PENERAPAN TERAPI INHALASI UNTUK MENGURANGI GEJALA SESAK NAFAS PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

PENERAPAN TERAPI INHALASI UNTUK MENGURANGI GEJALA
SESAK NAFAS PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya Tulis Ilmiah
Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:

Andrearretha Anggita Putri
A01401855

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2016/2017

ii


iii

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Penerapan Terapi Inhalasi Untuk Mengurangi Gejala
Sesak Nafas Pada Anak Dengan Bronkopneumonia Di RSUD Kebumen”.
Adapun maksud penulis membuat laporan ini adalah untuk melaporkan hasil
ujian komprehensif dalam rangka ujian tahap akhir jenjang pendidikan Diploma
III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.
Terwujudnya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
1.

Kedua orang tuaku Bapak Mohammad Arbani dan Ibu Retno Handayani,
yang selalu menjadi inspirasi, memberikan semangat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

2.

Kekasihku Febriyan Tri Atmaja, yang senantiasa memberikan semangat dan
setia menemani penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

3.

Kedua adikku Puspita Ratri Wiji Trinasih dan Dyah Aprilia Suryaningsih
yang selalu menghibur penulis ketika penulis merasa lelah dalam
menyelesaikan laporan ini

4.

Embah kakung dan putri yang senantiasa memberikan semangat yang tak
pernah lupa ketika penulis akan berangkat kuliah.

5.


Ibu Nurlaila S. Kep. Ns. M. Kep. Selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keperawatan dan sekaligus Dosen Pembimbing dan Penguji Karya Tulis
Ilmiah yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan –
masukan inspirasi, perasaan nyaman dalam memberikan bimbingan serta
memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6.

Ibu

Herniyatun,

selaku

Ketua

Sekolah

Tinggi


Ilmu

Kesehatan

Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan kesempatan dan
memberikan fasilitas untuk menimba ilmu.

v

7.

Semua

dosen

Program

Studi

Diploma


III

Keperawatan

STIKes

Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan bimbingan dengan sabar
dan wawasannya serta ilmu yang bermanfaat
8.

Teman-teman Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong dan berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan moral dan spiritual.
Penulis menyadari betul bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari.
Harapan penulis semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan
ilmu keperawatan dan kesehatan. Allahuma Aamiin.


Gombong, 31 Juli 2017

Penulis

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
ABSTRAK ................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A.

Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B.

Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C.

Tujuan Studi Kasus ...................................................................... 3

D.

Manfaat Studi Kasus ..................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5
A.

Tinjauan Pustaka ........................................................................... 5


B.

Kerangka Konsep Studi Kasus ...................................................... 24

BAB III METODE STUDI KASUS ............................................................ 25
A.

Rancangan Studi Kasus ................................................................ 25

B.

Subjek Studi Kasus ....................................................................... 25

C.

Fokus Studi Kasus ........................................................................ 26

D.


Definisi Operasional ..................................................................... 26

E.

Instrument Studi Kasus ................................................................. 28

F.

Metode Pengumpulan Data ........................................................... 28

G.

Lokasi & Waktu Studi Kasus ........................................................ 29

H.

Analisis Data dan Penyajian Data ................................................. 29

I.


Etika Studi Kasus ......................................................................... 30

vii

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN .......................... 31
A.

Hasil Studi Kasus ........................................................................ 31

B.

Pembahasan ................................................................................. 34

C.

Keterbatasan Studi Kasus ............................................................ 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 37
A.


Kesimpulan .................................................................................. 37

B.

Saran ............................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR

1.

Kerangka Konsep Studi Kasus ........................................................... 24

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Sebelum dan Sesudah
Tindakan Pemberian Terapi Inhalasi ................................................. 33

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Asuhan Keperawatan ................................................................
Lampiran 2. Lembar DDST ..........................................................................
Lampiran 3. Lembar SOP (Standar Operasional Prosedur) ............................
Lampiran 4. Lembar Konsultasi KTI ............................................................
Lampiran 5. Informed Consent .....................................................................
Lampiran 6. Penjelasan Untuk Mengikuti Penelitian ....................................
Lampiran 7. Power Point Presentation ...........................................................
Lampiran 8. Kumpulan Jurnal .......................................................................

xi

Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2017
Andrearretha Anggita Putri¹, Nurlaila, S. Kep. Ns. M. Kep²
PENERAPAN TERAPI INHALASI UNTUK MENGURANGI GEJALA
SESAK NAFAS PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
xiii + 40 halaman + 1 gambar + 1 tabel + 10 lampiran
ABSTRAK

