Faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja : studi kasus pada Gardena Department Store dan Supermarket jalan Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta - USD Repository
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN UNTUK BERBELANJA
Studi kasus pada Gardena Department Store & Supermarket Jl. Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta.
Proposal Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun oleh:
Isa Warta Kusuma (032214125)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010
Skripsi
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN UNTUK BERBELANJA
Studi kasus pada Gardena Department Store & Supermarket Jl. Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta.
Oleh: Isa Warta Kusuma
Nim: 032214125 Telah disetujui oleh:
Pembimbing I Drs. A. Triwanggono, M.S. Tanggal : Pembimbing II Antonius Budisusila SE, M.Soc. Sc Tanggal :
Yogyakarta, 30 Mei 2010
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
PERSEMBAHANSkripsi ini kupersembahkan kepada :
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang
telah menuntun hatiKu
Bapak, Ibu, kakak-kakakku dan adik-adikku
kekasihku tersayang,
Serta teman-teman ku semua….
MOTTO
“Rahasia kesuksesan adalah dedikasi, kerja keras, dan
pengabdian terhadap mimpi-mimpi Anda”
(Frank Lloyd Wright)
“Seni untuk hidup penuh keberhasilan terutama terdiri dari
kemampuan untuk memegang teguh dua gagasan yang bertolak
belakang pada saat yang sama; pertama, membuat rencana-
rencana jangka panjang, seolah-olah kita akan hidup selamanya;
dan kedua, untuk setiap hari bertindak sebaik-baiknya seakan-
akan besok kita akan mati”
(Sydney J. Harris)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis tidak memuat atau
bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Penulis
ISA WARTA KUSUMA
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Isa Warta KusumaNomor Mahasiswa : 032214125
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARIHI MINAT KONSUMEN
UNTUK BERBELANJA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 04 April 2010 Yang menyatakan Isa Warta Kusuma
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Faktor- faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen untuk
Berbelanja.” Studi kasus pada Gardena Department Store & Supermarket Jl. Urip
Sumoharjo 40 Yogyakarta.Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini baik
dalam penelitian maupun dalam penulisan laporan ini, terutama kepada:1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono P,S. J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. YP Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M. S., selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak A. Budisusila, S.E., M. Soc., Sc selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi ini.
7. Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah
banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.
8. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta
yang selama ini telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.
9. Segenap staf, karyawan, sekuriti, dan seluruh pihak manajemen Gardena
Department Store & Supermarket yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di Gardena Department Store & Supermarket.
10. Pada seluruh pengunjung Gardena Department Store & Supermarket yang
telah mau dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
11. Orang tua dan keluarga saya yang saya hormati, sayangi, kasihi dan cintai,
untuk Bapak dan Ibu terima kasih atas kasih sayang, kesabarannya, semangat dan doanya dalam mendidik saya selama ini, serta Kakak-kakak saya semua yang telah memotivasi saya selama ini. Anggun Martsasi yang telah memberikan semangat, doa dan cinta serta kasih sayangnya selama ini, terima kasih ya atas kesabarannya, jangan pernah berhenti untuk mencintai dan menyayangiku ya.
12. Untuk sahabat-sahabat yang telah menemani saya selama di kampus dan
Edy Sitepu, Elman, Titiz, Christian, Roy, Dadang, Amandus, Angga, Kamel, Arby, Sigit.
13. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan dan arahan selama penelitian dan mengerjakan skripsi ini. Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik darisegi materi maupun susunan kalimat, namun penulis berharap agar laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.Penulis IsaWarta Kusuma
ABSTRAK
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN
UNTUK BERBELANJA
Studi kasus pada Gardena Department Store & Supermarket Jl. Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta.
