Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah RKPD_BAB II

BAB 2
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
2.1. KONDISI UMUM KABUPATEN TABALONG
2.1.1.

Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.1.

Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Tabalong dengan ibukota Tanjung berada di
wilayah utara Provinsi Kalimantan Selatan, secara geografis
terletak antara 115°9' - 115°47' Bujur Timur dan 1°18' - 2°25'
Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah
Sebelah
Sebelah
Sebelah


utara :
timur :
selatan :
barat :

Provinsi Kalimantan Timur
Provinsi Kalimatan Timur
Kabupaten Hulu Sungai Utara
Provinsi Kalimantan Tengah

Secara administratif, Kabupaten Tabalong terbagi atas 12
kecamatan, 10 kelurahan, dan 121 desa Letak Kabupaten
Tabalong sangat strategis, berada pada jalur “segitiga emas”.
Kabupaten Tabalong mempunyai luas wilayah 3.646 Km² atau
364.600 Ha atau 10,61% dari luas Provinsi Kalimantan Selatan.
Tabel 2.1
Luas Wilayah per Kecamatan
No


Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murungpudak

Haruai
Upau
Muara Uya

11.
12.

Jaro
Bintang Ara

Luas
(Km2)
16.596,33
3.571,84
4.924,06
2.895,28
13.085,18
22.606,03
20.481,24
31.947,37

15.519,17
173.791,8
7
25.023,58
34.209,69

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-1

Luas Keseluruhan

364.651,
65

Sumber : RTRW Kabupaten Tabalong

2.1.1.2.

Kondisi Geografis


Ditinjau dari Topografinya, bagian utara Kabupaten Tabalong
merupakan bagian dari pegunungan Meratus terbentang dari arah
utara ke selatan bagian timur.

Pada bagian tengah merupakan

dataran dan bergelombang, sedangkan wilayah bagian selatan
merupakan batas timur cekungan Barito didominasi oleh dataran
rendah dan rawa.
Wilayah Kabupaten Tabalong termasuk daerah hujan tropis.
Musim hujan berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan
April dan musim kemarau atau panas berkisar pada bulan Mei
sampai dengan September setiap tahunnya.

Sedangkan suhu

udara pada tahun 2013 berkisar antara 25°C sampai 34°C pada
musim kemarau dan 25°C sampai dengan 30°C pada musim
penghujan, dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 2.0003.000 mm.

Rata-rata jenis tanah wilayah Kabupaten Tabalong adalah
berupa podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan
endapan yang sifat tanahnya mudah tererosi dan umumnya
miskin

unsur

Hara

mendominasi

wilayah

ini.

Kemiringan

lerengnya didominasi oleh lahan dengan kemiringan rendah (02%), sisanya memiliki kemiringan sedang (15-40%) dan lebih dari
40%. Kedalaman efektif tanah rata-rata lebih dari 90 cm (97,8%),
dan sebagian besar tanahnya bertekstur halus.

Berdasarkan kedalaman efektif maka sebagian besar atau
301.215 Ha atau sekitar 83,67 % berada pada kedalaman 90 cm
dan sesuai untuk budidaya pertanian. Tekstur tanah 98,72% halus
dan sisanya 1,28% bertekstur sedang. Drainase menunjukan baik
karena 343.479 Ha atau 95,41% dari luas Kabupaten Tabalong
tidak pernah tergenang, 2,19%

tergenang secara periodik dan

2,40% tergenang terus menerus sehingga sangat cocok untuk

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-2

budidaya

pertanian

tanaman


pangan

lahan

kering

dan

perkebunan.
Berdasarkan jenis tanahnya maka 43,17% luas wilayah
Kabupaten Tabalong sesuai untuk budidaya tanaman pangan
lahan kering, perkebunan dan kehutanan berbasis agroforestri
karena jenis tanahnya podsolik merah kuning. Untuk pertanian
lahan basah hanya sesuai untuk 5,13% wilayah Kabupaten
Tabalong

dengan jenis tanah aluvial dan organosol gleihumus.

Akan tetapi jenis tanah podsolik merah kuning ini memiliki sifat

yang

sangat

rentan,

yaitu

mudah

tercuci,

permeabilitas rendah dan agregat kurang stabil.

peka

erosi,

Jenis tanah ini


tingkat kesuburannya sangat tergantung pada jenis vegetasi yang
menjadi penutupnya.

Dari segi lingkungan maka penggunaan

jenis tanah ini harus dengan sistem siklus unsur hara tertutup.
Pola yang sesuai untuk dikembangkan adalah agroforestri yaitu
pola

pengkombinasian

tanaman

pertanian

dengan

tanaman

kehutanan.

Berdasarkan kondisi geologi maka Kabupaten Tabalong
tersusun atas 14 formasi batuan.

Formasi batuan terbanyak

adalah Tanjung seluas 86.532 Ha atau 23,555% dari seluruh
wilayah.

Sedangkan formasi yang paling sedikit adalah formasi

granit yaitu 172 Ha atau 0,05% dari luas wilayah. Berdasarkan
kondisi geologis Kabupaten Tabalong kaya dengan berbagai
sumberdaya alam mineral.
Berdasarkan kesesuaian lahan dengan jenis tanaman yang
akan dikembangkan maka terdapat 18 sistem lahan dengan 5
tingkat kesesuaian yaitu sangat sesuai, cukup sesuai, kurang
sesuai,tidak

sesuai

saat

ini

dan

tidak

sesuai

permanen.

Kesesuaian dikaitkan dengan dapat atau tidaknya suatu jenis
tanaman dikembangkan. Penggunaan tanah yang diusahakan dari
luas wilayah sebesar 41,55%% atau 147.156 Ha terdiri dari
perkebunan, kebun rakyat, ladang, kolam, pemukiman.

Luas

tanah yang belum diusahakan seluas 206.968 Ha atau 58,45%
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-3

terdiri dari hutan negara, padang rumput, rawa, lahan terlantar
dan lain-lain.
Luas tanah yang belum diusahakan merupakan modal dan
potensi

untuk

sedangkan

usaha

yang

budidaya

sudah

pertanian

diusahakan

dan

dapat

kehutanan
ditingkatkan

produktivitasnya. Pola wilayah tanah usaha (WTU) berdasarkan
kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup yang ada terbagi
menjadi 6 WTU yaitu WTU terbatas dengan ketinggian kurang 7 m
dpl, permukaan tanah datar sampai sangat datar dan kadangkadang

terkena

banjir,

wilayah

ini

untuk

perikanan

dan

persawahan. WTU utama Ia, Ib dengan ketinggian 7-25 m dpl,
permukaan tanah datar sampai bergelombang ringan, sesuai
untuk perikanan dan persawahan. WTU utama Ic pada ketinggian
25-100 m dpl, permukaan tanah bergelombang, sesuai untuk
perkebunan, agroforestri, pertanian tanah kering dan sawah. WTU
utama Id pada ketinggian 100-500 m dpl, permukaan tanah
bergelombang

sampai

berbukit,

sesuai

untuk

perkebunan,

agroforestri dan pertanian tanah kering. WTU utama II 500-100
m dpl, keadaan permukaan tanah berbukit dan bergunung,
dimanfaatkan

sebagai

kawasan

lindung.

