PENGARUH PRESTASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA SMA KELAS XII UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

  

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL

EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA SMA

KELAS XII UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Apriliyanto Anicetus

NIM: 021334056

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 22 November 2007 Penulis Apriliyanto Anicetus

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTIJK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan bawah ini, saya Universitas Sanata Dharma: di mahasiswa

  Nama : Apriliyanto Anicetus Nomor Mahasiswa : 021334056

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya rnemberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGARUH PRESTASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA KELAS XII UNTUK

MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan bentuk media lain, mengelolanya bentuk data, dalam dalam pangkalan mendistribusikan secara terbatas, dan mempublilkasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijm dan saya maupun mem- berikan royalti kepada saya selama tetap mencantunikan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 05 Maret 2008 Yang menyatakan Apriliyanto Anicetus

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  “ Ditengah ratusan bahkan ribuan permasalahan yang kita hadapi, pasti

  ”

ada secercah harapan

  Persembahanku: ¾ Tuhan Yang Maha Esa ¾ Kedua orang tuaku ¾ Kedua adikku

  

ABSTRAK

Pengaruh Prestasi Belajar, dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Minat

Siswa SMA Kelas XII Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

  

Studi kasus pada Siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu

Apriliyanto Anicetus

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh prestasi belajar siswa

terhadap minat siswa SMA kelas XII untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2)

pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa SMA kelas XII untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) pengaruh prestasi belajar, status sosial ekonomi

orang tua terhadap minat siswa SMA kelas XII untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada bulan Juli 2007.

Metode pengumpulan data digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan terhadap

seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 85 siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara

masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat digunakan korelasi product moment,

sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat

digunakan analisis regresi ganda dengan taraf signifikan 0,05.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa SMA kelas XII untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r 0,336 > r hitung tabel

0,218); (2) ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa SMA kelas

  

XII untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r hitung 0,266 > r tabel 0,218) (3) ada pengaruh

prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa SMA kelas XII untuk

melanjutkan studi keperguruan tinggi (F 8,845>F 3,114) . hitunng tabel

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING ACHIEVEMENT AND THE PARENTS’

SOCIAL AND ECONOMICAL STATUS TOWARDS THE INTEREST OF

THE TWELVETH CLASS OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS TO

CONTINUE STUDYING TO UNIVERSITIES

  

(A case study on the twelfth grade students of Pangudi Luhur Senior High School

Sedayu)

Apriliyanto Anicetus

021334056

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

The purposes of this research are to know; (1) the influence of learning

achievement towards the interest of the twelfth grade of senior high school students

to continue studying to universities; (2)the influence of parents’ economic status

towards the interest of the twelfth grade of senior high school students to continue

studying to universities; (3) the influence of learning achievement and parents’

economic status towards the interest of the twelfth grade of senior high school

students to continue studying to universities.

  This research was conducted at Pangudi Luhur Senior High School Sedayu in

July 2007. Questionnaire was implemented as the method of data collection. This

research was implemented to 85 students of the twelve grade. To know the existence

of the influence between each dependent and independent variable, product moment

correlation was applied, while to know the significance of those variables, multiple

regressive analysis was used, the significant level was 0,05.

  The result of this research shows that (1) there is a significant influence of

learning achievement towards the interest of the twelfth grade of senior high school

students to continue studying to universities (r sum 0,336>r table 0,218); (2) there is a

significant influence of parents’ economic status towards the interest of the twelfth

grade of senior high school students to continue studying to universities (r sum

0,266>r table 0,218), (3) there is a significant influence of learning achievement and

parents’ economic status towards the interest of the twelfth grade of senior high

KATA PENGANTAR

  Sepantasnya, penulis menghaturkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

yang membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Laporan ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program

Studi Pendidikan Akuntansi. Keberhasilan penyusun skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah

penulis menyampaikan terima kasih sebagai berikut:

  

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  

2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Sanata Dharma.

  

3. L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Tamu I, yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan penyusunan laporan penelitian.

  

4. S.Widanarto P, S.Pd.,M.Si selaku Dosen Pembimbing, yang telah membimbing

dan mengarahkan penulis dalam seluruh proses penyusunan laporan penelitian ini.

