BAB V - DOCRPIJM 1501229798Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab Gkidul

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

  Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030 (Perda No. 4 Tahun 2011) yang selanjutnya disingkat RTRW Kabupaten Gunungkidul adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Gunungkidul yang berisi arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Berdasarkan arahan RTRW Kabupaten Gunungkidul menetapkan Kawasan strategis di Kabupaten Gunungkidul meliputi :

  1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi:

  a. kawasan strategis cepat tumbuh aglomerasi Perkotaan Wonosari (APW) meliputi Perkotaan Wonosari, Perkotaan Playen, Perkotaan Semanu, dan Perkotaan Karangmojo;

  b. kawasan koridor yang menghubungkan Yogyakarta, Piyungan, Wonosari, Rongkop, dan Sadeng; c. kawasan koridor yang menghubungkan Wonosari-Baron;

  d. kawasan koridor yang menghubungkan Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Semin dan Perbatasan Sukoharjo;

  e. kawasan koridor jalur Pantai Selatan Kabupaten;

  f. kawasan pusat pengembangan budi daya tanaman pangan dan hortikultura pada lahan kering di Wonosari; g. kawasan pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Wonosari, Kecamatan

  Karangmojo, Kecamatan Playen, Kecamatan Patuk, Kecamatan Semin dan Kecamatan Semanu; dan

  h. kawasan tertinggal di Kecamatan Panggang, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Girisubo, Kecamatan Tepus, Kecamatan Gedangsari dan Kecamatan Ngawen.

  2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya terdiri atas :

  a. kawasan konservasi warisan budaya Megalithicum Situs Sokoliman dan Situs Gunungbang di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo; dan

  b. kawasan konservasi Goa arkeologi di kawasan karst Gunung Sewu meliputi: Goa Seropan, Goa Bentar, Goa Braholo, Tritis, Song Gupuh, Song Keplek dan Goa Tabuhan.

  3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi terdapat di Kawasan Baron Technopark untuk pengembangan energi terbarukan di Pantai Parangracuk, Kecamatan Saptosari dengan rencana pengembangan kawasan seluas lebih kurang 50 (lima puluh) hektar.

  4. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup terdiri atas:

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  a. kawasan Ekogeowisata Karst di Kecamatan Purwosari, Kecamatan Panggang, Kecamatan Saptosari, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Tepus, Kecamatan Semanu dan Kecamatan Ponjong;

  b. kawasan konservasi Pantai Wediombo di Kecamatan Girisubo;

  c. kawasan Potensial Resapan Air di Kecamatan Ponjong;

  d. kawasan Wanawisata dan Hutan Penelitian Tahura Bunder di Kecamatan Patuk dan Kecamatan Playen, serta Hutan Wanagama I di Kecamatan Playen; e. kawasan Pelestarian Bengawan Solo Purba di Kecamatan Girisubo;

  f. kawasan Pelestarian Keanekaragaman Hayati Hutan Tanaman Langka Koesnadi Hardjasoemantri di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus; g. kawasan konservasi di perbatasan Gunungkidul-Klaten, dan Gunungkidul-Bantul.

  Tabel 5. 1 Arahan RTRW Kabupaten Gunungkidul untuk Bidang Cipta Karya

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  Rencana pola ruang wilayah meliputi:

  a. Sistem Perkotaan;

  a. Penetapan kawasan lindung;  fasilitas perkotaan yang dikembangkan 1) kawasan hutan lindung di PKWp meliputi fasilitas terletak di Kecamatan Karangmojo, perdagangan, jasa, pemerintahan,

  Kecamatan Playen dan Kecamatan pendidikan menengah dan tinggi, Panggang seluas 1.016,700 kesehatan dan sosial, perindustrian (seribu enam belas koma tujuh ratus) untuk skala kabupaten; hektar

   fasilitas perkotaan yang dikembangkan 2) kawasan yang memberikan di PKL dan PKLp, meliputi fasilitas perlindungan terhadap kawasan  pemerintahan, perdagangan, jasa, bawahannya; pendidikan menengah, kesehatan dan seluas kurang lebih 6.310 (enam ribu sosial untuk skala kecamatan; dan tiga ratus sepuluh) hektar terdiri atas: fasilitas perkotaan yang dikembangkan

  a. kawasan resapan air meliputi: di PPK meliputi fasilitas pemerintahan,

  1. Kecamatan Ponjong; perdagangan, jasa, pendidikan

  2. Kecamatan Semin; menengah, kesehatan dan social untuk

  3. Kecamatan Ngawen; skala kawasan

  4. Kecamatan Nglipar; Pengembangan dan peningkatan

  5. Kecamatan Gedangsari; dan prasarana perkotaan jalan, listrik, telepon,

  6. Kecamatan Patuk air minum, drainase, persampahan, dan b. kawasan karst yang berfungsi saluran pembuangan air limbah sebagai perlindungan hidrologi dan

  b. Sistem Perdesaan; ekologi seluas kurang lebih 80.704 Pengembangan sistem perdesaan

