BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN SLEMAN - DOCRPIJM 1501228182draft Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab Sleman

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH )

  2015-2019

  5 1 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN SLEMAN

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

  a. kawasan strategis pertumbuhan ekonomi;

  b. kawasan strategis kabupaten berupa kawasan fungsi keamanan dan ketahanan pangan wilayah seluas kurang lebih 4.886 (empat ribu delapan ratus delapan puluh enam) hektar berupa kawasan pertanian tanaman pangan beririgasi di Selatan Selokan Mataram meliputi:

  K A B U P A T E N S L E M A N

  Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031 (Perda No. 12 Tahun 2012) memberikan arahan kawasan strategis Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut ini.

  4. Kecamatan Godean;

  3. Kecamatan Seyegan;

  2. Kecamatan Minggir;

  1. Kecamatan Moyudan;

  e) Kecamatan Ngemplak; dan f) Kecamatan Ngaglik. 2. kawasan koridor Yogyakarta - Piyungan - Wonosari - Rongkop - Sadeng; 3. kawasan koridor Temon - Wates - Yogyakarta - Prambanan; dan 4. kawasan koridor Tempel - Parangtritis.

  b. kawasan strategis sosial dan budaya;

  d) Kecamatan Depok;

  c) Kecamatan Mlati;

  Kawasan strategis wilayah Kabupaten terdiri atas:

  a. kawasan strategis provinsi terdiri atas: 1. kawasan perkotaan Kabupaten seluas kurang lebih 9.835 (sembilan ribu delapan ratus tiga puluh lima) hektar yang berada di dalam KPY meliputi: a) Kecamatan Godean;

  Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi meliputi:

  c. kawasan strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi; dan d. kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

  b) Kecamatan Gamping;

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  5. Kecamatan Mlati; dan 6. Kecamatan Tempel.

  Kawasan strategis sosial dan budaya meliputi:

  a. Kawasan strategis nasional berupa kawasan peninggalan arkeologis berupa situs peninggalan purbakala Komplek Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko berada di Kecamatan Prambanan.

  b. Kawasan strategis provinsi berupa situs peninggalan purbakala candi meliputi:

  1. Kecamatan Berbah;

  2. Kecamatan Kalasan; dan 3. Kecamatan Prambanan.

  Kawasan strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi berupa kawasan strategis provinsi berupa kawasan teknologi tinggi di wilayah Gunungapi Merapi.

  Kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup meliputi:

  a. kawasan strategis nasional berupa kawasan Taman Nasional Gunung Merapi meliputi lahan seluas 1.728,38 (seribu tujuh ratus dua puluh delapan koma tiga puluh delapan) hektar meliputi:

  1. Kecamatan Turi;

  2. Kecamatan Pakem; dan 3. Kecamatan Cangkringan.

  b. kawasan strategis kabupaten seluas kurang lebih 23.683 (dua puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh tiga) hektar berupa kawasan resapan air meliputi:

  1. Kecamatan Seyegan;

  2. Kecamatan Mlati; 3. Kecamatan Ngemplak.

  4. Kecamatan Ngaglik;

  5. Kecamatan Sleman;

  6. Kecamatan Tempel;

  7. Kecamatan Turi;

  8. Kecamatan Pakem; dan 9. Kecamatan Cangkringan. Peta kawasan strategis Kabupaten Sleman dijelaskan dalam gambar peta 5.1.

  2 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Sumber: RTRW Kabupaten Sleman 2011-2031

  Gambar 5. 1 Kawasan Strategis Kabupaten Sleman

  3 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai dasa pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud. Identifikasi arahan RTRW Kabupaten Sleman untuk Bidang Cipta Karya disajikan pada Tabel 5.1 berikut ini

  Tabel 5. 1 Arahan RTRW Kabupaten Sleman untuk Bidang Cipta Karya

  

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

RTH Sistem Pelayanan Air Minum

  Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan Sistem pelayanan air minum berupa pem- Kab. Sleman seluas kurang lebih 6.422 bangunan jaringan air minum (drinking wa-

  ter) di kawasan koridor jalan arteri Yog-

  ditetapkan se-suai dengan ketentuan yang berlaku yaitu luas minimal 30% dari luas yakarta - Surakarta mulai dari batas wila- wilayah perkotaan, dengan rincian untuk yah Kabupaten - Kota Yogya-karta sampai RTH public minimal 20% dan RTH privat dengan Bandar Udara Adisutjipto. 10%.

