PEMAKNAAN SAMPUL DEPAN BUKU JOHN FISKE (Studi Semiotik Terhadap Sampul Depan Buku Karya John Fiske yang berjudul “Cultural And Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling Komprehensif”).

PEMAKNAAN SAMPUL DEPAN BUKU JOHN FISKE

  (Studi Semiotik Terhadap Sampul Depan Buku Karya John Fiske yang berjudul “Cultural And Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling Komprehensif”).

  

SKRIPSI

oleh :

REZA ZAKARIA ANWAR

  

NPM. 0643010370

  YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “ JAWA TIMUR

  FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI SURABAYA 2011

PEMAKNAAN SAMPUL DEPAN BUKU JOHN FISKE

  (Studi Semiotik Terhadap Sampul Depan Buku Karya John Fiske yang berjudul “Cultural And Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling Komprehensif”).

  

Disusun Oleh :

REZA ZAKARIA ANWAR

NPM. 0643010370

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

  

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran ” Jawa Timur

Pada Tanggal 14 Juni 2011

Pembimbing Tim Penguji

  1) Ketua Zainal Abidin A. S,Sos M,Si M,Ed Ir. H. Didiek Tranggono, Msi NPT. 3.7305.99.0170.1 NIP. 195812251990011001 2) Sekretaris Drs. Saiffuddin Zuhri,M.Si NPT. 3 7006 94 0035 1 3) Anggota Zainal Abidin A. S,Sos M,Si M,Ed NPT. 3.7305.99.0170.1

  Mengetahui,

  

DEKAN

  Dra. Hj. Suparwati, M.Si

  

NIP. 19550718.198302.2001

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillaahhirabbil’allamiin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, serta sholawat dan salam penulis ucapkan kepada Baginda Rasul Nabi Allah Muhammad SAW. Karena karunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan Skripsi ini. Hanya kepadaNya-lah rasa syukur dipanjatkan atas selesainya Skripsi ini. Sejujurnya penulis akui bahwa kesulitan selalu ada di setiap proses pembuatan skripsi, tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri sendiri, kesulitan itu akan terasa mudah apbila kita yakin terhadap kemampuan yang kita miliki.

  Semua proses kelancaran pada saat pembuatan proposal penelitian tidak lepas dari segala bantuan dari berbagai pihak yang sengaja maupun tak sengaja telah memberikan sumbangsihnya. Maka penulis

  ″wajib″ mengucapkan banyak terimakasih kepada mereka yang disebut berikut :

  1. Abah dan Mamak yang telah mendukung, membimbing dengan penuh kasih sayang dan perhatiannya secara moril maupun materiil, serta atas do’a yang tak henti-hentinya beliau haturkan untuk penulis.

  2. Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan FISIP UPN ″Veteran″ Jawa Timur.

  3. Bapak Juwito, S.Sos, MSi selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

  4. Bapak Zaenal Abidin, S.Sos, M.Si, M.Ed selaku Dosen Pembimbing yang sabar menghadapi mahasiswa dan terima kasih banyak.

  5. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi Terima kasih buat semua ilmunya.

  Serta tak lupa penulis memberikan rasa terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan Skripsi ini, baik dari suport, bimbingan maupun do’anya : : 1.

  Teman satu perjuangan saat kuliah yang telah memberi semangat untuk menyelesaikan proposal penelitian ini, Aliffadinya Paramarisa, Septhian Zulfikar, Indah Dwi Pratiwi, Pijar Art Crissandy, Nugroho, Fibri, Azis, Anna, Merly, Yanuar, Aditya, Dewa, Firmansyah, Eko Hariadi, Astrik, Dita, Dito, David, Delas Tohar, Tito dan semua temen-temen yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

2. Terima kasih buat dukungan dan do’anya.

  Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini. Maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Terima Kasih.

  Surabaya, April 2011 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ . i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii KATA PENGANTAR …. ................................................................................ iv DAFTAR ISI ................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix ABSTRAKSI ................................................................................................. x

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ......................................................................

  10 1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................

  10 1.4 Kegunaan Penelitian .....................................................................

  10

  1.4.1 Kegunaan Teoritis ............................................................. 11

  1.4.2 Kegunaan Praktis .............................................................. 11

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori .............................................................................

