Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah RKPD_BAB II
BAB 2
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
2.1. KONDISI UMUM KABUPATEN TABALONG
2.1.1.
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.1.
Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kabupaten Tabalong dengan ibukota Tanjung berada di
wilayah utara Provinsi Kalimantan Selatan, secara geografis
terletak antara 115°9' - 115°47' Bujur Timur dan 1°18' - 2°25'
Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah
Sebelah
Sebelah
Sebelah
utara :
timur :
selatan :
barat :
Provinsi Kalimantan Timur
Provinsi Kalimatan Timur
Kabupaten Hulu Sungai Utara
Provinsi Kalimantan Tengah
Secara administratif, Kabupaten Tabalong terbagi atas 12
kecamatan, 10 kelurahan, dan 121 desa Letak Kabupaten
Tabalong sangat strategis, berada pada jalur “segitiga emas”.
Kabupaten Tabalong mempunyai luas wilayah 3.646 Km² atau
364.600 Ha atau 10,61% dari luas Provinsi Kalimantan Selatan.
Tabel 2.1
Luas Wilayah per Kecamatan
No
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murungpudak
Haruai
Upau
Muara Uya
11.
12.
Jaro
Bintang Ara
Luas
(Km2)
16.596,33
3.571,84
4.924,06
2.895,28
13.085,18
22.606,03
20.481,24
31.947,37
15.519,17
173.791,8
7
25.023,58
34.209,69
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-1
Luas Keseluruhan
364.651,
65
Sumber : RTRW Kabupaten Tabalong
2.1.1.2.
Kondisi Geografis
Ditinjau dari Topografinya, bagian utara Kabupaten Tabalong
merupakan bagian dari pegunungan Meratus terbentang dari arah
utara ke selatan bagian timur.
Pada bagian tengah merupakan
dataran dan bergelombang, sedangkan wilayah bagian selatan
merupakan batas timur cekungan Barito didominasi oleh dataran
rendah dan rawa.
Wilayah Kabupaten Tabalong termasuk daerah hujan tropis.
Musim hujan berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan
April dan musim kemarau atau panas berkisar pada bulan Mei
sampai dengan September setiap tahunnya.
Sedangkan suhu
udara pada tahun 2013 berkisar antara 25°C sampai 34°C pada
musim kemarau dan 25°C sampai dengan 30°C pada musim
penghujan, dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 2.0003.000 mm.
Rata-rata jenis tanah wilayah Kabupaten Tabalong adalah
berupa podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan
endapan yang sifat tanahnya mudah tererosi dan umumnya
miskin
unsur
Hara
mendominasi
wilayah
ini.
Kemiringan
lerengnya didominasi oleh lahan dengan kemiringan rendah (02%), sisanya memiliki kemiringan sedang (15-40%) dan lebih dari
40%. Kedalaman efektif tanah rata-rata lebih dari 90 cm (97,8%),
dan sebagian besar tanahnya bertekstur halus.
Berdasarkan kedalaman efektif maka sebagian besar atau
301.215 Ha atau sekitar 83,67 % berada pada kedalaman 90 cm
dan sesuai untuk budidaya pertanian. Tekstur tanah 98,72% halus
dan sisanya 1,28% bertekstur sedang. Drainase menunjukan baik
karena 343.479 Ha atau 95,41% dari luas Kabupaten Tabalong
tidak pernah tergenang, 2,19%
tergenang secara periodik dan
2,40% tergenang terus menerus sehingga sangat cocok untuk
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-2
budidaya
pertanian
tanaman
pangan
lahan
kering
dan
perkebunan.
Berdasarkan jenis tanahnya maka 43,17% luas wilayah
Kabupaten Tabalong sesuai untuk budidaya tanaman pangan
lahan kering, perkebunan dan kehutanan berbasis agroforestri
karena jenis tanahnya podsolik merah kuning. Untuk pertanian
lahan basah hanya sesuai untuk 5,13% wilayah Kabupaten
Tabalong
dengan jenis tanah aluvial dan organosol gleihumus.
Akan tetapi jenis tanah podsolik merah kuning ini memiliki sifat
yang
sangat
rentan,
yaitu
mudah
tercuci,
permeabilitas rendah dan agregat kurang stabil.
peka
erosi,
Jenis tanah ini
tingkat kesuburannya sangat tergantung pada jenis vegetasi yang
menjadi penutupnya.
Dari segi lingkungan maka penggunaan
jenis tanah ini harus dengan sistem siklus unsur hara tertutup.
Pola yang sesuai untuk dikembangkan adalah agroforestri yaitu
pola
pengkombinasian
tanaman
pertanian
dengan
tanaman
kehutanan.
Berdasarkan kondisi geologi maka Kabupaten Tabalong
tersusun atas 14 formasi batuan.
Formasi batuan terbanyak
adalah Tanjung seluas 86.532 Ha atau 23,555% dari seluruh
wilayah.
Sedangkan formasi yang paling sedikit adalah formasi
granit yaitu 172 Ha atau 0,05% dari luas wilayah. Berdasarkan
kondisi geologis Kabupaten Tabalong kaya dengan berbagai
sumberdaya alam mineral.
Berdasarkan kesesuaian lahan dengan jenis tanaman yang
akan dikembangkan maka terdapat 18 sistem lahan dengan 5
tingkat kesesuaian yaitu sangat sesuai, cukup sesuai, kurang
sesuai,tidak
sesuai
saat
ini
dan
tidak
sesuai
permanen.
Kesesuaian dikaitkan dengan dapat atau tidaknya suatu jenis
tanaman dikembangkan. Penggunaan tanah yang diusahakan dari
luas wilayah sebesar 41,55%% atau 147.156 Ha terdiri dari
perkebunan, kebun rakyat, ladang, kolam, pemukiman.
Luas
tanah yang belum diusahakan seluas 206.968 Ha atau 58,45%
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-3
terdiri dari hutan negara, padang rumput, rawa, lahan terlantar
dan lain-lain.
Luas tanah yang belum diusahakan merupakan modal dan
potensi
untuk
sedangkan
usaha
yang
budidaya
sudah
pertanian
diusahakan
dan
dapat
kehutanan
ditingkatkan
produktivitasnya. Pola wilayah tanah usaha (WTU) berdasarkan
kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup yang ada terbagi
menjadi 6 WTU yaitu WTU terbatas dengan ketinggian kurang 7 m
dpl, permukaan tanah datar sampai sangat datar dan kadangkadang
terkena
banjir,
wilayah
ini
untuk
perikanan
dan
persawahan. WTU utama Ia, Ib dengan ketinggian 7-25 m dpl,
permukaan tanah datar sampai bergelombang ringan, sesuai
untuk perikanan dan persawahan. WTU utama Ic pada ketinggian
25-100 m dpl, permukaan tanah bergelombang, sesuai untuk
perkebunan, agroforestri, pertanian tanah kering dan sawah. WTU
utama Id pada ketinggian 100-500 m dpl, permukaan tanah
bergelombang
sampai
berbukit,
sesuai
untuk
perkebunan,
agroforestri dan pertanian tanah kering. WTU utama II 500-100
m dpl, keadaan permukaan tanah berbukit dan bergunung,
dimanfaatkan
sebagai
kawasan
lindung.
WTU
terbatas
II,
ketinggian lebih 1000 m dpl, peruntukan untuk kawasan lindung
karena kelerengan lebih dari 40%.
2.1.1.3.
Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor
19 Tahun 2014 tentang RTRW Kabupaten Tabalong, potensi
pengembangan wilayah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2
Kawasan Strategis Kabupaten Tabalong
N
O
1.
KAWASAN
Kawasan
Perkotaan
Ibukota
Kabupaten
LOKASI
Kecamata
n Tanjung
dan
Kecamata
ARAH
PENGEMBANGAN
pengembangan
perdagangan di
Kelurahan Tanjung;
Pembataan dan Mabuun,
PENEKANAN
pengembanga
n
perdagangan
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-4
N
O
KAWASAN
LOKASI
n Murung
Pudak
2.
Kawasan Puri
Mawar
Kecamata
n Murung
Pudak
3
Kawasan
Perkebunan
Dan
Peternakan
Sapi
Kawasan
Pertanian
Lahan Basah
Kecamata
n Muara
Uya, Jaro
dan Haruai
4
5.
Kecamata
n Kelua,
dan Banua
Lawas
ARAH
PENGEMBANGAN
wisata buatan dan religi
di Mabuun serta
pengembangan
perkantoran pemerintah
dan pelayanan publik
lainnya di Mabuun
meliputi pengembangan
wisata buatan dan
pendidikan kepramukaan
di Tanjung Puri,
Pengembangan
perdagangan dan
industri di Mabuun, dan
pengembangan
transportasi udara di
Warukin
Meliputi pengembangan
perkebunan dan
peternakan
Meliputi pengembangan
jaringan prasarana
wilayah dan bangunan
yang bersifat
mendukung kegiatan
pertanian, kegiatan
wisata agro secara
terbatas, pengembangan
penganeka-ragaman
pangan,
Kawasan
Minapolitan
desa
melakukan budidaya
Kambitin
pertanian lahan basah
dan
dengan memperhatikan
Kambitin
rencana rinci tata ruang
Raya di
Kecamata
n Tanjung
dan desa
Jaro di
Kecamata
n Jaro
Sumber : RTRW Kabupaten Tabalong
2.1.1.4.
PENEKANAN
pengembanga
n wisata
buatan dan
pendidikan
pengembanga
n perkebunan
dan
peternakan
Pengembanga
n pertanian
lahan basah
Pengembanga
n rencana
rinci tata
ruang
Wilayah Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau
berpotensi tinggi mengalami bencana meliputi :
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-5
1. kawasan rawan banjir yang terdapat di Murung Kelurahan
Tanjung Kecamatan Tanjung, di Simpang 3 Pangkalan Kelurahan
Hikun, Timbuk Baru Kelurahan Agung, Desa Wayau, Desa Juai,
Desa Pangi
Kecamatan Tanjung; di Gambah Kelurahan
Belimbing Raya, Pamasiran Kelurahan Belimbing Kecamatan
Murung Pudak; Desa Tanta Kecamatan Tanta; Desa Mahe, Batu
Pulut Hulu, Batu Pulut Hilir,
Murung Layung di Desa Nawin
Kecamatan Haruai; Desa Muara Uya, Kupang Nunding, Ribang,
Simpung Layung Kecamatan Muara Uya; Desa Upau Kecamatan
Upau; Desa Madang, Padangin Kecamatan Muara Harus; dan
2. kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan terdiri
atas : kawasan kebakaran pada kawasan hutan, lahan kritis,
padang
alang-alang,
kawasan
perkebunan
dan,
kawasan
pertanian lahan kering yang terjadi setiap musim kemarau di
Kecamatan Jaro, Muara Uya, Haruai, Upau, Bintang Ara, Murung
Pudak, Tanjung, Tanta, Kelua, Muara Harus, Banua Lawas dan
Pugaan.
2.1.1.5 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Tabalong pada tahun 2014
sebesar 235.777 jiwa dengan penyebaran penduduk Tabalong
masih terkonsentrasi di Kecamatan Murung Pudak yakni sebesar
48.633 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.3
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tabalong
Tahun 2012-2014
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
2012
2013
Jumlah Kepadatan Jumlah
18.113
6.527
23.057
5.958
17.686
33.237
112
102
199
95
103
103
18.923
6.810
24.000
6.195
18.155
34.459
2014
Kepadata
Jumlah Kepadatan
n
117
106
207
98
105
107
19.080
6.903
24.365
6.341
18.643
35.126
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
118
108
210
101
108
109
II-6
2012
Kecamatan
7
8
9
10
11
12
2013
Jumlah Kepadatan Jumlah
Murung Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau
Muara Uya
Jaro
47.370
20.710
7.958
7.205
22.053
14.512
399
44
20
22
24
18
2014
Kepadata
Jumlah Kepadatan
n
47.694
21.578
8.373
7.437
23.030
15.064
402
46
21
23
25
18
48.633
21.799
8.525
7.575
23.297
15.490
410
46
22
23
25
19
Sumber: BPS Kab. Tabalong
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat memberikan gambaran
dan hasil analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat,
mencakup
kesejahteraan
dan
pemerataan
ekonomi,
kesejahteraan sosial, seni budaya serta olah raga.
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Pertumbuhan PDRB
a. Pertumbuhan PDRB
Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro
adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Penilaian
PDRB dibedakan dalam dua jenis penilaian yaitu atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan. Penyajian PDRB atas dasar
harga
konstan
mengalami
perubahan
mendasar
sebagai
konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan.
