Pengaruh ekstrak etanol rimpang temulawak [curcuma xanthorrhiza Roxb.] setelah pemberian antidot natrium kalsiumedetat terhadap kadar timbal darah tikus dengan metode spektroskopi serapan atom - USD Repository

  

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.) SETELAH PEMBERIAN ANTIDOT NATRIUM

KALSIUMEDETAT TERHADAP KADAR TIMBAL DARAH TIKUS

DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh:

Harimawan Yudi Astoro

NIM: 048114065

FAKULTAS FARMASI

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.) SETELAH PEM BERIAN ANTIDOT NATRIUM

KALSIUMEDETAT TERHADAP KADAR TIMBAL DARAH TIKUS

DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh:

Harimawa n Yudi Astoro

NIM: 048114065

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kupersembahkan karyaku ini untuk : Tuhan Yesus Kristus Bangsa I ndonesia Raya Bapak dan ibuku

  

‘’Skripsi ini membentuk aku menjadi lebih berkembang”

  • aku-

  M as dan Adikku M bok M us Pak M arang dan M bah Buyut di Surga Seseorang yang Kusayangi

  Sahabat – sahabatku dan tentu saja, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Harimwan Yudi Astoro Nomor Mahasiswa : 048114065

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza

Roxb.) Setelah Pemberian Antidot Natrium Kalsiumedetat terhadap Kadar

Timbal Darah Tikus dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom”

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Juli 2008 Yang menyatakan ( Harimawan Yudi Astoro)

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan kasih-Nya penulis telah berhasil menyelesaikan skripsi berjudul : “Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Setelah Pemberian Antidot Natrium Kalsiumedetat terhadap Kadar Timbal Darah Tikus dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom”.

  Skripsi ini tidak akan terwujud dan terangkai menjadi satu tanpa bantuan dari berbagi pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada :

  1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ipang Djunarko, S.Si.,Apt. selaku pembimbing utama yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan hingga skripsi ini selesai.

  3. Drs. Sulasmono, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan pengarahan, kritik dan saran demi tercapainya hasil yang terbaik dari skripsi ini.

  4. Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc. selaku dosen penguji yang juga telah memberikan pengarahan, kritik dan saran demi tercapainya hasil yang terbaik dari skripsi ini.

  5. Kebun obat Merapi Farma Kaliurang atas simplisia rimpang temulawak dan Laboratorium LPPT UGM Unit I atas kerja sama selama ini.

  6. Mas Kayat, Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Yuwono, Mas Ottok, Mas Iswandi,

  Mas Wagiran, Mas Sigit, Pak Parlan atas kerja sama selama penelitian di laboratorium, dan atas waktu yang telah diluangkan untuk lembur.

  7. Romo Sunu atas bantuan masukan dalam mengolah data serta motivasi hidup yang telah diberikan dan Pak Yo atas kesediaan untuk berbagi ilmu.

  8. Fila, Sisil, dan Tami, kawan seperjuangan dalam menyusun skripsi ini.

  Terimakasih kita telah berbagi dan kerja keras selama ini.

  9. Bapak Ibu, Mas Andri, Sibenk, dan Mbok Mus, keluarga di Jogja dan di Semarang, terimakasih atas dukungan dan kasih sayang lembut yang telah diberikan.

  10. Terimakasih untuk love, inspiration and attitude.

  11. Kawan – kawan ukf dolanz-dolanz, terimakasih untuk kalian semua atas persahabatan “aneh” selama ini yang membuatku menjadi “kaya”.

  12. Semua teman dan seluruh civitas akademika Fakultas Farmasi USD yang tak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

  Perjalanan yang cukup berat dan melelahkan telah dibayar dengan terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari tak ada sesuatu yang sempurna.

  Penulis memohon maaf atas kesalahan selama proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis selalu membuka diri untuk kritik dan saran yang membangun.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang farmasi. Selamat membuka pikiran.

  Yogyakarta, Juni 2008

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Juni 2008 Penulis,

  Harimawan Yudi Astoro PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Polusi logam berat seperti timbal merupakan masalah lingkungan serius yang mengancam keseha tan manusia terutama potensial merusak sistem saraf dan otak. Terapi antidot dengan Na

2 CaEDTA yang biasa digunakan memiliki efek

  samping. Perlu dikembangkan senyawa yang berasal dari tanaman yang dapat membantu kerja antidot dalam menurunkan kadar timbal. Curcumin merupakan kandungan utama rimpang temulawak berperan sebagai zat antioksidan mampu mendetoksikasi logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) setelah pemberian antidot Na

