HUBUNGAN BODY IMAGE PADA PRIA DEWASA DINI DENGAN KESUNGGUHAN MELAKUKAN LATIHAN FISIK DI FITNESS CENTER

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN BODY IMAGE PADA PRIA DEWASA DINI

DENGAN KESUNGGUHAN MELAKUKAN LATIHAN FISIK

DI FITNESS CENTER

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Fika Yunny Wulandari

  

NIM : 029114083

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN BODY IMAGE PADA PRIA DEWASA DINI

DENGAN KESUNGGUHAN MELAKUKAN LATIHAN FISIK

DI FITNESS CENTER

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Fika Yunny Wulandari

  

NIM : 029114083

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ika hidup ini bagai sebidang tembok,agar kokoh

  J

  bangunlah dengan batu-batu besar nan kuat. Batu-batu besar itu adalah sesuatu yang berat dipikul, keras di jinjing; sesuatu yang kita perjuangkan; sesuatu yang padanya kita rela berkorban, berjerih payah, bahkan menukarnya dengan segenap jiwa dan raga. Sesuatu itu bisa berupa keluarga, persahabatan, pekerjaan, atau apapun yang begitu berharga sehingga kita harus membangunnya kuat-kuat;serta memolesnya indah-indah. amun demikian, agar bebatuan besar itu saling

  N merekat kuat, ia harus ditautkan dengan pasir kecil.

  Pasir-pasir lembut yang melindungi telapak kaki kita dari perihnya peristiwa. Pasir-pasir itu adalah kegembiraan dalam syukur,senyuman di balik peluh, serta kehangatan hubungan antar sesama. Jika demikian, maka kita akan dapati sebuah tembok yang menjadi monumen simbol kehadiran kita di dunia ini. Dan, itu tentu jauh lebih baik ketimbang hanya sekedar meninggalkan sepasang nisan di batas kubur.

  Skripsi ini aku persembahkan untuk : Yesus Kristus, penyelamat dan pemberi kehidupan Orang tuaku tercinta Kakak dan adikku yang selalu mendukung

  Pria dan semua sahabat yang selalu menyertai langkahku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, November 2007 Penulis Fika Yunny Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Fika Yunny Wulandari (2002). Hubungan antara Body Image pada Pria

Dewasa Dini dengan Kesungguhan Latihan Fisik di Fitness Center

Yogyakarta : Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi, Program Studi

Psikologi, Universitas Sanata Dharma

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image pada pria dewasa dini dengan kesungguhan latihan fisik di fitness center. Body

image pada pria dewasa dini adalah gambaran atau persepsi pria dewasa dini

terhadap penampilan tubuhnya. Dengan memiliki body image yang rendah

menunjukkan bahwa pria dewasa dini merasa tidak puas dengan kondisi tubuh

yang dimilikinya. Ketidakpuasan terhadap tubuh ini mendorong pria dewasa dini

untuk berusaha memperbaiki diri dan mendapatkan penampilan yang lebih

menarik. Hal tersebut karena pada usia ini, pria dewasa dini memiliki minat

khusus dalam penampilan fisiknya. Oleh karena itu untuk memperoleh

penampilan yang menarik dan bentuk tubuh yang mesomorfik, pria dewasa dini

secara sungguh-sungguh melakukan latihan fisik di fitness center.

  Subyek dalam penelitian ini berjumlah 70 orang yang secara aktif

melakukan latihan fisik di fitness center. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode penelitian korelasional. Teknik pengumpulan datanya

menggunakan metode skala. Body image subyek diukur dengan menggunakan

skala body image yang disusun peneliti, begitu juga dengan kesungguhan latihan

fisik yang diukur dengan skala yang juga peneliti susun.

