Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PROFESI GURU

  Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: YULIUS ADIPUTRA KOCO NEGORO NIM : 011334102 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSOIAL FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

† Mintalah, maka kamu akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu

akan mendapati; ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.

  

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang

mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan ( Mat 7:7-8) Jenius adalah 1% kecerdasan dan 99% kerja keras (Albert Einstein)

   Skripsi ini kupersembahkan untuk: Juru Selamatku Yesus Kristus

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 7 Agustus 2008 Penulis

  Yulius Adiputra Koco Negoro

  

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PILIHAN PROFESI GURU

  Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata DharmaYogyakarta

  

Yulius Adiputra Koco Negoro

011334102

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru; 2). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru; dan 3). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor sosial terhadap pilihan profesi guru.

  Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 350 mahasiswa.. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Che Kuadrat.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1). ada pengaruh yang positif dan

  2

  signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru dengan nilai χ 15,545;

  hitung

  2). tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis terhadap pilihan

  2

  profesi guru dengan nilai χ hitung 7,617; dan 3) tidak ada pengaruh yang positif dan

  2 signifikan faktor sosial terhadap pilihan profesi guru dengan nilai χ 11,541. hitung

  

ABSTRACT

FACTORS INFLUENCING THE CHOICE

OF TEACHER`S PROFESSION

  A Case Study on the Students of Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta

  

Yulius Adiputra Koco Negoro

011334102

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2008

  The purposes of this research are to know whether : (1) individual factor; (2) economical factor; and (3) social factor have positive and significant influences towards the choice of teacher`s profession.

  The samples of this research were 350 students of faculty of education of Sanata Dharma University in Yogyakarta. The data collecting technique applied was questionnaire. The technique of analysing data was Chi Square analysis.

  The results of the research show that : 1). Individual factor has positive and

  2

  χ significant influence towards the choice of teacher`s profession ( count 15,545); 2). Economical factor doesn`t have positive and significant influence towards the choice

  2

  of teacher`s profession ( χ count 7,617); and 3). Social factor doesn`t have positive and

  2

  χ significant influence towards the choice of teacher`s profession ( count 11,541).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat kasih-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PROFESI GURU”.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya suatu usaha yang maksimal, bimbingan serta bantuan berupa moril, materiil, maupun pemberian kesempatan dari semua pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak L.Saptono, S.Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si dan Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd, yang telah memberikan waktunya untuk menjadi dosen penguji dan mengoreksi skripsi penulis.

  6. Bapak Ibu dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis

  7. Mahasiswa-mahasiswi FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan rela telah membantu penelitian ini.

  8. Bapak dan Ibuku tercinta, terima kasih atas segala bantuan baik moril maupun materiil serta kasih sayang, perhatian, doa, dan semangat yang telah diberikan selama ini.

  9. Keluarga besar simbah Dulah Juwari(†) dan simbah Wiryo Patah (†). Terima kasih atas berkah doa dan semangatnya.

  10. Anastasia Yuni Astuti, terima kasih atas kasih sayang dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

  11. Sahabat-sahabatku Arlen, Sunu, Paijo &. Paijem, Johanes, Totok, Agus Deigei, Pak Tri, dek Nupi, Kistik, Duwek, dan semua teman-teman kampus tanpa terkecuali.

  12. Teman-teman PAK angkatan 2001, terima kasih atas kebersamaannya

  13. Teman-teman kampungku, terima kasih atas canda tawanya, itu bisa jadi

  Semoga Allah Bapa senantiasa membalas segala kebaikan saudara-saudari dengan berkatnya yang melimpah.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini sangat kami harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

  Yogyakarta, Agustus 2008 Penulis

  Yulius Adiputra Koco Negoro

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................ v ABSTRAK......................................................................................................... vi ABSTRACT....................................................................................................... vii LEMBAR PUBLIKASI ……………………………………………………… viii KATA PENGANTAR....................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiv BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Batasan Masalah .......................................................................