2 CaEDTA dalam menurunkan kadar timbal darah tikus.

  Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak pola satu arah. Senyawa curcumin diperoleh dari rimpang temulawak dengan cara maserasi menggunakan etanol 80%. Pengukuran kadar timbal darah menggunakan metode spektroskopi serapan atom. Analisis statitik nonparametrik dengan uji Kruskal-Wallis dengan taraf kepercayaan 95% digunakan untuk memastikan pengaruh ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na

2 CaEDTA terhadap penurunan kadar timbal darah tikus antar kelompok

  pengukuran. Perbedaan kadar timbal darah hari yang berbeda dalam kelompok yang sama dianalisis dengan uji Friedman dengan taraf kepercayaan 95%.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na

  2 CaEDTA dapat menurunkan kadar timbal darah setelah pemberian selama 10 hari.

  Kata kunci: timbal, rimpang temulawak, Na

  2 CaEDTA, spektroskopi serapan atom. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  The heavy metal polution such as lead is serious environmental problem, that affect human health particularly potential to destruct nervous system and brain. Antidote therapy with Na

2 CaEDTA is commonly used but it has a lot of

  side effect. An attempt is needed to indentify a compound of plant that can improve antidote activity to reduce the blood lead level. Curcumin is main content in tumeric rhizome can act as antioxidant can detoxication heavy metal. This study is aimed to know the affect of extract etanol temulawak rhizome in reducing blood lead level of rat after Na 2 CaEDTA antidote administration.

  This study was pure exsperimental study with complete randomized design. Compound of curcumin was maserated from tumeric rhizome using ethanol 80%. The measurement of blood lead level on rat was determined using Atomic Absorption Spectroscopy method. Statistical analysis nonparametric Kruskal-Wallis with 95% of confidence interval used to certainty the affect of extract etanol temulawak rhizome after Na

  2 CaEDTA antidote administration

  against decrease blood lead level of rat between group. The difference of blood lead level in the different days in the same group was analysed Friedman test with 95% of confidence interval.

  The results indicated that the affect of extract etanol tumeric rhizome after Na

2 CaEDTA antidote administration have the ability to decrease blood lead level within 10 days.

  Keywords : lead, turmeric rhizome, Na

  2 CaEDTA, Atomic Absorption Spectroscopy.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v PRAKATA.............................................................................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. viii

  INTISARI................................................................................................ ix

  ABSTRACT.............................................................................................. x

  DAFTAR ISI........................................................................................... xi DAFTAR TABEL................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xviii BAB I. PENGANTAR ............................................................................

  1 A. Latar Belakang ...................................................................................

  1 1. Permasalahan ..............................................................................

  3 2. Keaslian penelitian......................................................................

  4 3. Manfaat penelitian.......................................................................

  4 B. Tujuan Penelitian................................................................................

  5 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ....................................................

  6 A. Timbal ...............................................................................................

  6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Intoksikasi timbal.........................................................................

  16 4. Khasiat dan kegunaan ..................................................................

  H. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)........................................................ 28

  24 G. Validasi Metode Analisis.................................................................... 25

  22 3. Keunggulan dan kelemahan metode SSA....................................

  21 2. Instrumentasi spektrofoskopi serapan atom.................................

  21 1. Prinsip metode spektroskopi serapan atom..................................

  19 F. Spektroskopi Serapan Atom (SSA) ..................................................

  18 E. Ekstraksi............................................................................................

  5. Efek farmakolo gi.......................................................................... 17 D. Terapi Antidot...................................................................................

  17

  15 3. Kandungan kimia .........................................................................

  7 3. Mekanisme keracunan timbal ......................................................

  15 2. Morfologi tanaman.......................................................................

  15 1. Keterangan botani ........................................................................

  5. Efek samping............................................................................... 14 C. Temulawak........................................................................................

  4. Dosis dan cara pemberian............................................................ 13

  3. Kontraindikasi.............................................................................. 13

  2. Indikasi......................................................................................... 12

  1. Farmakologi.................................................................................. 12

  12

  2 CaEDTA) ............................................

  9 B. Natrium Kalsiumedetat (Na

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI J. Hipotesis ............................................................................................

  30 BAB. III METODE PENELITIAN .......................................................

  31 A. Jenis dan Rancangan Penelitian.........................................................

  31 B. Variabel dan Definisi Operasional .....................................................

  31 1. Variabel penelitian.......................................................................

  31 2. Definisi operasional .....................................................................

  32 C. Bahan dan Alat Penelitian..................................................................

  32

  1. Bahan penelitian............................................................................ 33

  2. Alat penelitian............................................................................... 33 D. Tatacara Penelitian.............................................................................

  33 1. Determinasi tanaman......................................................................

  33 2. Preparasi bahan ..............................................................................

  34 3. Penetuan kurkumin secara kualitatif dengan KLT.........................

  36 4. Persiapan hewan uji........................................................................

  36 5. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji......................................

  37 6. Pengukuran kadar timbal darah dengan SSA.................................