  12

  2.1.1 Media cetak .............................................................................. 12

  2.1.2 Buku Sebagai Media Massa Cetak ………………... ............... 13

  2.1.3 Komunikasi Visual .................................................................. 14

  2.1.4 Ilustrasi Sebagai Proses Komunikasi ....................................... 18

  2.1.5 Ilustrasi Sampul Buku ............................................................. 19

  2.1.6 Teori Determinasi Komunikasi ............................................... 21

  2.1.7 Komunikasi Sebagai Proses Simbolik...................................... 23

  2.1.8 Konsep Makna ......................................................................... 26

  2.1.9 Pendekatan Semiotik …… ....................................................... 29

  2.1.10 Model Semiotika Charles S. Peirce …..................................... 31

  2.1.11 Pemaknaan Warna ………………………... ........................... 34

  2.1.12 Pemahaman Huruf …………… .............................................. 39

  2.1.13 Anatomi Huruf ......................................................................... 40

  2.1.14 Keluarga Huruf ........................................................................ 42 2.2 Kerangka Berpikir .........................................................................

  45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian .........................................................................

  48 3.2 Kerangka Konseptual ....................................................................

  49

  3.2.1 Korpus................................................................................... 49

  3.2.2 Unit Analisis ...................................................................... 50

  3.3 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 52

  3.4 Teknik Analisis Data. .................................................................... 53

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian . ............................................. 55

  4.1.1 Buku Cultural And Communication Studies ........................ 55 4.2 Penyajian Data ..............................................................................

  58

  4.3 Ilustrasi Sampul Depan Buku Cultural And Communication Studies Berdasarkan Analisis Semiotik Charles S. Peirce ............ 60

  4.4 Pemaknaan Terhadap Ilustrasi Sampul Depan Buku John Fiske “Cultural And Communication Studies “ Sebuah Pengantar Paling Komprehensif Berdasarkan Ikon, Indeks, Simbol ............. 62 4.4.1 Ikon ......................................................................................

  62 4.4.2 Indeks ...................................................................................

  66 4.4.3 Simbol ..................................................................................

  68

  4.5 Makna keseluruhan ilustrasi sampul depan buku John Fiske”Cultural And Communication Studies” Sebuah Pengantar Paling Komprehensif ....................................... 70

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 72

  5.2 Saran ……………………………………………………………. 73

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ………………………………………………………….. 33 Gambar 2.2 …………………………………………………………..

  34 Gambar 2.3 …………………………………………………………..

  47 Gambar 3.1 ...………………………………………………………...

  52 Gambar 3.2 …………………………………………………………..

  54 Gambar 4.1 …………………………………………………………..

  59 Gambar 4.2 …………………………………………………………..

  61

  

ABSTRAKSI

REZA ZAKARIA ANWAR, PEMAKNAAN SAMPUL DEPAN BUKU JOHN

FISKE ( Studi Semiotik Terhadap Sampul Depan Buku Karya John Fiske yang

berjudul “Cultural And Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif” ).

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna yang dikomunikasikan ilustrasi sampul buku John Fiske yang berjudul “Cultural And Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling Komprehensif”).

  Teori yang digunakan adalah semiotika Charles Sanders Peirce yang membagi antara tanda dan acuannya menjadi tiga kategori yaitu : ikon, indeks dan simbol adalah tanda yang hubungan antara penanda dan penandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah.

  Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan hasil yang didapat, menandakan bahwa pesan yang disampaikan melalui penggambaran ilustrasi tersebut bahwa kehidupan manusia yang tidak bisa lepas dari ketergantungan terhadap teknologi komunikasi dan media massa.

  Kesimpulan dari penelitian ini, yang menjadi ikon dalam sampul buku John Fiske ini ditunjukkan dengan figur seorang lelaki, gambar earphone, gambar rol film, gambar televisi. Yang menjadi indeks dalam penelitian ini adalah warna background dan segala bentuk tulisan. Sedangkan untuk simbol adalah bentuk model rambut, figur orang memakai jas, letak gambar earphone, rol film, dan televisi.

  Kata kunci : Sampul Buku, John Fiske, Semiotika, Charles Sanders Pierce

  xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan

  dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi anta manusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Media yang dimaksud ialah media yang digolongkan atas empat macam yakni media antar pribadi, media kelompok, media publik, dan meedia massa.

