Hubungan Efikasi Diri dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Ners dalam Proses Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas Keperawatan USU

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran di perguruan tinggi tidaklah sama dengan pembelajaran di
tingkat pendidikan dasar maupun di tingkat pendidikan menengah. Peserta didik
di perguruan tinggi adalah orang-orang dewasa dengan sebutan mahasiswa.
Mahasiswa biasanya berada pada usia dewasa muda dan baru saja meninggalkan
fase remaja. Perguruan tinggi merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah
atas yang diselenggarakan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi
maupun seni (Nurhidayah, 2011).
Perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berbentuk
akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas (Nurhidayah, 2011).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan
masyarakat akan kualitas lulusan, maka Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
berkembang pada awal tahun 2000. KBK merupakan suatu desain kurikulum yang
dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu. Kurikulum ini merupakan
perubahan dari kurikulum berbasis isi atau materi (Nurhidayah, 2011).
Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara sendiri menerapkan KBK
sejak tahun 2010. Metode pembelajaran yang diterapkan di Fakultas Keperawatan

Universtas Sumatera Utara meliputi metode ceramah, metode tutorial, praktikum,
dan skills lab. Kurikulum ini mengharuskan pembelajaran berfokus pada

1

Universitas Sumatera Utara

mahasiswa atau Student Centered Learning (SCL) bukan berfokus kepada dosen
atau Teacher Centered Learning (TCL). Mahasiswa dituntut untuk aktif, kreatif
dan inovatif, sedangkan dosen hanya berfungsi sebagai fasilitator selama
pembelajaran. Dengan berubahnya fokus pembelajaran tentu akan berpengaruh
pada adaptasi mahasiswa dalam pembelajaran serta pencapaian akademik ataupun
keberhasilan studi (Nurhidayah, 2011).
Berdasarkan hasil survey oleh Suparno (2001 dalam Alwilsol, 2009) yang
diadakan terhadap mahasiswa di Universitas Lampung serta di Universitas Negeri
Jakarta dan beberapa responden yang berasal dari berbagai universitas swasta di
Jakarta mengenai keberhasilan studi, kebanyakan mahasiswa menyatakan merasa
belum maksimal karena berbagai masalah yang dihadapi seperti masalah yang
berasal dari diri sendiri berupa kurang kemampuan secara intelektual, motivasi,
ketidakmampuan konsentrasi, ketidakmampuan mengatur waktu, kurang mampu

menguasai materi, kurang mampu melaksanakan variasi belajar, kurang mampu
memanfaatkan sumber belajar, serta masalah dari lingkungan. Dengan munculnya
masalah diatas tentu akan mempengaruhi pencapaian prestasi akademik
mahasiswa tersebut.
Prestasi akademik, proses belajar dan motivasi akademik dipengaruhi oleh
efikasi diri (Alwilsol, 2011). Menurut Bandura (1997) efikasi diri diartikan
sebagai keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan
tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu. Efikasi diri
yang tinggi akan mengarahkan seseorang pada prestasi yang lebih baik dalam

2

Universitas Sumatera Utara

berbagai bidang karena efikasi diri itu akan mengaktifkan perubahan psiokologi
yang mengurangi rasa sakit dan dapat mentolerir stress.
Dale Schunk (2004 dalam Alwilsol, 2011) telah menerapkan konsep efikasi
diri pada banyak aspek dari prestasi siswa. Dalam pandangannya, efikasi diri
mempengaruhi pilihan aktivitas siswa. Siswa dengan efikasi diri rendah pada
pembelajaran dapat menghindari banyak tugas belajar, khususnya yang