WTU

terbatas

II,

ketinggian lebih 1000 m dpl, peruntukan untuk kawasan lindung
karena kelerengan lebih dari 40%.
2.1.1.3.

Potensi Pengembangan Wilayah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor
19 Tahun 2014 tentang RTRW Kabupaten Tabalong, potensi
pengembangan wilayah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2
Kawasan Strategis Kabupaten Tabalong
N
O
1.

KAWASAN
Kawasan
Perkotaan
Ibukota
Kabupaten

LOKASI
Kecamata
n Tanjung
dan
Kecamata

ARAH
PENGEMBANGAN
pengembangan
perdagangan di
Kelurahan Tanjung;
Pembataan dan Mabuun,

PENEKANAN
pengembanga
n
perdagangan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-4

N
O

KAWASAN

LOKASI
n Murung
Pudak

2.

Kawasan Puri
Mawar

Kecamata
n Murung
Pudak

3

Kawasan
Perkebunan
Dan
Peternakan
Sapi
Kawasan
Pertanian
Lahan Basah

Kecamata
n Muara
Uya, Jaro
dan Haruai

4

5.

Kecamata
n Kelua,
dan Banua
Lawas

ARAH
PENGEMBANGAN
wisata buatan dan religi
di Mabuun serta
pengembangan
perkantoran pemerintah
dan pelayanan publik
lainnya di Mabuun
meliputi pengembangan
wisata buatan dan
pendidikan kepramukaan
di Tanjung Puri,
Pengembangan
perdagangan dan
industri di Mabuun, dan
pengembangan
transportasi udara di
Warukin
Meliputi pengembangan
perkebunan dan
peternakan
Meliputi pengembangan
jaringan prasarana
wilayah dan bangunan
yang bersifat
mendukung kegiatan
pertanian, kegiatan
wisata agro secara
terbatas, pengembangan
penganeka-ragaman
pangan,

Kawasan
Minapolitan

desa
melakukan budidaya
Kambitin
pertanian lahan basah
dan
dengan memperhatikan
Kambitin
rencana rinci tata ruang
Raya di
Kecamata
n Tanjung
dan desa
Jaro di
Kecamata
n Jaro
Sumber : RTRW Kabupaten Tabalong

2.1.1.4.

PENEKANAN

pengembanga
n wisata
buatan dan
pendidikan

pengembanga
n perkebunan
dan
peternakan
Pengembanga
n pertanian
lahan basah

Pengembanga
n rencana
rinci tata
ruang

Wilayah Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau
berpotensi tinggi mengalami bencana meliputi :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-5

1. kawasan rawan banjir yang terdapat di Murung Kelurahan
Tanjung Kecamatan Tanjung, di Simpang 3 Pangkalan Kelurahan
Hikun, Timbuk Baru Kelurahan Agung, Desa Wayau, Desa Juai,
Desa Pangi

Kecamatan Tanjung; di Gambah Kelurahan

Belimbing Raya, Pamasiran Kelurahan Belimbing Kecamatan
Murung Pudak; Desa Tanta Kecamatan Tanta; Desa Mahe, Batu
Pulut Hulu, Batu Pulut Hilir,

Murung Layung di Desa Nawin

Kecamatan Haruai; Desa Muara Uya, Kupang Nunding, Ribang,
Simpung Layung Kecamatan Muara Uya; Desa Upau Kecamatan
Upau; Desa Madang, Padangin Kecamatan Muara Harus; dan
2. kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan terdiri
atas : kawasan kebakaran pada kawasan hutan, lahan kritis,
padang

alang-alang,

kawasan

perkebunan

dan,

kawasan

pertanian lahan kering yang terjadi setiap musim kemarau di
Kecamatan Jaro, Muara Uya, Haruai, Upau, Bintang Ara, Murung
Pudak, Tanjung, Tanta, Kelua, Muara Harus, Banua Lawas dan
Pugaan.
2.1.1.5 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Tabalong pada tahun 2014
sebesar 235.777 jiwa dengan penyebaran penduduk Tabalong
masih terkonsentrasi di Kecamatan Murung Pudak yakni sebesar
48.633 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.3
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tabalong
Tahun 2012-2014

Kecamatan
1
2
3
4
5
6

Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung

2012

2013

Jumlah Kepadatan Jumlah

18.113
6.527
23.057
5.958
17.686
33.237

112
102
199
95
103
103

18.923
6.810
24.000
6.195
18.155
34.459

2014

Kepadata
Jumlah Kepadatan
n

117
106
207
98
105
107

19.080
6.903
24.365
6.341
18.643
35.126

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

118
108
210
101
108
109
II-6

2012

Kecamatan
7
8
9
10
11
12

2013

Jumlah Kepadatan Jumlah

Murung Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau
Muara Uya
Jaro

47.370
20.710
7.958
7.205
22.053
14.512

399
44
20
22
24
18

2014

Kepadata
Jumlah Kepadatan
n

47.694
21.578
8.373
7.437
23.030
15.064

402
46
21
23
25
18

48.633
21.799
8.525
7.575
23.297
15.490

410
46
22
23
25
19

Sumber: BPS Kab. Tabalong

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat memberikan gambaran
dan hasil analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat,
mencakup

kesejahteraan

dan

pemerataan

ekonomi,

kesejahteraan sosial, seni budaya serta olah raga.
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Pertumbuhan PDRB
a. Pertumbuhan PDRB
Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro
adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Penilaian
PDRB dibedakan dalam dua jenis penilaian yaitu atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan. Penyajian PDRB atas dasar
harga

konstan

mengalami

perubahan

mendasar

sebagai

konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan.
Perkembangan PDRB Kabupaten Tabalong menurut ADHK
pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun 2013 yaitu
sebesar 12.136.089
yang

memberikan

Pertambangan

dan

(juta) menjadi
kontribusi
Penggalian

12.621.108

terbesar
dengan

adalah

(juta). Sektor
pada

persentase

sektor
sebesar

59,01%, diikuti oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
sebesar 10,00%, dan oleh sektor Industri Pengolahan sebesar
6,10%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-7

Tabel 2.4
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d
2014
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten
Tabalong
(juta rupiah)
Lapangan Usaha
A

