PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI HUBUNGAN ANTARA CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPRATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V MI SALAFIYAH KENDAL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARA

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI

HUBUNGAN ANTARA CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP

DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPRATIF TIPE TEAM GAMES

  

TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V MI

SALAFIYAH KENDAL KECAMATAN AMPEL

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

FITRI NUR’AINI

  

11510034

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  

MOTTO

   Kesulitanmu itu sementara, seperti semua yang sebelumnya pernah terjadi

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda tercinta Supawitno dan Ibunda tercinta Metin Triyani mereka

  • adalah orang tua terbaik didunia, yang tidak pernah berhenti mendoakan, terimakasih atas segala perjuangan dengan cucuran keringat, kerja keras dan kasih sayang yang amat sangat tulus
  • Muhammad Rizki Nugrohono, Abdul Latif, Iqbal Nurohim yang telah

  Saudara-saudaraku tersayang Ghamar Witiany, Anisa Nugrahaini,

  memberikan motivasi selama menimba ilmu baik dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini.

  Nenekku terbaik Sardilah yang telah memberikan dukungan kepadaku

  • Sahabat-sahabatku tersayang di kampus Wahyu Istiqomah, Siti Ratnasari,
  • Umi Harlita, Hermiya Arita Anggraeni, Dwi Vitrotul Islami, Ika Fitriana persahabatan yang tidak akan pernah terlupakan
  • Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2010, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim

  Puji syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat-sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman

  Penulis menyadari bahwa dalam dalam proses penulisan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Skripsi yang berjudul

  “ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI HUBUNGAN ANTARA CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP DENGAN

LINGKUNGANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPRATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA

KELAS

  V MI SALAFIYAH KENDAL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015” ini disusun untuk

  melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada Fakultas Tarbiyah di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan.

  Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

  1. Yang terhormat Dr. H. Rahamat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 3. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

  6. Kepala sekolah MI Salafiyah Kendal Bapak Sunardi beserta guru dan karyawan, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MI Salafiyah Kendal 7. Siswa-siswi kelas V MI Salafiyah Kendal yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh- sungguh.

  8. Ayahanda Supawitno, Ibunda tercinta Metin Triyani, serta saudara-saudara tercinta Ghamar Witiany, Anisa Nugrahaini, M Rizki Nugrohono, Abdul Latif, Iqbal Nurohim yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.

  ABSTRAK

  Nur’aini, Fitri. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Hubungan Antara Ciri-Ciri Mahluk Hidup dengan Lingkungannya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

  Turnamen (TGT) Pada Siswa Kelas V MI Salafiyah Kendal

  kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing: Dr.

  Budiyono Saputro, M.Pd

  

Kata Kunci: Team Games Turnamen, Prestasi Belajar, hubungan antara ciri-ciri

  mahluk hidup dengan lingkungannya Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaiaman peningkatan prestasi belajar siswa pada materi hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V MI Salafiyah Kendal Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2014/2015?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Adapun langkah- langkah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi

  Dari penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut: prestasi belajar siswa dalam materi hubungan antar ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT terjadi peningkatan. Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) matapelajaran IPA yang sudah ditetapkan di MI Al Salafiyah Kendal adalah 70. Pada siklus I dari 15 siswa kelas V setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang berhasil mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal adalah 10 siswa (66,67%). Pada siklus II mengalami peningkatan 20% dari siklus I menjadi 13 siswa (86,67%). Hasil ini diperoleh dari nilai akhir pembelajaran baik dari siklus I maupun siklus II.

  Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khusunya pada mata pelajaran IPA kelas V materi hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya.

  

DAFTAR ISI

SAMPUL ..............................................................................................................

  LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... JUDUL .................................................................................................................. PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... i PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iii MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv KATA PENGANTAR .......................................................................................... v ABSTRAK............................................................................................................viii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar BelakangMasalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4 D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ................................ 4 E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5 F. Penjelasan dan Definisi Operasional ................................................... 6 G. Metode Penelitian................................................................................ 8 H. Sistematika Penelitian ......................................................................... 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 18 A. Prestasi Belajar .................................................................................... 18 B. Pembelajaran IPA................................................................................24 C. Model Pembelajaran Kooperatif..........................................................40 D. Team Games Turnamen (TGT)............................................................52 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................... 57 A. Subjek Penelitian ................................................................................. 57

  B.

  Deskripsi Siklus I ................................................................................ 59 C. Deskripsi Siklus II ............................................................................... 64

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 70 A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .................................................. 70 B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 92 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 94 A. Kesimpulan......................................................................................... 94 B. Saran ................................................................................................... 94

  

DAFTAR TABEL

  TABEL 2.1

  6 Fase Model Pembelajaran ..................................... 46

TABEL 3.1 Data Guru MI Salafiyah Kendal Siswa ................... 57TABEL 3.2 Data Siswa Kelas V MI Salafiyah ........................... 58TABEL 4.1 Ketuntasan Nilai IPA Siswa Kelas V ..................... 70TABEL 4.2 Daftar Nilai Pra Siklus ............................................. 71TABEL 4.3 Aturan Permainan .................................................. 75TABEL 4.4 Lembar Skor Permainan Siklus I ............................ 76TABEL 4.5 Lembar Rangkuman TIM Siklus I .......................... 77TABEL 4.6 Pengamatan Guru Siklus I ...................................... 79TABEL 4.7 Pengamatan Siswa Siklus I ..................................... 80TABEL 4.8 Daftar Nilai Siswa Siklus I ..................................... 82TABEL 4.9 Lembar Skor Permainan Siklus I ............................ 86TABEL 4.10 Lembar Rangkuman TIM Siklus II ......................... 87TABEL 4.11 Pengamatan Guru Siklus II ..................................... 89TABEL 4.12 Pengamatan Siswa Siklus II .................................... 90TABEL 4.13 Daftar Nilai Siswa Siklus II .................................... 91TABEL 4.14 Rekapitulasi Hasil Kerja Siswa ............................... 92

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus I Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus II Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Siklus I Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Siklus II Lampiran 5 Lembar Skor Turnamen Siklus I Lampiran 6 Lembar Skor Turnamen Siklus II Lampiran 7 Lembar Skor TIM Siklus I Lampiran 8 Lembar Skor TIM Siklus II Lampiran 9 Lembar Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 10 Lembar Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru siklus I Lampiran 12 Lembar Pengamatan Guru siklus II Lampiran 13 Lembar Pengamatan Siswa siklus I Lampiran 14 Lembar Pengamatan Siswa siklus II Lampiran 15 Dokumentasi Lampiran 16 Surat Ijin Penelitian Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 18 Lembar Konsultasi Lampiran 19 Nilai SKK Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Empat Langkah Tindakan PTKGambar 2.1 Macam-Macam Bentuk Kaki BurungGambar 2.2 Macam-Macam Bentuk ParuhGambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai IPA Siswa Kelas V

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam, yang sering disebut juga dengan istilah

  pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai jenjang sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta didik yang menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan. Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai UAS pendidikan IPA ini menjadi semakin rendah.

  Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para guru disekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, pemikiran siswa dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

  Permasalahan pelaksanaan pembelajaran IPA materi hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya masih sulit untuk di pemahaman siswa. Maka oleh karena itu dilakukan observasi pada tanggal

  29 Januari 2015, dengan wali kelas V, dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 70.

  Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM, dari 15 siswa baru 5 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 33,34% sedangkan sisanya masih berada dibawah KKM, rata-rata kelas hanya mencapai 65,34. Ini berarti masih banyak siswa yang kurang memahami materi hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya. Hal ini dikarenakan siswa kelas V di MI Salafiyah Kendal masih kurang mampu memahami pelajaran IPA.

