PENGARUH KESADARAN ORANG TUA DALAM MENYELEKSI SIARAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ATFAL KENTENG TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 20052006

PENGARUH KESADARAN ORANG TUA DALAM MENYELEKSI

  

SIARAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA

KELAS IV MI TARBIYATUL ATFAL KENTENG TOROH

GROBOGAN TAHUN AJARAN 2005/2006

  

SKRIPSI

  Oleh:

  

MAHMUDI

NIM: 11404039

SEKOLAH TINGGIAGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  2006

  

PENGARUH KESADARAN ORANG TUA DALAM MENYELEKSI

SIARAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA

KELAS IV MI TARBIYATUL ATFAL KENTENG TOROH

GROBOGAN TAHUN AJARAN 2005/2006

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah

  Oleh:

  

MAHMUDI

NIM: 11404039

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  2006

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAN NEGEM (STAIN) SALATIGA

  Jl. Stadion 03 Telp.323433, 323706 Kode Pos 50721 Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp. : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Sripsi

  Salatiga, 20 Agustus 2006 Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga

  Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama : Mahmudi NIM :11404039 Program studi: Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : PENGARUH KESADARAN ORANG TUA DALAM

  MENYELEKSI SIARAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ATFAL KENTENG TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2005/2006 antuk diujikan dalam Sidang Munaqosah Skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa.

  Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing,

  NIP. 150 213 366

  li

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAN NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JL Stadion 03 Telp.323433, 323706 Kode Pos 50721 Salatiga

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : MAHMUDI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11404039 yang beijudul : “PENGARUH KESADARAN ORANG TUA

  

DALAM MENYELEKSI SIARAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU

KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ATFAL

KENTENG TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2005/2006” Telah

  dimunaqosahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Minggu, 27 Agustus 2006 M yang bertepatan dengan tanggal : 2 Syaban 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiya

  27 Agustus 2006 M Salatiga,

  2 Syaban 1427 H Panitia Ujian

  

in

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAN NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JL Stadion 03 Telp.323433, 323706 Kode Pos 50721 Salatiga

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dean tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain / pemah diterbitkan / demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan.

  Apabila dikemudian hari temyata materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggnngjawabkan kembali keaslian sripsi ini dihadapan sidang mimaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 20 Agustus 2006 Peneliti

  M A H M U D I NIM.11404039

  

IV

  

MOTTO

Lihatlah diri kamu sendiri sebelum kamu melihat diri

orang lain

  

PERSEMBAHAN

S r i p s i i n i p e n u l i s p e r s e m b a h k a n k e p a d a : 1 . B a p a k d a n i b u y a n g s e l a l u m e m b e r i s e m a n g a t a g a r m e n j a d i o r a n g y a n g b e r g u n a . 2 . I s t r i k u t e r c i n t a y a n g s e l a l u m e n e m a n i d a l a m s u k a m a u p u n d u k a . 3 . P u t r i k u t e r c i n t a y a n g m e m b e r i k a n s e m a n g a t d a l a m b e l a j a r . 4 . S a h a b a t k u s e m u a y a n g m e n j a d i t e m a n d a l a m b e l a j a r . 5 . S e m u a p i h a k y a n g t e l a h m e m b a n t u d a l a m p e n u l i s a n i n i d i m a n a p u n b e r a d a . 6 . P e m b a c a y a n g b u d i m a n

vi

  

K A T A P E N G A N T A R

  Syukur Alhamdulillahirabbil ’alamiin terucap setiap saat atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT yang tidak terkira nilainya.

  Sholawat dan salam senantiasa kita sanjungkan kepada penunjuk jalan, dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang dengan A1 qur’an yang agung, yaitu nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kita termasuk golongannya.

  Sebagai manusia yang serba kekurangan, penulis sadar bahwa skripsi ini merupakan tugas yang tidak mudah, dan tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Drs. Djoko Sutopo selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini.

  3. Bapak dan Ibuku tercinta.

  4. Istri dan Putriku tersayang yang selalu memberikan sengat dan motivasi dalam belajar.

  5. sahabat-sahabatku yang telah membantu memotivasi.

  6. Teman-teman angkatan 2004.

  Vll Akhimya penulis hanya berdo’a semogga amal dan kebajikan semua pihak dapat diterima di sisi Allah sebagai amal sholeh dan mendapatkan balasan sebaik-baiknya. Dan penulis tidak lupoa berdo’a semoga skripsi inibermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

  Terakhir kalinya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempumaan skripsi ini.

  Salatiga, 20 Agustus 2006 Penulis

  DAFTARISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

   BAB II LANDASAN TEORI

  A. Maslah Kesadaran Orang Tua dalam Menyeleksi Siaran

  

  ix

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  x

  DAFTAR TABEL

  Tabel I Keadaan Guru dan Karyawan MI Tarbiyatul Atfal Kenteng .... 44 Tabel V Daftar Hasil Angket Kesadaran Orang Tua dalam Menyeleksi

  

  

  

  

  

  

  

  

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Suatu kenyataan bahwa hampir setiap keluarga memeliki pesawat televisi. Berawal dari itu apakah orang tua sudah jauh-jauh memikirkan dampak positif atau yang negatif terhadap pembentukan tingkah laku pada anak. Orang tua sebagai pembentuk pertama dan utama dalam menentukan kepribadian anak, mempunyai peranan penting. Status orang tua sebagai pendidik merupakan kewajiban atas hubungan darah dan amanah dari Tuhan.