  6 C. Rumusan Masalah .....................................................................

  6 D. Tujuan Penelitian ......................................................................

  7 E. Manfaat Penelitian .....................................................................

  8

  a. Pengertian Profesi.......................................................... 9

  b. Tingkat dan Jenis Profesi............................................... 10

  c. Ciri-ciri Profesi............................................................... 11

  B. Guru......................................................................................... ..... 12

  a. Pengertian Guru............................................................... 12

  b. Syarat-syarat menjadi guru............................................... 14

  c. Peranan Guru.................................................................... 17

  d. Tugas Guru....................................................................... 18

  e. Kewajiban dan Hak Guru................................................ 19

  C. Profesi Guru ................................................................................ 20

  D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Profesi Guru .......... 21

  a. Faktor Individual............................................................. 21

  b. Faktor Ekonomis.............................................................. 26

  c. Faktor Sosial................................................................... 28

  E. Kerangka Berpikir ...................................................................... 30

  F. Hipotesis Penelitian..................................................................... 32

  BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 33 A. Jenis Penelitian ........................................................................... 33 B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................

  33

  2. Sampel Penelitian ..................................................................

  59 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .....................................

  83 B. Keterbatasan Penelitian ..............................................................

  83 A. Kesimpulan ................................................................................

  77 BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

  68 D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................

  65 C. Pengujian Hipotesis ...................................................................

  63 B. Pengujian Prasyarat Analisis .....................................................

  63 A. Deskripsi Data ............................................................................

  58 D. Jalur-jalur Penerimaan Mahasiswa Baru .....................................

  35 E. Penentuan Variabel Penelitian dan Pengukurannya ...................

  56 C. Syarat-syarat Umum Menjadi Mahasiswa Sanata Dharma ........

  54 B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma .................................

  54 A. Sejarah Singkat Berdirinya Universitas Sanata Dharma ............

  42 I. Teknik Analisis Data.................................................................. 47 BAB IV. GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS .........................................

  42 H. Pengujiian Instrumen Penelitian ...............................................

  41 G. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

  37 F. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................

  84

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat berkembang terus seiring perkembangan zaman dan

  pendidikan dibutuhkan oleh masyarakat untuk membantu perkembangan tersebut. Perkembangan berarti meneruskan dan meningkatkan serta memperbarui apa yang telah dimiliki. Hal ini tidaklah mudah bagi kehidupan masyarakat.

  Pendidikan menjadi instrument atau alat-alat untuk kepentingan itu. Dalam hal ini sekolah. Sekolah adalah lembaga kemasyarakatan yang diselenggarakan khusus untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Tujuan pendidikan adalah membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan, pengertian, ketrampilan, dan sikap agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tidak terlepas dari peran seorang guru dalam menjalankan pendidikan tersebut.

  Guru merupakan profesi atau jabatan yang memiliki banyak tugas, baik terkait oleh dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk

  Tugas guru dalam bidang profesi artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini semestinya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan oleh orang diluar kependidikan.

  Tugas guru dalam bidang kemanusiaan meliputi gurur disekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua bagi dari para siswanya. Apapun yang diberikan kepada anak didik, hendaknya dapat menjadikan motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang guru tidak menarik maka besar kemungkinan sulit untuk memotivasi siswa untuk belajar dan menyerap apa yang telah diajarkan. Jika hal itu terjadi, maka siswa akan merasa bosan dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut.

  Guru dianggap sebagai profesi yang luhur. Banyak julukan yang dimaksudkan untuk menjunjung tinggi martabat dan kehormatan guru.

  Sebutan-sebutan itu lebih dimaksudkan sebagai simbol pengabdian guru yang tanpa pamrih, ikhlas, sepi ing pamrih rame ing gawe. Sekalipun bekerja seharian untuk mendidik muridnya dalam waktu belasan bahkan puluhan tahun, para guru tetap setia. Mereka tidak mengharapkan ada

  Guru dalam masyarakat dianggap sebagai manusia sumber. Ada pepatah jawa yang mengatakan bahwa “Guru kuwi sumur kang lumaku tinimba” Artinya, bahwa guru merupakan orang yang tahu segala hal dan minta segala sesuatu kepada guru akan dilayani. Pandangan demikian mengisyaratkan bahwa pendidikan sama dengan guru atau guru minimal adalah inti dari setiap proses pendidikan (Supeno, 1995:43).

