STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PADA KARYAWAN PKU MUHAMMADIYAH URUSAN RSIA ‘AISYIYAH’ KLATEN

  STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PADA KARYAWAN PKU MUHAMMADIYAH URUSAN RSIA ‘AISYIYAH’ KLATEN

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh

  Andi Hermawan Haji : 999114128

  PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  NIM NIRM : 990051121705120125

  YOGYAKARTA 2007

  

STUDI DESKRIPTIF

TINGKAT PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

PADA KARYAWAN PKU MUHAM URUSAN RSIA ‘AISYIYAH’

KLATEN

  Skripsi Diajukan Untuk M lah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar S am Studi Psikologi Oleh

  Andi Hermawan Haji NIM : 999114128 NIRM : 990051121705120125

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

MADIYAH

  emenuhi Sa arjana Psikologi Progr

   Motto Awal mula menuntut ilmu adalah diam, yang

kedua mendengarkan dengan tekun, yang k etiga

paham dan hafal, dan yang keempat

mengamalkannya.

  

Barangsiapa menghiasi dirinya dengan sifat malu,

maka orang lain tidak akan menemukan aibnya.

  

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini

dengan sombong, karena sesungguhnya kamu

sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan

sekali-ka li kamu tidak akan sampai setinggi

gunung.

  ( Al Israa' 37)

  iv

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Andi Hermawan Haji Nomor Mahasiswa : 999114128

  Demi p engembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

” ST UDI DESKRIPTIF TINGKAT PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN

TRAN SFORMASIONAL PADA KARYAWAN PKU MUHAMMADIYAH URUSAN

R SIA ‘ AISYIYAH’ KLATEN ”

  B eserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Pe rpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk med ia lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan me mpublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memin ta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama s aya sebagai penulis.

  Demiki an pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pad a t nggal : 27 Februari 2008 a

  Yang menyatakan ( Andi Hermawan Haji )

  Persembahan Dengan segala ketulusan, keikhlasan, dan kebahagiaan hati, karya sederhana ini kupersembahkan pada : Allah SWT yang telah memberikan RahmatNya dan kasihnyaNya hingga hamba masih di beri waktu untuk melihat indahnya mentari dan merasakan kebahagiaan atas terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  Rasulullah Muhammad SAW, hanyalah engkaulah panutan yang mulia, dan agung,.

  Mama dan Papaku Mudrik Sungkono ter cinta, yang tak pernah lelah memberi kasih sayang dan bekal yang tak ternilai harganya bagi ananda. Mbak hera, mas Yudi, de' Ita dan Chindy, kakak dan adikku yang tercinta, atas kesabaran dan kasih sayangnya. Fitri Yuliastuti, kekasihku tercinta, yang selalu dengan sabar dan setia mencurahkan perhatian dan cintanya. Almamaterku, Fakultas Psikologi Sanata Dharma. Di sini aku mencari jati diriku.

  

PERNYATAAN K EA SLIAN KARYA

  Saya menyata kan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak m emuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 27 Oktober 2007 Penulis Andi Hermawan Haji vi

  

ABS TR AK

Studi Deskriptif

Tingkat Persepsi Terh adap Kepemimpin an Transformasional

Pada Kary awan PKU Muhammadiyah Urusan RSIA ' AISYIY AH' Klaten

  

Andi Hermawan Haji

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi terhadap kepemimpinan transformasional pada karyawan PKU Muhammadiyah urusan RSIA 'AISYIYAH' Klaten. Persepsi terhadap kepemimpinan transformasional adalah proses pengamatan seseorang berdasarkan pengalamannya terhadap atasan atau pimpinan tipe transformasional dalam menjalankan tugas, menggerakkan, memotivasi dan menjalankan kedisiplinan karyawan yang terlibat langsung dalam pencapaian organisasi yang bercirikan empat aspek yaitu kharisma, inspiratif, stimulasi intelektual dan pertimbangan individu. Subyek penelitian ini adalah karyawan pria dan wanita yang bekerja di PKU Muhammadiyah urusan RSIA ‘Aisyiyah’ Klaten. Berjumlah 100 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar skala persepsi terhadap kepemimpinan transformasional kepada subyek penelitian. Indek kesahihan item bergerak antara 0,445 sampai -0,108 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,839. Berdasarkan analisis data diperoleh mean empiris (110,84) lebih besar daripada mean teoritis (95,00) yang berarti seca ra umum subyek dalam penelitian ini mempunyai persepsi terhadap kepemi pinan transformasional yang tinggi. m

  VII

  

ABSTRACT

Description Study

Perception Level of Transformational Leadership

Of the Employees In PKU Muhammadiyah RSIA ' AISYIYAH' Klaten

  

Andi Hermawan Haji

Psychology Faculty

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2008

  The aim of this experiment is to know the perception of transformational l eadership of the em ployees in PKU Muhammadiyah RSIA 'AISYIYAH' Klaten. The perception of tr ansformational leadership is a personal observation process to be based on their experience about the leader who has transformational type to do his/her job, to motivate and to carry out the em ployees disclipine which are direct involved to reach organization which has four charact eristic, including charisma, inspiratif, intelectual stimulatio n and individual conside ration. The subject of this experiment is male and female emplo yees who work in PK U uhammadiyah RSIA ‘Aisyiyah’ Klaten, amount 100 peoples. The data is obtained by M m eans of spread. Perception scale of transformational leadersh ip to the subject. Validity in ex a d mong 0,445 until -0,108 with reliability coefisien 0,839. T he based on data analyze is ob tai ne d empiris means that subjects in experiment have high perception in transform ational leaders hip.