  Seperti diketahui bahwa pembinaan agama tidak dimulai dari sekolah, akan tetapi dari rumah tangga. Sejak anak dilahirkan di dunia, mulailah anak menerima didikan-didikan dan perlakuan yang mula- mula dari ibu bapaknya kemudian dari anggota keluarga yang lain.

  Pembinaan dan pertumbuhan kepribadian itu telah dengan tegas ditunjukkan oleh Allah agar orang tua mendidik anak-anaknya. Firman Allah dalam surat At-Tahrim ayat 6 :

  ' j J l - 0 I ls

SL J

f e j J i

  I C£>1

  Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri dan keluargamu dari siksaanneraka . . . . 1

  

1 Bahtiar Surin, Terjemah & TafsirAl Qur’an 30 Juz huruf arab dan latin, Fa. Sumatra,

Bandung, him. 1312

  2 Dari ayat tersebut di atas mengisyaratkan bahwa orang tua

  mempunyai kewajiban untuk mendidik anaknya agar kelak menjadi manusia yang berkepribadian baik dan berakhlak mulia.

  Sedangkan menurut Drs. Ahmadi dalam bukunya yang beijudul islam sebagai paradigma ilmu pendidikan mengatakan bahwa pendidikan adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah secara potensi insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya.

  Bertolak dari pendapat diatas, penulis tergugah untuk meneliti kasus dimsyarakat (desa) kami, yaitu mengenai siaran televisi dimana orang tua kurang memperhatikan anak dalam menonton acara yang ditayangkan televisi misalnya : menonton film, sinetron, cerdas, cermat, kuis, berita, dan lain-lain.

  Mengingat betapa pentingnya kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi yang sangat mempengarui perilaku anak, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi terhadap perilaku keagamaan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Desa Kenteng Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan Tahun ajaran 2005/2006”.

  

^Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Aditya Media, Yogyakarta, 1992,

Sihn.16.

  3 B. Rumusan Masalah.

  Berpijak dari uraian di atas, muncul beberapa permasalahan yakni:

  1. Sejauh mana kesadaran orang tua siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan Tahun ajaran 2005/2006 dalam menyeleksi siaran televisi ?

  2. Bagaimana perilaku keagamaan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Tahun ajaran 2005/2006 ?

  3. Adakah pengaruh kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi terhadap perilaku keagamaan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Tahun ajaran 2005/2006 ? C. Tujuan Penelitian.

  Melihat pada permasalahan sebagaimana diuraikan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui sejauh mana kesadaran orang tua siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Tahun ajaran 2005/2006 dalam menyeleksi siaran televisi.

  4

  2. Untuk mengetahui perilaku keagamaan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Tahun ajaran 2005/2006.

  3. Untuk mengetahui pengaruh kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi terhadap perilaku keagamaan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Tahun ajaran 2005/2006.

D. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesimpang siuran atau salah penafsiran dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan istilah yang dipergunakan dalam judul di atas.

  1. Kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi adalah suatu perbuatan atau tindakan orang tua untuk mengarahkan atau memilihkan tayangan televisi yang sesuai dengan pemikiran, perkembangan dan kemampuan anak.

  2. Perilaku keagamaan adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh agama, dalam hal ini agama islam.

  5 E. Hipotesis.

  Hipotesis penelitian adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui

  • •3 data yang terkumpul.

  Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah sebagai berikut: Ada hubungan antara kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi terhadap perilaku keagamaan. Dengan kata lain semakin sadar orang tua dalam menyeleksi siaran televisi maka semakin baik perilaku keagamaan siswa.

F. Manfaat Penelitian.

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya hubungan antara kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi terhadap perilaku keagamaan siswa. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretik maupun secara praktik, yaitu :

  Secara teoretik, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan islam yang diperoleh dari penelitian lapangan.

  Secara praktis, apabila temyata ada hubungan, hal ini berarti bagi orang tua pada khususnya dapat memperoleh pemahaman tentang 3

  3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1996, him. 67 arti pentingnya kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi terhadap perilaku keagamaan siswa. Sehingga dari pemahaman tersebut orang tua dapat senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak dalam menonton televisi.

G. Metode Penelitian.

  1. Populasi Penelitian.

  Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus/

  Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Tahun Ajaran 2005/2006 yang jumlahnya 22.