  Selain tugas-tugas guru diatas, guru juga memegang peran strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan nilai-nilai dan kepribadian. Hal itu menunjukkan bahwa guru mempunyai peranan yang cukup besar dalam membentuk dan mengembangkan suatu masyarakat atau bangsa. Dari segi pembelajaran, peranan guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominant dan tidak dapat digantikan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran sangat berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena proses pendidikan atau proses pembelajaran yang diperankan oleh guru yang menyangkut pembinaan sifat mental manusia bersifat unik.

  Namun dibalik itu terdapat keprihatinan yang dialami oleh para guru yaitu penghasilan atau kesejahteraan guru yang relatif rendah.

  Masalah ekonomi tersebut mempengaruhi para guru dalam menjalankan bila beban itu belum terpenuhi, konsentrasinya dalam menjalankan tugas bisa terganggu. Jadi tingkat kesejahteraan para guru memberikan dampak secara sosial psikologis bagi mereka.

  Sekarang ini lulusan SLTA kebanyakan kurang tertarik untuk melanjutkan studinya ke FKIP ataupun lembaga pendidikan lainnya yang mendidik dan mengarahkan mereka untuk menjadi guru, apalagi orang tua mereka juga kurang memberi dukungan. Hal ini disebabkan profesi guru tidak menjanjikan baik secara ekonomis atau gengsi.

  Hal ini berlawanan dengan keadaan sekarang ini. Akhir-akhir ini pemerintah lebih menonjolkan tentang aspek pendidikan terutama kesejahteraan guru. Penghasilan guru yang selama ini dianggap kurang seimbang dengan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang guru menjadi pemikiran pemerintah. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 bahwa guru akan mendapatkan tunjangan-tunjangan lain di samping gaji pokok. Di samping itu kesejahteraan guru sangat diperhatikan oleh pemerintah, apalagi guru-guru yang di tempatkan di daerah terpencil atau di pedalaman-pedalaman. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan guru dapat lebih layak dari sebelumnya yang dirasa profesi guru kurang menjanjikan dalam hal kebutuhan hidup.

  Peranan guru dalam masyararakat pada gambaran masyarakat tentang kedudukan seorang guru. Gambaran-gambaran masyarakat terhadap guru selama ini terlalu menonjolkan aspek negatifnya saja. Tentu saja hal ini akan menurunkan wibawa seorang guru dan melemahkan motivasi seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

  Pandangan-pandangan negatif terhadap guru tersebut dapat menjatuhkan prestise dari seorang guru. Sementara profesi lain dapat dapat dikatakan lebih menjanjikan dalam hal kesejahteraan yang terus meningkat sejalan dengan kepesatan pembangunan. Namun profesi guru belum mendapatkan tempat yang layak ditengah peradaban masyarakat kita sekarang. Masyarakat kebanyakan masih menganggap segala sesuatu kini dinilai dengan materi yang diukur dari tingkat penghasilan, penampilan, ataupun rumah.

  Dari fenomena-fenomena itu, dapat disimpulkan bahwa profesi guru semakin lama semakin kurang diminati oleh masyarakat terutama dikalangan mahasiswa. Bahkan mahasiswa yang mengambil Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pun banyak yang merasa kurang minat untuk menjadi guru. Kebanyakan dari mereka hanya terpaksa atau tidak tahu tentang FKIP karena bukan merupakan fakultas pilihan pertama memilih profesi sebagai guru. Pada hakekatnya ada tiga faktor yang diduga berhubungan dengan profesi guru. Faktor pertama, faktor individual. Seseorang memilih karir pada dasarnya merupakan pilihan yang timbul dari dalam diri seseorang tersebut. Dengan kata lain seseorang tersebut berminat dan termotivasi untuk menjalani suatu karir atau profesi yang dipilihnya. Kedua, faktor ekonomis. Gaji atau pendapatan dari suatu pekerjaan akan mempengaruhi seseorang mengapa ia memilih profesi tersebut. Ketiga, faktor sosial. Profesi orang tua dan persepsi masyarakat terhadap profesi guru di anggap berpengaruh terhadap pemilihan profesi guru. Apakah orang tua seseorang tersebut menjalani profesi yang sama dengan yang akan dia jalani, dan bagaimana seseorang melihat tanggapan masyarakat terhadap suatu profesi di duga berpengaruh terhadap pemilihan profesi, dalam hal ini adalah profesi guru.

  Melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

  “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN

PROFESI GURU” dengan studi kasus pada mahasiswa FKIP Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

  B. Batasan Masalah

  Pada penelitian ini peneliti hanya membatasi pada tiga faktor yang di duga berpengaruh terhadap pilihan profesi guru yaitu, faktor individual, faktor ekonomis, dan faktor sosial. Penelitian membatasi permasalahan pada ketiga faktor tersebut dengan alasan ketiga faktor tersebut di duga memiliki pengaruh yang dominan terhadap pilihan profesi guru dan ketiganya merupakan realita kehidupan profesi guru.

  Dan bila terdapat faktor lain yang dianggap berpengaruh lebih signifikan dari ketiga faktor di atas, bukan menjadi permasalahan yang diteliti, dan dapat dijadikan kajian lebih lanjut.

  C. Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang di atas, di rumuskan pokok permasalahan sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru sebagai berikut :

  1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru?

  2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor sosial terhadap pilihan profesi guru.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Universitas Untuk memberikan gambaran yang kongkrit mengenai faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki citra guru dan menumbuhkan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi seorang guru

  2. Bagi Pemerintah Untuk memberikan masukan bagi pemerintah supaya lebih memperhatikan nasib guru.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Untuk menambah kepustakaan yang beguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profesi

1. Pengertian Profesi

  Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan kemampuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan yang relatif cukup lama, serta biasanya pekerjaannya biasa di hargai masyarakat dalam bentuk uang (gaji). Menurut Dr Sikun Pribadi (2000 dalam Oemar Hamalik, 2003;1-2) menyatakan bahwa profesi pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan tersebut.

  Menurut Hornby e.a “profession” yang di Indonesiakan menjadi profesi, dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lebih lanjut dan latihan khusus, seperti ahli hukum, arsitek, dokter, teolog dan lain-lain ( Roestiyah, 1982 : 176). Menurut Suharsimi Arikunto (1990 : 231) profesi diartikan sebagai satu kegiatan yang dilakukan seseorang unutk mendapatkan nafkah. Jadi, profesi

2. Tingkat dan Jenis Profesi Tidak semua pekerjaan menuntut tingkat profesional tertentu.

  Didalam masyarakat terdapat berbagai macam pekerjaan yang juga menuntut tingkat keprofesionalan tertentu. Maka, tingkat profesi berdasarkan pekerjaan dapat dibedakan (Arikunto, 1980 : 233):

  a. Pekerjaan profesional Merupakan tingkat profesional pertama, menuntut tanggung jawab penuh.

  b. Pekerjaan semiprofesional Merupakan tingkat profesional tingkat kedua, menuntut tanggung jawab agak penuh.

  c. Pekerjaan paraprofesional Merupakan tingkat professional ketiga, menuntut sedikit tanggung jawab professional d. Pekerjaan ketrampilan teknisi

  Merupakan tingkat profesional keempat, profesi ini tidak dituntut pertanggungjawaban profesional.

  Dari keempat pekerjaan di atas guru termasuk dalam pekerjaan profesional, sebab profesi tersebut dituntut memiliki keahlian tertentu

3. Ciri-ciri Profesi

  Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan di atas, diketahui bahwa suatu profesi menuntut persyaratan yang mendasarkan ketrampilan teknis lebih rinci, serta kepribadian tertentu. Untuk lebih memperjelas ciri-ciri dimaksud, berikut ini akan disampaikan pendapat dua orang ahli yang mengemukakan batasan atau ciri-ciri sekaligus syarat dari suatu profesi.

  Robert W Rickey (1940) mengemukakan ciri-ciri profesi sebagai berikut:

  a. Mementingkan pelayanan kemanusiaan yang lebih ideal dibandingkan dengan kepentingan pribadi.

  b. Memerlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajari konsep- konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.

  c. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tertentu.

  d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap, dan cara kerja.

  e. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.

  f. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi serta kesejahteraan anggotanya.

  g. Memberi kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian.

  h. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (alive career) dan menjadikan seseorang anggota yang permanen.

  Sebagai bahan perbandingan, berikut ini disajikan pula ciri-ciri keprofesian yang dikemukakan oleh D. Westby Gibson(1965) secara rinci adalah:

  a. Pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya c. Diperlukan persiapan yang sengaja dan sistematik sebelum orang mampu melaksanakan suatu pekerjaan professional.

  d. Dimilikinya organisasi professional yang disamping melindungi kepentingan anggotanya dari saingan kelompok luar, tetapi sekaligus selalu meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, termasuk tindakan-tindakan etis kepada anggotanya.

  Ciri-ciri yang telah disebutkan dapat digunakan sebagai kriteria atau tolok ukur keprofesian guru, yaitu: a. Untuk mengukur sejauh mana guru-guru di Indonesia telah memenuhi kriteria profesionalisasi.

  b. Untuk dijadikan titik tujuan yang akan mengarahkan segala upaya menuju profesionalisme guru. (Suharsini Arikunto, 1990;236).

B. Guru 1. Pengertian guru.

  Guru dalam pengertian dasar adalah orang yang secara langsung menjalankan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, guru dianggap sebagai penggeraknya, jadi peranan guru tidak bias lepas dari dunia pendidikan di samping faktor lain yang terlibat dalam dunia pendidikan seperti anak didik dan media pengajaran.

  UU RI No. 14 Th 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa: “guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Sesuai dengan kutipan di atas, guru menurut kamus umum bahasa Indonesia, guru adalah orang yang mengajari orang lain di sekolah maupun di luar sekolah. Guru dapat juga memiliki pengertian suatu ilmu pengetahuan atau suatu ketrampilan (Badudu Zain, 1990)

  Di samping itu ada bermacam-macam pandangan lain mengenai guru: (Roestiyah, 1982:182) a. Menurut pandangan tradisional yang selama ini diterima, guru adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.

  b. Pendapat seorang ahli pendidikan: Teacher is person who causes a

  person to know or gives a person knowledge or skill, yang artinya guru

  adalah orang yang menyebabkan orang lain mengetahui atau mampu melaksanakan sesuatu yang memberikan pengetahuan atau ketrampilan kepada orang lain.

  c. Menurut N.E.A (National Education Association) Persatuan guru-guru Amerika Serikat mengartikan guru sebagai berikut, “Guru diartikan sebagai semua petugas yang langsung terlibat dalam tugas-tugas kependidikan.

  Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesional yang dapat menjadikan siswa mampu merencanakan, menganalisa dan menyimpulkan masalah yang dihadapi.

  Guru sebagai suatu profesi menuntut keahlian dan ketrampilan khusus di bidang pendidikan dan pengajaran. Sifat keahlian itu berbeda dari keahlian dalam profesi lain sehingga memberi ciri khusus yang memungkinkan para pemangku atau penjabatnya bersatu sebagai suatu kelompok di dalam masyarakat. Kehendak untuk berkelompok didasari perasaan adanya kesamaan, baik dalam bidang kerja atau profesi maupun kesamaan nasib berupa hak dan kewajiban, mendorong dibentuknya suatu organisasi yaitu PGRI.

2. Syarat-syarat Menjadi Guru

  Untuk menjadi seorang guru diperlukan beberapa persyaratan, karena profesi guru adalah suatu pekerjaan yang professional. Syarat bagi seorang guru diantaranya sebagai berikut (Hamalik, 2001 : 118) :

  a. Harus memiliki bakat sebagai guru Bahwa seorang guru dituntut untuk bisa berbicara di muka umum dan dapat mengajar murid sesuai dengan tugasnya sebagai seorang pengajar. sebagai guru. Perlu pendidikan yang khusus pula untuk dapat dikatakan sebagai seorang guru.

  c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi Seorang guru harus mempunyai jiwa yang tegas, berani berbicara di muka umum, dan mampu membaur dengan anak didiknya sehingga dapat menjadi pengganti orang tua bagi anak didiknya di sekolah.

  d. Memiliki mental yang baik dan berbadan sehat Tidak sakit jiwa dan tidak cacat secara fisik juga merupakan syarat untuk menjadi guru. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya, pengajaran dapat berjalan normal

  e. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas Seorang guru harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajarann dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan diberikan kepada anak didiknya

  f. Memiliki jiwa Pancasila dan warga negara yang baik Seorang guru harus memiliki jiwa yang setia terutama terhadap profesinya sebagai seorang guru dan juga dituntut untuk mentaati peraturan-peraturan yang berlaku

  Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

  1) Kompetensi Pedagogik, meliputi:

  a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

  b) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

  a) Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

  e) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru 3) Kompetensi Sosial, meliputi:

  d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.

  c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

  b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

  2) Kompetensi Kepribadian, meliputi:

  a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial kultural, emosional dan intelektual.

  h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. j) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

  g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

  f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

  e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

  d) Menyelenggarakan pengembangan yang mendidik

  b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik c) Mengembangkan kurukulum yang terkait dengan bidang yang di ampu.

  c) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

  c) Mengembangkan materi pembelajaran yang di ampu secara kreatif

  d) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

  e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

3. Peranan Guru

  Di lingkungan sekolah tempat guru mengabdikan dirinya, ia sangat memiliki peranan yang sangat penting. Guru selain mengajar, ia juga mendidik dan membimbing anak didiknya untuk memiliki pengetahuan yang luas dan terampil dalam belajar. Menurut Hamalik (2001 : 123), di zaman modern seperti sekarang ini peranan guru tidak hanya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing, melainkan juga ilmuwan (teacher as scientist) dan guru sebagai pribadi (teacher as

  person)

  Peranan guru akan menjadi semakin luas karena ia juga berfungsi sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat. Dalam hal ini guru memodernisasi masyarakat dengan

  IPTEK. Sehubungan dengan hal ini Hamalik (2001 : 124) menyebutkan bahwa:

a. Guru sebagai penghubung (teacher as communicator)

4. Tugas guru

  Menurut Usman(1997:6-7), guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk pengabdian.

  Apabila dikelompokkan terdapat tiga (3) jenis tugas guru yaitu dalam bidang profesi, tugas dalam bidang kemanusian, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.

  Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti menentukan dan mengembangkan ketrampilan- ketrampilan pada siswa.

  Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadi dirinya orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati anak didiknya sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswa dalam belajar.

  Sedangkan tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, lebih melihat pada penempatan guru dalam masyarakat bahwa guru ditempatkan pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan dari seorang guru. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

5. Kewajiban dan Hak Guru

  Dalam menjalankan profesinya, guru memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan dan hak yang harus diperjuangkan dan menjadi miliknya. Kewajiban guru seperti yang tercantum dalam UU RI Tentang guru dan dosen adalah sebagai berikut: a. merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran

  b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

  c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan estetika; dan e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa

  Sedangkan hak guru dalam menjalankan profesinya yang juga tercantum dalam UU tentang guru dan dosen adalah sebagai berikut: a. memperoleh penghasialan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja c. memperoleh perlindungan dalam menjalankan tugas dan hak atas kekayaan intelektual d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi

  e. memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas h. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan i. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau j. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya

C. Profesi Guru

  Profesi guru menurut pendapat B.J Chandler dalam Sahertian (1994);27-28) adalah, bahwa profesi mengajar yang dilakukan oleh seorang guru adalah suatu jabatan yang memiliki kekhususan, kekhususan itu memerlukan kelengkapan mengajar dan atau ketrampilan yang menggambarkan seseorang melakukan tugas mengajar dan atau ketrampilan yang menggambarkan sesorang melakukan tugas mengajar, yaitu membimbing manusia.

  Robert Riche (1962, dalam Ariyani,2003: 13) mengemukakan ciri-ciri guru sebagai suatu profesi, yaitu adalah sebagai berikut: a. Adanya komitmen dari para guru bahwa jabatan itu mengharuskan pengikutnya menjunjung tinggi martabat kemanusiaan lebih daripada mencari keuntungan diri sendiri.

  b. Suatu profesi mensyaratkan orangnya mengikuti persiapan profesional dalam jangka waktu tertentu.

  c. Harus selalu menambah pengetahuan agar terus menerus bertumbuh dalam jabatannya.

  d. Memiliki kode etik jabatan.

  Seseorang yang telah mantap dalam memilih profesinya, dalam hal ini adalah guru, ia tidak boleh ragu-ragu lagi untuk mengejar profesi tersebut dalam bidangnya, yaitu dengan mengabdi sepenuh hati pada tugasnya. Prestasi guru dalam profesinya akan membawa pada jenjang karir yang diharapkan dalam hidupnya. Saat itulah seorang guru memperoleh kepuasan dan kebahagian hidup sebagai hasil pemilihan profesi yang mantap.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Profesi Guru

  Menjalani suatu profesi tidaklah mudah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih suatu profesi, dalam hal ini adalah profesi guru. Berikut ini beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap pilihan profesi guru.

