ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT KARISMA MAGELANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md., E.Sy)
ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD
MURABAHAH DI KJKS BMT KARISMA MAGELANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md., E.Sy)
DISUSUN OLEH
IRMA NUR ROCHMAH
NIMJURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD
MURABAHAH DI KJKS BMT KARISMA
MAGELANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah
(A.Md., E.Sy)
DISUSUN OLEH
IRMA NUR ROCHMAH
NIMJURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN
SALATIGA
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara: Nama : Irma Nur Rochmah NIM : Jurusan : DIII Perbankan Syariah Judul :ANALISIS
IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT KARISMA MAGELANG Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, Agustus Pembimbing
Dr. Faqih Nabhan, S.E., MM NIP.
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Tentara Pelajar No Salatiga Telp.( ) Faks. Salatiga
PENGESAHAN KELULUSAN
ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIYAAN AKAD MURABAHAH DI
KJKS BMT KARISMA MAGELANG
DISUSUN OLEH
IRMA NUR ROCHMAH
NIM- - -
Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal
September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah.
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Prof. Dr. HM. Zulfa, M.Ag.
Sekretaris Penguji : Dr. Faqih Nabhan, MM. Penguji I : Ari Setiawan, S.Pd., MM. Penguji II : H. Abdul Aziz NP, S.Ag, MM
Salatiga, September
Dekan
Dr. Anton Bawono, M.Si NIP.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Irma Nur Rochmah NIM : Jurusan : DIII Perbankan Syariah Judul Tugas Akhir : Analisis Implementasi Pembiayaan Akad
Murabahah di KJKS BMT Karisma Magelang
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, Agustus
Penulis Irma Nur Rochmah NIM.
MOTTO
. “Where there is a life, there is a hope” (Dimana ada kehidupan,
disitu ada harapan).. “Do not be a follower, be a leader” (Jangan hanya jadi pengikut, jadilah pemimpin).
. “You’ll never know till you have tried” (Kamu tidak akan pernah tahu sebelum kamu mencobanya).
.
“As you show, so will you reap” (Apa yang kamu tanam itulah
yang akan kamu petik).
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Tugas Akhir ini kepada: . Allah SWT yang telah mengkaruniai nafas kehidupan, menghadiahiku . Bapak Khomarudin (Ayah ku) dan Ibu Darmi (Ibuku) yang selalu kekuatan untuk wujudkan impian. memberikan kasih sayang, do’a serta biaya untuk saya dapat mencapai keberhasilanku, terima kasih untuk ayah dan ibu yang tak terhingga atas semua dukungan serta perhatian yang selama ini telah diberikan untuk . Sahabat-sahabatku di rumah yang selalu ada buat saya,dikala aku sedang saya. Beserta seluruh keluarga ku. susah maupun senang. Dan terima kasih kalian telah membantu aku dalam menyelesa inkan tugas akhir ini dengan do’a dan semua pengorbanan . Seluruh staff BMT Karisma yang sudah membantu dalam penulisan Tugas kalian teman. . Teman – teman kampus satu kelas DIII Perbankan Syariah angktan Akhir ini hingga akhirnya terselesaikanlah penulisan Tugas Akhir. yang selalu mengingatkan dan membantu dalam penyelesain tugas akhir . Dan semua pihak yang memberikan dukungan, mendo’akan, menyapa, ini. hadir mencintai, menyayangi dan semua yang bernafas dan berdetak dikehidupanku, terima kasih karena yang telah memberi pengalaman, teka- . Almamaterku IAIN Salatiga. teki pelajaran, kebermaknaan, impian dan harapan dalam nafas ini.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-NYA kepada kita semua, sehingga penyusunan tugas akhir ini yang membahas mengenai “Analisis Implementasi Pembiayaan Akad Murabahah Di BMT Karisma Magelang” dapat terselesaikan dengan baik walaupun masih jauh dari kata sempurna. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada nabi besar kita baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa lentera kehidupan dari kegelapan dunia menuju jaman yang terang, yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya di dunia sampai akhirat nanti.
Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program DIII pada Jurusan Perbankan Syariah dan dapat mendapatkan gelar Ahli Madya di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Penulis sadar bahwa kemampuan penulis sangatlah terbatas dalam penulisan tugas akhir ini, sehingga himbauan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan penulis sampai terselesainya tugas akhir ini.