  (delapan puluh ribu tujuh ratus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) empat) hektar meliputi: diwujudkan melalui pengembangan dan

  1. Kecamatan Ponjong; peningkatan prasarana dasar perdesaan

  2. Kecamatan Semanu; yang meliputi jalan, listrik, air minum,

  3. Kecamatan Girisubo; telepon dan irigasi

  4. Kecamatan Rongkop; Pengembangan dan peningkatan desa

  5. Kecamatan Tepus; dan/atau beberapa desa dalam satu

  6. Kecamatan Tanjungsari; kesatuan kawasan meliputi:

  7. Kecamatan Saptosari;  Ppl;

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

  KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  8. Kecamatan Paliyan;  Dpp;  Agropolitan;

  9. Kecamatan Panggang;  Minapolitan; dan

  10. Kecamatan Purwosari; dan

  11. Kecamatan Wonosari.  Desa wisata 3) kawasan perlindungan setempat;

  c. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah

  a. kawasan sempadan pantai seluas Kabupaten kurang lebih 770 (tujuh ratus tujuh  Sistem jaringan prasarana utama puluh) hektar terletak di sepanjang meliputi sistem jaringan transportasi dataran Pantai Selatan darat; dan sistem jaringan transportasi Gunungkidul dengan daerah laut

   Sistem jaringan prasarana lainnya selebar minimum 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke sebagaimana dimaksud dalam Pasal arah darat; 17 huruf b terdiri atas:

  b. kawasan sempadan sungai seluas 1) sistem jaringan energi; kurang lebih 2.300 (dua ribu tiga 2) sistem jaringan telekomunikasi dan ratus) hektar terdiri dari sungai di informatika; luar kawasan perkotaan dan sungai 3) sistem jaringan sumber daya air; di dalam kawasan perkotaan dan dengan lebar sempadan sesuai 4) sistem jaringan prasarana dengan peraturan perundang- lingkungan undangan; c. kawasan sempadan waduk, embung, telaga dan laguna seluas kurang lebih 743 (tujuh ratus empat puluh tiga) hektar meliputi dataran sepanjang tepiannya yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisiknya minimum 50 (lima puluh) meter dan maksimum 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat; d. kawasan sempadan mata air meliputi dataran di sekitarnya dengan radius minimum 200 (dua ratus) meter; e. kawasan sempadan goa meliputi dataran di sekitarnya diukur 50

  (lima puluh) meter dari mulut goa;

  f. kawasan sempadan jaringan irigasi terletak di kecamatan yang memiliki saluran irigasi primer dan sekunder dengan lebar sempadan sesuai dengan peraturan perundang- undangan; g. kawasan jaringan listrik

  SUTT/SUTET meliputi kawasan sepanjang jaringan listrik SUTT/SUTET, dengan sempadan berjarak minimal 25 meter pada kanan dan kiri tiang listrik

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

  KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  transformasi;

  h. Kawasan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan (RTHP) ditentukan seluas 30 % (tiga puluh perseratus) dari luas kawasan meliputi 20% (dua puluh perseratus) RTHP publik dan 10% (sepuluh perseratus) RTHP privat atau seluas kurang lebih 2.982 (dua ribu sembilan ratus delapan puluh dua) hektar berada di Perkotaan Wonosari, Perkotaan Semanu, Perkotaan Playen, Perkotaan Panggang, Perkotaan Semin, Perkotaan Rongkop, Perkotaan Ngawen, Perkotaan Karangmojo, Perkotaan Nglipar, Perkotaan Gedangsari, Perkotaan Patuk, Perkotaan Ponjong, Perkotaan Tepus, Perkotaan Tanjungsari, Perkotaan Saptosari, Perkotaan Paliyan, Perkotaan Purwosari, dan Perkotaan Girisubo yang secara rinci terdapat pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 4) kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; 5) kawasan rawan bencana alam; 6) kawasan lindung geologi; dan 7) kawasan lindung lainnya.terdiri atas:

  a. kawasan perlindungan plasma nutfah; b. kawasan terumbu karang; dan

  c. kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi d. penetapan kawasan budi daya

  1) Kawasan budi daya terdiri atas: 2) kawasan peruntukan hutan produksi; 3) kawasan hutan rakyat; 4) kawasan peruntukan pertanian; 5) kawasan peruntukan perikanan; 6) kawasan peruntukan pertambangan; 7) kawasan peruntukan industri; 8) kawasan peruntukan pariwisata; 9) kawasan peruntukan permukiman; dan 10) kawasan peruntukan lainnya. terdiri atas: a. kawasan peruntukan pendidikan tinggi;

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

  KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  b. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; dan c. kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan

  Tabel 5. 2. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Gunungkidul (KSK) berdasarkan RTRW Kabupaten Gunungkidul 2010 - 2030

KAWASAN STRATEGIS SUDUT KEPENTINGAN LOKASI KABUPATEN SLEMAN

  meliputi Perkotaan Wonosari, kawasan strategis cepat Perkotaan Playen, Perkotaan tumbuh aglomerasi

