Pengaruh Harga, Produk Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Mi Instan Merek IndomiePada Masyarakat Komplek Tamora IndahTanjung Morawa Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif.Penelitian

asosiatif menurut Sugiyono (2004 : 11) merupakan “penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”.

Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, produk dan citra merek terhadap
loyalitas konsumen.
3.2

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Komplek Tamora Indah, Tanjung

Morawa. Waktu penelitian ini mulai dari bulan Juni 2015 hingga Agustus 2015.
3.3


Batasan Operasional
Penelitian ini dibatasi pada variabel sebagai berikut:

1. Variabel independen (variabel bebas)

adalah variabel yang dapat

mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan
terjadinya variasi bagi variabel dependen dan mempunyai hubungan positif
maupun negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina, 2011 : 37). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Harga (X1), Produk (X2), dan Citra Merek
(X3).
2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas (Erlina,

30
Universitas Sumatera Utara

2011 : 36). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Loyalitas Konsumen

(Y) pada masyarakat di Komplek Tamora Indah, Tanjung morawa.
3.4

Definisi Operasional
Definisi operasional menurut Erlina (2011 : 48) adalah “menjelaskan

karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian”.
Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel

Definisi
Jumlah
uang
yang
dibayarkanoleh pelanggan
untuk memperoleh produk
Harga (X1)

pada konsumen Mi Instan
Merek Indomie.
Mi Instan Merek Indomie
yang ditawarkan kepada
konsumen untuk menarik
Produk (X2)
perhatian,
akusisi,
penggunaan,
atau
konsumsi
yang
dapat
memuaskan.
Sekumpulan
asosiasi
merek dari Mi Instan
Citra Merek
Indomie yang terbentuk
(X3)

dan
melekat
dibenak
konsumen.
Loyalitas yang diberikan
oleh konsumen kepada
Loyalitas
merek Mi Instan Indomie.
Konsumen (Y)

1.
2.
1.
1.
2.
3.

Indikator
Skala
Harga terjangkau.

Kesesuaian
harga
dengan kualitas.
Likert
Kesesuaian harga
dengan manfaat.
Kualitas produk.
Variasi rasa.
Kemasan produk.
Likert

1. Mudah diingat.
2. Mudah dicapkan
3. Memiliki
kesan Likert
dibenak konsumen

1. Tidak
terpengaruh
terhadapproduk

perusahaan lain.
Likert
2. Merekomendasikan
kepada orang lain.
3. Frekuensi pembelian.
Sumber: Rangkuti (2004), Griffin (2005), danKotler (2008).

31
Universitas Sumatera Utara

3.5

Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

Skala likert menurut Erlina (2011 : 51) yaitu “skala yang digunakan untuk
mengukur respons subjek berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala dengan interval
yang sama”.
Tabel 3.2

Pengukuran Skala Likert
No
Alternatif Jawaban
1
Sangat Setuju (SS)
2
Setuju (S)
3
Kurang setuju (N)
4
Tidak Setuju (TS)
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
Sumber: Erlina (2011)
3.6

Skor
5
4
3

2
1

Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2004 : 72) adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Komplek Tamora Indah, Tanjung
Morawa yang mengkonsumsiMi Instan Merek Indomie, sehinggapopulasi tidak
diketahui.
3.6.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2004 : 73) adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Pemilihan sampel dalam

32
Universitas Sumatera Utara


penelitian

ini

dilakukan

dengan

menggunakan

rumus

unidentified

sample(Supramono, 2003) sebagai berikut:
�=

Dimana:


(Z∝)2 (p)(q)
d2

n

=

Ukuran sampel



=

Nilai standar normal yang besarnya tergantung α

Bila α

=

0,05 maka Z = 1,67


Bila α

=

0,1 maka Z = 1,96

p

=

Estimator proporsi populasi

q

=

1- p

d

=

Penyimpangan yang ditolerir = 10%

Berhubung p belum diketahui, maka peneliti mengadakan pra survey
secara acak pada 30 orang masyarakat Komplek Tamora Indah, Tanjung Morawa.
Para masyarakat yang memenuhi kriteria mengkonsumsiMi Instan Merek Indomie
adalah 20 orang dan 10 orang yang tidak mengkonsumsiMi Instan Merek
Indomie. Jadi, p = 0,67 dan q = 0,33. Dengan demikian jumlah sampel yang
mewakili populasi adalah:
n=

(Zα)2 (p)(q)
d2

(1,96)2 (0,67)(0,33)
n=
(0,1)2
n = 84,93 = 85 Orang
Jumlah sampel yang diambil adalah 85 orang dari keseluruhan
populasi.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental sampling