Perkembangan PDRB Kabupaten Tabalong menurut ADHK
pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun 2013 yaitu
sebesar 12.136.089
yang
memberikan
Pertambangan
dan
(juta) menjadi
kontribusi
Penggalian
12.621.108
terbesar
dengan
adalah
(juta). Sektor
pada
persentase
sektor
sebesar
59,01%, diikuti oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
sebesar 10,00%, dan oleh sektor Industri Pengolahan sebesar
6,10%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-7
Tabel 2.4
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d
2014
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten
Tabalong
(juta rupiah)
Lapangan Usaha
A
2011
Pertanian,Kehutanan,
dan Perikanan
B Pertambangan dan
Penggalian
C Industri Pengolahan
D Listrik dan Gas
E Pengadaan Air
F Konstruksi
G Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi
H Transportasi dan
pergudangan
I Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
J Informasi dan
Komunikasi
K Jasa keuangan
L Real Estate
M Jasa Perusahaan
N Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan Jamsos
O Jasa Pendidikan
P Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Q Jasa lainnya
PDRB dengan Minyak Bumi
2012
Tahun
2013*
2014*
1.143.591
1.181.920
1.212.977
1.262.705
6.632.528
6.988.652
7.247.187
7.447.739
701.548
2.508
25.778
435.650
735.352
2.715
27.140
465.579
752.925
2.931
29.032
495.190
769.522
3.399
33.409
526.882
535.430
581.065
627.683
678.233
161.820
172.570
183.849
193.957
107.750
116.343
125.281
134.327
328.071
343.950
367.992
403.687
133.809
98.852
21.391
139.845
104.408
22.781
154.804
111.748
24.558
166.101
118.162
26.285
327.172
343.531
368.677
393.968
277.815
292.206
315.349
338.432
51.374
55.073
60.029
63.853
52.567
54.286
55.882
60.453
11.036.322 11.625.110 12.132.531 12.615.018
Tanpa PDRB dengan Minyak
11.037.651 11.627.412 12.136.089 12.621.108
Bumi
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015 (*angka sementara)
Sementara itu perkembangan PDRB Kabupaten Tabalong
menurut ADHB pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari
tahun 2013 sebesar 13.851.632 (juta) menjadi 15.246.174 (juta).
Sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah pada sektor
Pertambangan
dan
Penggalian
dengan
persentase
sebesar
56,91%, diikuti oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
sebesar 10,13%, dan oleh sektor Industri Pengolahan sebesar
6,74%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-8
Tabel 2.5
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d
2014
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Tabalong (juta
rupiah)
Lapangan Usaha
Tahun
2011
2012
2013
1.210.900
1.294.349
1.375.798
1.543.954
7.518.487
7.759.962
8.150.113
8.676.110
751.121
2.334
25.778
453.258
837.134
2.412
27.140
497.220
917.675
2.455
29.032
549.239
1.028.160
3.032
33.409
658.170
577.541
664.546
737.771
892.236
177.846
201.901
234.987
264.124
115.386
127.589
142.348
165.297
345.888
374.250
406.810
470.680
142.292
103.349
23.157
160.104
112.237
25.982
192.141
124.135
29.152
220.880
141.762
34.607
357.554
398.312
474.742
555.014
289.754
319.309
353.794
407.571
53.724
59.849
67.629
76.638
Q Jasa lainnya
55.825
59.641
63.816
PDRB dengan Minyak
12.204.20 12.921.94 13.851.63
Bumi
3
2
9
Tanpa PDRB dengan
12.204.19 12.921.93 13.851.63
Minyak Bumi
1
3
2
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015 (*angka sementara)
74.536
A
Pertanian,Kehutana
n, dan Perikanan
B
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Gas
Pengadaan Air
Konstruksi
Perdagangan Besar
dan Eceran, dan
Reparasi
Transportasi dan
pergudangan
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jamsos
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Tingkat
pertumbuhan
dan
perkembangan
2014*
15.246.182
15.246.174
kontribusi
menurut sektor dalam PDRB Kabupaten Tabalong dari Tahun
2011 sampai dengan tahun 2014 menurut Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dapat
dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-9
Tabel 2.6
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011
s.d 2014 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga
Konstan (Hk) Kab. Tabalong
Sektor
2011
2012
2013
2014
A
Pertanian,Kehutan
an, dan Perikanan
HB
108.8
0
HK
102,7
6
HB
116,3
0
HK
106,2
0
HB
123,6
2
HK
108,9
9
HB
138,7
3
HK
113,4
6
B
Pertambangan dan
Penggalian
124,2
3
109,6
0
128,2
2
115,4
8
134,6
7
119,7
5
143,3
6
123,0
7
C
Industri
Pengolahan
108,4
9
101,3
3
120,9
2
106,2
2
132,5
5
108,7
6
148,5
1
111,1
5
D
Pengadaan Listrik
dan Gas
98,06
105,3
5
101,3
3
114,0
5
103,1
5
123,1
4
127,3
6
142,7
9
E
Pengadaan Air
F
Konstruksi
G
Perdagangan
Besar dan Eceran,
dan Reparasi
107,0
0
109,2
7
113,2
7
101,4
7
105,0
3
105,0
1
112,6
5
119,8
7
130,3
3
103,0
7
112,2
4
113,9
6
120,5
0
132,4
1
144,6
9
105,7
1
119,3
8
123,1
0
138,6
8
158,6
7
174,9
8
113,3
5
127,0
7
133,0
1
H
Transportasi dan
pergudangan
118,2
6
107,6
0
134,2
5
114,7
5
156,2
5
122,2
5
175,6
3
128,9
7
I
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
114,2
2
106,6
6
126,3
0
115,1
7
140,9
1
124,0
2
163,6
3
132,9
7
J
Informasi dan
Komunikasi
112,6
0
106,8
0
121,8
3
111,9
7
132,4
3
119,8
0
153,2
2
131,4
2
K
Jasa keuangan
L
Real Estate
O
Jasa Perusahaan
P
Adm
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
113,1
1
111,0
0
118,0
0
111,8
0
106,3
7
106,1
7
109,0
0
102,3
0
127,2
7
120,5
5
132,4
0
124,5
4
111,1
7
112,1
4
116,0
9
107,4
2
154,7
4
133,3
2
148,5
5
148,4
4
123,0
6
120,0
2
125,1
4
115,2
8
175,5
9
152,2
6
176,3
4
173,5
4
132,0
4
126,9
1
133,9
4
123,1
9
Q
Jasa Pendidikan
R
Jasa Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial
108,0
0
112,0
0
103,5
5
107,1
0
119,0
2
124,7
7
108,9
1
114,8
1
131,8
7
140,9
9
117,5
4
125,1
4
151,9
1
159,7
7
126,1
4
133,1
2
S
Jasa lainnya
110,0
0
103,5
8
117,5
2
106,9
7
125,7
4
110,1
1
146,8
7
119,1
2
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-10
Tabel 2.7
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Tahun 2011 s/d
2014 Kab. Tabalong
2011
Sektor
2012
2013
HB
8.80
HK
2.8
HB
6.89
HK
3.4
HB
6.29
HK
2.6
24.2
3
8.49
9.0
3.21
5.4
5.03
3.7
1.3
4.8
9.62
2.4
1.94
5.3
8.3
1.79
8.0
E
Pengadaan Listrik
dan Gas
Pengadaan Air
11.4
5
3.33
7.00
1.5
5.28
1.6
6.97
2.6
F
Konstruksi
9.27
5.0
9.70
6.9
6.4
G
13.2
7
5.0
15.0
6
8.5
18.2
6
14.2
2
7.6
13.5
3
10.5
8
6.6
16.3
9
11.5
7
6.5
8.20
4.8
8.70
7.0
6.4
Real Estate
12.5
2
8.60
4.5
L
Jasa Perusahaan
6.5
P
Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan
12.2
0
11.4
0
20.0
1
10.6
0
12.2
0
19.1
9
10.
7
7.0
O
12.6
0
13.1
1
11.0
0
18.0
0
11.8
0
6.8
K
Perdagangan Besar
dan Eceran, dan
Reparasi
Transportasi dan
pergudangan
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa keuangan
10.4
6
11.0
2
8.00
3.6
10.2
0
11.4
0
6.83
5.2
10.8
0
13.0
0
7.00
7.9
A
B
C
D
H
I
J
Q
R
Pertanian,Kehutana
n, dan Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
6.7
6.2
9.0
2.3
12.0 7.1
0
S
10.0 3.6
0
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015
8.0
5.6
5.0
7.2
3.3
8.0
7.7
7.8
7.3
9.0
2.9
2014
HB
12.2
2
6.45
HK
4.1
12.0
4
23.4
8
15.0
8
19.8
3
20.9
4
2.2
12.4
0
16.1
2
5.5
15.7
0
14.9
6
14.2
0
18.7
1
16.9
1
9.7
15.2
0
13.3
2
16.8
0
7.3
2.8
16.0
7.2
6.4
8.1
7.2
7.3
5.7
7.0
6.9
6.4
8.2
b. Laju Inflasi Kabupaten Tabalong
Laju
inflasi
merupakan
ukuran
yang
dapat
menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok
barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya
beli masyarakat. Inflasi didasarkan pada indeks harga konsumen
(IHK) yang dihitung secara sampel di 45 (empat puluh lima) kota
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-11
di Indonesia yang mencakup 283-397 komoditas dan dihitung
berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup (SBH).
Angka inflasi disajikan hanya pada tingkat provinsi Kalimantan
Selatan yaitu sebagai berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-12
Tabel 2.8
Tabel Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Year on Year
Tahun
Inflasi
2009
2010
2011
2012
2013
Desember
0,26
1.17
1.07
0.85
1.23
Jan-des (tahun kalender)
3.86
9.06
3.98
5.96
6.98
7.28
5.96
6.98
8.80
Inflasi Tabalong
3.86
9.06
3.98
Sumber : Indikator Makro Kabupaten Tabalong 2015
2014
c. PDRB per Kapita
PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk
menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau satu orang penduduk.
Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk
mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk
suatu daerah.
Tabel 2.9
PDRB Perkapita Tahun 2011 s.d 2014 atas dasar harga
berlaku Kabupaten Tabalong
1
2
PDRB
PDRB perkapita (ADHB) (ribu
rupiah)
PDRB perkapita (ADHK) (ribu
rupiah)
2011
54.389
2012
56.662
49.184
50.975
2013*
59.77
8
52.35
9
2014*
*
64.66
3
53.50
4
3
PDRB perkapita (ADHB) %
15.53
4.17
5.49
8.17
4
PDRB perkapita (ADHK) %
4.47
3.64
2.71
2.18
* Angka sementara/Preliminary
Figures
** Angka sangat sementara/Very
Preliminary Figures
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
a. Pendidikan
Fokus kesejahteraan sosial dilihat dari bidang pendidikan
meliputi : angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka
partisipasi murni, dan angka partisipasi kasar.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-13
1) Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk
berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis
dalam huruf latin atau lainnya. AMH dapat digunakan untuk:
1. Mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta
huruf, terutama di daerah pedesaan di Indonesia dimana masih
tinggi jumlah penduduk yangtidak pernah bersekolah atau
tidak tamat SD.
2. Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam
menyerap informasi dari berbagai media.
3. Menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan
dan tertulis. Sehingga angka melek huruf dapat berdasarkan
kabupaten mencerminkan potensi perkembangan intelektual
sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Tabalong
pada Tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan pada
tahun 2013 yaitu 98.71 dari 97.82 atau naik sebesar kurang lebih
1 angka melek huruf atau sekitar 1.700 orang.
Tabel 2.10
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2013 sampai
dengan 2014
Kabupaten Tabalong
No
.
1
2
3
Uraian
2013
2014
Jumlah penduduk usia
diatas 15 tahun yang bisa
membaca dan menulis
Jumlah penduduk usia 15
tahun keatas
Angka melek huruf
162.650
164.350
166.274
166.498
97.82
98.71
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
*Angka Sementara
2) Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah
angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-14
masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir
(TPT) atau jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15
tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal
yang pernah dijalani.
Tetapi, jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan
kasus-kasus tidak naik kelas, putus sekolah yang kemudian
melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar diusia yang terlalu
muda
atau
sebaliknya.
Sehingga
nilai
dari
jumlah
tahun
bersekolah menjadi terlalu tinggi kelebihan estimasi atau bahkan
terlalu rendah (underestimate).
Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tabalong tahun 2014
adalah 7,95 tahun. Angka rata-rata lama sekolah ini mengalami
peningkatan di tahun 2013 yaitu sebesar 7.92 tahun. Angka ini
menunjukkan bahwa pendidikan dasar 9 tahun di Kabupaten
Tabalong belum tuntas. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.11
Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Tabalong Tahun
2011-2014
Tahun
Angka Rata-Rata Lama
Sekolah
2011
7,5
2012
7,57
2013
7,92
2014
7,95
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
3) Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa
dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari
jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi
sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu.
Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk
usiasekolah di setiap jenjang pendidikan.
Perkembangan angka partisipasi murni Kabupaten Tabalong
pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 untuk jenjang
SD mengalami penurunan dari 98,09 menjadi 94,20. Hal ini
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-15
disebabkan
masih
adanya
siswa
yang
putus
sekolah
dan
pertumbuhan penduduk untuk usia Sekolah Dasar tidak signifikan.