Latar belakang: Bronkopneumonia adalah salah satu penyebab kematian anak usia
balita di dunia. Tatalaksana pasien anak dengan bronkopneumonia di rumah sakit
secara farmakologi biasanya menggunakan terapi inhalasi. Terapi ini dilakukan
dengan memberikan obat secara langsung pada saluran nafas melalui hirupan uap.
Tujuan Penulisan: Untuk mengetahui gambaran penerapan terapi inhalasi dapat
mengurangi gejala sesak nafas pada anak dengan bronkopneumonia.
Metode Penulisan: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan
pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah pasien anak yang dirawat di rumah
sakit dengan diagnosa medis Bronkopneumonia. Pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Analisis dan
penyajian data menggunakan teknik naratif dan distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian: Sesudah diberikan terapi suara nafas yang tadinya ronkhi basah
menjadi vesikuler, nafas cepat lebih dari 50 x/menit menjadi 30-50 x/menit, tidak
ada pernafasan cuping hidung dan tidak ada tarikan dinding dada ke dalam.
Pembahasan: Pemberian terapi inhalasi menggunakan obat combivent yang dapat
melebarkan saluran pernafasan bagian bronkus, sehingga membuat keluhan seperti
sesak nafas dan adanya bunyi saat bernafas menjadi menghilang.
Kesimpulan: Terapi inhalasi dapat mengurangi gejala sesak nafas pada anak
dengan bronkopneumonia.
Kata kunci : bronkopneumonia, sesak nafas, terapi inhalasi
1)
2)

Mahasiswa
Dosen

D III Program of Nursing Departement
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Scientific Paper, July 2017
Andrearretha Anggita Putri¹, Nurlaila, S. Kep. Ns. M. Kep²

ABSTRACT
THE APPLICATION OF INHALATION THERAPY TO REDUCE SHORT
OF BREATH SYMPTOMS OF A CHILD WITH BRONCHOPNEUMONIA
IN MELATI WARD OF DR. SOEDIRMAN HOSPITAL OF
KEBUMEN

Background: Bronchopneumonia is one of the causes of mortality of children
under five years old in the world. Management of bronchopneumonia of pediatric
patients in hospital is pharmacological therapy. This is usually done by inhalation,
i.e. by giving drugs directly to the respiratory tract through steam inhalation.
Objective: To describe the application of inhalation therapy to reduce the
symptoms of short of breath of a child with bronchopneumonia.
Method: This study is an analytical descriptive with case study approach. The
subject was a child being hospitalized with a medical diagnosis of
bronchopneumonia. Data was collected through interviews, observation, physical
examination and documentation. Analysis and presentation of data were conducted
by using narrative techniques and frequency distribution.
Result: After having inhalation therapy, the audible respiratory sound in wet ronchi
became vesicular, the rapid breathing over 50 x/minute became 30-50 x/minute, no
nostrils breathing, and no chest wall pulling inside.
Discussion: Inhalation therapy by consuming combivent drugs can widen the
bronchial respiratory tract. Therefore no more complaints, such as short of breath
and no sound when breathing.
Conclusion: Inhalation therapy can decrease short of breath of a client with
bronchopneumonia.
Keywords: Bronchopneumonia, short of breath, inhalation therapy
1)
2)

Student
Lecturer

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan
terhadap penyakit. Salah satu penyebab terbesar kematian pada anak usia
balita di dunia adalah pneumonia ataupun bronkopneumonia. Pneumonia
menjadi target dalam Millenium Development Goals (MDGs), sebagai upaya
untuk mengurangi angka kematian anak. Sampai saat ini, penyakit pneumonia
merupakan penyebab utama kematian balita di dunia. Diperkirakan ada 20%
kematian anak diakibatkan oleh pneumonia, melebihi kematian akibat AIDS,
malaria dan tuberkulosis. Di Indonesia, pneumonia juga merupakan urutan
kedua penyebab kematian pada balita setelah diare (WHO 2013).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 angka kejadian
penderita pneumonia maupun bronkopneumonia di Indonesia sebanyak
13,6% pada usia 0 – 11 bulan, 21,7% pada usia 12 – 23 bulan 21,0%.
Riskesdas melaporkan kejadian pneumonia pada sebulan terakhir mengalami
peningkatan yaitu pada tahun 2007 sebesar 2,1% menjadi 2,7% pada tahun
2013. Kematian balita yang disebabkan oleh pneumonia tahun 2007 yaitu
sebesar 15,5%, jumlah tersebut cukup tinggi.
Demikian juga hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI), yang melaporkan bahwa prevalensi pneumonia dari tahun ke tahun
terus meningkat, yaitu 7,6% pada tahun 2002 menjadi 11,2% pada tahun
2007, pada tahun 2010 sebesar 17,5%, dan pada tahun 2013 sebesar 18,5%.
Penyebab pneumonia yaitu Streptococcus pneumonia merupakan flora
normal pada kerongkongan manusia sehat. Ketika daya tahan tubuh
mengalami penurunan yang dapat disebabkan karena usia tua, masalah gizi,
maupun gangguan kesehatan, bakteri tersebut dapat memperbanyak diri
setelah menginfeksi. Infeksi yang terjadi pada individu umumnya dapat
menimbulkan gejala panas tinggi, nafas terengah berkeringat, dan denyut
jantung meningkat cepat. Akibatnya bibir dan kuku dapat membiru karena