  

5. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.selaku Dosen Tamu II yang telah memberikan

pandangan dan masukan untuk kesempurnaan laporan penelitian.

  7. Karyawan dan karyawati sekretariat Pendidikan Akuntansi, yang memperlancar urusan perkuliahan yang diperlukan penulis.

  

8. Karyawan dan karyawati Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah

membantu penulis mendapatkan buku-buku yang mendukung penelitian ini.

  9. Orang tua, adik, tante dan om dan kerabat yang telah mendukung penulis dengan doa-doa dan memfasilitasi penulis selama studi di Universitas Sanata Dharma.

  

10. SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah memberikan waktu bagi penulis demi

kelancaran penyusunan skripsi ini.

  

11. Teman-Temanku (L. Dewa Buwana dan Hening Tyas Subekti), teman

seperjuangan dalam menghadapi pahit-manisnya dalam penyusunan skripsi, akhirnya kita selesai juga.

  

12. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angk’02 yang telah

menyampaikan pandangan, kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.

  

13. Berbagai pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

  Demikianlah, ucapan terima kasih saya kepada mereka yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.

  

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh

  

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………....i

Halaman Persetujuan Pembimbing……………………………………………………ii

Halaman Pengesahan…………………………………………………………………iii

Pernyataan Keaslian Karya…………………………………………………………...iv

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah……………………………..v

Motto dan Persembahan……………………………………………………………...vi

Abstrak………………………………………………………………………………vii

Abstract……………………………………………………………………………..viii

Kata Pengantar………………………………………………………………………..ix

Daftar Isi……………………………………………………………………………...xi

  BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah………..……………………………………….1 B. Rumusan Masalah………………………………………………….........3 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………..4 D. Manfaat Penelitian………………………………………………………4 BAB II Kajian Pustaka A. Kerangka Teoretik…………………………………………………........5

  1. Prestasi Belajar……………………………………………………...5

  2. Status Sosial Ekonomi………..………………………………........10

  3. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi……………..17

  B. Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Minat Siswa Kelas XII Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi………………………..24 C. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat

  BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian………………………………………………………...30 B. Lokasi Penelitian………….. …………………………………….........30 C. Subyek dan Obyek Penelitian…………………………………….........30 D. Populasi dan Sampel…………………………………………………...30 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran…………………………………...31 F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….36 G. Pengujian Instrumen Penelitian……………………………………….37 H. Teknik Analisis Data…………………………………………………..40

  1. Uji Prasyarat Penelitian………………………………………........40

  a. Uji Normalitas……………………………………………........40

  b. Uji Linieritas…………………………………………………...41

  c. Asumsi Klasik…………………………………………….........42

  2. Pengujian Hipotesis………………………………………………..44

  a. Analisis Product Moment……………………………………...44

  b. Uji Signifikan…………………………………………………..45

  I. Sumbangan Variabel bebas terhadap variabel terikat…………….........46

  BAB IV Gambaran Umum Sekolah A. Gambaran Umum Sekolah……………………………………………..48

  2. Sejarah Sekolah…………………………………………………....48

  3. Identitas Sekolah…………………………………………………...49

  B. Visi dan Misi…………………………………………………………...49

  1. Visi…………………………………………………………………49

  2. Misi………………………………………………………………...50

  C. Organisasi……………………………………………………………...50

  H. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah…………………………………........61

  c. Asumsi Klasik…………………………………………….........70

  3. Pengaruh Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Status Sosial

Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Untuk

Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi…………………………...79

  2. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi…………….77

  1. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi…………………………...76

  C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………..76

  3. Sumbangan Variabel Bebas dan Variabel Terikat…………………75

  2. Pengujian Hipotesis Penelitian…………………………….............72

  b. Uji Linieritas…………………………………………………...69

  I. Hubungan Antara Sekolah dengan Masyarakat………………………..62 J. Usaha-usaha Penempatan Lulusan……………………………….........63

  a. Uji Normalitas……………………………………………........69

  1. Uji Prasyatat Penelitian…….………………………………………69

  B. Analisis Data…………………………………………………………...69

  3. Minat Siswa………………………………………………………..67

  2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua…………………………………66

  1. Prestasi Belajar…………………………………………………….64

  BAB V Analisis Data dan Pembahasan A. Deskripsi Data……………………………………………………........64

