ANALISIS PENYALURAN KREDIT PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Ekonomi Syariah

  ANALISIS PENYALURAN KREDIT PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Ekonomi Syariah

  Oleh WAHYU ARI SANDI NIM 20111001 JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI D III PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN SALATIGA

  2014

  

MOTTO

  Masa depan harus difikirkan baik-baik, tetapi tidak boleh disertai dengan kekhawatiran hari esok.

  (Dale Carnige) Memecahkan masalah itu sulit, mengenal masalah lebih sulit tetapi menemukan masalah jauh lebih sulit.

  (Albert Einstein) PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini Penulis persembahkan kepada :

  • Untuk Alm. Ibu saya yang telah mengajarkan dan membimbing saya tentang arti kehidupan. Semoga mendapat ridho Allah SWT.
  • Untuk Ayah saya yang selalu setia menjaga dan mendampingi saya.
  • Keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan pendidikan saya.
  • Terima kasih kepada Ibu wiwin dan Bapak Mifdlol yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan baik perkuliahan maupun Tugas Akhir.
  • Terima kasih untuk Bapak, Ibu dosen yang setia membimbing dan memberikan semangat untuk menyelisaikan pendidikan.

  KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah

  SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas akhir yang berjudul

  

“Analisis Penyaluran Kredit Pembiayaan di BNI Syariah Cabang

Pembantu Ungaran”. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk meraih

  gelar Madya pada Jurusan Syariah Prodi D III Perbankan pada STAIN Salatiga.

  Dalam Penulisan Tugas Akhir ini banyak yang membantu memberikan bimbingan dan motivasi yang sangat berharga bagi penulis.

  Untuk itu penulis ingin berterimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Benny Ridwan,M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syariah.

  3. Bapak H. Ahmad Mifdlol M., Lc., MM.Si., selaku Ketua Program Studi D III.

  4. Ibu Wiwin Kurniasari, SE., M. Si., selaku dosen pembimbing yang selalu senantiasa mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyeslesaikan Tugas Akhir dari awal hingga akhir.

  5. Untuk teman-teman yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir.

  Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun guna untuk meningkatkan lebih baik lagi, demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

  Salatiga, 22 Agustus 2014 Penulis ABSTRAK Analisis Penyaluran Kredit Pembiayaan di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Ari Sandi, Wahyu. 2014. Tugas Akhir. Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. Program Studi D III Pernbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Wiwin Kurniasari, SE., M. Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dalam menganalisis kredit pembiayaan menurut 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition Of Economy) serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menganalisis 5C, serta membuat kebijakan dalam menangani kendala yang ada yang di alami oleh Bank BNI Syariah Cabang Pembantu ungaran. Penelitian ini memberikan rekomendasi-rekomendasi dan dijadikan bahan pertimbangan dalam menyalurkan kredit pembiayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung, melakukan pengamatan terhadap objek serta mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti dari buku, internet, jurnal ilmiah dan bosur- brosur dan data-data dari BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa konsep

  5C yang dilakukan oleh BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dengan menitik beratkan pada Character, Capacity, Capital dan kelengkapan aplikasi calon nasabah. Sedangkan kendala yang dihadapi BNI syariah dalam hal ini terdapat pada kesalahan nasabah, kesalahan pada pegawai bank sendiri dan kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh nasabah, kemudian cara BNI syariah dalam kaitannya dengan kebijakan untuk mengatasi kendala yang ada adalah dengan mngeluarkan kebijakan strategi pemasaran, melakukan pengawasan terhadap pegawai, dan melakukan pelatihan terhadap pegawai.

  

Kata kunci : Analisis 5C, Unsur-unsur kredit pembiayaan dan komponen kredit.

DAFTAR ISI

  i Halaman Judul……………………………………………………………… ii Lembar Persetujuan………………………………………………………… Lembar Pengesahan………………………………………………………… iii Lembar Pernyataan…………………………………………………………. iv Motto………………………………………………………………………..…. v vi Persembahan………………………………………………………………… vii Kata Pengantar……………………………………………………………… Abstrak……………………………………………………………………… ix x Daftar isi…………………………………………………………………….….

  Daftar Tabel…………………………………………………………………. xiii xiv Daftar Gambar……………………………………………………………….