  2. Sampel Penelitian Sebagai individu yang diselidiki itu disebut sampel,4

  5 Jika kita hanya menyelidiki satu kelas dari suatu jenis sekolah, kesimpulannya tak perlu diperluas sampai kelas-kelas lain, apalagi sampai sekolah-sekolah lain.6

  4 Ibid, him. 115

  

5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, YPFP Universitag Gajah Mada, Yogyakarta, 1981,

him. 70

  6 Ibid, him.720

  Di dalam penelitian ini penulis mengambil sampel seluruh siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Kenteng yang jumlahnya 22, karena subyeknya kurang dari 100.

  Penulis mengambil sampel kelas IV dikarenakan kelas empat dianggap sudah bisa diajak berkomunikasi dengan baik mengenai permasalahan yang diteliti.

  3. Variabel Penelitian

  a. Variabel pengaruh Sebagai variabel pengaruh, dalam penelitian ini adalah kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi dengan indikator antara lain: 1) Berusaha mengatur waktu dengan disiplin.

  2) Membiasakan memberikan contoh-contoh untuk melihat siaran televisi yang berguna, misalnya kuliah subuh, berita, olah raga. 3) Membiasakan memberi bimbingan terhadap acara televisi yang ditonton anak.

  4) Membiasakan mengikuti siaran pendidikan untuk menambah ilmu pengetahuan di luar sekolah 5) Membiasakan memilihkan tayangan televisi yang sesuai 7 dengan umur anak.

  Sedangkan kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi dapat dibagi menjadi 3 kategori: 1) Kategori tinggi

  Dalam kategori ini orang tua sangat selektif mengenai acara-acara yang ditayangkan televisi, menemani putra-putrinya ketika menonton televisi dan menjelaskan sesuatu yang ada di dalam televisi, tentang perilaku baik dan perilaku tidak baik, yang perlu ditiru dan tidak perlu ditiru.

  2) Kategori sedang Indikatomya antara lain:

  a) Orang tua mematikan televisi ketika ada panggilan untuk mengeijakan ibadah.

  b) Seorang anak diperbolehkan menonton televisi setelah mengeijakan tugas, seperti belajar dan lain-lain.

  c) Memilihkan acara-acara televisi yang boleh ditonton oleh anak.

  d) Kadang-kadang mejelaskan kepada anak sesuatu yang agak sulit diterima oleh anak.

  3) Kategori rendah Yang termasuk kategori rendah adalah anak dibiarkan begitu saja oleh orang tuanya menyaksikan acara televisi, anak bebas memilih acara yang ia inginkan.

  9

  b. Variabel terpengaruh Yang menjadi variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah perilaku keagamaan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal

  Kenteng Toroh Grobogan. Indikator perilaku keagamaan siswa antara lain:

  1) Hubungan anak dengan tuhan, meliputi; adanya perasaan damai, tentram, puas ketika beribadah, adanya keyakinan do’anya didengar oleh Allah. 2) Hubungan anak dengan orang tua, meliputi; sopan santun terhadap orang tua, taat dan patuh terhadap orang tua, membantu orang tua. 3) Hubungan anak dengan diri sendiri, meliputi; bersifat jujur dimana saja, kapan saja, berani mengatakan yang benar/haq, disiplin untuk menyelesaikan tugas. 4) Hubungan anak dengan masyarakat atau orang lain, meliputi; kasih sayang dengan orang lain, menghormati orang lain, tolong menolong dengan orang lain.

  3. Tehnik Pengumpulan Data.

  Untuk mengumpulkan data baik kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi maupun perilaku keagamaan siswa, maka digunakan tehnik angket pengamatan atau observasi, dan dokumentasi.

  10 a. Angket.

  Tehnik angket sering disebut dengan interview tak langsung. Karena tidak mengharuskan peneliti berhadapan langsung dengan responden. Tehnik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data mengenai kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi dan perilaku keagamaan siswa. Dengan responden siswa kelas IV MI Tarbiyatul Atfal Kenteng Toroh Grobogan.

  b. Observasi.

  Adalah tehnik pengumpulan data dimana penyelidik menggunakan pengamatan secara langsung terhadap gejala- gejala subyek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenamya maupun dilakukan di dalam situasi yang khusus diadakan.7

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang situasi umum MI Tarbiyatul Atfal Kenteng, Toroh, Grobogan.

  c. Dokumentasi.

  Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda dan sebagainya.8

  7 Winamo Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metodologi Tehnik, Tarsito, Bandung, 1994, him. 162.

  8 Suharsimi Arikunta, Op. Cit., him. 234.

  11 Metode ini digunakan untuk mencari data guru

  karyawan, data siswa dan sarana sekolah MI Tarbiyatul Atfal Kenteng, Toroh, Grobogan.

