Pengkajian Erosi Tanah Dalam Hubungannya dengan Perkembangan dan Ketersedian Hara Ultisols Akibat Perubahan Penggunaan Lahan (Studi Kasus HTI) di Jambi - Repository Unja

I
I

/i.

,e
;

LAPORAN PENELITIAN

GKAJIAN EROSI TANAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
:PERKEMBANGAN DAN KETERSEDIAAN HARA ULTISOLS
AKIBAT PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN
( sTUDt KASUS HTt ) Dt JAMBI
F

Oleh

n

:


IT. WISKANDAR, MP

Ir. AJIDIRMAII, MP
IT. REFLIATY, MS

{

DibiayaiOleh:
Bagian Proyek Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Tahun
Anggaran 2003 Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan penelitian
Nomor :020 lP4T IDPPM / PDM / Itt I 2003
Tanggal23 Maret 2003

if

'{

{


I

FAKULTAS PERTANIAI.i'

,..

UxvenSITAS JAMBI

rfl

November 2003
-;

i-:

t,=

'..t-.'
l.


f,d

,,iq,

).':

.t
'ft

*,

rir

I

!

\


t.

**

"v^

HAI,AMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN I,APORAN AKHIR HASIL
PENELITIAN DOSEN MIJDA

I.

a. Judul Penelitian

:

Pengkajian

Erosi Tanah

Ketersediaan


l-Iara Ultisols

Dalam
Hubunfunnya Dengan Perkembangan dan

Akibat

Perubahan Penggunaan Lahan (Studi Kasus

b. Bidang thnu
c. Kategori Penelitian

HTI) Di Jambi
: Pertanian
: (Pengembangan

I

Ilmu


Pengetahuan dan

Teknologi)

2.

Ketua Peneliti
a. Nama I",engkap

b. Jenis Kelamin
c. Pangkat/Golongan rNIP
d. Jabatan Ftrngsional
e. Struktural

f. Fakultas/Jurusan

3.

WISKANDA& MP

: Laki-laki
: Penata TK I/III Dfi31953 430
: Lehor
: Ir.

Jumlah anggota peneliti
a. Nama anggota peneliti I

b. Narna anggota peneliti II

4. Lokasi Penelitian

:-

: Pertanian/Budidaya Pertanian

'.2 orang
: Ir. AJIDIRMAN, MP
: IT. REFLIATY, MS
Lahan HTI PT. Wira Karya Sakti


5. Jangka waktu penelitian
6. Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari depdikbud

b. Sumber lain
c. Jurnlah

: 8 bulan

Rp

5 000 000,- (Lima Juta Rupiah)

Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)

Jambi,

'.: :'


November 2003
Ketua Peneliti,

.Meplc;t3hui,
Dgkqn
\akultas Pertanian

i.i'i

(.r

,.'

.t..i2

;/-\-,
:'130 353

lr. Wiskandar. MP
t,*

NrP. 131 953 430 ,; ,^
\tp,-

-a-lu,1,^
':
"-!!tl, tx'
ga Penelitian

't
!f
t_,
'f'

k,
I

t

RINGKASAN


Erosi berhubungan erat dengan tingkat perkembangan tanah, yang
menyangkut kestabilan profil tanah. Dalam hal ini erosi berperan dalam proses
transportasi dan deposisi. Secara lateral perkembangan tanah sangat ditentukan
oleh proses fiansportasi dan deposisi ini, yaitu menyangkut tingkat perkembangan

horizon, tebal solum, tebal dan kandungan batran organi( reaksi tanah, jenis dan
tingkat perkembangan padas, dan kandungan air tanah (kelembaban relatif).

Tujuan penelitian ini adakih untuk mengetahui besarnya erosi pada hutan
alam dan hutan tanaman industri pada berbagai umur tegakan serta mengkaji
pengaruh dan hubungan erosi terhadap perkembangan tanah dan ketersediaan hara

ultisols pada berbagai unur tegakan HTI.

Penelitian dilaksanakan dengan metode survei. Kegiatannya meliputi

(l)

:

Persiapan penelitian, (2) Penelitian lapangan (segi utama), (3) fuialisis sampel

tanah di laboratorium, dan (4) Pengolahan data, interpretasi data dan penulisan

laporan hasil penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian lapangan, terlebih
dahulu dipelajari berbagai informasi mengenai lokasi penelitian dan studi petapeta (Peta status lahan, peta penggunaan tanah dan Peta Topografi). Selaqiutnya

dibuat pada rencana kerja atas dasar Peta penggunaan tanah dan Peta Topografi.

