Asuhan Keperawatan pada dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Komunitas

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada Ny. D, dan kemudian dilakukan analisa data
klien untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami klien serta menegakkan
diagnosa keperawatan. Diagnosa yang diperoleh dari hasil analisa data adalah
sebagai berikut:
4. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparesis, kehilangan
keseimbangan dan koordinasi sebagai akibat kerusakan neurovaskuler ditandai
dengan hilangnya fungsi motorik dan sensorik klien
5. Kurang perawatan diri berhubungan (hygiene, toileting, berpindah, makan,)
berhubungan dengan gejala sisa stroke akibat kerusakan neurovaskuler dan
muskuloskeletal ditandai dengan ketidakmampuan klien dalam memenuhi
kebutuhan klien terhadap perawatan diri sendiri, sebagia dampak kerusakan
mobilitas fisik klien
6. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan penyakit
berat (akibat kerusakan mobilitas) ditandai dengan ketidakmampuan klien
melakukan ambulasi sesering mungkin, yang mengakibatkan kulit tertekan.
Kerusakan mobilitas fisik sebagai masalah yang diprioritaskan. Kemudian
dilakukan perencanaan tindakan keperawatan. Setelah dilakukan implementasi
keperawatan, ketiga diagnosa yang diperoleh tidak dapat diatasi secara tuntas.

Masalah kerusakan mobilias fisik belum teratasi, dan intervensi dilanjutkan
melalui peran keluarga. Masalah yang dapat teratasi adalah pencegahan
kerusakan integritas kulit.
3.2 Saran
Saran dari penulis setelah menyusun karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Pendidikan keperawatan sebaiknya lebih meningkatkan kualitas pendidikan
mahasiswa, khususnya sebelum melakukan praktik baik di rumah sakit
maupun di komunitas demi meningkatkan kenyamanan bagi klien. Terutama
masalah keperawatan tentang mobilisasi yang sering dialami klien, baik di
rumah sakit maupun di komunitas, karena masalah mobilisasi merupakan

kebutuhan dasar yang sangat mutlak dan harus dipenuhi, sehingga mahasiswa
perlu dibekali sebelum melakukan praktik keperawatan.
2. Bagi Pelayanan Keperawatan
Diharapkan untuk lebih memperhatikan status perkembangan kesehatan klien
dan selalu mengevaluasi setiap tindakan yang telah diberikan. Baik di rumah
sakit maupun di komunitas, terkhusus di komunitas, dibutuhkan seorang
pelayan kesehatan harus pandai berbaur dan membina hubungan yang baik
kepada masyarakat, dan memperhatikan mereka sebagai induvidu yang unik

dan holistik. Karena ketika seorang pelayan keperawatan lalai dan tidak kritis
dalam hal memberikan asuhan keperawatan dapat berdampak buruk bagi
status kesehatan pasien.