  Upaya untuk mengatasi masalah yang ada di kelas diperlukan sebuah model pembelajaran yang tepat yang dapat memberikan semangat siswa dalam belajar IPA khususnya pada materi hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya. Melalui proses belajar yang di alami siswa sendiri maka siswa menjadi tertarik, sehingga suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan

  Model pembelajaran merupakan teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif merupakan sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk medidik kerja sama kelompok dan interaksi antar siswa. Tujuan pembelajaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Dengan model pembelajaran kooperatif memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan teman satu tim untuk memahami materi pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, rasa percaya diri dan memotivasi belajar, pembelajaran kooperatif dapat membina kebersamaan, peduli satu sama lain dan tenggang rasa serta mempunyai andil dalam keberhasilan tim.

  Terdapat banyak model pembelajaran kooperatif yang salah satunya adalah model Team Games Tournament (TGT).

  Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe model pembelajaran koopertif yang mudah diterapkan, melibatkan aktifitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.

  Aktifitas belajar dengan tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar dengan rileks disamping menumbuhkan tanggunga jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar (Hamdani, 2010: 92).

  Dari uraian latar belakang diatas, peneliti ingin meneliti tentang pembelajaran IPA dengan suatu model pembelajaran yang berjudul: Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Hubungan Antara Ciri-Ciri Mahluk Hidup dengan Lingkungannya melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada Siswa Kelas V MI Salafiyah Kendal, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali

B. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah melalui tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

  IPA materi Hubungan Antar Ciri-ciri Mahluk Hidup dengan Lingkungannya di kelas V MI Salafiyah Kendal, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA materi hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya, menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V MI Salafiyah Kendal, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali D.

   Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010: 110)

  Adapun hipotesis adalah pernyataan sementara dalam suatu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya pada siswa kelas V MI Salafiyah Kendal, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai, adapun indikator yang dapat dituliskan oleh penulis adalah adanya peningkatan prestasi belajar pada nilai tes siswa dan keaktivan belajar secara berkelanjutan dari siklus I, kesiklus II, dan kesiklus III. Siklus berhenti apabila kelulusan sudah mencapai 80%, siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar lebih dari 70.

E. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat diketahui manfaat penelitian ini yaitu :

  1. Segi Teoritis, diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berarti untuk mengembangkan metode pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilakukan pada siswa MI Salafiyah Kendal, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali 2. Segi Praktis a.

  Bagi Siswa, memberikan pengalaman belajar IPA yang lebih menyenangkan karena metode pembelajaran yang baru dan dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya pada materi IPA. b.

  Bagi Guru, sebagai masukan dalam pengelolaan kelas serta pembelajaran yang lebih inovatif guna meningkatkan prestasi belajar siswa dengan tipe pembelajaran TGT c. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini memberikan ilmu yang berati dalam meningkatkan mutu pendidikan dan belajar mengajar bagi

  MI Salafiyah Kendal, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali d. Bagi Peneliti, mendapatkan pengalaman langsung dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPA sekaligus metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan kelak.

  Selain itu sebagai calon guru agar lebih siap dalam melaksanakan tugas sesuai perkembangan jaman.

F. Penjelasan dan Definisi Oprasional

  Untuk menghindari kekurang jelasan atau kesalah pahaman yang berbeda antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut

  1. Model Pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di rumuskan (Sanjaya, 2006: 241).

  2. Team Games Tournament (TGT) TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran koopratif yang mudah diterapkan, melibatkan aktifitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permaian dan reinforcement (Hamdani, 2010: 92).

  3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar(Nurkencana,1986: 62).

  4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Menurut Susapti (2009: 4) ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau disebut ilmu alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.

  Dalam penelitian ini materi IPA MI yang menjadi obyek penelitian adalah tentang hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungannya. Adalah suatu cara bagaimana mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan), mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas, mempertahankan hidup dari musuh alaminya, bereproduksi, merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya. Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

  (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya (Suyadi, 2010: 18) menjelaskan pengertian PTK yaitu: a.