Sedangkan untuk APM SMP mengalami peningkatan dari 72.17
menjadi
81.03
dan
untuk
APM
jenjang
SMA
mengalami
peningkatan dari 54.33 menjadi 58.11. Untuk lebih jelasnya dapat
melihat pada tabel berikut :
Tabel 2.12
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun
2011 s.d 2014
Kabupaten Tabalong
No
Uraian
2011
SD/MI
Jumlah siswa kelompok usia 7-12
23.550
tahun yang bersekolah di SD/MI
1.2. Jumlah penduduk kelompok usia
25.831
7-12 tahun
1.3. APM SD/MI
91,17
2
SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa kelompok usia 138.920
15 tahun yang bersekolah di
SMP/MTs
2.2. Jumlah penduduk kelompok usia
11.938
13-15 tahun
2.3. APM SMP/MTs
74,72
3
SMA/MA/SMK
3.1. Jumlah siswa kelompok usia 166.057
18 tahun yang bersekolah di
SMA/MA/SMK
3.2. Jumlah penduduk kelompok usia
11.411
16-18 tahun
3.3. APM SMA/MA/SMK
53,08
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
1
1.1.
Tahun
2012
2013
2014
25.057
25.588
24.945
26.471
26.087
26.481
94,73
98,09
94,20
8.779
8.862
10.894
11.979
12.280
12.518
73,29
72,17
87,03
5.788
6.446
6.945
10.696
11.864
11.952
54,11
54,33
58,11
4) Angka Partisipasi Kasar
APK
adalah
perbandingan
jumlah
siswa
pada
tingkat
pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia
7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya,
yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap
jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang
pendidikan tertentu.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-16
Pada tahun 2013 APK di Kabupaten Tabalong untuk tingkat
SD/MI
sebesar
112.44,
namun
di
tahun
2014
mengalami
penurunan yaitu hanya sebesar 110.65. Hal ini disebabkan karena
masih ada siswa yang putus sekolah dan pertumbuhan penduduk
untuk usia Sekolah Dasar tidak signifikan. APK untuk tingkat
SMP/MTs
di
tahun
2013
sebesar
92.29,
dan
mengalami
peningkatan pada tahun 2014 sebesar 102.39. Sedangkan APK di
tingkat pendidikan SMA/MA/SMK mengalami peningkatan dari
81,68 di tahun 2013 menjadi 83,10 di tahun 2014. Data secara
lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.13
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun
2011 - 2014
Kabupaten Tabalong
No
Uraian
1
1.1.
SD/MI
Jumlah siswa kelompok usia 7-12
tahun yang bersekolah di SD/MI
Jumlah penduduk kelompok usia
7-12 tahun
APK SD/MI
1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.
SMP/MTs
Jumlah siswa kelompok usia 1315 tahun yang bersekolah di
SMP/MTs
Jumlah penduduk kelompok usia
13-15 tahun
APK SMP/MTs
3
3.1.
2011
Tahun
2012
2013
2014
29.302
30.138
29.333
25.831
26.471
26.087
113.44
113.85
112.44
11.789
10.931
11.333
12.81
7
11.938
11.979
12.280
98.75
91.25
92.29
12.51
8
102.3
9
SMA/MA/SMK
Jumlah siswa kelompok usia 16- 10.270
18 tahun yang bersekolah di
SMA/MA/SMK
3.2. Jumlah penduduk kelompok usia 11.411
16-18 tahun
3.3. APK SMA/MA/SMK
90.00
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
29.30
0
26.48
1
110.6
5
8.416
9.690
9.932
10.69
6
78.68
11.864
11.952
81.68
83.10
b. Kesehatan
Fokus kesejahteraan sosial dilihat dari bidang kesehatan
meliputi : angka usia harapan hidup, persentase balita gizi buruk,
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-17
kemiskinan, seni budaya dan olahraga, dan Indeks Pembangunan
Manusia
1) Angka Usia Harapan Hidup
Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi
kinerja pemerintahdalam meningkatkan kesejahteraan penduduk
pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya. Angka usia harapan hidup Kabupaten Tabalong dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan, untuk usia harapan hidup
pada tahun 2014 sebesar 69.39 tahun. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-18
Tabel 2.14
Angka Usia Harapan Hidup Tahun 2011-2014
Kabupaten Tabalong
No
1
Uraian
Umur
Hidup
Harapan
2011
63.31
Tahun
2012
2013
63.54
63.72
2014
69.39
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
2) Persentase Balita Gizi Buruk
Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam
kondisi gizi burukterhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak
atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur yang di ukur
berdasarkan standar WHO. WHO (1999) mengelompokkan wilayah
yaitu kecamatan untuk kabupaten/kota dan kabupaten/kota untuk
provinsi berdasarkan prevalensi gizi kurang.
Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya
kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana
dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan
menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan
rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan
menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik.
Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di
bawah standar dikatakan gizi buruk.
Persentase balita gizi buruk di Kabupaten Tabalong menurut
data jumlah balita pada deteksi dini tumbuh kembang anak balita
dan jumlah balita yang mengalami gizi buruk pada tahun 2013
sebanyak 2
balita dan di tahun 2014 ditemukan sebanyak 3
balita. Peningkatan kasus gizi buruk di tahun 2014 disebabkan
oleh adanya pertumbuhan jumlah balita dimana terdapat 1 kasus
baru diantara pertambahan 3000 jumlah balita. Persentase balita
gizi buruk secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-19
Tabel 2.15
Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
Tahun
Jumlah Balita
Pada Deteksi Dini
Tumbuh Kembang
Jumlah
Balita Gizi
Buruk
Persentase
2013
2014
15.315
18.370
2
3
0,013
0,016
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014
c. Kemiskinan
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung
dengan menggunakan formula (100 - angka kemiskinan). Angka
kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori
miskin terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung
berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai
rupiah pengeluaran perkapita setiap bulan untuk memenuhi
standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan
non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak.
Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk :
1. Mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan;
2. Membandingkan kemiskinan antar waktu, antar daerah;
3. Menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk
memperbaiki posisi.
Kabupaten Tabalong menghitung angka kemiskinan menggunakan
data
SUSENAS
(Survei
Sosial
Ekonomi
Nasional)
dan
perkembangan tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan walaupun masih dibawah 20%. Salah satu faktor yang
menjadi penyebab meningkatnya angka kemiskinan diasumsikan
dari penurunan harga jual karet dan harga jual atubara yang
berimbas pada penurunan daya beli masyarakat di Kabupaten
Tabalong. Pada tahun 2014 persentase kemiskinan di Kabupaten
Tabalong adalah sebesar 6.21%. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-20
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-21
Tabel 2.16
Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk
Miskin
Kabupaten Tabalong
Tahun
Uraian
Garis Kemiskinan
(Rp)
% penduduk miskin
2013
330.764
2014
350.737
6.15
6.21
Sumber : DDA Kabupaten Tabalong Tahun 2014
Sedangkan menurut indikator kesejahteraan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 2.17
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I
Kabupaten Tabalong Tahun 2014
No
Kecamatan
Keluar
ga
Keluarga Pra
Sejahtera
Keluarga
Persen
1
Banua Lawas
4.888
82
1.67
2
Pugaan
1.946
33
1.69
3
Kelua
6.335
411
6.48
4
Muara Harus
1.913
190
9.93
5
Tanta
5.488
131
2.38
6
Tanjung
9.474
79
0.83
7
Murung Pudak
12.347
219
1.77
8
Haruai
6.644
162
2.43
9
Bintang Ara
2.788
99
3.55
10 Upau
2.235
270
12.0
11 Muara Uya
6.625
355
5.35
12 Jaro
4.443
167
3.75
Sumber : Kabupaten Tabalong Dalam Angka Tahun 2014
Keluarga Sejahtera
I
Keluarg
Persen
a
594
12.13
460
23.61
1028
16.22
381
19.91
800
14.57
1142
12.05
406
3.28
594
8.94
194
6.95
114
5.10
547
8.25
183
4.11
d. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan
kerja
dengan
kemampuan
penyerapan
tenaga
kerja.
Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi
yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Kesempatan kerja di
Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 sebesar 72,93%, terjadi
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar
74,85%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-22
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-23
Tabel 2.18
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Tabalong
Tahun 2011- 2014
Tahun
Kabupaten
Tabalong
2011
2012
2013
2014
75,52
75,18
74,85
72,93
Sumber: BPS Kab. Tabalong
Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara
jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dengan
jumlah seluruh PMA/PMDN. Jumlah tenaga kerja bekerja pada
perusahaan PMA/PMDN dihitung dari banyaknya tenaga kerja
yang bekerja pada investasi PMA/PMDN yang terealisasi pada
suatu tahun. Jumlah tenaga kerja pada tahun 2013 tercatat
sebanyak 27.328 dengan jumlah PMDN dan PMA 267 unit.
Tabel 2.19
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Pada PMDN Dan PMA
Di Kabupaten Tabalong Tahun 2009 – 2013
No
Uraian
1
Jumlah Tenaga Kerja
Yang Bekerja Pada
Perusahaan PMDN dan PMA
2
Jumlah Seluruh PMDN dan
PMA
3
Rasio Daya Serap Tenaga
Kerja (Rumus : Jumlah TK
yang Bekerja Pada PMDN &
PMA/Jumlah Seluruh PMDN &
PMA)
2009
14.74
9
2010
15.20
6
Tahun
2011
20.52
5
2012
23.41
1
2013
27.32
9
148
157
205
229
267
99,66
96,85
100,1
2
102,2
3
102,3
6
Sumber : RPJMD Kab. Tabalong Tahun 2015-2019
e. Kriminalitas (Angka Kriminalitas yang Tertangani)
Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas
merupakan salah satu prioritas untuk mewujudkan stabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan
terutama
di
daerah.
Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila
pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat,
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-24
menjaga
ketertiban
dalam
menanggulangi kriminalitas
pergaulan
masyarakat,
sehingga kuantitas
serta
dan kualitas
kriminalitas dapat diminimalisir.
Di Kabupaten Tabalong jumlah angka kriminalitas pada
tahun 2014 sebesar 207 perkara, yang baru dapat diselesaikan
sejumlah 160 perkara. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
penyelidikan perkara yang membutuhkan waktu dalam sehingga
dalam menyelesaikan perkara tersebut dibutuhkan waktu dan
ditargetkan selesai pada tahun 2014. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.20
Banyaknya Kejahatan dan Pelanggaran yang
Dilaporkan dan Diselesaikan di Kabupaten Tabalong Tahun
2014
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Kejahatan /
Pelanggaran
Curat
Curat
Curanmor
Aniaya
Kebakaran
Peras dan
Pengancaman
Pemerkosaan
Perjudian
Penipuan
Penggelapan
Serobot Tanah
Sajam
Curbis
KDRT
Bawa Lari Perempuan
Perzinahan
Video Porni/pornografi
Bunuh Diri
Pembunuhan
Pengeroyokan
Pemalsuan
Pencemaran Nama
Baik
Pencabulan
Dilaporkan
Diselesaikan
30
19
47
18
5
18
16
2
1
1
12
7
2
1
8
20
5
1
2
7
-
23
3
8
8
2
1
2
5
1
1
-
-
-
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-25
No
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
Kejahatan /
Pelanggaran
Gar UU Hak Cipta
Melarikan Anak
dibawah Umur
UU Perlindungan Anak
Penadahan
Mati Tenggelam
Lalai dalam bekerja
Gangguan Operasional
Pertambangan
Jumlah Bencana Alam
Temu Miras
Gantung Diri
Percobaan Pencurian
Pengrusakan
Penemuan Mayat
UU Perlindungan
Konsumen
UU Kesehatan
Buat Tidak Senang
Uang Palsu
Terorisme
Money Laundry
Jahat Lintas Negara
Selundup Senpi
Human Traficking
Cyber Crime
Kejahatan di Laut
Illegal Logging
Illegal Mining
Illegal Fishing
BBM
Korupsi
Jumlah
Dilaporkan
Diselesaikan
-
-
-
-
5
1
1
5
19
2
3
-
2
1
1
-
1
-
5
2
1
1
4
5
7
2
207
4
2
2
4
1
7
4
160
309
456
393
211
309
272
2013
2012
2011
Sumber : Tabalong Dalam Angka Tahun 2015
f. Seni Budaya dan Olahraga
Perkembangan jumlah grup kesenian di Kabupaten Tabalong
pada tahun 2014 sebanyak 164 grup namun belum memiliki
gedung kesenian. Namun data tersebut dapat meningkat karena
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-26
banyak di masyarakat yang belum secara resmi memberdayakaan
grup kesenian di masing-masing mukim desa. Sedangkan untuk
jumlah klub olahraga di tahun 2013 dan 14 masih sama. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-27
Tabel 2.21
Perkembangan Seni, dan Budaya Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
N
o
1
Capaian
Pembangunan
Jumlah grup kesenian
2
Jumlah gedung kesenian
3
4
Tahun
2013
2014
109
164
0
0
Jumlah klub olahraga
20
20
Jumlah sarana olahraga
70
70
Sumber : Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga
g. Indek Pembangunan Manusia
Indeks ini dihitung dari 3 komponen yaitu komponen
pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah),
komponen kesehatan yang tercermin dari angka harapan hidup
dan komponen daya beli yang dilihat dari pengeluaran perkapita
yangdisesuaikan. Peningkatan ketiga komponen diatas membuat
angka IPM Kabupaten Tabalong terus meningkat setiap tahunnya,
dari 67.36 di tahun 2012 menjadi 68.08 pada tahun 2013 dan
68.36 di tahun 2014.