  BAB VI Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian dan Saran A. Kesimpulan……………………………………………………….........81

  

Lampiran I ……………………………………………………………………........86

  • Kuesioner…………………………………………...…………………..87

    Lampiran II ……………………………………………………………………........91

  • Output Validitas dan Reabilitas……………………………...…………92

    Lampiran III …………………………………………………………………………93>Distribusi Frekuensi…………………………………………………….94

  • PAP II………………………………………………………………….97

    Lampiran IV ………………………………………………………………………..100

  • Output Normalitas…………………………………………….............101
  • Output Linieritas………………………………………………………102
  • Tabel F………………………………………………………………...104

    Lampiran V ………………………………………………………………….........106

  • Ouput Korelasi……………………………………………………….107
  • Output Regresi…………………………………………………...........108
  • Tabel r Product Moment…...…...……………………………………..110

    Lampiran VI ………………………………………………………………………..111

  • Perhitungan Sumbangan Relatif…………………………….………...120
  • Perhitungan Sumbangan Efektif……………………………….……...120

    Lampiran VII …………………………………………………………………........121

  • Surat Ijin Penelitian…………………………………..………….........122
  • Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian…………..…………...123

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan suatu negara adalah mencerdaskan dan meningkatkan

  kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas dapat ditempuh atau dilakukan dengan cara peningkatan pendidikan bisa melalui lingkungan tempat mereka tinggal dan berinteraksi sehari-hari yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Ketiga lingkungan tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap anak.

  Lingkungan memberikan fasilitas bermain bagi setiap anggotanya untuk mengembangkan kepribadian mereka. Lingkungan yang baik dapat meningkatkan kualitas yang baik pula, tetapi kondisi lingkungan belum tentu dapat mendukung dan menguntungkan perkembangan anggotanya dan dapat menciptakan hal-hal yang buruk. Perhatian terhadap pendidikan bagi generasi muda khususnya dalam lingkungan sekolah tidak bisa lepas dari peranan pendidikan itu sendiri dalam kehidupan mereka.

  Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan agar dapat berperan dalam masa yang akan datang. Hal ini juga ditegaskan dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989, bahwa pendidikan merupakan usaha sadar untuk

  Pendidikan sering juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik dikemudian hari. Oleh karena itu, banyak orang tua tidak ragu-ragu untuk memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anaknya, untuk memperoleh pendidikan yang tinggi dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Biaya yang tinggi kadang menjadi hambatan bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak diantara mereka terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan dana orang tua untuk membiayai sekolah anaknya, apa lagi sekarang ini biaya pendidikan semakin mahal dan biaya untuk hidup sehari-hari semakin tinggi.

  Apabila siswa hendak mengambil keputusan terhadap sekolah lanjutannya, mereka harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu misalnya kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup, kemampuan financial., tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.

  Salah satu faktor yang juga perlu dipertimbangkan adalah masalah kemampuan intelektual. Siswa yang mampu mengukur kemampuannya bisa dengan mudah menentukan jurusannya. Sebaliknya, siswa yang tidak mampu mengukur kemampuannya hanya bisa ikut-ikutan. Kemampuan intelektual biasanya dapat dilihat pada prestasi belajar, karena prestasi belajar adalah cerminan motivasi. Misalnya, siswa SMA yang mata pelajaran biologinya mudah, karena prestasi juga terkait dengan ketekunan. Ada anak dengan kemampuan intelektual biasa, tetapi karena rajin dan bertanggung jawab terhadap tugasnya. anak tersebut bisa saja berprestasi. Contohnya adalah nilai NEM. Penerimaan mahasiswa baru tidak bisa hanya mengandalkan NEM, karena standar penilaian yang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Sehingga perguruan tinggi masih selalu menyelenggarakan saringan ujian masuk kepada calon mahasiswa baru. Oleh karena itu lulusan SMA yang ingin melanjutkan studinya keperguruan tinggi harus memperhatikan prestasi belajar di sekolah tinggi sebagai dasar pendukung untuk memasuki suatu jurusan.

  Dari banyaknya faktor tersebut dapat dipilih beberapa faktor yang dominan dan berpengaruh terhadap sikap siswa SMA kelas III (XII) untuk melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi swasta atau negeri. Beberapa faktor tersebut antara lain prestasi belajar siswa dan status sosial ekonomi keluarga.