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….

  1 B. Rumusan Masalah………………………………………………………...

  3 C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian…………………………………………..

  4 D. Penelitian Terdahulu………………………………………………………

  5 E. Metode Penelitian…………………………………………………………

  8 BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank……………………………………………………….

  12 2. Fungsi Bank…………………………………………………………...

  13 3. Jenis-Jenis Bank……………………………………………………….

  14

  4. Produk-Produk Penghimpunan Dana dan Penyaluran dana Bank Syariah…………………………………………………………..

  17 B. Manajemen Kredit 1. Pengertian Manajemen Kredit………………………………………..

  20

  2. Tujuan Kredit…………………………………………………………

  20

  3. Fungsi Kredit…………………………………………………………

  21 4. Unsur-Unsur Kredit………………………………………………….

  22 5. Jenis-Jenis Kredit…………………………………………………….

  24

  6. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit……………………………………

  27 7. Prosedur Pemberian Kredit…………………………………………..

  29 BAB III LAPORAN OBJEK

  A. Sejarah Berdirinya BNI Cabang Pembantu Ungaran……………………

  35 B. Visi dan Misi BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran………………...

  36 C. Struktur Organisasi………………………………………………………

  37 D. Tugas Masing-Masing Bagian…………………………………………..

  37 E. Produk-Produk BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran……………... ….

  39 BAB IV ANALISIS A. Konsep 5C Pada penyaluran Kredit Pembiayaan Di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran…………………………………………… ….

  67 B. Kendala yang Dihadapi Dalam Konsep 5C………………………….. ….

  76 C. Kebijakan yang diambil dalam Mengatasi kendala……………………..

  78 BAB V PENUTUP

  1. Kesimpulan………………………………………………………………

  80 2. Saran……………………………………………………………………..

  81 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….

  82 LAMPIRAN…………………………………………………………………

  84

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Singkat Penelitian Terdahulu…………………………………

  6 DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi BNI Syariah KCP Ungaran………………

  37

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Aktivitas melakukan usaha yang dilakukan masyarakat pada sekarang ini pada

  umumnya tentunya membutuhkan biaya. Hal itu mendorong lembaga perbankan untuk melakukan aktivitas pembiayaan Hal itu sesuai dengan UU No. 7 tahun 1992, yang dimaksud pembiayaan adalah : “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil.”

  Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang akan diberikan benar-banar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya seperti melalui prosedur penilaian yang benar dan sungguh sungguh.

  Aktivitas kredit yang diberikan bank yang sehat dan berkualitas memberikan pendapatan yang besar yang didapat oleh bank dibandingkan dengan aktivitas yang lain seperti jasa. Oleh sebab itu penyaluran kredit harus terus menerus dilakakukan untuk kelangsungan bank itu sendiri.

  Dalam melakukan pembiayaan pada masyarakat oleh bank pasti mengandung banyak resiko diantaranya kredit macet. Di dalam Kredit dapat dikatagorikan macet apabila pengguna kredit tidak mampu lagi membayar kredit atau tidak mampu mengembalikan penjaman. Disamping itu ada beberapa faktor lain baik itu faktor internal maupun eksternal yang menyebabkan pembiayaan dikatagorikan gagal baik itu faktor alam maupun faktor dari kesalahan manusia.

  Tujuan utama menganalisis kredit yang dilakukan oleh bank adalah untuk menilai kemampuan bank dalam mengembalikan pinjaman sesuai dengan perjanjian kredit. Berdasarkan analisis kredit bank dapat mengetahui tinggi rendahnya resiko yang akan ditanggung olehnya. Bila menyetujui permohonan kredit yang diajukan debitur.

  Pengertian manajemen resiko menurut Djohanputro (2008;43) Manajemen resiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.

  Dengan adanya resiko maka perlu dilakukan mengevaluasi kinerja perkreditan di dalam bank itu sendiri agar dapat tercapai sesuai dengan tujuan awal perkreditan.

  Semua itu dilakukan agar dapat menjadi pembelajaran untuk mengambil kebijakan yang akan datang.

