Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

17

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Anak yang sehat merupakan anak yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan mental yang normal, sesuai dengan umur mereka. Anak
yang sehat memiliki status gizi yang baik, sehingga anak memiliki tinggi badan
dan berat badan yang normal, tidak mengalami kegemukan dan kekurusan. Anak
yang memiliki status gizi yang baik selalu semangat untuk sekolah dan memiliki
pola makan yang seimbang dalam menu makanannya.
Pola makan seimbang bagi anak sekolah adalah terpenuhinya zat-zat gizi
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dari setiap makanan yang
dikonsumsinya dan sesuai dengan porsi setiap tingkatan umur pada anak sekolah.
Untuk anak sekolah dasar, kebutuhan zat gizi lebih banyak daripada anak sekolah
menengah pertama, tetapi meningkat lagi kebutuhannya pada anak sekolah
menengah atas. Hal ini disebabkan anak sekolah dasar sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan fisik serta memiliki aktivitas yang banyak karena
seringnya mereka bermain dengan teman sebaya.
Seperti yang diketahui bahwa pola makan seimbang pada anak sekolah

dasar jarang terpenuhi. Mereka cenderung hanya mengonsumsi makanan dengan
beberapa zat gizi dominan, seperti burger yang tinggi karbohidrat dan lemak yang
dapat menyebabkan kegemukan. Konsumsi karbohidrat dan lemak sangat tinggi
pada anak sekolah dasar, daripada konsumsi protein, vitamin dan mineral. Ada
yang hanya mengonsumsi jajanan, tidak mau makan dari sumber karbohidrat

Universitas Sumatera Utara

18

seperti nasi, jagung, ubi jalar, bihun, makaroni, mie, ketela, roti, kentang dan
padatnya aktivitas membuat anak lupa untuk makan atau malas makan karena
sudah terlalu banyak bermain.
Tingginya konsumsi karbohidrat dan lemak pada anak sekolah dasar dapat
menyebabkan masalah gizi yaitu kegemukan. Data terbaru dari Riskesdas 2013,
secara nasional prevalensi kurus (menurut IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun
adalah 11,2 persen, terdiri dari 4,0 persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus.
Prevalensi sangat kurus paling rendah di Bali (2,3%) dan paling tinggi di Nusa
Tenggara Timur (7,8%). Sebanyak 16 provinsi dengan prevalensi sangat kurus
diatas nasional, yaitu Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Banten, Jawa Tengah,
Kalimantan Selatan, Maluku, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Riau,
Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.Secara nasional masalah gemuk pada anak
umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen
dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah di Nusa
Tenggara Timur (8,7%) dan tertinggi di DKI Jakarta (30,1%). Sebanyak 15
provinsi dengan prevalensi sangat gemuk diatas nasional, yaitu Kalimantan
Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan Barat,
Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Bengkulu, Bangka Belitung,
Lampung dan DKI Jakarta.
Masalah-masalah gizi pada anak sekolah dasar tersebut melahirkan
beberapa program gizi dan pendidikan gizi yang dapat mencegah masalah tersebut
terjadi. Program gizi adalah suatu program yang dibuat oleh pemerintah dalam

Universitas Sumatera Utara

19

meningkatkan status gizi. Program gizi yang ada untuk anak sekolah dasar yaitu
adanya Pemberian Makanan Tambahan pada anak sekolah (PMT-AS) dan juga

pengawasan kantin sekolah. Pendidikan gizi yaitu suatu informasi mengenai gizi
yang dapat meningkatkan pengetahuan anak yang diharapkan dapat merubah
kebiasaan makan pada anak ke pola makan seimbang.
Pendidikan gizi pada anak sekolah harus diberikan dengan cara dan media
yang sesuai agar dapat menarik perhatian anak dan juga dapat memudahkan anak
dalam menerima informasi mengenai gizi. Anak sekolah dasar biasanya identik
dengan melihat sesuatu yang menarik perhatiannya dan hal-hal baru yang belum
pernah dilihatnya seperti permainan dan gambar-gambar animasi. Jadi, pendidikan
gizi yang tepat pada anak sekolah tidak harus formal, tetapi harus dapat menarik
audiovisualnya dan membuat anak ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan seperti
permainan yang dapat dimainkan dengan teman sebayanya.
Permainan edukatif terkait permasalahan kesehatan telah banyak
dikembangkan di negara maju. Menurut Hari P (2010) bahwa alat permainan
edukatif merupakan alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan
anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya dan berguna untuk perkembangan
aspek fisik, bahasa, kognitif dan sosial anak. Menurut Mahafi (2013) bahwa game
edukasi akan dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain melalui
lingkungan simulasi dan dapat menjadi bagian integral dari pembelajaran dan
pengembangan intelektual. Game edukatif juga akan dapat membantu anak dalam
mengembangkan akhlak, intelektual, motivasi, keahlian dan kecakapan.