  Uji kesahihan butir menyatakan pada skala body image terdapat 22 item

yang gugur dan 38 item dengan reliabilitas sebesar 0,932 yang digunakan,

sedangkan pada skala kesungguhan latihan fisik ada 3 item yang gugur dan 19

  2 item yang digunakan dengan reliabilitas sebesar 0,923. Koefisien determinasi (R )

sebesar 0,188 yang berarti bahwa sumbangan variabel body image terhadap

intensitas latihan fisik sebesar 18,8%. Data penelitian dianalisis menggunakan

teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasilnya analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran data adalah normal dan linear. Koefisien korelasi (r)

yang diperoleh adalah -0,434 pada taraf signifikasi 0,05 dan probabilitas 0,000

(p<0,01). Hal tersebut berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada

hubungan negatif yang signifikan antara body image pada pria dewasa dini dengan kesungguhan latihan fisik dapat diterima.

  Kata kunci : body image, kesungguhan latihan fisik, ketidakpuasan terhadap tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Fika Yunny Wulandari (2002). Correlation Between Young Men Adult’s

Body Image and Seriousness of Physical Exercise at Fitness Center

Yogyakarta : Faculty of Psychology, Majoring in Psychology, Sanata

Dharma University

  This research was aimed to determine the relation between young men

adult’s body image and seriousness of physical exercise at fitness center. Young

men adult’s body image is young men adult’s perception about their own

appearance. By having low body image, they show dissatisfied with their

condition. This dissatisfaction will force them to rebuild their mesomorfik body

and appearance attractiveness. It occured because in this age, they getting more

concern with their physical appearance. That was the reason why young men

adult’s were doing physical exercise seriously at fitness center.

  Subjects of this research were 70 young men adult’s who actively doing

physical exercise at fitness center. Correlation method was used in this study as

the research method. Data collecting method using two scales, body image scale

and seriousness of physical exercise scale. Both scales were used to measure the

level of body image and the seriousness of physical exercise, which compiled by

the researcher.

  Item validity on the young men adult’s body image scale showed that, 22

items failed and 38 items with coefficient reliability of 0,932 used, while on

seriousness of physical exercise scale, 3 items failed and 19 items used, with

  2

coefficient reliability of 0,923. Determinant coefficient (R ) was 0,188. It means

that the contribution of body image variable to the intensity of physical exercise

was 18,8%. Product Moment correlation technique from Pearson was used to

analyze research data. The result of this analysis showed that data distribution was

normal and linear. The correlation coefficient was -0,434 on significance by 0,05

with probability 0,000 (p<0,01). It makes the research hypothesis suggested, that

there was negative relationship between young men adult’s body image and

seriousness of physical exercise at fitness center, is accepted.

  Keywords : body image, seriousness of physical exercise, body dissatisfaction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Kasih karunia dari-Nya telah membimbing penulis untuk dapat

menyelesaikan skripsi yang merupakan bagian prasyarat dalam memperoleh gelar

sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis juga tidak melupakan bantuan-bantuan yang telah diberikan beberapa

pihak lain secara moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

penulis dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

  1. Bapak Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  3. Ibu MM. Nimas Eki Suprawati S.Psi., Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang telah sabar dalam membimbing penulis dalam penyelesaikan skripsi ini. “Trima kasih ya bu.... untuk semangat dan bimbingan yang selalu diberikan.....”

  4. Bapak Agung Santoso, S.Psi., yang menjadi dosen pembimbing akademik selama tiga setengah tahun penulis mengikuti kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  5. Semua dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selamat mengajar dan terus berjuang untuk memajukan Psikologi Sanata Dharma...!!!

  6. Semua karyawan Fakultas Psikologi : mba’ Nanik, mas Gandung, mas Muji, pak Gie’, mas Doni yang selalu membantu selama penulis berada di Fakultas Psikologi. Terima kasih untuk keramahan dan senyum kalian..... Tidak lupa petugas parkir kampus III Paingan....

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI segala bantuan yang diberikan selama aku kuliah, “makasih ya mbak”.... Mba’ Nana... “thanks ya sis’ buat support-nya, juga saran yang selalu

diberikan”... Nggak lupa adekku Okta, “bro’ thanks buat dukungnnya...”

  

8. Nova Dwi Anditya.... trima kasih untuk semua yang kamu berikan, waktu;

dukungan; kesabaran (terutama saat kita berantem); doa; saran juga kepercayaan yang selalu ada buatku. “Perjalanan kita masih panjang yank...”