  Media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak terdiri dari majalah, surat kabar, buku. Sedangkan media massa elektronik terdiri dari televisi, radio, film, internet, dan lain-lain. Media cetak seperti majalah, surat kabar, dan buku justru mampu memberikan pemahaman yang tinggi kepada pembacanya, karena ia sarat dengan analisa yang mendalam dibanding media lainnya ( Cangara, 2005:128 ).

  Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi

  2 karena manusia berakal. Dengan akalnya mereka ingin keluar dari masalah yang ada, karena mereka ingin hidup lebih baik. Manusia sangat bergantung pada teknologi zaman sekarang, dan mereka akan selalu membutuhkan media-media tersebut sebagai proses komunikasi. Baik dengan cara melihat dan mendengar.

  Televisi didasarkan pada teknologi elektronik. Dalam teknologi yang masih analog, kamera peka cahaya memindai sebuah adegan dengan pergeseran amat cepat melintasi beberapa ratus garis horizontal. Hasilnya adalah lintasan cahaya dtransmisikan ke penerima, dan penerima ini mengubahnya kembali menjadi gambar aslinya dengan memanfaatkan electron yang dikirimkan ke garis horizontal di layar kaca. Sekarang terjadi pergeseran dari teknologi analog ke digital.

  Radio telah menjadi medium massa yang ada di mana-mana, tersedia di semua tempat, disepanjang waktu. Tetapi sebagai sebuah industri, ada tanda-tanda yang menggelisahkan. Acara utama radio, yakni musik, telah tersedia dalam bentuk perangkat lain, dan banyak yang tanpa iklan. Audien radio utama, yakni kelompok usia 18 sampai 24 tahun, telah banyak berkurang. Radio ada dimana-mana. Sinyal yang melewati spektrum elektromagnetik mencapai hampir setiap penjuru dunia.

  Hampir semua tempat di seluruh dunia bia menerima siaran radio. Ada rata-rata 6,6 penerimaan siaran radio di Amerika. Hampir semua mobil dilengkapi fasilitas radio.

  Orang bangun dan mendengar radio, tidur dengan mendengar radio, orang berpesta dengan boomboxes dan berkeliling dengan mobil sambil mendengarkan radio. Orang mendengarkan acara olahraga di radio meski mereka juga ada di stasion olahraga. Ribuan orang mengisi hari-harinya mendengarkan komentar dari si penyiar tersebut.

  3 Jutaan orang mendengarkan siaran berita radio untuk mendapat informasi terbaru, orang juga mulai memilih penyiar favorit dan disc jockey favorit.

  Film adalah bagian kehidupan sehari-hari kita dalam banyak hal. Bahkan cara kita bicara sangat dipengaruhi oleh metafora ini “Skenario pribadi kita terentang dalam urutan flashback, percakapan, dan peran. Kita mendekat, memilah-milah, lalu menghilang. Karena adanya pengaruh film yang sebagian riil dan sebagian tidak, maka penting untuk mengetahui tentang industri yang membuatnya. Ini terutama amat perlu sekarang setelah program hiburan televisi sebagian besar dikuasai oleh Hollywood dan industri buku, majalah, serta rekaman sudah terkait erat dengan industri film ini.

  Internet muncul sebagian medium massa besar kedelapan dengan banyak isi, terutama melalui web coding, yang melibihi media tradisional dalam banyak hal.

  Internet adalah jaringan kabel dan telepon dan satelit yang menghubungkan computer. Hampir semua orang di planet ini yang memiliki computer bisa masuk ke jaringan. Dengan beberapa kali mengklik tombol mouse kita akan masuk ke lautan informasi dan hiburan yang ada di seluruh dunia.

  Kendati dalam beberapa hal internet mirip dengan medium massa tradisional yang mengirim pesan dari titik transmisi sentral, tetapi internet lebih dari itu.

  Penerima pesan bisa mengklik hampir seketika dari satu sumber ke sumber lain. Perbedaan signifikan lain dari media massa adalah internet bersifat interaktif. Internet punya kapasitas untuk memampukan orang berkomunikasi, bukan sekedar menerima pesan bealaka, dan mereka bisa melakukannya secara real time.