Universitas Sumatera Utara

20

Maka dari itu, pada penelitian ini dibuatlah pendidikan gizi tentang pola
makan seimbang melalui desain yang dirancang yaitu permainan Monopoli Gizi
(Monogi) karena permainan dapat menarik perhatian visual anak, membuat anak
turut serta bermain dengan teman sebaya dan lebih mudah untuk dimengerti oleh
mereka informasi gizi yang disampaikan. Monogi adalah modifikasi dari
permainan Monopoli International yang dibuat sebagai media edukasi tentang
pola makan seimbang melalui kartu-kartu yang disediakan. Permainan
menyenangkan merupakan kunci terpenting dalam mendesain permainan anak.
Konsep ini merujuk pada konsep “Bermain Sambil Belajar”.
Permainan Monogi pada umumnya terdiri atas satu petak/papan permainan
yang berisi kotak-kotak yang harus dilewati oleh para pemain dengan
menggerakan bidak setelah sebelumnya memutar dadu terlebih dahulu. Permainan
Monogi tentang pola makan seimbang adalah salah satu permainan yang bertujuan
untuk menguasai petak-petak sumber zat gizi lengkap yang mencakup sumber zat
tenaga (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein) dan zat pengatur

(vitamin dan mineral) yang terdapat dalam papan permainan dan mengumpulkan
kartu-kartu sumber zat gizi legkap secepat mungkin.
Monogi terdiri dari papan kertas dengan 32 kotak yang sebagian besar
berisi gambar sumber-sumber zat gizi. Dalam permainan Monogi, anak-anak akan
memainkannya secara berkelompok dengan teman-temannya..
Penelitian khusus tentang pendidikan gizi melalui permainan Monogi,
belum ada sebelumnya, tetapi ada penelitian sebelumnya pada pengabdian

Universitas Sumatera Utara

21

masyarakat tentang Penerapan media berupa puzzle gizi seimbang dalam
penyuluhan gizi pada anak sekolah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Semarang (Mardiana, 2015) bahwa dari empat sekolah dasar yang dipilih dengan
total jumlah siswa sebanyak 101 siswa terjadi peningkatan pengetahuan, nilai
rata-rata pretest terhadap posttest meningkat sebesar 58%. Nilai rata-rata pretest
pengetahuan siswa sebesar 41 sedangkan nilai rata-rata posttest pengetahuan
siswa sebesar 71. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan siswa mengalami peningkatan sebesar 58% setelah dilakukan

penyuluhan dengan permainan puzzle.
Penelitian dilakukan di SDN 060902 Mangkubumi yang berada di kota
Medan. Peneliti memilih lokasi tersebut karena dari hasil survei pendahuluan
terhadap 15 anak sekolah dasar kelas IV dan V, didapat bahwa 6 anak tahu
tentang pola makan seimbang dan 9 anak tidak tahu tentang pola makan
seimbang. Pola makan seimbang dari 15 anak, ada 10 anak yang tidak memenuhi
pola makan seimbang dan 5 anak memenuhi pola makan seimbang yang
dilakukan food recall pada anak-anak tersebut. Dari 15 anak yang ditanyai tentang
lebih suka membawa bekal atau jajan di sekolah, diantaranya 11 anak suka jajan
di sekolah dan 4 anak suka membawa bekal. Peneliti melihat bahwa jajanan di
sekolah tidak memenuhi gizi seimbang, karena rendahnya vitamin dan mineral
dalam jajanan tersebut, hanya tinggi karbohidrat dan lemak seperti bakso bakar,
gorengan, snack, manisan buah jambu dengan pewarna yang cukup tinggi, dan
minuman-minuman yang tinggi pewarna dan pemanis buatan.