  

9. Seluruh subyek penelitian di tempat-tempat fitness, terutama untuk teman-

temanku di Lembah Fitness Center. Hestu makasih banyak buat waktunya dan bantuan buat ngisi skala.... Juga tidak lupa pengelola dan karyawan Lembah Fitness Center, trima kasih karena diijinkan melakukan penelitian di Lembah Fitness Center.

  

10. Temen-temen basket adekku, makasih udah mau ngisi angket dan bantu

penelitianku...

  

11. Teman-teman satu bimbingan skripsi, Tea + Wedha; Nopex; Galih’03,

Dewi, Echa, Didi’03, “selama kita bimbingan bareng banyak suka n duka yang kita rasain, akhirnya lulus jg ya!! Buat yang blum lulus, cepet nyusul yah!!! Cia Yo !!!!”

  

12. Sahabatku Mitha... “nduk, makasih ya buat waktu, saran dan curhatan

selama ini. Tetep semangat buat skripsimu!!! Inget, semuanya indah pada waktunya...”

  

13. Semua sahabat-sahabatku kelas D angkatan 2002, terima kasih buat

pengalaman yang menyenangkan selama kita bersama dan berbagi.

  Khususnya buat Mey, Ohaq, Cahya, Anggie, Eu, Tina, “Kapan kita reunian n curhat-curhatan lagi ???”

  

14. Sahabatku semasa SMA, Vivi dan Siska; “kita bertiga bakalan tetep

kompak kan gal’s?”

  

15. My bro’: Ook n Husen.... tanpa kalian aku ga jadi seperti sekarang. “Masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

17. Temen-temen psikologi angkatan 2002, makasih semua. “Akhirnya 1-1

kita meninggalkan kampus tercinta kita....”

  

18. Semua temen-temen psikologi yang pernah bekerja sama denganku dalam

kegiatan kampus. “Trima kasih untuk pengalaman yang berharga.....”

  

19. Komunitas Psychology Adventure Team (PAT), “kawan-kawan, walau

hanya sesaat bersama kalian aku merasakan kebersamaan dan persaudaraan.”

  

20. Temen-temen game on-line, Snen; Stanley; mas Teguh; om Wahyu dan

semuanya yang memberiku pengalaman persahabatan dan kesenangan di

dunia maya. “Guild Aurora kapan reunian lagi...???”

  

21. Sahabat-sahabat yang jauh dimata tapi tetap dekat dihati, doa dan

dukungan kalian sangat berarti buatku. Trima kasih untuk dukungan, saran

dan segala bantuan yang telah diberikan.....

  Yogyakarta, November 2007 Fika Yunny Wulandari

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v ABSTRAK ................................................................................................... vi

  ................................................................................................... vii ABSTRACT

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A. Latar Belakang .................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ............................................................................

  10 C. Tujuan Penelitian .............................................................................

  10 D. Manfaat Penelitian ...........................................................................

  10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................

  12 A. Kesungguhan Latihan Fisik di Fitness Center .................................

  12

  1. Definisi Kesungguhan Latihan Fisik di Fitness Center ........ 12

  2. Jenis-jenis Latihan Fisik di Fitness Center ........................... 13

  3. Faktor-faktor Kesungguhan Latihan Fisik di Fitness Center 16

  4. Aspek-aspek Kesungguhan Latihan Fisik di Fitness Center

  17 B. Body Image pada Pria Dewasa Dini .................................................

  18

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Pengaruh body image ............................................. 20

2. Pria Dewasa Dini ..................................................................

  21

  a. Definisi................................................................... 21

  b. Ciri-ciri................................................................... 23 c. Tugas perkembangan .............................................

  25 d. Minat pribadi pada penampilan..............................

  26

3. Body Image pada Pria Dewasa Dini .....................................

  28 C. Hubungan Body Image pada Pria Dewasa Dini dengan Kesungguhan Melakukan Latihan Fisik di Fitness Center ............... 31 D. Hipotesis Penelitian...........................................................................

  36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................