  38 E. Analisis Hasil......................................................................................

  40 BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................

  41 A. Determinasi Tanaman ........................................................................

  41 B. Penentuan Kurkumin Secara Kualitatif dengan KLT......................... 42 C. Pengukuran Kadar Timbal Darah.......................................................

  47 1. Kurva baku.....................................................................................

  47

  temulawak setelah pemberian Na 2 CaEDTA..................................

  51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

  62 A. Kesimpulan ........................................................................................

  62 B. Saran...................................................................................................

  62 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  63 LAMPIRAN ............................................................................................

  68 BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 115

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel I Kriteria KV yang dapat diterima................................................ 26 Tabel II Parameter validitas metode yang dipersyaratkan untuk setiap kategori.................................................................. 28 Tabel III Syarat karakteristik validasi metode analisis logam berat dengan spektroskopi................................................................. 28 Tabel IV Hasil analisis kualitatif kurkumin dengan KLT....................... 46 Tabel V Nilai linieritas kurva baku timbal hasil pengukuran dengan metode SSA................................................................... 50 Tabel VI Nilai koefisien variasi (KV) kontrol dan perlakuan................... 50 Tabel VII Hasil pengukuran AAS kadar rata- rata timbal dan standar deviasi kelompok perlakuan akibat pemejanan timbal selama 30 hari................................................................. 51

  Tabel VIII Hasil analisis perbedaan kadar timbal antar kelompok........................................................................... 57

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Hematotoksisitas Pb pada Sintesis Heme................................... 9 Gambar 2. Peran Kalsium dalam Pelepasan Neurotransmiter..................... 10 Gambar 3. Pengaruh Timbal terhadap Pembentukan ROS.......................... 11 Gambar 4. Struktur Natrium Kalsiumedetat................................................. 15 Gambar 5. Struktur Molekul Kurkumin....................................................... 17 Gambar 6. Instrumen Spektroskopi Serapan Atom (SAA).......................... 22 Gambar 7. Prinsip Metode SAA dan Instrumentasinya............................... 23 Gambar 8. Skema Proses Atomisasi Sampel............................................... 23 Gambar 9. Pembagian Zona Nyala pada Pembakar pada SAA.................... 24 Gambar 10. Lampu Katoda Berongga SAA dan Bagian- Bagiannya........... 24 Gambar 11. Kromatogram Kurkumin dan Sampel dengan KLT Visibel..... 44 Gambar 12. Kromatogram Kurkumin dan Sampel dengan KLT pada UV 254 nm................................................................................ 45 Gambar 13. Kromatogram Kurkumin dan Sampel dengan KLT pada UV 365 nm................................................................................. 46 Gambar 14. Kurva Baku Larutan Timbal Pengukuran Hari ke-0.................. 48 Gambar 15. Kurva Baku Larutan Timbal Pengukuran Hari ke-15................ 48 Gambar 16. Kurva Baku Larutan Timbal Pengukuran Hari ke-30................ 48 Gambar 17. Kurva Baku Larutan Timbal Pengukuran Hari ke-35................ 49 Gambar 18. Kurva Baku Larutan Timbal Pengukuran Hari ke-40................. 49 Gambar 19. Histogram Standar Deviasi Kadar Timbal Hari Ke-0................ 53

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 21. Histogram Standar Deviasi Kadar Timbal Hari Ke-30.............. 54 Gambar 22. Histogram Standar Deviasi Kadar Timbal Hari Ke-35.............. 55 Gambar 23. Histogram Standar Deviasi Kadar Timbal Hari Ke-40............. 56 Gambar 24. Profil Farmakokinetika Timbal Akibat Pemejanan Timbal Hari Ke-30..................................................................... 57

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi .......................................... 68 Lampiran 2. Penampang Irisan Melintang Rimpang Temulawak Secara

  Mikroskopik....................................................................... 69 Lampiran 3. Serbuk Rimpang Temulawak Secara Mikroskopik............ 71 Lampiran 4. Tanaman Temulawak........................ ................................. 73 Lampiran 5. Rimpang Temulawak.......................................................... 73 Lampiran 6. Serbuk Rimpang Temulawak............................................. 74 Lampiran 7. Maserasi.............................................................................. 74 Lampiran 8. Ekstrak Etanol Temulawak................................................. 75 Lampiran 9. Foto Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z-8000

  Polarized Zeeman............................................................... 75 Lampiran 10. Perhitungan Dosis Pemberian Ekstrak Etanol Rimpang

  Temulawak.......................................................................... 76 Lampiran 11. Perhitungan Konsentrasi Timbal Asetat............................. 77 Lampiran 12. Perhitungan Dosis dan Konsentrasi Na

  2 CaEDTA............. 78

  Lampiran 13. Pengukuran Kadar Timbal Darah dengan AAS................. 79 Lampiran 14. Data Kadar Timbal Darah Kelompok Perlakuan................ 92 Lampiran 15. Uji Statistik Normalitas, Kruskal Wallis dan Mann

  Whitney............................................................................... 95 Lampiran 16. Uji Friedman dan Wilcoxon................................................ 103 Lampiran 17. Kadar Timbal Darah Setelah Pemejanan Timbal Hasil

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 18. Formulir Hasil Kalibrasi Internal ........................................ 113 Lampiran 19. Hasil Optimasi SSA Hitachi Z-8000 Polarized

  Zeeman untuk Pengukuran Timbal....................................... 114 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah polusi logam berat termasuk plumbum (Pb) merupakan masalah yang serius di negara- negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Polusi timbal di lingkungan hidup biasanya berkaitan erat dengan proses

  pertambangan, peleburan logam, industri yang menggunakan bahan baku timbal di samping itu timbal juga dapat berasal dari asap kendaraan bermotor. Timbal adalah salah satu logam berat yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan (Hariono, 2005).

  Senyawa Pb yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman akan diikutkan dalam proses metabolisme tubuh. Pb masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan pernapasan. Kadar Pb normal yang masuk ke dalam tubuh manusia kira – kira 0,3 mg. Bagi orang normal dengan masukan 0,6 mg/ hari mempercepat akumulasi dan timbulnya keracunan. Misalnya dengan masukan 2,5 mg Pb/hari keracunan terjadi setelah empat tahun, sedangkan 3,5 mg Pb/hari hanya memerlukan beberapa bulan. Toksisitas timbal tergantung pada daya larut dan ukuran partikelnya. Semakin kecil uk uran partikel, timbal yang terabsorpsi dalam tubuh semakin banyak (Anonim, 2007d).

  Keracunan timbal dapat menyebabkan kerusakan otak, saraf, dan pada bagian yang lain di dalam tubuh. Keracunan timbal akut, yang relatif jarang

  2

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  waktu yang singkat. Keracunan timbal kronik, yang biasanya bermasalah pada anak – anak, terjadi ketika timbal dalam jumlah kecil masuk ke tubuh dalam waktu yang panjang (Anonim, 2007b).

  Pengobatan keracunan timbal anorganik biasanya meliputi penghentian paparan dengan segera, perawatan suportif, dan penggunaan terapi khelasi secara bijaksana (Katzung, 2004). Terapi khelasi yang spesifik digunakan untuk mengobati keracunan timbal adalah Kalsium disodium edetat (Na

  2 CaEDTA).

  Penggunaan Na CaEDTA harus dipantau karena efek samping yang

  2

  ditimbulkannya antara lain: hipotensi, sakit kepala, demam, hiperkalsemia, defisiensi seng, anoreksia, mual, muntah, anemia, dan tremor (Anonim, 2007a).

  Dewasa ini perhatian masyarakat terhadap kesehatan cenderung untuk kembali ke alam antara lain dengan menggunakan tanaman obat. Beberapa senyawa tanaman obat dapat diketahui sebagai protektor terhadap zat toksik yang berasal dari lingkungan, antara lain la in genus Curcuma yang mengandung bahan aktif curcumin (Ernie, Suyatna, Suherman, Pringgoutomo, 1996). Salah satu spesies tanaman tersebut adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.).

  Selain sebagai protektor terhadap zat toksik, temulawak khususnya bagian rimpangnya sering digunakan oleh masyarakat sebagai antiinflamasi, antipiretik, kholeretik, dan kholagoga. Di samping itu temulawak dapat digunakan untuk mengobati batu empedu, batu ginjal, cacar air, demam, pelancar ASI, nyeri sendi, nyeri haid, sembelit, dan kolesterol tingi (Soedibyo,1998). Selain itu dilaporkan juga bahwa temulawak memiliki efek farmakologi sebagai

  3

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Komponen utama kandungan zat yang terdapat dalam rimpang temulawak adalah zat kuning yang disebut kurkumin, dan juga protein, pati, serta zat – zat minyak atsiri. Kandungan kurkumin dalam rimpang temulawak berkisar antara 1,6% - 2,22% dihitung berdasarkan berat kering. Berkat kandungan kurkumin dan zat – zat minyak atsiri tadi, did uga merupakan penyebab berkhasiatnya temulawak (Rukmana,1994).

  Dalam penelitian ini akan dilakukan uji pengaruh ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na CaEDTA pada hewan uji tikus yang

  

2

  dipejani timbal selama 30 hari dalam upaya pena warracunan timbal dalam darah tikus. Mengingat pemberian antidot Na

  2 CaEDTA memiliki beberapa efek

  samping. Sejauh ini belum ada laporan penelitian resmi yang menyatakan pengaruh ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na CaEDTA dalam terapi penawarracunan timbal. Hal inilah yang melandasi

  2

  perlu dilakukannya penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) setelah pemberian antidot Na 2 CaEDTA terhadap penurunan kadar timbal dalam darah.

