Corporate Social Responsibility PT Pupuk Iskandar Muda dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitarnya Chapter III VI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian
Sugiyono (2009) menyatakan bahwa metodologi penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009: 1). Proses penelitian sosial secara
metodologi terdiri dari perencanaan riset, penarikan sampel, observasi dan
pengolahan data (Danandjaja, 2012: 18). Sedangkan pendekatan penelitian
adalah suatu cara atau strategi yang ditetapkan oleh peneliti di dalam
mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis hasil
penelitian (Bungin, 21:29). Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif.
Metode penelitian ini adalah penelitian korelasi, yaitu penelitian yang
berusaha mengetahui bagaimana dua variabel atau lebih berhubungan.
Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan derajat hubungan korelasi antara
dua variabel atau yang lebih yang dinyatakan dengan koefisien korelasi.
(Soewadji, 2012).

3.2. Metode Pengukuran
3.2.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian
yang akan dilakukan (Bungin, 2001:56). Kerangka konsep dalam

63
Universitas Sumatera Utara

64

penelitian ini disusun berdasarakan kerangka teori yang ada dan
dihubungkan dengan fenomena yang menjadi fokus kajian. Kerangka
konsep akan menjelaskan tentang variabel-variabel yang dapat diukur dalam
kajian ini, variabel-variabel tersebut adalah:
(1) Variabel Bebas (X)
Variabel

bebas

(independent


variabel)

adalah

variabel

yang

menentukan atau yang mempengaruhi adanya variabel yang lain
(Soewadji, 2012: 115).
Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah Program Corporate Social
Responsibility PT PIM.
(2) Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang diduga
sebagai

akibat

atau


yang

dipengaruhi

oleh

variabel

yang

mendahuluinya, yakni variabel bebas. (Soewadji, 2012: 115).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pemberdayaan Masyarakat.
(3) Karakteristik Responden.
Karakteristik responden pada penelitian ini adalah jenis kelamin, usia
pendidikan dan Pekerjaan.

3.2.2. Operasional Variabel
Berdasarkan kerangka konsep yang dijelaskan diatas, untuk lebih
memudahkan operasionalisasi pemecahan masalah maka perlu dibuat
operasional variabel sebagai berikut:


Universitas Sumatera Utara

65

Tabel 3.1
Variabel Operasional

Variabel Teoritis

Variable Operasional

Variabel Bebas (X)

1. Jenis Kelamin

Karakteristik Responden

2. Usia
3. Pendidikan

4. Pekerjaan

Program CSR
(Budimanta, A.,
Rudito, B: 2004)

1. Bidang Sosial
Prasetijo,

A., 2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Lingkungan

Variabel Terikat (Y)

1. Kesejahteraan

Pemberdayaan Masyarakat

2. Akses
3. Kesadaran Kritis

4. Partisipasi

(Demartoto dan Utami: 2005)

5. Kontrol

3.2.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Singarimbun dan Efendi (1995: 46), definisi operasional
adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk
mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional adalah suatu
informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin
menggunakan variabel yang sama.
Untuk memudahkan peneliti dalam meletakkan konsep-konsep pada
dataran operasional, maka dibuat definisi operasional sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

66

3.2.3.1.


Variabel bebas (X), Program CSR yang terdiri dari:
(1) Bidang Sosial. Program CSR di bidang sosial mencakup
serangkaian kegiatan yang berdampak positif terhadap peningkatan
kualitas kehidupan berbagai aspek kehidupan masyarakat, yaitu
pendidikan, kesehatan, seni budaya, olahraga dan keagamaan.
(2) Bidang Ekonomi. Program CSR di bidang ekonomi mencakup
kegiatan-kegiatan yang berdampak pada peningkatan peluang kerja
dan peluang usaha, peningkatan pendapatan dan penurunan
kemiskinan di masyarakat.
(3) Bidang Lingkungan. Program CSR bidang lingkungan mencakup
kegiatan-kegiatan yang berdampak pada peningkatan kenyamanan
dan kelestarian lingkungan.

3.2.3.2.

Variabel Terikat (Y), Pemberdayaan Masyarakat yang terdiri dari:
(1) Kesejahteraan. Dimensi ini merupakan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang diukur dari tercukupinya kebutuhan dasar seperti
sandang, papan, pangan, pendapatan, pendidikan dan kesehatan.

(2) Akses.Dimensi ini menyangkut kesetaraan dalam akses terhadap
sumber daya dan manfaat yang dihasilkan oleh adanya sumber
daya. Tidak adanya akses merupakan penghalang terjadinya
peningkatan

kesejahteraan.

Kesenjangan

pada

dimensi

ini

disebabkan oleh tidak adanya kesetaraan akses terhadap sumber
daya yang dipunyai oleh mereka yang berada di kelas lebih tinggi
dibanding mereka dari kelas rendah, yang berkuasa dan dikuasai,

Universitas Sumatera Utara


67

pusat dan pinggiran. Sumber daya dapat berupa waktu, tenaga,
lahan, kredit, informasi, keterampilan, dan sebagainya.
(3) Kesadaran kritis. Kesenjangan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat bukanlah tatanan alamiah yang berlangsung demikian
sejak kapanpun atau semata-mata memang kehendak Tuhan,
melainkan

bersifat

struktural

sebagai

akibat

dari


adanya

diskriminasi yang melembaga. Keberdayaan masyarakat pada
tingkat ini berarti berupa kesadaran masyarakat bahwa kesenjangan
tersebut adalah bentukan sosial yang dapat dan harus diubah.
(4) Partisipasi. Keberdayaan dalam tingkat ini adalah masyarakat
terlibat dalam berbagai lembaga yang ada di dalamnya. Artinya,
masyarakat ikut andil dalam proses pengambilan keputusan dan
dengan demikian maka kepentingan mereka tidak terabaikan.
(5) Kontrol. Keberdayaan dalam konteks ini adalah semua lapisan
masyarakat ikut memegang kendali terhadap sumber daya yang
ada. Artinya, dengan sumber daya yang ada, semua lapisan
masyarakat dapat memenuhi hak-haknya, bukan hanya segelintir
orang yang berkuasa saja yang menikmati sumber daya, akan tetapi
semua lapisan masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat dapat
mengendalikan serta mengelola sumber daya yang dimiliki.
3.2.3.3.

Karakteristik Responden yang terdiri dari:
(1) Usia, yaitu tingkatan umur responden.

(2) Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin apakah pria atau wanita yang
dijadikan sampel.

Universitas Sumatera Utara

68

(3) Tingkat Pendidikan, yaitu jenjang sekolah yang pernah ditempuh
oleh responden.
(4) Pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan responden saat ini.
3.2.4. Skala Pengukuran
Teknik skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert
yang merupakan bagian dari jenis attitude scales. Skala Likert adalah di
mana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai
berbagai pernyataan tentang perilaku, objek, orang atau kejadian (Nazir,
2011:338). Menurut Sugiyono (2009:107), skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
terhadap fenomena sosial.