1

2

tubuh mengalami kekurangan oksigen. Bahkan pada kasus yang parah, pasien
akan menunjukan gejala menggigil, mengeluarkan lendir hijau saat batuk,
serta nyeri pada dada (Misnadiarly, 2008)
Bronkopneumonia yang disebabkan oleh virus umumnya dapat sembuh
dengan pengobatan diberikan hanya bersifat mengurangi gejala, seperti obat
untuk batuk dan demam. Pengobatan dan perawatan pada pasien
bronkopneumonia di rumah sakit antara lain dapat dilakukan dengan berbagai
cara, salah satunya pemberian terapi simptomatik untuk meringankan gejala
bronkopneumonia seperti batuk, demam, dahak produktif dan obstruksi
saluran nafas. Bila terdapat obstruksi jalan nafas dan lendir serta ada febris,
diberikan obat bronkodilator. Pada umumnya faktor penyebab obstruksi jalan
nafas atas atau bawah pada anak dengan pneumonia yaitu karena peningkatan
produksi sekret sebagai salah satu manifestasi adanya inflamasi pada saluran
nafas (Hockenberry & Wilson, 2009).
Ketidakmampuan mengeluarkan sekret merupakan kendala yang sering
dijumpai pada anak usia bayi sampai anak usia pra sekolah. Hal ini dapat
terjadi karena pada usia tersebut reflek batuk masih sangat lemah.
Tatalaksana pasien anak di rumah sakit secara farmakologi biasanya
menggunakan terapi inhalasi yang memberikan obat secara langsung pada
saluran nafas melalui hirupan uap untuk mengurangi gejala sesak nafas pada
jalan nafas akibat sekret yang berlebihan (Potter & Perry, 2006).
Obat bronkodilator merupakan salah satu obat yang sering digunakan
dalam terapi inhalasi karena dapat melebarkan saluran udara pada paru-paru,
obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di sekitar saluran
pernapasan yang menyempit sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke
dalam paru-paru. Tindakan ini termasuk aman karena efek obat yang bekerja
langsung pada saluran nafas. Kerja obat cepat dengan dosis minimal sehingga
konsentrasi obat dalam darah sedikit, dan tentunya efek samping obat pun
menjadi minimal. Pemilihan terapi ini harus sesuai indikasi karena
keberhasilannya dipengaruhi oleh pemilihan jenis obat dan teknik
pemberiannya (Katzung, BG. 2006).

3

Pentingnya

pengobatan

dan

perawatan

terhadap

penyakit

bronkopnemonia, maka penulis akan membahas tentang pemberian terapi
inhalasi terhadap pasien bronkopneumonia untuk mengurangi gejala sesak
nafas.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengambil kasus
dengan judul “Penerapan Terapi Inhalasi Untuk Mengurangi Gejala Sesak
Nafas Pada Pasien Anak Dengan Bronkopneumonia di RSUD Kebumen”.
B.

Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan penerapan terapi inhalasi
dapat mengurangi gejala sesak nafas pada anak dengan bronkopneumonia?

C.

Tujuan Studi Kasus
1.

Tujuan Umum
Menggambarkan penerapan terapi inhalasi dapat mengurangi gejala
sesak nafas pada anak.

2.

Tujuan Khusus
a.

Menggambarkan adanya suara nafas tambahan, frekuensi nafas,
irama nafas, tarikan dinding dada ke dalam, dan adanya
pernafasan cuping hidung sebelum diberikan terapi inhalasi.

b.

