Gaya Busana Harajaku Di Jepang

GAYA BUSANA HARAJAKU DI JEPANG
KERTAS KARYA
DIKERJAKAN
O
L
E
H
Nama : Elisa Simanjuntak
NIM : 112203022

DEPARTEMEN D-III BAHASA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
i
Universitas Sumatera Utara

GAYA BUSANA HARAJAKU DI JEPANG

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, Untuk melengkapi
salah satu syarat ujian Diploma III Program Studi Bahasa Jepang

Dikerjakan
Oleh :
ELISA SIMANJUNTAK
NIM: 112203022

Pembimbing

Pembaca

Muhammad.Pujiono S.S., M.Hum
NIP. 196910112002121001

Zulnaidi, S.S., M.Hum
NIP. 196708072005011001

PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

PENGESAHAN

Diterima oleh

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, Untuk melengkapi salah satu syarat
ujian Diploma III dalam Program Studi Bahasa Jepang

Pada
:
Tanggal :
Hari
:


Program Diploma Sastra Budaya
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara

Dekan

Dr. Syahron Lubis, M.A
NIP. 195110131976031001

Panitia Ujian :
No. Nama

Tanda Tangan

1. Zulnaidi, S.S., M.Hum

(

)


2. Muhammad Pujiono, S.S., M.Hum

(

)

3. Zulnaidi,S.S., M.Hum

(

)

Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh :
Program Diploma Sastra dan Budaya
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan


Program Studi D-III BahasaJepang
Ketua Program Studi

Zulnaidi,S.S,M.Hum
NIP. 1967080720050110011

Medan,………………………2014

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR
Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak
muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingū, Taman Yoyogi, pusat
perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), departement store Laforet, dan
Gimnasium Nasional Yoyogi. Di sana akan dijumpai berbagai macam gaya, mulai
dari tokoh kartun, gaya seorang punk rock dengan segala pernak-pernik besi
sebagai asesoris, gothic dengan ciri khas pakaian dan make up yang serba hitam
dan juga yang sedang trend saat ini adalah gaya lolita yang terinspirasi oleh gaya

berbusana anak-anak di zaman Victoria. Para pemuda yang memakai gaya
Harajuku tersebut berkisar dua puluh lima tahun. Anak-anak muda tersebut
menari dengan koreografi yang sangat bagus, yang biasanya dilakukan antara pria
dengan pria dan wanita dengan wanita. Semua itu dilakukan sebagai sikap
pemberontakan mereka yang jenuh dengan sistem yang berlangsung statis dalam
kehidupannya. Berbagai gaya berpakaian ala harajuku yang sangat fenomenal ini
terdiri dari gaya Cosplay antara lain gaya tokoh fiksi dan gaya rocker Jepang,
bermacam gaya lolita, dan juga gaya decora. Kostum-kostum yang bergaya tokoh
fiksi dapat berupa gaya anime atau kartun jepang, maupun tokoh-tokoh film dan
video game. Diantara bermacam gaya berpakaian ala Harajuku, gaya lolita
memiliki banyak tipe. Pada umumnya, gaya berpakian Harajuku ada yang disadur
dari luar maupun hasil kekreatifitasan anak-anak muda Jepang.
Gaya busana atau fashion di Jepang selalu menarik untuk dijadikan topik
pembicaraan, karena fashion selalu bersifat dinamis merepresentasikan suatu
zaman dan masyarakat yang hidup di masa tersebut. Fashion juga bisa
merepresentasikan identitas seseorang; hal pertama yang dinilai oleh orang lain
sebelum mengenal kita lebih jauh, mau tak mau, adalah gaya penampilan kita.
Beberapa gaya busana yang menyadur dari budaya luar namun juga
dimodifikasikan hingga menjadi gaya busana baru, antara lain pada gaya ; Gothic,
Gothic Lolita, Punk, Retro, Fetish, Mediterranean, Glam, Groom Boom.

Lalu gaya busana visual kei yang merupakan hasil kekreatifitasan yang orisinil
dari band-band Jepang antara lain pada gaya : Oriental, Fairy Tale, Cyber,
Angelic. Seperti pada gaya visual kei, pada beberapa gaya lolita juga terdapat hasil
adaptasi dari budaya luar antara lain : Gothic Lolita, Punk Lolita, Qi Lolita, Pirete
Lolita, Classical Lolita, Dandy, Kurololi, Gurololi, Sweet Lolita. Selain itu ada
juga yang merupakan hasil kekreatifitasan anak-anak muda Jepang, antara lain
adalah gaya Wa Lolita. Yang terakhir adalah gaya decora dan kawaii. Kedua gaya
ini juga memiliki keunikan tersendiri. Khususnya pada decora yang banyak
memasukkan aksesoris berupa jepit rambut, cincin, anting dan lainnya sebagai
pelengkap pakiannya yang semua aksesorisnya merupakan hasil karya mereka
sendiri. Tetapi kawaii adalah gaya yang hampir mirip dengan Cosplay tokoh fiksi.
Tetapi mereka juga banyak mengenakan aksesoris yang mirip dengan gaya decora
yang tidak dijumpai pada Cosplay tokoh fiksi. Hal yang paling unik dari gaya
mereka berpakain di area Harajuku adalah mereka tidak hanya memakai kostum
dan memamerkannya kepada orang lain, jika mereka memakai kostum layaknya

