TINGKAT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Bimbingan dan Konseling

  

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI

PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI KELAS X

SMA GAMA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh :

Ardian Septiantono

031114017

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTO :

  “Semua ini berjalan seperti halnya pergantian matahari dan rembulan Kita diciptakan begitu dinamis, ada yang hilang dan ada yang datang

Dalam kekurangan kita bisa melihat kelebihan

dan dalam kelebihan kita bisa berbuat lebih”

  • -Ard-

  PERSEMBAHAN : Skripsi ini ku persembahkan kepada orang tuaku tersayang Bapak Sumartono dan Ibu Sutarni serta adiku tersayang Kristia Cinde Lara Sinta

  

ABSTRAK

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI

PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI KELAS X

SMA GAMA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/2009

  Ardian Septiantono Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu seluruh siswa laki- laki dan siswa perempuan kelas X SMA GAMA Yogyakarta yang berjumlah 59 siswa (33 siswa putera dan siswi puteri).

  Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera kelas X dalam SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009? (2) Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa puteri kelas X dalam SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009? (3) Apakah ada perbedaan antara tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera dan siswa puteri kelas X SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009?

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri dengan jumlah pernyataan sebanyak 80 item. Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan semua unsur kegiatan belajar mandiri siswa.

  Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa putera yang termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar mandiri rendah (69,70%) lebih banyak daripada jumlah siswa putera yang termasuk dalam kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (30,30%). (2) Jumlah siswa puteri yang termasuk kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (69,23%) lebih banyak daripada jumlah siswa yang termasuk kategori rendah tingkat kegiatan belajar mandiri (30,77%). (3) Uji hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera dan puteri kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

  

ABSTRACT

THE STUDY INDEPENDENT STUDYING ACTIVITY LEVEL

OF THE STUDENTS IN GRADE X

IN GAMA SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA IN 2008/2009.

  Ardian Septiantono Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2008

  This research was a descriptive research using survey method. The population of this research was limited population, they were all of the students both boys and girls in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta, that consisted of 59 students (boys = 33 and girls = 26).

  The problems of this research were: (1) How is the independent studying activity level of boys student in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta in 2008/2009? (2) How is the independent studying activity level of girls student in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta in 2008/2009? (3) Is there any difference in the independent studying activity level among boys and girls in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta in 2008/2009?

  The instrument in this research was questionnaire about the independent studying activity level of students which consisted of 80 statements. The instrument in this research was based on the problems of research, the variable of research, theoretical review, and all about element of study habit in Economic subject.

  The results of this research were (1) The total of male student who had low level of independent studying activity (69,70%) was more than the amount of students who had high level of independent studying activity (30,30%). (2) The total of female students who had high level of independent studying activity (69,23%) was more than the amount of student who had less independent studying activity level (30,77%). (3) The hypothesis test showed that there was a difference in independent studying activity level among boys and girls students in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta in 2008/2009.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan tulus memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga penyelesaian skripsi ini.

  2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin melakukan penelitian ini.

  3. SMA GAMA Yogyakarta yang penuh keterbukaan menerima penulis untuk melakukan penelitian.

  4. BAPEDA Kabupaten Sleman dan Dinas yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

  5. Dra. Sun Lestari Kepala Sekolah SMA GAMA Yogyakarta yang telah

  6. Drs. Djasiman koordinator Bimbingan dan Konseling SMA GAMA Yogyakarta yang telah menerima dan memberi semangat kepada penulis.

  7. Ibu Dian,Spd guru Bimbingan dan Konseling SMA GAMA Yogyakarta yang telah membantu penulis untuk mengurus ijin penelitian.

  8. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah dan pernah mendidik penulis selama kuliah serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis, yaitu: Ibu Retha, Pak Fajar, Pak Wens, Pak Sinurat, Pak Adi, Pak Tatung, Ibu Retno, Ibu Maslichah, Pak Puji, Pak Medi, Pak Masidjo, Ibu Setyandari, Dokter Lusi, Pak Pranowo, Ibu Amitya, Pak Wahana, Ibu Nina, Pater Sudiarja, Pak Pratik, Suster Milburga, dan Pak Samana.