1. Faktor Individual

  Kemauan seseorang untuk menentukan profesi yang akan dijalani memang lebih baik harus timbul dari dalam diri sendiri. Hal ini mengacu pada pemilihan profesi guru. Minat merupakan salah satu faktor dari dalam diri seseorang untuk memilih profesi sebagai guru.

  Sebab jika dilihat arti dari minat itu sendiri adalah merupakan faktor yang mengerjakan suatu pekerjaan atau profesi dengan disertai minat dari dalam diri sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang baik daripada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Pengertian lain mengenai minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri subyek untuk merasa tertarik hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1983; 30).

  Minat terbagi menjadi dua macam, yaitu pertama minat yang timbul dari dalam diri seseorang (minat intrinsik). Minat intrinsik misalnya rasa menyenangi sesuatudan, dan dalam penelitian ini adalah menyenangi profesi sebagai seorang guru, juga keinginan diri sendiri untuk menjadi seorang guru. Minat yang kedua adalah minat yang timbul karena ada rangsangan dari luar dirinya (minat ekstrinsik).

  Misalnya karena adanya dukungan dari teman. Orang tua, atau orang lain disekitarnya. Juga dari informasi-informasi yang diperoleh sehingga mendorong seseorang untuk menjalani profesi sebagai guru.

  Apabila seseorang mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, maka orang tersebut akan semakin berminat terhadap apa yang dialaminya, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan apa yang akan

  Di samping itu faktor individual yang di duga mempengaruhi pilihan profesi guru adalah motivasi. Menurut arti kata, motivasi berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat juga diartikan sebagai faktor yang mendorong orang untuk bertindak.

  Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti dorongan, pengalasan, dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti alasan, sebab dan daya gerak. Dapat pula diartikan sebagai pendorong atau penggerak yang berasal dari dalam diri individu untuk bertindak kearah suatu tujuan tertentu (Ali Imron 1996:87)

  Menurut Sumadi Suryabroto (1984:74) motivasi yang mendorong manusia dalam melakukan suatu kegiatan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :

  a) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik yaitu rangsangan yang datang dari luar dirinya.

  Dengan motivasi ini antara lain tujan pokok dan aktivitas yang dilakukan tidak ada hubungan langsung, sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi ekstrisik meruapakan bentuk motivasi dimana b) Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang datangnya dari dalam dirinya sendiri. Seseorang akan melakukan pekerjaannya dengan penuh semangat karena dia senang melakukan pekerjaan itu dan mendatangkan kepuasan bagi dirinya. Dalam hal ini insentif terletak dalam kepuasan melaksanakan pekerjaan itu sendiri.

  Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat- saat tertentu. Motivasi berkaitan erat dengan suatu penghayatan akan kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, bertingkah laku untuk memenuhi kebutuhan, dan pencapaian tujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Timbulnya suatu kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

  2. Bertingkah laku tertentu sebagai usaha mencapai tujuan, yaitu terpenuhinya kebutuhan yang telah dihayati tersebut.

  3. Tujuannya tercapai sehingga seseorang merasa puas dan lega karena kebutuhannya telah terpenuhi Dari beberapa pengertian tersebut, motivasi dalam penelitian ini adalah suatu doronagn yang mengaktifkan, menggerakkan,

  Motivasi merupakan daya gerak yang mendorong manusia untuk bertindak. Apabila motivasi ini kuat, maka daya dorongnya akan kuat pula. Apabila motivasi ini dilandasi dengan kemauan yang baik, maka hasilnya akan positif. Apalagi jika orang yang bersangkutan memiliki kemauan mengenal keterlibatan dan kekurangan dirinya sendiri terhadap apa yang akan dijalankan, maka motivasi dalam diri seseorang tersebut akan semakin tinggi.

  Oleh karena itu, melihat pentingnya minat dan motivasi dalam mempengaruhi seseorang dalam memilih profesi, maka kedua hal tersebut dianggap sebagai salah satu faktor individual seseorang dalam memilih profesi sebagai guru. Karena sangat diharapkan seseorang menjalani menjalani profesi sebagai guru atas dasar kemauan dari diri sendiri dalam arti seseorang tersebut berminat dan termotivasi untuk menjadi seorang guru.