  VIII

KATA PE NG ANTAR

  Puji Syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat m enyelesaikan skripsi dengan judul “Studi Deskriptif Tingkat Persepsi Terhadap

  

K epem impinan Transformasion al Pada Karyawan PKU Muhammadiyah Urusan RSIA

'A

  ISYIYAH' Klaten”.

  P enulis menyadari bah wa proses penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bi mbingan, petunjuk, bantuan dan dukungan yang sangat berharga dari berbagai pihak yang membantu. Oleh karena itu pada kesem patan ini perkenankan penulis dengan segala kerend ahan hati mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak P. E ddy Suhartanto, S.Psi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu Sylvia C.M.Y.M., S.Psi, M.Si, selaku Kaprodi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas semua dukungan yang diberikan.

  3. Ibu Tanti Arini, S.Psi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih atas semangat, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan.

  4. Mbak , P. Henrietta PDADS., S.Psi. atas bimbingan dan saran yang diberikan s elama roses enulis n skrip i ini. p p a s

  5. Bapak dr. H. Maimun, selaku pimpinan PKU Muhammadiyah atas ijin dan segenap bantuan selama proses pengambilan data dalam penelitian ini.

  6. Segenap staf karyawan dan perawat PKU Muhammadiyah atas kesediaan meluangkan waktu dalam membantu terlaksananya penelitian ini.

  7. Bp. Drs. H. Wahyudi, M.Si. Dan Bp. YB. Cahya Widiyanto, S.Psi. Selaku dosen penguji, terimakasih atas masukan dan saran yang diberikan terhadap kemajuan penelitian saya.

  8. Para Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan segala dedikasinya untuk kemajuan mahasiswa Fakultas Psikologi.

  9. Mbak Nanik, Mas Gandung dan Pak Gik di sekretariat Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu kelancaran dan proses administrasi selama kuliah.

  10. Mama Papaku, tak terkatakan segala rasa terima kasihku untuk Mama Papa tercinta atas segala cinta, kesabaran, dukungan, dan semangat Mama Papa.

  11. Kakakku, adekku, keponakanku (Mbak Hera, Mas Yudi dan de' Ita, Chindy) atas dukungan, semangatnya, tanpa kalian skripsi ini tidak akan terselesaikan.

  12. Fitri Yuliastuti, terima kasih atas cinta, sayang dan dukungan yang kau berikan selama ini.

  13. Keluarga bude Sunoto di Yogya. Terima kasih telah di ijinkannya rumah bude sebagai transit saat aku di Yogya.

  Yogya ya mas Zien” nt i n selama ini. s r ata, maupun tulisan. Saya menerima kritik dan saran yang membangun demi peningkatan

  Penulis Andi Hermawan Haji

  14. Mas Zien atas kesediaannya nemenin aku nyelesaiin skripsi ini, “betah-betahin di

  15. Teman-temanku seperjuangan 99, Adek Tony;), Mr. Michael? (Cahyo), Vince makasih virusnya,he..he..he., Nanto, Lina, Deni, Galih “ojo mung kop dangdutan ae”. Tak akan aku lupa atas semua semangat dan kebersamaa 16. Teman-temanku prenxy, donny, nurhadi thx’s atas bantuan kalian selama ini.

  Saya merasa penelitian ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saya mohon maaf ata kesalahan dan kelalaian yang telah saya lakukan saat melakukan penelitian, baik sikap, tutu k dalam proses pembelajaran selanjutnya. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.

  Yogyakarta, 28 Januari 2008

  DAFT AR

   ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................ii HALA MAN PENGESAHAN...............................................................................................iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................................... vi A BSTRAK............................................................................................................................vii ABSTRACT.................................... .....................................................................................viii KATA PENGANTAR.......................................................................................................... .ix DAFTAR ISI..........................................................................................................................xi DAFTAR TABEL.................................................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah................................................................................................1 B. Rumusan penelitian......................................................................................................9 C . Tujuan penelitian..........................................................................................................9 D . Manfaat penelitian

  1. Manfaat teoritis................................................................................................9

  2. Manfaat praktis.............................................................................................. 10 xi

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA . Persepsi.......................................................................................................................11

  Pengertian persepsi.....................................................................................................11 . Kepemimpinan Transformasional..............................................................................13 1.