3.3. Populasi Dan Metode Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan individu atau objek yang diteliti yang
memiliki beberapa karakteristik yang sama. Menurut Sugiyono (2009: 61)
populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya.
Sebagai suatu populasi, kelompok subyek ini harus memiliki ciri-ciri atau
karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok
subyek yang lain. Dalam penelitian ini, populasinya adalah Seluruh Rumah
Tangga yang menjadi wilayah Ring I CSR PT PIM yang memiliki kesamaan

Universitas Sumatera Utara

69

karakteristik yaitu rumah tangga yang merasakan program Corporate Social
Responsibility (CSR) dari PT PIM dengan jumlah 4.883 Rumah Tangga.
Tabel 3.2
Jumlah Rumah Tangga Wilayah Ring 1 CSR PT PIM
No

Nama Desa

Jumlah Rumah Tangga

1

Tambon Baroh

1.419

2

Tambon Tunong

728

3

Keude Krueng Geukueh

971

4

Paloh Gadeng

5

Blang Naleung Mameh

1010
705

Jumlah

4.833
Sumber: BPS Aceh Utara dan BPS Lhokseumawe Tahun 2015

3.3.2. Sampel
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode “Stratified Random sampling” yaitu teknik penarikan sampel
berlapis dari populasi yang homogen. Secara sistematis menggunakan
metode pengambilan sampel secara sistematis atau “systematic sampling”
dengan menetapkan “start number” pada bilangan ganjil (Danandjaja,
2012). Untuk menentukan minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran
populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin, adapun rumus Slovin
sebagai berikut:

n=

N
1 + Ne 2

Dimana:
n

: Jumlah sampel

N

: Jumlah populasi

E

: Asusmsi taraf kesalahan = 10%

Universitas Sumatera Utara

70

Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel adalah:
n=

4.833

1 + 4.833(0,10 )

2

= 98,972 = 99 Jiwa

Dari perhitungan tersebut, maka jumlah sampel yang diambil adalah 99
jiwa yang berasal dari 5 Desa dengan rincian per masing-masing desa yaitu:
Tabel 3.3
Distribusi Sample Secara Proporsional
No

Nama Desa

Jumlah Rumah
Tangga

Sampel(Jiwa)

1.419

29

1

Tambon Baroh

2

Tambon Tunong

728

15

3

Keude Krueng Geukueh

971

20

4

Paloh Gadeng

1010

21

5

Blang Naleung Mameh

705

14

4.833

99

Jumlah

Sumber: Hasil Penelitian, 2016
Setelah menggunakan Stratified Random Sampling, dalam pengambilan
sampel digunakan purposive sampling. Teknik ini mencakup orang-orang
yang diseleksi atas kriteria tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Adapun kriteria dalam pengambilan sampel adalah:
1) Responden merupakan kepala rumah tangga atau pendamping kepala
rumah tangga (istri).
2) Responden telah berdomisili lebih dari 2 tahun di desa tersebut.

3.3.3. Kerangka Sampel
Dari kegiatan penelitian “Program Corporate Social Responsibility PT
Pupuk Iskandar Muda dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar”, adapun

penarikan sampel penelitian ditetapkan secara acak, dan “Start Number”

Universitas Sumatera Utara

71

ditetapkan pada data penduduk di desa masing-masing dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kerangka Sampel

Desa

Lingkungan

No

Nama

Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Baroh
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong

Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 6
Lingkungan 6
Lingkungan 6
Lingkungan 6
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 3
Lingkungan 3

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Hanafiah Thaib
Zainal Abidin
Tarjudin Arsyad
Sahabuddin
Ari Murdayan
Ilyas Husen
Leli Susana
Syamsiah
Rustam Efendi
Raihana
Arinal
M. Isa
Zulkifli
Ricka Handayani
Tedi Syahputra
Amrizal
Idris Hasballah
April Lisa Irsyan
Marzuki
Ahmad Afrizal
Bobby Aris
Baharuddin
Hafiz Arsyad
Riki husnaini
Zamzami
Munir Dahlan
Faridah
Rahmi Bayati
T. Yusrizal Syah
T. Adnansyah
Daud Yusuf
Samsono
Laksmi
T. Samsuar
Johan Poga
Fauziah Yusfa
Hadi Jusuf
Rosmaida
Taufiq

Universitas Sumatera Utara

72

Desa
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Tambon Tunong
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Keude Kruenggeukueh
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Paloh Gadeng
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh

Lingkungan
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 5
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 1
Lingkungan 2

No
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89

Nama
Maulisa
Syarkiah T. Daudsyah
Damhuri akbar
Zul Akbar
T. Muslem
Taufik Hidayat
Teguh Adrian
Nuraini
Dhani Andrian
M. Jafaruddin
Andi Winardi
Fadlan
Asrinaldi
M. Zakaria
Noviandi
Zulmaidi
Irvan Syahputra
Rina Dwi Rahma
Nafsiah
Nazar Alamsyah
Hasan Basri
Safwan Husein
Ira Mutia
Dewi Meutia
Muzakir
Sulaiman Karya
Zakaria
Rohani Meutuah
Jamaluddin
Syarifuddin Elbri
M. Hasan
M. Ridwan
Nurdin Jamil
Salamah
Ilyas Wahab
Nurhayati
M. Yusuf
Jalaluddin Ismail
Taufiqqurahman
Amiruddin
Ishak Rizal
Rifai Hasan
Marzuki Saleh
Verara Rabmah
Zul Bahar
Dede Saputra
Nur Asmah
Winda Vera Wati
Maulana Sulaiman
Putri Damayanti

Universitas Sumatera Utara

73

Desa
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh
Blang Naleung Mameh

Lingkungan
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 2
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 3
Lingkungan 4
Lingkungan 4
Lingkungan 4

No
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99

Nama
Fathan Isqi
Fadhli Ilyas
Eliana
Rizal Wahab
Habiburahman
Azhar
Wahyuni
Said Alaydrus
Ida Mayanthi
Ibnu Azhari

Sumber: Hasil Penelitian, 2016
3.4. Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan data yang diperoleh secara langsung
melalui penelitian. Dalam kegiatan penelitian “ Program Corporate Social

Responsibility PT Pupuk Iskandar Muda dan Pemberdayaan Masyarakat
Sekitar”, untuk memperoleh data primer adalah dengan menggunakan

wawancara terstruktur dengan menggunakan “projektif kuesioner”.
Adapun model kuesioner yang digunakan dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Contoh Model Kuesioner
No.
1

Pertanyaan
Jenis Kelamin

Jawaban

Kode

1. Pria
2. Wanita

2.

Usia

1. 15-20 Thn
2. 21-25 Thn
3. > 25 Thn

3.