  PT BNI Syariah mulai berdiri sejak 19 Juni 2010. Kegiatan yang dilakukan bank adalah menghimpun dana pada masyarakat dan menyalurkan kembali pada masyarakat dengan melakukan pembiayaan yang dilakukan oleh bank. PT. Bank BNI

  Berdasarkan ketentuan kredit menurut BI penyaluran kredit dilakukan secara kehati- hatian . Bentuk prinsip kehati-hatian dalam menyakurkan kredit adalah penyaluran kredit kepada debitur yang didasarkan pada prinsip 5C. Untuk mencapai bahwa pihak bank melakukan Perkreditan secara sehat, pihak bank harus Menerapkan prinsip 5C yang meliputi : Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition of Economic.

  Berdasarkan uraian di atas PT Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dalam melakukan pemberian kredit sangat memperhatikan prinsip 5C untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan ditanggung bank. Untuk itu penulis akan melakukan penelitian tentang “Analisis Penyaluran Kredit Pembiayaan di Bank

  BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas maka dapat disebutkan rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana konsep 5C dalam keputusan Kredit yang diberikan Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dalam pengajuan suatu pembiayaan?

  2. Apa kendala yang dihadapi Bank BNI Syariah dalam konsep 5C?

  3. Bagaimana kebijakan BNI Syariah Ungaran mengatasi kendala yang ada dalam konsep 5C?

C. Tujuan dan Manfaat

  Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah :

  a. Untuk mengetahui konsep 5C yang dilakukan BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.

  b. Mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam konsep 5C.

  c. Megetahui kebijakan yang dilakukan BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dalam mengatasi kendala yang ada dalam konsep 5C.

  Selain tujuan-tujuan tersebut peneliti juga mencantumkan manfaat baik itu untuk Penulis sendiri juga untuk BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran, adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi peneliti

  a. Menambah wawasan penyaluran kredit yang diberikan oleh Bank BNI syariah sesuai atau tidak dengan 5C b. Mengetahui kendala yang dihadapi BNI Syariah dalam konsep 5C.

  c. Mengetahui dan menambah wawasan cara penanganan permasalahan yang dihadapi bank BNI Syariah.sesuai dengan teori yang dipelajari.

  2. Bagi BNI Syariah

  a. Menganalisis resiko yang ada dan menjadi pertimbangan dalam memberikan pembiayaan.

  b. Mengetahui kendala yang dihadapi di masa datang.

  c. Menangani masalah yang ada dan menjadi masukan dan pembelajaran di masa datang.

D. Penelitian Terdahulu

  Penelitian terdahulu berfungsi sebagai bahan pembanding atau menghindari kesamaman penetiltian yang sudah dilakukan sebelumnya, berikut beberapa penelitian yang memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan.

  Rosita Ayu Saraswati (2012) mengadakan penelitian yang berjudul “Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5C Debitur dan pengawasan kredit Terhadap Efektifitas Pemberian kredit Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Temanggung dengan mengunakan metode penelitian Deskriptif. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan tentang, prosedur penilaian laporan keuangan calon debitur yang dilakukan oleh bank berdasar pada penilaian prinsip 5C calon debitur yang dilakukan oleh bank, agar bank dapat meminimalisir atau mencegah terjadinya kredit macet oleh debitur yang dapat merugikan pihak bank sebagai kreditur .

  Windy Putri Andini (2013) mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit Konsumtif Bank Rakyat Indonesia Tbk Kantor Pusat Palembang”. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitian Hasil yang dicapai adalah pelaksanaan pemberian kredit konsumtif tidak efektif jika tidak menggunakan kriteria 5C. Bank BRI melaksanakan penilaian terhadap calon yang mengajukan kredit konsumtif. Hal ini disebabkan karena ada beberapa kriteria yang bernilai negatif (Capital dan Collateral). Kesimpulan yang diambil adalah Bank BRI sangat selektif dalam memberikan kredit konsumtif yang diajukan oleh calon nasabah agar Bank BRI tidak mengalami kerugian pada saat kredit telah diberikan.