33
Universitas Sumatera Utara

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.
Teknik ini didukung metode purposive sampling, purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011 : 68).
Adapun kriterianya adalah:
1. Berusia diatas 17 tahun.
2. Konsumen Mi Instan Merek Indomie yang mengkonsumsiproduk tersebut
sebanyak 2 kali atau lebih dalam seminggu.
3.7

Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut:

1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung
antara pengumpul data dan sumber data (Erlina, 2011 : 31). Data primer ini
diperoleh dengan memberikan daftar pernyataan atau kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah
dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Erlina, 2011 : 31). Data sekunder
ini diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan
melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.
3.8

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

34
Universitas Sumatera Utara

1. Angket (Kuesioner)
Merupakan

suatu

pengumpulan

data

dengan

memberikan

atau

menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan
memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008 : 49).
Jawaban dari setiap responden tersebut akan diberi skor dengan menggunakan
skala likert.
2. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai
macam tulisan di berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3.9

Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu

kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang diluar responden.
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Validitas
didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka
alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan
apa yang seharusnya diukur. Jadi, validitas menunjuk kepada ketepatan dan
kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.

Suatu tes dapat

35
Universitas Sumatera Utara

dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan
diadakannya tes tersebut (Rochaety dkk, 2009 : 57).
Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas
menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS).
Kriterianya sebagai berikut:
1. Jika rhitung> rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung< rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3. Korelasi tiap faktor positif.
4. Nilai korelasi tiap faktor melebihi 0,361.
Uji validitas dilakukan pada masyarakat di Komplek Tamora Indah,
Tanjung Morawa sebanyak 30 orang. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat
dilihat pada tabel berikut:

36
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean
Corrected
if Item
Scale Variance Item-Total
Deleted
if Item Deleted Correlation
54.28
142.135
.805
P1
54.72
143.135
.793
P2
54.34
150.520
.668
P3
54.48
148.973
.567
P4
55.07
149.281
.570
P5
54.21
154.027
.594
P6
54.24
144.047
.714
P7
54.31
148.079
.624
P8
54.38
153.815
.522
P9
54.10
156.525
.450
P10
55.14
148.195
.623
P11
54.41
152.751
.526
P12
54.14
139.623
.800
P13
53.52
151.687
.541
P14
54.14
146.195
.699
P15
53.97
149.677
.653
P16
54.69
146.222
.547
P17
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.918
.918
.922
.924
.924
.924
.920
.923
.925
.926
.923
.925
.918
.925
.921
.922
.926

Pada tabel 3.3 di atas dapat dilihat seluruh pernyataan memiliki nilai
Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel, yaitu 0,361, sehingga
semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interpretasi Item-Total Statistics, yaitu:
1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel
(pernyataan) tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan 1 dihapus maka ratarata variabel sebesar 54.28. Jika pernyataan 2 dihapus maka rata-rata variabel
sebesar 54.72 dan seterusnya.

37
Universitas Sumatera Utara

2. Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika
variable (pernyataan) tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan 1 dihapus
maka besarnya variance adalah sebesar
142.135.

Jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka besarnya variance

adalah sebesar 143.135dan seterusnya.
3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan
skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai
pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan
dibandingkan dengan nilai rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir
pertanyaan. Nilai rtabel pada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang dimiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan salah
satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik (Rochaety dkk,
2009 : 49-50).
Uji reliabilitas menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika ralpha positif atau > rtabel, pernyataan dinyatakan reliabel.
2. Jika ralpha negatif atau < rtabel, pernyataan dinyatakan tidak reliabel.
Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki
Cronbach’s Alpha > dari 0,60.

38
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.927
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)
3.10

N of Items
17

Metode Analisis

3.10.1Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menurut Erlina (2011 : 92) adalah “statistik yang
menggambarkan fenomena atau karakteristik data.

Dalam suatu penelitian,

analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan
menggambarkan fenomena dari data”. Pada metode analisis deskriptif ini data
yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan dianalisis untuk memperoleh
gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer
berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.
3.10.2MetodeLinier Berganda
Metode regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Data
diolah dengan menggunakan program SPSS.
Adapun model yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y1= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y1

=

Loyalitas Konsumen

a

=

Intercept / Konstanta

b1-b3

=

Koefisien Regresi

39
Universitas Sumatera Utara

X1

=

Harga

X2

=

Produk

X3

=

Citra Merek

e

=

Standart Error

3.10.2.1

Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum
data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
1.

Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian
ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar atau tidak

dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina,
2011 : 100).
Beberapa cara untuk melihat normalitas data menurut Lubis dkk (2007 :
26-27), yaitu:
a.