  Pengertian Kepemimpinan Transformasional......................................................13

  2. Aspek-aspek Kepemimpinan Transformasional.................................................. 14 . Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional................................................18

  . Metode Pengumpulan Data........................................................................................21 . Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur..........................................................................23

  1. Validitas.........................................................................................................23

  2. Reliabilitas.....................................................................................................24 . Metode Analisis Data................................................................................................25

  AB IV PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Orientasi Kancah dan Persiapan................................................................................27

  . Persiapan Uji Coba....................................................................................................28

  1. Persiapan Perizinan....................................................................................... 28

  2. Persiapan Uji Coba........................................................................................ 29

  3. Pelaksanaan Uji coba......................................................................................29 xii A B C

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...........................................................................................................20 B. Definisi Operasional.................................................................................................. 20 C. Subyek Penelitian.......................................................................................................21 D E F B A B

  4. Hasil Uji Coba................................................................................................30 C . Laporan Pelaksanaan Penelitian.................................................................................31

  1. Deskripsi Subyek............................................................................................31

  2. Deskripsi Data Penelitian............................................................................... 32 D . Analisis Penelitian......................................................................................................33

  Uji Normalitas Sebaran.............................................................................................. 33 E . Pembahasan.................................................................................................................34

  BAB V K ESIM PULAN DAN SARAN A. K esimpulan.................................................................................................................36 B. Keterba tasan Penelitian.............................................................................................. 36 C . Saran............................................................................................................................37 D AFTAR PUSTAKA.............................................................................................................39 L AMPIRAN............................................................................................................................41 xiii

  DAFTAR TABEL

  T abel 1. Tipe Kepemimpinan Transformasional...........................................................15 T abel 2. Distribusi Aitem Skala Persepsi Terhadap Kepemimpinan

  Transformasional Sebelum Uji Coba..............................................................23 T abel 3. Sebaran Aitem Skala Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional

  Setelah Uji Coba.............................................................................................30 T abel 4. Data Subyek Menurut Kriteria........................................................................31 T abel 5. Data Deskriptif Persepsi Subyek Terhadap Kepemimpinan

  Transformasional............................................................................................33 xiv

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Alat ukur skala, Ska la Persepsi Terhadap Ke pemimpinan Transformasional Lampiran 2. Analisis butir, Reliabilitas , Validitas dan uji normalitas Lam piran 3. Data Penelitian Lampir an 4. Surat Keterangan Penelitian xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

  globalisasi. Fenomena globalisasi merupakan era baru peradaban manusia dimana terjadi perubahan yang sangat cepat dalam berbagai bidang kehidupan. Teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat dengan didukung oleh proses transformasi informasi yang sangat pesat pula sehingga mengakibatkan perubahan pola hidup manusia.

  Dalam era globalisasi, dunia menjadi seolah tanpa batas ( boundaryless ) yang ditandai dengan munculnya perdagangan bebas ( free trade ) antar pelaku ekonomi global.

  Implikasinya adalah kondisi pasar menjadi semakin kompetitif, tingginya tuntutan pelanggan khususnya berkaitan dengan kualitas produk dan ketepatan logistik, pemenuhan hak paten, faktor lingkungan, product life cycle yang kian pendek dilihat dari dimensi waktu, dan inovasi produk yang harus memiliki kecenderungan ( trend ) meningkat ( Kompas, 16 November 2002 ).

  Perdagangan bebas tidak hanya menjangkau wilayah regional seperti misalnya terbatas di negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), tetapi terjadi antar negara-negara di seluruh belahan dunia. Seiring dengan pesatnya perdagangan dunia, negara – negara di lingkungan regional berupaya mengatasi dampak negatif dari persaingan tersebut. Sebagai salah satu contohnya, untuk mengantisipasi perdagangan bebas di tingkat dunia, para pemimpin negara ASEAN pada tahun 1992 memutuskan didirikannya AFTA (ASEAN Free

  Trade Area ), yang bertujuan meningkatkan keunggulan bersaing regional.

  Globalisai ekonomi dan sistem pasar dunia menempatkan semua negara termasuk Indonesia sebagai bagian dari sistem tersebut. Hal ini menyiratkan sebuah pesan bahwa agar dapat eksis di tengah persaingan semua negara tanpa kecuali harus meningkatkan efisiensi proses pemanfaatan sumber daya yang jumlahnya sangat terbatas guna menghasilkan produk pada taraf paling optimal. Demikian pula halnya dengan Indonesia dituntut untuk benar-benar menyiapkan dirinya dalam menghadapi kompetisi di tingkat dunia agar dapat meraih keunggulan bersaing (competitiveness advantage).

  Dalam konteks daya saing ekonomi, terdapat sejumlah fakta yang yang menunjukkan bahwa daya saing bangsa indonesia saat ini berada pada tingkat yang sangat rendah. Dari hasil su rvei yang dilakukan World Economic Forum ( WEF ) tentang peringkat daya saing, dilaporkan bahwa Indonesia berada pada posisi yang sangat memprihatinkan. Berdasarkan laporan terbaru dari WEF yakni Global Competitiveness Report 2002-2003 dapat dilih at bagaim ana posisi bangsa Indonesia dibanding bangsa-bangsa lain di dunia. Inti laporan tersebut berisi tentang peringkat daya saing global 2002-2003 bagi 80 negara di dunia yang terdiri dari Indeks Daya Saing Pertumbuhan ( Growth Competitiveness index / GCI ) dan Indeks Daya Saing Mikro ekonomi ( Microeconomic Competitiveness Index / MCI ). Dalam laporan tersebut peringkat daya saing Indonesia untuk GCI melorot dari urutan 64 pada tah un 2001 ke urutan 67 pada tahun 2002. Sementara untuk MCI turun sembilan tingkat dari urutan ke-55 pada tahun 2001 menjadi ke-64 pada tahun 2002 ( Kompas,16 November 2002 ).

  Pada dimensi iptek di tunjukkan oleh suatu kajian yang dilakukan oleh Institute for ( IMD ). Pada tahun 1999 menunjukkan bahwa peringkat

  Management Development

  Indonesia pada posisi ke-44 dari 46 negara dalam penyediaan tenaga ahli insinyur. Kondisi tersebut menjadi lebih parah karena terlihat kalau Indonesia berada pada posisi terendah dalam kerjasama teknologi antar industri, dan kerjasama penelitian antar industri dengan perguru an tinggi.

  Dari dimensi lain tentang Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development

  

Index ( HDI ), yakni survey tahunan yang dilakukan oleh United Nations for Development

  Programs ( UNDP ) tentang Indeks Pembangunan Manusia, Indonesia mendapat skor 0,682 pada tahun 2003, padahal pada tahun 2002 mendapatkan skor 0,684. Jika ditinjau dari peringkatnya, kualitas SDM Indonesia tahun 2003 berada pada posisi 112 dari 179 negara. Keadaan ini sungguh memprihatinkan, karena Indonesia pada tahun 2002 berada pada peringkat 110 dari 173 negara, dan pada tahun 2001 berada pada peringkat 102 dari 162 negara. ( Jawa Pos, 10 Juli 2003 ).

  Dari berbagai fakta empiris yang telah diuraikan menunjukkan adanya penurunan kualitas SDM selama beberapa tahun terakhir ini. Keadaan ini membuktikan bahwa bangsa indonesia belum benar-benar siap untuk menghadapi perubahan-perubahan secara global.

  Dalam menghadapi persaingan yang begitu bebas dan ketat itu, sudah saatnya bangsa Indonesia harus bangkit dan menyusun rencana strategi pengembangan SDM. Arah pengembangan tersebut adalah terciptanya SDM yang berkualitas dan profesional sehingga siap dan mampu bersaing di era globalisasi. Hasil akhir yang di harapkan tentunya adalah memperbaiki kondisi dan posisi Indonesia untuk dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

  Dalam konteks memajukan kondisi kesejaht eraan dan perekonomian makro di Indones ia, peran sektor pemerintahan, sektor swasta dan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) sebagai pelaku sektor mikro memiliki arti yang sangat strategis. Ini berarti bahwa kondisi makro perekonomian dan kesejahteraan tidak dapat melepaskan dirinya dari sektor mikro.

  Salah satu organisasi yang di kelola BUMN maupun swasta adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah suatu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang mempunyai misi sosial menyembuhkan orang sakit tanpa membedakan status sosial ekonominya.

  Kemajuan era globalisasi telah banyak mem buat perubahan, antara lain kemajuan pesat d i bidang iptek, termasuk iptek kedokteran dan arus informasi. Maraknya persaingan bebas di bidang produk barang dan jasa, serta di halalkan menembus batas negara lain, termasuk alat medik canggih, jasa rumah sakit, bahkan tenaga ahli medik luar negeri dan rumah sakit bermodal asing telah banyak di temui di kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan. Sementara RS Indonesia masih banyak berkutat dalam masalah internal. Misalnya kewirausahaan, struktur organisasi dan kepemimpinan, standar Sumber Daya Manusia ( SDM ), keterbatasan dana, daya saing dan citra negatif di masyarakat.

  Sumber Daya Manusia ( SDM ) merupakan unsur penting dalam kemajuan industri dan organisasi di era globalisasi ini, maka betapapun sempurnanya rencana-rencana, sempurnanya organisasi dan pengawasan, apabila individu / SDM di dalamnya tidak dapat menjalankan tugasnya dengan minat dan gembira, maka industri atau organisasi tidak akan mencapai hasil sebanyak yang sebenarnya dapat dicapai. Dalam waktu-waktu mendatang, aspek manusia sebagai pekerja diutamakan pada kesejahteraan. Akibatnya, perlu adanya pengetahuan mengenai perilaku manusia dan penghargaan terhadap perasaan, sikap dan motivasi individu dalam dunia kerja yang disebut sebagai karakteristik individu ( Ghiselli dan Brown dalam, http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan ).

  Selain karakteristik individu, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kekuatan dan mengarahkan tindakan individu pada waktu bekerja adalah karakteristik pekerjaan dan karakteristik lingkungan kerja. Karakteristik pekerjaan misalnya jenis ganjaran atau imbalan instrinsik, derajat kemandirian, jumlah umpan balik langsung atas hasil kerja dan tingkat variasi tugas. Sedangkan, karakteristik lingkungan kerja meliputi lingkungan pekerjaan langsung, tindakan atau perlakuan penguasa/pemimpin dan iklim organisasi ( Steers dan Porter dalam, http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan ).

  Penguasa berkaitan dengan kepemimpinan, dan teori kepemimpinan yang paling mutakhir dikemukakan oleh Bass (1997) yaitu kepemimpinan Transformasional.

  Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang dapat membawa kearah perubahan – perubahan yang lebih baik, dengan kata lain peranan kepemimpinan transformasional turut serta memberi andil dalam keberhasilan pembangunan. Salah satu aspek yang perlu menjadi perhatian dalam menjalankan roda organisasi atau instansi adalah kemampuan pemimpin menggerakkan dan memotivasi orang – orang atau bawahan yang terlibat langsung dalam pencapaian tujuan organisasi.

  Menurut Bass (1997), kepemimpinan transformasional mempunyai empat aspek, pertama , kharisma, yang memiliki arti bawahan hormat dan rela mengerjakan tujuan organisasi sesuai dengan yang telah digariskan pemimpin karena adanya kharisma. Daya kharisma adalah kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi perilaku bawahannya berdasarkan ciri khas kepribadian tertentu. Kedua, inspiration, yang mengandung makna pemimpin mampu membangkitkan semangat bawahan untuk meningkatkan motivasi demi mencap ai kemajuan organisasi. Ketiga, intelektual stimulation, yang berarti pemimpin mampu membangkitkan dan merubah cara pandang atau cara pemecahan masalah pada para bawahan, berfikir, dan berimajinasi, dan kepercayaan atau nilai, bukan hanya sekedar tindakan. Keempat, individualized consideration yaitu perhatian terhadap individu yang berarti kemampuan pemimpin memperlakukan bawahan secara sejajar, meskipun pemimpin memiliki lebih banyak keahlian namun pemimpin memberi nasehat, membantu, mendukung dan mendoro ng pengembangan diri bawahannya. Aspek – aspek kepemimpinan untuk berbuat atau berusaha lebih baik demi keberhasilan pencapaian tujuan.

  Menurut Yukl (1994), kepemimpinan merupakan penggerak dan penentu perjalanan organisasi. Keberhasilan program yang diberlakukan dalam organisasi ditentukan kemampuan kepemimpinan. Melalui kepemimpinan dengan tip e transformasional mampu mengan tarkan organisasi mencapai tujuan, diwujudkan dengan usaha untuk menggerakkan potensi diri dan anggotanya supaya secara bersama – sama memfokuskan kegiatannya demi mencapai keberhasilan instansi atau organisasi. Selain itu, melalui daya kreatifitasnya, pemimpin dengan tipe transformasional mampu memaksimalkan semua potensi yang ada di lingkungan organisasi sehingga dicapai produktivitas kerja yang tinggi. Kepemimpinan transformasional juga mempunyai peranan yang besar dalam memacu pertumbuhan organisasi, dan mempunyai peranan pokok dalam menciptakan perilaku yang adil bagi karyawan sehingga tercipta keberhasilan dalam suatu organisasi atau instansi.

  Persepsi seseorang terhadap sesuatu objek akan menentukan tindakan yang akan diambil sebagai respon terhadap objek yang memberi rangsangan tersebut. Penilaian keadilan secara umum dalam pribadi individu di suatu organisasi atau instansi dapat terbentuk dari adanya keseimbangan dan keselarasan dari pola pemimpin dan kepemimpinan dalam menilai dan menghargai pribadi individu sebagai karyawannya.

  Rumah Sakit adalah suatu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang mempunyai misi sosial menyembuhkan orang sakit tanpa membedakan status sosial ekonominya. Di sisi lain, RS juga berfungsi sebagai tempat bernaung berbagai profesional medik, paramedik dan non-medik yang melakukan pekerjaan untu k mencari nafkah. Oleh karena itu, RS harus mampu mengusahakan suatu net-income yang cukup, agar semua kegiatan operasional terus berlangsung dan berkembang, di samping memfasilitasi agar kesejahteraan pegawai tetap terpelihara.

  A da kemungkinan visi dan misi sosial RS tersebut sulit dilaksanakan di tengah keadaan di mana tuntutan kepuasan hidup para profesional makin meningkat dan dampak p engaruh industri obat & alat kesehatan canggih yang berbasis perilaku mencari keuntungan (Trisnantoro L, 2005 dalam S uara Merdeka, 19 Desember 2005 )

  Dengan adanya perubahan pesat lingkungan RS, baik yang lokal, regional maupun global dan isu-isu strategis lain yang terus berkembang, mengharus kan pengelola RS lebih peka dalam menyusun suatu rencana strategik. Berdasarkan visi, misi dan tujuan organisasi dan untuk dapat menjalankan fungsi RS tersebut, diperlukan sistem manajemen menyeluruh yang dimulai dari proses perencanaan strategik, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Rencana srategik dapat disebut baik apabila perencanaan tersebut dapat ditindaklanjuti secara prak tis ke dalam program operasional yang berorientasi kepada econom ic - equity - quality. Artinya RS harus dikelola secara efektif & efisien melayani segala lapisan masyarakat (equity) dan berkualitas baik. (Widajat R, dalam Suara Merdeka,

  19 Desember 2005 ) Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, dapat dikemukakan bahwa persepsi terhadap kepemimpi nan transformasional pada karyawan perlu diteliti. Hal ini untuk memotivasi dan memberikan m asukan terhadap pimpinan perusahaan atau instansi tentang perlunya pola kepem impinan yang transformasional terhadap bawahan, yang nantinya dapat menjadikan pem impin yang efektif yang diharapkan dapat mempengaruhi perubahan SDM ke arah yang lebih baik, dari para karyawannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan jasa instansi yang bersangkutan.

  Penelitian yang berjudul persepsi terhadap kepemimpinan transformasional pada karyawan ini di laksanakan di PKU Muhamm adiyah urusan RSIA ‘AISYIYAH’ di wilayah kabupaten Klaten. Dengan alasa n, Penelitian serupa belum pern ah di lakukan di PKU swasta tersebut .