  Ekonomi Semanu, dan Perkotaan

  Perkotaan Wonosari (APW) Karangmojo; Menghubungkan Yogyakarta, Piyungan, Wonosari, Rongkop, dan Sadeng; menghubungkan Wonosari- kawasan koridor Baron;

  Ekonomi Menghubungkan Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Semin dan Perbatasan Sukoharjo Pantai Selatan Kabupaten; kawasan pusat pengembangan budi daya tanaman pangan dan

  Ekonomi Wonosari hortikultura pada lahan kering

  Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo kawasan pengembangan

  Ekonomi Kecamatan Playen, Kecamatan ekonomi lokal Patuk, Kecamatan Semin dan Kecamatan Semanu Kecamatan Tepus, Kecamatan Gedangsari dan Kecamatan kawasan tertinggal Ngawen Kecamatan Panggang, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Girisubo Situs Sokoliman dan Situs kawasan konservasi warisan Gunungbang di Desa Bejiharjo, sosial dan budaya budaya Megalithicum

  Kecamatan Karangmojo

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  R

  Kecamatan Patuk dan Kecamatan Playen, serta Hutan Wanagama I di Kecamatan Playen; kawasan Pelestarian

  Sedangkan identifikasi indikasi program dalam RTRW Kabupaten Gunungkidul 2011-2031 khusus untuk Bidang Cipta Karya disajikan dalam tabel. Tabel 7.3 berikut ini.

  di perbatasan Gunungkidul- Klaten, dan Gunungkidul-Bantul

  fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus; kawasan konservasi

  fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  Kecamatan Girisubo; kawasan Pelestarian Keanekaragaman Hayati Hutan Tanaman Langka Koesnadi Hardjasoemantri

  fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  Bengawan Solo Purba

  fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  kawasan konservasi Goa arkeologi sosial dan budaya kawasan karst Gunung Sewu meliputi: Goa Seropan, Goa Bentar, Goa Braholo, Tritis, Song Gupuh, Song Keplek dan Goa Tabuhan

  Kecamatan Ponjong kawasan Wanawisata dan Hutan Penelitian Tahura Bunder

  fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  Air;

  Pantai Wediombo di Kecamatan Girisubo kawasan Potensial Resapan

  fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  Kecamatan Purwosari, Kecamatan Panggang, Kecamatan Saptosari, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Tepus, Kecamatan Semanu dan Kecamatan Ponjong; kawasan konservasi;

  fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  Karst

  Pantai Parangracuk, Kecamatan Saptosari kawasan Ekogeowisata

  Kawasan Baron Technopark pendayagunaan sumberdaya alam dan/ atau teknologi tinggi

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Tabel 5.3. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Gunungkidul terkait

  Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

USULAN MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI No PROGRAM LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA UTAMA (YA / TIDAK)

  Perkotaan Wonosari Perkotaan Semanu,

  , Perwujudan Sistem Playen,

  Bappeda dan APBD Prop,

  1 Ya Perkotaan

  Panggang, DPU

  APBD Kab Semin, Karangmojo, Rongkop, dan Nglipar

  APBD KAB, DPU, PU Pengembangan

  Seluruh APBD PROV, Prov, Pusat Pelayanan

  2 APBN, Kem.PU, Padukuhan

  Permukiman swadaya Kemenpera

  1. Kawasan Agropolitan Bejiharjo meliputi Desa Bejiharjo, Ngawis, Jatiayu, Gedangrejo, Karangmojo, Ngipak,

  Penyusunan RTR Kelor, APBD KAB, dan Rencana Aksi Wiladeg, APBD PROV,

  Pengembangan Bendungan,

  3 Ya Bappeda APBN,

  Kawasan Kecamatan swadaya Agropolitan Karangmojo;

  2. Kawasan Agropolitan Semin meliputi Desa Candirejo dan Rejosari;

  3. Kawasan Agropolitan Ponjong

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

  KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL USULAN MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI No PROGRAM LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA UTAMA (YA / TIDAK)

  meliputi Desa Umbulrejo, Sawahan, Tambakrom o dan Sumbergiri

  1. Kawasan Minapolitan Playen meliputi Desa Plembutan, Bleberan, Banyusoca, Getas, dan Ngawu.

  Penyusunan RTR

  2. Kawasan APBD KAB, dan Rencana Aksi Minapolitan APBD PROV,

  Pengembangan

  4 Ya Bappeda Ponjong APBN,

  Kawasan meliputi swadaya Minapolitan

  Desa Ponjong, Genjahan, dan Sidorejo.