Universitas Sumatera Utara

tokoh super hero, mereka juga akan meniru gerak-gerik tokoh fiksi yang ada di
dalam film tersebut. Begitupun dengan anak-anak muda yang bergaya layaknya

band-band Visual kei, mereka juga berlagak seolah-olah mereka adalah band
tersebut dan tidak jarang juga yang memainkan musik di sana. Semua gaya
berpakaian yang ada di Harajuku merupakan hasil kekreatifitasan dari anak-anak
muda Jepang yang tidak pernah ingin dibatasi dalam hal berpakaian. Jadi,
selayaknya fesyen lainya, seiring berjalannya waktu, fesyen harajuku juga pasti
akan mengalami perkembangan dan muncul gaya-gaya pakaian baru yang
pastinya akan sangat dinantikan oleh pecinta fesyen harajuku.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini,
sebagai syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa
Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Kertas karya ini
berjudul “GAYA BUSANA HARAJUKU DI JEPANG”.
Penulis menyadari bahwa apa yang tertulis dalam kertas karya ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun penulisan.
Demi kesempurnaan, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca untuk ke arah perbaikan.
Dalam kertas karya ini penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak yang cukup bernilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Zulnaidi, S.S, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak M. Pujiono,

S.S, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing kepada penulis
dalam menyelesaikan kertas karya ini.
4. Bapak Zulnaidi, S.S, M.Hum., selaku Dosen Pembaca yang telah cukup sabar
membantu dan mengoreksi penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Universitas Sumatera Utara

5. Dari semuanya, yang teristimewa buat Alm. Papa saya Mangarancang

Simanjuntak dan Mama saya Donna Gunawan Hutabarat yang selalu
memberikan dukungan, semangat dan kasih sayang yang sangat besar
meskipun Papa tidak memberikan semangatnya sampai akhir saya
menyelesaikan tugas akhir ini, terima kasih besar Papa, salam dan peluk
hangat erat buat Papa.
6. Buat Opung, Tante Melva, Maktua Bintang dan adik-adik saya Erwin, Esron,
Enci dan Elkandi Simanjuntak yang selalu menyemangati penulis.
7. Buat keluarga kedua saya yang ada di kampus, terima kasih besar untuk
semua anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Gemapala).
8. Buat kawan-kawan seperjuangan saya di Program Studi Bahasa Jepang 2011,
kalian adalah kawan terbaik yang selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan
kertas karya ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa kertas karya ini tidak luput dari
berbagai kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran serta sumbangan pemikiran yang bersifat
membangun, agar bisa lebih baik lagi di kesempatan yang akan datang.
Besar harapan penulis bahwa kertas karya ini nantinya dapat bermanfaat
dan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperluas cakrawala dan
pengetahuan kita semua.


Medan,

Oktober 2014
Penulis

Elisa Simanjuntak
NIM : 112203022

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................

i

DAFTAR ISI .............................................................................................

iii

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................

1

1.1 Alasan Pemilihan Judul....................................................

1

1.2 Tujuan Penulisan ..............................................................

3

1.3 Pembatasan Masalah ........................................................

3

1.4 Metode Penulisan .............................................................

3

BAB II : GAMBARAN UMUM TENTANG HARAJUKU ..............

4

2.1 Sejarah Harajuku .............................................................

4

2.2 Perkembangan Gaya Busana Harajuku ...........................

6

BAB III : GAYA BUSANA HARAJUKU DI JEPANG ......................

13

3.1 Cosplay .............................................................................

13

3.1.1 Cosplay Anime/Manga ............................................

13

3.1.2 Cosplay Original ......................................................

14

3.1.3 Cosplay Tokusatsu ...................................................

14

3.1.4 Cosplay Game ..........................................................

14

3.1.5 Cosplay Gothic.........................................................

14

3.2 Lolita .................................................................................

15

3.2.1 Fashion Gothic Lolita .............................................

17

3.2.1.1 Gothic lolita atau Gosurori .........................

18

3.2.1.2 Guro Rori Atau Horrible Lolita..................

18

Universitas Sumatera Utara

3.2.1.3 Sweet Lolita Atau Ama Rori ......................

18

3.2.1.4 Erotic Lolita Atau Ero Rori ........................

19

3.2.1.5 Maid Lolita atau Maido..............................

19

3.2.1.6 Wa Lolita....................................................

19

3.2.1.7 Clasic Lolita ...............................................

19

3.2.1.8 Gothic Lolita ..............................................

20

3.3 Ganguro.............................................................................

22

3.3.1 Karakteristik .............................................................

23

3.3.2 Yamanba dan Manba ...............................................

25

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan .......................................................................

28

4.2 Saran .................................................................................

28

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...

30

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara