PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KEMBARAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN

MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM

MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS

KEMBARAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Roni Erwanto

NIM : 081134195

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN

MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM

MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS

KEMBARAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Roni Erwanto

NIM : 081134195

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  SKRIPSI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN

MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM

MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD KANISIUS

KEMBARAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

  Oleh: Roni Erwanto

  NIM : 081134195 Telah disetujui oleh:

  Pembimbing I Drs. Puji Purnomo, M.Si Tanggal 8 Juni 2010 Pembimbing II Rusmawan, S.Pd. Tanggal 8 Juni 2010

  SKRIPSI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN

MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM

MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD KANISIUS

KEMBARAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

  Dipersiapkan dan ditulis oleh Roni Erwanto

  NIM : 081134195 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 15 Juni 2010 dan dinyatakan memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Drs. Puji Purnomo, M.Si .......................

  Sekretaris Rusmawan, S.Pd ....................... Anggota Drs. Puji Purnomo, M.Si ....................... Anggota Rusmawan, S.Pd ....................... Anggota Drs. J. Sumedi .......................

  Yogyakarta, 15 Juni 2010 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan, Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

HALAMAN PERSEMBAHAN

  PERSEMBAHAN Karya kecilku ini, aku persembahkan untuk:

   “Bapak dan Ibuku” tercinta “Kakak dan keponakanku” yang aku sayangi Teman-temanku yang selalu memberi dukungan dan semangat

  

MOTTO

Tidak ada keselamatan di dalam siapa

pun juga selain di dalam Dia, sebab di

bawah kolong langit ini tidak ada nama

lain yang diberikan kepada manusia yang

olehnya kita dapat diselamatkan

  (Kisah Para Rasul 4:12)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 9 Juni 2010 Penulis

  Roni Erwanto

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Roni Erwanto NIM : 081134195 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA

PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD KANISIUS KEMBARAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma

  hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 9 Juni 2010 Yang menyatakan Roni Erwanto

  

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM

MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS

KEMBARAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

  Roni Erwanto Universitas Sanata Dharma

  2010 Penguasan materi pembelajaran IPS pada kompetensi dasar menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas V SD Kanisius

  Kembaran Bantul masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan IPS dibawah KKM yang telah ditetapakan, siswa mendapat nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 64 dan sudah dua tahun terakhir kejadian seperti ini terulang.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model

  

cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V

  SD Kanisius Kembaran Bantul dalam mata pelajaran IPS tahun pelajaran 2009 / 2010.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Pada siklus I dilakukan model cooperative learning teknik jigsaw dengan membagi kelompok dengan jumlah anggota 6 orang yang dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pada siklus II dilakukan model cooperative learning teknik jigsaw dengan membagi kelompok dengan jumlah anggota 4 orang yang dilaksanakan dalam 2 pertemuan.

  Peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan nilai rata-rata ulangan kelas pada kondisi awal 59,6meningkat pada akhir siklus pertama yaitu 65,26 dan pada akhir siklus kedua mencapai 77,36. Kesimpulan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kembaran Bantul tahun pelajaran 2009 / 2010 dalam mata pelajaran IPS.

  Kata kunci: prestasi belajar, cooperative learning teknik jigsaw.

  

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF LEARNING PERFORMANCE USING MODEL

OF COOPERATIVE LEARNING TECHNIQUE OF JIGSAW ON THE

SUBJECT OF SOCIAL STUDY OF THE 5 GRADERS ON SD KANISIUS

KEMBARAN BANTUL IN THE SCHOOL YEAR 2009/2010

  Roni Erwanto

  

The University of Sanata Dharma

  2010

  The mastery of social study teaching materials on basic compentencies

appreciate the role and services of acharacter in the proclamation of independence in

5 graders students of SD Kanisius Kembaran Bantul still low. This can be seen from

the average value of social study test was below to the predtermined KKM, the

students receive grades below to the predetermined KKM such as 64 and it grades

has been appear again in the last two years.

  This study aims to determine whether the use of a model cooperive learning

using jigsaw technique can improve the learning achievement of 5 graders student in

the subject of social study on SD Kanisius Kembaran Bantul in 2009/2010 school

year.

This research was conducted with a class-action by two cycles. In the first cycle is

amodel coopertive learning technique of jigsaw by dividing the number of members

of the group with 6 students who carried out within two meetings. On the second

cycle was performed the model cooperative learning technique of jigsaw by divide the

group by the number of 4 members which held intwo meetings.

  Improved student achievement was marked by the average rating of grade of

periodic test from the initial conditions 59,6 rose at the end of first cycle of 65,26 and

at 77,36 reached the end of the second cycle. Conclution of research indicated that

the jigsaw model of cooperative learning techniques can improve student

achievement of 5 graders of SD Kanisius Kembaran Bantul in the school year

2009/2010 on the subject of social studies. Keyword: academic achievement, cooperative learning technique of jigsaw.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya. Dengan anugerah Tuhan, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD Kanisius Kembaran Bantul Tahun Pelajaran 2009/2010”.

  Tujuan penulis menyusun tugas akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Studi S1, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis menyadari adanya bantuan dan dorongan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Kaprodi PGSD dan dosen pembimbing I yang telah memberi dorongan dan mengoreksi skripsi ini hingga selesai.

  2. Bapak Rusmawan, S.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan semangat dan mengoreksi skripsi ini hingga selesai.

  3. Bapak Mujono, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kembaran.

  4. Seluruh tenaga pendidik dan karyawan SD Kanisius Kembaran yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Para dosen PGSD yang telah memberi bekal pengetahuan kepada penulis selama menyelesaikan studi.

  6. Staf sekretariat PGSD yang telah memberi pelayanan yang baik kepada penulis selama menempuh studi.

  7. Staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberi pelayanan kepada penulis dalam mendapat referensi.

  8. Kedua Orang tuaku yang selalu memberi dukungan baik secara meterial dan spiritual.

  9. Kedua kakak dan keponakanku yang selalu memberiku semangat dalam menyusun tugas akhir ini.

  10. Teman-temanku yang telah membantu dan memberi dukungan,“ Mba Ari Trisnawati, Dwi Febrian Fajar Sodiq (Pongky), Agustinus Seno A.P (Agung), Aris, Taufik, Wayan ”.

  11. Kristiana Puspita Wulandari yang selalu menemaniku dan memberikan dukungan.

  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan tugas akhir ini.

  Demi kesempurnaan tugas akhir ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk tugas akhir ini. Terima kasih.

  Yogyakarta, 9 Juni 2010 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

  1 B. Batasan Masalah ............................................................................

  3 C. Perumusan Masalah .......................................................................

  3 D. Batasan Pengertian .........................................................................

  3 E. Pemecahan Masalah .......................................................................

  4 F. Tujuan Penelitian ............................................................................

  4 G. Manfaat Penelitian ........................................................................

  4 BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................

  6 A. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar .........................................

  6 B. Pengertian Cooperative Learning ..................................................

  8 C. Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw ................................

  14 D. Hakikat IPS ....................................................................................

  17 F. Kurikulum Mata Pelajaran IPS Kelas V.........................................

  19 G. Kerangka Berfikir ..........................................................................

  25 H. Hipotesis ........................................................................................

  26 BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................

  27 A. Setting Penelitian ...........................................................................

  29 1. Subjek Penelitian ........................................................................

  29 2. Objek Penelitian .........................................................................

  29 3. Tempat Penelitian.......................................................................

  29 4. Waktu penelitian ........................................................................

  30 B. Prosedur Penelitian ........................................................................

  30 1. Persiapan ....................................................................................

  30 2. Perencanaan Tindakan ...............................................................

  31 3. Alat Pengumpulan Data .............................................................

  36 4. Indikator Keberhasilan ...............................................................

  41

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................

  42 A. Hasil Penelitian ..............................................................................

  42 1. Siklus I .......................................................................................

  42 a. Rencana Tindakan ..................................................................

  42 b. Pelaksanaan ...........................................................................

  43 c. Pengamatan ............................................................................

  43 d. Refleksi ..................................................................................

  45 2. Siklus II ......................................................................................

  46 a. Rencana Tindakan ..................................................................

  46 b. Pelaksanaan ...........................................................................

  46 c. Pengamatan ............................................................................

  47 d. Refleksi ..................................................................................

  49 B. Pembahasan....................................................................................

  49 BAB V. PENUTUP .........................................................................................

  55 A. Kesimpulan ..................................................................................

  55 B. Saran .............................................................................................

  55 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  57 LAMPIRAN .....................................................................................................

  58

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel Jadwal Penelitian ..................................................................

  30 Tabel 2. Tabel Kualifikasi Validitas .............................................................

  39 Tabel 3. Tabel Kualifikasi Reliabilitas..........................................................

  40 Tabel 4. Tabel Indikator Keberhasilan ..........................................................

  41 Tabel 5. Tabel Nilai Ulangan Siswa Siklus I ..............................................

  44 Tabel 6. Tabel Nilai Ulangan Siswa Siklus II .............................................. 48 Tabel 7. Tabel Perbandingan Nilai Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ..........................................................................................

  50

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Bagan Alur Penyusunan Kurikulum ................................................... 21 Gambar 2. Bagan Kompetensi .............................................................................. 22 Gambar 3. Bagan Langkah

  • – Langkah Penelitian Tindakan ................................ 27

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus .........................................................................................

  59 Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 ............................................................

  61 Lampiran 3. LKS Siklus I Pertemuan 1 ...........................................................

  64 Lampiran 4. RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................................

  65 Lampiran 5. LKS Siklus I Pertemuan 2 ...........................................................

  68 Lampiran 6. RPP Siklus II Pertemuan 1 ..........................................................

  69 Lampiran 7. LKS Siklus II Pertemuan 1 ..........................................................

  72 Lampiran 8. RPP Siklus II Pertemuan 2 .........................................................

  73 Lampiran 9. LKS Siklus II Pertemuan 2 .........................................................

  76 Lampiran 10. Kisi

  • – kisi soal ulangan siklus I ................................................. . 77 Lampiran 11. Kisi-kisi soal ulangan siklus II ..................................................

  78 Lampiran 12. Soal evaluasi pembelajaran siklus I ...........................................

  79 Lampiran 13. Validitas butir soal siklus ..........................................................

  86 Lampiran 14. Hasil uji Validitas soal siklus I menggunakan SPSS .................

  87 Lampiran 15. Hasil perhitungan Reliabilitas soal siklus I ...............................

  99 Lampiran 16. Soal evaluasi pembelajaran siklus II ......................................... 101 Lampiran 17. Validitas butir soal siklus II ....................................................... 106 Lampiran 18. Hasil uji Validitas soal siklus II menggunakan SPSS ............... 107 Lampiran 19. Hasil perhitungan Reliabilitas soal siklus II .............................. 119 Lampiran 20. Permohonan izin penelitian ....................................................... 121 Lampiran 21. Surat keterangan penelitian ....................................................... 122 Lampiran 22. Foto kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II ..................... 123

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan sangat penting untuk mempersiapkan anak didik

  untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Pendidikan merupakan pondasi utama suatu bangsa untuk maju sehingga kita perlu mempersiapkannya dengan baik. Pada saat ini, kita perlu melihat kembali praktik-praktik pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah.

  Banyak orang beranggapan bahwa pembelajaran di sekolah yaitu guru mengajar dan menyodorkan informasi dan pengetahuan kepada siswa. Lebih parah lagi, siswa di tuntut untuk memperoleh nilai-nilai yang tinggi. Paradigma lama beranggapan bahwa pembelajaran adalah guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Banyak guru menganggap paradigma lama ini sebagai satu-satunya alternatif. Mereka mengajar dengan metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, catat, dan hafal (3DCH) serta mengadu siswa satu sama lain (Lie, 2007:3).

  IPS merupakan kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya. Melalui pembelajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Untuk menilai keberhasilan pembelajaran

  

1 diketahui dari nilai di atas KKM. Kriteria ketuntasan minimal setiap sekolah berbeda-beda sesuai dengan kemampuan siswa serta sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung. Di SD Kanisius Kembaran KKM yang ditetapkan adalah 64. Jadi, siswa dinyatakan tuntas dalam mempelajari IPS jika sudah menguasai kompetensi 64. Namun, di SD Kanisius Kembaran tingkat penguasaan materi IPS masih kurang yaitu 56% siswa pada tahun pelajaran 2008/2009 kurang menguasai materi tersebut. Hal ini, dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yaitu 59,6. Hal tersebut dikarenakan suasana pembelajaran dan metode yang disampaikan kurang menarik. Penulis akan mencoba menerapkan pembelajaran dan metode yang menarik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Untuk meningkatkan prestasi belajar IPS. Penulis akan menerapkan model

  Cooperative Learning teknik Jigsaw. Penulis mengambil judul

  ”Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Kanisius Kembaran Tahun Pelajar an 2009/2010”. Penulis mengharapkan dengan model

  Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS.