Peningkatan
meningkatkan
kabupaten/kota
nilai
posisi
IPM
Tabalong
di
tersebut
di
Kalimantan
tidak
tingkat
serta
propinsi.
Selatan,
merta
Dari
13
pembangunan
kesejahteraan rakyat di Kabupaten Tabalong berada di posisi
keempat belas selama tiga tahun terakhir. Perkembangan IPM
Kabupaten Tabalong dari Tahun 2012 s.d 2014 secara lengkap
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.22
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tabalong
Tahun 2012 – 2014
Uraian
Angka Melek Huruf (%)
Rata-rata lama sekolah (tahun)
Angka Harapan Hidup (AHH)
Pengeluaran Per Kapita disesuaikan
(Rp.)
2012
97.17
7.57
69.31
9.781
Tahun
2013
97.82
7.92
69.36
9.918
2014
98.71
7.95
69.39
10.088
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-28
Uraian
2012
67.36
10
Tahun
2013
68.08
10
IPM
Peringkat dalam Provinsi
Kalimantan Selatan
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong
2.1.3.
Aspek Pelayanan Umum
2.1.3.1.
Pendidikan
2014
68.36
9
a. Pendidikan Dasar
1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten
Tabalong tahun 2013 untuk jenjang SD/MI mengalami
peningkatan dari 99.74 tahun 2013 menjadi 110.46 di tahun
2014
dan
untuk
jenjang
SMP/MTs
juga
mengalami
peningkatan dari 91.76 di tahun 2012 menjadi100.57 di
tahun 2014.
Tabel 2.23
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tahun 2011-2014 Kabupaten Tabalong
No
1
Uraian
APS SD/MI
2
SMP/MTs
3
3.1
Tahun
2012
2013
99.51
98.46
99.74
110.46
89.02
89.47
91.76
100.57
49.29
59.40
58.69
83.09
2014
SD/MI
1.1.
2.1.
2011
APS SMP/MTs
SMA/MA/SMK
APS
SMA/MA/SMK
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
Perkembangan angka partisipasi sekolah APS menurut
kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.24
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2014
menurut kecamatan diKabupaten Tabalong
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-29
SD/MI
Jumla
h
murid
usia
7-12
tahun
2.227
APS
(%)
Jumlah
murid
usia
13-15
tahun
Jumlah
pendud
uk usia
13-15
tahun
APS
(%)
2.406
95.56
886
1.147
77.24
811
810
418
410
2.887
2.530
1.558
1.296
749
662
432
330
2.195
4.392
2.214
3.535
745
2.724
978
1.754
5.894
5.138
1.875
2.245
101.9
5
120.2
1
130.9
0
76.17
155.3
0
83.51
8
Murung
Pudak
Haruai
2.555
2.324
1.236
1.126
9
Bintang Ara
1.182
1.176
251
435
109.7
6
57.70
10
Upau
1.028
750
393
410
95.85
11
Muara Uya
2.878
2.590
1.011
1.247
81.07
12
Jaro
2.067
1.952
100.1
2
114.1
1
113.1
4
99.14
124.2
4
114.7
1
109.9
3
100.5
1
137.0
6
111.1
1
105.8
9
953
813
117.2
2
N
o
1
Kecamata
n
2
Banua
Lawas
Pugaan
3
Kelua
4
Muara
Harus
Tanta
Tanjung
5
6
7
Jumlah
pendud
uk usia
7-12
tahun
SMP/MTs
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
1)Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Ketersediaan gedung sekolah untuk jenjang SD/MI dan
SMP/MTs mengalami peningkatan yaitu dari 246 gedung
pada tahun 2013 menjadi 258 gedung sekolah di tahun
berikutnya. Hal ini menyebabkan rasio gedung sekolah
terhadap jumlah penduduk mengalami penurunan.Untuk
gedung sekolah SMP/MTs dari tahun 2013 dan 2014 tidak
mengalami
penduduk
kenaikan,
usia
dibandingkan
namun
SMP/MTs
murid
maka
SMP/MTs
akibat
naiknya
jumlah
rasio
gedung
sekolah
mengalami
peningkatan.
Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.25
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-30
Tahun
2013
2014
No
Uraian
1
1.1.
SD/MI
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12
tahun
Rasio
SMP/MTs
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 1315 tahun
Rasio
SMA/MA/SMK
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 1618 tahun
Rasio
1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.
3
3.1
3.2
3.3
246
26.087
258
26.481
1:106
1:102
85
12.280
85
12.518
1:144
1:147
33
11.864
33
11.625
1:359
1:352
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong. * Angka sementara
Perkembangan
ketersediaan
sekolah
menurut
kecamatan dapat dijelaskansebagai berikut.
Tabel 2.26
Ketersediaan Sekolah Dan PendudukUsia Sekolah
Menurut Kecamatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014
SD/MI
No
1
Kecamatan
Jumla
h
gedun
g
sekol
ah
25
SMP/MTs
Jumlah
pendud
uk usia
7-12
tahun
Rasi
o
2.406
1:96
Jumla
h
gedun
g
sekol
ah
7
12
810
1:67
3
410
26
2.530
1:97
9
1.296
9
662
1:73
3
330
Jumlah
pendudu
k usia
13-15
tahun
2
Banua
Lawas
Pugaan
3
Kelua
4
Muara Harus
5
Tanta
25
2.214
1:88
7
978
6
Tanjung
36
3.535
1:98
9
1.754
7
Murung
Pudak
Haruai
30
5.138
10
2.245
26
2.324
1:17
1
1:89
6
1.126
9
10
Bintang Ara
Upau
18
10
1.176
750
1:65
1:75
7
3
435
410
11
Muara Uya
24
2.590
11
1.247
12
Jaro
17
1.952
1:10
7
1:11
4
3
813
8
1.147
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
Rasi
o
1:16
3
1:13
6
1:14
4
1:11
0
1:13
9
1:19
4
1:22
4
1:18
7
1:62
1:13
6
1:11
3
1:27
1
II-31
Jumlah
258
26.087
78
12.191
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
2)Rasio Guru/Murid
Ketersediaan guru terhadap murid untuk jenjang
SD/MI di Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 sebesar
1:10,
masih
sama
dengan
rasio
pada
tahun
2013.
Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs tahun 2014 mengalami
peningkatan menjadi1:11 dibandingkan tahun 2013 yaitu
sebesar 1:8 secara lebih lengkap dapatdilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.27
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong
No
1
1.1.
1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.
Uraian
SD/MI
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio
SMP/MTs
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio
Tahun
2013
2014
2.530
26.562
1:10
2.658
28.865
1:10
846
6.800
1:8
1.061
12.482
1:11
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalon, * Angka sementara
Perkembangan ketersediaan guru menurut kecamatan
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.28
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau
8
9
10
Jumla
h
Guru
215
126
265
79
256
413
391
SD/MI
Jumla
h
Murid
2.227
811
2.887
749
2.195
4.392
5.894
266
149
96
2.555
1.182
1.028
Rasi
o
1:10
1:6
1:10
1:9
1:8
1:10
1:15
Jumla
h
Guru
83
44
121
32
87
177
172
1:9
1:7
1:10
70
57
46
SMP/MTs
Jumlah Rasio
Murid
886
418
1.558
432
745
2.724
1.875
1:10
1:9
1:12
1:13
1:8
1:15
1:10
1.236
251
393
1:17
1:4
1:8
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-32
11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah
241
161
2.658
2.878
2.067
28.865
1:11
1:12
127
45
1.061
1.011
953
12.482
1:7
1:21
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
b. Pendidikan Menengah
1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan
menengah (16-18 tahun)yang masih menempuh pendidikan
menengah
dibagidengan
1.000
jumlah
pendudukusia
pendidikan menengah. Perkembangan APS di Kabupaten
Tabalong untuk jenjang pendidikanmenengahpada tahun
2014 mengalami peningkatan menjadi 93.09 dibandingkan
tahun 2013yaitu sebesar 81.67 untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.29
APS Pendidikan Menengah Tahun 2013-2014
No
1.
2.
3.
Tahun
Uraian
Jumlah murid usia 16-18
tahun
Jumlah penduduk usia 1618 tahun
APS SMA/SMK/MA
2013
9.690
2014
9.660
11.864
11.625
81.67
83.09
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka sementara
Perkembangan APS sekolah menurut kecamatan dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 2.30
APS Pendidikan Menengah Kabupaten Tabalong
Menurut Kecamatan Tahun 2014
N
o
Kecamatan
Jumlah Murid
usia 16-18
tahun
Jumlah
Penduduk usia
16-18 tahun
APS
1
2
3
4
5
6
7
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
210
655
1.245
331
112
341
4.714
1.138
410
1.254
331
932
1.694
2.038
18.45
159.7
99.28
100
12.01
20.12
231.3
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-33
Pudak
8 Haruai
9 Bintang Ara
10 Upau
11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah
480
185
170
827
426
9.660
1.066
441
360
1.178
792
11.625
45.0
41.95
47.22
70.20
53.78
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
2) Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia
Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah
tingkat pendidikan menengah per 10.000 jumlah penduduk
usia pendidikan menengah. Rasio
ini mengindikasikan
kemampuan untuk menampung semua penduduk usia
pendidikan menengah. Di Kabupaten Tabalong pada tahun
2014 rasio ketersediaan sekolah di jenjang pendidikan
menengah
dibandingkan
mengalami
tahun
mengindikasikan
penurunan
2013
bahwa
menjadi
sebesar
jumlah
1:359.
murid
yang
1:352
Hal
ini
ditangani
berkurang di tahun 2014, secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.31
Rasio Ketersediaan Sekolah Tingkat Menengah
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah
gedung
sekolah
SMA/SMK
Jumlah penduduk usia 16-18
tahun
Rasio
Tahun
2013
2014
33
33
11.864
11.625
1:359
1:352
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
Perkembangan
ketersediaan
sekolah
menurut
kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.32
Rasio Ketersediaan Sekolah Tingkat Menengah Tahun
2014
Menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong
No
Kecamatan
Jumlah gedung
Jumlah
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
Rasio
II-34
1
Banua Lawas
1
Penduduk
usia 16-18
tahun
1.138
2
3
4
5
6
7
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau
Muara Uya
Jaro
Jumlah
2
3
1
2
3
8
410
1.254
331
932
1.694
2.038
1:113
8
1:205
1:418
1:331
1:466
1:564
1:254
4
1
2
3
3
33
1.066
441
360
1.178
792
11.625
1:266
1:441
1:180
1:392
1:264
1:352
sekolah
SMA/SMK/MA
8
9
10
11
12
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
3) Rasio Guru Terhadap Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat
pendidikan menengah per 1.000 jumlah murid pendidikan
menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga
pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal
murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Rasio
Guru Terhadap Murid di Kabupaten Tabalong untuk Tingkat
Pendidikan Menengah pada tahun 2014 masih tetap di
angka 1:12. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.33
Rasio Guru Terhadap Murid Tingkat Menengah Tahun
2013-2014
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio SMA/SMK/MA
Tahun
2013
788
9.690
1:12
2014
775
9.660
1:12
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
Perkembangan ketersediaan guru menurut kecamatan
dapat dijelaskan sebagai berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-35
Tabel 2.34
Rasio Guru Terhadap Murid Tingkat Menengah Tahun
2014
Menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong
N
o
1
2
3
4
5
6
7
Kecamatan
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
8 Haruai
9 Bintang Ara
10 Upau
11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah
Jumlah
Guru
25
49
76
24
22
54
326
Jumlah
Murid
210
655
1.245
331
112
341
4.714
Rasio
45
30
23
66
35
775
480
185
170
827
426
9.660
1:10
1:6
1:7
1:12
1:12
1:12
1:8
1:13
1:16
1:13
1:5
1:6
1:14
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
2.1.3.2. Kesehatan
a. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per Satuan
Balita
Jumlah posyandu dan balita yang tercatat di Dinas
Kesehatan
mengalami
Kabupaten
Tabalong
peningkatan,
pada
untuk
tahun
jumlah
2014
posyandu
meningkatmenjadi 273 dibandingkan tahun 2013 sebesar
271 dan untuk jumlah balita sebesar22.561 dibandingkan
tahun 2013 sebesar 22.773 pada tahun 2014. Secara lebih
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.35
Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah Posyandu
Jumlah Balita
Rasio
Tahun
2013
271
22.773
1,19
2014
273
22.561
1,21
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-36
b.Rasio
Puskesmas,
Poliklinik
dan
Puskesmas
Pembantu (Pustu)
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu
(Pustu) di KabupatenTabalong pada tahun 2014 dan 2013
tidak banyak mengalami perubahan yaitu berkisar pada
angka 1:4.286 dengan penambahan pustu sebanyak 2 unit,
secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.36
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2014
No
1
2
3
4
Tahun
2013
2014
16
16
6
6
31
33
53
55
231.718
235.777
1:4372
1:4286
Uraian
Jumlah Puskesmas
Jumlah Poliklinik
Jumlah Pustu
Sub Jumlah
Jumlah Penduduk
Rasio
Sumber : Dinas Ke
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
2.1. KONDISI UMUM KABUPATEN TABALONG
2.1.1.