Menggambarkan adanya suara nafas tambahan, frekuensi nafas,
irama nafas, tarikan dinding dada ke dalam, dan adanya
pernafasan cuping hidung setelah diberikan terapi inhalasi.

4

D.

Manfaat Studi Kasus
Karya tulis ini, diharapkan memberikan manfaat bagi:
1.

Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara meredakan sesak
nafas pada pasien Bronkopneumonia dengan menggunakan terapi
inhalasi.

2.

Bagi Pengembangan Ilmu Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
tentang cara meredakan sesak nafas pada pasien Bronkopneumonia
dengan menggunakan terapi inhalasi.

3.

Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur terapi
inhalasi

pada

Bronkopneumonia.

asuhan

keperawatan

pasien

anak

dengan

DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer. (2010). Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4. Jakarta: Media
Aesculapius.
A. Aziz. Alimul Hidayat. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk
Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Arifin Zainul, Ratnawati Mamik. (2015). Asuhan Keperawatan Padea Pasien
Pneumonia Dengan Ketidakefektifan Pola Nafas di Paviliun Cempaka RSUD
Jombang. Jurnal Ilmiah Keperawatan Volume 1 nomer 2.
Athena Anwar, Ika Dharmayanti. (2014). Pneumonia pada Anak Balita di
Indonesia. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 8, Mei 2014. Hal: 359 – 365.
Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional,
Departemen Kesehatan. (2013). Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia
2007. Jakarta: Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan Dan Keluarga
Berencana Nasional, Departemen Kesehatan.
Bambang Supriyatno, Heda Melinda D Nataprawira. (2002), Terapi Inhalasi Pada
Asma Anak. Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September (2002: 67 – 73).
Bulechek, G, M, Butche, H, K, Dochterman, J, M & Wagner, C, M. (2015). Nursing
Intervention Classification (NIC) edisi keenam, Nurjanah, I & York
Tumanggor, R, D (2015) (alih Bahasa), CV Mocomedia.
Christian T. Kaunang, Ari L. Runtunuwu, Audrey M. I. Wahani. (2016). Gambaran
Karakteristik Pneumonia Pada Anak Yang Dirawat Di Ruang Perawatan
Intensif Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 2013 – 2015.
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016.
Djaharrudin, dkk. (2015). Pegangan Mahasiswa: Ketrampilan Klinis Terapi
Inhalasi Nebulisasi. Makassar: Fakultas Kedokteran Unniversitas
Hasanuddin 2015.
Herdman, T, H. (2012). Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012 –
2014. Jakarta: EGC.
Herdman, T, H. (2015). NANDA International Inc. Nursing Diagnosa: Definitions
& Classification 2015 – 2017, Keliat, , A, et al (Alih Bahasa). Jakarta: EGC.
http://www.kapukonline.com/2011/10/oscaperawatinhalasinebulizer.html.
“Standar Operasional Prosedur. Osca Perawat inhalasi Nebulizer”.diakses
pada tanggal 6 Juni 2017

Indri Savitri Idrus, Faisal Yunus, Sita Laksmi Andarini, Arini Setiawati. (2012).
Perbandingan Efek Salbutamol dengan Salbutamol yang Diencerkan dengan
NaCl 0,9% pada Pasien Dewasa dengan Asma Akut Sedang di RS
Persahabatan. Jurnal Respirasi Indonesia. Vol. 32. No. 3 Juli 2012.
Kartasasmita, CB. (2010). Pneumonia Pembunuh Balita. Buletin jendela
Epidemiologi; 3; 22-26
Katzung, B.G. (2006), Farmakologi Dasar & Klinik, Ed.I, Salemba Medika,
Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (2013).
Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
Lumbantobing, Valentina B. M. Efektivitas Terapi Nebulizer Dengan Ipratropium
Dan Fenoterol Terhadap Saturasi Oksigen. Universitas Padjajaran.
Misnadiarly. (2008). Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Anak, Orang
Dewasa, Usia Lanjut Edisi 1, Jakarta, Pustaka Obor Populer.
Ngastiah (2008). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Speirs, A.L. (1992). Pediatrics for nurses, (Terj. Dr, Sidhartani Zain).
Semarang: IKIP Semarang Press.
Nur Rochmah Kurnianti. (2015). Perbedaan Efektivitas Pemberian Nebulizer
Dengan Menggunakan Mouthpiece Dibandingkan Dengan Masker Pada
Penderita Asma Akut Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm)
Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Potter P. A & Perry A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.
Raharjoe, N.N. (2008). Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Rahayu, Puji. (2015). Etika Penelitian Kesehatan. Komite Etik Penelitian
Kesehatan RSUD Dr. Saiful Anwar, Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya Malang.
Pradita Ayu Puspitasari. (2015). Pengaruh Pemberian Terapi Inhalasi Dengan
Nebulizer Terhadap Kepatenan Jalan Nafas Dan Peningkatan Saturasi
Oksigen Pada Klien Dengan Serangan Asma Di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Karya Tulis Ilmiah
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Keperawatan Program
Studi D IV Keperawatan Semarang 2015.