Isa Warta Kusuma Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah store contact, store image, dan
store atmospherics berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja di Gardena
Department Store & Supermarket.Jenis penelitian penulis adalah studi kasus yang dilaksanakan di Gardena Department
Store & Supermarket Jl Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket, yang berusia minimum 16 tahun ke atas karena jika dimintai pendapatnya mereka sudah mampu mengevaluasi. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang, yaitu mereka yang pernah datang berkunjung atau berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket. Teknik sampling yang dipakai penulis adalah convenience sampling methods. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data di Gardena Department Store &
Supermarket yang berhubungan dengan gambaran umum perusahaan. Dalam menganalisis
data yang telah diperoleh, penulis menggunakan Regresi Linier Berganda. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan digunakan uji F, dan untuk mengetahui pengaruh secara parsial digunakan uji t.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara simultan maupun parsial store contact,
store image , dan store atmospherics berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja
di Gardena Department Store & Supermarket..ABSTRACT THE INFLUENCING FACTORS OF CONSUMERS’ ENTHUSIASM TO GO SHOPPING
Case Study in Gardena Department Store & Supermarket Urip Sumoharjo St 40 Yogyakarta
Isa Warta Kusuma Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This research aims at understanding the influence of store contact, store image, and
store atmospherics to the consumers’ enthusiasm to go shopping in Gardena Department
Store & Supermarket.This research is a case study in Gardena Department Store & Supermarket Urip Sumoharjo St 40 Yogyakarta. The population of this research is the consumers of Gardena
Department Store & Supermarket , which is the minimum age of 16 years old since they can
evaluate their responses. The sample of the research was the people shopping to the store as many as 100 people. The sampling technique is convenience sampling methods. The data were collected through the questionnaire to get the data of influencing factor of consumers’ enthusiasm to go shopping. The documentation was done by collect the data of Gardena
Department Store & Supermarket related to company profile. The data were analyzed by
using Double Linear Regression. The F-test was used to know the influence simultaneously, and the t-test was used to know the influence partially.
The result showed that the store contact, store image, and store atmospherics simultaneously and partially influenced the consumers’ enthusiasm to go shopping in Gardena Department Store & Supermarket.
DAFTAR ISI
10 C. Eceran ( Retailing ) ...............................................................................
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................................
26 H. Hipotesis................................................................................................
17 G. Review Penelitian Terdahulu ................................................................
17 F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja ..................................................................................
16 E. Minat......................................................................................................
12 D. Perilaku Konsumen ...............................................................................
7 B. Konsep Pemasaran.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ...........................................................................
4 F. Sistematika Penulisan ............................................................................
4 E. Manfaat Penelitian .................................................................................
3 D. Tujuan Penelitian...................................................................................
3 C. Batasan Masalah....................................................................................
1 B. Rumusan Masalah .................................................................................
28
D. Variabel Penelitian ................................................................................
52 D. Motto .....................................................................................................
87 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
86 C. Keterbatasan ..........................................................................................
86 B. Saran .....................................................................................................
82 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ...........................................................................................
58 B. Pembahasan ...........................................................................................
52 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data .........................................................................................
52 E. Struktur Organisasi ................................................................................
51 C. Target Visi dan Misi..............................................................................
29 E. Jenis dan Sumber Data...........................................................................
48 B. Strategi, Visi dan Misi...........................................................................
43 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Gardena Department Store & Supermarket ................
38 J. Teknik Analisis Data ..............................................................................
36 I. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda.........................................
34 H. Uji Instrumen Penelitian .......................................................................
33 G. Sampel dan Populasi .............................................................................
33 F. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................
88
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Store Contact ..................................................................................58 Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Store Image ..................................................................... .............
59 Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Store Atmospherics .......................................................................
60 Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Minat Konsumen Untuk Berbelanja..............................................
60 Tabel 5.5 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..........................
61 Tabel 5.6 Identitas Responden Berdasarkan Usia.........................................
61 Tabel 5.7 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................
62 Tabel 5.8 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan.................................
63 Tabel 5.9 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan.............
63 Tabel 5.10 Identitas Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan..............
64 Tabel 5.11 Deskriptif Persepsi Responden Terhadap Variabel
Store Contact Gardena Department Store & Supermarket .....................................................................
66
Store & Supermarket .....................................................................
67 Tabel 5.13 Deskriptif Persepsi Responden Terhadap Variabel
Store Atmospherics Gardena Department Store & Supermarket .....................................................................