Pendidikan

1. SD
2. SLTP
3. SMU
4. Perguruan Tinggi

Universitas Sumatera Utara

74

Selain penggunaan data primer, peneliti juga menggunakan data
sekunder untuk melengkapi kebutuhan data pada penelitian ini. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, publikasi yang sudah
dalam bentuk jadi, yang diperoleh melalui kepustakaan. Dalam hal ini
penulis melakukan penelitian kepustakaan melalui buku-buku, jurnal,
internet dan sebagainya.
3.5. Validitas dan Reliabilitas
3.5.1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2001:135), uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas ini diperoleh dengan
cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel,
kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf
siginifikansi 0,05.
Bila

: r

(hitung)

>r

(tabel),

berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.

r (hitung) < r (tabel), berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
3.5.2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2001:132), uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur
konsistensi konstruk atau indikator (variabel) penelitian. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji keandalan
kuesioner yang digunakan, maka dilakukan analisis reliabilitas berdasarkan
koefiesin Alpha Cronbach. Koefiesien Alpha Cronbach menafsirkan
korelasi antara skala yang dibuat dengan semua skala indikator yang ada
dengan keyakinan tingkat kendala. Indikator yang dapat diterima apabila

Universitas Sumatera Utara

75

koefisien diatas 0,60. Menurut Nunnally (1969) dalam Ghozali (2001:133)
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60.
3.6. Metode Analisis Data
Dalam kegiatan penelitian “ Program Corporate Social Responsibility

PT Pupuk Iskandar Muda dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitarnya”.
Untuk menguji hipotesis bahwa adanya hubungan antara program CSR di
bidang sosial, ekonomi dan lingkungan dengan terhadap pemberdayaan
masyarakat sekitar, adapun analisis yang dilakukan adalah pendekatan
analisis statistik Univariansi (Danandjaja, 2012: 184). Penggunaan analisis
univariansi dengan menggunakan aplikasi “SPSS For Windows” dapat
memberikan pengukuran terhadap interaksi hubungan antara variabel
melalui berbagai faktor yang mempengaruhi variabel terpengaruh secara
sistematis dan tepat.

3.7. Lokasi Penelitian
Penetapan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Lokasi
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah desa – desa yang menjadi
Wilayah Ring I dari PT PIM, meliputi Gampong Tambon Tunong,
Gampong Tambon Baroh, Gampong Krueng Geukueh dan Gampong Paloh
Gadeng yang terletak di Kabupaten Aceh Utara dan Gampong Blang
Naleung Mameh yang berada di Kota Lhokseumawe.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
TEMUAN PENELITIAN

4.1

Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan kepada 99 orang responden yang tersebar di 5
Desa. Desa-desa tersebut sebagian besarnya berada di Kabupaten Aceh
Utara, lebih tepatnya di Kecamatan Dewantara.

4.1.1 Letak Geografis
Dewantara merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara
yang memiliki salah satu proyek vital berskala nasional, yaitu pabrik Pupuk
Iskandar Muda yang berbatasan langsung dengan Kota Lhokseumawe.
Dewantara juga merupakan salah satu Kecamatan di bagian barat Kabupaten
Aceh Utara dengan luas Kecamatan seluruhnya ialah ±39,47 Km²/ 3.947 Ha,
terdiri dari 2 kemukiman dan 15 desa dengan ibukota Kecamatan Keude
Krueng Geukueh yang merupakan pusat kegiatan perekonomian kecamatan
ini.
Secara letak geografis desa-desa di Kecamatan Dewantara digolongkan
menjadi 3 golongan yaitu desa pantai, desa lereng dan desa daratan.
Terdapat 6 desa digolongkan desa pantai meliputi desa: Tambon Baroh,
Lancang Barat, Glumpang Sulu Timu, Keude Krueng Geukueh, Bangka
Jaya dan Bluka Teubai dan 5 desa yang tergolong desa lereng, yaitu: Paloh
Gadeng, Paloh Igeuh, Tambon Tunong, Paloh Lada dan Pulo Rungkom
serta 4 desa yang merupakan desa daratan yaitu Ulee Pulo, Ulee Reuleng,
Glumpang Sulu Barat dan Uteuen Geulinggang.

76
Universitas Sumatera Utara

77

Kecamatan Dewantara sebelah utara berbatasan langsung dengan Selat
Malaka dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Nisam.
Sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Muara Batu dan
sebelah timur berbatasan dengan Kota Lhokseumawe. Namun secara
topografi Kecamatan Dewantara merupakan kecamatan dengan rata-rata
desanya berada di daratan dan sebagian kecil berada di sekitar perbukitan
seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Tabel Geografis Desa
Uraian

Jumlah Desa

Desa Pantai

6

Desa Lereng

5

Desa Daratan
Sumber: BPS Aceh Utara, 2015

4

4.1.2 Pemerintahan
Ibukota Kecamatan Dewantara adalah Keudee Krueng Geukueh. Sudah
lebih dari 20 orang Camat yang memimpin di Kecamatan ini dengan
berbagai macam hasil yang sudah diraih. Pusat Pemerintahan terletak di
Desa Keudee Krueng Geukueh dengan pasar Kecamatan juga berada di
Desa

Keudee

Krueng

Geukueh.

Dalam

menjalankan

tugas

dan

tanggungjawabnya Camat di bantu oleh 37 orang Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dengan jenjang pendidikan dan bidang keahlian serta kemampuan
yang berbeda-beda.
Selain dari pegawai kantor kecamatan untuk membantu kelancaran
kegiatan pemerintahan, Kecamatan Dewantara juga memiliki beberapa

Universitas Sumatera Utara

78

instansi pemerintah lainnya untuk tingkat kecamatan yang membantu
kelancaran pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang berjumlah seluruhnya
200 orang. Sedangkan untuk tingkat pemerintahan desa setiap desa memiliki
seorang Kepala desa dan dibantu oleh seorang Sekretaris desa dan beberapa
Kepala Urusan serta Pemuka Adat dan Tokoh Agama. Dari 200 pegawai
tersebut yang paling banyak pegawai adalah pada Dinas Kesehatan, yaitu
sebanyak 102 orang pegawai yang bekerja.
4.1.3 Aspek Demografi
Penduduk Dewantara berjumlah 47.449 jiwa yang pada tahun 2014
mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang
pada tahun 2013 berjumlah 49.954 jiwa. Penurunan penduduk tersebut
berbanding lurus dengan jumlah Rumah Tangga yang pada tahun 2014
berjumlah 11.127 Rumah Tangga dengan rata-rata penduduk per rumah
tangga adalah 4 jiwa. Jumlah penduduk tersebut terdiri dari 23.766 jiwa
penduduk laki-laki dan 23.683 jiwa penduduk perempuan dengan tingkat
kepadatan penduduk adalah 1.202

⁄ 2 dan sex ratio.