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.1.
Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kabupaten Tabalong dengan ibukota Tanjung berada di
wilayah utara Provinsi Kalimantan Selatan, secara geografis
terletak antara 115°9' - 115°47' Bujur Timur dan 1°18' - 2°25'
Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah
Sebelah
Sebelah
Sebelah
utara :
timur :
selatan :
barat :
Provinsi Kalimantan Timur
Provinsi Kalimatan Timur
Kabupaten Hulu Sungai Utara
Provinsi Kalimantan Tengah
Secara administratif, Kabupaten Tabalong terbagi atas 12
kecamatan, 10 kelurahan, dan 121 desa Letak Kabupaten
Tabalong sangat strategis, berada pada jalur “segitiga emas”.
Kabupaten Tabalong mempunyai luas wilayah 3.646 Km² atau
364.600 Ha atau 10,61% dari luas Provinsi Kalimantan Selatan.
Tabel 2.1
Luas Wilayah per Kecamatan
No
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murungpudak
Haruai
Upau
Muara Uya
11.
12.
Jaro
Bintang Ara
Luas
(Km2)
16.596,33
3.571,84
4.924,06
2.895,28
13.085,18
22.606,03
20.481,24
31.947,37
15.519,17
173.791,8
7
25.023,58
34.209,69
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-1
Luas Keseluruhan
364.651,
65
Sumber : RTRW Kabupaten Tabalong
2.1.1.2.
Kondisi Geografis
Ditinjau dari Topografinya, bagian utara Kabupaten Tabalong
merupakan bagian dari pegunungan Meratus terbentang dari arah
utara ke selatan bagian timur.
Pada bagian tengah merupakan
dataran dan bergelombang, sedangkan wilayah bagian selatan
merupakan batas timur cekungan Barito didominasi oleh dataran
rendah dan rawa.
Wilayah Kabupaten Tabalong termasuk daerah hujan tropis.
Musim hujan berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan
April dan musim kemarau atau panas berkisar pada bulan Mei
sampai dengan September setiap tahunnya.
Sedangkan suhu
udara pada tahun 2013 berkisar antara 25°C sampai 34°C pada
musim kemarau dan 25°C sampai dengan 30°C pada musim
penghujan, dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 2.0003.000 mm.
Rata-rata jenis tanah wilayah Kabupaten Tabalong adalah
berupa podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan
endapan yang sifat tanahnya mudah tererosi dan umumnya
miskin
unsur
Hara
mendominasi
wilayah
ini.
Kemiringan
lerengnya didominasi oleh lahan dengan kemiringan rendah (02%), sisanya memiliki kemiringan sedang (15-40%) dan lebih dari
40%. Kedalaman efektif tanah rata-rata lebih dari 90 cm (97,8%),
dan sebagian besar tanahnya bertekstur halus.
Berdasarkan kedalaman efektif maka sebagian besar atau
301.215 Ha atau sekitar 83,67 % berada pada kedalaman 90 cm
dan sesuai untuk budidaya pertanian. Tekstur tanah 98,72% halus
dan sisanya 1,28% bertekstur sedang. Drainase menunjukan baik
karena 343.479 Ha atau 95,41% dari luas Kabupaten Tabalong
tidak pernah tergenang, 2,19%
tergenang secara periodik dan
2,40% tergenang terus menerus sehingga sangat cocok untuk
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-2
budidaya
pertanian
tanaman
pangan
lahan
kering
dan
perkebunan.
Berdasarkan jenis tanahnya maka 43,17% luas wilayah
Kabupaten Tabalong sesuai untuk budidaya tanaman pangan
lahan kering, perkebunan dan kehutanan berbasis agroforestri
karena jenis tanahnya podsolik merah kuning. Untuk pertanian
lahan basah hanya sesuai untuk 5,13% wilayah Kabupaten
Tabalong
dengan jenis tanah aluvial dan organosol gleihumus.
Akan tetapi jenis tanah podsolik merah kuning ini memiliki sifat
yang
sangat
rentan,
yaitu
mudah
tercuci,
permeabilitas rendah dan agregat kurang stabil.
peka
erosi,
Jenis tanah ini
tingkat kesuburannya sangat tergantung pada jenis vegetasi yang
menjadi penutupnya.
Dari segi lingkungan maka penggunaan
jenis tanah ini harus dengan sistem siklus unsur hara tertutup.
Pola yang sesuai untuk dikembangkan adalah agroforestri yaitu
pola
pengkombinasian
tanaman
pertanian
dengan
tanaman
kehutanan.
Berdasarkan kondisi geologi maka Kabupaten Tabalong
tersusun atas 14 formasi batuan.
Formasi batuan terbanyak
adalah Tanjung seluas 86.532 Ha atau 23,555% dari seluruh
wilayah.
Sedangkan formasi yang paling sedikit adalah formasi
granit yaitu 172 Ha atau 0,05% dari luas wilayah. Berdasarkan
kondisi geologis Kabupaten Tabalong kaya dengan berbagai
sumberdaya alam mineral.
Berdasarkan kesesuaian lahan dengan jenis tanaman yang
akan dikembangkan maka terdapat 18 sistem lahan dengan 5
tingkat kesesuaian yaitu sangat sesuai, cukup sesuai, kurang
sesuai,tidak
sesuai
saat
ini
dan
tidak
sesuai
permanen.
Kesesuaian dikaitkan dengan dapat atau tidaknya suatu jenis
tanaman dikembangkan. Penggunaan tanah yang diusahakan dari
luas wilayah sebesar 41,55%% atau 147.156 Ha terdiri dari
perkebunan, kebun rakyat, ladang, kolam, pemukiman.
Luas
tanah yang belum diusahakan seluas 206.968 Ha atau 58,45%
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-3
terdiri dari hutan negara, padang rumput, rawa, lahan terlantar
dan lain-lain.
Luas tanah yang belum diusahakan merupakan modal dan
potensi
untuk
sedangkan
usaha
yang
budidaya
sudah
pertanian
diusahakan
dan
dapat
kehutanan
ditingkatkan
produktivitasnya. Pola wilayah tanah usaha (WTU) berdasarkan
kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup yang ada terbagi
menjadi 6 WTU yaitu WTU terbatas dengan ketinggian kurang 7 m
dpl, permukaan tanah datar sampai sangat datar dan kadangkadang
terkena
banjir,
wilayah
ini
untuk
perikanan
dan
persawahan. WTU utama Ia, Ib dengan ketinggian 7-25 m dpl,
permukaan tanah datar sampai bergelombang ringan, sesuai
untuk perikanan dan persawahan. WTU utama Ic pada ketinggian
25-100 m dpl, permukaan tanah bergelombang, sesuai untuk
perkebunan, agroforestri, pertanian tanah kering dan sawah. WTU
utama Id pada ketinggian 100-500 m dpl, permukaan tanah
bergelombang
sampai
berbukit,
sesuai
untuk
perkebunan,
agroforestri dan pertanian tanah kering. WTU utama II 500-100
m dpl, keadaan permukaan tanah berbukit dan bergunung,
dimanfaatkan
sebagai
kawasan
lindung.
WTU
terbatas
II,
ketinggian lebih 1000 m dpl, peruntukan untuk kawasan lindung
karena kelerengan lebih dari 40%.
2.1.1.3.
Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor
19 Tahun 2014 tentang RTRW Kabupaten Tabalong, potensi
pengembangan wilayah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2
Kawasan Strategis Kabupaten Tabalong
N
O
1.
KAWASAN
Kawasan
Perkotaan
Ibukota
Kabupaten
LOKASI
Kecamata
n Tanjung
dan
Kecamata
ARAH
PENGEMBANGAN
pengembangan
perdagangan di
Kelurahan Tanjung;
Pembataan dan Mabuun,
PENEKANAN
pengembanga
n
perdagangan
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-4
N
O
KAWASAN
LOKASI
n Murung
Pudak
2.
Kawasan Puri
Mawar
Kecamata
n Murung
Pudak
3
Kawasan
Perkebunan
Dan
Peternakan
Sapi
Kawasan
Pertanian
Lahan Basah
Kecamata
n Muara
Uya, Jaro
dan Haruai
4
5.
Kecamata
n Kelua,
dan Banua
Lawas
ARAH
PENGEMBANGAN
wisata buatan dan religi
di Mabuun serta
pengembangan
perkantoran pemerintah
dan pelayanan publik
lainnya di Mabuun
meliputi pengembangan
wisata buatan dan
pendidikan kepramukaan
di Tanjung Puri,
Pengembangan
perdagangan dan
industri di Mabuun, dan
pengembangan
transportasi udara di
Warukin
Meliputi pengembangan
perkebunan dan
peternakan
Meliputi pengembangan
jaringan prasarana
wilayah dan bangunan
yang bersifat
mendukung kegiatan
pertanian, kegiatan
wisata agro secara
terbatas, pengembangan
penganeka-ragaman
pangan,
Kawasan
Minapolitan
desa
melakukan budidaya
Kambitin
pertanian lahan basah
dan
dengan memperhatikan
Kambitin
rencana rinci tata ruang
Raya di
Kecamata
n Tanjung
dan desa
Jaro di
Kecamata
n Jaro
Sumber : RTRW Kabupaten Tabalong
2.1.1.4.
PENEKANAN
pengembanga
n wisata
buatan dan
pendidikan
pengembanga
n perkebunan
dan
peternakan
Pengembanga
n pertanian
lahan basah
Pengembanga
n rencana
rinci tata
ruang
Wilayah Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau
berpotensi tinggi mengalami bencana meliputi :
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-5
1. kawasan rawan banjir yang terdapat di Murung Kelurahan
Tanjung Kecamatan Tanjung, di Simpang 3 Pangkalan Kelurahan
Hikun, Timbuk Baru Kelurahan Agung, Desa Wayau, Desa Juai,
Desa Pangi
Kecamatan Tanjung; di Gambah Kelurahan
Belimbing Raya, Pamasiran Kelurahan Belimbing Kecamatan
Murung Pudak; Desa Tanta Kecamatan Tanta; Desa Mahe, Batu
Pulut Hulu, Batu Pulut Hilir,
Murung Layung di Desa Nawin
Kecamatan Haruai; Desa Muara Uya, Kupang Nunding, Ribang,
Simpung Layung Kecamatan Muara Uya; Desa Upau Kecamatan
Upau; Desa Madang, Padangin Kecamatan Muara Harus; dan
2. kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan terdiri
atas : kawasan kebakaran pada kawasan hutan, lahan kritis,
padang
alang-alang,
kawasan
perkebunan
dan,
kawasan
pertanian lahan kering yang terjadi setiap musim kemarau di
Kecamatan Jaro, Muara Uya, Haruai, Upau, Bintang Ara, Murung
Pudak, Tanjung, Tanta, Kelua, Muara Harus, Banua Lawas dan
Pugaan.
2.1.1.5 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Tabalong pada tahun 2014
sebesar 235.777 jiwa dengan penyebaran penduduk Tabalong
masih terkonsentrasi di Kecamatan Murung Pudak yakni sebesar
48.633 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.3
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tabalong
Tahun 2012-2014
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
2012
2013
Jumlah Kepadatan Jumlah
18.113
6.527
23.057
5.958
17.686
33.237
112
102
199
95
103
103
18.923
6.810
24.000
6.195
18.155
34.459
2014
Kepadata
Jumlah Kepadatan
n
117
106
207
98
105
107
19.080
6.903
24.365
6.341
18.643
35.126
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
118
108
210
101
108
109
II-6
2012
Kecamatan
7
8
9
10
11
12
2013
Jumlah Kepadatan Jumlah
Murung Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau
Muara Uya
Jaro
47.370
20.710
7.958
7.205
22.053
14.512
399
44
20
22
24
18
2014
Kepadata
Jumlah Kepadatan
n
47.694
21.578
8.373
7.437
23.030
15.064
402
46
21
23
25
18
48.633
21.799
8.525
7.575
23.297
15.490
410
46
22
23
25
19
Sumber: BPS Kab. Tabalong
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat memberikan gambaran
dan hasil analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat,
mencakup
kesejahteraan
dan
pemerataan
ekonomi,
kesejahteraan sosial, seni budaya serta olah raga.
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Pertumbuhan PDRB
a. Pertumbuhan PDRB
Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro
adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Penilaian
PDRB dibedakan dalam dua jenis penilaian yaitu atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan. Penyajian PDRB atas dasar
harga
konstan
mengalami
perubahan
mendasar
sebagai
konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan.