68 Tabel 5.14 Deskriptif Persepsi Responden Terhadap Variabel Minat Konsumen Untuk Berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket .................................................
69 Tabel 5.15 Hasil Uji Multikolinieritas............................................................
70 Tabel 5.16 Hasil Uji Regresi Linear Berganda....................................
74
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 5.1 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas....................................
72 Gambar 5.2 Grafik Normal Probability Plots...................................................
73
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabulasi Data Penelitian Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Karakteristik Responden Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik Lampiran 5 Pengujian Hipotesis Lampiran 6 Kuesioner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan peningkatan taraf hidup dan tingkat pendidikan
menyebabkan berbagai perubahan perilaku (gaya hidup) masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, konsumen menginginkan tempat yang memberikan kemudahan atau efisiensi dalam memenuhi kebutuhannya, misal kebutuhan untuk berbelanja seperti tempat yang menyenangkan, nyaman, mudah memperoleh produk dalam satu tempat, satu lokasi yang mudah dicapai.
Usaha eceran muncul akibat tuntutan dari gaya hidup masyarakat yang berubah. Penjualan eceran atau pengecer meliputi semua penjualan barang atau jasa yang penggunaan barangnya untuk kebutuhan pribadi, bukan kebutuhan bisnis.
Pengecer utama memiliki beberapa jenis antara lain toko khusus,toko serba ada, pasar swalayan, toko conveinience, toko diskon, toko super, toko kombinasi, pasar hyper, pengecer potongan harga, dan ruang jual katalog. Toko serba ada menjual berbagai lini produk, biasanya pakaian, perlengkapan rumah dan barang-barang kebutuhan rumah tangga, dimana tiap lini dioperasikan sebagai suatu departemen terpisah yang dikelola oleh pembeli atau pedagang khusus.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keinginan konsumen untuk memilih sebuah toko meliputi; Pertama, kontak toko (store contact) yaitu upaya konsumen untuk mencari, bergerak dan masuk ke suatu toko. Disamping itu keterlihatan toko dan jaraknya dari konsumen adalah variabel yang digunakan untuk memilih lokasi toko (Peter & Olson, 2000 : 252).
Kedua, store environment yaitu cara menampilkan produk yang ditawarkan ditoko. Pentingnya store environment terbukti dari suatu penelitian yang menyatakan bahwa 70-80% dari keputusan membeli dilaksanakan didalam toko (Lewinson, 1994 :265). Ketiga, citra toko (store image) yaitu suatu bayangan atau gambaran yang ada didalam benak konsumen yang timbul karena emosi dan reaksi terhadap lingkungan sekitarnya (Bilson, 2001: 168).
Keempat, atmosfer toko (store atmospherics) yaitu keseluruhan efek emosional yang diciptakan oleh atribut fisik toko. Atmosfer toko dapat merangsang pembelian dan sebuah retailer harus mampu membangkitkan niat atau keinginan untuk berbelanja dalam benak konsumen (Bilson, 2001 : 169).
Kelima, store theatrics, yaitu sebuah retailer bukan hanya sekedar menjual produknya, melainkan lebih merupakan sebuah pameran atau pagelaran produk yang dapat memicu konsumen untuk membeli produk yang dipamerkan (Bilson, 2001: 172).
Dari uraian tersebut terlihat bahwa konsumen saat ini mulai kritis untuk memilih toko serba ada yang dikunjunginya dan pada akhirnya dapat proses interaksi antara strategi pemasaran pengecer dengan karakteristik individual dan situasional dari pembeli. Hal inilah yang harus disadari oleh pemasar dalam menarik pembeli atau konsumen. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja”. Studi Kasus pada Gardena Department Store & Sepermarket Jl Urip Sumoharjo 40, Yogyakarta.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah faktor store contact,
store image, dan store atmospherics mempengaruhi minat konsumen untuk
berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket, Jl Urip Sumoharjo 40, Yogyakarta ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah ini dimaksudkan untuk lebih memfokuskan pada penelitian agar tidak menyimpang dari tujuan pokok permasalahan yaitu, faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di Gardena
Department Store & Supermarket , Yogyakarta berdasarkan store contact, store image, dan store atmospherics . Konsumen yang diteliti adalah orang
yang sedang berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah store
contact, store image dan store atmospherics mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Penulis Penelitian ini dapat menjadi salah satu usaha untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen pemasaran, khususnya mengenai perilaku konsumen.
2. Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi minat konsumennya dan memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi pihak Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta untuk dapat menarik konsumennya agar mau datang berkunjung dan berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta.
3. Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Agar dapat diperoleh susunan dan pembahasan yang sistematis, penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang berkaitan dengan
permasalahan-permasalahan dan konsep yang mendasari rumusan masalah dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, variabel penelitian dan pengukuran, teknik pengambilan data dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang menjadi
objek atau tempat penelitian, yaitu Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang data identitas responden, analisis pengujian
BAB VI :KESIMPULAN SARAN & KETERBATASAN MASALAH Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian yang telah dilakukan beserta saran-saran yang dapat penulis simpulkan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Bila kita berbicara mengenai pemasaran, pasti tidak terlepas dari
urusan pelanggan. Menciptakan nilai dari kepuasan pelanggan adalah inti dari pemasaran pemikiran modern dalam praktik. Dua tujuan pemasaran adalah menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan dengan memberikan kepuasan.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, berkembang, dan memperoleh laba. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2001 : 7) pemasaran didefinisikan sebagai berikut :
Pemasaran sebagai suatu proses sosial dam manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Menurut William J. Stanton ( dikutip dalam Basu Swastha & T. Hani Handoko, 1997 : 4 ) pemasaran dapat didefinisikan sebagai berikut :
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, mempromosikan, dan mengidentifikasikan barang dan jasa agar dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli saat ini maupun pembeli potensial.
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi dan cara penyaluran atau penjualan produk tersebut. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.
Definisi pemasaran tersebut bersumber pada konsep-konsep inti pemasaran berikut ini ( Kotler & Armstrong, 2001 : 8 ) :
1. Kebutuhan ( needs ) Kebutuhan adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, rasa aman, kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang serta kebutuhan individual akan pengetahuan dan ekspresi diri.
2. Keinginan ( wants ) Keinginan adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Manusia memiliki keinginan yang hampir tidak terbatas tetapi hanya memiliki sumber daya yang terbatas.
3. Permintaan ( demand ) Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung dengan daya beli. Dengan keinginan dan sumber daya yang dimiliki, manusia dapat meminta produk dengan manfaat yang dapat memberikan kepuasan terbesar.
4. Produk ( product ) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk terbatas pada objek fisik. Produk dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produk barang, produk jasa, dan produk gagasan.
5. Nilai, kepuasan dan mutu Pelanggan biasanya menghadapi sederetan produk dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Konsumen membuat pilihan pembelian berdasarkam persepsi mereka terhadap nilai yang me;lekat pada berbagai produk dan jasa. Nilai pelanggan ( customer value ) merupakan selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan yang dimiliki dan menggunakan suatu produk dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu produk tersebut
Kepuasan pelanggan ( customer satisfaction ) tergantung dari perkiraan kinerja produksi dalam memberikan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Jika kinerja produksi melebihi yang diharapkan pembeli, maka pembeli merasa lebih senang. Pelanggan yang merasa puas akan kembali membeli dan mereka akan memberitahu orang lain akan pengalaman baik mereka dengan produk tersebut.
Manajemen mutu total ( Total Quality Management/ TQM ) adalah program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa, proses pemasaran secara terus menerus. Menurut David A. Garwin ( dikutip dalam Boyd, Walker & Larreche, 1997 : 272 ) terdapat delapan dimensi mutu yang meliputi kinerja (performance), tampilan (feature), keandalan layanan (serviceability), estetika (esthetic), dan persepsi mutu (perceived
quality)
6. Pertukaran, transaksi dan hubungan Pemasaran terjadi ketika manusia memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran. Pertukaran ( exchange ) adalah suatu tindakan memperoleh objek yang diharapkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya. Kalau pertukaran adalah konsep inti pemasaran, sebuah transaksi merupakan unit ukuran pemasaran. Suatu transaksi mengandung pertukaran nilai antara dua pihak dimana pihak yang satu memberikan X kepada pihak yang lain dan akan mendapatkan Y sebagai penggantinya. Transaksi pemasaran merupakan bagian dari gagasan yang lebih besar mengenai hubungan pemasaran (
relationship marketing ). Hubungan pemasaran adalah proses
menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan timbal balik dengan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan.