Tabel 4.2
Indikator Kependudukan
Uraian
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/km)
Sex Ratio (L/P) (%)
Jumlah Rumah Tangga (Ruta)
Rata-rata ART (jiwa/ruta)

Tahun 2015
49.954
1202
100
11.127
4

Sumber: BPS Aceh Utara, 2015

Universitas Sumatera Utara

79

50000
48000
46000
44000
42000
40000
38000
Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Sumber: BPS Aceh Utara, 2015
Gambar 4.1
Jumlah Penduduk
4.1.4 Aspek Sosial
Tahun 2016 jumlah bangunan sekolah di Kecamatan Dewantara untuk
tingkat Sekolah Dasar/ sederajat berjumlah 16 Sekolah, tingkat Sekolah
Menengah Pertama/ sederajat sebanyak 11 sekolah dan Tingkat Sekolah
Menengah Atas/ sederajat berjumlah 9 sekolah.
16
16
14
11

12

9

10

SD

8

SMP

6

SMA

4
2
0
Jumlah Bangunan Sekolah

Sumber: BPS Aceh Utara, 2015
Gambar 4.2
Jumlah Bangunan Sekolah

Universitas Sumatera Utara

80

Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Dewantara sejauh ini sudah
cukup memadai dengan 1 unit Rumah Sakit dan 1 unit klinik milik PT PIM,
1 unit Puskesmas Rawat Inap, 3 unit Puskesmas Pembantu, 27 Unit
Posyandu dan 6 unit Polindes serta memiliki 14 tempat praktik dokter.
Sehingga penanganan masyarakat dalam hal kesehatan dapat langsung
terealisasi.
4.1.5 Aspek Ekonomi
Sumber penghasilan penduduk di Dewantara dapat dilihat pada Gambar
4.3 yang bersumber dari Buku Kecamatan Dewantara Dalam Angka 2015,
bertumpu pada dua sektor, yaitu sektor industri sebanyak 3.853 Kepala
Rumah Tangga dan sektor pertanian sebanyak 2.963 Kepala Rumah Tangga.
Dua sektor ini yang terus bersinergi dan berkesinambungan dari waktu ke
waktu yang menggerakkan roda perekonomian di pusat ibukota kecamatan
dan sekitarnya. Industri Rumah Tangga merupakan salah satu penyumbang
lapangan kerja berskala kecil untuk industri kerajinan dan anyaman.

3853 KK
4000
3500

2963 KK

3000
2132 KK

2500
2000

1467 KK

1500
1000
500
0
Pertanian

Perdagaagan

Jasa Lainnya

Perindustrian

Sumber: BPS Aceh Utara, 2015
Gambar 4.3
Penghasilan Penduduk Berdasarkan
Lapangan Pekerjaan Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara

81

Selain kedua sektor yang dominan tersebut juga terdapat sektor lain
yang menjadi sumber penghasilan penduduk yaitu sektor perdagangan dan
jasa lainnya seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.3 di atas.

4.2

Perusahaan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM)

4.2.1 Deskripsi Perusahaan
PT Pupuk Iskandar Muda adalah salah satu badan usaha anak
perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang industri
pupuk urea dan industri kimia lainnya. PT PIM merupakan pabrik pupuk
urea pertama di Indonesia yang dibangun oleh putra-putri Indonesia melalui
kontraktor nasional PT Rekayasa Industri. Diresmikan oleh Presiden RI
Soeharto pada tanggal 20 Maret 1985.
PT PIM didirikan berdasarkan Akte Notaris Soeleman Ardjasasmita,
SH nomor 54 pada tanggal 24 Februari 1982 dan telah beberapa kali
disempurnakan, terakhir dengan Akta Notaris Nanda Fauzi, SH, MKn
nomor 2 tanggal 3 Juli 2012. Penetapan lokasi pembangunan pabrik PT PIM
di Aceh Utara berdasarkan faktor ketersediaan cadangan gas bumi sebagai
sumber bahan baku, fasilitas water intake dan adanya sarana pelabuhan
sebagai tempat bongkar muat peralatan pabrik, serta letaknya yang sangat
strategis dengan negara tujuan ekspor.
Pada saat ini PT PIM memiliki dua unit pabrik pupuk urea dan
ammonia, yaitu pabrik PIM-1 dan PIM-2. Pabrik PIM-1 dengan kapasitas
produksi Ammonia sebesar 330.000 ton per tahun dan Urea sebesar 570.000
ton per tahun merupakan pabrik urea ke 11 di Indonesia dan pabrik urea

Universitas Sumatera Utara

82

kedua di Provinsi Aceh, dibangun sejak tahun 1982 sampai dengan tahun
1984, diresmikan pada tanggal 20 Maret 1985 dan beroperasi secara
komersil sejak tanggal 1 April 1985.
Pabrik PIM-2 dengan kapasitas produksi Ammonia sebesar 396.000 ton
per tahun dan Urea 570.000 ton per tahun mulai dibangun sejak tanggal 23
Maret 1999 yang semula direncanakan dapat diselesaikan dalam waktu 33
bulan, namun dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kali penundaan
karena kondisi keamanan lingkungan di Aceh yang tidak kondusif.
Akibatnya, penyelesaian pembangunan pabrik PIM-2 tertunda menjadi 77
bulan yang ditandai dengan Provisional Acceptance yang baru dapat dicapai
tanggal 15 Agustus 2005.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, pada awalnya PT PIM
mengikat kontrak jangka panjang dengan PT Pertamina. Kontrak kerja ini
untuk pasokan gas bumi yang diperoleh dari ladang gas Arun (EMOI)
sebagai bahan baku selama 20 tahun yaitu mulai tahun 1984 s.d 2003
dengan harga USD 1,0 /MMBTU.
Selama lebih dari 20 tahun bergerak dalam bisnis perpupukan nasional,
kinerja PT PIM sangat menonjol, hal ini terlihat dari tingkat produksi yang
umumnya melebihi design capacity (570.000 ton per tahun). Kualitas
produk sesuai standar nasional dan internasional dan bahkan pabrik PIM-1
dapat memproduksi urea low biuret, dapat memasarkan semua produk, baik
ke dalam maupun keluar negeri yang didukung dengan fasilitas pelabuhan
yang memadai, sehingga selalu memperoleh laba yang cukup signifikan.
Semua prestasi PT PIM tersebut juga tidak terlepas dari dukungan sumber