  37 A. Jenis Penelitian..................................................................................

  37 B. Identifikasi Variabel..........................................................................

  37 C. Definisi Operasional .........................................................................

  37

  

1. Definisi Operasional Kesungguhan Latihan Fisik di Fitness

Center.................................................................................... 37

  2. Definisi Operasional Body Image ......................................... 38 D. Subyek Penelitian..............................................................................

  39 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................................

  39

1. Skala kesungguhan latihan fisik............................................

  39

  2. Skala body image .................................................................. 40 F. Pengujian Instrumen Penelitian.........................................................

  43

1. Uji validitas ...........................................................................

  43

2. Seleksi item ...........................................................................

  44

3. Uji reliabilitas........................................................................

  45 G. Metode Analisis Data........................................................................

  46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................

  48 A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................

  48

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

3. Hasil uji hipotesis..................................................................

  52 4. Analisis tambahan ................................................................

  53 C. Pembahasan ......................................................................................

  54 BAB V PENUTUP.......................................................................................

  60 A. Kesimpulan ....................................................................................... 60 B. Saran .................................................................................................

  60 C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................

  62 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

  63 LAMPIRAN.................................................................................................. 66

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  

Tabel 1. Distribusi Item Skala Kesungguhan Latihan Sebelum Uji Coba ...... 40

Tabel 2. Distribusi Item Skala Body Image Sebelum Uji Coba ...................... 41

Tabel 3. Distribusi Item Skala Kesungguhan Latihan Penelitian ................... 44

Tabel 4. Distribusi Item Skala Body Image Penelitian ................................... 45

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 50

Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 51

Tabel 7. Deskripsi Tujuan Latihan .................................................................. 53

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  

Lampiran A. Skala Try Out ............................................................................. 67

Lampiran B. Tabulasi Data Try Out ............................................................... 78

Lampiran C. Uji Reliabilitas ........................................................................... 86

Lampiran D. Reliabilitas Skala Penelitian ...................................................... 92

Lampiran E. Skala Penelitian .......................................................................... 97

Lampiran F. Tabulasi Data Penelitian ............................................................. 106

Lampiran G. Hasil Olah Data dan Analisis ..................................................... 118

Lampiran H. Surat Ijin Penelitian ................................................................... 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sekarang ini perkembangan pusat-pusat kebugaran (fitness center) di Yogyakarta mulai pesat seiring dengan kesadaran akan kesehatan tubuh pada

  

masyarakat. Jika dahulu fitness center hanya terdapat di hotel-hotel dan dengan

konsumen yang terbatas, sekarang banyak dijumpai fitness center di berbagai tempat.

  

Tidak hanya masyarakat menengah ke atas saja yang dapat menikmati fasilitas yang

ditawarkan di fitness center tetapi juga konsumennya saat ini mencakup semua

golongan masyarakat, yang tentu saja peduli dengan kesehatan dan kebugaran

tubuhnya (Setiawan, 2006 & Mardana, 2003).

  Tubuh ideal merupakan idaman setiap orang, baik itu wanita ataupun pria, tua

maupun muda. Bentuk tubuh yang ramping, berotot, berisi menjadi tujuan utama

seseorang melakukan latihan. Untuk mendapatkan tubuh ideal dan penampilan yang

menarik, berbagai usaha dilakukan, salah satunya adalah dengan melakukan latihan di

fitness center atau sering disebut juga “fitnes”.

  Fitness center adalah suatu tempat atau fasilitas yang difungsikan untuk

melatih kebugaran tubuh (Yudha, 2006). Fitness center menawarkan berbagai

fasilitas untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan. Berbagai peralatan untuk

menurunkan atau menaikkan berat badan serta membentuk badan tersedia disini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

berbagai macam variasi latihan sehingga tidak mudah bosan. Bentuk latihan yang

dapat dilakukan di fitness center diantaranya latihan untuk jantung (cardio exercise)

termasuk didalamnya aerobik. Latihan pembentukan tubuh seperti body language,

latihan beban (resistance exercise) seperti mengangkat beban, sit up, push up, bench

press, leg curl dan latihan fisik sejenis adalah jenis latihan yang berguna untuk

membentuk tubuh menjadi proporsional dan lebih berotot serta dapat meningkatkan

kekuatan yang dimiliki (L-Men, 2006). Saat melakukan latihanpun, tidak akan merasa

jenuh atau stres karena sambil melatih tubuh juga dapat menikmati musik yang

sengaja diputar untuk menambah semangat saat berlatih. Oleh karena itu tidaklah

mengherankan jika fitness center saat ini sangat digemari oleh masyarakat untuk

melakukan latihan fisik supaya dapat memiliki tubuh yang ideal dan penampilan yang

menarik (Soekirno, 2006).