  4. Tehnik Analisis Data.

  Setelah data terkumpul, maka untuk mengetahui validitas dan signifikansi, kemudian data-data itu dianalisis melalui beberapa tahap.

  a. Analisi pendahuluan Yaitu pengelompokan data yang akan dimasukkan ke distribusi frekuensi dan diadakan pengolahan seperlunya, atau tahap pemberian nilai hasil angket dengan memberi bobot nilai sebagai berikut: 1) Altematif j awaban a diberi skor 3

  2) Altematif j awaban b diberi skor 2 3) Altematif j awaban c diberi skor 1

  b. Analisis uji hipotesis Analisis ini merupakan langkah kedua setelah data terkumpul dengan cara mengadakan perhitungan terhadap data yang ada, kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam rumus prosentase (dalam hal ini dipergunakan untuk mengetahui frekuensi kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi dan untuk mengetahui frekuensi perilaku keagamaan siswa).

  12 F P = ---- x 100% N

  Keterangan: P : Proporsi individu dalam golongan.

  F : Frekuensi N : Jumlah populasi

  Kemudian untuk mengetahui hubungan antara variabel pengaruh dan terpengaruh digunakan rumus korelasi product moment:

  Q > )(Iy )

  S x y - ---------------- N

  Keterangan:9

  rxy : Koefisien korelasi antara x dan y

  x : Variabel pengaruh y : Variabel terpengaruh x2 : Produk dari x y2 : Produk dari y N : Jumlah responden

  

9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II, YPFP Universitag Gajah Mada, Yogyakarta,

1981, him. 239

  13 H. Sistematika Penulisan Skripsi.

  Agar skripsi ini mudah dipahami maka perlu ada sistematika penulisan skripsi, adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, Rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan atau manfaat penelitian, hipotesis, dan sistematika penulisan.

  BAB II : Landasan teori. Pada bab landasan teori ini, diuraikan pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya berkaitan dengan variabel penelitian. Yaitu teori-teori mengenai pengaruh televisi, peran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi. Disamping itu juga membahas mengenai teori yang menjelaskan tentang perilaku atau akhlak anak.

  BAB III : Laporan Hasil Penelitian Pada bab ini akan di laporkan mengenai eksistensi MI Tarbiyatul Atfal Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Tahun Ajaran 2005/2006 yang memuat tinjauan historis, tinjauan geografis, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana, kegiatan intra dan eksta kurikuler, administrasi sekolah.

  14 Disamping itu memuat data tentang kesadaran orang tua

  dalam menyeleksi siaran televisi dan data tentang perilaku keagamaan siswa.

  BAB IV : Analisis Data Dalam bab ini, akan dilakukan analisis data yang terkumpul dengan pentahapan: klasifikasi data, tabulasi data, perhitungan frekuensi dan prosentase, untuk menjawab pokok masalah pertama dan kedua. Sementara untuk menjawab pokok masalah ketiga, yaitu ada tidaknya pengaruh kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi terhadap perilaku keagamaan siswa, digunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus korelasi product moment.

  BAB V : Penutup Mengakhiri penulisan skripsi pada bab kelima akan diuraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subyek penelitian.

  

B A B II

LANDASAN TEORI

A. Masalah Kesadaran Orang Tua Dalam Menyeleksi Siaran Televisi.

  1. Pengertian Siaran Televisi.

  Sebelum membicarakan masalah kesadaran orang tua dalam menyeleksi siaran televisi, terlebih dahulu akan diuraikan tentang siaran televisi. Kata televisi berasal dari kata tele yang berarti “jarak” dalam bahasa yunani dan kata visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa latin. Jadi, kata televisi berarti suatu system penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat beijarak jauh.1

  Televisi adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.2 Media televisi merupakan alat yang dapat mengeluarkan suara dan gambar sekaligus, yakni dapat didengar dan dilihat, sehingga mampu mempengaruhi penonton dengan sempuma. Dalam hal ini televisi sebagai perangsang bagi pemirsanya sehingga mereka meniru apa yang ditayangkan oleh televisi tersebut, karena tingkah laku manusia bersumber dari rangsangan yang masuk pada dirinya tidak terkecuali dari media televisi yang menontonkan berbagai tingkah laku dalam hidup. Ditegaskan oleh pendapat Ngalim Purwanto yang menjelaskan bahwa sikap adalah suatu

1 P.C.S. Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video, Grasindo, Jakarta, 1993, him. 1.

  | 2 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, PT Raja Grafindo persada, Jakarta, 2000, him 50.

  16

  perbuatan/tingkah laku sebagai reaksi/respons terhadap sesuatu rangsangan/stimulus, yang disertai dengan pendirian dan atau perasaan orang itu.3

  Media televisi sebenamya banyak menghabiskan waktu pemirsa, karena memaksa duduk berjam-jam lamanya mengikuti acara yang di tayangkan, sementara dalam pikiran pemirsa ada khayalan untuk menerima dan berfikir tentang apa yang disuguhkan tanpa bisa menentang karena informasi yang disuguhkan bersifat satu arah.

  2. Fungsi Televisi Media televisi menyandang tiga fungsi yang batas-batasnya tidak dapat dijelaskan secara tajam, yaitu sebagai wahana hiburan, menyebarkan informasi/penerangan, dan pendidikan. Ketiga hal tersebut saling berlapis satu dengan yang lainnya.4 Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan berikut ini:

  a. Televisi sebagai media hiburan Televisi sebagai media hiburan maksudnya televisi menghibur pemirsanya melalui acara-acara yang disuguhkan.