Universitas Sumatera Utara

83

daya manusia yang memiliki kompetensi yang cukup dan ketersediaan gas
dengan harga yang kompetitif.
Keadaan PT PIM berubah drastis selama 10 tahun terakhir yakni sejak
kontrak gas bumi berakhir pada bulan Desember 2003, dimana kemudian
PT PIM tidak mendapatkan pasokan gas lagi dalam jumlah yang cukup dan
berkesinambungan dan harga yang tetap. Selanjutnya kinerja PT PIM
mengalami penurunan yang cukup signifikan dan tidak mampu mencapai
produksi sesuai dengan design capacity karena suplai gas yang terbatas. Hal
ini terjadi akibat pasokan bahan baku gas bumi yang diperoleh hanya cukup
untuk operasional 1 (satu) pabrik dan dengan tingkat harga yang paling
tinggi di lingkungan industri pupuk nasional sehingga biaya produksi tinggi
melampaui harga pasar Urea. Iklim usaha yang ada di sekitar lingkungan PT
PIM juga telah mempengaruhi kinerja PT PIM untuk dapat tumbuh dan
berkembang yakni terjadinya konflik politik di Aceh selama kurun tahun
1998-2006.
Pada tahun 2007 PT PIM mengikat kontrak pengadaan gas yang berasal
dari Blok A dimana direncanakan dapat menyuplai gas ke PT PIM mulai
tahun 2013 dengan jumlah 110 BBTUD. Namun dengan adanya beberapa
kendala suplai gas tersebut menjadi tidak terealisasi. Bila eksplorasi Blok A
sesuai schedule maka akan sangat membantu operasional PT PIM sekaligus
dapat menjamin ketersediaan pupuk untuk program ketahanan pangan di
wilayah rayon pemasaran PIM. Gas Blok A yang dimiliki Medco EP
Malaka sebelumnya adalah milik Asamera Oil kemudian diambil alih oleh
Gulf Resources Aceh, selanjutnya kepemilikannya beralih ke ExxonMobil

Universitas Sumatera Utara

84

Oil (EMOI) sebesar 50% working interest. Dalam perkembangan
selanjutnya Gulf Resouces Aceh diakuisisi oleh Conoco Philips yang
bertindak sebagai operator, selanjutnya Medco E&P Malaka (Medco)
bersama Primier Oil dan Japex mengambil alih saham EMOI dan Conoco
Philips.
Tahun 2003 sampai dengan saat ini, pasokan gas PIM berasal dari
pembelian langsung antara lain melalui EMOI dalam jumlah yang terbatas
dan dari berbagai sumber seperti: Swap PT Pupuk Kaltim, Easkal PSC dan
BP Tangguh dengan harga yang bervariasi dan relatif tinggi. Hal ini telah
menyebabkan kedua pabrik PIM tidak dapat beroperasi secara maksimal.
Dampak dari hal tersebut menyebabkan kinerja perusahaan menjadi
terganggu sedangkan kedua pabrik yang dimiliki PT PIM sampai saat ini
dalam kondisi baik dan siap untuk dioperasikan.
Sejak akhir tahun 2014, PT PIM sudah mendapat peluang untuk
mendapatkan kontrak tail gas yang merupakan sisa produksi EMOI dari
ladang gas Arun untuk kebutuhan operasi 1 pabrik dari tahun 2014-2018.
Pada tanggal 27 Januari 2015 PT PIM telah menandatangani kontrak
pengadaan gas dengan PT Pertamina untuk jangka waktu 10 tahun yakni
dari tahun 2017-2027. Kontrak pasokan gas dari PT Pertamina akan
diperoleh dari Blok A Aceh Timur yang dioperasikan oleh Medco EP
Malaka dengan volume hanya cukup untuk operasional 1 pabrik.
Dengan sudah adanya jaminan suplai gas jangka panjang dari EMOI
dan PT Pertamina yang menjamin keberlangsungan usaha, maka dimulai
tahun 2015 PT PIM akan menentukan arah bisnisnya mencakup

Universitas Sumatera Utara

85

diversifikasi produk. Pada tahun 2015 PT PIM akan mencanangkan
ekspansi usaha ke arah diversifikasi produk dengan alasan untuk
mengantisipasi harga pasar Urea yang diprediksi relatif rendah sekitar USD
320 per ton untuk 10 tahun ke depan. Hal ini sekaligus untuk mengantisipasi
setiap perubahan lingkungan bisnis yang terjadi termasuk dengan akan
diberlakukannya perubahan kebijakan subsidi pupuk dari subsidi tidak
langsung menjadi subsidi langsung ke petani.
4.2.2 Visi Dan Misi
PT Pupuk Iskandar Muda yang berlokasi di Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara ini memiliki visi dan misi yaitu:
Visi:
“Menjadi Perusahaan Pupuk dan Petrokimia yang Kompetitif”.

Misi:
1) Memproduksi dan memasarkan pupuk dan produk petrokimia dengan
efisien.
2) Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
3) Memberikan nilai tambah kepada stakeholder.
4) Berperan aktif menunjang ketahanan pangan.
4.2.3 Tata Nilai Perusahaan
PT Pupuk Iskandar Muda menyusun Tata Nilai Perusahaan dengan
sebutan “SPIKE” yang memiliki makna “Berperan Aktif dalam Ketahanan
Pangan dan Kemakmuran Bangsa”. SPIKE merupakan singkatan dari

Semangat, Peduli Pelanggan, Integritas, Kerjasama dan Efisien. Berikut
merupakan pengertian dari masing-masing tata nilai perusahaan tersebut:

Universitas Sumatera Utara

86

1) Semangat. Yakin berusaha dan pantang menyerah dalam menghadapi
segala tantangan untuk mencapai kejayaan.
2) Peduli Pelanggan. Mengerti dan melayani melebihi harapan pelanggan
serta memberikan solusi yang terbaik.
3) Integritas. Memiliki kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan konsisten
dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
4) Kerjasama. Bersatu mencapai tujuan untuk memberikan hasil terbaik
dengan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota tim.
5) Efisien. Merencanakan dana melaksanakan aktivitas dengan selalu
melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu, tepat
mutu, tepat biasa, kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang
kompetitif.

Universitas Sumatera Utara

87

4.2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Universitas Sumatera Utara

88

4.2.5 Program CSR PT PIM
Cukup banyak program CSR yang dilaksanakan oleh PT Pupuk
Iskandar Muda bagi masyarakat di sekitarnya. Tanggung jawab sosial PT
PIM melalui program pembinaan wilayah menggunakan dana yang
bersumber dari biaya operasional perusahaan. Program kemitraan dan bina
lingkungan dengan sumber dana penyisihan laba perusahaan dan dana
bergulir dari pengembalian pinjaman serta bantuan lainnya yang bersumber
dari zakat karyawan yang dikelola oleh Yayasam Amil Zakat.
PT PIM terus berusaha meningkatkan kinerja perusahaan di bidang
CSR antara lain melalui berbagai program bantuan yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yang marginal dengan
dikemas

dalam

Program

Bina

Lingkungan.