  9. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar.

  10. Orangtuaku tercinta bapak Sumartono dan ibu Sutarni atas doa, dukungan, perhatian dan biaya yang telah diberikan kepada penulis serta adiku Sinta atas kegembiraan yang diberikan.

  11. Teman-teman KKY, Sepri, Sigit, Pikal, Kris, Bismo, Magna, Agung, Tius, Tio, Pitra dan Iren yang telah menyediakan komputer dan tempat untuk

12. Oky Widyastuti yang sudah memberikan doa, nazar, serta sentuhan terakhir dalam penyelesaian skripsi dan kuliah penulis.

  13. Para siswa kelas X SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 atas kontribusinya dalam pengisian kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Siswa.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.

  Yogyakarta, 30 Oktober 2008 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL ................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........... ...........… ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................. v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .. vi ABSTRAK ................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................... xii DAFTAR TABEL ....................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................

   1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Rumusan Masalah .....................................................................

  4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................

  5 1. Tujuan Penelitian .....................................................................,...

  5 2. Manfaat Penelitian .......................................................................

  5 D. Batasan Variabel .........................................................................

  5 BAB II. KAJIAN TEORITIS .........................................................

   7 A. Pendidikan SMA .........................................................................

  7

  1. Pengertian Pendidikan SMA ........................................................

  1. Pengertian Belajar Mandiri…… ..................................................

  24 4. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ...............................................

  3. Kategori Tingkat Belajar Mandiri Para Siswa……………………

  23

  22 2. Skoring……………………………………………………………

  1. Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa…….....

  22

  22 B. Alat Pengumpul Data ..................................................................

   22 A. Jenis Penelitian ............................................................................

  20 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................

  16 D. Jenis Kelamin dan Tingkat Kegiatan belajar mandiri…………..

  15 2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mandiri.........................................

  15

  7 2. Kurikulum SMA………… ..........................................................

  Kegiatan Belajar Mandiri…… ....................................................

  12 b. Latihan Cara Belajar Dengan Sumber Belajar Bahan Masyarakat… 14 C.

  12 a. Latihan Cara Belajar Dengan Sumber Belajar Tertulis…….

  12 2. Kegiatan Bimbingan Belajar ........................................................

  11 b. Latihan Siswa di Luar Kelas………………………………

  11 a. Kegiatan Guru dan Siswa di dalam Kelas…………………..

  1. P engajaran di Kelas……….. ........................................................

  11

  10 B. Kegiatan Pendidikan SMA ........................................................

  9 c. Struktur………………………………………………….…

  9 b. Isi Kurikulum……………………………………………….

  9 a. Pengertian Kurikulum Sekolah…………………………….

  24

  a.

  25 Validitas ..............................................................................

  b.

  25 Reliabilitas…………………………………………………

  C. Populasi 27 ………………………………………...........................

  D. Pengumpulan Data ......................................................................

  27 1.

  27 Tahap Persiapan ....................................................................

  2.

  28 Tahap Pelaksanaan ................................................................

  E. Teknik Analisis Data ...................................................................

  28 1.

  28 Perhitungan Koefisien Reliabilitas .......................................

  2.

  29 Mean………………………………………………………… 3.

  30 Chi-Kuadrat…………………………………………………

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

   31 …….......

  A. Hasil Penelitian .............................................................................

  31 1.

  31 Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Putera………… 2.

  32 Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Puteri………… 3.

  33 Uji Hipotesis………………………………………………… B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................

  35 BAB V.

   38 PENUTUP………………………….......................................

  A. Kesimpulan ......................................................................................

  38 B. Saran .................................................................................................

  39 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

   40 LAMPIRAN ..........................................................................................

   42

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas

  10 X……………… ........... Tabel 2. Kisi-Kisi Kuesioner Belajar Mandiri siswa ..............................

  23 Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009................................