  4 Majalah adalah medium yang pervasive. Majalah bukan hanya untuk orang atas. Banyak majalah yang diterbitkan untuk kalangan bawah, yang berarti bahwa peran medium majalah dalam masyarakat melintasi hampir seluruh lapisan masyarakat. Bahkan orang buta huruf dapat memeperoleh kesenangan dan manfaat dari majalah yang umumnya banyak memuat gambar dan berwarna. Majalah sendiri telah mengungguli media lain dengan inovasi yang signifiakan dalam jurnalisme, advertising dan sirkulasi. Inovasi itu mencakup laporan investigasi, profil tokoh secara lengkap, dan fotojurnalisme.

  Koran adalah medium massa utama bagi orang untuk memperoleh berita. Di sebagian besar kota, tak ada sumber berita yang bisa menyamai keluasan dan kedalaman liputan berita koran. Ini memperkuat popularitas dan pengaruh koran. Dan koran sendiri merupakan medium pilihan untuk lebih banyak iklan ketimbang media lainnya.

  Buku sebagai salah satu media massa cetak merupakan medium yang memiliki kualitas permanen karena bisa disimpan untuk waktu yang lama. Media cetak juga bisa dipakai untuk mentrasmisikan warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebagai salah satu bentuk komnikasi melalui tulisan, media cetak berupa buku juga memiliki kemampuan membawa pesan yang sangat spesifik untuk keperluan studi, pengetahuan, hobi, atau hiburan dengan penyajian mandalam yang sangat jarang ditemukan pada media lain.

  Buku yang tesusun dari lembaran kertas berjilid dan berbentuk persegi panjang itu umumnya kurang menarik, yang menarik yang sering mempesona justru

  5 sampulnya atau biasa disebut cover. Walaupun orang sering mengatakan “ Jangan melihat atau menilai sebuah buku hanya dari sampulnya atau covernya “,namun kekuatan sampul / cover sebagai daya tarik dari sebuah buku atau majalah juga tidak dapat dipungkiri. Sampul merupakan bagian yang tidak dapt dipisahkan dari sebuah buku dan memiliki peranan penting karena pada saat akan membeli atau membaca buku, yang pertama kali diperhatikan adalah sampul dan ilustrasi gambarnya. Karena melalui ilustrasi sampul, seorang penulis dapat menuangkan ide dan kreatifitasnya dari karya sastra yang dihasilkan. Sehingga sampul buku dibuat untuk membuat calon pembeli atau pembaca tertaik dalam hal pemahaman pesan.

  Cover / sampul juga perlu didesain secara indah dan artistik agar mampu menarik perhatian khalayak untuk membaca atau membelinya. Pemilihan judul (teks) harus singkat, mudah dibaca, mudah dimengerti dan secara langsung dapat menginformasikan isi yang terkandung dalam buku atau majalah tersebut (Pudjiastuti, 1999 : 29). pada sebuah cover / sampul, ilustrasi digunakan sebagai gambaran pesan yang tidak terbaca, namun bisa mewakili cerita dalam bentuk grafis yang memikat.

  Meskipun ilustrasi merupakan attention-getter (penarik perhatian) yang palimg efektif, tetapi akan lebih efektif lagi bila ilustrasi tersebut juga mampu menunjang pesan yang terkandung dari sebuah cerita. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar dari pada kata – kata.

  Karikatur sebagai wahana penyampai kritik sosial sering kali kita temui didalam berbagai media cetak, didalam media ini karikatur menjadi pelengkap terhadap tajuk rencana, opini, serta artikel pilihan lainnya. Keberadaannya biasanya disajikan

  6 sebagai selingan atau dapat dikatakan sebagai penyejuk setelah para pembaca menikmati rubrik-rubrik atau artikel – artikel yang lebih serius dengan sederet huruf yang cukup melelahkan mata dan pikiran. Meskipun sebenarnya pesan -pesan yang disampaikan dalam sebuah karikatur sama seriusnya dengan pesan – pesan yang disampaikan lewat artikel dan berita, namun pesan – pesan dalam karikatur lebih mudah dicerna karena sifatnya yang menghibur. Seringkali gambar terkesan lucu dan menggelikan sehingga membuat kritikan yang disampaikan oleh karikatur tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan.