Rihiantoro, Tori. (2014). Pengaruh Pemberian Bronkodilator Inhalasi Dengan
Pengenceran Dan Tanpa Pengenceran Nacl 0,9% Terhadap Fungsi Paru Pada
Pasien Asma. Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014.
Riyadi, Sujono & Sukarmin. (2009), Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rr. Shintya Dewi Paramanindi. (2014). Analisis Praktik Klinik Keperawatan
Kesehatan Masyarakat Perkotaan Pada Pasien Bronkopneumonia Di Ruang
Rawat Inap Anak Lantai III Selatan RSUD Fatmawati Jakarta. Karya Ilmiah
Akhir Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Program
Profesi Ilmu Keperawatan Depok 2014.
Sedayu, Vera Wilis. (2012). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan Oksigenasi Pada An. K Dengan Bronkopneumonia Di Ruang
Bakung Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Surakarta.
Sejati, Galih Adi Patria, Dion Kunto Fatkhurianto. (2013). Pemberian Terapi
Nebulizer Sebagai Intervensi Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Dengan
Bronkopneumonia. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 2, No 3 (2013).
Soemarno,dkk. (2013). Perbedaan Postural Drainase dan Latihan Batuk Efektif
pada Interverensi Nebulizer terhadap Penurunan Frekuensi Batuk pada Asma
Bronchiale anak usia 3-5 Tahun. Jurnal Fisioterapi. Vol.13. No.1: April 2013.
Soemarno, Yulsefni Slamet. (2005). Perbedaan Pengaruh Pemberian MWD,
Inhalasi, Postural Drainage Satu Kali Sehari Dan Dua Kali Sehari Terhadap
Penuruan Sesak Pada Penderita Asma Bronchiale. Jurnal Fisioterapi
Indonusa Vol. 5 No. 2, Oktober 2005.
Somantri, Irman. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Supriyanto Bambang, Nastiti Kuswandani. (2008). Buku Ajar Respirologi. Edisi 1.
EGC: Jakarta.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Afabeta.
Sulistyaningsih, (2012). Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan KuantatifKualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tim Respirasi FK UNHAS. (2015). Standar Operasional Prosedur Tindakan
Inhalasi Nebulizer. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015.

Unicef/WHO. (2006). Pneumonia: The Forgotten Killer of Children. Geneva: The
United Nations Children’s Fund/World Health Organization.
Utomo, Rezky Putro. (2017). Upaya Memperbaiki Kebersihan Jalan Nafas Pada
Pasien Pneumonia. Surakarta.
Wahyuni, Lutfi. (2015). Pengaruh Pemberian Nebulizer dan Batuk Efektif
Terhadap Status Pernafasan Pasien COPD. Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto.
Wong. Donna. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong Edisi 6 Vol. 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
World Health Organization. (2009). Buku Saku Pelayanan Anak Di Rumah Sakit
Rujukan Tingkat Pertama Di Kabupaten. WHO: alih bahasa, Tim Adaptasi
Indonesia. Jakarta: 2009.
World Health Organization. (2013). Pneumonia. Fact sheet N°331 [cited 2013
Nov 13]. Available from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs331/en/2013.

`

`

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN DI RUANG ANAK RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

0 1 85

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 44

MANAJEMEN STRES PERAWAT INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 35

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PASIEN UNTUK MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RSUD DR. SOEDIRMAN - Elib Repository

0 0 75

PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG MELATI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 3 41

PENERAPAN TERAPI BERMAIN DENGAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI GAMBAR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA-SEKOLAH DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 2 82

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN THERMOREGULASI PADA PASIEN THYPOID DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 54

ASUHAN KEPERAWATAN PENERAPAN KEEFEKTIFAN ORAL HYGIENE DENGAN MADU PADA PASIEN PENURUNAN KESADARAN: STROKE DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 49

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN STROKE UNTUK MENGURANGI RESIKO DEKUBITUS DI RUANG DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 1 45

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 52