  Perhatian terhadap tubuh yang ideal dan penampilan fisik yang menarik saat

ini bukan hanya monopoli kaum wanita dewasa saja. Pria dewasapun memiliki

perhatian yang besar terhadap penampilan fisik yang dimiliki, khususnya pada pria

dewasa dini, yaitu pria yang sudah mencapai kesempurnaan dalam pertumbuhan dan

memiliki kematangan baik secara fisik maupun psikis dengan rentang usia 18-40

tahun. Seperti dijelaskan oleh Pembaruan (2006) bahwa saat ini banyak pria dewasa

dini yang mulai memperhatikan tubuh serta penampilan mereka, dan berbagai usaha

dilakukan pria dewasa ini untuk memiliki bentuk tubuh yang diinginkan. Perhatian

terhadap penampilan sangat penting pada pria dewasa dini karena memiliki peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

profesional. Menurut Hurlock (1980) penampilan yang menarik pada pria dewasa

merupakan potensi yang kuat untuk masuk dalam suatu pergaulan dan penampilan

yang tidak menarik akan menghambat pergaulan. Penampilan yang menarik juga

merupakan modal untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Tidak dapat

dipungkiri bahwa daya tarik fisik merupakan hal yang diperhatikan saat bertemu

dengan seseorang. Terdapat anggapan bahwa seseorang yang menarik secara fisik

juga akan memiliki karakteristik lain yang lebih menyenangkan, misalnya

kepribadian yang menyenangkan (Sears & Freedman, 1985). Oleh karena itu penting

bagi seorang pria dewasa untuk lebih memperhatikan penampilannya.

  Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk memperoleh bentuk tubuh yang

ideal, misalnya diet, operasi plastik ataupun latihan fisik. Pria dewasa dini lebih

memilih untuk melakukan latihan fisik agar dapat memiliki tubuh yang ideal dan

proporsional. Hal ini diungkapkan oleh Fallon & Rozin, Donaldson’s, dan Baker

(dalam Grogan, 1999) dalam penelitiannya di Amerika bahwa pria lebih memilih

latihan fisik daripada diet. Aktivitas yang dilakukan para pria dalam latihan fisik,

salah satunya adalah melakukan latihan beban dan body building untuk membentuk

tubuh menjadi proporsional dan lebih berotot.

  Kesadaran untuk memiliki penampilan yang terbaik pada pria dewasa dini

dipengaruhi oleh adanya dorongan untuk mengevaluasi dirinya sendiri agar menjadi

lebih baik dan juga dengan membandingkan apa yang dimilikinya dengan orang-

orang disekitarnya (Sears & Freedman, 1985). Suatu evaluasi diri yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

citra tubuh atau body image. Body image merupakan pandangan, penilaian pada

penampilan fisik yang dimiliki dan didalamnya juga melibatkan emosi serta daya

imajinasi. Body image terkonsep secara subyektif dan sangat terbuka dengan

perubahan sosial di sekitarnya (Grogan, 1999). Dalam memahami body image, tidak

hanya melihat dari pengalaman pria dewasa yang berhubungan dengan tubuhnya,

tetapi juga budaya lingkungan pergaulan saat pria dewasa beraktivitas.

  Pope, Phillips & Olivardia (dalam Wikipedia, 2007) dalam artikelnya

menyebutkan bahwa body image pada pria merupakan topik yang saat ini sangat

menarik di kalangan akademisi dan media. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa

banyak pria menginginkan tubuh yang lebih berotot daripada yang sudah dimilikinya.