  Kesengajaan dalam membentuk sebuah pesan menggunakan bahsa simbol atau non verbal ini juga bukanlah tanpa maksud, penggunaan bentuk non verbal dalam karikatur diarahkan kepada pengembangan interpretasi oleh pembaca secara kreatif, sebagai respon terhadap apa yang diungkapkan melalui karikatur tersebut.

  Dengan kata lain, meskipun dalam suatu karya karikatur terdapat ide dan pandangan

  • – pandangan seorang karikaturis, namun akan dapat berkembang secara dinamis, sehingga dapat menjadi lebih kaya serta lebih dalam maknanya.

  Dalam sebuah karikatur yang baik, kita menemukan perpaduan dari unsur kecerdasaan, ketajaman dan ketepatan berpikir secara kritis serta ekspresif melalui seni lukis dalam menanggapi fenomena permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat luas, yang secara keseluruhan dikemas secara huoris, tapi terkadang juga tidak terlalu homuris. Dengan demikian memahami karikatur juga perlu memiliki referensi – referensi sosial agar mampu menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh karikaturisnya. Tokoh, isi, maupun metode pengungkapan kritik yang dilukiskan

  7 secara karikaturalsangat bergantung pada isu besar yang berkembang yang dijadikan headline.

  Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa cover / sampul yang berbentuk karikatur merupakan salah satu wujud lambang ( simbol ) atau bahasa visual yang keberadaanya dikelompokkan kedalam kategori non verbal dan dibedakan dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau ungkapan. Karikatur merupakan ungkapan ide dan pesan dari karikaturis kepada publik yang dituju melalui simbol yang berwujud gambar, tulisan dan lainnya.

  Dalam pembuatan sebuah buku, kedudukan cover / sampul cukup penting

untuk menarik perhatian khalayak. Gagasan menampilkan tokoh, yang realistis,

diharapkan membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah dimengerti

disbanding dengan tulisan. Sebagai sarana komunikasi, gambar merupakan pesan non

verbal yang dapat menjelaskan dan memberikan penekanan tertentu pada isi pesan.

Dan peran gambar dalam sampul sangat besar pengaruhnya karena lebih mudah

  diingat daripada kata – kata, dan paling cepat untuk pemahaman dan dimengerti maksudnya, karena terkait maksud pesan yang terkandung dalam isi dan menampilkan tokoh yang sudah dikenal sebagian besar dari khalayak sasaran. Gambar mempunyai kekuatan berupa fleksibilitasnya yang tinggi untuk menghadirkan bentuk atau perwujudan gambar menurut kebutuhan informasi visual yang diperlukan.

  Simbol – simbol atau tanda – tanda pada sebuah ilustrasi baik itu verbal maupun visual bukanlah tidak berarti apa –apa, di dalamnya ia mengemban sebuah

  8 makna yang dapat digali kandungan faktualnya atau dengan kata lain bahasa simbolis tersebut menciptakan situasi yang simbolis pula, artinya penuh dengan tanda Tanya atau hal – hal yang mesti diungkap maksud dan arti yang terkandung dalam simbolnya. Dalam bidan perancangan grafis, kemudian berkembang menjadi desain komunikasi visual, banyak memanfaatkan daya dukung gambar sebagai lambing visual, guna mengefektifkan pesan komunikasi yang terdapat pada ilustrasi sampul.

  Upaya mendayagunakan lambing visual, berangkat dari anggapan bahwa bahasa visual memiliki karakteristik bersifat khas untuk menimbulkan kesan tertentu pada pengamatanya. ( http : //www.fsrd.itb.ac.id/thesis-disertasi/magister-desain-angkatan- 2000, Minggu, 01/08/2010/20. ).

  Peneliti tertarik untuk menginterpretasikan makna – makna yang terdapat pada ilustrasi sampul depan buku “John Fiske” yang berjudul Cultural and

  

Communication Studies. Karena dalam sampul depan majalah tersebut penulis sangat

  tertarik terhadap ilustrasi sampul tersebut, yaitu lukisan pria yang mengenakan jas hitam, dengan terdapat gambar televisi pada mata sebelah kiri, dan roll film pada mata sebelah kanan, serta gambar earphone yang melingkar pada kedua telingannya. Penulis ingin mengetahui makna dari hubungan pada setiap ilustrasi yang ada pada cover buku “John Fiske” yang berjudul Cultural and Communication Studies.