2. Faktor Ekonomis

  Di Indonesia, guru memang tidak terlepas dari masalah kesejahteraan. Meskipun kesejahteraan guru bukan satu-satunya penentu kehormatan dan martabat guru, akan tetapi hal ini menjadi pendapatan yang besar. Tetapi guru juga tetap mencintai profesinya. Bahkan masih ada yang memilih profesi sebagai guru.

  Kesejahteraan guru dapat dibedakan menjadi dua aspek yaitu aspek materiil dan aspek non materiil. Aspek materiil dapat dilihat dari gaji yang didapat dari seorang guru, sedang aspek non materiil dapat diperoleh dari kesejahteraan hidup seorang guru, misalnya bagaimana ia dapat hidup dan mencukupi kebutuhan keluarganya dan keadaan ekonomi keluarganya. Kedua aspek tersebut menjadi indikator dalam pemilihan seseorang untuk menjadi guru. Pemerintah pun telah berbuat banyak untuk mengatasi kedua aspek tersebut, misalnya melalui kenaikan gaji, pemberian tunjangan beras intensif lainya.

  Seseorang memilih suatu profesi karena ia ingin mendapatkan penghasilan (gaji) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, walaupun mungkin gaji yang diperolehnya tidak cukup. Gaji merupakan penghargaan yang berwujud financial (Endang Wijayanti,2001 : 365). Gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi guru karena memang tujuan utama seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji.

  Pada dasarnya gaji seorang guru sekarang ini sangat profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus yang di tetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Disamping itu guru mendapatkan tunjangan khusus bila guru tersebut bertugas di daerah khusus atau pelosok-pelosok dan pedalaman-pedalaman yang jumlahnya diberikan 1 (satu) kali gaji pokok guru. Perhatian lain pemerintah kepada guru adalah memberikan rumah dinas kepada guru yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah yang bertugas di daerah khusus.

  Dari fenomena-fenomena di atas, dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih profesi yang akan dijalani, melihat kenyataan yang sudah ada tentang kehidupan seorang guru dengan membandingan masa depan yang dirasa akan lebih meningkat tentang kesejahteraan seorang guru yang lebih dijamin oleh pemerintah.

3. Faktor Sosial

  Faktor sosial adalah faktor yang menempatkan kemampuan seseorang pada masyarakat sekitar, atau dengan kata lain nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. Faktor ini dianggap penting karena juga banyak dipertimbangkan dalam memilih salah satu atau kedua orang tua seseorang dan persepsi masyarakat terhadap profesi guru.

  Kehidupan status sosial guru juga mempengaruhi prestise guru. Dari kehidupan status sosial ini guru dapat dinilai oleh masyarakat tempat ia tinggal. Status sosial guru sebagai profesi akan dipandang baik oleh masyarakat jika guru dapat menunjukkan martabat dan budi pekerti yang baik. Masyarakat nantinya akan menghormati dan menyegani keberadaan guru, karena profesi guru memiliki status sosial yang tinggi.

  Status sosial guru bekaitan dengan profesi guru itu sendiri dan penghargaan masyarakat terhadap wibawa guru. Menurut Supriyadi (1999: 68) makin tinggi sekolah tempat guru mengajar, makin baik pula status ekonomi keluarganya. Secara umum status sosial asal keluarga guru SLTA umumnya lebih baik daripada asal keluarga guru SLTP dan SD. Ini dapat dipahami karena untuk menjadi guru pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dituntut tingkat pendidikan yang tinggi pula, yang berkaitan dengan factor social keluarga disamping faktor ekonomi.

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi : studi kasus di Universitas Sanata Dharma.

0 0 155

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 189

Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005.

0 0 135

Minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan perbedaan etnis : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi di perguruan tinggi : studi kasus pada mahasiswa angkatan 2004 dan 2005, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USD Yogyakarta.

1 4 207

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 14 155

Pemanfaatan internet bagi mahasiswa jurusan akuntansi : studi kasus pada mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 92

Faktor-faktor penyebab lamanya penulisan skripsi oleh mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 150

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 144