  B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini materi yang disampaikan adalah mata pelajaran

  IPS terbatas pada materi Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan karena pada kompetensi dasar tersebut KKM yang diharapkan belum tercapai.

  C. Rumusan Masalah

  Apakah dengan penerapan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPS tentang menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan kelas V di SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2009/2010?

D. Batasan Pengertian

  Supaya tidak terdapat kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini, maka definisi yang digunakan adalah sebagai berikut: Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai seseorang yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor setelah mengikuti pembelajaran.

  Model pembelajaran Cooperative Learning teknik jigsaw adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil, siswa bekerja sama dalam kegiatan belajar dengan teman dalam kelompok. Pada pembelajaran tipe Jigsaw ini ada dua kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal terdiri dari siswa yang telah dipilih secara heterogen, sedangkan kelompok ahli terdiri dari siswa yang memiliki materi yang sama.

  E. Pemecahan Masalah

  Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan model Cooperative Learning teknik Jigsaw.

  Diharapkan dengan penerapan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi pencapaian hasil belajar IPS yang optimal.

  F. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah apakah dengan penerapan model Cooperative Learning teknik Jigsaw prestasi belajar IPS tentang menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Siswa Kelas V SD Kanisius Kembaran Bantul tahun pelajaran 2009/2010 dapat meningkat?

  G. Manfaat Penelitian

  a. Bagi peneliti, merupakan pengalaman yang berharga dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan model Cooperative

  Learning Teknik jigsaw di kelas V SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2009/2010. b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan model

  Cooperative Learning Teknik Jigsaw di kelas V SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2009/2010.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Prestasi Belajar

1. Belajar

  Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tiap individu/tiap orang yang menjadi tanggung jawabnya. Belajar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan akan pengalaman yang didapat dari kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Hilgard dalam Wens Tanlain (

  2007:6) bahwa ”belajar adalah suatu proses dan melalui proses itu terjadi pendidikan serta proses ini terjadi dalam diri anak sejak ia lahir”. Sedangkan menurut Gage dalam Dahar (1989:11) bahwa ”belajar adalah suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman

  ”. Ciri-ciri belajar menurut Baharuddin (2002:15) sebagai berikut.

  a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingklah laku (change behavior)

b. Perubahan tingkah laku relative permanent

  c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

  Menurut Soekamto dan Winataputra dalam Baharuddin (2002:16) dalam proses belajar guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut:

  a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain.

  b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

  c. Siswa dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dapat dilakukan selama proses belajar.

  d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

  e. Motivasi siswa akan lebih meningkat apabila diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

2. Prestasi Belajar

  Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Menurut Winkel (1991:162) “prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai”. Jadi Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan tertentu.

  Menurut Arifin (1988:3) bahwa “prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pada manusia. Prestasi semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, menurut Arifin (1988:3) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama sebagai berikut:

  a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

  b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

  c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

  d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulun yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat.

  e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik

B. Pengertian Cooperative Learning

  Lie (2007:28) mengatakan bahwa falsafah yang mendasari model pembelajaran gotong royong adalah falsafah homo hominis socius. Falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup.

  Tanpa kerja sama tidak akan ada individu, keluarga, organisasi atau sekolah.

  Model pembelajaran Cooperative Learning atau gotong royong adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur. Dalam pembelajaran Cooperative Learning siswa bisa juga mengajar dengan sesama siswa yang lainnya. Dalam sistem ini, guru bertindak sebagai fasilitator. Suasana belajar Cooperative Learning dapat menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologi yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh persaingan dan memisah-misahkan siswa menurut Johnson & johnson (dalam Lie, 2007:29)

  Roger dan David Johnson (dalam Lie, 2007:31) mengatakan bahwa

  ”tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning”. Untuk mencapai hasil yang maksimal, perlu diterapakan lima unsur pembelajaran

  Cooperative Learning (Lie, 2007:31). yaitu : a. Saling Ketergantungan Positif Dalam pembelajaran Cooperative Learning pengajar perlu menciptakan suasana yang mendorong anak-anak merasa saling membutuhkan satu sama lain. Pengajar dapat menciptakan kelompok kerja yang efektif yaitu dengan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka.