  3. Kawasan Minapolitan Sadeng Desa Song Banyu di Kecamatan

  Patuk, Wonosari, Semanu,

  APBD KAB, DPU Kab,

  Pengembangan Tanjungsari, APBD PROV, unit pengelolaan air Saptosari dan

  5 Ya Din PU Prov, APBN, minum wilayah lainnya

  PDAM swadaya yang mempunyai potensisumber air bersih

  Pembangunan APBD KAB,

  Instalasi Kecamatan DPU Kab, APBD PROV,

  6 Ya pengolahan air Wononsari Din PU Prov,

  APBN, limbah terpadu Pembangunan

  APBD KAB, Kecamatan DPU Kab,

  Instalasi APBD PROV,

  7 Ya Wonosari, Din PU Prov, pengolahan limbah

  APBN,

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

  KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL USULAN MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI No PROGRAM LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA UTAMA (YA / TIDAK)

  komunal Kecamatan Playen dan

  Semin Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan Tempat

  APBD KAB, Pengolahan Kecamatan DPU Kab,

  APBD PROV,

  8 Ya Sampah Terpadu

  Wononsari Din PU Prov, APBN,

  (TPST) dengan penerapan teknologi ramah lingkungan Pembangunan Tempat Pengolahan

  APBD KAB, Sampah Terpadu Seluruh

  DPU Kab, APBD PROV,

  9 (TPST) dengan kecamatan Din PU Prov,

  APBN, penerapan teknologi ramah lingkungan Pengembangan

  APBD KAB, pengelolaan Seluruh DPU Kab,

  APBD PROV,

  10 sampah berbasis kecamatan Din PU Prov,

  APBN, komunitas APBD KAB,

  Sistem jaringan Kawasan DPU Kab, APBD PROV,

  11 Ya drainase Perkotaan Din PU Prov,

  APBN, Kawasan industri,

  Pembangunan hidran kota dan kawasan sumber air

  APBD KAB, perdagangan DPU Kab, pemadam

  APBD PROV,

  12 Ya dan jasa serta Din PU Prov, kebakaran (fire

  APBN,

  water kawasan resources)

  permukiman padat Pembangunan

  APBD KAB, jalan lingkungan di Seluruh DPU Kab,

  APBD PROV,

  13 kawasan kecamatan Din PU Prov,

  APBN, permukiman Pembuatan RTH APBD KAB,

  Seluruh DPU Kab, pada kawasan

  APBD PROV,

  14 kecamatan Din PU Prov, sempadan sungai

  APBN,

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  R PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019 V-10

  Gambar 5. 1 Kawasan Strategi Kabupaten Gunungkidul

  

Sumber: RTRW Kabupaten Gunungkidul

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

  Rumusan Visi RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 - 2015 adalah sebagai berikut : “Mewujudkan Gunungkidul yang Lebih Maju, Makmur, dan Sejahtera”

  Pernyataan visi di atas dilandasi filosofi gotong royong yang akan dijabarkan berikut ini untuk membangun kesamaan persepsi, sikap, komitmen, perilaku, etos kerja, dan partisipasi segenap pemangku kepentingan (stakeholders) dalam setiap tahapan proses pembangunan selama 5 (lima tahun) ke depan. Adapun motto yang pembangunan Tahun 2010-2015 adalah: “Deso Makmur Gunungkidul Makmur”. Sebagai bagian dari penggunaan pendekatan politik dalam perencanaan pembangunan daerah, maka rumusan Visi Misi disesuaikan Visi Misi Kepala Daerah dengan mengacu pada substansi Tahapan Pembangunan Jangka Menengah Lima Tahun Kedua sebagaimana dimuat dalam RPJP Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025.

  Visi tersebut diarahkan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di tingkat lokal. Pengembangan ekonomi lokal merupakan usaha mengoptimalkan sumber daya lokal yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, masyarakat lokal, dan organisasi masyarakat madani untuk mengembangkan ekonomi pada suatu wilayah. Pengembangan ekonomi lokal tersebut memfokuskan kepada:

  1) Pemanfaatan potensi lokal; 2) Pelibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) secara substansial dalam suatu kemitraan strategis; 3) Peningkatan ketahanan dan kemandirian ekonomi; 4) Pembangunan yang berkelanjutan; 5) Pemanfaatan hasil pembangunan oleh sebagian besar masyarakat lokal; 6) Pengembangan usaha kecil dan menengah; 7) Pertumbuhan ekonomi yang dicapai secara inklusif; 8) Penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia; 9) Pengurangan kesenjangan antar golongan masyarakat, antar sektor, dan antar daerah;

  10) Pengurangan dampak negatif dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan. Misi pembangunan daerah adalah sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh pemerintah daerah, untuk mencapai visi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, agar tujuan pembangunan daerah dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan, sesuai dan selaras dengan isi substansinya, maka dirumuskan misi pembangunan daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015 sebagai berikut :

  1. Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran.

  2. Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian daerah secara lestari.

  3. Peningkatan pengelolaan pariwisata .

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  a. Membangun infrastruktur perekonomian yang handal.

  Keberpihakan dan pemberdayaan kepada masyarakat menengah kebawah untuk memperoleh kemudahan a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil,

  4. Pengembangan sumber daya manusia yang terampil,

  Meningkatkan pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya.

  c.

  b. Memanfaatkan sumber daya alam untuk menggerakkan pariwisata.

  Peningkatan pengelolaan pariwisata melalui kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat a. Membangun infrastruktur pendukung pariwisata yang handal.