  Penelitian Kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.

  b.

  Tindakan Gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-silkus kegiatan untuk peserta didik.

  c.

  Kelas Tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

  Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

  Sedikit berbeda dengan Arikunto, Carr dan Kemmis (McNiff,1999: 1) mendefinisikan PTK sebagai berikut:

  “ action research is a form of self-refective enquiry undertaken

by participants (teacher,student, or principals, of example) in

social (including educational) situation in order to improve the

rationality and justice of their own social or educational practices,

their understanding of these prastices, and the situation (and

intitution) in which the practices are carried out”.

  (

  penelitian tindakan adalah suatu bentuk penyelidikan diri reflektif dilakukan oleh peserta (guru, siswa, atau kepala sekolah, untuk contoh) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) dalam rangka meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan mereka sendiri, pemahaman mereka terhadap praktis ini, dan situasi di mana praktek-praktek yang dilakukan).

  Berdasar pengertian Carr dan Kemmis, dapat di garis bawahi beberapa hal penting mengenai PTK, yakni: 1)

  PTK adalah bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.

  2) PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang teliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah.

  3) PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

  4) Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga praktik tersebut dilakukan.

  Dari keempat ide pokok di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat didalamnya (guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek pembelajaran.

2. Subjek Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakasanakan di MI Salafiyah Kendal,

  Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali b. Subjek Penelitian

  Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah siswa kelas V sebanyak 15 orang siswa di MI Salafiyah Kendal, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali c. Waktu Penelitian

  Penelitian dilakukan selama pada tanggal 30 Januari-3 Februari 2015 3. Langkah-langkah Penelitian

  Menurut Arikunto dalam bukunya Suyadi (2010: 50-64) langkah- langkah untuk dapat menyusun proposal PTK yaitu:

Gambar 1.1 Empat Langkah Penelitian dalam PTK Suyadi (2010: 50) Perencanaan

  SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan

SIKLUS II

  Refleksi Pelaksanaan Pengamatan ? a.

  Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi.

  Rencana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hendaknya disusun berdasarkan kepada hasil pengamatan awal yang refleksif. b.

  Pelaksanaan Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa

  Pada tahap ini, peneliti mangamati pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi penyesuaian mahluk hidup dengan lingkungannya dengan menggunakan metode team games tournament dan hasil dari pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan tersebut pada prestasi siswa. Untuk mendapatkan data yang benar-benar falid, pada tahap pengamatan ini peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat.

  c.

  Pengamatan Menurut Prof. Supardi dalam bukunya Suyadi (2010: 63) menyatakan bahwa observasi yang dimaksud adalah pengumpulan data dengan kata lain observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

  d.

  Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan (Suyadi, 2013: 64-65).

  4. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah: a.

  Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT b.

  Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa, terkait materi penyesuaian mahluk hidup dengan lingkungannya c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran melalui metode team games tournament d. Pedoman wawancara, digunakan untuk mengetahui mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan.

  5. Tehnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut: a.

  Observasi (Pengamatan) Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Tehnik ini digunakan untuk mengamati dari dekat dalam upaya mencari dan menggali data melalui pengamtan secara langsung dan mendalam terhadap subjek dan objek yang diteliti (Paizaluddin, 2013: 113).

  Model ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

  b.

  Soal Tes/Evaluasi Tes Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80% dari target pembelajaran.

  c.

  Dokumentasi Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatka untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.” Data yang diperoleh dari dokumen ini bisa digunakan untuk melengkapi bahkan memperkuat data dari hasil wawancara dan observasi, dan kemudia dianalisa dan ditafsirkan (Lexy J. Moleong, 2001: 161).

  Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar d.