  Dalam pembelajaran Cooperative Learning siswa yang kurang mampu tidak akan merasa minder terhadap rekan-rekan mereka karena mereka juga memberi sumbangan. Justru mereka akan merasa terpacu untuk meningkatkan usaha mereka dan dengan demikian menaikkan nilai mereka.

  Sebaliknya siswa yang lebih pandai juga tidak akan merasa dirugikan karena rekannya yang kurang mampu juga telah memberikan bagian sumbangan mereka.

  b. Tanggung Jawab Perorangan Setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik, jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran Cooperative Learning. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugas.

  Pengajaran yang efektif dalam model pembelajaran Cooperative

  Learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa

  sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tuagas selanjutnya dalam kelompok dapat dilaksanakan. Dalam teknik yang dikembangkan Aronson misalnya, bahan bacaan dibagi menjadi empat bagian dan masing-masing siswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, siswa yang tidak jelas melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas dan mudah. Rekan- rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak menghambat yang lain.

c. Tatap Muka

  Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk saling bertatap muka, sehingga mereka dapat saling berdiskusi. Interaksi semacam ini memungkinkan anak-anak dapat saling menjadi sumber belajar. Anak anak sering merasa lebih mudah belajar dengan teman sesamanya daripada belajar dari guru. Interaksi tatap muka memungkinkan terciptanya sumber belajar yang bervariasi, sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian hasil belajar. d. Komunikasi Antaranggota Siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara.

  Keberhasilan suatu kelompok bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapat mereka. Proses komunikasi antar kelompok merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional anak

  e. Evaluasi Proses Kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran Cooperative Learning.

  Pengelolaan kelas Cooperative Learning menggunakan pengelompokan heterogenitas (kemacamragaman). Kelompok heterogenitas dapat dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang agama, sosio ekonomi dan etnik, serta kemampuan akademis.

  Dalam hal kemampuan akademis, kelompok terdiri dari orang berkemampuan akademis tinggi, sedang, dan kurang. Kelompok heterogen sangat baik diterapkan dalam pembelajaran karena memberi kesempatan pada siswa untuk saling mengajar (peer teaching).

  Kebebasan memilih teman sering menyebabkan kelompok belajar menjadi homogen, sehingga tujuan belajar Cooperative Learning tidak tercapai. Anggota setiap kelompok belajar hendaknya ditentukan secara acak. Ada tiga macam teknik pengacakan menurut Triantoro dalam MUTU (1998:33) yang dapat digunakan. Ketiga teknik tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :

  1. Berdasarkan Sosiometri Melalui metode ini guru dapat menentukan anak dari yang tergolong paling disukai teman hingga paling tidak disukai oleh teman.

  Berdasarkan metode ini guru dapat menyusun kelompok belajar yang didalam tiap kelompok ada anak yang tergolong banyak teman, anak biasa dan anak yang tidak memiliki teman.

  2. Berdasarkan Kesamaan Nomor Jika jumlah anak dalam kelas 20 dan ingin menciptakan 5 kelompok belajar yang masing-masing beranggotakan 4 anak misalnya, guru dapat menghiting anak dari 1 sampai 4. Anak-anak yang bernomor sama kemudian dikelompokan sehingga tercipta 5 kelompok yang diharapkan memiliki sifat-sifat yang heterogen.

3. Menggunakan Teknik Acak Berstrata

  Anak-anak dalam kelas terlebih dahulu dikelompokan secara homogen. Setelah itu, secara acak anak diambil dari kelompok yang homogen tersebut dan dimasukkan kedalam kelompok belajar

  Cooperative Learning. Melalui teknik ini diharapkan dapat tercipata kelompok yang anggotanya heterogen.

  Dalam metode pembelajaran Cooperative Learning, penataan ruang kelas perlu memperhatikan prinsip-prinsip tertentu. Bangku perlu ditata sedemikian rupa sehingga semua siswa bisa melihat guru/papan tulis dengan jelas, bisa melihat rekan-rekan kelompoknya dengan baik, dan berada dalam jangkauan kelompoknya dengan merata. Kelompok bisa dekat satu sama lain, tetapi tidak menggangu kelompok yang lain dan guru bisa menyediakan sedikit ruang kosong di salah satu bagian kelas untuk kegiatan lain (Lie, 2007:52).