Atas terselesainya penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga beserta . seluruh dosen dan staf IAIN Salatiga, yang telah memberikan dukungan dan fasilitas baik secara langsung dan tidak langsung.
Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis . Islam yang telah memberikan motivasi.
Bapak Drs. H. Alfred L, M. SI. Selaku Ketua Jurusan D III Perbankan . Syariah atas fasilitas yang diberikan guna memperlancar penulisan Tugas Akhir ini.
Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku dosen pembimbing yang dengan . penuh kesabaran memberikan pengarahan dan bimbinganya sehingga terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini.
Bapak Abdul Aziz N.P, S.Ag., M.M. Selaku Pembimbing Akademik .
IAIN Salatiga yang selama tahun telah membimbing, memberikan masukan dan motivasinya kepada saya. Bapak Masagung Munip, S.EI. Selaku HRD BMT Karisma beserta . seluruh karyawan, yang telah memberi ijin dan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan kegiatan magang dan penulisan Tugas Akhir.
Seluruh staff BMT Karisma Magelang yang telah membantu memberikan . data-data dan pengalaman selama magang. Buat bapak dan ibuku tersayang, sembah sujud saya kagem bapak dan . ibu. Mohon maaf bila selama ini masih menyusahkan, belum dapat membantu, belum dapat membahagiakan serta belum dapat mewujudkan apa yang ibu inginkan, tapi walapun begitu saya tetap mohon do’a restu agar saya dapat cepat mewujudkan cita-cita saya dan membahagiakan, mohon maaf bila selama ini sering membantah, atau bertingkah laku yang kurang mengenakan hatimu pak buk, tapi saya tahu bapak dan ibu sayang kepada ku, dan saya juga sayang padamu bapak ibuku.
Buat teman-temanku di rumah yang telah menjadi sahabat dari kecil . hingga dewasa, terima kasih atas do’a ,dukungan dalam bentuk apapun, Kawan-kawan dan sahabatku baik di DIII angkatan maupun yang semoga kita dapat berkumpul lagi seperti waktu kemarin.
. lainya, yang memberiku saran, masukan serta dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.
. Terima kasih untuk semua yang mengenal aku dan tetanggaku yang selalu Terakhir buat semua yang memberikan dukungan, mendo’akan, menyapa, mendukungku.
. mencintai, menyayangi, dan semua yang berjasa di kehidupanku yang telah mengajarkan mengenai pelajaran kehidupan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, semua itu karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sanagt diharapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan untuk pembaca dan penulis sendiri.
Salatiga, Agustus
Penulis Irma Nur Rochmah NIM.
ABSTRAK
Rochmah, Irma Nur.. Analisis Implementasi Pembiayaan Akad Murabahah di BMT Karisma Magelang. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan DIII Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dr. Faqih Nabhan, S.E., M.M.
KJKS BMT Karisma merupakan salah satu lembaga keuangan yang berdasarkan syariah yang mana kegiatannya menerima dana dari masyarakat yang mengalami kelebihan dan penyalurannya kembali dalam bentuk pembiayaan bagi yang membutuhkan. Penyaluran dana pada KJKS BMT disebut dengan pembiayaan atau financing. Salah satu pembiayaan yang ditawarkan oleh KJKS BMT Karisma Magelang adalah pembiayaan dengan akad Murabahah. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan syariah untuk menalangi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk membeli suatu benda atau barang maupun jasa (modal atau kerja) dimana nasabah hanya mewajibkan membayar cicilan harga pokok ditambah keuntungan setiap bulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembiayaan
murabahah di KJKS BMT Karisma Magelang. Metode penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pokok-pokok permasalahan yang ada dalam penelitian. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi dan wawancara. Dari data yang didapatkan digunakan penulis sebagai bahan analisis pelaksanaan pembiayaan akad murabahah di KJKS BMT Karisma Magelang.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa didalam pelaksanaanya KJKS BMT Karisma Magelang menggunakan sistem wakalah yaitu praktiknya dalam pembelian barang murabahah, pihak KJKS BMT Karisma hanya mewakilkan kepada nasabah untuk mencari dan membeli sendiri barang yang dibutuhkan. Pada aplikasi pembiayaan murabahah dari adanya pengajuan pembiayaan murabahah, analisa pembiayaan murabahah, analisa yang berpegang pada
C. Pengikatan oleh notaris, penerimaan jaminan, pencairan dana. Adapun kontribusi masukan yang dapat digunakan oleh KJKS BMT
Karisma dalam memberikan pembiayaan adalah harus lebih selektif agar tidak terjadi kredit macet.
Kata Kunci : KJKS BMT Karisma , Pembiayaan Murabahah
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... iv MOTTO .............................................................................................................. v PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................................. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... D. Metode Penelitian ................................................................................... E. Penegasan Istilah .................................................................................... F. Sistematika Penelitian ............................................................................ BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ..................................................................................... B. ...................................................................................... Kajian Pustaka BAB III LAPORAN OBYEK
A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Karisma Magelang ...........................
B. Tujuan Berdirinya KJKS BMT Karisma Magelang .............................
C. Jaringan Kantor KJKS BMT Karisma Magelang ................................
D. Kelembagaan ........................................................................................
E. Produk-produk KJKS BMT Karisma Magelang ..................................
F. Stuktur Organisasi BMT Karisma Magelang .......................................
G. Tugas dan Wewenang Masing-masing Jabatan ...................................
BAB IV ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Akad Murabahah ............................................................. B. Perkembangan Realisasi Pembiayaan Murabahah ............................... C. Perkembangan Angsuran ..................................................................... D. Perkembangan Anggota Pembiayaan ................................................... E. Analisa................................................................................................... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................... B. ...................................................................................................... Saran DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
A. Tabel . Realisasi Pembiayaan Murabahan pada Tahun - ...
B. Tabel . Angsuran Pembiayaan Murabahah Tahun - ........
C. Tabel . Data Anggota Pembiayaan Terealisasi ...............................
D. Tabel . Data Anggota yang Terealisasi Pembiayaan Tahun ....
E. Tabel . Data Anggota yang Terealisasi Pembiayaan Tahun ....
DAFTAR GAMBAR
A. Gambar . Skema Pembiayaan Murabahah .......................................
B. Gambar . Struktur Organisasi KJKS BMT Karisma Magelang .....
BAB I PENDAHLUAN A. Latar Belakang Dunia ekonomi dalam Islam adalah dunia bisnis atau investasi. Hal
ini bisa dicermati mulai dari tanda-tanda nyata untuk melakukan investasi (ajakan bisnis dalam
Al Qur’an dan Sunnah) hingga tanda-tanda implisit untuk menciptakan sistem yang mendukung iklim investasi. Dalam prakteknya, investasi yang dilakukan baik oleh perorangan, kelompok, maupun institusi dapat menggunakan pola nonbagi hasil (ketika investasi dilakukan dengan tidak bekerja sama dengan pihak lain) maupun pola bagi hasil.
Islam tidak hanya menuntut umatnya untuk sekedar menjalankan ibadah ritual yang bersifat mahdhoh, ibadah yang hanya bertendensi pada akhirat saja, atau hanya bertujuan pada penciptaan hubungan kepada Tuhan. Islam juga mengatur adanya ketentuan kepada umatnya untuk melakukan kegiatan yang bersifat keduniaan. Berekonomi adalah suatu kegiatan duniawi yang diatur untuk menciptakan harmonisasi hubungan antara sesama umat manusia (Hosen,
: ). Muhammad, dalam bukunya Manajemen Bank Syari’ah mengatakan bahwa, Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang beroperasional dan SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya serta lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syari’at Islam.
Tujuan utama pendirian lembaga-lembaga keuangan syariah yang dilandaskan etika Islam ini adalah membangun nasional Indonesia untuk tercapai terciptanya masyarakat adil dan makmur berdasarkan demokrasi ekonomi, dikembangkan dengan sistem ekonomi yang berdasarkan nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syariat. Salah satu lembaga keuangan mikro Islam yang lahir adalah
Baitul Mallwat Tamwil atau biasa disebut dengan BMT (Asti, ).
Sumiyanto ( : ) mengatakan bahwa, “BMT merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam skala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP)”. Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infak dan shodaqoh. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan dan penyaluran dana komersial.
Dalam kegiatan operasionalnya BMT mempunyai berbagai macam jenis produk pengumpulan dana dan penyaluran dana. Kegiatan penghimpun dana merupakan kegiatan bank dalam mendapatkan dana baik yang berasal dari pemilik, internal bank, maupun dari masyarakat dalam bentuk mobilisasi dana masyarakat atau dana pihak ketiga. Sedangkan kegiatan penyaluran dana merupakan kegiatan bank dalam memanfaatkan dan menyalurkan dana masyarakat yang telah terkumpul ke dalam sektor- sektor yang diperolehkan menurut syariah Islam (Nabhan, : ).