1. Permasalahan

  a. Apakah pemebrian ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na

2 CaEDTA dapat menurunkan kadar timbal darah tikus ?

  b. Berapa lama pemberian ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na

2 CaEDTA dapat menurunkan kadar timbal darah tikus?

  4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Keaslian penelitian

  Penelitian mengenai rimpang temulawak telah banyak dilakukan mengingat banyak manfaat yang diperoleh dari rimpang temulawak. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain Pengaruh infus rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap kondisi parameter pemeriksaan darah tikus putih yang diberi larutan timbal anorganik (Sugiharto, 2003), juga disebutkan bahwa infus rimpang temulawak dapat berperan sebagai hepatoprotektor pada tikus yang disuntik secara intraperitoneal dengan parasetamol dosis toksik (Ernie, dkk.,1996). Anonim (1998) menyatakan bahwa zat curcumin dapat berperan sebagai zat antioksidan dan detoksikasi dengan cara meningkatkan aktivitas enzim gluthatione S- transferase (GS-t) serta kelompok enzim gluthatione yang lain (GS-x) yang terdapat dalam hati.

  Penelitian mengenai efek pemberian timbal anorganik pada tikus putih telah dilakukan oleh Hariono (2005). Hasilnya, timbal dalam darah tikus mencapai kadar 0,75 µg/ml dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil penelitian orientasi sebelumnya, pemejanan timbal selama 45 hari telah mencapai kadar toksik sebesar 0,75 ppm (Wahyunengsih, Fedelia, Astoro, Putri, 2007). Hal yang berbeda dari penelitian ini dengan penelitian orientasi sebelumnya adalah jenis tanaman yang digunakan yaitu temulawak. Sejauh pengetahuan penulis belum pernah dilakukan sebelumnya penelitian yang memberikan laporan resmi tentang pengaruh ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na 2 CaEDTA terhadap penurunan kadar timbal darah tikus.

  5

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Manfaat penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

  a. Manfaat teoritis yaitu untuk melengkapi dan memperkaya teori yang telah ada mengenai terapi antidot dalam terapi penawarracunan timbal.

  b. Manfaat metodologis yaitu memberikan sumbangan metode yang efektif untuk penawarracunan timbal menggunakan bahan alam ekstrak rimpang temulawak dan antidot Na 2 CaEDTA.

  c. Manfaat praktis yaitu masyarakat dapat menggunakan sebagai terapi alternatif penawarracunan timbal dari tanaman temulawak dan Na

  2 CaEDTA.

B. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

  1. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol rimpang temulawak setelahpemberian antidot Na

2 CaEDTA dalam menurunkan kadar timbal darah tikus.

  2. Mengetahui berapa lama pemberian ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na

2 CaEDTA dalam menurunkan kadar timbal darah tikus.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Timbal (Pb) Timbal digolongkan sebagai logam berat yang bersifat toksik, lunak,

  dapat ditempa, berwarna putih kebiruan tapi akan memudar menjadi kelabu jika terkena udara (Anonim, 2007c). Timbal atau yang kita kenal sehari – hari dengan timah hitam dan dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan kata plumbum dan logam ini disimpulkan dengan Pb. Pada suhu 550-600ºC Pb menguap dan membentuk oksigen dalam udara membentuk timbal oksida. Bentuk oksida yang paling umum adalah timbal (II) (Palar,1994).

  Timbal adalah salah satu logam berat yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Timbal dapat ditemukan dalam bentuk logam murni atau dalam bentuk senyawa organik atau anorganik. Semua bentuk timbal tersebut mempunyai efek toksis itas yang sama terhadap manusia (Hariono, 2005).

1. Kinetika timbal

  Absorpsi timbal masuk ke dalam tubuh dapat melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan (dewasa 10%, anak – anak 50%), sedangkan absorpsi melalui kulit sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Bahaya yang ditimbulkan oleh Pb tergantung oleh ukuran partikelnya. Partikel yang lebih kecil dari 10µg dapat tertahan di paru – paru, sedangkan partikel yang lebih besar mengendap di saluran nafas bagian atas (OSHA, 2005).