2011

Pertanian,Kehutanan,
dan Perikanan
B Pertambangan dan
Penggalian
C Industri Pengolahan
D Listrik dan Gas
E Pengadaan Air
F Konstruksi
G Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi
H Transportasi dan
pergudangan
I Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
J Informasi dan
Komunikasi
K Jasa keuangan
L Real Estate
M Jasa Perusahaan
N Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan Jamsos
O Jasa Pendidikan
P Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Q Jasa lainnya
PDRB dengan Minyak Bumi

2012

Tahun
2013*

2014*

1.143.591

1.181.920

1.212.977

1.262.705

6.632.528

6.988.652

7.247.187

7.447.739

701.548
2.508
25.778
435.650

735.352
2.715
27.140
465.579

752.925
2.931
29.032
495.190

769.522
3.399
33.409
526.882

535.430

581.065

627.683

678.233

161.820

172.570

183.849

193.957

107.750

116.343

125.281

134.327

328.071

343.950

367.992

403.687

133.809
98.852
21.391

139.845
104.408
22.781

154.804
111.748
24.558

166.101
118.162
26.285

327.172

343.531

368.677

393.968

277.815

292.206

315.349

338.432

51.374

55.073

60.029

63.853

52.567

54.286

55.882

60.453

11.036.322 11.625.110 12.132.531 12.615.018

Tanpa PDRB dengan Minyak
11.037.651 11.627.412 12.136.089 12.621.108
Bumi
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015 (*angka sementara)

Sementara itu perkembangan PDRB Kabupaten Tabalong
menurut ADHB pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari
tahun 2013 sebesar 13.851.632 (juta) menjadi 15.246.174 (juta).
Sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah pada sektor
Pertambangan

dan

Penggalian

dengan

persentase

sebesar

56,91%, diikuti oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
sebesar 10,13%, dan oleh sektor Industri Pengolahan sebesar
6,74%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-8

Tabel 2.5
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d
2014
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Tabalong (juta
rupiah)
Lapangan Usaha

Tahun
2011

2012

2013

1.210.900

1.294.349

1.375.798

1.543.954

7.518.487

7.759.962

8.150.113

8.676.110

751.121
2.334
25.778
453.258

837.134
2.412
27.140
497.220

917.675
2.455
29.032
549.239

1.028.160
3.032
33.409
658.170

577.541

664.546

737.771

892.236

177.846

201.901

234.987

264.124

115.386

127.589

142.348

165.297

345.888

374.250

406.810

470.680

142.292
103.349
23.157

160.104
112.237
25.982

192.141
124.135
29.152

220.880
141.762
34.607

357.554

398.312

474.742

555.014

289.754

319.309

353.794

407.571

53.724

59.849

67.629

76.638

Q Jasa lainnya
55.825
59.641
63.816
PDRB dengan Minyak
12.204.20 12.921.94 13.851.63
Bumi
3
2
9
Tanpa PDRB dengan
12.204.19 12.921.93 13.851.63
Minyak Bumi
1
3
2
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015 (*angka sementara)

74.536

A

Pertanian,Kehutana
n, dan Perikanan

B

Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Gas
Pengadaan Air
Konstruksi
Perdagangan Besar
dan Eceran, dan
Reparasi
Transportasi dan
pergudangan

C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P

Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jamsos
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial

Tingkat

pertumbuhan

dan

perkembangan

2014*

15.246.182
15.246.174

kontribusi

menurut sektor dalam PDRB Kabupaten Tabalong dari Tahun
2011 sampai dengan tahun 2014 menurut Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dapat
dilihat pada tabel berikut.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-9

Tabel 2.6
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011
s.d 2014 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga
Konstan (Hk) Kab. Tabalong
Sektor

2011

2012

2013

2014

A

Pertanian,Kehutan
an, dan Perikanan

HB
108.8
0

HK
102,7
6

HB
116,3
0

HK
106,2
0

HB
123,6
2

HK
108,9
9

HB
138,7
3

HK
113,4
6

B

Pertambangan dan
Penggalian

124,2
3

109,6
0

128,2
2

115,4
8

134,6
7

119,7
5

143,3
6

123,0
7

C

Industri
Pengolahan

108,4
9

101,3
3

120,9
2

106,2
2

132,5
5

108,7
6

148,5
1

111,1
5

D

Pengadaan Listrik
dan Gas

98,06

105,3
5

101,3
3

114,0
5

103,1
5

123,1
4

127,3
6

142,7
9

E

Pengadaan Air

F

Konstruksi

G

Perdagangan
Besar dan Eceran,
dan Reparasi

107,0
0
109,2
7
113,2
7

101,4
7
105,0
3
105,0
1

112,6
5
119,8
7
130,3
3

103,0
7
112,2
4
113,9
6

120,5
0
132,4
1
144,6
9

105,7
1
119,3
8
123,1
0

138,6
8
158,6
7
174,9
8

113,3
5
127,0
7
133,0
1

H

Transportasi dan
pergudangan

118,2
6

107,6
0

134,2
5

114,7
5

156,2
5

122,2
5

175,6
3

128,9
7

I

Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum

114,2
2

106,6
6

126,3
0

115,1
7

140,9
1

124,0
2

163,6
3

132,9
7

J

Informasi dan
Komunikasi

112,6
0

106,8
0

121,8
3

111,9
7

132,4
3

119,8
0

153,2
2

131,4
2

K

Jasa keuangan

L

Real Estate

O

Jasa Perusahaan

P

Adm
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial

113,1
1
111,0
0
118,0
0
111,8
0

106,3
7
106,1
7
109,0
0
102,3
0

127,2
7
120,5
5
132,4
0
124,5
4

111,1
7
112,1
4
116,0
9
107,4
2

154,7
4
133,3
2
148,5
5
148,4
4

123,0
6
120,0
2
125,1
4
115,2
8

175,5
9
152,2
6
176,3
4
173,5
4

132,0
4
126,9
1
133,9
4
123,1
9

Q

Jasa Pendidikan

R

Jasa Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial

108,0
0
112,0
0

103,5
5
107,1
0

119,0
2
124,7
7

108,9
1
114,8
1

131,8
7
140,9
9

117,5
4
125,1
4

151,9
1
159,7
7

126,1
4
133,1
2

S

Jasa lainnya

110,0
0

103,5
8

117,5
2

106,9
7

125,7
4

110,1
1

146,8
7

119,1
2

Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-10

Tabel 2.7
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Tahun 2011 s/d
2014 Kab. Tabalong
2011