  Agropolitan Sistem Jaringan Air Bersih

  Pengembangan kawasan agropolitan di

  a. sistem air bersih perpipaan melayani wilayah Kabupaten meliputi: 85% (delapan puluh lima persen) kawa- a. Kecamatan Tempel; san perkotaan dan 15% (lima belas

  b. Kecamatan Turi; persen) kawasan perdesaan; dan

  c. Kecamatan Pakem; dan

  b. sistem air bersih non perpipaan melaya-

  d. Kecamatan Cangkringan. ni kawasan di luar pelayanan sistem air bersih perpipaan.

  

Kawasan Rawan Bencana Sistem Pengelolaan Prasarana Drainase

a.

  Kawasan Rawan Bencana Alam di Kab. pengembangan sistem pengelolaan pra- Sleman berupa kawasan rawan bencana sarana drainase secara terpadu pada ka- tanah longsor dan kawasan rawan bencana wasan perkotaan Kabupaten yang bera- kekeringan. da di dalam KPY; b. pengembangan sistem pengelolaan pra- sarana drainase yang berwawasan ling- kungan dengan drainase induk aliran : Sungai Kuning; Sungai Tambakbayan; Sungai Gajahwong; Sungai Boyong/Code ; Sungai Winongo; dan Sungai Bedog.

  

Kawasan Permukiman Sistem Pengelolaan Prasarana Pengolah

Air Limbah

  Kawasan peruntukan permukiman, di wi- layah Kab. Sleman meliputi kawasan per- a. pengembangan sistem pengelolaan pra- untukan permukiman perkotaan dan per- sarana pengolah air limbah secara terpa- untukan permukiman perdesaan. du pada kawasan perkotaan Kabupaten

  1. Kawasan permukiman perkotaan melipu- yang berada di dalam KPY; ti lahan seluas kurang lebih 12.590 hek- b. pengembangan sambungan rumah yang tar, tersebar di seluruh kecamatan. terintegrasi dengan system pengelolaan prasarana pengolah air limbah di dalam KPY;

  4 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tabel 5. 1 lanjutan

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  2. Kawasan permukiman perdesaan meli-

  a. pengembangan instalasi pengolah air puti lahan seluas kurang lebih 10.232 limbah domestik dengan sistem komunal hektar, tersebar di seluruh kecamatan. dalam kawasan permukiman dan peru- mahan; dan b. sistem pengelolaan air limbah setem- pat terdapat pada setiap rumah tangga dengan satu unit pengolah sebelum di- buang ke badan air dan/atau diresap- kan ke dalam tanah.

  Sistem Pengelolaan Prasarana Persam- pahan

  a. Sistem pengelolaan prasarana pengolah sampah meliputi pengembangan tempat penampungan sementara (TPS) paling sedikit 40 buah di desa-desa wilayah per- kotaan, pengembangan tempat penge- lolaan sampah terpadu (TPST) dan pembangunan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah.

  b. Pengembangan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) yang berada di Kecamatan Gamping, Mlati, Depok, Berbah, Prambanan, Ngemplak, Ngaglik dan Sleman.

  c. Pembangunan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah yang berada di:

  1) Kecamatan Gamping untuk melayani

  wilayah Kabupaten bagian Barat; dan

  2) Kecamatan Prambanan untuk

  melayani wilayah Kabupaten bagian Timur.

  Jalur dan Ruang Evakuasi Bencana

  Pengembangan Jalur evakuasi bencana berada di zona aman di desa-desa ter- dekat dengan lokasi bencana diusahakan pada lapangan sepak bola, fasilitas pendi- dikan, dan balai desa. Adapun route jalur evakuasi diusahakan seoptimal mungkin dengan memperhatikan faktor jarak, ak- sesibilitas dan keamanan. Jalur evakuasi bencana tanah longsor meliputi: 1. Kecamatan Gamping dan Prambanan.

  5 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tabel 5. 1 lanjutan

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  2. Jalur evakuasi bencana letusan gunungapi Merapi meliputi: Kecamatan Tempel; Turi; Pakem; Cangkringan; dan Ngemplak.

  3. Jalur evakuasi bencana banjir lahar dingin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi: Kecamatan Tempel; Pakem; Turi; Ngaglik; Mlati; Depok; Ngemplak; Cangkringan; Kalasan; Prambanan; dan Berbah.