Perkembangan PDRB Kabupaten Tabalong menurut ADHK
pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun 2013 yaitu
sebesar 12.136.089
yang
memberikan
Pertambangan
dan
(juta) menjadi
kontribusi
Penggalian
12.621.108
terbesar
dengan
adalah
(juta). Sektor
pada
persentase
sektor
sebesar
59,01%, diikuti oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
sebesar 10,00%, dan oleh sektor Industri Pengolahan sebesar
6,10%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-7
Tabel 2.4
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d
2014
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten
Tabalong
(juta rupiah)
Lapangan Usaha
A
2011
Pertanian,Kehutanan,
dan Perikanan
B Pertambangan dan
Penggalian
C Industri Pengolahan
D Listrik dan Gas
E Pengadaan Air
F Konstruksi
G Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi
H Transportasi dan
pergudangan
I Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
J Informasi dan
Komunikasi
K Jasa keuangan
L Real Estate
M Jasa Perusahaan
N Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan Jamsos
O Jasa Pendidikan
P Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Q Jasa lainnya
PDRB dengan Minyak Bumi
2012
Tahun
2013*
2014*
1.143.591
1.181.920
1.212.977
1.262.705
6.632.528
6.988.652
7.247.187
7.447.739
701.548
2.508
25.778
435.650
735.352
2.715
27.140
465.579
752.925
2.931
29.032
495.190
769.522
3.399
33.409
526.882
535.430
581.065
627.683
678.233
161.820
172.570
183.849
193.957
107.750
116.343
125.281
134.327
328.071
343.950
367.992
403.687
133.809
98.852
21.391
139.845
104.408
22.781
154.804
111.748
24.558
166.101
118.162
26.285
327.172
343.531
368.677
393.968
277.815
292.206
315.349
338.432
51.374
55.073
60.029
63.853
52.567
54.286
55.882
60.453
11.036.322 11.625.110 12.132.531 12.615.018
Tanpa PDRB dengan Minyak
11.037.651 11.627.412 12.136.089 12.621.108
Bumi
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015 (*angka sementara)
Sementara itu perkembangan PDRB Kabupaten Tabalong
menurut ADHB pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari
tahun 2013 sebesar 13.851.632 (juta) menjadi 15.246.174 (juta).
Sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah pada sektor
Pertambangan
dan
Penggalian
dengan
persentase
sebesar
56,91%, diikuti oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
sebesar 10,13%, dan oleh sektor Industri Pengolahan sebesar
6,74%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-8
Tabel 2.5
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d
2014
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Tabalong (juta
rupiah)
Lapangan Usaha
Tahun
2011
2012
2013
1.210.900
1.294.349
1.375.798
1.543.954
7.518.487
7.759.962
8.150.113
8.676.110
751.121
2.334
25.778
453.258
837.134
2.412
27.140
497.220
917.675
2.455
29.032
549.239
1.028.160
3.032
33.409
658.170
577.541
664.546
737.771
892.236
177.846
201.901
234.987
264.124
115.386
127.589
142.348
165.297
345.888
374.250
406.810
470.680
142.292
103.349
23.157
160.104
112.237
25.982
192.141
124.135
29.152
220.880
141.762
34.607
357.554
398.312
474.742
555.014
289.754
319.309
353.794
407.571
53.724
59.849
67.629
76.638
Q Jasa lainnya
55.825
59.641
63.816
PDRB dengan Minyak
12.204.20 12.921.94 13.851.63
Bumi
3
2
9
Tanpa PDRB dengan
12.204.19 12.921.93 13.851.63
Minyak Bumi
1
3
2
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015 (*angka sementara)
74.536
A
Pertanian,Kehutana
n, dan Perikanan
B
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Gas
Pengadaan Air
Konstruksi
Perdagangan Besar
dan Eceran, dan
Reparasi
Transportasi dan
pergudangan
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jamsos
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Tingkat
pertumbuhan
dan
perkembangan
2014*
15.246.182
15.246.174
kontribusi
menurut sektor dalam PDRB Kabupaten Tabalong dari Tahun
2011 sampai dengan tahun 2014 menurut Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dapat
dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-9
Tabel 2.6
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011
s.d 2014 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga
Konstan (Hk) Kab. Tabalong
Sektor
2011
2012
2013
2014
A
Pertanian,Kehutan
an, dan Perikanan
HB
108.8
0
HK
102,7
6
HB
116,3
0
HK
106,2
0
HB
123,6
2
HK
108,9
9
HB
138,7
3
HK
113,4
6
B
Pertambangan dan
Penggalian
124,2
3
109,6
0
128,2
2
115,4
8
134,6
7
119,7
5
143,3
6
123,0
7
C
Industri
Pengolahan
108,4
9
101,3
3
120,9
2
106,2
2
132,5
5
108,7
6
148,5
1
111,1
5
D
Pengadaan Listrik
dan Gas
98,06
105,3
5
101,3
3
114,0
5
103,1
5
123,1
4
127,3
6
142,7
9
E
Pengadaan Air
F
Konstruksi
G
Perdagangan
Besar dan Eceran,
dan Reparasi
107,0
0
109,2
7
113,2
7
101,4
7
105,0
3
105,0
1
112,6
5
119,8
7
130,3
3
103,0
7
112,2
4
113,9
6
120,5
0
132,4
1
144,6
9
105,7
1
119,3
8
123,1
0
138,6
8
158,6
7
174,9
8
113,3
5
127,0
7
133,0
1
H
Transportasi dan
pergudangan
118,2
6
107,6
0
134,2
5
114,7
5
156,2
5
122,2
5
175,6
3
128,9
7
I
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
114,2
2
106,6
6
126,3
0
115,1
7
140,9
1
124,0
2
163,6
3
132,9
7
J
Informasi dan
Komunikasi
112,6
0
106,8
0
121,8
3
111,9
7
132,4
3
119,8
0
153,2
2
131,4
2
K
Jasa keuangan
L
Real Estate
O
Jasa Perusahaan
P
Adm
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
113,1
1
111,0
0
118,0
0
111,8
0
106,3
7
106,1
7
109,0
0
102,3
0
127,2
7
120,5
5
132,4
0
124,5
4
111,1
7
112,1
4
116,0
9
107,4
2
154,7
4
133,3
2
148,5
5
148,4
4
123,0
6
120,0
2
125,1
4
115,2
8
175,5
9
152,2
6
176,3
4
173,5
4
132,0
4
126,9
1
133,9
4
123,1
9
Q
Jasa Pendidikan
R
Jasa Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial
108,0
0
112,0
0
103,5
5
107,1
0
119,0
2
124,7
7
108,9
1
114,8
1
131,8
7
140,9
9
117,5
4
125,1
4
151,9
1
159,7
7
126,1
4
133,1
2
S
Jasa lainnya
110,0
0
103,5
8
117,5
2
106,9
7
125,7
4
110,1
1
146,8
7
119,1
2
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-10
Tabel 2.7
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Tahun 2011 s/d
2014 Kab. Tabalong
2011
Sektor
2012
2013
HB
8.80
HK
2.8
HB
6.89
HK
3.4
HB
6.29
HK
2.6
24.2
3
8.49
9.0
3.21
5.4
5.03
3.7
1.3
4.8
9.62
2.4
1.94
5.3
8.3
1.79
8.0
E
Pengadaan Listrik
dan Gas
Pengadaan Air
11.4
5
3.33
7.00
1.5
5.28
1.6
6.97
2.6
F
Konstruksi
9.27
5.0
9.70
6.9
6.4
G
13.2
7
5.0
15.0
6
8.5
18.2
6
14.2
2
7.6
13.5
3
10.5
8
6.6
16.3
9
11.5
7
6.5
8.20
4.8
8.70
7.0
6.4
Real Estate
12.5
2
8.60
4.5
L
Jasa Perusahaan
6.5
P
Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan
12.2
0
11.4
0
20.0
1
10.6
0
12.2
0
19.1
9
10.
7
7.0
O
12.6
0
13.1
1
11.0
0
18.0
0
11.8
0
6.8
K
Perdagangan Besar
dan Eceran, dan
Reparasi
Transportasi dan
pergudangan
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa keuangan
10.4
6
11.0
2
8.00
3.6
10.2
0
11.4
0
6.83
5.2
10.8
0
13.0
0
7.00
7.9
A
B
C
D
H
I
J
Q
R
Pertanian,Kehutana
n, dan Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
6.7
6.2
9.0
2.3
12.0 7.1
0
S
10.0 3.6
0
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015
8.0
5.6
5.0
7.2
3.3
8.0
7.7
7.8
7.3
9.0
2.9
2014
HB
12.2
2
6.45
HK
4.1
12.0
4
23.4
8
15.0
8
19.8
3
20.9
4
2.2
12.4
0
16.1
2
5.5
15.7
0
14.9
6
14.2
0
18.7
1
16.9
1
9.7
15.2
0
13.3
2
16.8
0
7.3
2.8
16.0
7.2
6.4
8.1
7.2
7.3
5.7
7.0
6.9
6.4
8.2
b. Laju Inflasi Kabupaten Tabalong
Laju
inflasi
merupakan
ukuran
yang
dapat
menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok
barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya
beli masyarakat. Inflasi didasarkan pada indeks harga konsumen
(IHK) yang dihitung secara sampel di 45 (empat puluh lima) kota
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-11
di Indonesia yang mencakup 283-397 komoditas dan dihitung
berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup (SBH).
Angka inflasi disajikan hanya pada tingkat provinsi Kalimantan
Selatan yaitu sebagai berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-12
Tabel 2.8
Tabel Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Year on Year
Tahun
Inflasi
2009
2010
2011
2012
2013
Desember
0,26
1.17
1.07
0.85
1.23
Jan-des (tahun kalender)
3.86
9.06
3.98
5.96
6.98
7.28
5.96
6.98
8.80
Inflasi Tabalong
3.86
9.06
3.98
Sumber : Indikator Makro Kabupaten Tabalong 2015
2014
c. PDRB per Kapita
PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk
menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau satu orang penduduk.
Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk
mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk
suatu daerah.
Tabel 2.9
PDRB Perkapita Tahun 2011 s.d 2014 atas dasar harga
berlaku Kabupaten Tabalong
1
2
PDRB
PDRB perkapita (ADHB) (ribu
rupiah)
PDRB perkapita (ADHK) (ribu
rupiah)
2011
54.389
2012
56.662
49.184
50.975
2013*
59.77
8
52.35
9
2014*
*
64.66
3
53.50
4
3
PDRB perkapita (ADHB) %
15.53
4.17
5.49
8.17
4
PDRB perkapita (ADHK) %
4.47
3.64
2.71
2.18
* Angka sementara/Preliminary
Figures
** Angka sangat sementara/Very
Preliminary Figures
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
a. Pendidikan
Fokus kesejahteraan sosial dilihat dari bidang pendidikan
meliputi : angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka
partisipasi murni, dan angka partisipasi kasar.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-13
1) Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk
berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis
dalam huruf latin atau lainnya. AMH dapat digunakan untuk:
1. Mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta
huruf, terutama di daerah pedesaan di Indonesia dimana masih
tinggi jumlah penduduk yangtidak pernah bersekolah atau
tidak tamat SD.
2. Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam
menyerap informasi dari berbagai media.
3. Menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan
dan tertulis. Sehingga angka melek huruf dapat berdasarkan
kabupaten mencerminkan potensi perkembangan intelektual
sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Tabalong
pada Tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan pada
tahun 2013 yaitu 98.71 dari 97.82 atau naik sebesar kurang lebih
1 angka melek huruf atau sekitar 1.700 orang.
Tabel 2.10
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2013 sampai
dengan 2014
Kabupaten Tabalong
No
.
1
2
3
Uraian
2013
2014
Jumlah penduduk usia
diatas 15 tahun yang bisa
membaca dan menulis
Jumlah penduduk usia 15
tahun keatas
Angka melek huruf
162.650
164.350
166.274
166.498
97.82
98.71
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
*Angka Sementara
2) Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah
angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-14
masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir
(TPT) atau jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15
tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal
yang pernah dijalani.
Tetapi, jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan
kasus-kasus tidak naik kelas, putus sekolah yang kemudian
melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar diusia yang terlalu
muda
atau
sebaliknya.
Sehingga
nilai
dari
jumlah
tahun
bersekolah menjadi terlalu tinggi kelebihan estimasi atau bahkan
terlalu rendah (underestimate).
Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tabalong tahun 2014
adalah 7,95 tahun. Angka rata-rata lama sekolah ini mengalami
peningkatan di tahun 2013 yaitu sebesar 7.92 tahun. Angka ini
menunjukkan bahwa pendidikan dasar 9 tahun di Kabupaten
Tabalong belum tuntas. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.11
Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Tabalong Tahun
2011-2014
Tahun
Angka Rata-Rata Lama
Sekolah
2011
7,5
2012
7,57
2013
7,92
2014
7,95
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
3) Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa
dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari
jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi
sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu.
Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk
usiasekolah di setiap jenjang pendidikan.
Perkembangan angka partisipasi murni Kabupaten Tabalong
pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 untuk jenjang
SD mengalami penurunan dari 98,09 menjadi 94,20. Hal ini
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-15
disebabkan
masih
adanya
siswa
yang
putus
sekolah
dan
pertumbuhan penduduk untuk usia Sekolah Dasar tidak signifikan.