  26 Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur .......... ........ ………… 26

  Tabel 5. Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Putera Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/200

  9………………........ 31 Tabel 6. Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Puteri Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/200

  9…………………...... 32 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Puteri Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/200

  9……………………. 33

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Siswa ............ 41 Lampiran 2. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Puteri Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 ...........,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,..................... 46 Lampiran 3. Skor-Skor Kuesioner Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Puteri Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 .......................................................................... 62 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ........ 63 Lampiran 5. Surat Ijin penelitian dari BAPEDA Kabupaten Sleman ....... 64

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rentang kehidupan manusia terdapat dua titik penting yaitu

  kelahiran dan kematian. Dalam rentang hidupnya tersebut manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan diri. Perkembangan dalam rentang kehidupan itu dapat dibedakan menjadi tiga ruas waktu. Pertama, perkembangan dalam ruas waktu sebelum bersekolah, dimulai sejak kelahiran sampai anak bersekolah. Dalam ruas ini anak lebih dominan bertumbuh dan berkembang di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Kedua, ruas waktu selama bersekolah, dimulai sejak anak mulai bersekolah hingga anak tidak lagi bersekolah. Dalam ruas ini anak mulai mendapat sebutan sebagai seorang siswa dan anak mulai melakukan kegiatan pembimbingan, kegiatan pengajaran dan kegiatan pelatihan bersama-sama dengan teman seusianya.

  Dalam ruas ini anak berada di sekolah dan tetap berada dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Ketiga perkembangan dalam ruas waktu sesudah menamatkan sekolah, dimulai sejak setiap orang menamatkan sekolah dengan menjalankan kehidupannya dalam keluarga maupun dalam masyarakat, seperti bekerja dan sebagainya.

  Waktu untuk bertumbuh dan berkembang anak di luar sekolah lebih banyak dibandingkan dengan waktu untuk bertumbuh dan berkembang di dalam sekolah. Hal ini berarti anak memiliki waktu belajar lebih banyak dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

  Mayarakat memiliki harapan dan standar yang berbeda terhadap perilaku pria dan wanita. Istilah peran sosial ditujukan pada aturan-atuaran budaya mengenai seseoramg dengan jenis kelamin tertentu harus berlaku. Terdapat harapan dan standar yang berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan. Sebagai anak laki-laki dan perempuan diharapkan mempelajari ketrampilan-ketrampilan yang berbeda dan mengembangkan kepribadian yang berbeda. Dengan begitu masyarakat juga memiliki harapan tertentu mengenai kegiatan belajar mandiri.

  Belajar secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan individu manusia dan binatang dengan menggunakan diri dan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri, seperti terampil dalam menggunakan tangan, kegiatan ini semata-mata ditentukan oleh individu tersebut (Winkel.1996:53).

  ”Learning consist in studying books, answering

questions, asking questions, reciting, writing papers, and so forth” (

  Burton.1952:1). Salah satu kegiatan siswa belajar adalah dengan membaca bahan teks tertulis. Metode yang dapat digunakan dalam mempelajari bahan teks adalah SQ3R yang meliputi : survey, question, read, recite, review. Semua kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, pemecahan masalah, ketrampilan, sikap dan pola tingkah laku. Kegiatan belajar siswa dengan menggunakan bahan teks tertulis dapat dilakukan atas kemauan siswa sendiri. Apabila siswa melakukan kegiatan belajar atas kemauannya sendiri, maka siswa tersebut melakukan kegiatan belajar mandiri.

  Tujuan pendidikan yang tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (DepDikNas,2003:18). Dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut, sekolah memegang peranan penting. Sekolah sendiri juga mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. Sekolah menjadi tempat pendidikan kedua (setelah keluarga) dengan guru sebagai pengganti orang tua.