B. Perumusan Masalah

  1. Apakah prestasi belajar siswa berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi?

  2. Apakah status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi?

C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

  D.

  Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Siswa Sebagai gambaran untuk menentukan pilihan melanjutkan ke Perguruan Tinggi setelah lulus dari SMU.

  2. Bagi Peneliti Dapat mengetahui lebih mendalam pengaruh prestasi belajar siswa, status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Dapat digunakan sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritik

1. Prestasi Belajar Siswa

  Setiap orang pernah belajar walaupun dalam mendapatkan pendidikan berbeda-beda berdasarkan kondisi setiap orang. Seseorang dikatakan telah belajar bila di dalam dirinya telah mengalami perubahan tertentu, misalnya seseorang yang semula tidak bisa membaca dan menulis menjadi atau dapat membaca dan menulis. Hal tersebut bisa dikatakan hasil dari belajar.

  Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi dalam bukunya Purwanto (1992: 84):

  a) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning (1975), “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat)”

  b) Gagne, dalam buku The conditions of learning (1977), “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi c) Morgan, dalam buku Introduction to psychology (1978),

  “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.

  d) Witherington, dalam buku educational Psycology,

  “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.

  Menurut Mahmud (1989:58), belajar adalah pengalaman yang universal setiap orang harus selalu belajar sepanjang hidupnya. Perkataan belajar mempunyai tiga arti:

  a) Menemukan, misalnya: apakah Anda telah belajar bagaimana caranya memecahkan teka-teki ini? b) Mengingat, misalnya: apakah Anda pernah belajar kata-kata “Starspangled Banner”?.

  c) Menjadi effisien, misalnya: apakah anda telah belajar bagaimana caranya mengendarai mobil? Banyak ahli-ahli berusaha merumuskan apa belajar itu. Berikut ini dikemukakan beberapa perumusan. Gunarsa (1984:23): a) Menurut Morgan, maka perumusan adalah sebagai berikut: “Belajar dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan, yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat (hasil) dari pengalaman yang lalu”. Menurut Morgan, perubahan-perubahan tingkah laku yang dapat

  1) Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses kefatalan (fisiologis), misalnya sakit, penyakit.

  2) Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses pemasakan atau kematangan.

3) Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses belajar.

  b) Menurut Woodworth (1984:23), perumusan belajar adalah sebagai berikut: “Belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru, dan sesuatu yang baru ini dicamkan (artinya dimasukkan dalam fungsi ingatan) oleh individu, yang ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian”.

  Sesuatu yang baru ini dapat berupa gerakan-gerakan, seperti halnya seseorang yang sedang belajar mengendarai mobil, dimana kadang-kadang ia harus melakukan aktivitas yang sifatnya kombinasi, misalnya: ia harus mengerem dan juga harus menginjak kopling sekaligus. Karena itu hal belajar ini bukan merupakan aktivitas yang khusus melainkan aktivitas yang kompleks dan sifatnya terutama menyeluruh.

  Menurut Winkel (1987:36) definisi belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap. Menurut Hamalik (1975: 21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri sendiri yang

  Menurut Pendapat tradisional seperti dikemukakan oleh S. Nasution (Roestiyah 1982: 149), yang berbunyi: yaitu belajar itu hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. Pendapat tersebut dalam praktek sangat banyak dianut di sekolah, yang mana seorang guru berusaha memberi ilmu sebanyak mungkin dan murid giat untuk mengumpulkannya. Di sini sering terlihat bahwa belajar itu disamakan dengan menghafal.

  Menurut Crow dan Crow (1982: 149), belajar ialah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Dalam definisi ini dikatakan bahwa seseorang belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar di sini merupakan suatu proses dimana guru terutama melihat apa yang terjadi selama murid menjalani pengalaman edukatif, untuk mencapai suatu tujuan.

  Menurut Teori Gagne (Roestiyah 1982: 156) belajar mengandung atau terdapat dua definisi belajar, yaitu: a) belajar ialah suatu proses untuk memperoleh modifikasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

  b) belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari instruksi.

  Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya itu. Adapun faktor- faktor belajar itu dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri.

  Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya. Faktor ini berujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu.

  b) Faktor eksternal, ialah fakor yang datang dari luar diri si anak. Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan, dan sebagainya.