  Ruwanti, Pandi Afandi (2014) mengadakan penelitian yang berjudul “Persepsi Nasabah Pada Apsek 5C Untuk Menentukan Pemberian Kelayakan kredit Pada penelitian Survai. Hasil dari penelitian tersebut adalah kelayakan pemberian kredit pada nasabah PT. BPR Nusamba Ampel Cabang Salatiga meliputi: variabel , yaitu terkait dengan komitmen pembayaran angsuran, Variabel

  Character

Capacity yaitu sumber penghasilan yang memadai untuk menerima pinjaman dan

  memiliki kemampuan bayar serta mampu untuk menyelesaikan pinjaman tersebut sampai dengan lunas, Variabel Capital yaitu mempunyai sumber penghasilan tetap merupakan faktor utama yang harus dimiliki seorang nasabah. Variabel berkaitan dengan jaminan yang bersifat fisik dan keaslian dokumen

  Collateral jaminan tersebut dan terutama milik sendiri.

  Dari jurnal di atas dan penelitian di atas dapat diambil baberapa kesimpulan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Data Singkat Penelitian Terdahulu

  NO Judul Peneliti Variabel Hasil Penelitian

  1 Peranan Rosita Posisi penilaian laporan keuangan calon Analisis Ayu laporan debitur yang dilakukan oleh bank Laporan Saraswati keuangan, berdasar pada penilaian prinsip 5C Keuangan, Penilaian calon debitur yang dilakukan oleh Penilaian Berdasarkan bank untuk mencegah terjadinya Prinsip

  5C 5C. kredit macet. Calon Debitur dan Pengawasan Kredit Pada BPR Bank Pasar

  2 Analisis Windy Kredit Hasil yang dicapai adalah pelaksanaan Pelaksanaan Putri Konsumtif, pemberian kredit konsumtif tidak Pemberian Andini efektif jika tidak menggunakan

  Capital,

  Kredit Collateral kriteria 5C. Bank BRI melaksanakan Konsumtif penilaian terhadap calon yang Bank Rakyat mengajukan kredit konsumtif. Hal ini Indinesia Tbk disebabkan karena ada beberapa Kantor Pusat kriteria yang bernilai negatif (Capital Palembang dan Collateral).

  3 Persepsi Ruwanti, Character, Dari hasil penelitian tersebut adalah Nasabah Pandi faktor-faktor yang mempengaruhi

  capacity,

  Pada Apsek Afandi Capital, permberian kredit di BPR Nusamba

  5C Untuk Collateral. Cabang Ampel adalah Character Menentukan terkait dengan komitmen, Capacity Pemberian terkait dengan kemampuan nasabah, Kelayakan Capital terkait dengan penghasilan, kredit Pada terkait dengan jaminan.

  Collateral

  Nasabah PT BPR Nusamba Ampel Cabang Salatiga

  Dari beberapa penelitian tersebut, dapat diketahui sudah banyak penelitian yang dilakukan mengenai konsep 5C dalam pemberian kredit. Namun konsep 5C belum pernah dilakukan pada PT BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Hal itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang konsep 5C untuk menghindari kredit macet.

E. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi (Pipah, 21 Agustus 2014) .

  2. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  a) Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek.Dengan melakukan wawancara secara langsung pada bagian

  Processing

  dan Bagian Marketing lending.Penulis mewawancarai mengenai penerapan 5C dalam penyaluran kredit pembiayaan, kendala yang dihadapi dan kebijakan untuk mengatasi kendala yang ada di PT. Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.

  b) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diproleh melilui studi kepustakaan, arsip arsip yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti.

  3. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penenliti menggunakan berbagai cara di antaranya adalah : a. Wawancara

  Wawancara adalah tanya jawab atau pertemuan dengan seseorang untuk suatu pembicaraan, wawancara dalam kontek ini berarti proses memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung tanya jawab secara lisan dengan responden penelitian (Supardi 2005).

  b. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara mengamati. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung yang dilakukan PT BNI Syarian Cabang Pembantu ungaran tentang 5C.

  c. Dokumentasi Pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu metode yang dipakai dengan mencari data mengenai hal-hal berupa transkrip, surat kabar, Buku-buku dan lain lain. Pada penelitian ini Peneliti mencari data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

  4. Teknik Pembahasan Teknik pembahasan yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif karena data yang diperoleh bukan angka tetapi informasi naratif yang tidak mementingkan banyak data. Analisis data kulitatif adalah suatu cara analisis yang menghasilkan data deskriptif analisis yaitu apa yang dinyatakan responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata dipelajari secara utuh.

F. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan laporan ini meliputi :

  BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

  BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini berisikan pengertian pengertian yang bersifat teoritis sebagai acuan dalam melakukan penelitian mengenai konsep 5C terhadap penyaluran kredit pembiayaan di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.

  BAB III : LAPORAN OBJEK Pada bab ini berisi tentang gambaran objek yang akan diteliti dan data data yang bersangkutan dengan objek. Gambaran umum ini berisi sejarah berdirinya,

  BAB IV : ANALISIS Pada bab ini berisi tentang data penelitian pada Bank BNI Syariah Cabang pembantu Ungaran yang melakukan analisis penyaluran kredit pembiayaan menurut 5C.

  BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan atas penelitian yang di dapat oleh peneliti yang dilakukan di BNI Stariah Cabang Pembantu Ungaran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Bank

1. Pengertian Bank

  Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

  Menurut ketut (2000) lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatanya di bidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkanya dalam masyarakat.

  Sedangkan secara umum pengertian bank adalah lembaga keuangan yang kegiatanya usahanya adalah menghimpun dana pada masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainya.

2. Fungsi Bank

  a. Agent Of trust

  Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut.

  b. Agent Of Devolepment Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi.

  Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

c. Agent of Service

  Yaitu bank juga memberikan pelayanan jasa perbankan dalam bentuk transaksi keuangan kepada masyarakat seperti pengiriman uang/transfer, inkaso, penagihansurat berharga/collection, cek wisata, kartu debit, kartu kredit, transaksi tunai, BI-RTGS, BI-SKN, ATM, Ebanking serta pelayanan yang lainnya. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

3. Jenis-Jenis Bank

  Menurut Kasmir (2000 : 20-31) jenis bank dikelompokkan menurut fungsinya, kepemilikanya, segi status, segi menentukan harga adalah sebagai berikut : a. Dilihat dari segi fungsinya

  1) Bank umum Bank melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah.

  2) Bank Perkreditan Rakyat Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Dilihat dari segi Kepemilikanya 1) Bank Milik Pemerintah

  Dimana baik akte maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungan bani ini dimiliki oleh pemerintah pula.

  2) Bank Milik Swasta Asing Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendirianya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya diambil oleh swasta pula. 3) Bank Milik Asing

  Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negri, bank milik swasta maupun milik pemerintah asing suatu negara.

  4) Bank milik campuran Bank milik campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.

  c. Dilihat darri segi status 1) Bank devisa

  Bank yang berstatus devisa atau bank devisa merupakan bank yang melaksanakan transaksi ke luar negri yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.

  2) Bank non devisa Bank yang berstatus non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melakukan transaksi seperti halnya bank devisa.

  d. Dilihat dari segi menentukan harga 1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

  Mayoritas bank yang ada di Indonesia menggunakan prinsip konvensional yang meniru dunia barat. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu : a. Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian untuk harga beli untuk produk pinjamanya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan ini disebut spread based.

  b. Untuk jasa bank lainya pihak perbankan konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal tertentu seperti administrasi, sewa, iuran dan lainya. Sistem pengenaan ini disebut fee based. 2) Bank berdasarkan prinsip syariah

  Penentuan harga bank yang berdasarkan prinsip syariah sangat berbeda dengan bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah menerapkan aturan perjanjian berdasarkan dana maupun pembiayaan usaha. Penentuan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah dengan cara : a. Pembiayaan berdasarkan bagi hasil (mudharabah).

  b. Pembiyayaan berdasarkan penyertaan modal (musyarakah).

  c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

  d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

  e. Adanya pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa itiqna).

4. Produk-Produk Penghimpun Dana Dan Penyaluran Dana Bank Syariah

  Menurut pedoman pembinaan dan pengawasan Bank Indonesia, kegiatan operasional bank bagi hasil ialah sebagai berikut ( OP. Simorangkir 2004 ) a. Penghimpunan Dana

  1) Giro Giro merupakan simpanan nasabah bank. Selama saldo giro tersedia, setiap saat nasabah dapat mempergunakan cek, bilyet giro, atau surat perintah sebagai alat pembayaran bank bagi hasil yang menggunakan prinsip Al Wadiah.