  4. Pengembangan ruang evakuasi tersebar diseluruh kecamatan meliputi: a. tempat penampungan sementara dan atau hunian sementara (huntara) meliputi: Kec.Ngemplak; Tempel; Turi; Pakem; dan Cangkringan.

  b. tempat hunian tetap (huntap) meliputi: Kec.Ngemplak; Tempel; Turi; Pakem; dan Cangkringan.

  c. barak pengungsi; dan d. ruang-ruang terbuka.

  5. Jalur evakuasi bencana berupa pengoptimalan jaringan jalan terdekat menuju ruang evakuasi bencana

  Sumber : RTRW Kab Sleman 2011-2031

  Selanjutnya disajikan identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Sleman , Tabel 5. 2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Sleman (KSK) berdasarkan RTRW

SUDUT KAWASAN STRATEGIS LOKASI KABUPATEN SLEMAN KEPENTINGAN

  1. Kawasan Perkotaan :

  a) Kecamatan Godean;

  b) Kecamatan Gamping;

  c) Kecamatan Mlati;

  d) Kecamatan Depok; Kawasan Perkotaan

  e) Kecamatan Ngemplak; Ekonomi

  Kabupaten

  f) Kecamatan Ngaglik 2. kawasan koridor Yogyakart - Piyungan

  • – Wonosari – Rongkop – Sadeng; 3. kawasan koridor Temon – Wates –

  Yogyakarta

  • – Prambanan; dan kawasan koridor Tempel – Parangtritis

  6 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tabel 5. 2 lanjutan

SUDUT KAWASAN STRATEGIS LOKASI KABUPATEN SLEMAN KEPENTINGAN

  1. Kecamatan Moyudan;

  2. Kecamatan Minggir; Kawasan Pertanian Keamanan dan

  3. Kecamatan Seyegan; Tanaman ketahanan

  4. Kecamatan Godean; Pangan Beririgasi pangan

  5. Kecamatan Mlati; dan

  6. Kecamatan Tempel 1. Komplek Candi Prambanan di Kec. kawasan peninggalan

  Sosial dan Prambanan arkeologis berupa situs budaya

  2. Candi Ratu Boko berada Kec. Berbah peninggalan purbakala. dan Kalasan

  Daya dukung lahan seluas 1.728,38 (seribu tujuh ra- lingkungan hidup tus dua puluh delapan koma tiga puluh Kawasan Taman

  Pendayagunaan delapan) hektar meliputi : Nasional sumber daya

  1. Kecamatan Turi; Gunung Merapi alam dan/atau

  2. Kecamatan Pakem; dan teknologi tinggi

  3. Kecamatan Cangkringan. seluas kurang lebih 23.683 (dua puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh tiga) hektar berupa meliputi:

  1. Kecamatan Seyegan; 2.

  Kecamatan Mlati; 3. Daya dukung Kecamatan Ngemplak. Kawasan Resapan Air 4. lingkungan hidup Kecamatan Ngaglik; 5.

  Kecamatan Sleman; 6. Kecamatan Tempel; 7. Kecamatan Turi; 8. Kecamatan Pakem; dan 9. Kecamatan Cangkringan.

  Sumber : diolah dari RTRW Kab Sleman 2011-2031 7 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

  K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Gambar 5. 2 Struktur Ruang Kabupaten Sleman Sumber : RTRW Kab. Sleman 2011-2031

  8 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Gambar 5. 3 Kawasan Lindung Kabupaten Sleman Sumber : RTRW Kab. Sleman 2011-2031

  9 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Gambar 5. 4 Kawasan Budidaya Kabupaten Sleman Sumber : RTRW Kab. Sleman 2011-2031

  10 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH )

  2015-2019

  5 11 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Sedangkan identifikasi indikasi program dalam RTRW Kabupaten Sleman 2011-2031 khusus untuk Bidang Cipta Karya disajikan dalam tabel. Tabel 5.3 berikut ini. Tabel 5. 3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Sleman terkait Pembangunan

  Infrastruktur Bidang Cipta Karya

INSTANSI PELAKSANA

  1. Pembangunan system pelayanan air minum Kawasan Perkotaan

  DPUP

  APBDP, APBDK,

  DPUP DHubkominfo

  9. Pengembangan permu- kiman perkotaan Kab.

  Sleman YA APBN,

  APBDP, APBDK,

  DPUP

  10. Pengembangan permu- kiman perdesaan Kab.

  Sleman YA APBN,

  APBDP, APBDK,

  11. Perbaikan lingkungan permukiman Kab.

  Pengembangan ruang evakuasi penunjang Kab.