Salah satu lembaga keuangan syariah yang bersistem bagi hasil adalah KJKS BMT Karisma Magelang. Kegiatan KJKS BMT Karisma adalah funding dan financing seperti pada BMT pada umumnya. Salah satu pembiayaan yang ditawarkan oleh KJKS BMT Karisma adalah pembiayaan murabahah. Dalam pembiayaan tersebut KJKS BMT Karisma akan memenuhi kebutuhan masyarakat akan penyediaan modal barang agar usaha yang dijalani mampu berkembang. Dengan demikian, pembiayaan
murabahah dapat dijadikan salah satu instrument investasi dan untuk
menggerakkan sektor rill perekonomian.Produk lembaga keuangan syariah dewasa ini yang paling laris diantaranya adalah Murabahah. Murabahah adalah transaksi jual beli barang antara dua pihak penjual dan pembeli dengan harga di atas pokok yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli. Memang sedikit ironi apabila dikaitkan dengan konsep dasar yang sering ditonjolkan yakni
Mudharabah. Faktanya Mudharabah mendapatkan porsi setelah penjualan
produk dengan konsep Murabahah.Tidak dapat disalahkan karena produk tersebut rupanya lebih diminati oleh pasar, terutama masyarakat kalangan menegah kebawah.
Mereka yang membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan usahanya lebih tertarik pada produk bank syariah yang disebut murobahah daripada mudhorobah.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dalam rangka penulisan tugas akhir dengan judul “Analisis
Implementasi Pembiayaan Akad Murabahah di KJKS BMT Karisma Magelang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana pelaksanaan pembiayaan akad Murabahah di KJKS BMT . Karisma Magelang? Bagaimana perkembangan pembiayaan akad Murabahah di KJKS . BMT Karisma Magelang selama periode
- ? C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian . Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan pembiayaan akad Murabahah di KJKS BMT KARISMA Magelang.
b. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pembiayaan akad
Murabahah di KJKS BMT KARISMA Magelang selama periode - .
. Kegunaan Penelitian a. Bagi penulis.
) Untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian akhir diploma
III Perbankan syariah (PS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
) Bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan, khususnya pelaksanaan akad Murabahah di BMT Karisma, Magelang.
b.
Bagi IAIN Salatiga.
Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan peneliti bagi peneliti yang berminat dalam bidang yang sama.
c.
Bagi KJKS BMT KARISMA Magelang.
Dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan BMT dalam hal pembiayaan dan dapat juga digunakan sebagai referensi di KJKS BMT KARISMA, Magelang.
d.
Bagi pembaca.
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia bisnis perbankan dan masyarakat luas. Juga dapat mengetahui adanya suatu lembaga keuangan yang bisa melayani pedagang kecil khususnya system syari’at Islam serta sebagai acuan untuk keperluan peneliti yang sejenis.
D. Metode Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di KJKS BMT KARISMA Magelang.
.
Data yang dihimpun berupa data dari KJKS BMT KARISMA . Magelang dan literatur yang membahas tentang perbankan syariah.
Tipe Penelitian . Dalam melakukan penelitian ini, tipe penulisan yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pokok-pokok permasalahan yang ada dalam penelitian.
Jenis data yang digunakan .
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian atau sumber data akurat. Data yang diperlukan dalam penelitian diantaranya: Data Register nasabah ) ) Data tentang perkembangan pembiayaan dan angsuran b.
Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung misal, berupa arsip, dokumen, buku-buku literatur dan laporan lainnya.
Teknik pengumpulan data meliputi .
a. Observasi
Observasi yaitu penggunaan format atau blangko pengamatan sebagai instrument (Saiful Anwar, hlm. Teknik ini digunakan ). untuk memperoleh data dan informasi, seperti: gambaran umum mengenai KJKS BMT Karisma dan produk-produknya pembiayaan
murabahah dan sistem manajemen di KJKS BMT Karisma.
b. Wawancara
Wawancara adalah menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengkorek keterangan lebih lanjut (Arikunto,
). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang aplikasi dalam pembiayaan murabahah, dan faktor kendala, maka penulis melakukan kegiatan wawancara dengan pihak Manager Marketing yang ada di Kantor Pusat KJKS BMT Karisma Magelang dan karyawan yang ada di KJKS BMT Karisma tersebut.