  3. Peningkatan pengelolaan pariwisata .

  b. Memanfaatkan sumber daya alam untuk menggerakkan perekonomian daerah secara lestari

  R

  PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019 4. Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, professional, dan peduli.

  2. Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian daerah secara lestari.

  a. Membangun dan memelihara infrastruktur air bersih dan air baku yang handal.

  Peningkatan pengelolaan sumber-sumber air dan penyediaan air bersih.

  1. Peningkatan pemanfaatan Air sebagai sumber kemakmuran

  No. Misi Tujuan Strategi

  Tabel 5. 4 Matrik Misi , Tujuan, Dan Strategi RPJMD Kabutaen Gunungkidul

  7. Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber pendanaan. Masing- masing strategi tersebut merupakan wujud langkah yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai penjabaran misi- misi pembangunan. Untuk melihat secara lebih jelas tentang alur proses pencapain misi dan tujuan dengan strategi- strategi yang ditempuh, berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara misi dan tujuan pembangunan daerah serta strategi yang akan ditempuh untuk mewujudkannya :

  6. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

  5. Peningkatan iklim usaha yang kondusif.

  Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  R

  a. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan bebas dari KKN serta pemerintahan yang bersih

  1. Meningkatkan pengelolaan sumber daya air dengan upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.

  Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan permasalahan pembangunan, maka ditetapkan sembilan agenda utama pembangunan daerah Gunungkidul Tahun 2010-2015, sebagai berikut:

  b. Memanfaatkan sumber daya alam untuk menciptakan peluang investasi dalam rangka menggerakkan perekonomian

  a. Membangun infrastruktur perekonomian pendukung investasi yang handal.

  Menggalang sumber-sumber pendanaan baik dari dalam / luar negri untuk memacu pembangunan daerah, menciptakan lapangan kerja dan PAD (Pendapatan Asli Daerah)

  7. Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber pendanaan.

  Governance

  No. Misi Tujuan Strategi

  Peningkatan Sistem Pelayanan Publik Dengan Menerapkan Prinsip-Prinsip Good

  governance) dan bebas dari KKN.

  6. Peningkatan kelola pemerintahan yang baik (good

  2. Memanfaatkan sumber daya alam untuk untuk menciptakan peluang UMKM dalam rangka menggerakkan perekonomian

  1. Membangun infrastruktur pendukung iklim usaha perekonomian yang handal.

  Menciptakan kemudahan memperoleh dan menciptakan lapangan kerja melalui penggalian pemberdayaan usaha kecil, mikro dan menengah.

  5. Peningkatan iklim usaha yang kondusif.

  profesional dan peduli. akses layanan pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya. berintegritas, religius, profesional, dan peduli dengan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan sosial yang sinergi dengan perguruan tinggi, swasta (dunia usaha) dan masyarakat serta responsif gender.

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin.

  3. Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama masyarakat miskin, dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

  4. Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis, agropolitan, minapolitan serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan pedesaan.

  5. Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang.

  6. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, mengembangkan otonomi desa serta menata hubungan pemerintah kabupaten-desa dan meningkatkan pelayanan publik.

  7. Meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial demi terjaganya harmoni sosial.

  8. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatkan peran pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga.

  9. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia.

  Tabel 5. 5 Indikasi Rencana Program Untuk Mewujudkan Misi Pembangunan Terkait Bidang Keciptakaryaan

  Sasaran Program SKPD Pengampu

  Kawasan pemukiman Program Pengembangan memiliki infrastruktur dasar Kinerja Pengelolaan Air DPU transportasi, energi, air, Minum dan Air Limbah telekomunikasi dan sanitasi keterjangkauan air kawasan Program Pengembangan rawan kekeringan pada Kinerja Pengelolaan Air DPU musim kemarau Minum dan Air Limbah sentra prduksi yang memiliki

  Program Pengembangan sanitasi persampahan yang DPU Kinerja Persampahan handal sentra prduksi yang memiliki

  Program Pengembangan sanitasi pengelolaan limbah Kinerja Pengelolaan Air DPU rumah tangga (MCK) yang Minum dan Air Limbah handal

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  5.3 Arahan Peraturan Daerah Bangunan Gedung

  Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Bangunan Gedung mengatur Fungsi bangunan gedung dan prasarana bangunan gedung merupakan ketetapan pemenuhan persyaratan teknis bangunan, baik ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungannya, maupun keandalan bangunannya. Fungsi bangunan gedung meliputi :

  a. Fungsi hunian;

  b. Fungsi keagamaan;

  c. Fungsi usaha;