  Dengan acara-acara tersebut menyebabkan penonton tertarik untuk menyaksikan acara yang disuguhkan oleh televisi tersebut.

  3 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Remadja Karya, Bandung, 1988, him. 141

  4 P. C. S. Sutisno, Op. C it, hlm.4

  17 Dengan menonton televisi penonton bisa bersantai,

  memperoleh kenikmatan jiwa, melepaskan diri dari kepenatan selama bekeija, menyalurkan emosi, dan mengisi waktu luang.

  b. Televisi sebagai media informasi/penerangan Televisi sebagai media informasi/penerangan artinya televisi dapat menyajikan informasi tentang suatu kejadian yang teijadi disuatu tempat secara cepat, bahkan ketika suatu kejadian sedang berlangsung informasi itu dapat disuguhkan waktu itu juga. Kecepatan yang dimiliki televisi dalam menyampaikan informasi atau berita membuat orang memilih media televisi untuk mendapatkan informasi bila dibandingkan dengan media lain.

  c. Televisi sebagai media pendidikan Televisi sebagai media pendidikan maksudnya program yang ditayangkan televisi memuat hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan maupun membantu dalam proses pendidikan. Dalam acara televisi menyajikan pengetahuan tentang berbagai hal diantaranya mengenai alam, lingkungan, dan lain sebagainya.

  Selain fungsi-fungsi yang telah diuraikan di atas ada fimgsi yang lain yang dimiliki oleh media televisi yaitu televisi sebagai alat.

  Televisi sebagai suatu alat yang merupakan bagian dari suatu system yang besar, sehingga meskipun televisi merupakan

  18

  kotak hitam yang ajaib, tetapi apabila gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar televisi, berhubungan langsung dengan televisi tadi yang telah ditekan tombolnya, maka dengan serta merta maka akan berubah kearah firngsi sebenamya,5

  Dan akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan kebutuhan manusia.

  3. Pengaruh Televisi.

  Televisi adalah media yang sangat disukai oleh anak-anak, remaja, bahkan sampai pada orang tua. Ia datang saat orang membutuhkan teman berbagi, menghabiskan waktu senggangnya, mencari informasi dan hiburan. Dengan hal itu televisi sebagai teman yang setia dapat mempengaruhi bagi pemirsanya, baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh yang ditimbulkan dari acara televisi dapat dibedakan dalam beberapa bidang, antara lain: a. Pengaruh dalam bidang ekonomi

  Pengaruh dalam bidang ekonomi maksudnya ketika orang menyaksikan acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi, penonton akan memperoleh pengetahuan mengenai perekonomian, baik itu perekonomian indurtri kecil, menengah dan industri berskala besar. Yang meliputi ekonomi lokal, nasional, regional maupun intemasional. Baik itu melalui acara berita, dialog maupun acara yang lain.

  

5 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Jakarta,

1994, him. 1,2

  19 Dari pengetahuan yang diperoleh dari tayangan televisi

  bisa digunakan untuk pertimbangan dalam mengambil keputusan sebuah perusahaan atau industri yang dikelolanya, karena melalui televisi seseorang akan memperoleh informasi mengenai kondisi pasar yang teijadi sekarang.

  Seorang anak juga bisa belajar tentang perekonomian yang berasal dari acara televisi, misalnya dalam mengelola koperasi, mengelola uang saku mereka sehari-hari dan lain sebagainya.

  b. Pengaruh dalam bidang politik Televisi akan mempengaruhi pemirsanya dalam bidang politik. Dengan menyaksikan televisi seseorang akan mengetahui perkembangan politik yang ada di pusat pemerintahan dan daerah, bahkan pemerintahan yang ada di negara lain. Baik cara memperoleh kekuasaan, cara berkampanye, dan lain sebagainya.

  Televisi juga dapat digunakan sebagai alat untuk kampanye guna memperoleh simpati dari masyarakat, menyampaikan program keija partai atau pasangan calon, dan menyampaikan janji-janji apabila seseorang mencapai tujuan tertentu. Ini teijadi karena kemampuan yang dimiliki dan jangkauan televisi menyebabkan orang memilih media ini untuk mencari ketenaran atau kekuasaan.

  20 Dari situ anak bisa meniru bagaimana menyampaikan

  pendapat di forum resmi dan bisa mereka gunakan ketika memilih ketua kelas atau pengurus osis dan lain sebagainya.

  c. Pengaruh dalam bidang sosial Dalam batas-batas tertentu, media massa, khususnya televisi mempunyai pengaruh terhadap proses perkembangan sosial anak. Di bawah ini kita dan membahas beberapa pengaruh televisi.6

  Pertama, siaran televisi bisa menumbuhkan keinginan

  untuk memperoleh pengetahuan. Dengan menonton televisi seorang anak akan mendapatkan pengetahuan dan informasi baru yang sebelumnya belum ia dapatkan, baik itu berhubungan dengan pelajaran maupun pengetahuan umum. Semuanya itu akan berguna bagi anak baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal itu akan menumbuhkan semangat pada diri anak untuk mencari data dan informasi yang lebih dari media lain untuk melengkapi pengetahuan yang ia dapatkan dari televisi tersebut.