7. Pasar ( market )
Pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari suatu produk atau jasa. Ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan dan memiliki sumber-sumber daya dalam pertukaran yang mereka inginkan.
B. Konsep Pemasaran
kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar tercapai tujuan pemasaran maka perusahaan mengelola dan mengkoordinasi kegiatan pemasaran dengan baik.
Agar tercapai tujuan tersebut maka dapat digunakan suatu konsep yang berfungsi sebagai sarana pendekatan dalam menjalankan kegiatan pemasaran.
Konsep tersebut sebagai konsep pemasaran (marketing concept).
Menurut Kotler & Armstrong ( 2000 : 23 ) konsep pemasaran didefinisikan sebagai berikut : Konsep pemasaran adalah falsafah manajemen pemasaran yang mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pasar sasaran ( target market ) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dibanding pesaing. Dalam konsep pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar ( Basu
Swastha dan T. Hani Handoko, 1997 : 6-8 ) yaitu :
1. Orientasi Pada Konsumen Perusahaan yang ingin memenuhi kepuasan konsumen harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan kebutuhan produk ( basic need ) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b. Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualannya.
c. Menentukan produk dan program sasarannya.
d. Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan kegiatan, sifat dan perilaku konsumen. e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang rendah, atau model yang menarik.
2. Penyusunan Kegiatan Sebagai bagian perusahaan mempunyai tanggung jawab agar tercapainya tujuan perusahaan dengan memberikan kepuasan konsumen melalui koordinasi dalam kegiatan pemasaran.
3. Kepuasan Konsumen Faktor yang penting bagi perusahaan dalam memperoleh laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Maka perusahaan harus dapat memperhatikan tanggapan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
C. Eceran ( retailer )
1. Pengertian Eceran ( retailer ) Penjualan eceran meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi, tidak untuk dibisniskan. Bentuk organisasi apapun yang melakukan penjualan baik itu produsen, grosir, ataupun pengecer dan melakukan penjualan eceran walaupun barang dan jasa itu dijual melalui perorangan, surat, telepon, mesin penjual, atau penjualnya ditoko, dipinggir jalan atau dirumah konsumen jika volume penjualannya berasal atau toko eceran adalah perusahaan yang volume penjualannya terutama berasal dari penjualan eceran ( Kotler & AB. Susanto, 2001 : 724 ).
2. Jenis Pengecer Eceran ( retailer ) dibagi menjadi dua jenis yaitu eceran toko dan eceran bukan toko ( Kotler & Armstrong, 2001 : 61-76 ).
a. Pengecer Dengan Toko 1) Toko Khusus
Toko khusus adalah toko eceran yang menjual lini produk yang sempit dengan bauran produk yang mendalam untuk setiap lini yang dijual. 2) Department Store
Department store adalah suatu organisasi pengecer yang menjual lini produk yang sangat bervariasi, biasanya pakaian, peralatan rumah tangga, dan furniture. Setiap lini dioperasikan oleh setiap departemen yang terpisah yang dikelola oleh bagian pembelian khusus. 3) Supermarket
Supermarket adalah toko besar berbiaya rendah, bermarjin rendah, bervolume tinggi, dan swalayan yang menjual variasi bahan makanan dan produk rumah tangga yang sangat bervariasi. 4) Superstore makanan, yang rutin dibeli, dan menyediakan jasa seperti binatu, kantor pos, pencucian foto, pencairan cek, pembayaran tagihan, gerai makanan, perawatan mobil, dan perawatan binatang peliharaan.