Sedangkan untuk APM SMP mengalami peningkatan dari 72.17
menjadi
81.03
dan
untuk
APM
jenjang
SMA
mengalami
peningkatan dari 54.33 menjadi 58.11. Untuk lebih jelasnya dapat
melihat pada tabel berikut :
Tabel 2.12
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun
2011 s.d 2014
Kabupaten Tabalong
No
Uraian
2011
SD/MI
Jumlah siswa kelompok usia 7-12
23.550
tahun yang bersekolah di SD/MI
1.2. Jumlah penduduk kelompok usia
25.831
7-12 tahun
1.3. APM SD/MI
91,17
2
SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa kelompok usia 138.920
15 tahun yang bersekolah di
SMP/MTs
2.2. Jumlah penduduk kelompok usia
11.938
13-15 tahun
2.3. APM SMP/MTs
74,72
3
SMA/MA/SMK
3.1. Jumlah siswa kelompok usia 166.057
18 tahun yang bersekolah di
SMA/MA/SMK
3.2. Jumlah penduduk kelompok usia
11.411
16-18 tahun
3.3. APM SMA/MA/SMK
53,08
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
1
1.1.
Tahun
2012
2013
2014
25.057
25.588
24.945
26.471
26.087
26.481
94,73
98,09
94,20
8.779
8.862
10.894
11.979
12.280
12.518
73,29
72,17
87,03
5.788
6.446
6.945
10.696
11.864
11.952
54,11
54,33
58,11
4) Angka Partisipasi Kasar
APK
adalah
perbandingan
jumlah
siswa
pada
tingkat
pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia
7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya,
yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap
jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang
pendidikan tertentu.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-16
Pada tahun 2013 APK di Kabupaten Tabalong untuk tingkat
SD/MI
sebesar
112.44,
namun
di
tahun
2014
mengalami
penurunan yaitu hanya sebesar 110.65. Hal ini disebabkan karena
masih ada siswa yang putus sekolah dan pertumbuhan penduduk
untuk usia Sekolah Dasar tidak signifikan. APK untuk tingkat
SMP/MTs
di
tahun
2013
sebesar
92.29,
dan
mengalami
peningkatan pada tahun 2014 sebesar 102.39. Sedangkan APK di
tingkat pendidikan SMA/MA/SMK mengalami peningkatan dari
81,68 di tahun 2013 menjadi 83,10 di tahun 2014. Data secara
lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.13
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun
2011 - 2014
Kabupaten Tabalong
No
Uraian
1
1.1.
SD/MI
Jumlah siswa kelompok usia 7-12
tahun yang bersekolah di SD/MI
Jumlah penduduk kelompok usia
7-12 tahun
APK SD/MI
1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.
SMP/MTs
Jumlah siswa kelompok usia 1315 tahun yang bersekolah di
SMP/MTs
Jumlah penduduk kelompok usia
13-15 tahun
APK SMP/MTs
3
3.1.
2011
Tahun
2012
2013
2014
29.302
30.138
29.333
25.831
26.471
26.087
113.44
113.85
112.44
11.789
10.931
11.333
12.81
7
11.938
11.979
12.280
98.75
91.25
92.29
12.51
8
102.3
9
SMA/MA/SMK
Jumlah siswa kelompok usia 16- 10.270
18 tahun yang bersekolah di
SMA/MA/SMK
3.2. Jumlah penduduk kelompok usia 11.411
16-18 tahun
3.3. APK SMA/MA/SMK
90.00
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
29.30
0
26.48
1
110.6
5
8.416
9.690
9.932
10.69
6
78.68
11.864
11.952
81.68
83.10
b. Kesehatan
Fokus kesejahteraan sosial dilihat dari bidang kesehatan
meliputi : angka usia harapan hidup, persentase balita gizi buruk,
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-17
kemiskinan, seni budaya dan olahraga, dan Indeks Pembangunan
Manusia
1) Angka Usia Harapan Hidup
Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi
kinerja pemerintahdalam meningkatkan kesejahteraan penduduk
pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya. Angka usia harapan hidup Kabupaten Tabalong dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan, untuk usia harapan hidup
pada tahun 2014 sebesar 69.39 tahun. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-18
Tabel 2.14
Angka Usia Harapan Hidup Tahun 2011-2014
Kabupaten Tabalong
No
1
Uraian
Umur
Hidup
Harapan
2011
63.31
Tahun
2012
2013
63.54
63.72
2014
69.39
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
2) Persentase Balita Gizi Buruk
Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam
kondisi gizi burukterhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak
atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur yang di ukur
berdasarkan standar WHO. WHO (1999) mengelompokkan wilayah
yaitu kecamatan untuk kabupaten/kota dan kabupaten/kota untuk
provinsi berdasarkan prevalensi gizi kurang.
Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya
kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana
dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan
menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan
rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan
menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik.
Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di
bawah standar dikatakan gizi buruk.
Persentase balita gizi buruk di Kabupaten Tabalong menurut
data jumlah balita pada deteksi dini tumbuh kembang anak balita
dan jumlah balita yang mengalami gizi buruk pada tahun 2013
sebanyak 2
balita dan di tahun 2014 ditemukan sebanyak 3
balita. Peningkatan kasus gizi buruk di tahun 2014 disebabkan
oleh adanya pertumbuhan jumlah balita dimana terdapat 1 kasus
baru diantara pertambahan 3000 jumlah balita. Persentase balita
gizi buruk secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-19
Tabel 2.15
Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
Tahun
Jumlah Balita
Pada Deteksi Dini
Tumbuh Kembang
Jumlah
Balita Gizi
Buruk
Persentase
2013
2014
15.315
18.370
2
3
0,013
0,016
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014
c. Kemiskinan
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung
dengan menggunakan formula (100 - angka kemiskinan). Angka
kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori
miskin terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung
berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai
rupiah pengeluaran perkapita setiap bulan untuk memenuhi
standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan
non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak.
Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk :
1. Mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan;
2. Membandingkan kemiskinan antar waktu, antar daerah;
3. Menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk
memperbaiki posisi.
Kabupaten Tabalong menghitung angka kemiskinan menggunakan
data
SUSENAS
(Survei
Sosial
Ekonomi
Nasional)
dan
perkembangan tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan walaupun masih dibawah 20%. Salah satu faktor yang
menjadi penyebab meningkatnya angka kemiskinan diasumsikan
dari penurunan harga jual karet dan harga jual atubara yang
berimbas pada penurunan daya beli masyarakat di Kabupaten
Tabalong. Pada tahun 2014 persentase kemiskinan di Kabupaten
Tabalong adalah sebesar 6.21%. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-20
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-21
Tabel 2.16
Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk
Miskin
Kabupaten Tabalong
Tahun
Uraian
Garis Kemiskinan
(Rp)
% penduduk miskin
2013
330.764
2014
350.737
6.15
6.21
Sumber : DDA Kabupaten Tabalong Tahun 2014
Sedangkan menurut indikator kesejahteraan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 2.17
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I
Kabupaten Tabalong Tahun 2014
No
Kecamatan
Keluar
ga
Keluarga Pra
Sejahtera
Keluarga
Persen
1
Banua Lawas
4.888
82
1.67
2
Pugaan
1.946
33
1.69
3
Kelua
6.335
411
6.48
4
Muara Harus
1.913
190
9.93
5
Tanta
5.488
131
2.38
6
Tanjung
9.474
79
0.83
7
Murung Pudak
12.347
219
1.77
8
Haruai
6.644
162
2.43
9
Bintang Ara
2.788
99
3.55
10 Upau
2.235
270
12.0
11 Muara Uya
6.625
355
5.35
12 Jaro
4.443
167
3.75
Sumber : Kabupaten Tabalong Dalam Angka Tahun 2014
Keluarga Sejahtera
I
Keluarg
Persen
a
594
12.13
460
23.61
1028
16.22
381
19.91
800
14.57
1142
12.05
406
3.28
594
8.94
194
6.95
114
5.10
547
8.25
183
4.11
d. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan
kerja
dengan
kemampuan
penyerapan
tenaga
kerja.
Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi
yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Kesempatan kerja di
Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 sebesar 72,93%, terjadi
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar
74,85%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-22
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-23
Tabel 2.18
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Tabalong
Tahun 2011- 2014
Tahun
Kabupaten
Tabalong
2011
2012
2013
2014
75,52
75,18
74,85
72,93
Sumber: BPS Kab. Tabalong
Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara
jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dengan
jumlah seluruh PMA/PMDN. Jumlah tenaga kerja bekerja pada
perusahaan PMA/PMDN dihitung dari banyaknya tenaga kerja
yang bekerja pada investasi PMA/PMDN yang terealisasi pada
suatu tahun. Jumlah tenaga kerja pada tahun 2013 tercatat
sebanyak 27.328 dengan jumlah PMDN dan PMA 267 unit.
Tabel 2.19
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Pada PMDN Dan PMA
Di Kabupaten Tabalong Tahun 2009 – 2013
No
Uraian
1
Jumlah Tenaga Kerja
Yang Bekerja Pada
Perusahaan PMDN dan PMA
2
Jumlah Seluruh PMDN dan
PMA
3
Rasio Daya Serap Tenaga
Kerja (Rumus : Jumlah TK
yang Bekerja Pada PMDN &
PMA/Jumlah Seluruh PMDN &
PMA)
2009
14.74
9
2010
15.20
6
Tahun
2011
20.52
5
2012
23.41
1
2013
27.32
9
148
157
205
229
267
99,66
96,85
100,1
2
102,2
3
102,3
6
Sumber : RPJMD Kab. Tabalong Tahun 2015-2019
e. Kriminalitas (Angka Kriminalitas yang Tertangani)
Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas
merupakan salah satu prioritas untuk mewujudkan stabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan
terutama
di
daerah.
Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila
pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat,
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-24
menjaga
ketertiban
dalam
menanggulangi kriminalitas
pergaulan
masyarakat,
sehingga kuantitas
serta
dan kualitas
kriminalitas dapat diminimalisir.
Di Kabupaten Tabalong jumlah angka kriminalitas pada
tahun 2014 sebesar 207 perkara, yang baru dapat diselesaikan
sejumlah 160 perkara. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
penyelidikan perkara yang membutuhkan waktu dalam sehingga
dalam menyelesaikan perkara tersebut dibutuhkan waktu dan
ditargetkan selesai pada tahun 2014. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.20
Banyaknya Kejahatan dan Pelanggaran yang
Dilaporkan dan Diselesaikan di Kabupaten Tabalong Tahun
2014
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Kejahatan /
Pelanggaran
Curat
Curat
Curanmor
Aniaya
Kebakaran
Peras dan
Pengancaman
Pemerkosaan
Perjudian
Penipuan
Penggelapan
Serobot Tanah
Sajam
Curbis
KDRT
Bawa Lari Perempuan
Perzinahan
Video Porni/pornografi
Bunuh Diri
Pembunuhan
Pengeroyokan
Pemalsuan
Pencemaran Nama
Baik
Pencabulan
Dilaporkan
Diselesaikan
30
19
47
18
5
18
16
2
1
1
12
7
2
1
8
20
5
1
2
7
-
23
3
8
8
2
1
2
5
1
1
-
-
-
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-25
No
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
Kejahatan /
Pelanggaran
Gar UU Hak Cipta
Melarikan Anak
dibawah Umur
UU Perlindungan Anak
Penadahan
Mati Tenggelam
Lalai dalam bekerja
Gangguan Operasional
Pertambangan
Jumlah Bencana Alam
Temu Miras
Gantung Diri
Percobaan Pencurian
Pengrusakan
Penemuan Mayat
UU Perlindungan
Konsumen
UU Kesehatan
Buat Tidak Senang
Uang Palsu
Terorisme
Money Laundry
Jahat Lintas Negara
Selundup Senpi
Human Traficking
Cyber Crime
Kejahatan di Laut
Illegal Logging
Illegal Mining
Illegal Fishing
BBM
Korupsi
Jumlah
Dilaporkan
Diselesaikan
-
-
-
-
5
1
1
5
19
2
3
-
2
1
1
-
1
-
5
2
1
1
4
5
7
2
207
4
2
2
4
1
7
4
160
309
456
393
211
309
272
2013
2012
2011
Sumber : Tabalong Dalam Angka Tahun 2015
f. Seni Budaya dan Olahraga
Perkembangan jumlah grup kesenian di Kabupaten Tabalong
pada tahun 2014 sebanyak 164 grup namun belum memiliki
gedung kesenian. Namun data tersebut dapat meningkat karena
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-26
banyak di masyarakat yang belum secara resmi memberdayakaan
grup kesenian di masing-masing mukim desa. Sedangkan untuk
jumlah klub olahraga di tahun 2013 dan 14 masih sama. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-27
Tabel 2.21
Perkembangan Seni, dan Budaya Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
N
o
1
Capaian
Pembangunan
Jumlah grup kesenian
2
Jumlah gedung kesenian
3
4
Tahun
2013
2014
109
164
0
0
Jumlah klub olahraga
20
20
Jumlah sarana olahraga
70
70
Sumber : Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga
g. Indek Pembangunan Manusia
Indeks ini dihitung dari 3 komponen yaitu komponen
pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah),
komponen kesehatan yang tercermin dari angka harapan hidup
dan komponen daya beli yang dilihat dari pengeluaran perkapita
yangdisesuaikan. Peningkatan ketiga komponen diatas membuat
angka IPM Kabupaten Tabalong terus meningkat setiap tahunnya,
dari 67.36 di tahun 2012 menjadi 68.08 pada tahun 2013 dan
68.36 di tahun 2014.