  Sleman YA APBN,

  APBDP, APBDK,

  DPUP

  12. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tum- buh KPY, dan cepat tum- buh koridor jalan

  Kab. Sleman

  YA APBN, APBDP, APBDK,

  DPUP

  Sumber : diolah dari RTRW Kab Sleman 2011-203

  K A B U P A T E N S L E M A N

  Sleman YA APBN,

  DPUP DHubkominfo 8.

  YA APBN, APBDP, APBDK, Swasta

  APBDP, APBDK,

  DPUP DSDAEM 2. Pengembangan pengelo- laan system jaringan air bersih

  Kawasan Perkotaan

  YA APBN, APBDP, APBDK,

  DPUP DSDAEM 3. Pembangunan & peme- liharaan saluran drainase

  Kawasan Perkotaan

  YA APBN, APBDP, APBDK,

  DPUP

  4. Pengembangan pengelo- laan air limbah Kab.

  Sleman YA APBN,

  DPUP KLH

  APBDP, APBDK,

  5. Pengembangan pengelo- laan Prasarana persam- pahan Kab.

  Sleman YA APBN,

  APBDP, APBDK,

  DPUP KLH

  6. Peningkatan, pemeliha- raan, dan pengembang- an jalur evakuasi benca- na

  Kab. Sleman

  YA APBN, APBDP, APBDK,

  No USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPA- KAN KSK (YA/TIDAK) PENDANAAN

  Pengembangan ruang terbuka Kab.

  Sleman YA APBN,

  DPUP DHubkominfo 7.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

  Sesuai dengan jangkauan peencanaan maka diketahui bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2011-2015 akan berakhir pada tahun 2015. Setelah pemilahan kepala daerah akan disusun kembali Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman untuk periode 2016-2021.

  Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2011- 2015 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, masyarakat Sleman yang lebih sejahtera lahir batin, berdaya saing, dan berkeadilan gender pada tahun 2015”. Penjelasan Visi: Masyarakat Sleman yang lebih sejahtera lahir dan batin adalah masyarakat yang lebih sehat, cerdas dan berkemampuan ekonomi memadai sehingga dapat mengembangkan kehidupan sosial dan spiritualnya dengan baik. Secara kuantitatif dalam angka pencapaian Indeks pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun sebelumnya adalah 78 diharapkan menjadi 80 pada akhir tahun 2015. Masyarakat Sleman yang lebih berdaya saing adalah masyarakat yang mampu memanfaatkan keunggulan komparatif secara efektif dan mampu menciptakan keunggulan kompetitif sehingga dapat bersaing secara sehat dengan lingkungan lokal, regional dan internasional. Secara kuantitatif pencapaian dari daya saing ini terwujud dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,98%. Masyarakat yang lebih berkeadilan gender adalah masyarakat yang mampu menyeimbangkan partisipasi dan akses terhadap hasil pembangunan antara laki-laki dan perempuan, sehingga dapat mengeliminasi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan di segala bidang. Upaya untuk mencapai keseimbangan tersebut dilakukan melalui peningkatan pelayanan terhadap perempuan dan anak dan peningkatan partisipasi perempuan dalam pembangunan.

  Visi ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sleman yang terdiri dari aparatur pemerintah daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, organisasi politik, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, lembaga pendidikan, dunia usaha, tokoh masyarakat, dan seluruh anggota masyarakat untuk mewujudkan cita-cita masa depan. Sedangkan Misi Kab. Sleman 2011-2015 adalah sebagai berikut ini:

  1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatkan kualitas birokrasi dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.

  12 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

  3. Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi rakyat dan penanggulangan kemiskinan. hidup.

  5. Meningkatkan pemberdayaan dan peran perempuan di segala bidang.

  Penjelasan masing-masing misi :

Misi meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatkan kualitas

birokrasi dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.

  Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam terus menjaga cita-cita mulia yang memerlukan dukungan dari seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi, responsibilitas, berorientasi pada konsensus bersama, adil, efektif, efisien, akuntabel, dan penegakan supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan bermasyarakat yang demokratis. Penegakan supremasi hukum dilakukan untuk menjaga norma/kaidah hukum dalam masyarakat serta mempertahankan nilai-nilai sosial dan rasa keadilan masyarakat. Dengan tekad untuk menjaga tata pemerintahan yang baik memiliki konsekuensi melibatkan segenap elemen masyarakat dan kalangan swasta untuk menyediakan peluang dan akses bagi masyarakat untuk berperan secara aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Langkah utama yang diambil dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik adalah membangun birokrasi yang kokoh, birokrasi yang memiliki kapasitas dan kredibilitas tinggi. Birokrasi sebagai salah satu aktor dalam pembangunan harus mampu dan dapat dipercaya, sehingga pada gilirannya dapat menjalankan kewajibannya dalam melayani masyarakat secara prima. Tiga pilar kepemerintahan yang baik yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta memiliki peran yang sama pentingnya dalam aktivitas pembangunan. Misi ini menjiwai dan menjadi dasar implementasi misi-misi yang lain.

  

Misi meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi

semua lapisan masyarakat.

  Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas yang pada gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif, dan dilandasi akhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya.

  13 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Misi meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi rakyat dan penang-

gulangan kemiskinan.

  Misi ini merupakan upaya pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Sleman dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama kesejahteraan di bidang ekonomi yang kemandirian yang berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, dan berwawasan lingkungan. Fokus utama pada peningkatan ekonomi rakyat yang dicapai melalui pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan.

  

Misi memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan ling-

kungan hidup.

  Misi ini merupakan upaya Kabupaten Sleman dalam rangka menyediakan sarana dan prasarana, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang mantap guna mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan swadaya masyarakat dalam memelihara dan membangun kualitas sarana dan prasarana publik.

  Misi meningkatkan pemberdayaan dan peran perempuan di segala bidang.

  Misi ini merupakan peningkatan intensitas perhatian terhadap permasalahan kesenjangan peran perempuan dalam pembangunan. Langkah untuk memberdayakan dan meningkatkan perlindungan serta meningkatkan peran perempuan dilakukan melalui peningkatan akses di segala bidang : ekonomi, politik, sosial, budaya sehingga diharapkan perempuan dapat berkiprah di sektor domestik dan di sektor publik. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Dalam hal ini tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Misi Satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatkan kualitas birokrasi dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Tujuan :

  a) Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah

  b) Meningkatkan pengelolaan pembangunan daerah

  c) Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat

  d) Mewujudkan kehidupan masyarakat yang demokratis

  14 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Misi Dua : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Tujuan:

  a) Meningkatkan kualitas hidup penduduk

  c) Meningkatkan peran generasi muda dan prestasi olah raga

  d) Meningkatkan pelestarian budaya Misi Tiga : Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan penanggulangan kemiskinan. Tujuan: a) Meningkatkan perekonomian daerah.

  b) Meningkatkan daya beli masyarakat. Misi Empat : Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Tujuan: a) Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana publik.

  b) Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang lestari. Misi Lima : Meningkatkan pemberdayaan dan peran perempuan di segala bidang. Tujuan a) Meningkatkan Kualitas hidup perempuan dan anak.

  Sedangkan yang terkait dengan Bidang Cipta karya adalah Misi empat : Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Dengan Tujuan: Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana publik Sasaran :

  1) Meningkatnya prasarana dan sarana jalan 2) Meningkatnya prasarana dan sarana irigasi 3) Meningkatnya prasarana dan sarana perhubungan dan komunikasi 4) Meningkatnya prasarana dan sarana permukiman 5) Meningkatnya prasarana dan sarana penanggulangan bencana 6) Meningkatnya prasarana dan sarana perekonomian 7) Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan olahraga 8) Meningkatnya prasarana dan sarana kesehatan 9) Meningkatnya prasarana dan sarana pemerintahan

  15 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH )

  2015-2019

  5 16 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  a. Pemeliharaan dan pembangunan prasarana dan sarana umum melalui optimalisasi

  Strategis dan Cepat Tumbuh

  2. Kantor Lingkungan Hidup

  1. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

  Perdesaan

  7. Program Pembangunan Infrastruktur

  Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 6. Program Pengelolaan Areal Pemakaman

  4. Program Lingkungan Sehat Perumahan 5.

  3. Program Pengembangan Perumahan

  2. Program Pengembangan Wilayah

  b. Peningkatan kinerja penataan ruang daerah melalui penyusunan rencana detail tata ruang dan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya tata ruang c. Menjaga kualitas lingkungan hidup melalui peningkatan kualitas pengelolaan sumberdaya alam dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup

  Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

  Dalam upaya mewujudkan Misi empat, yaitu Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungrian hidup, strategi pembangunan yang ditempuh adalah :