5) Pembunuh Kategori Pembunuh kategori adalah toko khusus raksasa yang menjual bauran yang sangat dalam dari lini-lini tertentu dan dikelola oleh karyawan yang ahli. 6) Toko Diskon
Toko diskon adalah sebuah institusi eceran yang menjual barang- barang standar pada harga yang lebih rendah dengan cara memotong marjin dan menjual dengan jumlah yang relatif tinggi. 7) Pengecer Off-Price
Pengecer off-price adalah pengecer yang membeli dengan harga perusahaan perkulakan yang lebih rendah pada umumnya dan menjual pada tingkat harga eceran lebih rendah. Contohnya adalah warehouse club, factory outlet, dan independent.
a) Warehouse Club Pengecer off-price yang menjual bahan makanan, peralatan, pakaian dan campuran barang-barang bermerek lainnya dengan diskon yang cukup besar kepada anggota yang b) Factory Outlet Pengecer off-price yang dimiliki dan dioperasikan oleh produsen dan yang biasanya menjual barang-barang kelebihan produksi, tidak diproduksi lebih lanjut, atau cacat dari produsennya.
c) Pengecer off-price Independent Pengecer off-price yang dimiliki dan dioperasikan baik oleh wirausahawan ataupun salah satu divisi dari korporasi pengecer yang lebih besar. 8) Catalog Showroom
Catalog showroom adalah operasi pengeceran yang menjual ragam
barang mahal dan bermerek dengan perputaran yang tinggi dan harga diskon.
9) Jaringan Toko Jaringan toko adalah dua atau lebih outlet yang dimiliki dan dikontrol.
b. Pengecer Bukan Toko 1) Pemasaran Langsung ( direct marketing )
Pemasaran langsung adalah pemasaran yang dilakukan dengan cara komunikasi langsung dengan individu yang dibidik dengan cermat untuk mendapatkan respon segera.
Pengecer dari pintu ke pintu adalah menjual dari pintu ke pintu, kantor ke kantor. Misalnya : produk kosmetik.
3) Penjualan otomatis ( automatic vending ) Penjualan otomatis adalah menjual melalui mesin penjual (
automatic machine ) yang dapat dilakukan dengan menggunakan
koin. Contoh : mesin penjualan minuman ringan ( soft drink ), ATM ( Anjungan Tunai Mandiri ).
D. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen Tujuan pemasaran adlah memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran. Namun “mengenal konsumen” tidaklah mudah karena pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja pelanggan sasaran mereka. Meskipun semua konsumen diseluruh dunia mempunyai kebutuhan yang sama, namun terdapat perbedaan yang mendasar tentang bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi.
Menurut Basu Swastha dan T Hani Handoko ( 1997 : 10 ) perilaku konsumen didefinisikan sebagai berikut :
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalam proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.
2. Perilaku Konsumen Dalam Eceran mencakup suatu hubungan interaktif antara afektif dan kognitif, perilaku dan lingkungan. Perilaku konsumen juga melibatkan pertukaran antara dua pihak atau lebih, dimana masing-masing pihak memberi dan menerima sesuatu yang berharga.
E. Minat
Minat adalah aspek kejiwaan yang kompleks dan unik karena perwujudannya yang menggejala pada perilaku sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan kejiwaan. Terhadap kekomplekan dan keunikan minat itu, banyak ahli melakukan penelitian yang berupaya memahami kondisi lingkungan dan kejiwaan dalam kaitannya dengan pelacakan mewujudnya kegairahan, rasa senang, intensitas, dan situasi kondisi kejiwaan lain yang diperlihatkan manusua dalam merespon sesuatu yang dihadapinya atau yang ada disekitarnya (Rachman, Sudjijono, Aminudin, Kusnan, Adiwiryawan, Mukhsin, Ahmadi, Iksan, 1985:1). Atas dasar respon yang menggejala pada perilaku itulah secara kongkret minat dapat ditangkap, diamati, dan diukur.
Tingkat konsumen membeli atau mengkonsumsi sebuah produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen untuk Berbelanja
1. Store Contact
Store contact mencakup perencanaan toko, pergi ke toko, serta mode, mencetak denah lokasi toko pada brosur, mengadakan kupon berhadiah dan pengadaan iklan. Store contact dapat juga ditingkatkan dengan pemilihan lokasi toko yang strategis dan ramai dimana orang banyak berlalulalang. Pemilihan lokasi toko yang strategis dan ramai dapat mendorong minat konsumen untuk datang ke toko. ( Peter & Olson, 2000 : 252 ).