Nilai Skewness
Nilai skewness digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal

data dalam variabel dengan menilai kemiringan kurva.Nilai skewness yang baik
adalah mendekati angka 0.Jika kemiringan dilihat dari nilai skewness, nilai
skewness ini bersifat mutlak (+/-), ketinggian kurva dilihat dari nilai kurtosis.Nilai
kurtosis tidak berpengaruh terhadap penilaian distribusi normal.

40
Universitas Sumatera Utara

b.

Histogram Display Normal Curve
Normalitas data bila dilihat dengan Histogram Display Normal Curve

dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva.Data dikatakan normal jika
bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik pada sisi kiri
maupun sisi kanan, dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir
sempurna.Semakin mendekati 0 nilai skewness, gambar kurva cenderung
memiliki kemiringan yang seimbang.
2.

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen.

Jika terjadi korelasi,

terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008 : 177).
Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut
(Lubis dkk, 2007 : 32) yaitu:
1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance
tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.
VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi
VIF maka semakin rendah Tolerance.
2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari
0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas.
Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar
variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.

41
Universitas Sumatera Utara

3.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda
disebut heteroskedastisitas (Umar, 2008 : 179).
Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007 : 34) adalah jika pola
gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut:
1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.10.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji Signifikan Simultan (Uji F) dilakukan untuk mengetahui apakah model

penelitian telah dapat diterima atau tidak untuk dilakukan analisis selanjutnya.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu harga (X1), produk (X2) dan citra merek (X3) terhadap
variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).

42
Universitas Sumatera Utara

H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu harga (X1), produk (X2) dan citra merek (X3), terhadap
variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 diterima apabila Fhitung< Ftabel pada α = 5%
H1 diterima apabila Fhitung> Ftabel pada α = 5%
2.

Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen (Lubis
dkk, 2007 : 51). Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : b i = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu harga (X1), produk (X2) dan citra merek (X3) terhadap
variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
H1 : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel indepen yaitu harga (X1), produk (X2) dan citra merek (X3) terhadap
variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 diterima apabila thitung< ttabel pada α = 5%.
H1 diterima apabila thitung> ttabel pada α = 5%.

43
Universitas Sumatera Utara

3.

Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Pada penelitian ini koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya
kontribusi variabel bebas (harga, produk dan citra merek) terhadap variabel terikat
(loyalitas konsumen), dimana 0 < R2< 1.Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1
maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat.

44
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tahun 1990 dengan
nama PT. Pangajaya Intikusuma, kemudian pada tahun 1994 berganti nama
menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.Perusahaan ini berkantor pusat di
Plaza Sudirman, Indofood Tower, Jalan Jenderal Sudirman Kav.76-78, Jakarta.
Kegiatan operasional indofood mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk
akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Sebagai perusahaan terkemuka dalam bahan industri makanan olahan di
indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga
produk-produknya

dikenal

di

seluruh

penjuru

nusantara.

Perseroan

mengoperasikan 4 Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi
antara lain:
-

Produk Konsumen Bermerek (CBD), memproduksi berbagai macam produk
makanan dalam kemasan yang tercakup dalam divisi Mi Instan, Penyedap
Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi, dan Makanan Khusus.

-

Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta, dan
biskuit.

45
Universitas Sumatera Utara

-

Agribisnis, memiliki penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit,
pemuliaan termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak
goreng, margarin, dan shortening.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
1. VISI:
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions.
2. MISI:
1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami,
dan teknologi kami.
2. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau,
yang merupakan pilihan pelanggan.
3. Memastikan

ketersediaan

produk

bagi pelanggan

domestik

maupun

internasional.
4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa indonesia,
khususnya dalam bidang nutrisi.
5. Meningkatkan stakeholders valuesecara berkesinambungan.
4.1.3 Produk Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memproduksi berbagai macam produk
makanan, yaitu mi instan (Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Popmie, Mie Telur
Cap 3 Ayam, dan Pop Bihun), produk dairy (Indomilk, Nice Yogurth, Orchid
Butter, Biokids and Goldream), penyedap makanan (Bumbu Kaldu Indofood,
Bumbu Instan Indofood, Bumbu Racik Indofood, Kecap Manis Indofood, Sambal

46
Universitas Sumatera Utara

Indofood, dan Sirup Indofood), makanan ringan (Chitato, Qtela, JetZ, Chiki Ball,
dan Trenz), makanan khusus dan nutrisi (Promina dan SUN), bogasari (Lencana
Merah, Cakra Kembar, Kunci Biru, Segitiga Biru, Trenz, dan La Fonte), minyak
goreng dan margarin (Bimoli dan Simas Palmia). Banyak diantara merek-merek
tersebut yang melekat di hati masyarakat indonesia selama bertahun-tahun, karena
produknya yang terkenal berkualitas tinggi dan di terima baik oleh berbagai
segmen pasar.