Bantuan

tersebut

diklasifikasikan dalam 3 bidang yaitu
1) Bidang Sosial

: Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan, Budaya,
Sosial Kesejahteraan Umum dan Olah Raga

2) Bidang Ekonomi

: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

3) Bidang Lingkungan

: Pelestarian Alam

1) Bidang Sosial Sub Pendidikan
Program PT Pupuk Iskandar Muda Peduli Pendidikan tetap menjadi
fokus utama dalam memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar
Perusahaan. Bentuk bantuan yang di berikan PT Pupuk Iskandar Muda
dalam bidang pendidikan tidak hanya mencakup bantuan beasiswa maupun

Universitas Sumatera Utara

89

pelatihan dan training, melainkan juga mencakup bantuan infrastruktur dan
sarana dalam mendukung bidang pendidikan.
Salah satu kegiatan yang menjadi program unggulan PT Pupuk Iskandar
Muda dalam bidang Pendidikan adalah pelaksanaan Program PT Pupuk
Iskandar Muda Peduli Pendidikan, program ini merupakan program
pemberdayaan siswa-siswi berprestasi yang tinggal di sekitar desa
lingkungan perusahaan namun terkendala dari segi ekonomi untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi.
Program ini telah menghasilkan 6 (enam) siswa-siswi masyarakat di
desa lingkungan telah memperoleh beasiswa penuh (Full Scolarship) di
Perguruan Tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Universitas di luar
Indonesia seperti Al-Azhar University di Mesir, Khairo. Tidak hanya dalam
hal pemberian beasiswa terhadapat siswa-siswi berprestasi yang kurang
mampu dari segi ekonomi, akan tetapi PT Pupuk Iskandar Muda juga
memfasiltasi pelajar tingkat SMA/ Aliyah maupun Perguruan Tinggi.
Seperti pelajar tingkat SMA/ Aliyah maupun Perguruan Tinggi yang ingin
Kerja Praktek (KP), Kunjungan Industri (KI) maupun pengambilan materimateri mengenai teknolgi pabrik pupuk untuk menunjang kegiatan
perkuliahan mereka di wilayah perkantoran atau pabrik. Banyak dari
Universitas dalam maupun luar daerah Aceh yang telah berkunjung ke PT
Pupuk Iskandar Muda di antaranya ITB, USU, UNIMED, UNRI dan masih
banyak Universitas lainnya.

Universitas Sumatera Utara

90

Ada beberapa output yang diperoleh PT Pupuk Iskandar Muda dalam
melaksanakan Program PT Pupuk Iskandar Muda Peduli Pendidikan
diantaranya :
(1)Respons positif yang diterima PT Pupuk Iskandar Muda dari masyarakat
desa lingkungan terhadap kontribusi PT Pupuk Iskandar Muda dalam
bidang pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya
harapan dan tingginya tingkat antusiasme masyarakat terhadap kelanjutan
Program PT Pupuk Iskandar Muda Peduli Pendidikan tersebut.
(2)Semakin kuatnya sinergi antara PT Pupuk Iskandar Muda dengan
pemerintah daerah. Maka dengan demikian PT Pupuk Iskandar Muda
juga turut serta dalam pengembangan potensi Sumber Daya Manusia di
Kabupaten Aceh Utara yaitu dengan memfasilitasi para Mahasiswa untuk
melakukan Praktek Kerja Lapangan atau Magang di PT PIM guna
menimba ilmu yang mahasiswa perlukan selain ilmu yang didapat
dibangku kuliah.

2) Bidang Sosial Sub Kesehatan
PT Pupuk Iskandar Muda banyak melakukan kegiatan yang terkait
dengan kesehatan masyarakat, khususnya yang berada di lingkungan sekitar
Perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain bantuan pengobatan bagi
warga kurang mampu, penyuluhan, pencegahan dan penanganan penyakit
menular.
Program kegiatan peduli kesehatan yang telah dilakukan oleh PT Pupuk
Iskandar Muda pada tahun 2015 diantaranya (1) kegiatan sikat gigi dan cuci

Universitas Sumatera Utara

91

tangan bersama siswa-siswi SD se Kecamatan Dewantara. (2) Ceramah
kesehatan bersama karyawan dan warga lingkungan perusahaan mengenai
cara penanggulangan penyakit diabetes, (3) Senam bersama karyawan dan
warga lingkungan di lokasi perkantoran PT PIM.
PT PIM memiliki 1 unit Rumah Sakit dan 1 unit klinik sebagai sarana
pelayanan kesehatan bagi karyawan dan juga terbuka untuk umum. Tujuan
didirikannya Rumah Sakit ini adalah untuk memberikan akses pengobatan
bagi karyawan, masyarakat umum dan bagi masyarakat lingkungan yang
kurang mampu yang ada di sekitar PT PIM. Untuk memperoleh pengobatan,
ada persayaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sekitar, yaitu
perseorangan tersebut belum memiliki Jaminan Kesehatan Masyarakat
(JKM) yang merupakan program Pemerintah dan direkomendasikan oleh
Kepala Gampong.
Pelayanan yang diberikan diantaranya adalah pemeriksaan gigi, layanan
emergency primer serta penyuluhan masyarakat sekitar. Sampai saat ini
sebanyak 500 jiwa lebih yang telah menggunakan fasilitas layanan
kesehatan yang diberikan oleh PT PIM.
Selain bantuan pengobatan gratis, PT Pupuk Iskandar muda juga
melakukan aksi sosial kesehatan lainnya yaitu Aksi Sosial Donor Darah,
kegiatan donor darah ini rutin dilaksanakan minimal 3 (tiga) bulan sekali
atau dalam acara-acara nasional seperti HUT RI. Kesadaran karyawan dan
keluarga besar PT Pupuk Iskandar Muda untuk mendonorkan darahnya
meningkat seiring dengan semakin pahamnya mereka mengenai manfaatnya
bagi kesehatan. Ini ditandai dengan beberapa penghargaan yang diterima PT

Universitas Sumatera Utara

92

PIM yang diserahkan oleh PMI Aceh Utara diantaranya mendapatkan
penghargaan Donor Darah Award sebagai pendonor darah terbanyak dari
tahun 2012, 2013 dan pada tahun 2014 dengan jumlah 342 kantong.
3) Bidang Sosial Sub kegamaan dan Budaya
PT PIM memberikan bantuan pembangunan tempat ibadah di desa
Blang Mameh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara berupa
bantuan uang pembangunan sebesar Rp. 185.000.000,- yang diberikan
dalam 5 (lima) tahap dikarenakan kondisi perusahaan yang belum stabil. PT
Pupuk Iskandar Muda menyadari bahwa tempat ibadah merupakan salah
satu sarana paling vital dan strategis dalam melakukan pembinaan ahklak,
mental, pendidikan, kemasyarakatan serta kebudayaan dimana kesemua itu
merupakan tujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan.
Bantuan yang diberikan oleh PT PIM bertujuan agar menumbuhkan
syiar Islam yang sarat dengan norma dan nilai luhur untuk menciptakan
sumber daya manusia yang potensial dan tangguh dari segi keimanan dan
ketaqwaan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Bantuan
diberikan kepada generasi muda Aceh terutama wilayah Desa Blang Mameh
dengan menyediakan sarana pembinaan aqidah serta ahklak bagi masyarakat
desa dalam mewujudkan masyarakat yang aman dan tertib serta sejahtera
lahir dan bathin.
Mengingat semakin pesatnya fungsi Mesjid dan Meunasah dengan
berbagai kegiatan, PT PIM memandang sangat penting untuk melengkapi
sarana prasarana yang selama ini dirasakan sangat kurang dan banyak yang
sudah tidak layak digunakan lagi. Demi menunjang fungsi yang

