Mutual Recognition Arrangements(Mras) Dalam Rangka Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community)Dalam Perspektif Hukum Internasional Danpengaruhnya Terhadap Hukum Nasional Indonesia

ABSTRAK

Sutiarnoto*
Mahmul Siregar**
Tony Kesuma***
ASEAN(Association of Southeast Asia Nations) merupakan Organisasi
Regional yang beranggotakan 10 Negara, yaitu : Indonesia, Thailand, Malaysia,
Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, Kamboja, Singapura, Filipina, dan Vietnam.
ASEAN bertujuan untuk mengeratkan hubungan diplomatik antar Negara anggota
dan meningkatkan Perekonomian dari Negara-negara anggota. Sebagai Organisasi
yang berkonsen dibidang ekonomi, tentu ASEAN telah membuat cukup banyak
program untuk menyamarataan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan
penyerataan kesempatan dibidang yang bersangkutan, salah satu dari program
tersebut adalah Mutual Recognition Arrangements (MRAs).
Metode yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
Yuridis Normatif dengan kategori Non Judicial Case Study, dimana penulis akan
menggambarkan tentang salah satu program ASEAN yang bernama Mutual
Recognition Arrangements di bidang jasa dan Realisasinya di (Indonesia/Seluruh
Negara ASEAN). Pengumpulan data dilakukan secara kepustakaan atau
menggunakan data sekunder yang meliputi dasar hukum terkait dengan Dokumendokumen ASEAN dan buku-buku terkait.
Pengaruh Mutual Recognition Arrangements (MRAs) dalam hukum

nasional adalah dibuatnya Keputusan Presiden Nomor 82 tahun 2002 tentang
Pengesahan ASEAN Framework on Mutual Recognition Arrangements
(Perjanjian Kerangka ASEAN tentang Pengaturan Saling Pengakuan), dan
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor 16
tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengakuan Balai Uji Negara Asing.
Ada pula uraian mengenai pengaturan tenaga kerja asing dalam profesi yang
dimobilisasi oleh Mutual Recognition Arrangements dalam hukum nasional,
tepatnya di Pasal 18, 19, 21, dan Pasal 22 Undang-undang nomor 11 tahun 2014
tentang Keinsinyuran, Pasal 24, 25, dan Pasal 26 di Undang-undang nomor 38
tahun 2014 tentang Keperawatan, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 22
Rancangan Undang-undang Arsitektur, pasal 7 Peraturan Menteri Perdagangan
nomor 14/M-DAG/PER/3/2006 tentang ketentuan dan tata cara penerbitan surat
izin usaha jasa survey, Pasal 30, 31, 32, dan Pasal 50 Undang-undang nomor 29
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal 7 Undang-undang nomor 5 tahun
2011 tentang Akuntan Publik, dan Pasal 53 dan 56 dari Undang-undang nomor 10
tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

* Dosen Pembimbing I,Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum USU
** Dosen Pembimbing II,Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum USU
*** Mahasiswa,Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum USU


Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Internasional Mengenai Regulasi Hukum Nasional Indonesia Sebagai Negara Anggota Asean Dalam Rangka Menghadapi Asean Economic Community 2015

2 82 130

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

4 105 139

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 10

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 2

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 21

Mutual Recognition Arrangements(Mras) Dalam Rangka Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community)Dalam Perspektif Hukum Internasional Danpengaruhnya Terhadap Hukum Nasional Indonesia

0 0 7

Mutual Recognition Arrangements(Mras) Dalam Rangka Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community)Dalam Perspektif Hukum Internasional Danpengaruhnya Terhadap Hukum Nasional Indonesia

0 0 13

Mutual Recognition Arrangements(Mras) Dalam Rangka Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community)Dalam Perspektif Hukum Internasional Danpengaruhnya Terhadap Hukum Nasional Indonesia

0 0 54

Mutual Recognition Arrangements(Mras) Dalam Rangka Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community)Dalam Perspektif Hukum Internasional Danpengaruhnya Terhadap Hukum Nasional Indonesia Chapter III V

0 1 99

Mutual Recognition Arrangements(Mras) Dalam Rangka Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community)Dalam Perspektif Hukum Internasional Danpengaruhnya Terhadap Hukum Nasional Indonesia

0 0 4