Sumber: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Gambar 4.1Produk Indofood
4.2

Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan
dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden penelitian.Terdapat 17 butir pertanyaan, 13 butir pertanyaan untuk
variabel X dan 4 butir pertanyaan untuk variabel Y.

47
Universitas Sumatera Utara

1.

Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Komplek Tamora

Indah, Tanjung Morawa yang berusia diatas 17 tahundan mengkonsumsi
produkMi Instan Merek Indomie sebanyak 2 kali atau lebih dalam seminggu.
Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden :
1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah (Orang)
Persentase
17-26 Tahun
18
21,2%
27-36 Tahun
26
30,6%
37-46 Tahun
29
34,1%
>46
12
14,1%
Total
85
100%
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden berusia 17-26 tahun 21,2%,

berusia 27-36 tahun 30,6%, berusia 37-46 tahun 34,1%, berusia diatas 46 tahun
14,1%.
2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Persentase
Laki-Laki
32
37,6%
Perempuan
53
62,4%
Total
85
100%
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah

perempuan sebanyak 53 orang atau 62,4%, sedangkan responden laki-laki
sebanyak 32 orang atau 37,6%.
3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Indomie
48
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Indomie
Frekuensi
Jumlah (Orang)
Persentase
2 Kali
52
61,2%
Lebih dari 2 Kali
33
38,8%
Total
85
100%
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebanyak 52 responden atau 61,2%
mengkonsumsi 2 kali Mi Instan Merek Indomie, sedangkan sebanyak 33
responden atau 38,8% mengkonsumsi lebih dari 2 kali Mi Instan Merek Indomie
dalam seminggu.
2.

Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Terdapat 17 butir pernyataan; 4 butir pernyataan untuk variabel harga

(X1), 6 butir pernyataan untuk variabel produk (X2), 3 butir pernyataan untuk
variabel citra merek (X3), dan 4 butir pernyataan untuk variabel loyalitas
konsumen (Y). Kuesioner disebar ke 85 orang sampel.Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Likertuntuk menanyakan
pengaruh harga, produk dan citra merek terhadap loyalitas konsumen Mi Instan
Merek Indomie.
Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan variabel Y :
1.

Harga sebagai X1
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Harga(X1)
STS
TS
KS
S
SS
No
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
22 25,9 33 38,8 21 24,7
7
8,2
2
2,4
2
0
0
17 20,0 33 38,8
33
38,8
2
2,4
3
0
0
8
9,4
23 27,1
45
52,9
9
10,6
4
0
0
19 22,4 17 20,0
33
38,8 16 18,8
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni 2015)

49
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan “Harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie
murah”,(2,4%)responden yang menyatakan sangat setuju, (8,2%)responden
menyatakan

setuju,

(24,7%)

responden

menyatakan

kurang

setuju,

(38,8%)respondenmenyatakan tidak setuju, dan (25,9%)respondenmenyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa produk Indomie dianggap
mahal oleh mayoritas responden.
2. Pada pernyataan “Harga Mi Instan Merek Indomiemampu dibeli semua
kalangan”, terdapat (2,4%)respondenyang menyatakan sangat setuju, (38,8%)
responden menyatakan setuju, (38,8%) responden menyatakan kurang setuju,
(20,0%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden
menyatakan kurang setuju bahwa harga Mi Instan Merek Indomie dapat dibeli
semua kalangan atau tidak.
3. Pada pernyataan “Harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie sesuai
dengan kualitasnya”, terdapat (10,6%) responden yang menyatakan sangat
setuju, (52,9%) responden menyatakan setuju, (27,1%) responden menyatakan
kurang setuju, (9,4%)respondenmenyatakan tidak setuju, dan tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden setuju bahwa harga Mi Instan Merek Indomie sesuai
dengan kualitas yang diberikan.
4. Pada pernyataan “Harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie sesuai
dengan manfaatnya”, terdapat (18,8%) responden yang menyatakan sangat

50
Universitas Sumatera Utara

setuju, (38,8%) responden menyatakan setuju, (20,0%) responden menyatakan
kurang setuju, (22,4%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden setuju bahwa harga Mi Instan Merek Indomie sesuai dengan
manfaat yang diberikan.
2.