Universitas Sumatera Utara

93

dilaksanakan di Mesjid Darul Huda Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara. Selama ini Mesjid Darul Huda juga dipakai sebagai
tempat menyelenggarakan pendidikan maulana untuk santri yang menimba
ilmu maulana di Pesantren Madinatudiniyah Darul Huda Desa Paloh
Gadeng yang dari tahun ke tahun mengalami perkembangan.
Mengingat peranan Pesantren Madinatudiniyah Darul Huda sangat
penting maka diperlukan sarana dan prasarana yang baik untuk mendukung
berjalannya kegiatan belajar dan ibadah. Oleh karena itu PT PIM membantu
mendirikan tempat mengaji atau balai untuk Mesjid Darul Huda dengan
tujuan meningkatkan dan memaksimalkan kapasitas tempat belajar mengaji
dalam proses kegiatan belajar yang representatif dan kondusif.
4) Bidang Ekonomi sub pemberdayaan ekonomi masyarakat
PT PIM memiliki komitmen yang tinggi dalam mempemberdayakan
ekonomi masyarakat di lingkungannya. Salah satu program PT PIM dalam
program kementasan kemiskinan yaitu dengan membangunan Rumah Sehat
Sederhana (RSS) yang diberikan kepada masyarakat fakir miskin di 5 (lima)
desa lingkungan. Pada tahun 2015 tercatat PT PIM telah merealisasikan
anggaran yang bersumber dari YAZ dan Bina Lingkungan sebesar Rp.
658.900.000,- untuk membangun 17 rumah dan telah diberikan kepada yang
membutuhkan. Program ini telah dilakukan dari tahun 1995 dan total
keseluruhan rumah yang telah dibangun PT PIM sebanyak 135 rumah.
Selain itu, wujud dukungan yang di berikan oleh PT Pupuk Iskandar
Muda dalam hal memperdayakan ekonomi masyarakat salah satunya dalam
bentuk renovasi Pujasera di lokasi Perumahan PT PIM. Pujasera dipilih

Universitas Sumatera Utara

94

sebagai salah satu tempat berlangsungnya kegiatan perekonomian
masyarakat dalam skala kecil.
Program kemitraan juga merupakan kegiatan CSR di bidang ekonomi
yang dilakukan oleh PT PIM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat
sekitar. Kegiatan Program Kemitraan yang di lakukan PT PIM adalah
dengan memberikan pinjaman modal kerja yang sifatnya dana bergulir dan
juga pemberian hibah pelatihan, training, dan promosi dalam rangka
meningkatkan perkembangan usaha mitra binaan PT Pupuk Iskandar Muda.
Total penyaluran Dana program kemitraan pada tahun 2014 sebesar Rp.
1.360.000.000,-.
Jumlah mitra binaan yang telah dibina pada tahun 2014 oleh PT PIM
sebanyak 40 mitra dan total sampai dengan tahun 2014 sebanyak 4.077
mitra binaan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.3
Sektor Binaan Program Kemitraan PT PIM
No

Sektor Binaan

Jumlah Binaan

1

Sektor Industri

268

2

Sektor Perdagangan

3

Sektor Pertanian

108

4

Sektor Peternakan

548

5

Sektor Perikanan

481

6

Sektor Jasa

411

7

Sektor perkebunan

2.259

2
Jumlah

4.077

Sumber: PT PIM, 2015

Universitas Sumatera Utara

95

PT PIM juga berupaya untuk memberdayakan pengusaha-pengusaha
lokal. Beberapa contoh PT PIM dalam bidang pemberdayaan pengusaha
lokal adalah dengan membantu peminjaman modal kerja, pelatihan
membuat kue ibu-ibu seputaran Desa Lingkungan di gedung Diklat PT PIM,
dan pelatihan menjadi teknisi handphone untuk pemuda seputaran desa
lingkungan di gedung diklat.
5) Bidang Lingkungan sub Pelestarian Alam
Beberapa cara PT PIM untuk ikut serta dalam pelestarian lingkungan
adalah dengan membangun penangkaran rusa yang ditempatkan ditaman
yang berlokasi kompleks perumahan PT PIM. Berdasarkan PP No. 7 Tahun
1999, rusa asli Indonesia termasuk ke dalam satwa yang dilindungi.
Sehingga PT PIM berusaha melindungi rusa-rusa liar untuk menghindari
dari kepunahan.
Selain itu, PT PIM juga menyerahkan bantuan sebanyak 500 batang
pohon mangrove kepada Pangkalan TNI Angkatan Laut Lhokseumawe
untuk mendukung kegiatan penghijauan daerah pesisir pantai. Sebelumnya
PT PIM juga telah menanam 10 ribu mangrove di Daerah Aliran Sungai
(DAS) kawasan itu. Kegiatan itu merupakan bentuk kepedulian PT PIM
dalam merealisasikan program PIM Hijau untuk melestarikan lingkungan.

4.3

Gambaran Umum Responden
Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data
yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan pada 99 orang yang
tersebar dari 5 desa. Dalam penelitian ini akan disajikan data mengenai

Universitas Sumatera Utara

96

karakteristik respenden yang terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan dan pekerjaan.
4.3.1 Gambaran Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
29
29%

70
71%

Pria
Wanita

Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Gambar 4.4
Pengelompokan Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data pada Gambar 4.4 diketahui bahwa sebagian besar
sampel adalah pria sebesar 71% dan sisanya 29% adalah perempuan.
Walaupun diketahui bahwa jumlah penduduk jenis kelamin wanita lebih
tinggi dari jenis kelamin pria namun dari hasi penelitian ini berbeda
hasilnya. Ini dikarenakan dalam penentuan responden, yang diutamakan
untuk menjadi responden adalah Kepala Keluarga, apabila Kepala Keluarga
berhalangan baru diwakili oleh pendampingnya.

Universitas Sumatera Utara

97

4.3.2 Gambaran Responden Menurut Umur

Usia Responden
3
3%
24
24%

27
27%

45
46%

< 29 Tahun

29 – 39 Tahun

40 – 49 Tahun

> 49 Tahun

Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Gambar 4.5
Usia Responden
Diketahui dari jumlah sampel 99 (100%) responden, 3 responden (3%)
berusia di bawah 29 tahun, 27 responden (27%) berusia antara 29-35 tahun,
45 responden (46%) berusia antara 40-49 tahun, 24 responden (24%)
berusia 49 tahun ke atas. Responden di usia 40-49 tahun merupakan
kelompok terbanyak pada penelitian ini, dan kelompok responden di bawah
29 tahun menjadi kelompok yang paling sedikit, ini mengingat penarikan
sampel menggunakan purposive sampling mengkategorikan kepala keluarga
sebagai responden dalam penelitian ini. Kategorisasinya lainnya yaitu
keluarga yang dipilih adalah keluarga yang telah tinggal di desa tersebut
selama lebih dari 2 tahun.