  Dalam kamus Bahasa Indonesia Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) dari penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Sudjana (1990:28) evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi, dan lain-lain.

  Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya, yang ditunjukkan melalui hasil evaluasi belajarnya. Kegiatan untuk mengevaluasi belajar siswa bisa dilakukan dengan bentuk ujian tertulis, lisan maupun praktek yang kemudian diberi nilai yang berupa skor dan beruwujud angka. Skor yang berwujud angka tersebut merupakan prestasi belajar.

2. Kondisi Status Sosial-Ekonomi

  Menurut Roucek dan Warren (1984:79) status adalah kedudukan dalam suatu kelompok dan hubungannya dengan anggota lainnya itu atau kedudukan sesuatu kelompok berbanding dengan kelompok lainnya yang lebih besar jumlahnya. Menurut Susanto (1977:181) status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah manusia.

  Menurut Soekanto (1982:233) kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar lagi.

  Ukuran atau kriteria untuk menggolongkan anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya tertentu adalah sebagai berikut (Soekanto 1982:233):

  a. Ukuran Kekayaan Ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat bentuk rumah yang bersangkutan, berupa mobil pribadi, cara berpakaian, serta bahan pakaian yang dipakai, kebiasaan untuk berbelanja barang mahal dan sebagainya.

  Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang menempati lapisan yang tertinggi.

  c.

  Ukuran Kehormatan Ukuran kehormatan tersebut terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat yang teratas. Ukuran semacam ini banyak dijumpai pada masyarakat tradisional, Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa pada masyarakat.

  d.

  Ukuran Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat-masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif. Oleh karena itu, ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran akan tetapi gelar kesarjanaan. Sudah tentu hal itu mengakibatkan segala macam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun tidak halal.

  Menurut Sumarjan dan Sumadi (1966:271) status atau kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Masyarakat pada umumnya mempunyai dua macam kedudukan (Soekanto, 1983:144):

  a. Ascribed-Status, yaitu kedudukan yang diperoleh karena kelahiran, jadi

  Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan pula.

  b.

  Achieved-Status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja, kedudukan ini tidak diperoleh melalui kelahiran, akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja, hal mana tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuannya. Misalnya, setiap orang bisa menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu. Terserah kepada yang bersangkutan apakah dia mampu menjalani syarat-syarat tersebut. Apabila tidak, tak mungkin kedudukan sebagai hakim tersebut akan tercapai olehnya.

  Status sosial ekonomi orang tua dapat dilihat dari beberapa segi,antara lain.

  a. Pendidikan orang tua Yang dimaksud dengan pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan terakhir yang dicapai oleh orang tua. Tingkat pendidikan formal yang dicapai akan membawa pengaruh luas pada kehidupan seseorang, yaitu bukan hanya pengaruh pada pengetahuan atau wawasan tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan, dan status sosial dalam masyarakat seseorang yang berpendidikan akan cenderung memiliki pengetahuan dan tingkat pendidikan tinggi pada umumnya lebih mengerti akan pentingnya sekolah bagi anak-anaknya, dan sebaliknya.

  b.

  Jenis pekerjaan orang tua Kalau kita lihat dan perhatikan lingkungan di sekitar kita, maka kita akan melihat banyaknya orang bekerja. Setiap pagi kita pun melihat orang berlalu-lalang pergi untuk bekerja sesuai dengan apa jenis pekerjaannya. Menurut Spillane (1982:3) jenis pekerjaan adalah bidang yang ditekuni oleh orang tua siswa setiap harinya. Beliau mengelompokkan pekerjaan/jabatan dalam 9 golongan sebagai berikut.