  7

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Setelah diabsorpsi, timbal didistribusikan melalui darah ( 99% diikat oleh eritrosit) diedarkan ke berbagai jaringan, termasuk transport transplasenta pada janin, dan juga CNS melewati sawar darah otak (Kosnett, 2006). Pada fase distribusi pertama, konsentrasi timbal tertinggi ditemukan dalam ginjal dan hati, kemudian akan terjadi redistribusi dalam jaringan yang kaya kalsium, terutama dalam tulang dan gigi (terbentuknya depot timbal) (Mutschler, 1991). Ditribusi Pb dalam tubuh dibagi menjadi dua yaitu ke jaringan lunak (sumsum tulang, sistem saraf, ginjal, hati) dan ke jaringan keras (tulang, kuku, rambut, gigi) (Palar, 1994).

  Ekskresi Pb melalui beberapa cara, yang terpenting adalah melalui ginjal dan saluran cerna. Ekskresi Pb melalui urine sebanyak 75 – 80%, melalui feses 15% dan lainnya melalui empedu (35%), keringat, rambut, dan kuku (Palar, 1994). Ekskresi Pb melalui saluran cerna dipengaruhi oleh saluran aktif dan pasif kelenjar saliva, pankreas dan kelenjar lainya di dinding usus, regenerasi sel epitel, dan ekskresi empedu, sedangkan proses ekskresi Pb melalui ginjal adalah melalui filtrasi glomerolus (Goldstein dan Kippen, 1994).

  Pada umumnya ekskresi Pb berjalan sangat lambat. Waktu paroh timbal didalam darah kurang lebih 25 hari, pada jaringan lunak 40 hari sedangkan pada tulang 25 tahun. Ekskresi yang lambat ini menyebabkan Pb mudah terakumulasi dalam tubuh (Nordberg, 1998).

2. Intoksikasi timbal

  Intoksikasi (keracunan) Pb akut jarang terjadi, biasanya bersifat

  

accidental poisoning yaitu termakannya senyawa Pb akut yang mengenai saluran

  8

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  rasa logam (metallic taste). Untuk gejala yang berhubungan dengan susunan saraf pusat berupa insomnia, tremor, halusinasi, dan gejala pada anak yang menonjol yaitu ataxia, konvulsi, koma dan ensefalopati. Gejala keracunan Pb terhadap susunan saraf perifer dapat berupa parestesi perasaan, sakit dan lemah pada otot terutama kaki. Anemia hemolitik berat kadang – kadang terjadi pada keracunan Pb akut. Hal ini diduga karena Pb merusak membran sel eritrosit muda dan dewasa pada sumsum tulang serta darah tepi (Sjamsudin dan Suyatna, 2007).

  Keracunan Pb kronik didapatkan melalui exposed terhadap Pb secara terus menerus sehingga kumulasi Pb makin meningkat dalam jaringan, suatu saat melampaui safety level dan menimbulkan keluhan dan gejala keracunan. Tanda dan gejala keracunan Pb biasanya terjadi pada kadar 0,8 µg/ml (0,8 ppm) darah atau lebih sedangkan ensefalopati terjadi pada kadar 1-2 ppm atau lebih. Menurut Brookes, kadar Pb 0,015 ppm umumnya diterima sebagai batas maksimum Pb udara dalam ruangan kerja (Sjamsudin dan Suyatna, 2007).

  Pada keracunan timbal kronis yang lebih sering terjadi (pada absorpsi per hari > 1 mg dalam jangka waktu yang lama akan terjadi kumulasi akibat eliminasi yang amat lambat) secara perlahan akan timbul gangguan pada komponen darah, sumsum tulang, sistem saraf, otot polos (terutama dari saluran cerna), ginjal, dan kulit serta mukosa (Mutschler, 1991).

  9

  a. Efek timbal terhadap sintesis heme Toksisitas timbal disebabkan adanya interaksi antar timbal dengan senyawa ligand yang ada di dalam tubuh, misalnya gugus enzim –SH dari d-ALA

  (yang mengakibatkan penumpukan d- ALA) dan enzim heme sintetase (mengakibatkan protoporfirin) sehingga terjadi hambatan sintesis hemoglobin.

  Timbal juga dapat menghambat enzim ferokelatase yang menyebabkan ion Fe tidak dapat berikatan dengan cincin protoporfirin, sebab terjadi kompetisi antara timbal dengan Fe. Akibat dari hal – hal tersebut diatas, maka timbal dapat mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin (Sadikin, 2001; Habal, 2002).

  Keadaan ini sesuai dengan penelitian Juliardi (1999) yang menyebutkan bahwa pemberian larutan timbal dapat mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin.

  Ga m ba r 1 . Hem at ot ok sisit as Pb pada sint esis H em e ( Goldst ein da n Kipen, 1 9 9 4 ) .