Sektor

2012

2013

HB
8.80

HK
2.8

HB
6.89

HK
3.4

HB
6.29

HK
2.6

24.2
3
8.49

9.0

3.21

5.4

5.03

3.7

1.3

4.8

9.62

2.4

1.94

5.3

8.3

1.79

8.0

E

Pengadaan Listrik
dan Gas
Pengadaan Air

11.4
5
3.33

7.00

1.5

5.28

1.6

6.97

2.6

F

Konstruksi

9.27

5.0

9.70

6.9

6.4

G

13.2
7

5.0

15.0
6

8.5

18.2
6
14.2
2

7.6

13.5
3
10.5
8

6.6

16.3
9
11.5
7

6.5

8.20

4.8

8.70

7.0

6.4

Real Estate

12.5
2
8.60

4.5

L

Jasa Perusahaan

6.5

P

Adm Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan

12.2
0
11.4
0

20.0
1
10.6
0
12.2
0
19.1
9

10.
7
7.0

O

12.6
0
13.1
1
11.0
0
18.0
0
11.8
0

6.8

K

Perdagangan Besar
dan Eceran, dan
Reparasi
Transportasi dan
pergudangan
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa keuangan

10.4
6
11.0
2

8.00

3.6

10.2
0
11.4
0
6.83

5.2

10.8
0
13.0
0
7.00

7.9

A
B
C
D

H
I
J

Q
R

Pertanian,Kehutana
n, dan Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan

Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Jasa lainnya

6.7

6.2
9.0
2.3

12.0 7.1
0
S
10.0 3.6
0
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015

8.0

5.6

5.0

7.2
3.3

8.0

7.7

7.8
7.3

9.0
2.9

2014
HB
12.2
2
6.45

HK
4.1

12.0
4
23.4
8
15.0
8
19.8
3
20.9
4

2.2

12.4
0
16.1
2

5.5

15.7
0
14.9
6
14.2
0
18.7
1
16.9
1

9.7

15.2
0
13.3
2
16.8
0

7.3

2.8

16.0
7.2
6.4
8.1

7.2

7.3
5.7
7.0
6.9

6.4
8.2

b. Laju Inflasi Kabupaten Tabalong

Laju

inflasi

merupakan

ukuran

yang

dapat

menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok
barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya
beli masyarakat. Inflasi didasarkan pada indeks harga konsumen
(IHK) yang dihitung secara sampel di 45 (empat puluh lima) kota
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-11

di Indonesia yang mencakup 283-397 komoditas dan dihitung
berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup (SBH).
Angka inflasi disajikan hanya pada tingkat provinsi Kalimantan
Selatan yaitu sebagai berikut.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-12

Tabel 2.8
Tabel Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Year on Year
Tahun

Inflasi

2009

2010

2011

2012

2013

Desember

0,26

1.17

1.07

0.85

1.23

Jan-des (tahun kalender)

3.86

9.06

3.98

5.96

6.98

7.28

5.96

6.98

8.80

Inflasi Tabalong
3.86
9.06
3.98
Sumber : Indikator Makro Kabupaten Tabalong 2015

2014

c. PDRB per Kapita
PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk
menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau satu orang penduduk.
Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk
mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk
suatu daerah.
Tabel 2.9
PDRB Perkapita Tahun 2011 s.d 2014 atas dasar harga
berlaku Kabupaten Tabalong

1
2

PDRB
PDRB perkapita (ADHB) (ribu
rupiah)
PDRB perkapita (ADHK) (ribu
rupiah)

2011
54.389

2012
56.662

49.184

50.975

2013*
59.77
8
52.35
9

2014*
*
64.66
3
53.50
4

3

PDRB perkapita (ADHB) %

15.53

4.17

5.49

8.17

4

PDRB perkapita (ADHK) %

4.47

3.64

2.71

2.18

* Angka sementara/Preliminary
Figures
** Angka sangat sementara/Very
Preliminary Figures
Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015

2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
a. Pendidikan
Fokus kesejahteraan sosial dilihat dari bidang pendidikan
meliputi : angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka
partisipasi murni, dan angka partisipasi kasar.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-13

1) Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk
berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis
dalam huruf latin atau lainnya. AMH dapat digunakan untuk:
1. Mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta
huruf, terutama di daerah pedesaan di Indonesia dimana masih
tinggi jumlah penduduk yangtidak pernah bersekolah atau
tidak tamat SD.
2. Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam
menyerap informasi dari berbagai media.
3. Menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan
dan tertulis. Sehingga angka melek huruf dapat berdasarkan
kabupaten mencerminkan potensi perkembangan intelektual
sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Tabalong
pada Tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan pada
tahun 2013 yaitu 98.71 dari 97.82 atau naik sebesar kurang lebih
1 angka melek huruf atau sekitar 1.700 orang.
Tabel 2.10
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2013 sampai
dengan 2014
Kabupaten Tabalong
No
.
1
2
3

Uraian

2013

2014

Jumlah penduduk usia
diatas 15 tahun yang bisa
membaca dan menulis
Jumlah penduduk usia 15
tahun keatas
Angka melek huruf

162.650

164.350

166.274

166.498

97.82

98.71

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
*Angka Sementara

2) Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah
angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-14

masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir
(TPT) atau jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15
tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal
yang pernah dijalani.
Tetapi, jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan
kasus-kasus tidak naik kelas, putus sekolah yang kemudian
melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar diusia yang terlalu
muda

atau

sebaliknya.

Sehingga

nilai

dari

jumlah

tahun

bersekolah menjadi terlalu tinggi kelebihan estimasi atau bahkan
terlalu rendah (underestimate).
Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tabalong tahun 2014
adalah 7,95 tahun. Angka rata-rata lama sekolah ini mengalami
peningkatan di tahun 2013 yaitu sebesar 7.92 tahun. Angka ini
menunjukkan bahwa pendidikan dasar 9 tahun di Kabupaten
Tabalong belum tuntas. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.11
Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Tabalong Tahun
2011-2014
Tahun
Angka Rata-Rata Lama
Sekolah

2011
7,5

2012
7,57

2013
7,92

2014
7,95

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

3) Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa
dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari
jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi
sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu.
Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk
usiasekolah di setiap jenjang pendidikan.
Perkembangan angka partisipasi murni Kabupaten Tabalong
pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 untuk jenjang
SD mengalami penurunan dari 98,09 menjadi 94,20. Hal ini
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-15

disebabkan

masih

adanya

siswa

yang

putus

sekolah

dan

pertumbuhan penduduk untuk usia Sekolah Dasar tidak signifikan.
Sedangkan untuk APM SMP mengalami peningkatan dari 72.17
menjadi

81.03

dan

untuk

APM

jenjang

SMA

mengalami

peningkatan dari 54.33 menjadi 58.11. Untuk lebih jelasnya dapat
melihat pada tabel berikut :
Tabel 2.12
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun
2011 s.d 2014
Kabupaten Tabalong
No

Uraian

2011
SD/MI
Jumlah siswa kelompok usia 7-12
23.550
tahun yang bersekolah di SD/MI
1.2. Jumlah penduduk kelompok usia
25.831
7-12 tahun
1.3. APM SD/MI
91,17
2
SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa kelompok usia 138.920
15 tahun yang bersekolah di
SMP/MTs
2.2. Jumlah penduduk kelompok usia
11.938
13-15 tahun
2.3. APM SMP/MTs
74,72
3
SMA/MA/SMK
3.1. Jumlah siswa kelompok usia 166.057
18 tahun yang bersekolah di
SMA/MA/SMK
3.2. Jumlah penduduk kelompok usia
11.411
16-18 tahun
3.3. APM SMA/MA/SMK
53,08
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara
1
1.1.