  B . Rumusan Masalah

  Bagaimanakah tingkat persepsi terhadap kepemimpinan transformasional pada k aryawan PKU Muhammadiyah urusan RSIA ‘AISYIYAH’ Klaten.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah u ntuk mem berikan gambaran bagaimanakah tingkat persepsi terhadap kepemimpinan transformasional pada k aryawan PKU Muhammadiyah urusan RSIA ‘AISYIYAH’ Klaten.

  D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

  Memberikan tambahan pemahaman dan wawasan dalam bidang psikologi industri dan organisasi, terutama yang berhubungan dengan kepemimpinan.

2. Manfaat praktis

  a. Bagi karyawan

  Sebagai suatu wacana dan bahan refleksi bagi karyawan PKU Muhammadiah Klaten, agar tercipta iklim kerja yang baik.

  b. Bagi pimpinan

  Dapat menjadikan bahan evaluasi bagi pengurus, direktur / pimpinan instansi atau kantor dan perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Pengertian per sepsi Ber bicara mengenai persepsi tidak lepas dari peranan seseorang yang melihat dari

  fakta yang se benarnya, dan persepsi ini antara seseorang dengan orang lain belum tentu sama. Atkinso n dan Ernest. R (dalam Dharma dan Adryanto, 1999), berpendapat bahwa persepsi adala h proses mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Keinginan ses eorang itulah yang menyebabkan perbedaan interpretasi dari dua orang yang melihat atau m engalami hal yang sama tentang objek yang dilihat dan dialaminya itu. Seperti halnya dalam ilmu – ilmu social lainnya sangat sukar memberi definisi yang pasti tentang persepsi.

  Lut han (1992), menyatakan bahwa persepsi itu kompleks dan lebih luas jika dibandingkan dengan penginderaan. Proses persepsi meliputi suatu interaksi yang sehat dari kegiatan selek si, penyusunan dan penafsiran. Persepsi yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek akan me nentukan tindakan yang akan diambil sebagai respon terhadap stimulus yang memberikan ra gsangan tersebut.

  Proses persepsi itu sendiri merupakan rangkaian peristiwa sebagai berikut:

  a. Stimulus. Awal mula terjadinya persepsi ialah ketika seseorang dihadapkan dengan situasi stimulus. Situasi yang dihadapi itu mungkin dapat berupa stimulus penginderaan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan sosiokultur dan fisik yang menyeluruh. b . Registrasi. Pada masa registrasi suatu segala yang nampak ialah mekaniisme fisik yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang terpengaruh, kemampuan fi sik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi, dal am hal ini seseorang mendengar dan melihat ino rmasi terkirim kepadanya, kemudian mulai mendaftar semua informasi yang terkirim, terdengar dan terlihat.

  c. Interpretasi. Interpretasi adalah merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting. Proses interpretasi ini tergantung pada acara pendalaman atau learning, motivasi dan kepribadian seseorang. Pendalaman, motivasi dan kepribadian seseorang akan berbeda antara satu orang dengan lainnya, oleh karena itu interpretasi terhadap suatu informasi yang sama, akan berbeda antara satu orang dengan ora ng lainnyya. Perbedaan interpretasi dapat menjadi sumber perbedaan persepsi, sehingga interpretasi merupakan sub yang penting.

  d.

  Umpan balik (feed back). Umpan balik dapat mempengaruhi persepsi seseorang sebagai contoh, seorang karyawan yang melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya, kemudian mendapat umpan balik dengan melihat raut muka atasannya, kedua alis naik ketas, bibir mengatu rapat, mata tidak berkedip kemudian suaranya bergumam seperti mau ditelan sendiri. Umpan balik seperti itu membentuk persepsi sendiri bagi karyawan. Bagi atasan tersebut barangkali heran bahwa bawahannya mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, dan diam – d iam memujinya, tetapi persepsi karyawan, dia berbuat salah, tidak membawa kepuasan bagi atasann ya.

  

B. kepemimpinan transformasional

1.

  Pengertian kepemimpinan transformasional Burns (1992) menyatakan kepemimpinan transformasional ada dua bentuk, yaitu umum dan khusus. Kepemimpinan transformasional adalah sesuatu hal yang umum apabila dapat terjadi dalam level masyarakat. Seperti terjadi pada pelatih, guru, kepala sekolah, tokoh agama, dan pemimpin politik, individu – individu ini mampu menjadi pemimpin transformasional. Individu – individu yang dapat menguraikan visinya tentang masa depan, mengikatkan visi pada nilai – nilai bawahan, bekerja untuk meraih standar kepemimpinan bawaha n, dan mengakibatkan perubahan dalam lingkungan masyarakat, mampu untuk menjadi pemimpin yang transformasional.

  Fenomena kepemimpinan transformasional yang khusus adalah pemimpin yang memadukan berbagai cri teria. Burns (1992) mengatakan, hanya memimpin yang menampakkan nilai – nilai, meningkatkan standar kepemimpinan yang sesuai dengan kemanusiaan, bekerja untuk mencapai tu juan, dan mempunyai pengaruh positip terhadap orang – orang di sekelilingnya, da pat dinilai sebaggai pemim pin transformational.