  

Pandangan umum saat ini menyatakan bahwa body image pria yang ideal adalah yang

berotot dan memiliki perut yang rata serta dada yang bidang. Kirkpatrik & Sanders

(dalam Grogan, 1999) menjelaskan bahwa pria menginginkan bentuk tubuh yang

mesomorfik yaitu dengan ciri-ciri tubuh rata-rata disertai dada yang bidang dan

berotot juga pada lengan dan bahu, serta pinggang dan pantat yang langsing. Oleh

karena itu banyak pria menginginkan supaya dapat menyerupai bentuk tubuh

mesomorfik yang ideal dan akan merasa kecewa jika tubuhnya tidak seperti yang

diinginkan. Televisi saat ini juga menampilkan figur-figur pria dengan tubuh

bertelanjang dada yang memperlihatkan perut yang six-pack, lengan dan dada yang

berotot, misalnya pada iklan-iklan dan aktor-aktor film seperti Adrian Maulana,

Primus Yustisio, Marselino Lefrand, Van Damme atau aktor-aktor lain yang selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Body image merupakan bagian dari konsep diri, oleh karena body image yang

rendah akan tercermin pada konsep diri yang rendah pula karena individu kurang

dapat menerima kondisi tubuh yang dimiliki. Seorang pria dewasa dini yang memiliki

body image yang rendah akan melihat tubuhnya tidak menarik atau bahkan

membuatnya menghindari orang lain, sementara pria dewasa dini yang memiliki body

image yang tinggi akan melihat dirinya menarik bagi orang lain dan lebih dapat

menerima kondisi tubuh yang dimilikinya. Body image yang rendah menunjukkan

bahwa pria dewasa dini merasa tidak puas dengan penampilan yang dimilikinya.

  

Ditunjukkan dalam Psychology Today tahun 1997 (dalam Wikipedia, 2007) bahwa

40% pria dewasa dini tidak puas dengan penampilan yang dimiliki secara

keseluruhan. Body image yang rendah menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap

tubuh yang dimiliki sehingga mempengaruhi harga diri seorang pria menjadi rendah

(Olivardia dalam Wikipedia, 2007 & Mintz, Torso dalam Grogan, 1999).

  Penelitian tentang body image pada pria dewasa dini dipilih karena pada fase

dewasa dini ini pria memiliki minat yang besar dalam penampilan fisik mereka secara

keseluruhan. Pria dewasa dini mulai belajar, menyadari dan mengevaluasi keadaan

tubuhnya dan berusaha untuk memperbaiki dan merawat tubuhnya sebaik mungkin.

  

Pria dewasa dini yang memiliki body image yang positif akan menunjang

kepercayaan dirinya sehingga dalam penyesuaian diri tidak mengalami permasalahan.

  

Tetapi jika pria dewasa dini memandang negatif pada tubuhnya sendiri tentunya akan

mempengaruhi kepercayaan dirinya dan menjadi masalah bagi perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

penyesuaian dirinya. Jika pria dewasa dini tidak memiliki penampilan yang menarik

dan ideal maka timbul permasalahan, diantaranya pada usaha mencari pasangan

hidup, mencari pekerjaan yang sesuai serta lingkungan sosial dimana pria dewasa dini

beraktivitas.

  Secara universal body image dan perilaku sehat atau latihan fisik menjadi

perhatian para peneliti di luar negeri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

jurnal penelitian dan artikel yang membahas tentang body image dan latihan fisik.

Beberapa dari jurnal penelitian tersebut hasilnya akan dipaparkan sebagai berikut.

Lowery & Kurpius; dkk (2005) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara body image yang dimiliki oleh pria dengan latihan fisik

yang dilakukan. Maksudnya adalah bahwa pria yang melakukan latihan fisik dengan

tujuan untuk menambah berat badan dan membuat tubuh lebih berotot memiliki

hubungan yang positif dengan body image yang dimilikinya dan cenderung puas

dengan tubuhnya.