Produk sebagai X2
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Produk (X2)
STS
TS
KS
S
SS
No
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
1
1,2 17 20,0 32 37,6
27
31,8
8
9,4
2
0
0
6
7,1
35 41,2
33
38,8 11 12,9
3
1
1,2
6
7,1
23 27,1
46
54,1
9
10,6
4
0
0
2
2,4
15 17,6
50
58,8 18 21,2
5
0
0
2
2,4
21 24,7
40
47,1 22 25,9
6
1
1,2
2
2,4
46 54,1
33
38,8
3
3,5
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni 2015)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan “Porsi Mi Instan Merek Indomie lebih banyak dibandingkan
dengan mi instan merek lain”, terdapat(9,4%) responden yang menyatakan
sangat setuju, (31,8%) responden menyatakan setuju, (37,6%) responden
menyatakan kurang setuju, (20,0%) responden menyatakan tidak setuju, dan
(1,2%) responden menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan

mayoritas responden kurang seuju bahwa porsi Mi Instan Merek Indomie
lebih banyak dibandingkan produk pesaing.
2. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomie memiliki kandungan gizi yang
baik”, terdapat (12,9%) responden yang menyatakan sangat setuju, (38,8%)
responden menyatakan setuju, (41,2%) responden menyatakan kurang setuju,

51
Universitas Sumatera Utara

(7,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden kurang setuju bahwa
Mi Instan Merek Indomie memiliki kandungan gizi yang baik.
3. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomie memiliki variasi rasa yang
banyak”, terdapat (10,6%) responden yang menyatakan sangat setuju,
(54,1%)responden menyatakan setuju, (27,1%)responden menyatakan kurang
setuju, (7,1%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) responden
menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden setuju bahwa Mi Instan Merek Indomie memiliki banyak ragam
variasi rasa.
4. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomierasanya lebih enak dibandingkan
Mi Instan Merek lain”, terdapat(21,2%) responden yang menyatakan sangat
setuju, (58,8%) responden menyatakan setuju, (17,6%) responden menyatakan
kurang setuju, (2,4%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden setuju bahwa Mi Instan Indomie memiliki rasa lebih enak
dibanding merek lain.
5. Pada pernyataan “Kemasan Mi Instan Merek Indomie memiliki desain yang
menarik”, terdapat (25,9%) responden yang menyatakan sangat setuju,
(47,1%)responden menyatakan setuju, (25,7%)responden menyatakan kurang
setuju, (2,4%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

52
Universitas Sumatera Utara

responden setuju bahwa kemasan Mi Instan Merek Indomie didesain dengan
menarik.
6. Pada pernyataan “Kemasan Mi Instan Merek Indomie dapat melindungi
dengan baik isi dari kerusakan”, terdapat (3,5%) responden yang menyatakan
sangat setuju, (38,8%) responden menyatakan setuju,

(54,1%) responden

menyatakan kurang setuju, 2,4% menyatakan tidak setuju, dan (1,2%)
respondenmenyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan kurang kurang setuju bahwa kemasan Mi
Instan Merek Indomie dapat melindungi isi dari kerusakan dengan baik.
3.

Citra Merek sebagai X3
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Citra Merek (X3)
STS
TS
N
S
SS
No
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
0
0
1
1,2
6
7,1
28
32,9 50 58,8
2
1
1,2
2
2,4
9
10,6
35
41,2 38 44,7
3
1
1,2
1
1,2
20 23,5
39
45,9 24 28,2
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni 2015)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomiemerupakan merek yang mudah
diingat dibenak saya”, terdapat (58,8%) responden yang menyatakan sangat
setuju, (32,9%) responden menyatakan setuju, (7,1%) responden menyatakan
kurang setuju, (1,2%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden sangat setuju bahwa Mi Instan Merek Indomie merupakan merek
yang dapat dengan mudah diingat oleh konsumen.

53
Universitas Sumatera Utara

2. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomie merupakan merek mi instan yang
mudah diucapkan”,

terdapat (44,7%) responden yang menyatakan sangat

setuju, (41,2%) responden menyatakan setuju,

(10,6%) responden

menyatakan kurang setuju,(2,4%) responden menyatakan tidak setuju, dan
(1,2%) responden menyatakan sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden sangat setuju bahwa Indomie merupakan merek yang
mudah untuk diucapkan.
3. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomie memberikan kesan positif bagi
saya”, terdapat(28,2%) responden yang menyatakan sangat setuju, (45,9%)
responden menyatakan setuju, (23,5%) responden menyatakan kurang setuju,
(1,2%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) respondenmenyatakan
sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju
Mi Instan Merek Indomie memberikan kesan positif bagi mereka.
4.