  Kepemimpinan yang dimaksud dalam penelitian ini menggunakan teori k epemimpinan tra nsformasional dari Bass (1997) yang terdiri dari empat aspek yaitu kharisma, inspirasi, stimula i intelektual dan pertimbang an individu . Teori kepemimpinan ini dijasikan dasar penelitian , karena pemimpin transfornm ational akan mengembangkan kemampuannya dalam mem impin

  2. Aspek – aspek kepemimpinan transformasional Bass (1997), menje laskan bahwa kepemimpina n transformational t erdiri dari empat aspek, aspek – aspek terse but yaitu ch arisma, yang m emiliki arti bawahan hormat dan rela mengerjakan tujuan organis asi sesuai dengan yang telah digariskan pemimpin karen a adanya charisma. Kedua, adalah inspirasi yang mengandung m akna pemimpin mampu membangkitkan semangat bawahan untuk meningkatkan motivasi demi mencapai kemajuan organis asi. Ketiga, stimulasi intelektual yang berarti pemimpin mampu membangkitkan dan mengubah cara pandang atau cara pemecahan masalah pada para bawahan, cara berfikir dan berimajinasi, dan bukan hanya sekedar tindakan saja. Keempat, adalah perhatian terhadap perbedaan individu yang berarti pemimpin memperlakukan bawahan secara sejajar, meskipun pemimpin me miliki lebih banyak keahlian. Pemimpin memberi nasehat, membantu, menduk ung, dan mendorong pengembangan diri bawahannya.

  Luthans (1998), berpendapat bahwa aspek kepemimpinan transformasional menekankan pada inspirasi, visi, dan bekerja sebenar – benarnya untuk orang lain dan menyajikan table yang berisi arti pokok dari tipe kepemimpinan transformational dengan disertai ilustrasi perbuatan.

  

Tabel 1

Tipe Kepemimpinan Transformasional

(sumber Luthans, 1998)

  Tipe Arti Contoh Kepemimpinan Transformasion al Visi ke depan Menggambarkan kreasi Artikulasi visi, harapan

masa depan atau tingkat yang tinggi.

hasrat yang tinggi melihat massa depan yang dapat diidentifikasikan pada orang – orang dan dapat membangkitkan semangat pada orang – orang.

  Energi Membangkitkan energi, Menunjukkan kegembiraan memberikan motivasi pribadi, percaya diri, diantara anggota mencari dan menemukan

orrganisasi. kesuksesan.

Kemungkinan Secara psikologis Menunjukkan ekspresi membantu anggota untuk untuk mendorong pribadi meningkatkan performansi dan berempati pada orang guna menghadapi tantangan lain. demi mencapai tujuan

  Secara terdapat pada , inovasi, membuat s energi untuk kelembagaan.

  Sela berkaitan deng pemimpin mampu m menggerakkan puan memutuskan dalam situasi yang

  House memakai pend ditemukan aspek – asp a.

  b. esar

  c. ri, tekad yang bulat dan ketekunan. Pemimpin yang terkemuka seperti melawan orang – d. age. Pemimpin yang terkemuka sadar mengenai image tentang konkrit Luthans (1998) memberi contoh kepemimpinan transformational aspek mendukung visi organisasi peningkatan kualitas, kepuasan tandart harapan tinggi pada manajemen, menyediakan dorongan terus – menerus, diskusi, mendorong tugas dan kontak personal di luar kegiatan formal in itu Ticky dan devana (dalam Luthans, 1998) menambahkan beberapa hal yang an kecenderungan pemimpin transformasional yang efektif yaitu enjadi agen perubahan, berani, dipercauya, memiliki kemampuan nilai

  , konsisten sebagai pembaharu, mempunyai kemam kompleks/ tidak menentu dan bervisi jauh ke depan. dan Podsakoff (dalam Luthans, 1998) memperkenalkan penelitian yang ekatan transformasional. Berdasarkan kesimpulan penelitiannya ek yang mempengaruhi kepemimpinan, di antaranya :

  Visi. Pemimpin yang terkemuka mampu mengartikulasikan visi, ideologi pada bawahan yang mengacu pada kebenaran moral.

  Keinginan besar dan pengorbanan. Pemimpin menampilkan keinginan b dan mempunyai pendirian yang kuat, serta mampu mempengaruhi bawahan untuk secara bersama – sama berkorban untuk mewujudkan visi dan misi. Percaya di menampilkan derajat kepercayaan tinggi dalam mencapai visi dan misi.

  Pemimpin membutuhkan kepercayaan diri yang tinggi yang berlandaskan pada pendirian moral untuk menentang status quo, orang yang melakukan kesalahan tetapi tetap mempertahankan jabatan. Membangun im dirinya. Pemimpin dapat mengetahui bahwa bawahan memilki keyakinan mengenai pimpinannya memiliki kemampuan dan dapat dipercaya.

  e. Peran mode l. Image yang dibangun efektif digunakan untuk peran model karena bawahannya mengidentifikasikan dirrinya pada pemimpin terutama yang berhubungan dengan nilai positif.

  f.

  Representasi eksternal. Pemimpin transformasional ammpu menjadi juru bicara organisasi dan menjadi symbol di luar konstitusi organisasi.

  g.

  Harapan dan kepercayaan untuk pengikut. Pemimpin terkemuka mampu memberi harapan dan kepercayaan pada pengikut.

  h. Me milih pembangkitan dorongan,. Pemimpin yang terkemuka memilih pembangkitan motif pada bawahan yang secara khusus berhubungan dengan kesu ksesan menyelesaikan pekerjaan atau pencapaian misi / visi . i.