Kegiatan sigi utama adalah pengamatan keadaan umum lokasi penelitian dan
penetapan lokasi profil tanah. Sebelum penetapan profil pewakil, terlebih dahulu
lahan dibagi menjadi unit satuan latran homogen yaitu SLH hutan alam SLH hutan
tanaman industri ( FITI

I th, FIII4

HTI6 th ). Pada masing-masing satuan
acak. Atas dasarkeseragaman data st{,at,*,
;

th, dan

lahan dilakukan pemboran l0 kali secara

tanah hasil pemboran, fisiografi dan pola penggulaim tanah ditetapkan

proffl

pewakil masing-masing satuan lahan. Kedalam pengambilan contoh tanah adalatl
0-30 dan 30

-

60 cm.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya erosi yang terjadi pada hutan

alami adalah

,.b.rl,

1,61 ton/halth, sedangkan hutal tanflran industilyang

merupakan hutan produksi tebang habis mempprlilatlia4 bahwg ary$ dati
*.i
I
lr

)";

.$

i

s-

,1,

, ! ''

'i

:-

indusfri
konversi hutan alami dan penanaman kembali dengan hutan tanaman
pada
mengalami erosi yang sangat besar yaitu 195q93 tonlha/th. Besamya erosi
umur
hutan tanaman industri mengalanri perurunan seiring dengan bertambahnya
menjadi
tanarnan dari awal konversi hutan sarnpai saat panen ( tebang habis )
881,94 ton/tra/th

-

1314,04 tonihdth.

Penilainan tingkat perkembangan tanah sifat fisik dan mineralogi tanah
menunjukkan bahwa pada hutan alam lapisan 0 - 30 cm mengandung pasir 68,7

Ffil I ttt
63,3 yo dan HTI 6 ttt

o/^ danmenjadi berkurang jumlah pada HTI menurut umur tegakan' yaitu

mengandlrng pasir 54,6 o , HTI 4 tahun pasirnya
o/o. Penurunan jumlah fraksi pasir akibat proses
mengandung pasir 21,8
pembentukan tanah menghasilkan peningkatan jumlah dalam fraksi debu dan liat
menurut SLH, yaitu peningkatan dimulai dari hutan alam ke
dam

HTi 6 th . Hal yang

sama juga terjadi pada lapisan 30

IITI I th,lIfl 4 thn,

-

60 cm. Sedangkan

nisbah antara debu halus dengan liat halus berkisar antara 0,05 - 0,60' Nilai
nisbah ini menunjukkan bahwa tingkat perkembangan tanah pada SLH Hutan
alam dan SLH Hutan tanaman industritelah tahap lanjut.

Hasil penelitian menunjukkan batrwa nilai pH tanah pada masing-masing
SLH berkisw 4,28 - 5,00 kisaran nilai pH seperti ini memberi petunjuk bahwa
tetah terjadi pelapukan bahan-bahan penyusun tanah seca{a intensif, dan hasil
pelapukan berupa kation basa.sebagian tercuci dan sebagian lagi diambil oleh
(
tanaman HTL Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pH Hutan alam
( 4,28 4,73 ) pada kedalaman 0 30 on, tetapi
4,70 dengan pH hutan

ffn

)

.

-

terdapat kecendenrngan penurun pH

-

pada HTI trmur 4 tahun dai pH 4,73

menjadi 4,28. Selanjutnya dengan bertambah umu hutan

*::*t1

14,3 dan nilai Kapasitas Tukar Kation yang berkisar 9,15

- 31,63 me/100g, dapat

1.1?1,;
jugp .
kembali peningkatan nilai pH tanah dari 4,28 mbnjadi 4,67. Peristiwa ini
terjadi pada lapisan tanatr 30 - 60 cm. Nilai nisbah CN rasio yang berkisat 4,9 membenarkan bahwa tingfuat perkembangan tanah pada hutan alam dan hutan

tffff 1 th,
tanaman industri (

IIII 4 th, dan HU 6 th ) telah pgda tingkatarfltahap

lanjut. Tidak terdapat perbedaan perkembangan tanah'affalL e+.h hutan alam
| .
.l
I
'.
I

Jt

;

-

dengan tanah hutan tanaman industri,

yang berbeda

umurnya

maupuu

tanah di bawah tegakan

HTI

?

