lintas sektoral yang mendukung
catchment area dan peningkatan fungsi lindung kawasan/hutan
lindung.
4. Membagi wilayah pelayanan air bersih menjadi menjadi 3 (tiga) zona
yaitu :.
a. Zona I, merupakan zona pelayanan eksisting yang meliputi
kawasan Pusat Kota. Pasokan air bersih untuk zona ini akan
dipenuhi dari Sistem Pengolahan Air Bersih Tampan.
b. Zona II, merupakan zona pelayanan eksisting yang meliputi
kawasan-kawasan yang ada di Kecamatan Rumbai dan Kecamatan
Rumbai Pesisir. Pasokan air bersih untuk zona ini akan dipenuhi
dari sistem Pengolahan Air Bersih Danau Limbungan.
c. Zona III, merupakan zona pengembangan yang meliputi kawasankawasan yang