  1) Golongan A

  • Pemilik bus/colt - Pedagang - Pengawas keamanan - Pengawas kantor
  • Petani pemilik tanah - Pemilik toko
  • Pegawai sipil ABRI - Peternak - Mandor - Tuan tanah 2) Golongan B - Buruh nelayan - Buruh
  • Buruh kecil - Penebang kayu 3) Golongan C - ABRI (Tamtama-Bintara) - Pamong Praja - Pegawai Badan Hukum - Guru SD
  • Supervisor/pengawas (Gol. I/a-I/d) 4)

  Golongan D

  • Meninggal dunia - Pensiunan - Tidak mempunyai pekerjaan tetap

  5) Golongan E

  • Guru SLTP/SLTA - Pegawai Negeri - Juru rawat ( Gol. II/a keatas)
  • Kepala Sekolah - Pekerja social
  • Kontraktor - Wartawan - Perwira ABRI (Letda, Lettu, dan Kapten) 6) Golongan F - Petani penyewa - Buruh tidak tetap
  • Penarik becak 7) Golongan G - Ahli hukum - Kepala Kantor Pos Pusat - Manager perusahaan - Menteri - Ahli ilmu tanah - Pegawai negeri
  • Kontraktor Besar (gol. III/a keatas)
  • Apoteker - Pengarang - Dokter - Peneliti

  8) Golongan H

  • Pembantu - Penjual Keliling - Tukang cuci 9)

  Golongan I

  • Seniman - Buruh tetap
  • Penjaga - Supir bus/colt
  • Montir - Tukang Kayu - Pandai besi/emas/perak - Tukang listrik
  • Penjahit - Tukang mesin

  c. Penghasilan (Pendapatan dan Pengeluaran) 1) Pengertian Pendapatan

  Kalau diperhatikan secara cermat bahwa setiap orang pergi bekerja dan bekerja sesuai dengan pekerjaannya. Misalnya setiap pagi para petani pergi ke sawah untuk mengerjakan sawahnya, dan para pegawai kantor pergi ke kantor untuk mengerjakan pekerjaan rutinnya serta para guru pergi kesekolah untuk mengajar para siswa (anak didik). Semua ini dilaksanakan atau dilakukan oleh setiap orang hanya untuk mendapatkan atau memperoleh imbalan (gaji/upah).

  Imbalan yang didapatkan digunakan lagi untuk kelangsungan hidup keluarganya. Untuk itu setiap keluarga yang akan datang. Kebutuhan setiap keluarga makin lama semakin meningkat seiring dengan tingkat kebutuhan dan kemajuan teknologi yang makin maju. Bagian terbesar dari pendapatan keluarga itu dibelanjakan lagi guna membeli segala hal yang diperlukan untuk hidup (konsumsi) baik untuk makan tetapi mencakup seluruh barang dan jasa.

  Dalam kaitannya dengan pendidikan, kondisi keluarga sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak mereka.

  Jika suatu kondisi keluarga yang berkecukupan maka orang tua bisa memberikan perhatiannya kepada anak-anaknya untuk bersekolah sampai kejenjang yang paling tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Kondisi keluarga yang kurang dalam hal keuangan dan bahkan ada juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sulit, maka orang tua hanya bisa menyekolahkan anaknya walaupun tidak sampai kejenjang yang lebih tinggi.

  2) Pengertian Pengeluaran Didalam setiap keluarga selalu ada pemasukan dan bahkan ada pengeluaran. Menurut Gilarso (1986:48) mengemukakan pengeluaran adalah bagian dari pendapatan keluarga atau uang masuk yang dibelanjakan lagi untuk membeli segala sesuatu yang diperlukan untuk hidup. Pengeluaran di sini bukan hanya untuk seperti membeli sesuatu barang, membayar periksa dokter, dan sebagainya.

  Setiap keluarga satu dengan keluarga yang lain mempunyai pengeluaran yang berbeda, ini karena kondisi setiap keluarga berbeda sesuai dengan kekayaan yang dimilikinya dan pemenuhan kebutuhan yang berbeda pula. Selain itu pengeluaran suatu keluarga didasarkan pada besarnya penghasilan keluarga tersebut, besarnya jumlah anggota keluarga. Makin banyak atau besar penghasilan makin besar pula pengeluaran dan sebaliknya makin sedikit penghasilan makin sedikit pula pengeluarannya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XI SMAN 1 SIMEULUE CUT

1 15 1

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA

0 0 18

PENDAHULUAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 12

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWA KELAS XII SMA N 2 SUKOHAR

0 1 18

PENDAHULUAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWA KELAS XII SMA N 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 11

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWA KELAS XII SMA N 2 SUKOHAR

0 1 14

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN KE PENDIDIKAN TINGGI ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10

PENGARUH PRESTASI BELAJAR SISWA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI

0 2 156

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 158

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 0 148