Analisis Psikologis Tokoh Takashi Dalam Novel Terjemahan

Zaimilatun Nuri Z

ABSTRAK

Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan. Karya sastra adalah suatu media
yang menggunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Karya sastra,
pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Salah satu
contoh karya sastra adalah novel. Novel adalah sebuah karya sastra berbentuk prosa yang

bersifat naratif dan merupakan hasil ungkapan ekspresi pengarang berdasarkan hasil imajinasi
dan harapan pengarang.
Novel di bangun dari beberapa unsur yaitu unsur intrinsik dan unsure ekstrinsik. Unsur
intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri atau dapat juga
dikatakan unsur-unsur yang secara langsung membangun cerita seperti tema, plot, tokoh, latar,
sudut pandang cerita dan bahasa. Unsur ekstrintik adalah unsur-unsur yang terdapat di luar
karya sastra itu tetapi tidak secara langsung mempengaruhi karya tersebut seperti kebudayaan,
sosial, psikologis, politik, dan agama.
Novel yang berjudul Jeritan Lirih ini merupakan salah satu dari sekian banyak judul novel
yang ditulis oleh Kenzaburo Oe. Dalam novel ini Kenzaburo Oe menyampaikan pesan
tentang beragam masalah psikologis yang dialami tokoh terutama pada tokoh Takashi. Novel
Jeritan Lirih menceritakan tentang beragam konflik yang dialami dua bersaudara Mitsusaburo

dan Takashi. Takashi merupakan sosok yang tertutup dan kehidupannya penuh misteri.
Takashi digambarkan sangat mengagumi sosok adik kakek buyutnya yang merupakan
seorang pelopor pemberontakan pada tahun 1860. Kenangannya terhadap adik kakek
buyutnya itu sangat intens dan selalu membayang-bayangi dirinya sendiri. Ia tidak senang
dengan hal-hal yang bersimpangan dengan pendapatnya mengenai tokoh tersebut, terutama
terhadap pendapat dan kenangan yang berbeda oleh Mitsusaburo kakak kandungnya sendiri.
Karena hal tersebut membawa Takashi menjadi sosok yang kejam.
Sementara itu rasa bersalah akibat kematian adik perempuannya yang dilakukan
secara bunuh diri karena dirinya sendiri dan perasaan dendam terhadap kematian kakak
pertamanya yang dibunuh oleh anak buah penguasa desa membuat sosok Takashi berubah
menjadi kasar dan sangat terobsesi untuk melakukan pemberontakan terhadap penguasa di
desanya. Segala cara dilakukan agar pencapaian pemberontakannya berhasil. Selain itu,

perasaan gelisah, tekanan batin, keraguan serta ketakutan dalam melakukan pemberontakan,
mengakibatkan Takashi melakukan tindakan di luar batas kejiwaan seperti : membunuh
remaja desa, meniduri istri kakak kandungnya, serta menembakkan pistol ke kepalanya
sendiri.
Berdasarkan uraian cerita di atas, novel Jeritan Lirih ini banyak mengungkap masalah
kejiwaan tokoh Takashi dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk membahas novel Jeritan Lirih dilihat dari sisi psikologis. Pada skripsi ini penulis

menggunakan pendekatan psikologi sastra dan semiotik.
Psikologi sastra adalah ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari sudut psikologis. Teori
psikologi sastra yang digunakan dalam pendekatan ini adalah teori Sigmund Freud. Menurut
Sigmund Freud seluk-beluk jiwa manusia ada 3 yaitu Id, Ego, dan Super Ego dan dinamika
kepribadian terdiri dari insting hidup dan insting mati serta kecemasan. Id

adalah

Libido/dorongan bawah sadar untuk mencapai suatu kepuasan. Id tidak mampu membedakan
benar atau salah dan tidak tahu moral. Ego adalah peraturan yang dibuat manusia untuk
menekan Id supaya tidak berbuat sesuatu yang tidak berdasarkan undang-undang. Super Ego
adalah penuntut moral dan aspirasi manusia. Super Ego adalah sistem kepribadian yang berisi
nilai-nilai atau aturan yang menyangkut baik dan buruk, juga berisi kata hati seseorang.
Dengan menggunakan pendekatan semiotik dan teori psikoanalisa Sigmund Freud maka
dapat dilihat keterkaitannya dengan Id, Ego, dan Super Ego.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan psikologis yang dialami oleh
tokoh Takashi serta untuk memberikan gambaran sikap dan perilaku Id, Ego, dan Super Ego
yang diungkapkan oleh Kenzaburo Oe dalam novel Jeritan Lirih. Dalam melakukan analisis
digunakan beberapa metode penelitian berupa metode deskriptif dan metode studi
kepustakaan (Library Research).


Sosok Takashi dalam novel Jeritan Lirih, mengalami kehidupan masa lalu yang
kelam atas kematian adik perempuannya secara bunuh diri dan kematian kakak tertuanya
yang dibunuh oleh anak buah penguasa desa. Hal itu menyebabkan Takashi

memiliki

tekanan batin dan dendam terhadap penguasa desa dan juga mempunyai hasrat untuk
memimpin pemberontakan terhadap penguasa desa seperti adik kakek buyutnya di masa lalu.
Masa lalu yang dialami Takashi berdampak pada psikologisnya. Sikap Takashi
dalam menanggapi keadaan rumit yang terjadi padanya termasuk ke dalam struktur jiwa
manusia Freud yaitu Id. Sedangkan tekanan batin yang dialaminya tersebut tidak dapat
diterima dengan baik oleh Ego. Karena seharusnya dalam keadaan seperti itu Ego harus
mampu untuk menahan Id yang ada dalam diri Takashi. Tapi dalam hal ini terlihat jelas
bahwa Ego telah melanggar ketetapan yang telah ditetapkan Super Ego sehingga membuat
Takashi semakin tertekan batin. Ego yang gagal menyeimbangkan Id dan larangan Super Ego
mengakibatkan konflik batin.
Setelah semua sikap, tindakan, dan cara berfikir dari tokoh Takashi di analisa, maka yang
paling banyak menonjol dari diri Takashi adalah Id. Dengan diartikan Id yang ada didalam
diri Takashi sangat mendominasi dirinya yang hanya mengejar kesenangan hatinya tanpa

memperdulikan pertimbangan moral dan mempertimbangkan dampak negatif dari
perbuatannya bagi kehidupan di sekitarnya.

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1