Setelah adanya store contact ini, selanjutnya store environment yang disajikan oleh retailer memegang peranan yang penting dalam mempertahankan store contact yang telah terjadi. Oleh karena itu, retailer harus mampu untuk mengadakan store environment yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi konsumen.
2. Store Enviroment
Retailer mempunyai dua hal yang dapat ditawarkan kepada
konsumen, yaitu produknya dan cara menampilkan produk tersebut sehingga terlihat menarik. Cara penampilan produk yang ditawarkan oleh toko itulah yang kemudian disebut sebagai store environment. Store
environment yang baik adalah lingkungan toko yang dapat menghadirkan
kenyamanan bagi para pengunjungnya serta mampu merangsang mereka untuk menghabiskan waktu dan berbelanja ditoko tersebut. Pentingnya
store environment terbukti dari suatu penelitian yang menyatakan bahwa
70-80% dari keputusan pembelian dilaksanakan didalam toko. Store a. Store Image
Store image adalah kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau store image menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh
konsumen terhadap toko tertentu. Bagi konsumen, apa yang dilihat dan dirasakan inilah yang dapat menarik minat beli. Kepribadian ini juga mewakili suatu gambaran yang utuh atas retailer. Oleh karena itu,
retailer harus mampu mengetahui dan merancang apa yang ingin dilihat dan dirasakan oleh konsumen.
Store image merupakan salah satu alat yang terpenting bagi retailer untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Konsumen
menilai sebuah toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko tersebut. Jika konsumen merasa puas maka konsumen akan berminat berbelanja kembali ke toko yang sama. Dan hasilnya, beberapa toko akan menetap dalam benak konsumen apabila ia merasa puas akan toko tersebut sementara toko yang lain tidak akan pernah dipertimbangkan sama sekali.
Meskipun demikian penciptaan sebuah citra yang baik bagi konsumen adalah tugas yang tidak mudah. Citra adalah suatu bayangan atau gambaran yang ada didalam benak seseorang yang timbul karena emosi dan reaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Adapun citra konsumen terhadap sebuah toko terdiri dari sebuah kesan terhadap
1) External Impressions Penempatan lokasi toko, desain arsitektur, pintu masuk muka merupakan bagian dari citra toko. Atribut-atributr eksternal tersebut termasuk salah satu alat komunikasi non-verbal dalam menyampaikan citra toko yang diinginkan oleh retailer kepada konsumennya. Pentingnya penyampaian citra toko yang benar berdasarkan pada kepercayaan bahwa citra toko menolong penempatan posisi suatu retailer dibanding dengan para pesaingnya. Dalam penyampaian yang tepat, masalah yang dihadapi adalah bagaimana sebuah retailer mampu menggunakan atribut-atribut eksternal tersebut secara maksimal sehingga konsumen dapat menyerap apa yang ingin dilihat dan dirasakan retailer. Kesan yang masuk pertama kali dibenak konsumen pada umumnya adalah semua atribut eksternal toko. Kesan yang pertama kali inilah yang penting karena hal ni dapat membedakan sebuah retailer dengan pesaingnya.
2) Internal Impressions Citra sebuah toko dapat diciptakan menurut warna toko, bentuk toko, ukuran toko, penggunaan lampu, dan pemilihan perlengkapan toko. Khusus untuk pemilihan citra toko secara internal ini, sebuah retailer harus memperhatikan target pasar yang sesuai dengan kebutuhan psikologis dan kebutuhan fisik dari target pasar yang dituju.
b. Store Atmospherics Untuk menciptakan atmosfer toko yang merangsang pembelian, sebuah retailer harus mampu membangkitkan niat atau keinginan untuk berbelanja dalam benak konsumen. Seseorang yang punya prinsip hemat pun akan lebih menyukai atmosfer toko yang dapat merangsangnya untuk berbelanja. Atmosfer toko adalah keseluruhan efek emosional yang diciptakan oleh atribut fisik toko. Pada umumnya, setiap orang akan lebih tertarik pada toko yang menawarkan lingkungan berbelanja yang aman dan nyaman. Atmosfer toko harus mampu memuaskan kedua belah pihak yang terkait, yaitu retailer itu sendiri dan para konsumennya.