Pada selunrh SLH, baik pada hutan alam maupun pada hutan tanamao

industri harnpir keseluruhan mineral mudah lapuk telah dilapuk kalaupun ada
yang tertinggal persentasenya kecil dari 1 Zq'bahkan pada hutan alarn sudah

tidak ada lagi tersisa mineral mudah lapuk. Dominasi mineml resisten

sgbagar

akibat dari pelapukan dan transformasi terlihat dengan sangat jelas. Pada hutan

alam kandungan mineral resisten berjumlah 100 % yang terdiri dari mineral
kuarsa keruh 75 % dan kuarsa bening 25 % pada lapisan tanah 0
sementara pada lapisan 30

-

-

30 cm,

60 crn kuarsa keruhnya 80 % dan kuarsa bening 20

%. Sedangkan pada hutan tanaman industri berkisar antara 98 - I00 %o yamLg
jumlah bervariasi antar berbagai umur tegakan, dengan variasi yang mendekati
normal. Mineral fraksi berat didominasi zirkon ( 13
), dan Rutil + anatas ( 6 - 9

-

68yo), Turmalin'(7

-38%

%).

Mineral liat tanah pada masing-masing SLH, baik hutan alam maupun
hutan tanaman industri didominasi oleh mineral liat tipe 1:l yaitu kaolinit dengan

junlah berkisar dari
- verrnikulit

87

- 96 %, meskipun masih terdapat mineral liat tipe 2 : I

). Terdapat kecenderusgan telah melapuk dan berubalurya

(

mineral

kaolonit menjadi geotit pada masing- masing SLH, walaupun masih dalam jumlatr
yang sangat sedikit

( 1-

3 % ). Kalau mineral liat kaolinit telah melapuk sebagian

besar atau hampir seluruhnya menjadi oksida atau geotit , hal

ini

sebagai btrkti

bahwa tanah telah mengalami pelapukan yang sangat-sangat lanjut. Akan tetapi

(--'

karena masih terdapat jumlah kaolinit hampir 96 % berarti tingkat perkembangan
tanah berada pada tahap

lanjut.

n).

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh

ataupun

hubungan antara besarnya erosi terhadap tingkat perkembangan tanah pada
masing-masing SLH,

baik

pada hutan alam maupun pada hutan tanaman industri.

- sifat anah
tingkat perkembangan taneh. Tetapi dsi

Tetapi erosi secara tidak langsung berpengaruh besar terhadap sifat

yang menjadi dasar dalam peniliaan

secara bersama dengan tingkat perkembangan taoah tampakilya

Phrfy*l:r*

J,

li

)

I

, t ''iii'

. /t
'H!

'.,€.€i,+-:.-3-33;11'

ru

:i

$d

tg

tatra&p

ketersediaan bara didatam tanah.

dimana pada

IITI urur 4 th deugnn

b€Bg cxrori S1,94

perkembongpn tanah laqiut menrpertiht

t€

dalam tnnah, yaitu
i.q

lftlium

FT

I{al ini &pst dilihat @ Tabel 8 ,

frmgm

tm/hae deosn tindrat

hara 1mg b€Gsifat

uotil

di

109,8 ppm, Cakium 110,1 ppm, dan Lragnc$irm 57,a

ppm, tetapi dengan meningkatnya besarn5nr enosi me,qiadi 1314,M to/ha/h

dugul tinsrat perkembangan Anae png
kra di thlamtanah sangat signifikan.

safiA t€riaili

iu

Frrmag

'

ketersdiaan

I

B

{

$r.:

rst

.+
t,.'
t+
L

&

t

$'il

?

i!

L
$
?-

rY
F

t'i

fk#
:t

w

&"

\

*.

&"_t

t,

,lt

{

t

r'i

u.
L:

a

!i

,.+.
'

' '':i'l'
.

.-, _it.

\-{tr

,

PRAKATA
Laporan

ini menyajikan hasil peoelitia,

tentang besarnya erosi akibat

perubahan penggunaan lahan yaitu konversi hutan alam menjadi HTI. Selanjutnya

juga diungkapkan hubungan erosi dengan perkembangan tanah dan ketersediaan
hara.

Selesainya laporan

ini

tidak terlepas dari bantuan dan masukan dari

berbagai pihak. Oleh karena ;1u pga peneliti mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak tersebut terutama para staf pengajar prograrn studi iknu tanatr yang
telah menghadiri seminar hasil penelitian ini dan memberikan saran dan koreksi

sehingga laporan

ini

itu para peneliti

tersusun secara lebih baik. Selain

hoyek peningkatan kualitas
manusia Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi dan lembaga

mengucapkan terima kasih kepada Direktur
sumberdaya

Penelitian Universitas Jambi yang telah menyetujui pembiayaan dan pelaksanaan
penelitian

ini

.