  Pengertian belajar jika diterapkan di sekolah, maka siswa belajar berarti siswa melakukan kegiatan mengolah bahan ajar atau bahan bimbingan atau bahan latihan sehingga siswa memperoleh kemampuan baru dan menyempurnakan kemampuan yang sudah dimiliki. Siswa belajar dalam empat situasi yaitu : 1.

  Siswa belajar tatap muka, yaitu siswa berlatih bahan ajar secara langsung dengan mengikuti tuntunan dari guru.

  2. Siswa belajar terstruktur, yaitu siswa berlatih bahan ajar dengan cara menyelelesaikan tugas yang ditentukan oleh guru tanpa kehadiran guru.

  3. Siswa belajar mandiri, yaitu siswa berlatih bahan ajar yang menjadi program pendidikan sekolah tanpa kehadiran guru dan tanpa ditugaskan oleh guru (Skager,1984:118).

  4. Siswa belajar kreatif atau belajar produktif atau belajar inovatif, yaitu siswa berlatih sendiri untuk menyelesaikan masalah-masalah hidup yang ia hadapi dengan pengetahuan yang sudah ia pelajari.

  Kegiatan belajar siswa ditentukan oleh tujuan apa yang ingin dicapai oleh siswa.

  ”The learning situation was dominated by a purpose and goal set up by the learner” (Burton.1952:10). Keteraturan siswa melakukan kegiatan

  belajar mandiri membantu siswa dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Keteraturan kegiatan belajar mandiri, didasarkan pada rencana kegiatan atau jadwal yang disusun oleh siswa.

  Kegiatan siswa melakukan belajar di dorong oleh motif tertentu. Ada motif ingin tahu lebih,ada motif aktualisasi diri dan ada motif diri penyebab, motif ingin memiliki kompetensi untuk bergaul dengan lingkungan. Motif merupakan kekuatan dalam melakukan kegiatan belajar. Keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya akan mendorong siswa semakin tekun mengerjakan tugas-tugas pelajaran.

  B.

  Perumusan Masalah 1.

  Bagaimana tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putra kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 ?

  2. Bagaimana tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009? 3. Apakah ada perbedaan antara tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putra kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 dan tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009? C.

  Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putra dan putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta

  Tahun Ajaran 2008/2009.

  2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru

  Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan program Bimbingan dan Konseling di sekolah.

  D.

  Batasan Variabel 1.

  Tingkat kegiatan belajar mandiri siswa yaitu kecenderungan siswa dalam berlatih bahan pelajaran yang menjadi program sekolah mencakup penggunaan waktu belajar, bertanya jawab, berdiskusi, bekerja kelompok, mencatat, membaca, mengerjakan soal-soal latihan, demonstrasi, eksperimen, penemuan, penggunaan perpustakaan, pengulangan bahan pelajaran, membuat ringkasan, persiapan menempuh ujian, seperti yang diukur dengan Kuesioner Tingkat Belajar Mandiri Siswa dan ditunjuk melalui skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa yaitu rendah dan tinggi.

2. Jenis kelamin siswa adalah identitas siswa yaitu putra dan putri. Ada kelompok siswa putra dan putri.

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pedidikan Sekolah Menengah Atas 1. Pengertian Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga pendidikan umum,

  sebagai kelanjutan Sekolah Menengah Pertama. Penyelenggaraan sekolah menengah dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, kecakapan, dan ketrampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan lanjutan. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 menegaskan pendidikan adalah

  ““Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5). Pendidikan SMA dilakukan secara terpogram, terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. Sebelum melaksanakan pendidikan formal anak-anak telah mendapatkan pendidikan informal. Pendidikan informal yang diperoleh anak adalah di lingkungan keluarga.