  d. Fungsi sosial dan budaya; serta e. Fungsi khusus. Setiap bangunan harus dibangun, dimanfaatkan, dilestarikan, dan/atau dibongkar sesuai dengan persyaratan bangunan, yang diatur dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya, termasuk pedoman dan standar teknisnya. Setiap bangunan harus memenuhi persyaratan administrasi agar bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan. Setiap bangunan harus memenuhi persyaratan teknis, baik persyaratan tata bangunan maupun persyaratan keandalan bangunan, agar bangunan laik fungsi dan/atau layak huni, serasi dan selaras dengan lingkungan. Pemenuhan persyaratan teknis disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunan. Persyaratan administrasi dan persyaratan teknis untuk bangunan gedung semi permanen, bangunan gedung darurat, dan bangunan gedung yang dibangun pada daerah lokasi rawan bencana mengacu pada pedoman dan standar teknis yang berkaitan dengan bangunan gedung yang bersangkutan sesuai kondisi sosial dan budaya setempat. Penyelenggaraan bangunan gedung meliputi kegiatan pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran. Dalam penyelenggaraan penyelenggara bangunan gedung berkewajiban memenuhi persyaratan bangunan.

  5.4 Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten/Kota (RISPAM)

  SPAM Kabupaten Gunungkidul menggunakan pola pelayanan air minum berdasarkan zona pelayanan yang menyesuaikan kondisi geologis, geografis dan kependudukan. Rencana pengembangan pelayanan air minum meliputi:

  1. Pelayanan SPAM perpipaan PDAM

  2. Pelayanan SPAM perpipaan perdesaan (SPAMDES)

  3. Pelayanan SPAM penampungan air hujan (PAH)

  4. Pelayanan SPAM droping air

  5. Upaya pelestarian lingkungan terhadap sumber air Rencana sistem pelayanan air minum Kabupaten Gunungkidul diuraikan sebagai berikut ini.

  Pengembangan Wilayah Pelayanan SPAM Zonasi

  Pengembangan SPAM Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi beberapa zona atau sub sistem pelayanan (zonasi), dimana masing-masing zona pelayanan mempunyai cakupan

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  pelayanan tersendiri. Adapun cakupan pelayanan air minum berdasarkan pada wilayah administrasi dan wilayah pelayanan SPAM. Pelayanan air minum dengan sistem zonasi diselenggarakan oleh PDAM Kabupaten Gunungkidul yang mempunyai 13 sub sistem pelayanan air minum untuk melayani kebutuhan air minum penduduk yang tersebar di 16 kecamatan dari total 18 kecamatan. Masing-masing sub sistem mempunyai cakupan wilayah pelayanan bervariasi setiap kecamatan, baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dari segi kuantitas dapat dihitung dengan dua metode, yaitu:

  1. Rasio antara jumlah KK yang telah terlayani oleh penyediaan air sistem perpipaan dengan jumlah total KK yang ada di kecamatan.

  2. Rasio antara jumlah kecamatan yang telah terlayani oleh penyediaan air sistem perpipaan dengan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Pembagian zona wilayah pelayanan air minum perpipaan PDAM Kabupaten Gunungkidul dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tabel 5. 6 Pembagian Zona Wilayah SPAM Perpipaan PDAM Kabupaten Gunungkidul

  Luas Wilayah Luas Wilayah Wilayah Yang Administrasi Wilayah Yang Sudah Belum No. Cabang/Unit Pelayanan Pelayanan Dilayani Dilayanai

  2

  2 (Km ) (Km ) PDAM (%) PDAM (%)

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  1 Wonosari 75,51 49,37 65,38 34,62

  2 Semanu 233,90 234,55 100,28 (0,28)*

  3 Paliyan 58,07 30,12 51,87 48,13

  4 Playen 177,30 48,06 27,11 72,89

  5 Karangmojo 80,12 22,01 27,47 72,53

  6 Ponjong 104,49 16,71 15,99 84,01

  7 Baron 71,63 30,54 42,64 57,36

  8 Nglipar 73,87 43,58 59,00 41,00

  9 Rongkop 83,46 44,22 52,98 47,02

  10 Tepus 104,91 16,04 15,29 84,71

  11 Panggang 171,56 34,40 20,05 79,95

  12 Bribin 94,57 338,75 358,20 (258,20)*

  13 Ngobaran 87,83 248,41 282,83 (182,83)*

  Total 1.417,22 1.156,76 Rata-rata 81,62 18,38 Sumber: PDAM Kab. Gunungkidul, 2012

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  • ) Unit Semanu, Bribin dan Ngobaran mempunyai wilayah pelayanan air minum lebih besar dari luas wilayah administrasi. Berikut ini dapat dilihat rencana pengembangan zona pelayanan SPAM perpipaan PDAM Kabupaten Gunungkidul berdasarkan penyebaran jaringan pipa air minum dan cakupan wilayah pelayanan air minum .

PI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

  R

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  V-18 Gambar 5. 2 Peta Rencana Pengembangan Zona Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Kabupaten Gunungkidul (RISPAM, 2012)

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

  Strategi sektor dan aspek utama sanitasi menjelaskan berbagai strategi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran sanitasi Kab. Gunungkidul untuk berbagai sub sektor seperti air limbah, persampahan, drainase lingkungan, air bersih/minum dan aspek PHBS, dengan penjelasan sebagai berikut ini.