Tahun
2012
2013

2014

25.057

25.588

24.945

26.471

26.087

26.481

94,73

98,09

94,20

8.779

8.862

10.894

11.979

12.280

12.518

73,29

72,17

87,03

5.788

6.446

6.945

10.696

11.864

11.952

54,11

54,33

58,11

4) Angka Partisipasi Kasar
APK

adalah

perbandingan

jumlah

siswa

pada

tingkat

pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia
7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya,
yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap
jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang
pendidikan tertentu.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-16

Pada tahun 2013 APK di Kabupaten Tabalong untuk tingkat
SD/MI

sebesar

112.44,

namun

di

tahun

2014

mengalami

penurunan yaitu hanya sebesar 110.65. Hal ini disebabkan karena
masih ada siswa yang putus sekolah dan pertumbuhan penduduk
untuk usia Sekolah Dasar tidak signifikan. APK untuk tingkat
SMP/MTs

di

tahun

2013

sebesar

92.29,

dan

mengalami

peningkatan pada tahun 2014 sebesar 102.39. Sedangkan APK di
tingkat pendidikan SMA/MA/SMK mengalami peningkatan dari
81,68 di tahun 2013 menjadi 83,10 di tahun 2014. Data secara
lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.13
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun
2011 - 2014
Kabupaten Tabalong
No

Uraian

1
1.1.

SD/MI
Jumlah siswa kelompok usia 7-12
tahun yang bersekolah di SD/MI
Jumlah penduduk kelompok usia
7-12 tahun
APK SD/MI

1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.

SMP/MTs
Jumlah siswa kelompok usia 1315 tahun yang bersekolah di
SMP/MTs
Jumlah penduduk kelompok usia
13-15 tahun
APK SMP/MTs

3
3.1.

2011

Tahun
2012
2013

2014

29.302

30.138

29.333

25.831

26.471

26.087

113.44

113.85

112.44

11.789

10.931

11.333

12.81
7

11.938

11.979

12.280

98.75

91.25

92.29

12.51
8
102.3
9

SMA/MA/SMK
Jumlah siswa kelompok usia 16- 10.270
18 tahun yang bersekolah di
SMA/MA/SMK
3.2. Jumlah penduduk kelompok usia 11.411
16-18 tahun
3.3. APK SMA/MA/SMK
90.00
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara

29.30
0
26.48
1
110.6
5

8.416

9.690

9.932

10.69
6
78.68

11.864

11.952

81.68

83.10

b. Kesehatan
Fokus kesejahteraan sosial dilihat dari bidang kesehatan
meliputi : angka usia harapan hidup, persentase balita gizi buruk,
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-17

kemiskinan, seni budaya dan olahraga, dan Indeks Pembangunan
Manusia
1) Angka Usia Harapan Hidup
Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi
kinerja pemerintahdalam meningkatkan kesejahteraan penduduk
pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya. Angka usia harapan hidup Kabupaten Tabalong dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan, untuk usia harapan hidup
pada tahun 2014 sebesar 69.39 tahun. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-18

Tabel 2.14
Angka Usia Harapan Hidup Tahun 2011-2014
Kabupaten Tabalong
No
1

Uraian
Umur
Hidup

Harapan

2011
63.31

Tahun
2012
2013
63.54
63.72

2014
69.39

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara

2) Persentase Balita Gizi Buruk
Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam
kondisi gizi burukterhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak
atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur yang di ukur
berdasarkan standar WHO. WHO (1999) mengelompokkan wilayah
yaitu kecamatan untuk kabupaten/kota dan kabupaten/kota untuk
provinsi berdasarkan prevalensi gizi kurang.
Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya
kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana
dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan
menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan
rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan
menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik.
Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di
bawah standar dikatakan gizi buruk.
Persentase balita gizi buruk di Kabupaten Tabalong menurut
data jumlah balita pada deteksi dini tumbuh kembang anak balita
dan jumlah balita yang mengalami gizi buruk pada tahun 2013
sebanyak 2

balita dan di tahun 2014 ditemukan sebanyak 3

balita. Peningkatan kasus gizi buruk di tahun 2014 disebabkan
oleh adanya pertumbuhan jumlah balita dimana terdapat 1 kasus
baru diantara pertambahan 3000 jumlah balita. Persentase balita
gizi buruk secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-19

Tabel 2.15
Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
Tahun

Jumlah Balita
Pada Deteksi Dini
Tumbuh Kembang

Jumlah
Balita Gizi
Buruk

Persentase

2013
2014

15.315
18.370

2
3

0,013
0,016

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014

c. Kemiskinan
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung
dengan menggunakan formula (100 - angka kemiskinan). Angka
kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori
miskin terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung
berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai
rupiah pengeluaran perkapita setiap bulan untuk memenuhi
standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan
non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak.
Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk :
1. Mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan;
2. Membandingkan kemiskinan antar waktu, antar daerah;
3. Menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk
memperbaiki posisi.
Kabupaten Tabalong menghitung angka kemiskinan menggunakan
data

SUSENAS

(Survei

Sosial

Ekonomi

Nasional)

dan

perkembangan tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan walaupun masih dibawah 20%. Salah satu faktor yang
menjadi penyebab meningkatnya angka kemiskinan diasumsikan
dari penurunan harga jual karet dan harga jual atubara yang
berimbas pada penurunan daya beli masyarakat di Kabupaten
Tabalong. Pada tahun 2014 persentase kemiskinan di Kabupaten
Tabalong adalah sebesar 6.21%. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-20

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-21

Tabel 2.16
Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk
Miskin
Kabupaten Tabalong
Tahun

Uraian
Garis Kemiskinan
(Rp)
% penduduk miskin

2013
330.764

2014
350.737

6.15

6.21

Sumber : DDA Kabupaten Tabalong Tahun 2014

Sedangkan menurut indikator kesejahteraan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 2.17
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I
Kabupaten Tabalong Tahun 2014

No

Kecamatan

Keluar
ga

Keluarga Pra
Sejahtera
Keluarga

Persen

1
Banua Lawas
4.888
82
1.67
2
Pugaan
1.946
33
1.69
3
Kelua
6.335
411
6.48
4
Muara Harus
1.913
190
9.93
5
Tanta
5.488
131
2.38
6
Tanjung
9.474
79
0.83
7
Murung Pudak
12.347
219
1.77
8
Haruai
6.644
162
2.43
9
Bintang Ara
2.788
99
3.55
10 Upau
2.235
270
12.0
11 Muara Uya
6.625
355
5.35
12 Jaro
4.443
167
3.75
Sumber : Kabupaten Tabalong Dalam Angka Tahun 2014

Keluarga Sejahtera
I
Keluarg
Persen
a
594
12.13
460
23.61
1028
16.22
381
19.91
800
14.57
1142
12.05
406
3.28
594
8.94
194
6.95
114
5.10
547
8.25
183
4.11

d. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)

Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan
kerja

dengan

kemampuan

penyerapan

tenaga

kerja.

Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi
yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Kesempatan kerja di
Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 sebesar 72,93%, terjadi
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar
74,85%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-22

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-23

Tabel 2.18
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Tabalong
Tahun 2011- 2014
Tahun
Kabupaten
Tabalong

2011

2012

2013

2014

75,52

75,18

74,85

72,93

Sumber: BPS Kab. Tabalong

Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara
jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dengan
jumlah seluruh PMA/PMDN. Jumlah tenaga kerja bekerja pada
perusahaan PMA/PMDN dihitung dari banyaknya tenaga kerja
yang bekerja pada investasi PMA/PMDN yang terealisasi pada
suatu tahun. Jumlah tenaga kerja pada tahun 2013 tercatat
sebanyak 27.328 dengan jumlah PMDN dan PMA 267 unit.
Tabel 2.19

Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Pada PMDN Dan PMA
Di Kabupaten Tabalong Tahun 2009 – 2013
No

Uraian

1

Jumlah Tenaga Kerja
Yang Bekerja Pada
Perusahaan PMDN dan PMA

2

Jumlah Seluruh PMDN dan
PMA

3

Rasio Daya Serap Tenaga
Kerja (Rumus : Jumlah TK
yang Bekerja Pada PMDN &
PMA/Jumlah Seluruh PMDN &
PMA)

2009
14.74
9

2010
15.20
6

Tahun
2011
20.52
5

2012
23.41
1

2013
27.32
9

148

157

205

229

267

99,66

96,85

100,1
2

102,2
3

102,3
6

Sumber : RPJMD Kab. Tabalong Tahun 2015-2019

e. Kriminalitas (Angka Kriminalitas yang Tertangani)
Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas
merupakan salah satu prioritas untuk mewujudkan stabilitas
penyelenggaraan

pemerintahan

terutama

di

daerah.

Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila
pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat,
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-24

menjaga

ketertiban

dalam

menanggulangi kriminalitas

pergaulan

masyarakat,

sehingga kuantitas

serta

dan kualitas

kriminalitas dapat diminimalisir.
Di Kabupaten Tabalong jumlah angka kriminalitas pada
tahun 2014 sebesar 207 perkara, yang baru dapat diselesaikan
sejumlah 160 perkara. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
penyelidikan perkara yang membutuhkan waktu dalam sehingga
dalam menyelesaikan perkara tersebut dibutuhkan waktu dan
ditargetkan selesai pada tahun 2014. Secara lebih lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.20
Banyaknya Kejahatan dan Pelanggaran yang
Dilaporkan dan Diselesaikan di Kabupaten Tabalong Tahun
2014
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Kejahatan /
Pelanggaran
Curat
Curat
Curanmor
Aniaya
Kebakaran
Peras dan
Pengancaman
Pemerkosaan
Perjudian
Penipuan
Penggelapan
Serobot Tanah
Sajam
Curbis
KDRT
Bawa Lari Perempuan
Perzinahan
Video Porni/pornografi
Bunuh Diri
Pembunuhan
Pengeroyokan
Pemalsuan
Pencemaran Nama
Baik
Pencabulan

Dilaporkan

Diselesaikan

30

19

47
18
5

18
16
2

1

1

12
7
2
1
8
20
5
1
2
7
-

23
3
8
8
2
1
2
5
1

1

-

-

-

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-25

No
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.

Kejahatan /
Pelanggaran
Gar UU Hak Cipta
Melarikan Anak
dibawah Umur
UU Perlindungan Anak
Penadahan
Mati Tenggelam
Lalai dalam bekerja
Gangguan Operasional
Pertambangan
Jumlah Bencana Alam
Temu Miras
Gantung Diri
Percobaan Pencurian
Pengrusakan
Penemuan Mayat
UU Perlindungan
Konsumen
UU Kesehatan
Buat Tidak Senang
Uang Palsu
Terorisme
Money Laundry
Jahat Lintas Negara
Selundup Senpi
Human Traficking
Cyber Crime
Kejahatan di Laut
Illegal Logging
Illegal Mining
Illegal Fishing
BBM
Korupsi
Jumlah

Dilaporkan

Diselesaikan

-

-

-

-

5
1
1

5
19
2

3

-

2
1

1
-

1

-

5
2
1
1
4
5
7
2
207

4
2
2
4
1
7
4
160

309
456
393

211
309
272

2013
2012
2011
Sumber : Tabalong Dalam Angka Tahun 2015

f. Seni Budaya dan Olahraga
Perkembangan jumlah grup kesenian di Kabupaten Tabalong
pada tahun 2014 sebanyak 164 grup namun belum memiliki
gedung kesenian. Namun data tersebut dapat meningkat karena
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-26

banyak di masyarakat yang belum secara resmi memberdayakaan
grup kesenian di masing-masing mukim desa. Sedangkan untuk
jumlah klub olahraga di tahun 2013 dan 14 masih sama. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada table berikut:

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-27

Tabel 2.21
Perkembangan Seni, dan Budaya Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
N
o
1

Capaian
Pembangunan
Jumlah grup kesenian

2

Jumlah gedung kesenian

3
4

Tahun
2013
2014
109
164
0

0

Jumlah klub olahraga

20

20

Jumlah sarana olahraga

70

70

Sumber : Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga

g. Indek Pembangunan Manusia
Indeks ini dihitung dari 3 komponen yaitu komponen
pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah),
komponen kesehatan yang tercermin dari angka harapan hidup
dan komponen daya beli yang dilihat dari pengeluaran perkapita
yangdisesuaikan. Peningkatan ketiga komponen diatas membuat
angka IPM Kabupaten Tabalong terus meningkat setiap tahunnya,
dari 67.36 di tahun 2012 menjadi 68.08 pada tahun 2013 dan
68.36 di tahun 2014.
Peningkatan
meningkatkan
kabupaten/kota

nilai

posisi

IPM

Tabalong

di

tersebut
di

Kalimantan

tidak

tingkat

serta

propinsi.