  2) Tabungan Penarikan tabungan atau simpanan di bank dilakukan sesuai dengan persetujuan antara si penabung dan bank. Penarikannya oleh penabung sangat sederhana, hanya melalui buku tabungan saja. Dalam hal ini menggunakan prinsip Al Wadiah dan Al Mudharabah.

  3) Deposito berjangka Penarikan Deposito dilakukan menurut perjanjian antara deposan dan bank bersangkutan. Dalam hal ini digunakan Prinsip Al mudharabah.

  4) Penerimaan Dana Lainya Selain menerima simpanan dari masyarakat, bank bagi hasil juga menerima dana dari pihak lain. Dana tersebut untuk memperoleh laba atas dasar prinsip Al Wadiah, Al Mudharabah, atau Al Qard Ul Hasan.

  b. Penyaluran dana 1) Al Mudharabah

  Bank menyediakan dana sepenuhnya bagi usaha atau kegiatan nasabah tanpa campur tangan bank, namun bank diberikan hak memberikan saran-saran dan melakukan pengawasan. Dalam hal ini bank menerima imbalan atau keuntungan yang besarnya ditetapkan atas persetujuan kedua belah pihak. Jika mengalami kerugian sepenuhnya ditanggung bank, kecuali jika disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan nasabah.

  2) Al Musyarakah Bank menyediakan sebagian dana dan mitra usaha (nasabah) menanggung selebihnya dalam membiayai suatu proyek, dalam hal ini bank dapat turut serta mengelolanya. Pembagian keuntungan tidak harus sebanding dengan jumlah uang yang disetor, tetapi berdasarkan perjanjian kedua belah pihak. Namun kerugian yang ditanggung bersama sesuai dengan pangsa pembiayaan masing-masing.

  3) Al Murabahah Bank membeli barang yang dibutuhkan nasabah dengan pembayaran dilaksanakan di kemudian hari. Bank memberi kuasa kepada nasabah membeli barang atas nama bank. Pada jangka waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan antara bank dan nasabah.

  4) Al Ijarah Jenis pembiayaan yang dilakukan seperti usaha leasing, baik secara sewa maupun sewa beli.

  5) Al Bai Al Dayn Bank membeli dengan cara diskonto piutang atau tagihan hasil transaksi jual beli barang atau jasa terhadap pembeli.

  6) Al Qard Ul Hasan Bank menyediakan fasilitas dana kepada nasabah tanpa mengharapkan imbalan dari nasabah. Fasilitas itu diberikan kepada nasabah dalam rangka pelaksanaan kewajiban sosial terhadap nasabah yang betul-

B. Manajemen Kredit

1. Pengertian Manajemen Kredit

  Menurut Undang-Undang NO. 10 Tahun 1998 tentang pokok-pokok perbankan, pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan dengan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ( kasmir 2002, 102 ).

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Dalam hal ini resiko kredit mungkin dapat terjadi untuk itulah pihak perbankan perlu melakukan analisis kredit yang dapat meyakinkan bank bahwa kredit yang akan diberikan dapat kembali pada bank susuai kesepakatan bersama.

2. Tujuan Kredit

  Keuntungan atau Profitability merupakan tujuan dari pemberian kredit, yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.Karena Pancasila adalah dasar falsafah negara kita maka tujuan kredit tidak semata-mata mencari keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan negara, yaitu untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.

  Untuk itu, tujuan kredit yang dibarikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintah yang akan mengembang tugas sebagai agent of , adalah sebagai berikut. (Simorangkir, 2004 : 102-103)

  devolepment a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.

  b. Meningkatkan aktifitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin kebutuhan masyarakat.

  c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya.

3. Fungsi Kredit

  Dari tujuan tersebut terlihat adanya kepentingan yang seimbang antara kepentingan masyarakat dan kepentingan pemilik modal (Thomas suyatno, 2007 : 16-17) Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut.

  a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.

  b. Kredit dapat meningkatkan peredaran lalu lintas uang c. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang.

  d. Kredit adalah merupakan suatu alat stabilitas ekonomi.

  e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.

  f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

  g. Kredit adalah merupakan alat untuk meningkatkan hubungan

4. Unsur-Unsur kredit

  Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2000 : 74-76) : a. Kepercayaan

  Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang dibarikanbaik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar akan diterima kembali di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena sebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuanya dalam membayar kredit yang disalurkan.

  b. Kesepakatan Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.

  Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing- masing. Kesepakatan penyaluran kresit dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu pihak bank dan nasabah.

  c. Jangka Waktu Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

  Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu. d. Resiko Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya pada hal mampu dan resiko kerugian diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar resikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja maupun resiko yang tidak disengaja.

  e. Balas Jasa Akibat dari pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal bunga bagi bank konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga biaya provisi dan komisi serta biaya administrsi kredit ini merupakan keuntungan utama bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

5. Jenis-Jenis Kredit

  Jenis kredit dibedakan menurut kegunaan, tujuan kredit, jangka waktu, jaminan, dan sektor usaha (Kasmir : 2000) : a. Dilihat dari Dari segi kegunaan

  1) Kredit investasi Yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/ pabrik baru dimana masa pemakaianya untuk satu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan. 2) Kredit Modal Kerja

  Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dan operasionalnya.

  b. Dilihat dari tujuan kredit 1) Kredit Produktif

  Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.

  Artinya kredit ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan suatu baik berupa barang maupun jasa.

  2) Kredit Konsumtif Merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

  3) Kredit Perdagangan Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan utntuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplaier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu.

  c. Dilihat dari segi jangka waktunya 1) Kredit jangka pendek

  Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. 2) Kredit jangka menengah

  Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai 3 tahun, kredit ini dapat diberikan untuk modal kerja. Beberapa bank mengklasifikasikan kredit jangka menengah menjadi kredit jangka panjang.

  3) Kredit jangka panjang Merupakan kredit yang masa pengembalianya paling panjang yaitu diatas 3 tahun atau 5 tahun.

  d. Dilihat dari segi jaminan 1) Kredit dengan jaminan Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu.

  Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur. 2) Kredit tanpa jaminan Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan atau orang tertentu.

  Kredit ini diberikan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas si calon debitur selam berhubungan baik dengan bank bersangkutan.

  e. Dilihat dari segi sektor usaha 1) Kredit pertanian

  Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat.Sektor usaha dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang. 2) Kredit peternakan Kredit diberikan untuk jangka waktu yang relatif pendek.

  3) Kredit industri Kredit untuk membiayai industri pengolahan baik itu kecil, menengah, maupun besar.

  4) Kredit profesi Diberikan kepada kalangan professional seperti dokter, dosen atau pengacara.

6. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

  Sebelum fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin terlebih dahulu bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penelitian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai prinsip untuk mendapatkan keyakinan nasabahnya, adapun prinsip tersebut adalah :

a. Character

  Merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari orang- orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Untuk membaca watak atau sifat dari calon debitur dapat dilihat dari latar belakang nasabah, baik yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial. Dari sifat dan watak ini dapat dijadikan suatu ukuran tentang “kemauan” nasabah untuk membayar.

  b. Capacity Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam

  membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang pendidikan dan pengalamanya selama ini dalam mengelola usaha, sehingga akan terlihat “kemampuanya” dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Capacity sering disebut pula capability.

  c. Capital

  Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan

  silvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainya. Analisis capital juga

  harus menganalisis dari sumber mana saja sumber modal yang ada sekarang ini termasuk presentase modal yang digunakan untuk membiayaai proyek yang akan dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman.

  d. Condition

  Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan dating. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

e. Collateral

  Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga juga harus diteliti keabsahanya dan kesempurnaanya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

7. Prosedur Pemberian Kredit

  Dalam prosedur pemberian kredit hendaknya dilakukan melalui beberapa tahap berikut adalah tahap pemberian kredit menurut (kasmir 2000 : 96-102).

Dokumen yang terkait

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 1 79

ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNISSULA TUGAS AKHIR - ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNISSULA - Test Repository

0 0 122

ANALISIS PEREKRUTAN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.,Sy)

0 0 124

ANALISIS PEREKRUTAN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.,Sy)

0 0 124

ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam

0 0 111

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH C

0 0 90

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT KARISMA MAGELANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md., E.Sy)

0 0 80

ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BMT KARISMA MAGELANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

0 0 81

ANALISIS KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) DENGAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT KANTOR CABANG PEMBANTU MAGELANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

0 0 86

ANALISIS PRAKTEK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN PERIODE - TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

0 0 91