  Interview / Wawancara Menurut James dan Dean dalam bukunya Paizaluddin

  (2013: 1130) ”wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan mendapatkan gambaran yang menyeluruh, juga akan mendapatkan informasi yang penting”. Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan terutama berkaitan dengan pemahaman siswa tentang materi penyesuaian mahluk hidup dengan lingkungannya, dan pendapat menurut pilihan jawaban yang telah disediakan dengan keinginan mereka.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah analisis data yng telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85).

  Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan rumus persentase sebagai berikut:

  × 100% =

  Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi N = jumlah seluruh siswa H.

   Sistematika Penelitian

  Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut:

  1. Bagian awal meliputi : Halaman sampul, lembar logo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran

2. Bagian inti meliputi :

  BAB I : meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, devinisi oprasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi

  BAB II : Kajian pustaka menjelaskan tentang, model pembelajaran team games tournament (TGT), prestasi belajar dan pembelajaran IPA.

  BAB III : Pelaksanaan tindakan, terdiri dari subjek penelitian, karakteristik siswa dan pelaksanaan penelitian. BAB IV: Hasil penelitian dan pembahasan meliputi diskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan per siklus

BAB V : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran 3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi

  prestasi belajar adalah isi dan kapasitas seseorang. Maksudnya adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan ataupun pelatihan tertentu. Ini bisa ditentukan dengan memberikan tes pada akhir pendidikan itu (Pasaribu, 1983: 91).

2. Pengertian Belajar

  Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2).

  a.

  Tujuan belajar Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi.

  Tujuan belajar yag eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk ilmu pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik ”menghidupi” (live

  in ) suatu sistem lingkungan belajar tertentu.

  b.

  Prinsip belajar 1)

  Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. 2)

  Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertianya. 3)

  Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

  4) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap perkembangannya.

  5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, ekplorasi dan discovery.

  6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instrukional yang harus dicapainya.

  7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

  8) Belajar perlu dilingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya berekplorasi dan belajar dengan efektif.

9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

  10) Belajar adalah proses kontigutas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang diharapkan.

  11) Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa

  (Slameto, 1991: 29).

  Jadi pada prinsipnya belajar itu harus memiliki tujuan yang dapat merubah perilaku menjadi lebih baik, apa yang dipelajari harus benar-benar dimengerti dan akan berhasil apabila ada kemauan untuk belajar terus menerus.

  c.

  Jenis-jenis evaluasi belajar Jenis evaluasi belajar dibagi menjadi empat jenis, yaitu: 1)

  Penilaian formatif (formative assessment) Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan (feed back) bagi penyempurnaan program pembelajara, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaika, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik.

  Tujuan utama penilaian formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Penilaian formatif sesungguhnya merupakan penilaian acuan patokan (criterion-referenced assessment ).

  2) Penilaian sumatif (summative assessment)

  Istilah “sumatif “ berasal dari kata “sum” yang berarti “total

  

obtained by adding together items, numbers or amounts

”.

  Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Dengan demikian, ujian akhir semester dan ujian nasioanal termasuk penilaian sumatif. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai standart kompetensi yang telah ditetapkan atau belum.

  Tujuan penilaian sumatif adalah untuk menentukan nilai (angka) berdasarkan tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka rapor.

  3) Penilaian penempatan

  Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest). Tujuan utamanya adalah untuk mengetahuan apakaha peserta didik telah memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program pembelajaran dan sejauh mana peserta didik telah mengetahuan kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuan yang pertama masalahnya berkaitan dengan peserta didik menghadapi program baru, sedangkan untuk tujuan yang kedua berkaitan dengan kesesuaian program pembelajaran dengan kemampuan peserta didik.