Sebuah retailer pasti berusaha mempengaruhi perasaan konsumen dengan menciptakan suatu atmosfer toko yang mendorong minat beli. Atmosfer belanja yang menyenangkan adalah atmosfer dengan atribut yang dapat menarik kelima panca indra manusia, yaitu pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa. 1) Pengelihatan ( Sight Appeal )
Indera pengelihatan adal indera manusia yang paling dapat memberikan informasi lebih banyak dibanding dengan indera-indera
Sight appeal dapat dilihat sebagai suatu proses menyebarkan stimuli yang dapat menimbulkan hubungan visual dengan yang dilihat.
Ukuran, bentuk, warna adalah tiga stimuli visual yang utama yang dapat digunakan retailer untuk menarik perhatian konsumen.
2) Pendengaran ( Sound Appeal ) Suara dapat menjadikan atmosfer suatu toko menjadi lebih meriah. Retailer dapat menggunakan sound appeal dengan berbagai cara. Suara dapat dijadikan sebagai pencipta suasana, penarik perhatian, ataupun sebagai pemberi informasi. Musik dapat membuat konsumen merasa nyaman, membangun minat berbelanja, membangun suasana toko yang diinginkan oleh retailer ( misal : suasana meriah ), atau mengingatkan konsumen akan acara spesial yang akan berlangsung didalam toko ( misal : lebaran ). Musik yang diputar harus seiring dengan citra yang ingin ditampilkan. Tipe dan volume musik pun harus disesuaikan dengan target pasar yang dituju.
Suara dapat dipergunakan sebagai pemberi informasi tentang toko, produk yang ditawarkan, dan operasional toko tersebut kepada konsumen sehingga dapat terciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Secara berkala, retailer harus memberikan informasi kepada konsumen kemana mereka harus beranjak, kapan syarat utama dalam proses pembelian maka suara mempunyai kedudukan yang penting dalam menciptakan atmosfer dalam berbelanja. 3) Penciuman ( Scent Appeal )
Tujuan dari scent appeal adalah untuk menghindari bau yang tidak sedap dan menciptakan bau yang menyenangkan konsumen sehingga mereka merasa nyaman dalam berbelanja. Apabla didalam toko tercium bau yang tidak sedap maka konsumen akan selalu mengingat bau tersebut sehingga menimbulkan pandangan yang negatif terhadap toko tersebut.
Ruangan yang harum merupakan kunci dalam merangsang konsumen untuk berbelanja dan menghabiskan waktunya didalam toko. Toko harus mempunyai aroma yang sesuai dengan produk yang ditawarkan, misal : apotik harus beraroma antiseptic yang mencerminkan kebersihan. Cara lain untuk menciptakan aroma yang menyenangkan adalah dengan memakai pewangi ruangan seperti
aromatherapy
4) Peraba ( Touch Appeal ) Yang dimaksud touch appeal adalah bagaimana konsumen melakukan inspeksi pada produk yang dilihatnya seperti memegang, meremas, atau memeluknya. Pada umumnya prasyarat konsumen dari kemasannya. Oleh karena itu, tata ruang toko, pengaturan lampu, pengaturan rak maupun display harus memungkinkan konsumen untuk dapat melakukan inspeksi pribadi pada produk yang dituju. Kemungkinan konsumen untuk membeli produk akan meningkat secara dramatik setelah mereka melakukan inspeksi ini.
c. Store Theatrics
Retailing bukan hanya sekedar menjual produk tetapi lebih
merupakan suatu pameran atau pagelaran produk yang memicu konsumen untuk membeli produk yang dipamerkan. Store theatrics dapat merupakan senjata yang ampuh bagi kebanyakan retailer untuk mendapatkan competitive advantage yang mampu membedakan antara
retailer satu dengan yang lainnya.