  McDonald dan Thompson (dalam Lowery, Kurpius, dkk 2005) menjelaskan

bahwa tujuan pria melakukan latihan fisik untuk memperoleh berat badan yang ideal,

kesehatan dan penampilan fisik yang menarik secara positif berhubungan dengan

ketidakpuasan terhadap body image yang dimilikinya. Sementara tujuan latihan fisik

untuk kesenangan dan kebugaran tubuh memiliki hubungan yang negatif dengan

ketidakpuasan terhadap body image. Hal ini menjelaskan bahwa body image memiliki

pengaruh terhadap tujuan pria dalam melakukan latihan fisik. Senada dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

menjelaskan hasil penelitiannya bahwa body image menjadi faktor seseorang

termotivasi untuk melakukan latihan fisik di fitness center.

  Prichard & Tiggeman (2005) memaparkan hasil penelitiannya pada subyek

wanita yang melakukan latihan aerobik secara teratur, hasilnya menunjukkan bahwa

subyek penelitian memiliki harga diri rendah serta ketidakpuasan terhadap tubuhnya

dan hal tersebut berhubungan dengan meningkatnya jumlah latihan aerobik yang

dilakukan. Penelitian lain dilakukan oleh Lorenzen, Grieve & Thomas (2004) tentang

tampilan model pria dengan tubuh berotot yang mempengaruhi penurunan kepuasan

tubuh pada pria. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata kepuasan tubuh pada pria

menurun setelah melihat body image pria lain yang lebih berotot, tetapi kepuasan

tersebut tidak menurun saat body image yang ditampilkan tidak berotot atau bertubuh

sedang. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pada tubuh pria mungkin dipengaruhi

oleh tampilan body image dengan model pria yang memiliki tubuh berotot.

  Di Indonesia sendiri peneliti menemukan penelitian tentang body image yang

dihubungkan dengan intensitas dalam melakukan body languange pada subyek

wanita dewasa oleh Wulandani (2000) mahasiswa Universitas Gajah Mada. Dari

beberapa penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, kemudian peneliti tertarik

untuk meneliti apakah ada hubungan antara body image pada pria dewasa dini dengan

kesungguhan dalam melakukan latihan fisik di fitness center.

  Meskipun Lowery & Kurpius (2005), menyatakan hubungan yang positif

antara body image pria dewasa dini dengan latihan fisik yang dilakukan, tetapi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

kebugaran, diperoleh bahwa rata-rata pria dewasa dini yang ingin melakukan latihan

fisik dengan sungguh-sungguh adalah pria yang cenderung tidak puas dengan kondisi

fisiknya. Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh ini dirasakan tidak secara

keseluruhan, tetapi hanya sebagian tubuh saja misalnya pada lengan yang kurang

berotot, perut yang tidak six pack, dada yang kurang berotot, kaki yang kecil dan

beberapa bagian tubuh yang dirasa kurang sempurna. Dari hasil tersebut peneliti

mendapatkan suatu kesimpulan bahwa keinginan untuk melakukan latihan dengan

sungguh-sungguh dan teratur dilatarbelakangi oleh adanya ketidakpuasan terhadap

tubuh yang dimiliki.

  Kesungguhan adalah suatu perasaan atau hal yang dilakukan dengan sepenuh

hati atau sungguh-sungguh dan tidak pura-pura (Hornby, 1989). Dalam setiap hal,

pemikiran atupun suatu perasaan, kesungguhan menjadi suatu hal yang sangat penting

untuk ditunjukkan. Misalnya saat seseorang ingin mengungkapkan suatu perasaan

kepada orang lain, maka kesungguhan diperlukan supaya perasaan yang diungkapkan

benar adanya dan tidak pura-pura. Melakukan pekerjaan sehari-hari dengan sungguh-

sungguh juga akan lebih ringan dan tidak menjadi beban karena seseorang

melakukannya dengan sepenuh hati.

  Begitu pula dalam melakukan latihan fisik, kesungguhan perlu diperhatikan

dan dicermati oleh para pria dewasa dini. Kesungguhan diperlukan untuk mendukung

latihan yang dilakukan agar lebih efektif dan optimal. Kesungguhan dalam

melakukan latihan fisik akan menghasilkan tubuh ideal yang sesuai dengan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

latihan fisik sungguh-sungguh dilakukan untuk melatih otot dengan baik dan benar,

maka akan lebih cepat membakar kalori.