Selatan,

merta
Dari

13

pembangunan

kesejahteraan rakyat di Kabupaten Tabalong berada di posisi
keempat belas selama tiga tahun terakhir. Perkembangan IPM
Kabupaten Tabalong dari Tahun 2012 s.d 2014 secara lengkap
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.22
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tabalong
Tahun 2012 – 2014
Uraian
Angka Melek Huruf (%)
Rata-rata lama sekolah (tahun)
Angka Harapan Hidup (AHH)
Pengeluaran Per Kapita disesuaikan
(Rp.)

2012
97.17
7.57
69.31
9.781

Tahun
2013
97.82
7.92
69.36
9.918

2014
98.71
7.95
69.39
10.088

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-28

Uraian

2012
67.36
10

Tahun
2013
68.08
10

IPM
Peringkat dalam Provinsi
Kalimantan Selatan
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong

2.1.3.

Aspek Pelayanan Umum

2.1.3.1.

Pendidikan

2014
68.36
9

a. Pendidikan Dasar
1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten
Tabalong tahun 2013 untuk jenjang SD/MI mengalami
peningkatan dari 99.74 tahun 2013 menjadi 110.46 di tahun
2014

dan

untuk

jenjang

SMP/MTs

juga

mengalami

peningkatan dari 91.76 di tahun 2012 menjadi100.57 di
tahun 2014.
Tabel 2.23
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tahun 2011-2014 Kabupaten Tabalong
No
1

Uraian
APS SD/MI

2

SMP/MTs

3
3.1

Tahun
2012
2013

99.51

98.46

99.74

110.46

89.02

89.47

91.76

100.57

49.29

59.40

58.69

83.09

2014

SD/MI

1.1.
2.1.

2011

APS SMP/MTs
SMA/MA/SMK
APS
SMA/MA/SMK

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka Sementara

Perkembangan angka partisipasi sekolah APS menurut
kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.24
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2014
menurut kecamatan diKabupaten Tabalong

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-29

SD/MI
Jumla
h
murid
usia
7-12
tahun
2.227

APS
(%)

Jumlah
murid
usia
13-15
tahun

Jumlah
pendud
uk usia
13-15
tahun

APS
(%)

2.406

95.56

886

1.147

77.24

811

810

418

410

2.887

2.530

1.558

1.296

749

662

432

330

2.195
4.392

2.214
3.535

745
2.724

978
1.754

5.894

5.138

1.875

2.245

101.9
5
120.2
1
130.9
0
76.17
155.3
0
83.51

8

Murung
Pudak
Haruai

2.555

2.324

1.236

1.126

9

Bintang Ara

1.182

1.176

251

435

109.7
6
57.70

10

Upau

1.028

750

393

410

95.85

11

Muara Uya

2.878

2.590

1.011

1.247

81.07

12

Jaro

2.067

1.952

100.1
2
114.1
1
113.1
4
99.14
124.2
4
114.7
1
109.9
3
100.5
1
137.0
6
111.1
1
105.8
9

953

813

117.2
2

N
o

1

Kecamata
n

2

Banua
Lawas
Pugaan

3

Kelua

4

Muara
Harus
Tanta
Tanjung

5
6
7

Jumlah
pendud
uk usia
7-12
tahun

SMP/MTs

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

1)Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Ketersediaan gedung sekolah untuk jenjang SD/MI dan
SMP/MTs mengalami peningkatan yaitu dari 246 gedung
pada tahun 2013 menjadi 258 gedung sekolah di tahun
berikutnya. Hal ini menyebabkan rasio gedung sekolah
terhadap jumlah penduduk mengalami penurunan.Untuk
gedung sekolah SMP/MTs dari tahun 2013 dan 2014 tidak
mengalami
penduduk

kenaikan,
usia

dibandingkan

namun

SMP/MTs

murid

maka

SMP/MTs

akibat

naiknya

jumlah

rasio

gedung

sekolah

mengalami

peningkatan.

Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.25
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-30

Tahun
2013
2014

No

Uraian

1
1.1.

SD/MI
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12
tahun
Rasio
SMP/MTs
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 1315 tahun
Rasio
SMA/MA/SMK
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk kelompok usia 1618 tahun
Rasio

1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.
3
3.1
3.2
3.3

246
26.087

258
26.481

1:106

1:102

85
12.280

85
12.518

1:144

1:147

33
11.864

33
11.625

1:359

1:352

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong. * Angka sementara

Perkembangan

ketersediaan

sekolah

menurut

kecamatan dapat dijelaskansebagai berikut.
Tabel 2.26
Ketersediaan Sekolah Dan PendudukUsia Sekolah
Menurut Kecamatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014
SD/MI
No

1

Kecamatan

Jumla
h
gedun
g
sekol
ah
25

SMP/MTs

Jumlah
pendud
uk usia
7-12
tahun

Rasi
o

2.406

1:96

Jumla
h
gedun
g
sekol
ah
7

12

810

1:67

3

410

26

2.530

1:97

9

1.296

9

662

1:73

3

330

Jumlah
pendudu
k usia
13-15
tahun

2

Banua
Lawas
Pugaan

3

Kelua

4

Muara Harus

5

Tanta

25

2.214

1:88

7

978

6

Tanjung

36

3.535

1:98

9

1.754

7

Murung
Pudak
Haruai

30

5.138

10

2.245

26

2.324

1:17
1
1:89

6

1.126

9
10

Bintang Ara
Upau

18
10

1.176
750

1:65
1:75

7
3

435
410

11

Muara Uya

24

2.590

11

1.247

12

Jaro

17

1.952

1:10
7
1:11
4

3

813

8

1.147

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

Rasi
o
1:16
3
1:13
6
1:14
4
1:11
0
1:13
9
1:19
4
1:22
4
1:18
7
1:62
1:13
6
1:11
3
1:27
1

II-31

Jumlah

258

26.087

78

12.191

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

2)Rasio Guru/Murid
Ketersediaan guru terhadap murid untuk jenjang
SD/MI di Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 sebesar
1:10,

masih

sama

dengan

rasio

pada

tahun

2013.

Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs tahun 2014 mengalami
peningkatan menjadi1:11 dibandingkan tahun 2013 yaitu
sebesar 1:8 secara lebih lengkap dapatdilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.27
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong
No
1
1.1.
1.2.
1.3.
2
2.1.
2.2.
2.3.