Universitas Sumatera Utara

22

Tidak hanya itu, peneliti juga melihat bahwa kantin tersebut menyediakan

minuman-minuman berenergi seperti Kukubima, Extra Joss dan lain sebagainya.
Saat ditanyakan kepada kepala sekolah SDN 060902 Mangkubumi tentang pernah
atau tidak dilakukan pendidikan gizi di sekolah tentang pola makan seimbang
melalui permainan Monogi beliau mengatakan belum pernah, akan tetapi dari
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara pada Juni 2015
pernah mengadakan Gerakan Minum Susu dan memberikan informasi gizi tentang
pentingnya minum susu untuk anak sekolah.
Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian di sekolah tersebut
dengan memberikan pendidikan gizi tentang pola makan seimbang melalui
permainan Monogi. Dari media yang digunakan dalam pendidikan gizi, peneliti
ingin melihat bagaimana pengetahuan dan sikap anak-anak sekolah tentang pola
makan seimbang, dalam hal zat-zat gizi seimbang bagi anak dan sumber-sumber
dari setiap zat gizi yang dibutuhkan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana pengaruh pendidikan gizi tentang pola makan seimbang melalui
permainan Monogi terhadap pengetahuan dan sikap siswa SDN 060902
Mangkubumi.


Universitas Sumatera Utara

23

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pendidikan gizi tentang pola makan seimbang
melalui permainan Monogi terhadap pengetahuan dan sikap siswa SDN 060902
Mangkubumi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.

Mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah permainan Monogi
tentang pola makan seimbang pada siswa SDN 060902 Mangkubumi.

2.

Mengetahui perbedaan sikap sebelum dan susudah permainan Monogi
tentang pola makan seimbang pada siswa SDN 060902 Mangkubumi.


1.4 Hipotesis
1.

Ho: Tidak ada perbedaan pengetahuan anak melalui pretest dan posttest
melalui permainan Monogi
H1: Ada perbedaan pengetahuan anak melalui pretest dan posttest melalui
permainan Monogi.

2.

Ho: Tidak ada perbedaan sikap anak melalui pretest dan posttest melalui
permainan Monogi.
H1: Ada perbedaan sikap anak melalui pretest dan posttest melalui permainan
Monogi.

Universitas Sumatera Utara

24

1.5 Manfaat Penelitian

1.

Bagi Departemen Kesehatan seperti Dinas Kesehatan, permainan Monogi
tentang pola makan seimbang dapat dijadikan sebagai program alternatif
intervensi untuk anak sekolah dasar dalam meningkatkan pengetahuan
tentang gizi.

2.

Bagi petugas kesehatan masyarakat khususnya di bidang gizi kesehatan
masyarakat dan organisasi yang bergerak di bidang kesehatan pada
umumnya, Monogi tentang pola makan seimbang dapat dijadikan sebagai
alternatif media untuk memudahkan penyampaian informasi gizi kepada anak
sekolah dasar.

3.

Bagi sekolah, permainan Monogi tentang pola makan seimbang dapat
dimasukkan


dalam

kegiatan

ekstrakurikuler

dalam

meningkatkan

pengetahuan gizi bagi anak sekolah dasar.
4.

Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat, permainan Monogi tentang pola makan
seimbang dapat dijadikan alternative media edukasi kepada anak sekolah
dasar baik untuk kegiatan pengabdian masyarakat seperti penyuluhan dan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL).

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Melalui Game Puzzle dan Gambar Animasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak SDN 067690 Kota Medan

19 141 81

Gambaran Pengetahuan dan Sikap ibu Tentang Gizi Seimbang dan Pola Makan Anak Autis di sdlbn 107708 Lubuk pakam tahun 2012

21 98 92

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

10 36 100

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 1 16

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 0 21

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 2 3

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Makan Seimbang - Pengaruh Pendidikan Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Melalui Game Puzzle dan Gambar Animasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak SDN 067690 Kota Medan

0 1 22

PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TENTANG POLA MAKAN SEIMBANG MELALUI GAME PUZZLE DAN GAMBAR ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK SDN 067690 KOTA MEDAN

0 0 16