  Kesungguhan dari latihan fisik yang dilakukan dapat terlihat dari keinginan

untuk memperoleh bentuk tubuh yang diinginkan. Kesungguhan yang serius

dilakukan dengan sepenuh hati akan terlihat dari konsentrasi dan keinginan untuk

teratur dalam melakukan latihan fisik di fitness center. Latihan fisik yang dilakukan

dengan sungguh-sungguh inilah yang nantinya akan mempengaruhi hasil dari latihan.

Kesungguhan dalam latihan ini tidaklah dilihat dari lama atau berapa kali seseorang

melakukan latihan fisik, tetapi dari keseriusan (fokus dan konsentrasi) serta keinginan

untuk teratur berlatih, yang dilakukan dengan sepenuh hati untuk mendapatkan tujuan

latihan yang diinginkan.

  Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa body image yang

dimiliki dapat mempengaruhi bagaimana seorang pria dewasa dini melakukan latihan

fisik untuk memperoleh kriteria tubuh yang ideal. Oleh karena itu penting dilakukan

penelitian tentang body image dalam hubungannya dengan kesungguhan dalam

melakukan latihan fisik pada pria dewasa dini. Karena body image yang dimiliki akan

mempengaruhi bagaimana pria dewasa dini dalam kesungguhannya memperoleh

bentuk tubuh yang diinginkan. Secara khusus pria dewasa dini yang memiliki body

image yang rendah akan lebih memperhatikan tubuhnya dan ingin berusaha keras

mendapatkan bentuk tubuh ideal, sementara pada masa ini pria dewasa dini juga

diharapkan dapat menyesuaikan diri dalam hal pekerjaan, rumah tangga maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

dini yang memiliki body image yang tinggi akan lebih mudah dalam proses

penyesuaian dirinya karena tidak hanya terfokus pada keinginan untuk memperoleh

bentuk tubuh yang ideal tetapi juga dapat melaksanakan tugas perkembangan dengan

lebih maksimal.

  B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada hubungan

antara body image pada pria dewasa dini dengan kesungguhan melakukan latihan

fisik di fitness center? C. TUJUAN PENELITIAN

  Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara body image pada pria dewasa dini dengan kesungguhan melakukan latihan fisik di fitness center.

  D. MANFAAT PENELITIAN

  1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dalam

bidang psikologi secara umum dan secara khusus dalam bidang psikologi

kepribadian, perkembangan, sosial dan psikologi olah raga. Serta dapat digunakan

sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Peneliti Bagi peneliti diharapkan dapat memberi gambaran mengenai body image pada pria dewasa dini dilihat dari hubungannya dalam kesungguhan melakukan latihan fisik.

  b.

  Bagi Pria Dewasa Dini Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pria dewasa, khususnya pada pria dewasa dini yang berusaha untuk mendapatkan penampilan fisik yang lebih menarik dan body image yang lebih positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KESUNGGUHAN MELAKUKAN LATIHAN FISIK DI FITNESS CENTER

1. Definisi Kesungguhan Melakukan Latihan Fisik di Fitness Center

  Kesungguhan didefinisikan sebagai suatu perbuatan (hal) yang dilakukan

dengan segenap hati (sungguh-sungguh) (kamus besar bahasa Indonesia, 1989).

  

Sedangkan Hornby (dalam kamus Oxford, 1989) menjelaskan kesungguhan sebagai

suatu perasaan atau perilaku yang tidak pura-pura (sincerity) atau suatu keadaan agar

menjadi sungguh-sungguh/ serius (seriousness) serta hal yang menentukan sesuatu

dan dapat disebut juga suatu energi (earnestly).

  Dalam besar kamus bahasa Indonesia (1989) dijelaskan bahwa latihan fisik merupakan hasil pelatihan atau aktivitas yang dilakukan untuk melatih tubuh.

  Fitness center didefinisikan oleh Yudha (2006) sebagai tempat yang

difungsikan untuk melatih kebugaran tubuh. Sedangkan definisi lain dari fitness

center adalah fasilitas yang melayani dengan tujuan untuk melatih tubuh, mengontrol

berat tubuh dan pembentukan tubuh (Legis, 2007).