Peningkatan
meningkatkan
kabupaten/kota
nilai
posisi
IPM
Tabalong
di
tersebut
di
Kalimantan
tidak
tingkat
serta
propinsi.
Selatan,
merta
Dari
13
pembangunan
kesejahteraan rakyat di Kabupaten Tabalong berada di posisi
keempat belas selama tiga tahun terakhir. Perkembangan IPM
Kabupaten Tabalong dari Tahun 2012 s.d 2014 secara lengkap
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.22
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tabalong
Tahun 2012 – 2014
Uraian
Angka Melek Huruf (%)
Rata-rata lama sekolah (tahun)
Angka Harapan Hidup (AHH)
Pengeluaran Per Kapita disesuaikan
(Rp.)
2012
97.17
7.57
69.31
9.781
Tahun
2013
97.82
7.92
69.36
9.918
2014
98.71
7.95
69.39
10.088
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-28
Uraian
2012
67.36
10
Tahun
2013
68.08
10
IPM
Peringkat dalam Provinsi
Kalimantan Selatan
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong
2.1.3.
Aspek Pelayanan Umum
2.1.3.1.
Pendidikan
2014
68.36
9
a. Pendidikan Dasar
1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten
Tabalong tahun 2013 untuk jenjang SD/MI mengalami
peningkatan dari 99.74 tahun 2013 menjadi 110.46 di tahun
2014
dan
untuk
jenjang
SMP/MTs
juga
mengalami
peningkatan dari 91.76 di tahun 2012 menjadi100.57 di
tahun 2014.
Tabel 2.23
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tahun 2011-2014 Kabupaten Tabalong
No
1
Uraian
APS SD/MI
2
SMP/MTs
3
3.1
Tahun
2012
2013
99.51
98.46
99.74
110.46
89.02
89.47
91.76
100.57
49.29
59.40
58.69
83.09
2014
SD/MI
1.1.
2.1.
2011
APS SMP/MTs
SMA/MA/SMK
APS
SMA/MA/SMK
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
Perkembangan angka partisipasi sekolah APS menurut
kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.24
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2014
menurut kecamatan diKabupaten Tabalong
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-29
SD/MI
Jumla
h
murid
usia
7-12
tahun
2.227
APS
(%)
Jumlah
murid
usia
13-15
tahun
Jumlah
pendud
uk usia
13-15
tahun
APS
(%)
2.406
95.56
886
1.147
77.24
811
810
418
410
2.887
2.530
1.558
1.296
749
662
432
330
2.195
4.392
2.214
3.535
745
2.724
978
1.754
5.894
5.138
1.875
2.245
101.9
5
120.2
1
130.9
0
76.17
155.3
0
83.51
8
Murung
Pudak
Haruai
2.555
2.324
1.236
1.126
9
Bintang Ara
1.182
1.176
251
435
109.7
6
57.70
10
Upau
1.028
750
393
410
95.85
11
Muara Uya
2.878
2.590
1.011
1.247
81.07
12
Jaro
2.067
1.952
100.1
2
114.1
1
113.1
4
99.14
124.2
4
114.7
1
109.9
3
100.5
1
137.0
6
111.1
1
105.8
9
953
813
117.2
2
N
o
1
Kecamata
n
2
Banua
Lawas
Pugaan
3
Kelua
4
Muara
Harus
Tanta
Tanjung
5
6
7
Jumlah
pendud
uk usia
7-12
tahun
SMP/MTs
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
1)Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Ketersediaan gedung sekolah untuk jenjang SD/MI dan
SMP/MTs mengalami peningkatan yaitu dari 246 gedung
pada tahun 2013 menjadi 258 gedung sekolah di tahun
berikutnya. Hal ini menyebabkan rasio gedung sekolah
terhadap jumlah penduduk mengalami penurunan.Untuk
gedung sekolah SMP/MTs dari tahun 2013 dan 2014 tidak
mengalami
penduduk
kenaikan,
usia
dibandingkan
namun
SMP/MTs
murid
maka
SMP/MTs
akibat
naiknya
jumlah
rasio
gedung
sekolah
mengalami
peningkatan.
Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.25
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-30
Tahun
2013
2014
No
Uraian
1
1.1.
SD/MI
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12
tahun
Rasio
SMP/MTs
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 1315 tahun
Rasio
SMA/MA/SMK
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 1618 tahun
Rasio
1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.
3
3.1
3.2
3.3
246
26.087
258
26.481
1:106
1:102
85
12.280
85
12.518
1:144
1:147
33
11.864
33
11.625
1:359
1:352
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong. * Angka sementara
Perkembangan
ketersediaan
sekolah
menurut
kecamatan dapat dijelaskansebagai berikut.
Tabel 2.26
Ketersediaan Sekolah Dan PendudukUsia Sekolah
Menurut Kecamatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014
SD/MI
No
1
Kecamatan
Jumla
h
gedun
g
sekol
ah
25
SMP/MTs
Jumlah
pendud
uk usia
7-12
tahun
Rasi
o
2.406
1:96
Jumla
h
gedun
g
sekol
ah
7
12
810
1:67
3
410
26
2.530
1:97
9
1.296
9
662
1:73
3
330
Jumlah
pendudu
k usia
13-15
tahun
2
Banua
Lawas
Pugaan
3
Kelua
4
Muara Harus
5
Tanta
25
2.214
1:88
7
978
6
Tanjung
36
3.535
1:98
9
1.754
7
Murung
Pudak
Haruai
30
5.138
10
2.245
26
2.324
1:17
1
1:89
6
1.126
9
10
Bintang Ara
Upau
18
10
1.176
750
1:65
1:75
7
3
435
410
11
Muara Uya
24
2.590
11
1.247
12
Jaro
17
1.952
1:10
7
1:11
4
3
813
8
1.147
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
Rasi
o
1:16
3
1:13
6
1:14
4
1:11
0
1:13
9
1:19
4
1:22
4
1:18
7
1:62
1:13
6
1:11
3
1:27
1
II-31
Jumlah
258
26.087
78
12.191
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
2)Rasio Guru/Murid
Ketersediaan guru terhadap murid untuk jenjang
SD/MI di Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 sebesar
1:10,
masih
sama
dengan
rasio
pada
tahun
2013.
Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs tahun 2014 mengalami
peningkatan menjadi1:11 dibandingkan tahun 2013 yaitu
sebesar 1:8 secara lebih lengkap dapatdilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.27
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong
No
1
1.1.
1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.
Uraian
SD/MI
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio
SMP/MTs
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio
Tahun
2013
2014
2.530
26.562
1:10
2.658
28.865
1:10
846
6.800
1:8
1.061
12.482
1:11
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalon, * Angka sementara
Perkembangan ketersediaan guru menurut kecamatan
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.28
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau
8
9
10
Jumla
h
Guru
215
126
265
79
256
413
391
SD/MI
Jumla
h
Murid
2.227
811
2.887
749
2.195
4.392
5.894
266
149
96
2.555
1.182
1.028
Rasi
o
1:10
1:6
1:10
1:9
1:8
1:10
1:15
Jumla
h
Guru
83
44
121
32
87
177
172
1:9
1:7
1:10
70
57
46
SMP/MTs
Jumlah Rasio
Murid
886
418
1.558
432
745
2.724
1.875
1:10
1:9
1:12
1:13
1:8
1:15
1:10
1.236
251
393
1:17
1:4
1:8
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-32
11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah
241
161
2.658
2.878
2.067
28.865
1:11
1:12
127
45
1.061
1.011
953
12.482
1:7
1:21
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
b. Pendidikan Menengah
1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan
menengah (16-18 tahun)yang masih menempuh pendidikan
menengah
dibagidengan
1.000
jumlah
pendudukusia
pendidikan menengah. Perkembangan APS di Kabupaten
Tabalong untuk jenjang pendidikanmenengahpada tahun
2014 mengalami peningkatan menjadi 93.09 dibandingkan
tahun 2013yaitu sebesar 81.67 untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.29
APS Pendidikan Menengah Tahun 2013-2014
No
1.
2.
3.
Tahun
Uraian
Jumlah murid usia 16-18
tahun
Jumlah penduduk usia 1618 tahun
APS SMA/SMK/MA
2013
9.690
2014
9.660
11.864
11.625
81.67
83.09
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka sementara
Perkembangan APS sekolah menurut kecamatan dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 2.30
APS Pendidikan Menengah Kabupaten Tabalong
Menurut Kecamatan Tahun 2014
N
o
Kecamatan
Jumlah Murid
usia 16-18
tahun
Jumlah
Penduduk usia
16-18 tahun
APS
1
2
3
4
5
6
7
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
210
655
1.245
331
112
341
4.714
1.138
410
1.254
331
932
1.694
2.038
18.45
159.7
99.28
100
12.01
20.12
231.3
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-33
Pudak
8 Haruai
9 Bintang Ara
10 Upau
11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah
480
185
170
827
426
9.660
1.066
441
360
1.178
792
11.625
45.0
41.95
47.22
70.20
53.78
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
2) Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia
Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah
tingkat pendidikan menengah per 10.000 jumlah penduduk
usia pendidikan menengah. Rasio
ini mengindikasikan
kemampuan untuk menampung semua penduduk usia
pendidikan menengah. Di Kabupaten Tabalong pada tahun
2014 rasio ketersediaan sekolah di jenjang pendidikan
menengah
dibandingkan
mengalami
tahun
mengindikasikan
penurunan
2013
bahwa
menjadi
sebesar
jumlah
1:359.
murid
yang
1:352
Hal
ini
ditangani
berkurang di tahun 2014, secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.31
Rasio Ketersediaan Sekolah Tingkat Menengah
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah
gedung
sekolah
SMA/SMK
Jumlah penduduk usia 16-18
tahun
Rasio
Tahun
2013
2014
33
33
11.864
11.625
1:359
1:352
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
Perkembangan
ketersediaan
sekolah
menurut
kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.32
Rasio Ketersediaan Sekolah Tingkat Menengah Tahun
2014
Menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong
No
Kecamatan
Jumlah gedung
Jumlah
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
Rasio
II-34
1
Banua Lawas
1
Penduduk
usia 16-18
tahun
1.138
2
3
4
5
6
7
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau
Muara Uya
Jaro
Jumlah
2
3
1
2
3
8
410
1.254
331
932
1.694
2.038
1:113
8
1:205
1:418
1:331
1:466
1:564
1:254
4
1
2
3
3
33
1.066
441
360
1.178
792
11.625
1:266
1:441
1:180
1:392
1:264
1:352
sekolah
SMA/SMK/MA
8
9
10
11
12
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
3) Rasio Guru Terhadap Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat
pendidikan menengah per 1.000 jumlah murid pendidikan
menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga
pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal
murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Rasio
Guru Terhadap Murid di Kabupaten Tabalong untuk Tingkat
Pendidikan Menengah pada tahun 2014 masih tetap di
angka 1:12. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.33
Rasio Guru Terhadap Murid Tingkat Menengah Tahun
2013-2014
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio SMA/SMK/MA
Tahun
2013
788
9.690
1:12
2014
775
9.660
1:12
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
Perkembangan ketersediaan guru menurut kecamatan
dapat dijelaskan sebagai berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-35
Tabel 2.34
Rasio Guru Terhadap Murid Tingkat Menengah Tahun
2014
Menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong
N
o
1
2
3
4
5
6
7
Kecamatan
Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
8 Haruai
9 Bintang Ara
10 Upau
11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah
Jumlah
Guru
25
49
76
24
22
54
326
Jumlah
Murid
210
655
1.245
331
112
341
4.714
Rasio
45
30
23
66
35
775
480
185
170
827
426
9.660
1:10
1:6
1:7
1:12
1:12
1:12
1:8
1:13
1:16
1:13
1:5
1:6
1:14
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
2.1.3.2. Kesehatan
a. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per Satuan
Balita
Jumlah posyandu dan balita yang tercatat di Dinas
Kesehatan
mengalami
Kabupaten
Tabalong
peningkatan,
pada
untuk
tahun
jumlah
2014
posyandu
meningkatmenjadi 273 dibandingkan tahun 2013 sebesar
271 dan untuk jumlah balita sebesar22.561 dibandingkan
tahun 2013 sebesar 22.773 pada tahun 2014. Secara lebih
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.35
Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah Posyandu
Jumlah Balita
Rasio
Tahun
2013
271
22.773
1,19
2014
273
22.561
1,21
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016
II-36
b.Rasio
Puskesmas,
Poliklinik
dan
Puskesmas
Pembantu (Pustu)
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu
(Pustu) di KabupatenTabalong pada tahun 2014 dan 2013
tidak banyak mengalami perubahan yaitu berkisar pada
angka 1:4.286 dengan penambahan pustu sebanyak 2 unit,
secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.36
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2014
No
1
2
3
4
Tahun
2013
2014
16
16
6
6
31
33
53
55
231.718
235.777
1:4372
1:4286
Uraian
Jumlah Puskesmas
Jumlah Poliklinik
Jumlah Pustu
Sub Jumlah
Jumlah Penduduk
Rasio
Sumber : Dinas Ke