Uraian
SD/MI
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio
SMP/MTs
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio

Tahun
2013

2014

2.530
26.562
1:10

2.658
28.865
1:10

846
6.800
1:8

1.061
12.482
1:11

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalon, * Angka sementara

Perkembangan ketersediaan guru menurut kecamatan

dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.28
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong

No

Kecamatan

1
2
3
4
5
6
7

Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau

8
9
10

Jumla
h
Guru
215
126
265
79
256
413
391

SD/MI
Jumla
h
Murid
2.227
811
2.887
749
2.195
4.392
5.894

266
149
96

2.555
1.182
1.028

Rasi
o
1:10
1:6
1:10
1:9
1:8
1:10
1:15

Jumla
h
Guru
83
44
121
32
87
177
172

1:9
1:7
1:10

70
57
46

SMP/MTs
Jumlah Rasio
Murid
886
418
1.558
432
745
2.724
1.875

1:10
1:9
1:12
1:13
1:8
1:15
1:10

1.236
251
393

1:17
1:4
1:8

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-32

11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah

241
161
2.658

2.878
2.067
28.865

1:11
1:12

127
45
1.061

1.011
953
12.482

1:7
1:21

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

b. Pendidikan Menengah
1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan
menengah (16-18 tahun)yang masih menempuh pendidikan
menengah

dibagidengan

1.000

jumlah

pendudukusia

pendidikan menengah. Perkembangan APS di Kabupaten
Tabalong untuk jenjang pendidikanmenengahpada tahun
2014 mengalami peningkatan menjadi 93.09 dibandingkan
tahun 2013yaitu sebesar 81.67 untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.29
APS Pendidikan Menengah Tahun 2013-2014
No
1.
2.
3.

Tahun

Uraian
Jumlah murid usia 16-18
tahun
Jumlah penduduk usia 1618 tahun
APS SMA/SMK/MA

2013
9.690

2014
9.660

11.864

11.625

81.67

83.09

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong
* Angka sementara

Perkembangan APS sekolah menurut kecamatan dapat

dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 2.30
APS Pendidikan Menengah Kabupaten Tabalong
Menurut Kecamatan Tahun 2014
N
o

Kecamatan

Jumlah Murid
usia 16-18
tahun

Jumlah
Penduduk usia
16-18 tahun

APS

1
2
3
4
5
6
7

Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung

210
655
1.245
331
112
341
4.714

1.138
410
1.254
331
932
1.694
2.038

18.45
159.7
99.28
100
12.01
20.12
231.3

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-33

Pudak
8 Haruai
9 Bintang Ara
10 Upau
11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah

480
185
170
827
426
9.660

1.066
441
360
1.178
792
11.625

45.0
41.95
47.22
70.20
53.78

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

2) Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia
Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah
tingkat pendidikan menengah per 10.000 jumlah penduduk
usia pendidikan menengah. Rasio

ini mengindikasikan

kemampuan untuk menampung semua penduduk usia
pendidikan menengah. Di Kabupaten Tabalong pada tahun
2014 rasio ketersediaan sekolah di jenjang pendidikan
menengah
dibandingkan

mengalami
tahun

mengindikasikan

penurunan

2013

bahwa

menjadi

sebesar

jumlah

1:359.

murid

yang

1:352
Hal

ini

ditangani

berkurang di tahun 2014, secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.31
Rasio Ketersediaan Sekolah Tingkat Menengah
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.

Uraian
Jumlah
gedung
sekolah
SMA/SMK
Jumlah penduduk usia 16-18
tahun
Rasio

Tahun
2013
2014
33

33

11.864

11.625

1:359

1:352

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

Perkembangan

ketersediaan

sekolah

menurut

kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.32
Rasio Ketersediaan Sekolah Tingkat Menengah Tahun
2014
Menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong
No

Kecamatan

Jumlah gedung

Jumlah

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

Rasio
II-34

1

Banua Lawas

1

Penduduk
usia 16-18
tahun
1.138

2
3
4
5
6
7

Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
Haruai
Bintang Ara
Upau
Muara Uya
Jaro
Jumlah

2
3
1
2
3
8

410
1.254
331
932
1.694
2.038

1:113
8
1:205
1:418
1:331
1:466
1:564
1:254

4
1
2
3
3
33

1.066
441
360
1.178
792
11.625

1:266
1:441
1:180
1:392
1:264
1:352

sekolah
SMA/SMK/MA

8
9
10
11
12

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

3) Rasio Guru Terhadap Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat
pendidikan menengah per 1.000 jumlah murid pendidikan
menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga
pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal
murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Rasio
Guru Terhadap Murid di Kabupaten Tabalong untuk Tingkat
Pendidikan Menengah pada tahun 2014 masih tetap di
angka 1:12. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.33
Rasio Guru Terhadap Murid Tingkat Menengah Tahun
2013-2014
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.

Uraian
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio SMA/SMK/MA

Tahun
2013
788
9.690
1:12

2014
775
9.660
1:12

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

Perkembangan ketersediaan guru menurut kecamatan
dapat dijelaskan sebagai berikut.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-35

Tabel 2.34
Rasio Guru Terhadap Murid Tingkat Menengah Tahun
2014
Menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong
N
o
1
2
3
4
5
6
7

Kecamatan

Banua Lawas
Pugaan
Kelua
Muara Harus
Tanta
Tanjung
Murung
Pudak
8 Haruai
9 Bintang Ara
10 Upau
11 Muara Uya
12 Jaro
Jumlah

Jumlah
Guru
25
49
76
24
22
54
326

Jumlah
Murid
210
655
1.245
331
112
341
4.714

Rasio

45
30
23
66
35
775

480
185
170
827
426
9.660

1:10
1:6
1:7
1:12
1:12
1:12

1:8
1:13
1:16
1:13
1:5
1:6
1:14

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

2.1.3.2. Kesehatan
a. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per Satuan
Balita
Jumlah posyandu dan balita yang tercatat di Dinas
Kesehatan
mengalami

Kabupaten

Tabalong

peningkatan,

pada

untuk

tahun

jumlah

2014

posyandu

meningkatmenjadi 273 dibandingkan tahun 2013 sebesar
271 dan untuk jumlah balita sebesar22.561 dibandingkan
tahun 2013 sebesar 22.773 pada tahun 2014. Secara lebih
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.35
Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2013-2014
Kabupaten Tabalong
No
1.
2.
3.

Uraian
Jumlah Posyandu
Jumlah Balita
Rasio

Tahun
2013
271
22.773
1,19

2014
273
22.561
1,21

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2016

II-36

b.Rasio

Puskesmas,

Poliklinik

dan

Puskesmas

Pembantu (Pustu)
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu
(Pustu) di KabupatenTabalong pada tahun 2014 dan 2013
tidak banyak mengalami perubahan yaitu berkisar pada
angka 1:4.286 dengan penambahan pustu sebanyak 2 unit,
secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.36
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2014
No
1
2
3
4

Tahun
2013
2014
16
16
6
6
31
33
53
55
231.718
235.777
1:4372
1:4286

Uraian
Jumlah Puskesmas
Jumlah Poliklinik
Jumlah Pustu
Sub Jumlah
Jumlah Penduduk
Rasio

Sumber : Dinas Ke