  Meningkatnya prasarana dan sarana permukiman

  Sasaran Program SKPD Pengampu *)

  Bidang Keciptakaryaan

  f. Meningkatkan upaya-upaya antisipatif terhadap dinamika perubahan iklim. Tabel 5. 4 Indikasi Rencana Program Untuk Mewujudkan Misi Pembangunan Terkait

  c. Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas dan cakupan rencana tata ruang, mengoptimalkan peran kelembagaan dan meningkatkan pemanfaatan rencana tata ruang sebagai acuan pelaksanaan pembangunan d. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui pengendalian kegiatan pembangunan e. Mendorong tersedianya energi listrik bagi seluruh masyarakat melalui pengembangan energi alternatif dan jaringan listrik negara.

  Arah kebijakan untuk mendukung terwujudnya Misi empat, yaitu Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup adalah : a. Mendorong partisipasi masyarakat dan swasta dalam peningkatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana umum b. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana dasar permukiman

  1. Program Pengembangan Kinerja

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tabel 5. 4 lanjutan

  Sasaran Program SKPD Pengampu *)

  Meningkatnya

  8. Program Pengembangan Kinerja

  1. Dinas Pekerjaan prasarana dan Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Umum dan sarana

  9. Program Pengembangan Wilayah Perumahan

  permukiman Strategis dan Cepat Tumbuh

  2. Kantor Lingkungan

  10. Program Pengembangan Perumahan Hidup

  11. Program Lingkungan Sehat Perumahan 12.

  Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 13. Program Pengelolaan Areal Pemakaman

  14. Program Pembangunan Infrastruktur

  Perdesaan Meningkatnya Program Perbaikan Perumahan Akibat Dinas Pekerjaan prasarana dan Bencana Alam Umum dan sarana

  Perumahan penanggulangan bencana Meningkatnya

  1. Program Pembangunan Sarana dan

  1. Dinas Pekerjaan prasarana dan Prasarana Ekonomi Umum dan sarana

  2. Program Pengembagan Destinasi Perumahan perekonomian Pariwisata

  2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Menjaga

  1. Program Perlindungan dan Konservasi

  1. Dinas SDAEM kualitas sumber Sumber Daya Alam

  2. Bappeda daya alam

  2. Program Rehabilitasi dan Pemulihan

  3. Dinas Pertanian, Cadangan Sumber Daya Alam Perikanan, dan

  3. Program Pembinaan dan Pengawasan Kehutanan Bidang Pertambangan

  4. DPPD

  4. Program Pengawasan dan Penertiban

  5. KLH Penambangan Rakyat dan Berpotensi Merusak Lingkungan

  5. Program Pembinaan dan Pengem- bangan Bidang Ketenagalistrikan

  6. Program Perencanaan Tata Ruang

  7. Program Pemanfaatan Ruang Menjaga

  1. Program Pengendalian Pemanfaatan

  1. Dinas SDAEM kualitas sumber Ruang

  2. Bappeda daya alam

  2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

  3. Dinas Pertanian,

  3. Program Penataan, Penguasaan, Perikanan, dan Pemilikan, Penggunaan dan Kehutanan Pemanfaatan Tanah

  4. DPPD

  4. Program Penyelesaian Konflik-konflik

  5. KLH Pertanahan

  5. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

  6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

  17 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tabel 5. 4 lanjutan

  Sasaran Program SKPD Pengampu *)

  Menjaga

  1. Program Pengembangan Kinerja

  1. Dinas SDAEM kelestarian Persampahan

  2. Bappeda fungsi

  2. Program Pengendalian Pencemaran dan

  3. KLH lingkungan Perusakan Lingkungan Hidup hidup

  3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

  4. Program Peningkatan Pengendalian Populasi

  Sumber: Dokumen RPJMD Kabupaten Sleman 2011-2015

  Berdasarkan indikasi rencana program maka disusun indikator kinerja daerah sebagiaman yang disajikan pada tabel 5.5.