E. Penegasan Istilah
Agar tidak timbul salah pengertian dan penafsiran, maka penulis perlu menjelaskan arti kata-kata dan memberikan penegasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini ialah:
Analisis .
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( : ) analisis berarti penyelidikan terhadap suatu peristiwan (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan sebenarnya(sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Akad .
Akad adalah mengikat atau mengumpulkan dalam dua ujung tali dan mengikat salah satunya dengan jalan lain sehingga tersambung, kemudian keduanya menjadi bagian dari sepotong banda (Nawawi; ).
Pembiayaan .
Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga (Muhammad,
: )
Murabahah .
Murabahah adalah transaksi dengan prinsip jual beli.
Transaksi dengan prinsip murabahah berarti terjadi jual beli barang antara dua pihak penjual pembeli dengan harga diatas harga pokok (harga pokok ditambah keuntungan) yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli (Nabhan,
)
Baitul Mallwat Tamwil (BMT) .
Sumiyanto ( : ) mengatakan bahwa, “BMT merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam skala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP)”.
F. Sistematika Penelitian
Bab I adalah pendahuluan. Bab ini merupakan gambaran umum
tentang karya tulis ilmiah yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
Bab II adalah landasan teori. Pada bab ini membahas tentang
telaah pustaka dan kerangka teoritik berisi pengertian pembiayaan, unsur- unsur pembiayaan, prinsip-prinsip pemberian pembiayaan, macam-macam pembiayaan, pengertian Murabahah, syarat dan rukun Murabahah.
Bab III adalah laporan obyek. Bab ini menjelaskan tentang data
hasil penelitian, di dalamnya menguraikan gambaran umum KJKS BMT KARISMA Magelang, Tujuan berdirinya KJKS BMT Karisma, Jaringan kantor KJKS BMT Karisma, Produk-produk KJKS BMT Karisma, dan Struktur organisasi KJKS BMT Karisma.
Bab IV adalah analisis pelaksanaan penerapan akad Murabahah di KJKS BMT KARISMA Magelang. Bab ini mengemukakan tentang
pelaksanaan akad Murabahah di KJKS BMT KARISMA Magelang dan perkembangan pembiayaan akad Murabahah di KJKS BMT KARISMA periode - .
Bab V adalah penutup. Bab ini mengemukakan kesimpulan dari
pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dalam rumusan masalah. Kesimpulan yang dimaksudkan sebagai jawaban atas permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini. Sedangkan saran dikemukakan untuk memberikan masukan kepada KJKS BMT KARISMA Magelang.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian Alaikum (
) dengan judul “Analisis Pembiayaan Murabahah Di BPRS Harmoni Semarang” bahwa analisis pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut:
. Mekanisme pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang dapat dilakukan dengan melengkapi syarat-syarat pengajuan pembiayaan, setelah itu nasabah mengajukan pembiayaan setelah pengajuan pembiayaan kemudian di analisis oleh pihak bprs mitra harmoni, kemudian di survey selesai kemudian ada komitmen antara BPRS Mitra Harmoni dengan nasabah, apakah berhak menerima pembiayaan atau tidak.
. Analisis pemberian pembiayaan murabahah pihak BPRS Mitra Harmoni menerapkan prinsip kehati-hatian yang meliputi (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) yang digunakan untuk menilai kelayakan usaha dari calon nasabah, guna menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan (pembiayaan macet).