menantang. Sedangkan siswa dengan efikasi diri tinggi menghadapi tugas belajar
tersebut dengan keinginan besar. Siswa dengan efikasi diri tinggi lebih tekun
berusaha pada tugas belajar dibandingkan siswa dengan efikasi diri rendah.
Seseorang dengan efikasi diri yang tinggi percaya bahwa mereka mampu
melakukan sesuatu untuk mengubah kejadian-kejadian sekitarnya dan dalam
situasi yang sulit cenderung berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan yang
ada sedangkan seorang dengan efikasi diri yang rendah merasa tidak mampu
mengerjakan segala sesuatu yang ada disekitarnya dan dalam situasi yang sulit
cenderung mudah menyerah (Alwilsol, 2011).
Penelitian Warsito (2009) tentang hubungan antara self-efficacy dengan
penyesuaian akademik dan prestasi akademik pada mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya dengan 130 responden, menggunakan teknik cluster sampling,
memperoleh hasil bahwa self-efficacy memiliki hubungan yang positif dengan
penyesuaian akademik dan prestasi belajar. Efikasi diri tidak hanya dikaitkan
dengan prestasi belajar, tapi dapat juga dikaitkan dengan kepercayaan diri dan
kecemasan seperti yang diteliti oleh Gustiana (2013) terhadap mahasiswa jurusan
Bahasa Inggris semester I dengan teknik analisis data regresi ganda. Penelitian

3


Universitas Sumatera Utara

Gustiana (2013) memperoleh hasil bahwa terdapat kontribusi yang signifikan
antara efikasi diri terhadap kecemasan siswa sebesar 31%, kontribusi terhadap
kepercayaan diri, self-efficacy terhadap kecemasan mahasiswa sebesar 40,8%.
Lingkungan yang baru, metode pembelajaran yang jauh berbeda dengan
metode pembelajaran di tingkat dasar dan menengah, situasi perkuliahan dan ujian
pasti menjadi tantangan bagi mahasiswa, kemudian bagaimana akhirnya efikasi
diri yang dimiliki mempengaruhi mahasiswa dalam menghadapi setiap tantangan
yang ada dalam proses pembelajaran sampai pada pencapaian prestasi
akademiknya menjadi hal yang menarik umtuk diteliti. Berdasarkan uraian diatas,
peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Efikasi Diri dengan Prestasi
Belajar Mahasiswa Program Studi Ners dalam Proses Pembelajaran Kurikulum
Berbasis Kompetensi di Fakultas Keperawatan USU”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, maka permasalahan yang menjadi pokok
penelitian adalah “Apakah ada hubungan efikasi diri dengan prestasi belajar
mahasiswa program studi Ners dalam proses pembelajaran Kurikulum Berbasis
Kompetensi di Fakultas Keperawatan USU".
1.3 Pertanyaan Penelitian

1.3.1 Bagaimanakah efikasi diri mahasiswa program studi ners berdasarkan
semesternya dalam proses pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi
di Fakultas Keperawatan?

4

Universitas Sumatera Utara

1.3.2 Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa program studi ners dalam
proses pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas
Keperawatan?
1.3.3 Bagaimanakah hubungan efikasi diri dengan prestasi belajar mahasiswa
program studi ners dalam proses pembelajaran Kurikulum Berbasis
Kompetensi di Fakultas Keperawatan?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengindentifikasi hubungan efikasi diri dengan prestasi belajar
mahasiswa program studi ners dalam proses pembelajaran Kurikulum
Berbasis Kompetensi di Fakultas Keperawatan USU
1.4.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi efikasi diri mahasiswa program studi ners di
Fakultas Keperawatan USU berdasarkan semesternya.
b. Untuk mengidentifikasi prestasi belajar mahasiswa program studi ners
di Fakultas Keperawatan USU.
c. Untuk menguji hubungan efikasi diri dengan prestasi belajar
mahasiswa program studi ners dalam proses pembelajaran Kurikulum
Berbasis Kompetensi di Fakultas Keperawatan USU.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber dan bahan masukan bagi
pengembangan pendidikan keperawatan khususnya Fakultas Keperawatan

5

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara dalam meningkatkan prestasi mahasiswa melalui
efikasi diri.
1.5.2 Mahasiswa Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi

mengenai efikasi diri sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa.
1.5.3 Penelitian Keperawatan
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi baru bagi
penelitian dimasa yang akan datang tentang hubungan efikasi diri dengan
prestasi belajar yang dimiliki mahasiswa di perguruan tinggi khususnya ilmu
keperawatan.

6

Universitas Sumatera Utara