Aktivitas Anak yang Mengalami Obesitas di SD Swasta Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang meningkat di
seluruh dunia. Obesitas bukan hanya menjadi permasalahan pada orang dewasa
saja akan tetapi sudah menjadi permasalahan bagi kalangan anak-anak khususnya
anak sekolah. Obesitas menjadi permasalahan yang umum yang dialami anak pada
masa sekarang ini (Nirwana, 2012)
Obesitas sangat sulit diatasi, dan memiliki efek yang sangat panjang
terhadap status kesehatan psikologis dan juga fisiologisnya. Terdapat fakta yang
sangat jelas bahwa anak-anak yang mengalami obesitas akan mengalami obesitas
juga di masa dewasa dan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
meliputi hipertensi, hiperlipidimia, penyakit jantung, masalah ortopedik, apnea
tidur obstruktif, kanker kolon, dan kemungkinan pelahiran bayi yang sehat
menjadi lebih kecil (Wong, 2008).
Obesitas ini juga bisa menyebabkan masalah psikologis pada anak seperti
depresi, ansietas, diskriminasi di kehidupan sosial, jadi sangat banyak dampak
yang di berikan obesitas pada manusia. Oleh karena itu kita perlu sedini mungkin
untuk mengendalikan obesitas tersebut (Nirwana, 2012).
Prevalensi obesitas pada anak laki-laki di Amerika Serikat telah meningkat
dari 14,0% pada tahun 1999-2000 menjadi 18,6% pda tahun 2009-2010. Akan

tetapi, prevalensi pada anak perepuan dari tahun 1999-2000 (13,8%) hingga tahun
2009-2010 (15,80%) (Sudargo, 2014).

1

Universitas Sumatera Utara

2

Dari hasil riset kesehatan dasar RISKESDAS 2010 tentang obesitas anak
sekolah dasar umur 6 – 12 tahun, posisi prevalensi tertinggi di Indonesia tahun
2010 terdapat di Sulawesi tenggara dengan persentasi 14,7%, sedangakan
Sumatera Utara dengan persentasi 10,5%.
Dari penelitian Ariani 2010 Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah Dasar
di Kota Medan. Penelitian ini mengambil 400 orang anak (6-12 tahun) di sekolah
dasar Harapan, Kartika, Annizam dan SD Negeri 0608777 di Medan yang dipilih
secara randomisasi sederhana. Sebelumnya pemilihan SD ini juga secara
randomisasi sederhana. Dari hasil, dijumpai sebanyak 71 orang (17,75%) dari 400
orang anak yang diperiksa menunjukkan obesitas, laki-laki sejumlah 43 orang
(10,75%) dan perempuan sebanyak 28 orang (7%). Berat badan lebih

(overweight) didapati sebanyak 47 orang (11,75%). Dimana dijumpai anak lakilaki dengan rentang umur 6-9 tahun yang paling banyak obesitas yaitu 22 orang
(31%). Jadi, Kejadian obesitas pada anak SD di kota Medan adalah 17,75%
dengan 60,5% terjadi pada anak laki-laki dan 39,5% pada anak perempuan.
Adapun faktor-faktor penyebab obesitas ini adalah faktor genetik, makanan
cepat saji dan makan ringan dalam kemasan, minuman ringan, faktor psikologis,
faktor keluarga, faktor sosial ekonomi dan aktivitas fisik (Nirwana, 2012).
Dari hasil penilitian Rumida (2009) aktivitas fisik dengan kejadian obesitas
diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara melakukan aktivitas fisik
dengan kejadian obesitas.
Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik
(p=0,005; OR=2,217) terhadap kejadian obesitas pada pelajar SMU Methodist

Universitas Sumatera Utara

3

Medan. Hasil uji regresi logistik sebagai variabel yang berpengaruh terhadap
kejadian obesitas adalah variabel aktivitas fisik (OR=5,152).
Seseorang yang kurang melakukan aktivitas fisik menyebabkan tubuh
kurang menggunakan energi yang tersimpan di dalam tubuh. Oleh sebab itu, jika

asupan energi berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang sesuai maka
secara berkelanjutan dapat mengakibatkan obesitas. Cara yang paling mudah dan
umum untuk meningkatkan pengeluaran energi adalah dengan melakukan latihan
fisik atau gerakan badan.
Kemajuan teknologi juga memacu perubahan kebiasaan hidup (gaya hidup),
gaya hidup cenderung lebih santai akibat perkembangan teknologi saat ini.
Contohnya adanya lift atau escalator telah menggantikan fungsi tangga di
berbagai tempat umum serta alat transportasi seperti mobil pribadi atau mobil
jemputan sekolah menyebabkan anak-anak malas bergerak dan tidak melakukan
pergerakan berjalanan yang mengeluarkan kalori lagi. Alat transportasi, dan alatalat elektronik yang serba otomatis yang dapat dilakukan hanya dengan menekan
tombol saja, dan juga anak-anak yang memainkan mainan elektronik yang hanya
duduk dan memainkan jari tangan saja akan menyebabkan aktivitas fisik menjadi
sangat menurun dan akan menjadi sangat minim di bandikan anak zaman
sebelumnya yang bermain lompat tali dan juga berlari-lari.
Jadi setiap hari terjadi kelebihan energi pada anak masa ini,energi di simpan
dalam tubuh sebagai lemak yang merupakan pangkal terjadinya obesitas, serta
penyakit - penyakit lainnya (Almatsier dalam Danari dkk, 2013).

Universitas Sumatera Utara


4

Penurunan berat badan hanya akan terjadi apabila pembuangan kalori lebih
besar dari pada asupan kalori, oleh karena itu aktivitas dalam bentuk olah raga
yang terjadwal rutin dan peningkatan secara progresif kebiasaan aktivitas anak
merupakan bagian integral dari program dari penurunan berat badan (Wong,
2008).
SD Muhammadiyah 3 Medan & SD Al – Musabbihin Medan adalah salah
satu SD Swasta di Kota Medan. Di SD ini terlihat banyak anak – anak yang
berbadan gemuk, mayoritas ekonomi keluarga berekonomi menengah ke atas, dan
mengingat dari watu tempuh dan ekonomi kedua SD tersebuat adalah termasuk
salah satu SD Swasta terdekat dan anak – anak SD ada yang berbadan obeitas.
Berdasarkan latar belakang di atas itu Peneliti tertarik untuk meneliti
aktivitas anak yang mengalami obesitas di SD Swasta Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan judul penelitian di atas, maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu bagaimanakah aktivitas anak yang
mengalami obesitas di SD Swasta Medan ?
1.3. Tujuan
Untuk mendeskripsikan aktivitas anak yang mengalami obesitas di SD

Swasta Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Pendidikan Keperawatan
Bagi institusi pelayanan keperawatan ini dapat menjadi informasi bagi
pendidikan keperawatan tentang aktivitas anak yang obesitas.

Universitas Sumatera Utara

5

1.4.2 Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat membantu perawat mengidentifikasi jenis aktivitas
pada anak obesitas.
1.4.3 Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan data tambahan sebagai
referensi tentang aktivitas anak yang mengalami obesitas.

Universitas Sumatera Utara