  Ket erangan gam bar : 1. delt a- am inolevulinic acid synt het ase ( d - ALA synt het ase) 2. delt a- am inolevulinic acid dehydrat ase ( d - ALA dehydrat ase) 3. uroporphyrinogen I synt het ase dan uroporphyrinogen I I I synt het ase 4. uroporphyrinogen decarboxylase 5. coproporphyrinogen I I I oxidase 6. prot oporphyrinogen I X oxidase 7. ferrochelat ase

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Mekanisme keracunan timbal

  10

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Kompetisi timbal dengan kalsium Toksisitas timbal lebih karena sifatnya yang meniru kalsium dan mengambil alih fungsi proses selular penting yang tergantung kalsium. Timbal memiliki ikatan koordinasi yang lebih kuat dibandingkan dengan kalsium, yang akhirnya berikatan dengan ligan oksigen. Timbal juga akan membentuk kompleks dengan ligan lain, terutama gugus sulfhidril dan akan membentuk kompleks ion

  • 2- - -

  dengan OH , Cl , NO

  3 , dan CO

3 (Anonim, 2007c).

  Transpor timbal menembus membran eritrosit diperantarai oleh anion

  

exchanger dan pompa Ca-ATPase. Pada jaringan lain, timbal menembus membran

  sel melalui voltage-dependent atau jenis lain kanal kalsium. Setelah masuk ke sitoplasma, timbal akan menempati tempat ikatan kalsium pada protein yang tergantung kalsium. Timbal berikatan dengan kalmodulin, protein yang berperan sebagai sensor terhadap konsentrasi kalsium bebas dan sebagai mediator pelepasan neurotransmiter (gambar 3).

  

Gam ba r 2 . Peran k alsium dalam pelepasan neurot ransm it t er ( Clarkson, 1 9 8 7 ) .

  Pada otak, timbal terakumulasi dalam sel astroglia, yang melindungi

  2+

  neuron- neuron. Astrosit dapat mati karena efek toksik ion Pb . Uptake timbal

  11

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Pengaruh timbal terhadap enzim antioksidan Efek toksisitas timbal secara tidak langsung dengan memacu produksi

  ROS (reaktive oxygen species), meningkatkan tingkat pro-oksidan sel dengan mengurangi cadangan glutation (GSH), mengaktifkan sistem yang bergantung pada kalsium. Gambar 3 menunjukkan proses terbentuknya ROS oleh timbal selama transpor elektron melalui membran dan peran enzim antioksidan dalam mengurangi ROS serta pengaruh antioksidan askorbat (AsA) dan glutation (GSH).

  • . .

  Timbal akan menginduksi peningkatan pembentukan ROS ( O , H O , OH),

  2

  2

  2

  meningkatkan aktivitas enzim antioksidan superoksida dismutase (SOD), guaiacol peroksidase (GPX), askorbat peroksidase (APX), dehidroaskorbat reduktase (DHAR) dan NADPH dependen glutation reduktase (GR), tapi akan menurunkan aktivitas katalase (CAT). Siklus Haber-Weiss dan mekanisme Fenton akan

  • menghasilkan radikal hidroksil (•OH) dari anion superoksida (O •) dan H O .

  2

  2

  2 Enzim antioksidan akan mengkatalisis penguraian H

  2 O 2 menjadi air dan oksigen.

  Timbal menginduksi aktivitas peroksidase di dalam membran sel. GR memiliki peranan penting melawan oksidatif yang diinduksi timbal.

  12

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Natrium-Kalsiumedetat (Na

  2 CaEDTA)

  Natrium kalsiumedetat merupakan chelator yang efisien dari banyak logam yang divalen dan trivalen in vivo. Obat ini diberikan sebagai suatu garam kalsium dinatrium untuk mencegah kekurangan kalsium yang secara potensial membahayakan jiwa. Natrium kalsiumedetat kurang mampu menembus sel dan sebab itu mengkhelasi ion logam ekstraseluler secara lebih efektif dari pada ion intraseluler. Sifat natrium kalsiumedetat yang memiliki ion polar tinggi membatasi penyerapannya secara oral. Selain itu pemberian oral dapat meningkatkan penyerapan timbal dari usus (Katzung, 2004).

  1. Farmakologi

  Natrium kalsiumedetat digunakan sebagai agen pengkhelat untuk meningkatkan eliminasi logam toksik tertentu, terutama timbal. Eliminasi dari logam endogen termasuk seng, mangan, besi dan tembaga, mungkin juga terjadi pengurangan jumlahnya. Paroh waktu di plasma adalah 20 – 60 menit, dan 50% dari dosis yang diinjeksikan akan diekskresikan lewat urin dalam 1jam. Peningkatan ekskresi timbal lewat urin dimulai dalam 1jam setelah pemberian EDTA, dan ini akan diikuti dengan penurunan kadar timbal dalam darah secara menyeluruh setelah diberikan perlakuan. Natrium kalsiumedetat memindahkan timbal dari jaringan lunak dan dari fraksi tempat penyimpanan timbal yang lebih besar yang terdapat di tulang (Kosnett, 2006).