  Namun seorang anak mau atau tidak mencari data tambahan dari media lain tentunya ada pendorong dari dalam diri anak itu sendiri maupun dari luar, diantaranya: kecerdasan; anak yang pandai akan cenderung mencari data tambahan

6 Arini Hidayati Televisi dan Perkembangan Sosial Anak, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, him. 82.

  21

  dibandingkan anak yang berkemampuan kurang, kepedulian orang tua; orang tua yang peduli pada pendidikan dan tingkah laku anak tentunya akan mengarahkan anak dan menyuruhnya untuk mencari data tambahan dari media lain diantaranya: buku, majalah, mengajak ke perpustakaan dan lain-lain.

  Kedua,

  pengaruh pada cara berbicara. Dalam televisi anak dapat melihat apa yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi, baik berupa cara berpakaian, bertindak-tanduk, dan cara berbicara.

  Dari percakapan yang teijadi antar tokoh dan cara mengucapkan percakapan tersebut penonton akan mendapatkan pengetahuan yang barn mengenai cara berbicara, baik dengan lemah lembut, nada membentak atau kasar dan lain-lain sesuai dengan karakter yang dimainkannya. Dari situ anak sebagai individu yang masih polos akan mudah dipengaruhi dan mudah meniru apa yang dilihatnya.

  Ketiga, pengaruh pada penambahan kosakata. Dengan

  menonton televisi anak dapat menemukan kosakata baru dari apa yang di dengarkannya dari tabung bergambar dan bersuara tersebut. Seorang anak tentunya membutuhkan pendamping untuk menjelaskan kosakata baru yang ia dengarkan, memilihkan perkataan yang perlu ditiru dan yang tidak perlu ditiru, membedakan perkataan yang baik dan buruk, sehimgga

  22

  setelah anak menonton televisi mendapatkan kosakata yang baik dan berbicara baik pula.

  Keempat, bahwa televisi berpengaruh pada bentuk

  permainan. Selain menyuguhkan berita dan hiburan, televisi juga menyajikan kuis atau pemainan. Berawal dari situ anak yang kecil yang masih suka meniru apa yang ia temukan pastinya ingin mencoba permainan yang ia dapat, dari permainan yang ada di televisi ada tayangan permainan bukan kuis yang tidak boleh ditiru karena sangat berbahaya, bermain tembak-tembakan, atau permainan yang lain. Anak kecil yang masih belum mengerti tentang sesuatu yang ia lihat tentunya anak tidak akan tahu permainan yang membahayakan bagi dirinya maupun orang lain apabila tidak diberi pengertian atau tidak dibimbing oleh orang dewasa.

  Kelima,

  televisi memberikan berbagai pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang lain, seperti pengetahuan tentang kehidupan yang luas, keindahan alam, perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dan lain sebagainya.

  d. Pengaruh dalam bidang kebudayaan Melalui televisi seseorang akan lebih mengenal kebudayaan yang dimiliki oleh suatu daerah, baik itu daerahnya sendiri maupun dari daerah lain, kebudayaan yang datang dari

  23

  negara-negara lain yang ada di dunia. Mulai dari kebudayaan masa lalu sampai dengan kebudayaan modem atau yang baru saja muncul.

  Lebih dari itu setelah seseorang melihat beberapa kebudayaan baru yang sebelumnya ia tidak ketehui, bisa menjadi inspirasi untuk menelorkan budaya baru, baik itu budaya yang memang baru atau budaya gabungan dari beberapa budaya.

  Namun demikian seseorang hams lebih dahulu berfikir apabila ingin mengadopsi kebudayaan, karena tidak semua kebudayaan dapat diambil dengan begitu saja. Ketika seseorang mengambil sebuah kebudayaan hams mempertimbangkan kebudayaan tersebut dengan kebudayaan yang sudah ada dilingkungan tersebut agar tidak ada permasalahan dikemudian hari. Contohnya kebiasaan orang hidup satu rumah tanpa ikatan pemikahan yang ada di negara barat tentunya tidak bisa dilakukan di negara daerah timur, karena bertentangan dengan aturan yang telah ada ditempat itu.

  Dari acara yang ditayangkan oleh televisi seorang dapat belajar tentang kebudayaan. Contohnya dari televisi orang melihat tari gamyong, maka ia bisa belajar tari tersebut yang terinspirasi dari acara televisi, atau bisa belajar kebudayaan yang lainnya.

  24

  e. Pengaruh televisi menurut pandangan islam Televisi merupakan media yang ampuh dalam mempengaruhi penggemamya, tidak terkecuali dalam kehidupan keagamaan seseorang. Ini teijadi karena kehidupan manusia dalam segala hal telah diatur oleh agama.