  4) Penilaian diagnostik (diagnostic assessment)

  Penilaian diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian diagnotik memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik soal-soal tersebut bervariasi dan difokuskan pada kesulitan. Penilaian diagnostik biasanya dilaksanakan sebelum suatu pelajaran dimulai. Tujuannya adalah untuk menjajagi pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasahi oleh peserta didik. Dengan kata lain, apakah peserta didik sudah mempunyai pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk dapat mengiuti materi pelajaran lain. Penilaian diagostik semacam ini disebut juga test of entering behavior.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

  Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

  Yang tergolong faktor internal adalah: 1)

  Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

  2) Faktor psikologis baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: a)

  Faktor intelektif yang meliputi: (1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat. (2)

  Faktor kecakapan nyatayaitu prestasi yang telah dimiliki.

  b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

  Yang tergolong faktor eksternal ialah: 1)

  Faktor sosial yangterdiri atas:

  a) Lingkungan keluarga

  b) Lingkungan sekolah

  c) Lingkungan masyarakat

  d) Lingkungan kelompok

  2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

  3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

  4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan (Ahmadi,

  2004: 138) 4. Fungsi prestasi belajar

  Beberapa fungsi utama prestasi belajar: 1)

  Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

  2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

  3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

  4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

  5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

  (kecerdasan) anak didik (Arifin,2009: 12-13) B.

   IPA 1.

  Pengertian IPA H.W. Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes didalamnya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus Pendapat diatas sebenarnya tidak berbeda memang benar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Betapapun indahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan/observasi (Ahmadi, 2008: 1) 2. Fungsi mata pelajaran IPA

  Mata pelajaran IPA berfungsi untuk: a.

  Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan.

  b.

  Mengembangkan keterampilan proses.

  c.

  Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

  d.

  Mengembangkan kesadarantentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

  e. kemampuan untuk menerapkan ilmu Mengembangkan pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna untuk kehidupan sehari-hari.

  3. Tujuan pembelajaran IPA Pengajaran IPA bertujuan agar siswa: a.

  Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan- Nya.

  b.

  Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

  IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  c.

  Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadarannya tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

  d.

  Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

  e.

  Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

  f.

  Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

  g.

  Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP (Susanto, 2014: 171).

  4. Ruang lingkup IPA Ruang lingkup mata pelajaran IPA mencakup: a.

  Mahluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya.

  b.

  Materi, sifat-sifat, dan kegunaanya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan.

  c.

  Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya.

  d.

  Kesehatan, makanan, penyakit, dan pencegahannya.

  e.

  Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya (Garnida, 2002: 254) 5. Materi hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup denganLlingkungannya.

  a.

  Penyesuaian Hewan dengan Lingkungannya 1)

  Hewan Menyesuaikan Diri untuk Memperoleh Makanan Bentuk penyesuaian diri mahluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a)

  Penyesuaian Morfologis, adalah proses yang didasari pada metabolisme tubuh atau aktivitas alat tubuh. Misalnya hewan karbohidrat memiliki anzim amilase

  b) Penyesuaian fisiologis, adalah penyesuaian bentuk tubuh terhadap lingkungannya. Misalnya bentuk paruh, bentuk kaki, bentuk mulut, dan bentuk tubuh.

  c) Penyesuaian Perilaku, adalah adaptasi dalam bentuk tingkah laku, misalnya rayap menjilati dubur induknya untuk mendapatkan flagella bagi pencernaan selulosa, kerbau berkubang bila suhu udara panas, serta ikan paus muncul ke permukaan untuk meghirup udara Mahluk hidup memiliki beberapa keistimewaan agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

  Dengan keistimewaan secara alami yang dimiliki oleh masing-masing mahluk hidup menyebabkan mereka dapat bertahan hidup

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN RETENSI BELAJAR MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP MELALUI PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG

2 28 28

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 12 68

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN DRIBLE DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 30 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMULYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 67

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI 05 KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI HUBUNGAN ANTARA GAYA, GERAK DAN ENERGI SERTA FUNGSINYA DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 20172018 SDN KEDONDONG 01 01 MADIUN

0 0 10

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CARA MANUSIA DALAM MEMELIHARA DAN MELESTARIKAN ALAM MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS III MI SALAFIYAH KENDAL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gela

0 1 144