1. Air Limbah

  Untuk mencapai sasaran yang sudah ditentukan, maka diperlukan berbagai strategi sebagai berikut : Sasaran I : Peningkatan akses pelayanan air limbah baik melalui sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan Strategi :

  1) Peningkatan pelayanan dan kualitas sistem air limbah untuk mencapai standar pelayanan minimal 2) Pengembangan pelayanan sistem Air Limbah terpusat di perkotaan secara bertahap berdasarkan tanggap kebutuhan (demand responsive) 3) Meningkatkan cakupan pelayanan air limbah yang dikelola oleh BUMD dan Dinas 4) Meningkatkan cakupan pelayanan air limbah yang dikelola secara langsung oleh masyarakat. 5) Meningkatkan kinerja BUMD dan penyelenggara lainnya dalam pengelolaan air limbah 6) Prioritas pembangunan pada masyarakat daerah miskin dan rawan penyakit terkait air 7) Mendorong kerjasama antar kabupaten dalam upaya melindungi badan air dari pencemaran Air Limbah Permukiman

  Sasaran 2 : Peningkatan pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah pemukiman Strategi :

  1) Mendorong peningkatan alternatif sumber pembiayaan yang murah dan berkelanjutan. 2) Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan sistem air limbah 3) Mendorong peningkatan perioritas pendanaan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah 4) Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan pemerintah dan swasta 5) Pembangunan dan pengelolaan berbasis masyarakat (Community Based

  Development) Sasaran 3 : Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman Strategi : 1) Penyelenggaraan sosialisasi perlunya perilaku hidup bersih dan sehat.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  2) Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah, melalui pemberian penghargaan dan sanksi. 3) Melibatkan peran serta badan usaha swasta dan koperasi dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah. 4) Sosialisasi untuk merubah perilaku supaya tidak membuang tinja di sembarang tempat

  Sasaran 4 : Penguatan kelembagaan pengelola air limbah Strategi :

  1) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar kegiatan dan antar wilayah dalam pembangunan air limbah. 2) Fasilitasi peningkatan manajemen pembangunan air limbah didaerah 3) Fasilitasi peningkatan pengelolaan air limbah melalui pelatihan dan pendidikan SDM yang kompeten

2. Persampahan

  Untuk mencapai sasaran yang sudah ditentukan, maka diperlukan berbagai strategi sebagai berikut : Sasaran I : Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya Strategi :

  1) Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pengamanan sampah B3 (Bahan Buangan Berbahaya) rumah tangga 2) Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R

  Sasaran 2 : Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan persampahan Strategi :

  1) Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui pendidikan bagi anak usia sekolah 2) Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum 3) Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan sampah 4) Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat 5) Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta

  Sasaran 3 : Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan persampahan Strategi :

  1) Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan 2) Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan 3) Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan 4) Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  5) Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA kearah sanitary landfill Sasaran 4 : Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan Strategi :

  1) Meningkatkan Status dan kapasitas institusi pengelola 2) Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan 3) Memisahkan fungsi / unit regulator dan operator 4) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain

3. Drainase Lingkungan

  Untuk mencapai sasaran yang sudah ditentukan, maka diperlukan berbagai strategi sebagai berikut : Sasaran 1 : Pemantapan keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan keseimbangan tata air Strategi :

  1) Penyiapan Rencana Induk Sistem Drainase yang terpadu antara sistem drainase utama, lokal dengan pengaturan dan pengolahan sungai 2) Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan (konservasi air)

  Sasaran 2 : Mengoptimalkan sistem yang ada, rehabilitasi/pemeliharaan, pengembangan dan pembangunan baru Strategi :

  1) Pengembangan kapasitas operasi & pemeliharaan sarana & prasarana terbangun 2) Penyiapan prioritas optimalisasi sistem

  Sasaran 3 : Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana dan sarana drainase, swasta/dunia usaha dan peran serta masyarakat Strategi :

  1) Peningkatan koordinasi antar instansi terkait 2) Pengembangan kapasitas SDM

  Sasaran 4 : Pengembangan sistem drainase yang efektif, efisien dan berkelanjutan Strategi :

  1) Penyiapan peraturan dan produk hukum untuk penanganan drainase 2) Mengembangkan sumber pendanaan melalui retribusi lingkungan 3) Mendorong swasta/masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengelolaan drainase

5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi:

  a. Program Bangunan dan Lingkungan;

  b. Rencana Umum dan Panduan Rancangan;

  c. Rencana Investasi;

  d. Ketentuan Pengendalian Rencana; dan e. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan. RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan lingkungan, atau panduan rancang kota. Muatan RTBL yang perlu dikutip dan diacu dalam RPIJM yaitu Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan yang meliputi:

  a. Visi Pembangunan;

  b. Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan;

  c. Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan d. Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya.

  Kawasan RTBL yang memerlukan tindak lanjut kegiatan penataan di Kabupaten Gunungkidul diuraikan melalui tabel berikut ini.