  Ketidaksesuaian yang dilakukan oleh manusia yang berlawanan dengan agama akan menjadi permasalahan.

  Pengaruh yang ditimbulkan televisi menurut pandangan islam akan berpengaruh dalam beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:

  1) Pengaruh dalam bidang aqidah Televisi melalui acara yang disuguhkan dapat mendangkalkan aqidah seseorang, bahkan bisa membalikkan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang. Ini bisa teijadi akibat acara yang disuguhkan televisi bertentangan dengan aqidah yang dipercayai penonton tersebut.

  Hal itu teijadi akibat dari budaya meniru atau mencontoh, mengidolakan artis yang seharusnya tidak pantas diidolakan. Padahal Allah SWT telah mengutus seseorang yang pantas untuk diidolakan yaitu Nabi Muhammad SAW yang baik dalam berbagai sendi kehidupannya, baik itu aqidahnya, ucapan dan

  25

  perbuatannya. Dijelaskan dalam A1 Qur’an Surat A1 Ahzab ay at 21 yang berbunyi:

  j s j « ii iiii |»s-i j i i eft

  Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada terdapat suri teladan yang baik untuk kamu, bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan hari kemudian, dan yang banyak memuja Allah.7 Dan dijelaskan juga dalam Hadits yang berbunyi: " V , . / J ,

  • -> 2 J ' '•* f ^ ^ l L u j u Ltjj.

  Aku (Muhammad) hanya diutus untuk menyempumakan akhlak.8 2) Pengaruh dalam bidang pemikiran

  Pengaruh televisi dalam pola pemikiran sangat besar, misalnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapi, orang akan cenderung untuk mendewa-dewakan kemampuan pikiran yang dimiliki oleh seseorang tanpa sadar ia melupakan yang lebih maha dari semuanya itu, sehingga ia bisa melupakan Allah SWT dan kekuasaan yang Ia miliki dalam kehidupan di dunia ini.

  Sesungguhnya dunia ini hanyalah tempat untuk bersendau

  

7 Bahtiar Surin, Terjemah & TafsirAl Qur’an 30 Juz huruf arab dan latin, Fa. Sumatra,

Bandung, him. 929

  

8 A. Zainudin dan Muhammad Jamhari, Al-islam 2 Muamalah dan Akhlaq, Pustaka Setia,

Bandung, 1999, him. 76

  26

  gurau. Firman Allah SWT dalam Surat Muhammad ayat 36 yang berbunyi: .... j f i j

  h a n y a la h

  Adapun kehidupan dunia ini, permainan dan senda gurau belaka.9 3) Pengaruh edalam bidang tingkah laku (akhlak)

  Pengaruh yang ditimbulkan televisi antara lain perilaku kekerasan yang terjadi di masyarakat. Ini teijadi akibat dari tayangan televisi yang menayangkan adegan kriminal, pergaulan bebas, penggunakan obat-obatan terlarang dan sikotropika dan lain sebagainya yang menimbulkan pengaruh pada penurunan etika yang dimiliki anak sekarang, bahkan menganggap kolot tingkah laku orang jaman dahulu yang berperilaku santun.

  Televisi dapat mempengaruhi tingkah laku manusia lebih baik bila dibandingkan dengan radio atau media cetak lainnya. Dengan hal itu hendaknya orang tua harus waspada dengan media yang satu ini. Dengan acara yang menarik yang disuguhkan oleh stasiun televisi, akan memikat anak-anak untuk menghabiskan waktunya di depan televisi. Dengan hal itu akan sangat berpengaruh pada perilaku anak. Maka hendaklah para orang tua ketika anak dalam menonton televisi selalu didampingi agar apa

9 Bahtiar Surin, Op. C it him. 1167

  27

  yang dilihat oleh anak dapat kita ketahui dan di arahkan mana yang boleh di tiru dan mana yang tidak boleh ditiru oleh anak.

  Acara yang disuguhkan oleh televisi akan membuat penonton terharu sehingga mereka seolah-olah hanyut dalam keterlibatan kisah atau peristiwa disuguhkan televisi. Yang jadi permasalahan sekarang adalah peniruan yang negatif, namun pada kenyataannya tidak selalu menimbulkan peniruan yang negatif karena tidak jarang juga yang positif. Yang haras dilakukan menggalakkan peniruan yang positif dengan cara memberi contoh kepada orang lain menira pengarah positif dari acara yang ditayangkan oleh televisi

  Dari penurunan etika tersebut mengakibatkan seseorang perilakunya tidak dianggap tidak sopan karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di tempat tersebut. Hal ini teijadi akibat peniruan dari acara televisi.