  Tabel 5. 5 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis

  Misi empat : point (d) Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup

  Strategi:

  a. Pemeliharaan dan pembangunan prasarana dan sarana umum melalui optimalisasi sumber-sumber pembiayaan pemerintah, swasta, dan masyarakat.

  b. Peningkatan kinerja penataan ruang daerah melalui penyusunan rencana detail tata ruang dan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya tata ruang

  c. Menjaga kualitas lingkungan hidup melalui peningkatan kualitas pengelolaan sumberdaya alam dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup

  SASARAN

INDIKATOR KINERJA

  1. Meningkatnya prasarana dan Kondisi prasarana dan sarana permukiman sarana permukiman baik

  2. Meningkatnya prasarana dan Kondisi prasarana dan sarana sarana penanggulangan bencana penanggulangan bencana baik

  3. Meningkatnya prasarana dan Kondisi prasarana dan sarana perekonomian sarana perekonomian baik

  4. Menjaga kualitas sumber daya Luas lahan kritis Alam

  Rata-rata penurunan air tanah Alih fungsi lahan pertanian Tertib pemanfaatan tanah

  18 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Tertib administrasi pertanahan RTH perkotaan Cakupan RDTR

  5. Menjaga kelestarian fungsi Kualitas udara lingkungan hidup Status mutu air sungai Kualitas lahan/ tanah Usaha yang memiliki IPAL Usaha yang memiliki dokumen lingkungan

  Indikator kinerja dan capaian kinerja Misi Empat yaitu memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup dinyatakan dalam tabel berikut ini. Tabel 5. 6 Indikator Kinerja dan Capaian Kinerja Misi Empat : Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup

  Capaian Kondisi No Indikator Kinerja Satuan 2009 2011 2012 2013 2014 2015

  3 Kondisi Prasarana dan sarana % 73,17

  74

  75

  76

  77

  78 perhubungan baik

  5 Kondisi prasarana dan sarana % 35,69

  37

  38

  39

  40

  41 permukiman baik

  6 Kondisi prasarana dan sarana %

  38 40 42,5 45 47,5

  50 penanggulangan bencana baik

  7 Kondisi prasarana dan sarana % 8 10,8 13,5 16,2 19 21,6 perekonomian baik

  

16 Rata-rata penurunan air tanah cm <40 <40 <40 <40 <40

  

17 Alih fungsi lahan pertanian % 0,32 0,30 0,27 0,24 0,20 0,17

  18 Tertib pemanfaatan tanah %

  80

  82

  84

  86

  88

  90

  19 Tertib administrasi pertanahan %

  56

  58

  59

  60

  61

  62

  

20 RTH Perkotaan % >30 >30 >30 >30 >30 >30

  21 Cakupan RDTR % 59,14

  65

  70

  86 91 100

  

22 Kualitas Udara < ambang < AB < AB < AB < AB < AB < AB

batas

  

23 Status Mutu Air Sungai -11s/d-30 -11s/d-30 -11s/d-30 -11s/d-30 -11s/d-30 -11s/d-30

  

24 Kualitas lahan/tanah <ambang < AB < AB < AB < AB < AB < AB

batas

  25 Usaha yang memiliki IPAL % 82,3 83 83,5 84 84,5

  85

  

26 Usaha yang memiliki dokumen % 98,71 98,90 99,00 99,10 99,20 99,30

lingkungan

  

27 Energi terbarukan terbangun bh 293 310 320 330 340 350

  28 Elektrifikasi % 94 94,50 95,00 95,50 96,00 96,50 Sumber: diolah dari RPJMD Kab. Sleman 2010-2015

  19 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

5.3 Arahan Peraturan Daerah Bangunan Gedung

  Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung didasarkan atas peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi, mengatur tentang persyaratan administrasi dan teknis bangunan gedung. Melalui Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung antara lain mengatur persyaratan keandalan gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan perlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di dalamnya dan sebagai landasan operasionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di daerah. Sebagai daerah rawan bencana maka Perda Bangunan Gedung sangat penting bagi Kabupaten Sleman sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan dan keselamatan bagi pengguna. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman mapkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Bangunan Gedung. Konsideran menimbang dalam peraturan daerah tentang bangunan gedung tersebut bahwa bangunan gedung wajib diselenggarakan secara tertib dan diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta dipenuhinya persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  Secara umum Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Bangunan Gedung mengatur Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya, serta fungsi khusus. Lebih jauh diatur bahwa satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi dan dimungkinkan perubahan fungsi. Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