Selanjutnya besar harapan pait peneliti agar laporan ini dapat dijadikan
pertimbangan bagi berbagai pihak yang terkait trntuk me,ndapatkan pernatraman

terhadap kontribusi dari akibat perubahan pengguftum lahan dan dampaknya
terhadap produktivitas dan kualitas lahan tersebut.

Jambi, November 2003
Para Peneliti

u

{
t!

t#.

t
\,Y

tl,,
io.

),

'
sri'

t

|':

l.

'..\ -l

l
?

.q{

,1

),

:

t,

DAFTAR

TSI
I

I{alaman
I

RINGKASAN
PRAKATA

... ... ...i

TABEL...
.. ... .:
I. PENDAHULUAN.
1.1. Latar Belakang.
1.2. PerumusanMasalah
II. TINJAUAN PUSTAKA. .
2.1. Sifatumum [Jltisols

DAFTAR

.

.

... ...

.....iv

... ...

.....vii
... ...

......1

.........3
... . ..,5

.

2.2. Perkernbangan

1

......'...........5
1

Ultisols.

.......6

2.3. Erosi dan hubungannya dengan perkembangan tanah dan

.:.
III. TUJTIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian.
3.2. ManfaatPenelitian.
IV. METODE PENELITIAN...
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian.
4.2. Bahan dan Alat Penelitian.
ketersediaan hara

V. HASIL DAN

..

... ...

...

...

...9

... ... ... ...13
13

.............13

.,.4,..,.

.,..,,14

.......14
.....14

PEMBAHASAN

...... ... 18

j:

{

1$, ,i r*,
industri
u,
\ qF.5.2. Iftjian perkembangan tanah pada hutan alam Uan hutan tanaman
5.

1

.

Iftjian erosi pada hutan alam dan hutan

tanaman

. . . . ..

5.3. Kajian ketersediaan hara tanah pada hutan alam dan hutan tanarnan

industri.

.......,

.........29

5.4. Kajian pengafuh dan hubungan erosi terhadap perkembngan

tanah

+

ketersediaan hara tanah pada hutan alam dan hutantamr}i*'iodurti......3I

)'

i ,*. I .''.- :f

i '^l';'

f,'
**: )'
,

I
LI:tvl

).";'

:5
\

,l,

,'

.

:tl

a

VI. KESTMPULAN DAN SARAI{
6.1. Kesimpulan......

6.2. Saran..

DAFTAR PUSTAKA...

.

..

...

35

I

!
*t+.

i:

'

':l

I'

.ra

.,

).

s-

t
t:.
I
is:

ry

hrF,

'*

),

i

DAFTAR TABEL

llalaman
Tabel

l. Besar Erosi

pada hutan alam dan hutan tanaman industri pada

berbagai umur tegakan di lokasi penelitian

(l,ahanPTWKS,Jambi).........

.........18

Tabel 2. Distribusi ukuran partikel, nisbah fraksi debu terhadap
fraksi liat dan nisbatr liat halus terhadap liat total dari sampel
tanatr hutan alam dan Hutan tananan indusri pada
berbagai umur tegakan di lokasi penelitian
( Lahan PT. WKS, Jambi ) ...
... ...

...

Tabel 3. Nilai kation basa dapat tukar, KTK KB, dan Nisbah Ca/Mg
dari sampel tanah hutan alam dan Hutan tanaman industi
pada berbagai umur tegakan di lokasi penelitian
( Lahan PT. WKS, Jarnbi
..

).. ...

...20

..

... ......22

Tabel 4. Komposisi mineral fraksi pasir total dari sampel tanah hutan
alam dan Hutan tanaman indusfii pada berbagai umur
tegakan di lokasi penelitian ( Iahan PT. WKS, Jambi )... ... . .. ... ... . ...25
Tabel 5. Komposisi mineral fraksi pasir berat dan indek pelapukan
dari sampel tanah hutan alam dan Hutan tanarnan industi
pada berbagai umur tegakan di lokasi penelitian
( Lahan PT. WKS, Jambi

............

.........26

Tabel 6. Komposisi dan jenis mineral liat dari sampel tanatr hutan
alam dan Hutan tanarnan industri pada berbagai umur
tegakan di lokasi penelitian ( Lahan PT. WKS, Jambi ).......

.,..........27

).......

L

hutan

Tabel 7. Ketersediaan hara Makro dari sampel tanah
alam