Pembatalan Akta Wasiat Sebagai Akibat Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilakukan Notaris (Studi Putusan MA No 3124 K PDT 2013 Antara Penggugat DM VS Notaris LSN)

ABSTRAK
Notaris merupakan pejabat umum yang diberikan kewenangan oleh negara dalam
membuat akta otentik. Maka, notaris dalam hal ini dituntut untuk membuat akta yang baik
dan benar. Apabila salah satu pihak merasa dirugikan atas akta yang dibuat oleh notaris,
maka pihak tersebut dapat menggugat notaris dengan tuduhan tidak membenarkan isi dari
akta tersebut, sebagaimana yang terurai dalam kasus pembuatan akta wasiat yang digugat
oleh Penggugat DM dalam Putusan MA No 3124 K/ Pdt/ 2013. Ketidakhati-hatian Notaris
terhadap akta yang dibuatnya dapat mengakibatkan akta tersebut dapat batal demi hukum
atau dapat dibatalkan. Oleh karena itu, Notaris dalam membuat akta harus sesuai dengan tata
cara dan prosedur yang berlaku berdasarkan UUJN serta bertindak jujur, seksama, mandiri,
dan tidak berpihak untuk menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam pembuatan akta.
Metode penelitian yang digunakan dalam membahas masalah-masalah tersebut di
atas adalah melalui pendekatan yuridis normatif dengan mengumpulkan secara cermat data
primer dan data sekunder. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis. Analisis data
dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dengan melihat putusan hakim, sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen dan studi lapangan melalui wawancara
dengan pihak yang terkait yaitu notaris. Selanjutnya data dianalisis secara kualitiatif.
Akta menjadi batal atau dapat dibatalkan oleh putusan pengadilan adalah dengan
tidak dipenuhinya syarat materil maupun syarat formil dalam suatu akta yaitu syarat subjektif

dan objektif perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Apabila akta
dibatalkan oleh putusan pengadilan maka akta yang telah batal menjadi tidak mempunyai
kekuatan hukum dan jika akta tersebut batal demi hukum maka akta tersebut dianggap tidak
pernah ada, tanpa ada lagi dimintakan pembatalan. Tanggung jawab notaris apabila
melakukan kesalahan dalam pembuatan akta, dalam lapangan keperdataan dijatuhkan sanksi
dengan penggantian biaya atau rugi kepada pihak yang dirugikan. Apabila terbukti secara
pidana maka dapat dijatuhi dengan sanksi pidana. Demikian dalam sanksi administratif
notaris serta tanggung jawab notaris dalam hal kode etik notaris. Terkait dengan kewenangan
notaris dalam pembuatan akta sebagaimana dalam putusan pengadilan mahkamah agung No
3124 K/ Pdt/ 2013, melalui putusannya, hakim menyatakan batal dan tidak mengikat akta
wasiat no 5 tertanggal 9 oktober 2009, mencoret dan mencabut akta wasiat dari buku register
daftar wasiat, serta notaris atas perbuatannya dinyatakan melakukan perbuatan melawan
hukum.

Kata kunci : Pembatalan Akta, Perbuatan Melawan Hukum, Tanggung Jawab Notaris

i

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT
A Notary is a public official who is given the authority by the State to make
authentic deeds; therefore, he has to make them properly and correctly. If one feels
that he is harmed by the deed, he can file a complaint against the Notary for not
making it right as in drawing up a will. A Notary’s imprudence in the deeds he has
drawn up can cause them to be legally null and void or to be revoked. Therefore, the
deeds should be in accordance with the procedure, based on UUJN (Notarial Act),
and he should be honest, accurate, independent, and impartial in order to maintain
the interest of the persons appearing.
The research used judicial normative and descriptive analytic method by
gathering primary and secondary data. Primary data were obtained from judge’s
verdicts, while secondary data were gathered from primary, secondary, and tertiary
legal materials. The data were gathered by conducting documentary study and field
research through interviews with Notaries and analyzed qualitatively.
A deed can be legally null and void or revoked by court’s verdict when
material and formal requirements are not fulfilled which are subjective and objective
agreement as stipulated in Article1320 of the Civil Code. When a deed is revoked by
court’s verdict, it does not have any legal force anymore and when it is revoked by
the parties concerned, it becomes an underhanded deed. In the civil case, when a
Notary makes a mistake in drawing up a deed, he will be liable compensate any cost

or the lost of those who have been harmed. In the criminal case, criminal sanction
can be imposed upon him. In the administrative case, he will be liable for Notarial
Code of Ethics. Concerning a Notary’s authority in drawing up a deed in the
Supreme Court’s Ruling No. 3124 K/Pdt/2013, the will no. 5 on October, 2009 is
revoked and non-binding by the judge; it is cancelled and nullified from the will
registry list, and the Notary was charged with illegal act.

Keywords: Revocation of Deed, Illegal Act, Notary’s Liability

ii

Universitas Sumatera Utara