Penelitian Izzudien ( ) dengan judul “ Penerapan Akad
Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif Ngadirejo Temanggung” bahwa Akad Murobahah yang diterapkan oleh BPRS Asad Alif Ngadirejo Temanggung dapat dikatakan bagus karena pihak bank benar-benar menggunakan prinsip syariah, selain itu juga dijelaskan di dalam perjanjian al-Murabahah tentang aturan yang mengatur di BPRS Asad Alif tentang kewajiban pihak bank dengan nasabah. Diantara aturan yang mengatur tersebut yaitu jangka waktu, cara pelunasan biaya administrasi, jaminan dan yang paling penting tingkat keuntungan yang diperoleh bank dari nasabah. Karena akad yang diterapkan benar-benar terealisasi yaitu di bidang pembiayaan. Ini diterapkan saat berlangsungnya nasabah ingin mengadakan transaksi dengan pihak bank yaitu dengan cara c. Penelitian Muniroh (
) dengan judul “Pembiayaan Murabahah di KJKS BMT Bahtera Pekalongan” bahwa aplikasi pembiayaan
murabahah di KJKS BMT Bahtera ini adalah sebagai berikut: Pertama,
calon debitur (calon nasabah) mengajukan permohonan pembiayaan kepada customer service. Kedua, Customer Service menginput data dari calon debitur. Ketiga, Customer Service memberikan berkas pembiayaan kepada marketing pembiayaan dan marketing pembiayaan melakukan survey dan menganalisisnya, dan berkas jaminan diberikan kepada legal jaminan untuk dilakukan. Keempat, Hasil analisis keduanya diserahkan kepada Rapat Komite Pembiayaan analisis dan taksasi jaminan untuk dianalisis ulang dan dijadikan pertimbangan. Kelima, Hasilnya diserahkan kepada manajer marketing dan manajer marketing memberikan pertimbangan keputusan yang kemudian diajukan ke GM. Keenam, Manajer memberikan keputusan pembiayaan dengan beberapa pertimbangan: Jika pembiayaan disetujui maka dilakukan pengikatan jaminan dan pencairan dana. Jika pembiayaan ditolak maka marketing pembiayaan memberikan surat tolakan permohonan pembiayaan kepada calon debitur (nasababah).
B. Kajian Pustaka . Pengertian Analisis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( : ) analisis berarti penyelidikan terhadap suatu peristiwan (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).
. Pengertian Pembiayaan
Pengertian pembiayaan menurut berbagai litertur yang ada sebagai berikut, Menurut Undang-Undang No.
Tahun Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Menurut Antonio ( : ), Bank Syariah dari Teori ke
Praktek. Pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.
Menurut Muhammad ( : ), Manajemen Bank Syariah. Pembiayaan dalam secara luas diartikan sebagai pendanaan yang di keluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain.
. Unsur-unsur Pembiayaan
Menurut Kasmir ( ) yang menyampaikan lima unsur kredit atau pembiayaan yaitu kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, risiko, dan balas jasa.
a. Kepercayaan
Kepercayaan yaitu suatu keyakinan pemberian kredit yang diberikan baik berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimana yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena sebelum dana diluncurkan sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam pembayaran kredit yang disalurkan.
b. Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya. Masing-masing kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu pihak bank dan nasabah.
c. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hamper dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu.
d. Resiko
Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal, yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugin yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengambilan (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar resikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank. Baik resiko yang disengaja maupun resiko yang tidak disengaja.
e. Balas Jasa
Akibat dari pemberian fasilitas kredit bank, bank mengharap suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bank konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarka prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
. Prinsip-prinsip Pemberian Pembiayaan
Menurut Kasmir ( ) prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis
C, dan analisis P. Analisis C yaitu :
a.
Character Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini
calon debitor. Tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya.
b.
Capacity
Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin banyak sumber pendapatan seorang maka kemampuan untuk membayar kredit semakin baik.
c. Capital
Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha , artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri dengan kata lain, Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.
d. Collateral Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah
baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Bersifat fisik misalnya sertifikat tanah dan BPKB kendaraan motor, sedangkan non fisik misalnya kepercayaan, tanggung jawab dan kejujuran. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari resiko kerugian.
e. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing- masing. Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil, sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut di masa yang akan datang.
Sedangkan penilaian dengan P kredit adalah sebagai berikut: a.
Personality Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya
atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. Personality hampir sama dengan
characterndari C.
b. Party Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi
tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank. Kredit untuk pengusaha lemah sangat berbeda dengan kredit untuk pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga dan persyaratan lainnya.
c. Purpose Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam apakah untuk tujuan konsumtif, produktif atau perdagangan.
d. Prospect Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang
akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi, tetapi juga nasabah.
e. Payment Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah
mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitor, akan semakin baik sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.
f. Profitability Profitability yaitu untuk menganalisis bagaimana
kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank.
g. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank, tetapi melalui suatu perlindungan.
Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
. Macam-macam Pembiayaan
Menurut Antonio, dan Karnein ( ), menyatakan macam- macam pembiayaan sebagai berikut:
a. Pembiayaan Mudharabah
Al Mudharabah yaitu suatu perjanjian usaha antar pemilik
modal dengan pengusaha, dimana pihak pemilik modal menyediakan seluruh dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan pengelolaan atas usaha. Hasil usaha bersama ini dibagi sesuai dengan kesepakatan pada waktu pembiayaan akan ditandatangani yang dituangkan dalam bentuk nisbah misal
, : . Apabila terjadi kerugian dan kerugian tersebut merupakan konsekuensi bisnis (bukan penyelewengan atau keluar dari kesepakatan) maka pihak penyedia dana akan menanggung kerugian, pengusaha akan menanggung kerugian managerial skill dan waktu serta kehilangan nisbah keuntungan bagi hasil yang akan diperolehnya.
b. Pembiayaan Musyarakah Al Musyarakah atau syirkah yaitu suatu perjanjian usaha
antara dua atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan atau menggugurkan haknya dalam manajemen proyek. Keuntungan dari hasil usaha bersama ini dapat dibagikan baik menurut Proporsi penyertaan modal masing-masing maupun sesuai dengan kesepakatan bersama. Ketika merugi kewajiban hanya terbatas sampai batas modal masing-masing.
c. Pembiayaan Murabahah Murabahah berarti pembelian barang dengan pembayaran
ditangguhkan ( bulan, bulan, tahun dst). Pembiayaan
murabahah adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi.
d. Pembiayaan Al Bitsaman Ajil Bai bitsaman ajil artinya pembelian barang dengan cara
mengangsur atau cicilan. Pembiayaan bai bitsaman ajil adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang modal (investasi). Pembiayaan bai
bitsaman ajil mirip dengan kredit investasi yang diberikan oleh
bank-bank konvensional dan karenanya pembiayaan ini berjangka waktu di atas satu tahun.
e. Pembiayaan Ijarah Ijarah atau pure leasing adalah pemberian kesempatan
kepada penyewa untuk mengambil manfaat dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama.
f. Pembiayaan Al Qardhul Hasan Al Qardhul Hasan adalah suatu pinjaman lunak yang
diberikan atas dasar kewajiban sosial semata dimana si peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal peminjam.
. Pembiayaan Akad Murabahah a.
Pengertian pembiayaan akad murabahah
Jual beli murabahah adalah pembelian oleh suatu pihak untuk kemudian dijual kepada pihak lain yang telah mengajukan permohonan pembelian terhadap suatu barang dengan keuntungan atau tambahan harga yang transparan (Dewi, Hukum Perikatan
Indonesia, Jakarta: Kencana, , hlm. ).
Berdasarkan PSAK tentang Akuntansi Perbankan Syariah paragraf dijelaskan bahwa murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Murabahah adalah transaksi dengan prinsip jual beli. Transaksi
dengan prinsip murabahah berarti terjadi jual beli barang antara dua pihak penjual dan pembeli dengan harga diatas harga pokok (harga pokok ditambah keuntungan) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. MUI dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), hal , menyatakan bahwa murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. Mekanisme transaksi murabahah dalam perbankan dapat dilihat dalam gambar di bawah ini (Nabhan, ).
Negosiasi Akad jual beli
Bank (penjual) Nasabah (pembeli)
Barang dari supplier Pembayaran
Gambar . Skema Pembiayaan Murabahah
Sumber: Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah, Nabhan, Menurut Nabhan, F, dalam transaksi ini bank berperan sebagai penjual dan nasabah berperan sebagai pembeli. . Nasabah datang ke bank Syariah untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan atas barang tertentu (misalnya barang “X”) yang Bank ingin dimiliki. . mengumpulkan informasi mengenai barang “X” dari supplier baik spesifikasi maupun harga barang “X” (harga pokok bagi bank). kemudian bank dan nasabah melakukan
. Atas informasi ini negosiasi harga (harga pokok dari supplier ditambah keuntungan untuk bank dan biaya-biaya administrasi) serta cara pembayarannya.
. Pembayaran yang dilakukan dengan angsuran, hanya sebesar kenaikan dari harga pokoknya saja sedang pinjaman pokok (harga pokok) dikebalikan pada saat jatuh tempo perjanjian. . Apabila negosiasi telah menghasilkan kata sepakat selanjutnya dibuat akad jual beli yang ditanda tangani kedua belah pihak.