  Tabel 5. 7 Kebutuhan Tindak Lanjut Penataan Kawasan RTBL di Kabupaten Gunungkidul

  Tahun No RTBL Kawasan Visi Penataan Penyusunan RTBL

  1. Kws. Pusat Kota Wonosari Penataan Kawasan Permukiman 2007 Perkotaan, Pelayanan Sosial, Pendidikan, Pemerintahan & Perdagangan

  

5.7 Arahan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur

Perkotaan (SPPIP) Kabupaten

  Visi dan misi bidang pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan Kab. Gunungkidul adalah sebagai berikut ini. Visi:

  “Setiap keluarga di wilayah kabupaten Gunungkidul bermukim di lingkungan

  

permukiman yang layak, bermartabat, sehat, dapat swadaya, swakelola lingkungan

permukimannya karena mampu secara ekonomi, dengan ditunjang ketersediaan

infrastruktur permukiman yang memadahi, untuk menunjang kehidupannya

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  5. Meningkatkan pendayagunaan SDA secara berkelanjutan untuk mnunjang industry perumahan,

  4. Meningkatnya penerapan tehnologi produksi, industri, dan pembiyaan perumahan.

  3. Meningkatnya pendayagunaan SDA (air,bahan alam lain untuk industry perumahan), dan sumberdaya manusia, serta pembiyaan perumahan.

  2. Terlaksananya fasilitasi dan stimulasi perbaikan serta pembangunan rumah secara swadaya. Yaitu meliputi 3000 unit serta kredit mikro perumahan sebanyak 1700 unit.

  1. Berkembangnya pola subsidi yang efisien dan efektif program peningkatan kwalitas lingkungan permukiman

  9. Memampukan masyarakat di bidang ekonomi melalui upaya penciptaan peluang usaha,dan penciptaan lapangan pekerjaan baru. Sasaran :

  8. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni,

  7. Mengembangkan permukiman berbasis kawasan,

  6. Meningkatkan budaya iptek dibidang permukiman dan insfrastruktur,

  Misi :

  1. Meningkatkan iklim yang kondusif dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul,

  3. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang permukiman dan insfrastruktu dengan stimulasi dan fasilitasi pembiayaan,

  2. Mengembangkan sistem investasi dan pemberdayaan masyarakat dalam penyedian perumahan di Gunungkidul,

  1. Mengembangkan dan menerapkan perundangan di bidang permukiman dan insfrastruktur perkotaan,

  7. Memberikan fasilitasi dan stimulasi kredit untuk meningkatkan kualitas perumahan, dan meningkatkan kemampuan pengelolaan perumahan swadaya. Tujuan dan sasaran pembangunan permukiman dan insfrastruktur perkotaan dikabupaten Gunungkidul. Tujuan :

  6. Menciptakan peluang berusaha di bidang ekonomi, melakukan pelatihan sumberdaya manusia,

  5. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni, dengan stimulasi dan fasilitasi pembiayaan, serta meningkatkan kualitas lingkungan permukiman,

  4. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya air yang sehat dengan penggunaan teknologi yang memadahi,

  3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, kelembagaan para pelaku pembangunan perumahan dan permukiman di Kabupaten Gunungkidul,

  2. Mengembangkan peran aktif masyarakat , swasta yang didukung penuh oleh pemerintah,

  4. Meningkatkan peran dan kapasitas kelembagaan serta pemangku kepentingan dalam pembangunan permukiman,

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

  Berdasarkan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Gunungkidul yang tertuang dalam RPJP, Strategi sanitasi, RTRW kabupaten Gunungkidul maka dapat disimpulkan bahwa Visi dan misi kapupaten Gunungkidul ini ditunjang dengan arah Kebijakan Pembangunan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Sementara itu arah tujuan pembangunan Kabupaten Gunungkidul dalam bidang permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada tahun 2032 adalah :

   Mengembangkan cakupan pelayanan dengan standar kualitas dan kuantitas yang baik pelayanan infrastruktur permukiman , serta pelayanan infrastruktur yang mampu merespon perkembangan kepadatan penduduk secara memadai.  Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan infrastruktur permukiman perkotaan  Mengembangkan jejaring kerja dan kemitraan dalam pengelolaan infrastruktur permukiman

  

Tujuan Kebijakan pembangunan permukiman dan insfrastruktur perkotaan dikabupaten

  Gunungkidul.:

  1. Mengembangkan dan menerapkan perundangan di bidang permukiman dan insfrastruktur perkotaan,

  2. Mengembangkan sistem investasi dan pemberdayaan masyarakat dalam penyedian perumahan di Gunungkidul,

  3. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang permukiman dan insfrastruktur dengan stimulasi dan fasilitasi pembiayaan,

  4. Meningkatkan peran dan kapasitas kelembagaan serta pemangku kepentingan dalam pembangunan permukiman,

  5. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat, meliputi : pangan/pertanian, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan dan ketertiban masyarakat.

  6. Pemberdayaan Masyarakat, meliputi : meningkatkan sumber daya manusia (SDM), peningkatan kapasitas pemerintahan desa, dan penguatan lembaga desa.