Upaya Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Pasien Kemoterapi di RSU.Dr.Pirngadi Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker merupakan suatu penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat
dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal di luar batas kewajaran
(Junaidi, 2007). Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia.
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.
Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang.
Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer
(IARC), diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker
dan 8.201.575 kematiam akibat kanker di seluruh dunia (Kemenkes, 2015).
Serikat Pengendalian Kanker Internasional atau International Union Against
Cancer (UICC) tahun 2012 memprediksi, akan terjadi peningkatan penderita
kanker sebesar 100% di seluruh dunia pada tahun 2030. Jumlah tersebut 70%
berada di negara berkembang seperti Indonesia.
Berdasarkan

Riset

Kesehatan


Dasar

(Riskesdas,

2013)

prevalensi

tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330.000
orang. Penatalaksanaan atau pengobatan utama penyakit kanker meliputi yaitu
pembedahan, radio terapi, hormono terapi, dan kemoterapi. Kemoterapi adalah
pemberian obat untuk membunuh sel kanker. Tidak seperti radiasi atau operasi
yang bersifat lokal, kemoterapi merupakan terapi sistematik, yang berarti obat
menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah menyebar
jauh atau mestastase ke tempat lain ( Rasjidi, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Kemoterapi dapat memberikan efek samping yang merusak status nutrisi

pasien. Kemoterapi menyebabkan defisiensi nutrisi dengan cara meningkatkan
anoreksia, stomatitis, gangguan saluran cerna, perubahan pengecapan, mual
muntah dan diare (Otto, 2005).
Berbagai jenis metode pengobatan yang digunakan untuk terapi kanker
memiliki efek samping dari metode pengobatan tersebut diantaranya yakni efek
samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan kemoterapi secara langsung
terjadi 24 jam berupa mual dan muntah yang hebat disebabkan oleh zat antitumor
(kemoterapi)

mempengaruhi

hipotalamus

dan

kemoreseptor

otak

untuk


mengalami mual dan muntah, sehingga dapat mempengaruhi asupan makanan
penderita kanker (Aziz et al, 2010 dalam Ningrum 2015).
Berdasarkan survey dari Health Information National Trends Survey (HINTS)
yang di kutip oleh Ardita (2015) menunjukkan bahwa 12.239 pasien kanker yang
menjalani kemoterapi, ditemukan efek samping yang serius dan membutuhkan
perawatan darurat sebanyak 16% dari pasien. Efek samping yang sering timbul
pada pasien kemoterapi adalah mual dan muntah. Efek samping lainnya dari
kemoterapi adalah anoreksia. Anoreksia adalah hilangnya atau berkurangnya
nafsu makan yang merupakan faktor utama dalam terjadinya malnutrisi.
Penurunan nafsu makan oleh berbagai penyebab ini tampaknya merupakan faktor
utama dalam terjadinya penurunan berat badan. Akibat dari mual dan muntah
akan mempengaruhi nafsu makan pada pasien kanker sehingga mengakibatkan
kurangnya nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Tidak jarang
pada penderita yang mendapat asupan makanan yang adekuat juga mengalami

Universitas Sumatera Utara

penurunan berat badan karena terjadinya hipermetabolisme pada penderita kanker
(Hardiano, 2015).

Faktor yang dapat mempengaruhi asupan makan penderita kanker tidak
hanya disebabkan oleh pengaruh kemoterapi, akan tetapi juga dipengaruhi oleh
senyawa yang dihasilkan dari sel kanker yakni serotin dan brombensin yang dapat
mempengaruhi kemoreseptor otak sehingga penderita kanker kehilangan nafsu
makan (Ningrum, 2015).
Secara umum, nutrisi merupakan bagian penting pada terapi kanker, terutama
kemoterapi. Diet dengan variasi makanan yang sesuai dan tepat sebelum dan
setelah kemoterapi dapat mempengaruhi efek terapi dan memperbaiki kondisi
pasien. Terapi kanker lebih efektif bila pasien dalam kondisi yang baik dan
asupan kalori, protein dan energi juga cukup, sehingga berkaitan juga dengan
prognosis yang baik. Manajemen nutrisi pada pasien kanker khususnya yang
mendapat kemoterapi, terapi nutrisi tidak hanya membantu pasien untuk nutrien
yang diperlukan sebagai sumber energi, namun juga berpengaruh pada efek terapi
yang diberikan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup.
Penemuan masalah nutrisi sedini mungkin dapat meningkatkan respon terapi dan
menurunkan komplikasi kemoterapi dan dapat mengontrol gejala yang
berhubungan dengan terapi. (Sutandyio, 2007).
Berdasarkan hasil dari survey awal yang dilakukan yang peneliti lakukan,
data pasien diperoleh dengan jumlah 558 pasien yang menjalani kemoterapi di


Universitas Sumatera Utara

RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 2016 (Rekam medik RSU Dr. Pirngadi
Medan,2016).
Dari latar belakang diatas membuat peneliti ingin melakukan penelitian
lebih lanjut terkait bagaimana upaya pasien kemoterapi dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu,
penelitian terkait upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien kemoterapi
belum pernah diteliti maka penting untuk dieksplorasi lebih jauh bagaimana upaya
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien kemoterapi di RSU Dr.Pirngadi Medan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut yaitu bagaimana bagaimana upaya pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada pasien kemoterapi di RSU Dr.Pirngadi Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
upaya pemenuhan nutrisi pada pasien kemoterapi di RSU Dr.Pirngadi Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi?
1.4.1


Masyarakat dan Penderita
Dengan dilakukannya penelitian ini di harapkan penelitian ini dapat

dijadikan sebagai sumber informasi bagaimana cara pemenuhan nutrisi pada
pasien kemoterapi.

Universitas Sumatera Utara

1.4.2

Pelayanan Kesehatan
Penelitian diharapkan sebagai acuan dan informasi terkait pemenuhan

kebutuhan nutrisi pada pasien kemoterapi.
1.4.3

Profesi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas ilmu


keperawatan serta meningkatkan asuhan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi pada pada pasien kemoterapi.

Universitas Sumatera Utara