  Hal ini ditegaskan oleh Abdullah Nashih Ulwan yang menjelaskan bahwa: Dengan ditemukannya sarana-sarana informasi dan komunikasi modem seperti: Radio, TV, tape recorder, bioskop dan peralatan yang merapakan hasil kemajuan otak manusia pada jaman sekarang ini bahkan merapakan produksi kultur materialisme yang besar di abad ke-20 ini, semuanya adalah segala yang mempunyai dua ujung tajam, dapat dipergunakan imtuk kebaikan,

  28

  mengokohkan aqidah islam, memperkuat akhlak yang mulia, mcngcm bangkan generasi sekarang dengan kejayaan dan sejarahnya. Maka tidak ada yang menyangkal bahwa penggunaan seperti itu diperbolehkan, mendengar dan memeliharanya dan penyimpangan generasi muslim ke jalan yang bukan jalan islam, maka ini tidak diragukan lagi bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir hukum penggunaannya adalah haram termasuk mendengarkannya dan melihatnya.10

  Dari kemampuan televisi dalam mempengaruhi pemirsanya ia memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan namun juga memiliki keterbatasan atau kekurangan. Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain:11 a. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenamya.

  b. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.

  c. Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.

  d. Dapat mempertunj ukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.

  e. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.

  f. Menarik minat anak.

  g. Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam

  incervice training. Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah.

  10 Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam Jilid II, As-syifa’, Bandung, 1988, him. 330

  29 Dari kelebihan televisi tersebut orang tua, guru, orang

  dewasa lainnya hendaknya harus pandai-pandai mempergunagan media televisi ini untuk membentuk perilaku dan kepribadian anak agar sesuai dengan aturan agama, budaya, dan aturan negara.

  Banyak sekali keuntungan televisi dalam upaya membantu

  12

  pendidikan anak. Selain itu televisi juga memiliki keterbatasan antara lain : a. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.

  b. Televisi pada saat disiarkan akan bejalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.

  c. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.

  d. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.

  e. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.

  Dari uraian kekurangan atau keterbatasan televisi di atas, orang harus dapat mengurangi keterbatasan yang dimiliki televisi.

12 Azhar Arsyad, Op. C it him. 52.

  30 3. Perlunya Seleksi Orang Tua Terhadap Siaran Televisi.

  Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa pengaruh dari acara televisi cukup besar, dari acara yang disuguhkan oleh stasiun televisi mulai dari pengaruh yang positif hingga pengaruh yang negatif. akan tetapi orang biasanya akan lebih mudah meniru sesuatu yang buruk daripada meniru sesuatu yang baik, terlebih masih anak-anak.

  Orang tua hendaknya mengarahkan putra putrinya untuk menonton acara yang baik dan bermanfaat baginya. Selain itu ketika anak menyaksikan acara yang sedang berlangsung orang tua menjelaskan seperlunya kepada anak mengenai apa yang ia saksikan dalam televisi tersebut. Atau mungkin setelah acara selesai orang tua baru menjelasklan tentang acara yang barn saja ia saksikan. Sebab apabila tidak didampingi anak sewaktu-waktu dapat mengalihkan acara yang lain yang disenanginya, walaupun apa yang disaksikan belum tentu bermanfaat bagi mereka, karena orang tua merupakan individu yang pertama kali membentuk karakteristik yang dimiliki anak. Anak yang masih kecil pada dasamya masih putih dan bersih dan orang tua lah yang akan mewamai anak menjadi merah, kuning, maupun hijau. Rasulullah

  SAW bersabda: u i a j j

  AJL L I f l t j j i i j l i j j i j l j * ma

  ({I ftljj)

  31 S etiap anak dilahirkan atas fitrahnya, maka orang tuanya yang menjadikan dirinya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (H.R.

  Muslim).13 Seringnya anak menghabiskan waktunya di depan televisi yang seharusnya dipergunakan untuk belajar ilmu agama, belajar ilmu umum, mengeijakan sholat, membaca, bersosialisasi dan bermain dengan teman-teman sebayanya.

Dokumen yang terkait

STUDI KORELASI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI BIOLOGI KELAS IIA2 SMA KEMALA BHAYANGKARI PORONG - SIDOARJO TAHUN AJARAN 1994/1995

0 2 14

PERAN ORANG TUA DALAM PEMILIHAN ACARA TELEVISI UNTUK PEMBENTUKAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK KELAS IV SD NEGERI LUMPANGKUWIK 1 KABUPATEN NGANJUK

0 14 26

ENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA SUBTEMA PEKERJAAN ORANG TUAKU DI SD NEGERI SUKOWONO 01 TAHUN AJARAN 2014/2015

0 4 18

PENGARUH ORIENTASI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN AJARAN 2011/2012

1 11 137

ANALISIS PENGARUH GAYA BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA SE KECAMATAN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 20152016 DENGAN MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABE

2 25 238

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU DISIPLIN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD TERPADU CERIA

0 0 14

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK DENGAN PERILAKU IHSAN PADA SISWA KELAS IV MI DAKUL MUBTADIIN PUTAT PURWODADI GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 75

HUBUNGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DENGAN SIKAP HORMAT SISWA KEPADA GURU SISWA KELAS VI MI KENTENGSARI KEDUNGJATI GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20052006

2 7 91

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA SISWA SMP NEGERI 02 KANGKUNG KENDAL TAHUN 20052006 SKRIPSI

0 4 91