  John Fiske lahir di Hartford, Connecticut, 30 Maret 1842. Dia adalah anak tunggal dari Brewster Edmund Green, dan Mary Fiske Bound, dari Middletown, Connecticut. Ayahnya adalah editor koran di Hartford, New York City, dan Panama, di mana ayahnya meninggal pada tahun 1852, dan ibunya menikah lagi dengan Edwin

  9 W. Stoughton, dari New York, pada tahun 1855. Pada perkawinan kedua ibunya, Edmund Fiske Green diasumsikan nama ibu kakek buyutnya, John Fiske. Sebagai seorang anak, John Fiske tinggal di Middletown selama masa kanak-kanak, sampai ia masuk Harvard. Dia lulus dari Harvard College tahun 1863 dan dari Harvard Law School pada tahun 1865. Karirnya sebagai penulis dimulai pada tahun 1861, dengan sebuah artikel tentang “Mr. Buckle's Fallacies”yang diterbitkan dalam National Review Triwulanan. Setelah itu, dia adalah seorang kontributor sering untuk majalah Amerika dan Inggris. Bagian terbesar dari hidupnya dicurahkan untuk mempelajari sejarah.

  http://en.wikipedia.org/wiki/John_Fiske_(philosopher) .

  Karena itulah dalam penelitian ini penulis menaruh perhatian terhadap pemaknaan ilustrasi sampul depan buku “John Fiske” yang berjudul Cultural and

  

Communication Studies . Karena pada sampul buku John Fiske ini memiliki ilustrasi

  yang absurd, yaitu lukisan pria yang mengenakan jas hitam, dengan terdapat gambar televisi pada mata sebelah kiri, dan roll film pada mata sebelah kanan, serta gambar earphone yang melingkar pada kedua telingannya. Penulis ingin mengetahui makna dari hubungan pada setiap ilustrasi yang ada pada cover buku “John Fiske” yang berjudul Cultural and Communication Studies. Dengan background sampul berwarna sephia orange kecoklatan dan berbaur warna hitam. Dan terdapat tulisan dibagian bawah yang bertuliskan “John Fiske Cultural and Communication studies “. Gambar sampul tersebut memiliki ilustrasi yang unik dan sulit ditebak apa artinya, karena untuk menguak makna sebuah ilustrasi gambar sampul sebuah buku, pada

  10 kenyataanya bukan sebuah pekerjaan mudah, mengingat pandangan setiap orang dalam memaknai sebuah gambar berbeda-beda.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik, yaitu studi tentang tanda dan yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungan tanda-tanda lain, pengiriman dan penerimannya oleh mereka yang menggunakannya. Selain itu peneliti juga menggunakan warna sebagai acuan untuk meneliti sampul depan majalah atau buku ini karena warna memiliki makna yang bermacam-macam.

  Dengan menggunakan metode semiotik dari Charles Sanders Peirce, maka tanda-tanda pada gambar ilustrasi tersebut dapat dilihat dari jenis tanda yang digolongkan dalam semiotic, yaitu icon, indeks, dan simbol. Dari interpretasi tersebut, maka dapat diungkapkan muatan pesan yang terkandung dalam ilustrasi sampul depan buku ” John Fiske” yang berjudul Cultural and Communication Studies.

1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah makna pada ilustrasi sampul depan buku ” John Fiske” yang berjudul Cultural and Communication Studies?

1.3 Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemaknaan ilustrasi sampul

  11 depan majalah buku ” John Fiske” yang berjudul Cultural and Communication Studies .

1.4 Kegunaan Penelitian

  1.4.1 Kegunaan Teoritis

  Memberikan makna pada tanda dan lambang yang terdapat dalam objek untuk memperoleh hasil dari interpretasi data mengenai pemaknaan ilustrasi sampul depan buku dengan menggunakan metode semiotik Peirce.

  1.4.2 Kegunaan Praktis

  Untuk mengetahui penerapan tanda dalam studi semiotik, sehingga dapat member masukan bagi para pembaca buku ini mengenai makna dari cover / sampul buku ” John Fiske” yang berjudul Cultural and Communication Studies .