  2. Indikasi

  Pengobatan dengan natrium kalsiumedetat menyebabkan kenaikan

  13

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  darah, namun tidak begitu berdampak terhadap kadar timbal dalam otak atau tulang. Pada pasien dengan fungsi ginjal kurang ekresi obat dan efek mobilisasi logam dapat tertunda. Pembatasan waktu pengobatan 5 hari sampai beberapa hari berturut – turut karena natrium kalsiumedetat menyebabkan nefrotoksisitas (Katzung, 2004).

  Natrium kalsiumedetat digunakan untuk menurunkan konsentrasi timbal dalam darah dan meningkatkan ekskresi timbal lewat urin pada individu dengan simptomatik intoksikasi timbal dan juga pada individu asimptomatik intoksikasi timbal. Meskipun pengalaman klinis terkait dengan natrium kalsiumedetat dalam menyembuhkan gejala (khususnya kolik akibat timbal) dan juga dapat menurunkan mortalitas, kontrol klinis tentang efikasinya masih kurang, dan rekomendasi perawatan telah sering diberikan secara empiris (Kosnett, 2006).

  3. Kontraindikasi

  Sejak natrium kalsiumedetat meningkatkan ekskresi timbal melalui ginjal, anuria merupakan kontraindikasinya. Dengan pengurangan dosis, dengan perhatian yang seksama, pada pasien dengan disfungsi renal, dapat menyebabkan akumulasi natrium kalsiumedetat yang dapat meningkatkan resiko nefrophati (Kosnett, 2006).

  4. Dosis dan cara pemberian

  Keracunan timbal dengan ensefalophati, atau blood lead level (BLL) lebih besar dari 100 µg/dl. Diberikan natrium kalsiumedetat pada dosis 1500

  2

  mg/m /hari (30mg/kg) dalam 2- 3 dosis terbagi (setiap 8 – 12 jam) secara intra

  14

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5% dextrose atau dalam larutan saline). Pemberian biasanya berlanjut selama 5 hari. Keracunan timbal simptomatik tanpa ensefalophati, dan BLL 50 – 100 µg/dl.

  2 Diberikan natrium kalsiumedetat pada dosis 1000 – 1500 mg/m /hari (20 – 30

  mg/kg ) pada 2-3 dosis terbagi secara intra muskular atau secara kontinus infusi intra vena (dilarutkan dari 2-4 mg/ml) selama 3 -5 hari. Terapi natrium kalsiumedetat secara oral tidak direkomendasikan untuk pencegahan atau perawatan keracunan timbal, karena dimungkinkan adanya peningkatan absorpsi timbal dari saluran gastrointestinal (Kosnett, 2006).

5. Efek samping

  a. Nefrotoksik (misal : nekrosis akut tubular, proteinuria, hematuria ) mungkin dapat dikurangi dengan minum yang mencukupi, adanya aliran urin yang mencukupi, mencegah dosis yang berlebih, dan pembatasan pemberian selama 5 hari atau kurang.

Dokumen yang terkait

Peningkatan kadar kurkumin ekstrak etanol temulawak dengan metode ekstraksi cair-cair

0 12 32

Efek pemberian ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap pertumbuhan sel-sel otak besar anak tikus secara in vitro

0 5 96

Pengaruh ekstrak etanol umbi bawang putih [Allium sativum L.] setelah pemberian Na2CaEDTA terhadap kadar timbal darah tikus dengan metode spektroskopi serapan atom.

1 7 144

Pengaruh ekstrak etanol daun ketela pohon [Manihot utillisima Pohl.] setelah pemberian Na2CaEDTA terhadap kadar timbal darah tikus dengan metode spektroskopi serapan atom.

0 0 165

Pengaruh ekstrak etanol daun bidara upas (Batatta mammosa, Rumph) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan dengan metode uji toleransi glukosa - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 26

Optimasi campuran natrium sitrat-asam fumarat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhiza Roxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 124

Optimasi campuran asam sitrat-asam tartrat dan matrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhiza Roxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 127

Pengaruh ekstrak etanol daun ketela pohon [Manihot utillisima Pohl.] setelah pemberian Na2CaEDTA terhadap kadar timbal darah tikus dengan metode spektroskopi serapan atom - USD Repository

0 0 163

Uji cemaran logam berat [arsenikum, cadimum dan plumbum] ekstrak rimpang kunyit [curcuma domestica val] dan ekstrak daging buah asam jawa [tamarindus indica l.] dengan spektrofotometer serapan atom - USD Repository

0 0 84

Pengaruh ekstrak etanol umbi bawang putih [Allium sativum L.] setelah pemberian Na2CaEDTA terhadap kadar timbal darah tikus dengan metode spektroskopi serapan atom - USD Repository

0 0 142