  Menyusun penjajaran. Pemimpin terkemuka mampu menyusun penjajaran yang mengacu pada hubungan interpretative dengan bawahan yang dilatar belakangi perhatian, ideology, kepercayaan yang disejajarkan dengan aktivitas pemimpin dan tujuan, kedua hal ini saling berhubungan dan melengkapi. j. Komunikasi inspirasi. Pemimpin terkemuka ser ing menyampaikan pesan komunikasi dengan menggunakan cerita yang hidup, slogan, simbol dan perayaan. Penelitian ini menggunakan aspek – aspek kepemimpinan transformasional berasal dari Bass (1997) dengan alasan pendekatan yang digunakan komprehensif dan mampu memperlihatkan kepemimpinan transformasional yang terdiri dari :

  a. ikan visi, misi, kebanggaan, memperoleh kehormatan dan Karisma : member kepercayaan.

  b.

  Inspirasi : menyampaikan harapan tinggi, menggunakan symbol untuk memfokuskan usaha dan pentingnya menunjukkan tujuan dengan jalan singkat.

  c. ngembang kan intelegensi, rasionalitas, hati – hati Stimulasi intelektual : me dan teliti dalam p enanganan masalah.

  d. Pertimbangan individu : memberi perhatian individual, memperlakukan masing – masing karyawan secara berbeda, memberi pengarahan dan saran.

  Keempat aspek kepemimpinan transformasional dari Bass (1997) tersebut dipakai oleh peneliti sebagai aspek – aspek skala penelitian persepsi terhadap kepemimpinan transformasional.

C. Persepsi terhadap kepemimpinan transformasional

  Peran persepsi terhadap kepemimpinan transformasional yang dijalankan pemimpin transformasional akan memberikan pengaruh berjangka panjang. Pengaruh seorang pemimpin transformasional walaupun sudah tidak lagi memegang kendali kekuasaan akan tetap dirasakan bila seorang pemimpin transformasional mampu mempertahankan motivasi para pengikutnya, jadi bukan sekedar mempengaruhi sesaat saja.

  Persepsi terhadap kepemimpinan transformasional dalam penelitian ini didefinisikan sebagai proses pengamatan seseorang berdasarkan pengalamannya terhadap atasan atau pimpinan tipe transformasional dalam menjalankan tugas menggerakkan, memotivasi dan menjalankan kedisiplinan karyawan yang terlibat langsung dalam pencapaian organisasi yang bercirikan empat aspek, yaitu kharismatik, inspiratif, memberikan stimulasi intelektual dan memiliki pertimbangan individu.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (1999)

  penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap satu obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi, sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

B. Definisi Operasional

  Definisi operasional penelitian ini adalah mengenai persepsi terhadap kepemimpinan transformasional. Persepsi terhadap kepemimpinan transformasional dalam penelitian ini didefinisikan sebagai proses pengamatan seseorang berdasarkan pengalamannya terhadap atasan atau pimpinan tipe transformasional dalam menjalankan tugas menggerakkan, memotivasi dan menjalankan kedisiplinan karyawan yang terlibat langsung dalam pencapaian organisasi yang bercirikan empat aspek, yaitu kharismatik, inspiratif, memberikan stimulasi intelektual dan memiliki pertimbangan individu.

  Persepsi terhadap kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan skala persepsi terhadap kepemimpinan transformasional. Skor yang tinggi menunjukkan bahwa subyek mempunyai persepsi bahwa pemimpinnya cenderung transformasional, dan sebaliknya semakin rendah skor menunjukkan bahwa responden mempunyai persepsi bahwa pimpinannya cenderung tidak bertipe transformasional. jumlah skor total pada butir – butir persepsi terhadap kepemimpinan transformasional menggambarkan persepsi bawahan terhadap tipe atau jenis kepemimpinan transformasional atasan.

  C. Subyek Penelitian

  Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan di rumah sakit PKU Muhammad iyah Klaten sejumlah 100 karyawan, jumlah ini dianggap telah mewakili seluruh populasi yang a da. Jenis kelamin tidak menjadi pertimbangan tersendiri dalam penelitian ini.

  Latar belakang pendidikan yang dijadikan batasan adalah karyawan yang berpendidikan minima l D3 atau sederajat.

  D. Metode Pengumpulan Data

  A lat pengumpulan data yang digunakan adalah skala. Metode skala adalah suatu metode penyelidikan dengan menggunakan da ftar perny ataan yang berisi aspek – aspek yang hendak d i ukur, yang harus di jawab oleh orang – orang yang menjadi subyek penelitian ( Suryabrata, 2002 ). Alat ukur yang di gunakan untuk mengukur persepsi terhadap kepemimpinan transformasional mengadaptasi dari skala y ang dikemb angkan oleh Bass dan Avolio ( 19 90 ). Alat u kur yang dikemba gkan oleh Bass n da n Avoli o ( 1 990 ) me rupakan alat ukur yang berbentuk Multifactor Leadership ( MLQ ) yang mengukur tipe

   Questionnaire

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL ATASAN DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

0 20 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP WORK ENGAGEMENT KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA (UMY)

14 97 126

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 8 13

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN NON MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN NON MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 17

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN NON MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN NON MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 4

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

0 1 120

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Skripsi

0 0 158

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Skripsi

0 0 82