Loyalitas Konsumen sebagai Y

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Loyalitas Konsumen
(Y)
STS
TS
KS
S
SS
No
Item F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
0
0
1
1,2
3
3,5
41
48,2 40 47,1
2
1
1,2
3
3,5
23 27,1
33
38,8 25 29,4
3
1
1,2
2
2,4
23 27,1
31
36,5 28 32,9
4
1
1,2
3
3,5
32 37,6
28
32,9 21 24,7
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni 2015)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan “Saya selalu setia mengkonsumsi Mi Instan Merek Indomie”,
terdapat (47,1%) responden yang menyatakan sangat setuju, (48,2%)
responden menyatakan setuju, (3,5%) responden menyatakan kurang setuju,
54
Universitas Sumatera Utara

(1,2%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju
bahwa mereka selalu mengkonsumsi Mi Instan Merek Indomie ketika ingin
mengkonsumsi mi instan.
2. Pada pernyataan “Saya tidak terpengaruh mengkonsumsi produk pesaing Mi
Instan Merek Indomie”, terdapat (29,4%) responden yang menyatakan sangat
setuju, (38,8%) responden menyatakan setuju,

(27,1%) responden

menyatakan kurang setuju, (3,5%) responden menyatakan tidak setuju, dan
(1,2%) responden menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden setuju mereka tidak akan terpengaruh untuk
mengkonsumsi produk pesaing Mi Instan Merek Indomie atau tidak.
3. Pada pernyataan “Saya merekomendasikan Mi Instan Merek Indomiekepada
keluarga, teman-teman,dan orang lain”,

terdapat (32,9%) responden yang

menyatakan sangat setuju, (36,5%) responden menyatakan setuju, (27,1%)
responden menyatakan kurang setuju, (2,4%) responden menyatakan tidak
setuju, dan (1,2%) respondenmenyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas respondensetuju untuk merekomendasikan
Merek Indomie kepada orang lain.
4. Pada pernyataan “Saya selalu melakukan pembelian produk Mi Instan Merek
Indomie”,

terdapat (24,7%) responden yang menyatakan sangat setuju,

(32,9%) responden menyatakan setuju, (37,6%) responden menyatakan kurang
setuju, (3,5%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) responden
menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

55
Universitas Sumatera Utara

responden menyatakan kurang setuju bahwa mereka selalu membeli produk
Mi Instan Merek Indomie ketika membeli Mi Instan.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
1.

Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi

normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu
pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Jika titik menyebar
di sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Berikut ini grafik
pada uji normalitas adalah sebagai berikut:

Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)
Gambar 4.2 Uji Normalitas

56
Universitas Sumatera Utara

Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)
Gambar 4.3 Uji Normalitas
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik titik menyebar mengikuti data di
sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Pada Gambar
4.3dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh
distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri ataumenceng ke kanan.
2.

Uji Multikolinieritas
Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance
adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1
dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

57
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF

Model
1
(Constant)
Harga
.924
Produk
.829
Citra Merek
.878
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

1.082
1.207
1.139

Berdasarkan Tabel 4.8 memperlihatkan semua nilai variabel independen
untuk Tolerance >0,1 dan VIF < 5, hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
3.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians

dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai varians yang sama maka disebut terjadi homoskedastisitas dan
sebaliknya

jika

heteroskedastisitas.

variansnya
Persamaan

tidak
yang

sama/berbeda
baik

adalah

dikatakan
jika

tidak

terjadi
terjadi

heteroskedastisitas.

58
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9
Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
2.859
1.109
-.096
.053
-.202
-.054
.046
-.137

t
2.579
-1.810
-1.167

Sig.
.012
.074
.247

.124

1.085

.281

Model
1 (Constant)
Harga
Produk
Citra
.069
.064
Merek
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tidak satupun variabel independen
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut
(absUt).Hal ini dapat terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat
kepercayaan 0.05 atau 5%.Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak
mengarah adanya heteroskedastisitas.

Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas

59
Universitas Sumatera Utara

Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi
heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk
suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol
pada sumbu Y.Maka pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengidentifikasi loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie
pada masyarakat Komplek Tamora Indah tanjung Morawa, dilakukan melalui
pendekatan regresi linear berganda dengan variabel yang mempengaruhi,
yaitu harga, produk, dan citra merek. Dengan model persamaan yang digunakan
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
.046
1.937
Harga
.212
.093
.189
Produk
.223
.080
.244
Citra Merek
.664
.112
.505
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

t
Sig.
.024 .981
2.284 .025
2.784 .007
5.935 .000

60
Universitas Sumatera Utara

Dari hasil penggunaan metode analisis regresi linier berganda pada
penelitian ini, maka diperoleh suatu bentuk persamaan, yaitu:
Y= 0,46 + 0,212X1 + 0,223X2+ 0,664X3 + e
Hal ini mengandung arti bahwa:
1. Konstanta (a) = 0,46. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel
harga (X1), produk (X2), dan citra merek (X3) = 0, maka loyalitas konsumen
Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung
Morawa sebesar 0,46 satuan.
2. Koefisien X1 = 0,212. Ini menunjukkan bahwa apabila variabel harga
ditingkatkan, maka loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada
masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa akan meningkat sebesar
0,212 satuan.
3. X2= 0,223. Ini menunjukkan bahwa apabila variabel produk ditingkatkan,
maka loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat
Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa akan meningkat sebesar 0,223
satuan.
4. X3 =0,664.Ini menunjukkan bahwa apabila variabel citra merek ditingkatkan,
maka loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat
Komplek Tamora Indah Tanjung Morawaakan meningkat sebesar 0,664
satuan.
1.

Uji Simultan (Uji F)
Kriteria Pegambilan Keputusan yaitu:

H0 diterima apabila Fhitung< Ftabel pada α = 5%

61
Universitas Sumatera Utara

H1 diterima apabila Fhitung> Ftabel pada α = 5%
Tabel 4.11
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of
Mean
Model
Squares
Df
Square
F
1
Regression
227.225
3
75.742 25.526
Residual
240.351
81
2.967
Total
467.576
84
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
b. Predictors: (Constant), Citra Merek, Harga, Produk
Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Sig.
.000b

Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai Fhitung adalah 25,526 dengan
tingkat signifikansi 0,000.Sedangkan

Ftabelpada tingkat kepercayaan 95%

(α=0,05) adalah 2,717. Sehingga pada perhitungan Fhitung (25,526)> Ftabel (2,717)
H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh harga, produk, dan citra merek
secara simultan atau serentak adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora
Indah Tanjung Morawa.
2.

Uji Parsial (Uji t)
Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:

H0 diterima apabila thitung< ttabel pada α = 5%
H1 diterima apabila thitung> ttabel pada α = 5%
Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:
1. Nilai dari thitung variabel harga adalah 2,284 dan ttabel bernilai 1,990sehingga
thitung > ttabel (2,284 >1,990) sehingga dapat dikatakan bahwa variabel harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen Mi

62
Universitas Sumatera Utara

Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung
Morawa.
2. Nilai dari thitung variabel produk adalah 2,784 dan ttabel bernilai 1,990sehingga
thitung > ttabel (2,784 >1,990) sehingga dapat dikatakan bahwa variabel produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen Mi
Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung
Morawa.
3. Nilai dari thitung variabel citra merek adalah 5,935 dan ttabel bernilai
1,990sehingga thitung > ttabel (5,935 >1,990) sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel citra produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek
Tamora Indah Tanjung Morawa.
3.

Koefisien Determinan (R2)
Koefisien

determinan

bertujuan

untuk

mengetahui

signifikansi

variabel.Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.Koefisien determinan berkisar antara 0 (nol) sampai
dengan 1 (satu), 0 < R2< 1.
Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
4.12 berikut ini:

63
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.12
Uji Koefisien Determinan (R2)
Model Summaryb
Adjusted R
Model
R
R Square
Square
Std. Error of the Estimate
a
1
.697
.486
.467
1.723
a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Harga, Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)
Interpretasi dari Model Summary yaitu:
1. Nilai R Square adalah angka 0,486, hal ini menunjukkan bahwa sebesar
48,6% variabel loyalitas konsumen dapat dipengaruhi oleh variabel harga,
produk, dan citra merek. Sedangkan sisanya (51,4%) dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
2. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,467 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan harga produk dan citra merek terhadap loyalitas konsumensebesar
46,7% yang dijelaskan pada penelitian ini dan sisanya 53,4,7% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti promosi,
lingkungan, strategi pemasaran, maupun faktor lainnya.
4.3

Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Harga terhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel harga pada
penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas
konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah
Tanjung Morawa. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel harga
pernyataan ke-3 (tiga) dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat

64
Universitas Sumatera Utara

(52,9%)responden setuju bahwa harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie
sesuai dengan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa Mi Instan Merek Indomie
menyesuaikan harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas yang diberikan,
sehingga konsumen percaya dengan kualitas dari Mi Instan Merek Indomie
walaupun memiliki harga yang relatif lebih mahal dari produk pesaing. Hal ini
sesuai dengan deskripsi jawaban responden pada pernyataan ke-1 dimana (38,8%)
responden tidak setuju bahwa harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie
murah.
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitianSusdiarto, dkk (2013)
yang menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas

konsumen

benih

padi

pada

PT.