Universitas Sumatera Utara

98

4.3.3 Gambaran Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan
7
7%
38
38%

13
13%
SD
SLTP

41
42%

SMU
Perguruan Tinggi

Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Gambar 4.6
Pendidikan Responden
Diketahui dari jumlah sampel 99 (100%) responden, 7 (7%) responden
berpendidikan SD, 13 (13%) responden berpendidikan SLTP, 41 (42%)
berpendidikan SMU, 38 (38%) berpendidikan Perguruan Tinggi. Pada
Sektor

pendidikan,

masyarakat

Kecamatan

Dewantara

tergolong

berpendidikan tinggi. Ini disebabkan karena Kecamatan Dewantara
memiliki Sekolah Dasar/ Sederajat sebanyak 20 unit sekolah, Sekolah
Menengah Pertama/ Sederajat sebanyak 13 unit sekolah dan

Sekolah

Menengah Atas/Sederajat sebanyak 5 unit sekolah. Ditambah Perguruan
Tinggi Negeri Malikussaleh yang lokasinya berbatasan langsung dari
Kecamatan Dewantara. Perguruan Tinggi Negeri Malikussaleh pada tahun
2015 telah berhasil meluluskan 13.430 mahasiswa (BPS, 2016).

Universitas Sumatera Utara

99

4.3.4 Responden Menurut Jenis Pekerjaan

Pekerjaan
60
48

50
40
30

23

20

15

13

10
0
PNS/ TNI/ POLRI

Petani

Wira Swasta

Karyawan

Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Gambar 4.7
Pekerjaan Responden
Diketahui dari jumlah sampel 99 responden, 23 responden memiliki
pekerjaan sebagai PNS/TNI/POLRI, 13 responden memiliki pekerjaan
sebagai petani, 48 responden memiliki pekerjaan sebagai wira swasta dan 15
responden

memiliki

pekerjaan

sebagai

karyawan.

Sebagian

besar

masyarakat di Desa Keude Kruenggeukueh yang merupakan ibukota
kecamatan memiliki pekerjaan sebagai pedagang. Begitu pula dengan desadesa lainnya disekitar perusahaan PT PIM yang sebagian besar
masyarakatnya bekerja di bidang industri kecil rumah tangga. Hanya
sebagian kecil masyarakat di sekitar PT PIM yang bermata pencaharian
sebagai petani, kebanyakan dari mereka berasal dari desa Paloh Gadeng. Itu
disebabkan

hanya

di

Desa

Paloh

Gadeng

yang

memungkinkan

masyarakatnya menjadi petani karena masih adanya lahan pertanian di
daerah tersebut.

Universitas Sumatera Utara

100

4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel-Variabel

4.4.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Program CSR PT PIM
Bidang Sosial
Program CSR PT PIM bidang sosial terdiri dari serangkaian kegiatan
yang berdampak positif terhadap peningkatan kualitas kehidupan berbagai
aspek kehidupan masyarakat, yaitu pendidikan, kesehatan, keagamaan,
budaya, sosial kesejahteraan umum dan olahraga. Hasil jawaban responden
terhadap Program CSR PT PIM Bidang Sosial sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

101

Tabel 4.4
Distribusi Responden Atas Program CSR PT PIM Bidang Sosial

No.

Butir Pertanyaan

Sangat
Setuju
F

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

CSR PT PIM
memberikan bantuan
beasiswa pendidikan
bagi anak yang
berprestasi
CSR PT PIM
memberikan bantuan
perlengkapan sekolah
bagi anak yatim piatu
CSR PT PIM
memberikan bantuan
pembangunan sarana dan
prasarana sekolah
CSR PT PIM
memberikan pelatihan
dan training di pabrik
bagi mahasiswa praktik
kerja
CSR PT PIM
memberikan pelatihan
bagi pemuda putus
sekolah
CSR PT PIM
bekerjasama dengan
perguruan tinggi
CSR PT PIM
memberikan bantuan
pengobatan gratis kepada
masyarakat kurang
mampu
CSR PT PIM
memberikan bantuan
pengobatan massal
CSR PT PIM
menyelenggarakan sunat
massal bagi masyarakat
sekitar
CSR PT PIM
menyelenggarakan
penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat
CSR PT PIM
menyelenggarakan donor
darah
CSR PT PIM
memberikan bantuan
pembangunan mesjid
CSR PT PIM
memberikan bantuan
pembangunan tempat
mengaji atau balai
CSR PT PIM
memberikan bantuan
hewan qurban
CSR PT PIM melakukan
pembinaan kepada putraputri Aceh dalam
persiapan atlet yang
berkompetisi diajang
PON dan Kobatama

%

Setuju
F

%

ragu-ragu
F

%

Sangat
Tidak
Setuju

Tidak
Setuju
F

%

F

Total

%

F

%

35

35,4

38

38,4

15

15,2

11

11,1

0

0

99

100,0

39

39,4

41

41,4

11

11,1

8

8,1

0

0

99

100,0

27

27,3

41

41,4

22

22,2

9

9,1

0

0

99

100,0

33

33,3

38

38,4

14

14,1

14

14,1

0

0

99

100,0

30

30,3

28

28,3

22

22,2

19

19,2

0

0

99

100,0

23

23,2

51

51,5

17

17,2

8

8,1

0

0

99

100,0

43

43,4

30

30,3

12

12,1

14

14,1

0

0

99

100,0

43

43,4

34

34,3

7

7,1

15

15,2

0

0

99

100,0

37

37,4

30

30,3

13

13,1

19

19,2

0

0

99

100,0

33

33,3

39

39,4

10

10,1

17

17,2

0

0

99

100,0

26

26,3

29

29,3

26

26,3

18

18,2

0

0

99

100,0

44

44,4

48

48,5

6

6,1

1

1,0

0

0

99

100,0

38

38,4

49

49,5

12

12,1

0

0

0

0

99

100,0

43

43,4

45

45,5

7

7,1

2

2,0

2

2,0

99

100,0

18

18,2

21

21,2

36

36,4

17

17,2

7

7,1

99

100,0

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Universitas Sumatera Utara

102

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas
responden menjawab sangat setuju dan setuju ketika CSR PT PIM
memberikan bantuan beasiswa pendidikan bagi anak yang berprestasi. Hal
ini terlihat dari jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 35
orang (35,4%), setuju sebanyak 38 orang (38,4%), ragu-ragu sebanyak 15
orang (15,2%) dan tidak setuju s