  Pada dasarnya pendidikan yang terjadi pada seseorang bermula dari lingkungan keluarga dimana ayah dan ibu adalah sebagai orang yang dewasa. Anak-anak akan tumbuh dan berkembang pertama kali dalam lingkungan keluarga. orang tua membiasakan anak untuk mempelajari norma-norma yang berlaku di masyarakat, antara lain : norma-norma dalam agama, etika dalam pergaulan, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Setelah anak mempelajari berbagai norma yang berlaku di masyarakat, maka anak mengalami pendidikan di dalam lingkungan masyarakat. Semakin lama maka anak akan menjadi orang dewasa yang melalui suatu proses yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari anak. Peran keluarga, masyarakat dan sekolah akan membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional. Pendidikan SMA melaksanakan fungsi pendidikan nasional. Fungsi Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, pasal 3, tentang SISDIKNAS adalah sebagai berikut :

  Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negar a yang demokratis serta bertanggung jawab” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8).

  Berdasarkan fungsi dan tujuan ini kegiatan-kegiatan pendidikan disusun secara terencana dan sistemastis oleh sekolah.

2. Kurikulum Sekolah Menengah Atas a.

  Pengertian kurikulum sekolah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal I

  Tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa kurikulum adalah: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ” (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).

  Kurikulum merupakan sejumlah pengalaman yang harus dilalui siswa pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pengalaman tersebut dialami tiap-tiap siswa mulai tingkat pertama hingga tingkat terakhir. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

  b.

  Isi kurikulum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 37 ayat 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa :

  “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Ketrampilan, dan Muatan Lokal

  ” (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7). . Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pemdidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntunan lingkungan yang selalu berkembang seta arah pengembangan manusia seutuhnya.

  c.

  2 7. Biologi

  2

  2 13. Seni Budaya

  2

  2 12. Sosiologi

  2

  1 11. Ekonomi

  1

  1 10. Geografi

  1

  2 9. Sejarah

  2

  2 8. Kimia

  2

  2

  Struktur Struktur kurikulum SMA menurut Peraturan Menteri Pendidiakn

  4 6. Fisika

  4

  4 5. Matematika

  4

  4 4. Bahasa Inggris

  4

  2 3. Bahasa Indonesia

  2

  2 2. Pendidikan Kewarganegaraan

  2

  Pendidikan Agama

  Mata Pelajaran 1.

  Komponen Alokasi Waktu Semester 1 Semester 2 A.

  Nasional Nomor 22 Tahun 2006 sebagai berikut : Tabel 1. Struktur kurikulum SMA kelas X

  2

14. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan

  2

  2 Kesehatan 15.

  2

  2 Teknologi Informasi dan Komunikasi 16.

  2

  2 Ketrampilan/Bahasa Asing B.

  2

  2 Muatan Lokal C. 2*) 2*) Pengembangan Diri

  Jumlah

  38

  38

  2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran B.

  Kegiatan Pendidikan Siswa SMA 1.

  Pengajaran di Kelas Peranan guru dan siswa di dalam kelas sangat penting dalam mencapai tujuan dari setiap mata pelajaran. Guru dan siswa bersama-sama mengolah bahan pelajaran agar fungsi dan tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan baik. Tugas seorang guru dan siswa dapat dilihat dari kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa. 1)

  Kegiatan guru dan siswa di dalam kelas Kegiatan guru di dalam kelas adalah menyampaikan dan menjelaskan bahan materi mata pelajaran serta memberikan tuntunan kepada tiap siswa dalam mencapai tujuan mata pelajaran tersebut. Tiap-tiap siswa harus dibantu untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara di antaranya adalah membantu siswa dengan menjelaskan kembali materi bahan mata pelajaran kepada tiap-tiap siswa yang mengalami

  Kegiatan tiap-tiap siswa di dalam kelas adalah mendengarkan setiap penjelasan bahan materi mata pelajaran yang diberikan oleh guru, mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, mengikuti petunjuk guru serta menggunakannya dalam berbagai latihan dalam rangka memahami materi bahan mata pelajaran. Latihan-latihan ini akan membentuk kebiasaan siswa di dalam belajar.

  2) Latihan siswa di luar kelas

  1) Pekerjaan Rumah

  Tiap-tiap siswa diharapkan dapat memahami bahan materi mata pelajaran dengan baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di luar kelas tiap siswa berlatih memahami materi bahan mata pelajaran yang diberikan oleh guru melalui kegiatan latihan, misalnya latihan mengerjakan soal, membuat ringkasan, dan sebagainya. Latihan ini juga dilakukan siswa untuk memahami materi bahan mata pelajaran. Latihan di luar kelas yang merupakan tugas yang diberikan oleh guru disebut dengan Pekerjaan Rumah atau PR. 2)

  Latian Mandiri Latihan mandiri adalah siswa memiliki keinginan sendiri untuk berlatih di luar kelas. Latihan ini berupa latihan mengerjakan soal- soal yang terdapat di buku ilmu tanpa perintah guru.

2. Kegiatan Bimbingan Belajar a.

  Latihan cara belajar dengan sumber belajar bahan tertulis Siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang ditentukan oleh sekolah dapat menggunakan sumber bahan tertulis, meliputi : buku teks atau buku paket, modul, catatan-catatan pribadi, atau dapat juga dari media cetak. Tiap-tiap bahan kemudian dikaji dan dipelajari tiap siswa untuk memperoleh pemahaman materi bahan mata pelajaran dengan menggunakan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).

  Berikut uraian mengenai SQ3R 1)

  Langkah Orientasi (Survey) Pada langkah ini siswa mengamati secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai isi tiap judul bukudan membuat nomor urut buku yang akan dibaca. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah sesuai atau belum dengan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa. 2)

  Langkah Bertanya (Question) Pada langkah ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada hasil orientasi dan pertanyaan-pertanyaan ini akan dicari jawabannya lebih lanjut. Pertanyaan ini mengenai kata-kata baru yang belum dimengerti oleh siswa, isi masing-masng kalimat, dan isi tiap alinea. Pertanyaan-pertanyaan ditulis secara berurutan mengikuti bagian-bagian bahan tertulis.

  3) Langkah Membaca (Read)

  Pada langkah ini siswa membaca untuk mencari jawaban-jawaban terhadap petanyaan-pertanyaan seperti yang disebutkan pada nomor 2 di atas. Tujuan utama dari kegiatan membaca dengan cara ini adalah siswa memahami secara terinci isi bacaan.

  4) Langkah Merumuskan (Recite)

  Pada langkah ini siswa merumuskan kembali dalam bahasa sendiri arti kata-kata baru, isi kalimat, dan isi alinea. Disini terletak makna “mereproduksi”. Dengan langkah ini siswa dapat mengetahui apakah yang dibaca benar atau tidak dilihat dari isi bacaan. Dengan langkah ini pengetahuan dan pengertian siswa terhadap isi bacaan menjadi jelas dan tegas.

  5) Langkah Merangkum (Review)

  Pada langkah ini siswa merangkum atau memadukan semua yang sudah dirumuskan menjadi satu keseluruhan. Dengan langkah ini siswa memperdalam pengetahuan dan pengetiannya terutama tentang hubungan-hubungan isi bahan satu sama lain, juga dengan pengetahuan dan pengertian yang sudah dimilikinya.

  b.

  Latihan cara belajar dengan sumber belajar bahan masyarakat Sumber bahan masyarakat diperoleh tiap siswa melalui kegiatan observasi yang dilakukan siswa terhadap sejumlah peristiwa dan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Sumber bahan masyarakat yaitu dapat berupa barang, manusia, dan sebagainya.

  Bahan yang diperoleh kemudian dikaji dan dipelajari oleh siswa menggunakan metode proyek sehingga diharapkan dapat membantunya dalam memahami materi bahan mata pelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode proyek adalah : 1)

  Siswa memilih permasalahan hidup sehari-hari yang menarik perhatiannya dan yang ingin ia pecahkan. Siswa menyadar permasalahan ini. Siswa lalu menegaskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

  2) Siswa mengajukan jawaban-jawaban sementara berdasarkan pengetahuan yang sudah ia miliki atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

  3) Siswa melakukan observasi lapangan untuk memperoleh informasi- informasi yang dibutuhkan.

  4) Siswa menganalisis informasi-informasi terkumpul dan mengkaitkan dengan tiap-tiap pertanyaan yang telah ia rumuskan.

  5) Siswa membandingkan hasil-hasil analisis dengan jawaban sementara yang telah ia kemukakan di atas dan pada akhirnya menarik kesimpulan-kesimpilan akhir.

  C.

  Kegiatan Belajar Mandiri 1.

  Pengertian Belajar Mandiri Kegiatan belajar dilakukan siswa di rumah diatur oleh siswa. Kegiatan belajar ini disebut dengan kegiatan belajar mandiri. Skager berpendapat

  “studying independently is obsiviously indicate of self direction” (Skager,1984:104). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri dilaksanakan akan keinginan atau inisiatif siswa sendiri dengan begitu siswa memiliki kesempatan untuk memilih waktu untuk ia belajar dan bahan ajar yang akan ia gunakan. Belajar mandiri merupakan sarana untuk mengembangkan pibadi siswa. Kegiatan belajar mandiri siswa dapat mengembangkan kemampuan dan kompetensi- kompetensinya yang selanjutnya dapat ia gunakan untuk mendapatkan informasi-informasi baru dari lingkungan sekitarnya sehingga membuat siswa semakin mandiri, bertanggung jawab dan semakin mengenal situasi di lingkungan sekitarnya.

  Siswa yang melakukan kegiatan belajar mandiri dapat dibedakan menjadi dua tingkat yaitu : siswa yang tingkat belajar mandirinya tinggi dan siswa yang tingkat belajar mandirinya rendah (Skager,1984:177).

2. Langkah-Langkah Belajar Mandiri

  Siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mandiri menggunakan beberapa langkah yaitu : a.

  Siswa merumuskan masalah yang sudah ia sadari dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

  b.

  Siswa mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan- pertanyaan tersebut berdasarkan pengetahuan yang sudah ia miliki. c.

  Siswa melakukan observasi untuk memperoleh data yang diperlukan.

  d.

  Siswa menganailis data yang terkumpul dengan melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi.

  e.

  Siswa menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.

3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mandiri a.

  Cara menggunakan catatan tiap mata pelajaran Siswa melakukan observasi untuk memperoleh data yang diperlukan melalui buku catatan tiap mata pelajaran siswa dengan membaca catatan tersebut, menghafal informasi, merumuskan pemahaman, memecahkan masalah,terampil menggunakan alat, dan menanamkan sikap. Data-data yang sudah didapat dari buku catatan kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.

  b.

  Cara menggunakan buku pelajaran Siswa selain menggunakan buku catatan untuk memperoleh data yang diperlukan, siswa juga dapat menggunakan dan mempelajari bahan-bahan tertulis dengan metode SQ3R. Data-data yang sudah didapat dari buku pelajaran kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.

  c.

  Cara menggunakan buku kamus Siswa menggunakan buku kamus untuk mencari arti kata-kata yang baru yang belum ia pahami. Setelah siswa menemukan arti kata-kata tersebut siswa menghafalkan artinya dan menggunakannya untuk membantu dia dalam mempelajari sumber bahan yang lain. Arti-arti kata yang sudah didapat kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi.

  d.

  Cara menggunakan buku ilmu Cara belajar siswa dengan buku ilmu bertujuan untuk menambah penguasaan ilmu yang diperlukan oleh siswa untuk mengerjakan soal-soal. Siswa menggunakan metode SQ3R untuk mempelajari buku ilmu. Data-data yang sudah didapat dari buku ilmu kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.

  e.

  Cara menggunakan bahan rekaman

  Cara belajar siswa menggunakan sumber bahan rekaman adalah dengan menghafal bahan rekaman dan berlatih ulang, pada akhirnya siswa merumuskan ulang apa yang didapatnya dan memahaminya. Data-data yang sudah didapat dari bahan rekaman kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.

  f.

  Cara menggunakan radio dan televisi Cara siswa menggunakan bahan radio dan televisi adalah siswa menghafal program-program yang sesuai dengan kebutuhannya dan kemudian siswa merumuskan kembali dan memahaminya. Data-data yang sudah didapat dari radio dan televisi kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan, dan siswa g.

  Cara menggunakan bahan masyarakat Sumber bahan masyarakat diperoleh siswa melalui kegiatan observasi yang dilakukan siswa terhadap sejumlah peristiwa dan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Siswa menarik kesimpulan dari hasil observasinya dan kemudian memahaminya sehingga diharapkan dapat membantunya dalam memahami materi mata pelajaran. Siswa menggunakan metode proyek untuk mengolah bahan masyarakat. Data-data yang sudah didapat dari bahan masyarakat kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.

  “Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan” (Furchan, 1982:415). Survei ini bertujuan mengumpulkan informasi tentang kegiatan belajar mandiri para siswa kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

B. Alat Pengumpul Data 1.

  Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa.

  Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera dan puteri kelas X. Kuesioner ini disusun berdasar masalah penelitian, variabel penelitian, dan isi kajian teoritis. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian yang pertama berisi identitas, bagian yang kedua berisi petunjuk dan bagian yang ketiga berisi 80 pernyataan tentang tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa kelas X. Kisi-kisi item kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner belajar mandiri siswa

  No Aspek No Item

  1. Cara menggunakan catatan tiap mata pelajaran a.

  1-4 Dilakukan secara sendiri b.

  5-8 Dilakukan bersaman teman

  2. Cara menggunakan buku pelajaran a.

  9-13 Dilakukan secara sendiri b.

  14-18 Dilakukan bersama teman

  3. Cara menggunakan buku kamus a.

  19-23 Dilakukan sendiri b.

  24-28 Dilakukan bersama teman

  4. Cara menggunakan buku ilmu a.

  29-33 Dilakukan sendiri b.

  34-38 Dilakukan bersama teman

  5. Cara menggunakan bahan rekaman a.

  39-43 Dilakukan sendiri b.

  44-48 Dilakukan bersama teman

  6. Cara menggunakan radio dan televisi a.

  49-59 Dilakukan sendiri b.

  60-70 Dilakukan bersama teman

  7. Cara menggunakan bahan masyarakat a.

  71-75 Dilakukan sendiri b.

  76-80 Dilakukan bersama teman 2.

  Skoring Pernyataan berisi kegiatan belajar mandiri para siswa putra dan putri. Ada empat pilihan jawaban yaitu selalu, banyak kali, kadang- kadang dan tidak pernah. Skor tiap pilihan jawaban adalah selalu= 4, banyak kali= 3, kadang-kadang= 2, dan tidak pernah= 1.

  3. Kategori tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa Ada dua kategori tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa yaitu rendah dan tinggi. Penentuan kategori ini berdasarkan pertimbangan : a.

Dokumen yang terkait

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 17

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

POLA PENGASUHAN ORANGTUA MENURUT SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

0 0 118

PERILAKU SEKSUAL SISWA DAN SISWI KELAS I SMU DOMINIKUS WONOSARI TAHUN AJARAN 20052006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

0 0 101

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI TAHUN KEDUA SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH MUNTILAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN AJARAN 2006 2007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program

0 0 59

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 20062007 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbing

0 0 69

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

0 1 97

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

0 0 205

PERILAKU ASERTIF PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS XI DI SMA SANTO MIKAEL SLEMAN TAHUN AJARAN 20072008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

0 0 89