C. Model Cooperative Learning teknik Jigsaw

  Teknik Jigsaw merupakan salah satu teknik dalam Cooperative

  learning yang bisa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,

  mendengarkan, ataupun berbicara. Cooperative Learning Teknik Jigsaw juga menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.

  Dalam teknik ini, guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan latar belakang ini agar bahan pelajaran lebih bermakna. Siswa dapat bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Cooperative Learning teknik Jigsaw merupakan suatu tipe pembelajaran Cooperative Learning yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

  Model Coperative Learning teknik Jigsaw merupakan model kelompok dimana siswa belajar dalam kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa.

  Siswa dibagi secara heterogen dan siswa saling bekerja sama yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari.

  Model Cooperative Learning teknik Jigsaw terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal merupakan kelompok yang telah dipilih secara heterogen, sedangkan kelompok ahli adalah kelompok siswa yang terdiri dari kelompok asal yang memiliki materi pelajaran yang sama dan saling bekerja sama dalam kelompok ahli.

  Langkah-langkah dalam penerapan Cooperative Learning teknik

  jigsaw adalah sebagai berikut:

  Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 1. terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan yang heterogen. Kelompok ini disebut dengan kelompok asal. Kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari.

  Cooperative Learning teknik Jigsaw setiap siswa diberi tugas

  mempelajari satu bagian materi pelajaran tersebut. Semua siswa yng memiliki materi yang sama bekerja dalam kelompok yang disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa saling berdiskusi mempelajari materi tersebut. Setelah siswa selesai berdiskusi alam kelompok ahli kemudian siswa kembali ke kelompok asal. Dalam kelompok asal siswa saling berbagi materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok asal, kemudian salah satu 2. siswa mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompok asal tersebut. Presentasi dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.

  Guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

  3.

D. Hakikat IPS

1. Pengertian IPS

  IPS lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk “membekali” para siswa supaya nantinya mereka mampu menghadapi dan menangani kekompleksitas kehidupan di masyarakat yang seringkali berkembang secara tidak terduga. IPS merupakan kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya. Yang menjadi pokok kajian IPS adalah tentang hubungan antar manusia. IPS bukan hanya mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan manusia saja, melainkan juga tentang tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan.

  Melalui pengajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Selanjutnya siswa kelak diharapkan mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. IPS memusatkan perhatiannya pada hubungan antarmanusia dan pemahaman sosial. Dengan demikian IPS dapat membangkitkan kesadaran bahwa kita akan berhadapan dengan kehidupan penuh tantangan. Dapat dikatakan bahwa IPS mendorong kepekaan siswa terhadap hidup dan kehidupan sosial menurut Depdikbud (dalam suradisastra, 1991:5).

  Tujuan siswa mempelajari IPS adalah

  a. Supaya para siswa dapat mensistematisasikan bahan, informasi, dan kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna.

  b. Supaya para siswa dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab.

  c. Supaya para siswa dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antarmanusia.

  Pada hakikatnya IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam hidupnya manusia harus mampu mengatasi rintangan-rintangan yang mungkin timbul dari sekelilingnya maupun dari akibat hidup bersama. IPS melihat manusia dari berbagai sudut pandang. IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama dengan sesamanya di lingkungannya sendiri, denga tetangganya, yang dekat sampai jauh. Jadi bahan belajar dalam IPS adalah keseluruhan tentang manusia (Suradisastra, 1991:6).

2. Pengertian Pembelajaran IPS Terpadu

  Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik menurut Debdikbud (dalam Trianto, 2007:129). Salah satu cara yang dilakukan dalam pembelajaran terpadu adalah memadukan Kompetensi Dasar. Pembelajaran terpadu memberikan pengalaman langsung pada siswa sehingga siswa dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajari. Model pembelajaran terpadu melatih siswa untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajarinya.

  Pembelajaran terpadu disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pada pembelajaran terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat diambil dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 272

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANG 1 KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 80

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG KONSEP GAYA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 56

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CTL SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIDOMULYO PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 40

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V SDN 105309 SIBOLANGIT.

1 4 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TURNAMENTS (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 1 KEPURUN.

0 1 240

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

5 36 148

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 73

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN TIDAR 7 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 0 147