  Dalam penyelenggaran bangunan gedung diupayakan masyarakat untuk terlibat dan berperan serta secara aktif baik dalam pembangunan, pemanfaatan, dan pemenuhan persyaratan bangunan gedung dan tertib penyelenggaraan bangunan gedung. Perwujudan bangunan gedung juga harus dimulai dari tahapan perencanaan bangunan gedung yang hasilnya sangat mempengaruhi pada kualitas bangunan gedung dan kepuasan pengguna bangunan. Untuk maksud tersebut perwujudan bangunan gedung juga tidak terlepas dari peran penyedia jasa konstruksi berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa konstruksi baik sebagai perencana, pelaksana, pengawas atau manajemen konstruksi maupun jasa-jasa pengembangannya, termasuk penyedia jasa pengkaji teknis bangunan gedung. Oleh karena itu, pengaturan bangunan gedung ini juga harus berjalan seiring dengan pengaturan jasa konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  20 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Persyaratan administratif bangunan gedung sebagaimana meliputi:

  a. status hak atas tanah atau izin pemanfaatan;

  b. status kepemilikan bangunan gedung;

  c. izin mendirikan bangunan gedung; dan Persyaratan teknis bangunan meliputi:

  a. persyaratan tata bangunan; dan b. persyaratan keandalan bangunan gedung.

  Persyaratan tata bangunan meliputi:

  a. persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung;

  b. persyaratan arsitektur bangunan gedung; dan c. persyaratan pengendalian dampak lingkungan.

  Persyaratan tata bangunan dinyatakan terpenuhi dengan diterbitkannya

  a) RTB bagi yang wajib Izin Peruntukan Penggunaan Tanah,

  b) SKTBL bagi yang tidak wajib Izin Peruntukan Penggunaan Tanah, dan c) IMB.

  Penerbitan RTB, SKTBL, dan IMB dapat dilakukan apabila status tanah adalah tanah pekarangan.

  Persyaratan keandalan bangunan gedung meliputi:

  a. persyaratan keselamatan;

  b. persyaratan kesehatan;

  c. persyaratan kenyamanan; dan d. persyaratan kemudahan.

  Penyelenggaraan bangunan gedung meliputi kegiatan pembangunan, kegiatan pemanfaatan, kegiatan pelestarian serta kegiatan pembongkaran bangunan gedung umum dan/atau bangunan gedung tertentu. Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung dilakukan dengan: a. penerbitan IMB;

  b. penerbitan SLF; c. persetujuan rencana teknis pembongkaran bangunan gedung.

  21 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH )

  2015-2019

  5 22 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N

KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Peran serta masyarakat diaturdalam kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yaitu

  1. Dalam penyelenggaraan bangunan gedung masyarakat dapat berperan untuk memantau dan menjaga ketertiban, baik dalam kegiatan pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, maupun kegiatan pembongkaran bangunan gedung. menimbulkan gangguan dan/atau kerugian bagi pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung, masyarakat dan lingkungan.

  3. Masyarakat melakukan pemantauan melalui kegiatan pengamatan, penyampaian masukan, usulan, dan pengaduan baik secara perorangan, kelompok, organisasi kemasyarakatan, maupun melalui tim ahli bangunan gedung.

  4. Berdasarkan pemantauannya, masyarakat melaporkan hasilnya secara tertulis kepada pemerintah daerah terhadap: a. indikasi bangunan gedung yang tidak laik fungsi; dan/atau

  b. bangunan gedung yang pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, dan/atau

  c. pembongkarannya berpotensi menimbulkan gangguan dan/atau bahaya bagi pengguna, masyarakat, dan lingkungannya.

5.4 Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten/Kota (RISPAM)

  Berdasarkan RISPAM Kab. Sleman daerah pelayanan sistem penyediaan air minum (SPAM) untuk Kabupaten Sleman disesuaikan dengan arah pengembangan wilayah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sleman tahun 2009

  • –2028, yaitu perkotaan dan perdesaan. Wilayah pelayanan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kabupaten Sleman sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu :

   Wilayah pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)   Wilayah pelayanan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)   Wilayah pelayanan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)   Wilayah pelayanan Perdesaan   wilayah Ibu Kota Kecamatan  Untuk lebih jelasnya rencana pengembangan wilayah Kabupaten Sleman dapat dilihat pada gambar 5.5.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Gambar 5. 5 Peta pengembangan SPAM Sleman (RISPAM Kab. Sleman, 2011)

  23 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

  ( RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ) 2015-2019

  5 KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Layout Sistem Penyediaan Air Minum Wilayah Perkotaan

  Gambar 5. 6 Peta Rencana Sleman (RISPAM Kab. Sleman, 2011)

  24 | K E T E R P A D U A N S T R A T E G I P E N G E M B A N G A N K A B U P A T E N S L E M A N