Pertani

(Persero)

Cabang

Pekalongan.Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian
Pongoh (2013) yang menyatakan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen kartu AS di Kota Manado.
4.3.2 Pengaruh Produk terhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel produk pada
penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas
konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah
Tanjung Morawa.Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel produk
pernyataan ke-8 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, dimana (58,8%)
responden setuju bahwa Mi Instan Merek Indomie rasanya lebih enak
dibandingkan Mi Instan Merek lain. Dalam membeli suatu produk makanan, rasa

65
Universitas Sumatera Utara

memang masih menjadi prioritas utama.

Rasa yang sesuai dengan selera

seseorang akan membuatnya enggan untuk mencoba produk-produk lain.
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Susdiarto, dkk (2013)
yang menyatakan bahwa produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen benih padi pada PT. Pertani (Persero) Cabang Pekalongan.
Variasi rasa yang banyak akan membuat seseorang memiliki berbagai
pilihan dan tidak akan bosan dengan rasa yang ada, hal ini seperti deskripsi
jawaban responden pada pernyataan ke-7 dari kuesioner yang disebar dan
dianalisis, dimana (54,1%) responden setuju bahwa variasi rasa Mi Instan Merek
Indomie lebih banyak dibandingkan dengan Mi Instan Merek lain.

Hal ini

menunjukkan bahwa variasi rasa suatu produk makanan menjadi pertimbangan
konsumen dalam memilih suatu produk.
4.3.3 Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel citra merek pada
penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas
konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah
Tanjung Morawa. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel citra
merek pernyataan ke-11 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,(58,8%)
responden sangat setuju Mi Instan Merek Indomiemerupakan merek yang mudah
diingat. Indomie sebagai produsen nomor 1 Mi Instan di Indonesia memang
memiliki citra merek yang sangat baik di masyarakat, bahkan Merek Indomie
sudah menjadi suatu ucapan untuk kategori produk Mi Instan, ketika seseorang

66
Universitas Sumatera Utara

membeli Mi Instan maka ia akan mengatakan Indomie walaupun ia membeli Mi
Instan Merek lain.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh
Malik, dkk (2012) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen industri rumah sakit di Pakistan.Hasil penelitian ini juga
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk (2012) yang menyatakan
bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
konsumen Vaseline Hand & Body Lotion di Kota Padang.
Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel citra merek
pernyataan ke-13 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, (45,9%) responden
setuju bahwaMi Instan Merek Indomie memberikan kesan positif bagi mereka.
Kesan yang positif dibenak konsumen akan meningkatkan citra yang baik bagi
perusahaan, sehingga konsumen-konsumen yang sudah ada akan tetap loyal
terhadap produk Mi Instan Merek Indomie, pelanggan-pelanggan baru yang
potensial juga akan mudah untuk didapat jika produk memiliki kesan yang positif.

67
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Penelitian ini mengenai pengaruh harga, produk, dan citra merek terhadap

loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora
Indah Tanjung Morawa, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Harga, produk, dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek
Tamora Indah Tanjung Morawa.
2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Mi
Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung
Morawa.
3. Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Mi
Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung
Morawa.
4. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen
Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung
Morawa dan merupakan variabel yang paling dominan terhadap variabel
loyalitas konsumen.
5. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,448 berarti harga, produk, dan citra merek
terhadap loyalitas konsumen sebesar 44,8% dijelaskan pada penelitian ini dan
sisanya 55,2% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini, seperti promosi, strategi pemasaran, maupun faktor lainnya.

68
Universitas Sumatera Utara

5.2

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka peneliti

memberikan sarannya, sebagai berikut:
1. Indofood dapat menambah variasi rasa pada Mi Instannya dengan variasi rasa
tradisional lainnya yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.
2. Indofood hendaknya mempertahankan atau meningkatkan mutu dan gizi dari
produkMi Instan Merek Indomie.
3. Harga Mi Instan Merek Indomie hendaknya tidak terlalu mahal, agar
konsumen yang loyal tidak memilih produk pesaing.
4. Indofood harus tetap menjaga kualitas dan pencitraan merek yang baik agar
para konsumen tetap loyal terhadap Mi Instan Merek Indomie yang secara
langsung akan menambah keuntungan penjualan Mi Instan Merek Indomie itu
sendiri.
5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk

dapat

meneruskan dan

mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang melalui penelitian
yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi
loyalitas konsumen.

69
Universitas Sumatera Utara