Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016
77
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER
Pengaruh Permainan Monopoli Gizi (Monogi)
Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Siswa SD Mangkubumi Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota
Medan Tahun 2016
I.
Identitas
Nama
Umur
Kelas
Alamat :
II.
:
:
:
Pengetahuan Tentang Pola Makan Seimbang
Beri tanda silang (X) untuk jawaban yang kamu pilih!
3. Apakah adik tahu apa itu pola makan seimbang?
5. Ya
6. Tidak
Universitas Sumatera Utara
78
4. Menurut adik pola makan seimbang itu apa
a. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi semua zat gizi seperti
karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral
b. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi zat gizi seperti
karbohidrat, protein hewani dan protein nabati
c. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi zat gizi seperti
vitamin dan mineral
5. Zat gizi apa saja yang harus dipenuhi adik-adik yang dapat dikatakan
bahwa makanan yang adik makan termasuk pola makan seimbang
a. Karbohidrat, protein hewani dan nabati
b. Vitamin dan mineral
c. Karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral
6. Menurut adik makan makanan tanpa sayur dan buah atau makan burger
dan pizza sudah termasuk pola makan seimbang kah?
a. Ya
b. Tidak
7. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber karbohidrat
a. Nasi, ikan, buah
b. Nasi, roti, mi
c. Mi, daging, susu
8. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber protein hewani
a. Ikan, telur, daging
b. Ayam, telur, buah
c. Daging, tahu, sayur
9. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber protein nabati
a. Susu, sayur, buah
b. Tahu, tempe, kacang kedelai
c. Nasi, daging, susu
10. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber vitamin dan mineral
a. Sayur dan buah
b. Daging dan ikan
c. Susu dan telur
11. Berapa gelas perhari paling sedikit air putih yang harus adik konsumsi
setiap hari?
a. 2 liter
b. 1 liter
c. 0,5 liter
12. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber karbohidrat?
a. 2-3 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)
b. 3-8 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)
Universitas Sumatera Utara
79
c. 3-5 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)
13. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber protein hewani dan
nabati?
a. 2-3 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang)
b. 3-8 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang)
c. 3-5 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang)
14. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber vitamin dan mineral?
a. 2-3 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang)
b. 3-8 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang)
c. 3-5 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang)
III.
Sikap Tentang Pola Makan Seimbang
Pilihlah jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan
Sangat Tidak Setuju dengan cara menceklis/contreng pada kolom
yang telah disediakan.
Keterangan :
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
N
o
Pernyataan
S
S
TS
Universitas Sumatera Utara
80
1
2
3
4
5
6
7
Seseorang perlu mengkonsumsi
beragam
makanan
agar
tubuh
mendapatkan semua zat gizi yang
diperlukan
Seseorang tidak harus memakan
sayur setiap hari
Mengkonsumsi lemak yang
berlebihan
dapat
menyebabkan
gangguan kesehatan
Anak-anak tidak masalah jajan
sembarangan
Mie saja sudah cukup sebagai
pengganti makan siang
Tahu, tempe, kacang kedelai
termasuk protein nabati
Sayur dan buah bukanlah
sumber mineral dan vitamin
8
Anak
yang
gemuk
akan
mengalami gangguan pada kesehatan
9
Contoh dari sumber karbohidrat
adalah nasi, roti dan mie
1
0
Anak-anak harus makan dengan
pola makan seimbang
Terima Kasih
Lampiran 2. Peraturan Permainan Monogi
Peraturan permainan Monogi antara lain sebagai berikut :
10. Alat-Alat Permainan, antara lain:
g.
Sebuah papan permainan dengan petak-petak makanan sumber zat gizi, asuransi
kesehatan, rumah sakit dan sebagainya.
h.
2 biji batu dadu
i.
4 bidak pemain dengan warna yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
81
j.
1 set kartu Mr.Nutritionist (Kartu Sadar dan Mahir Gizi) yang berisi identifikasi
masing-masing zat gizi, peranan, dan contoh makanannya.
k.
1 set kartu Dana Umum dan Kesempatan
l.
Uang-uang permainan dalam berbagai nilai
11. Tahap Persiapan: papan pemainan diletakkan di atas meja atau lantai. Kartu Dana
Umum dan Kesempatan diletakkan terbalik di dalam petak yang telah tersedia. Tiap
pemain pada permulaan diberi 1 set kartu Mr.Nutritionist serta uang-uang Monogi.
12. Uang-uang: tiap pemain mula-mula diberi uang seharga Rp.50000,- dibagi dalam
nilai sbb. 1 lembar Rp.20000,- 2 lembar Rp.10000,- 1 lembar Rp.5000,- 1 lembar
Rp.2000,- 2 lembar Rp.1000.- dan sisanya diserahkan ke kantor kesehatan.
13. Permulaan: Pemain membuang dadu bergiliran, angka terbanyak bermain dahulu.
Permainan di mulai di petak start. Setelah itu biji-biji pemain dijalankan bergiliran
sesuai dengan angka dadu kepetak-petak searah jarum jam. Dimana biji-biji dadu
pemain terhenti,dengan cara melempar dadu maupun dengan paksaan kartu Dana
Umum atau kartu Kesempatan petak-petak sumber zat gizi dan lain-lain dapat
dibelinya sesuai harga yang sudah ditetapkan dan membayar denda/menggantinya
dengan sumber zat gizi yang sama jika petak makanan sumber zat gizi tersebut telah
dimiliki orang. Jika biji dadu terhenti dipetak asuransi kesehatan maka pemain harus
membayar asuransi kesehatan. Jika dadu terhenti di petak obesitas, kurus atau petak
“masuk rumah sakit”, maka pemain terpaksa harus masuk rumah sakit.
14. Petak-petak Dana Umum dan Kesempatan mengharuskan pemain untuk mengikuti
instruksi yang tertulis pada kartu tersebut. Hanya kartu keluar dari Rumah Sakit yang
dapat ditahan hingga terpakai atau dijual kepada pemain lain. Ingat, pemain hanya
boleh mengambil kartu yang teratas dan mengembalikannya ke posisi paling bawah
Universitas Sumatera Utara
82
setelah manaati petunjuk-petunjuk didalamnya. Adakalanya, pemain diharuskan
membayar dokter, Asuransi Kesehatan bahkan masuk Rumah Sakit.
15. Bonus: tiap pemain setelah melalui petak start diberi bonus pelayanan kesehatan
gratis senilai Rp.20000,- oleh Asuransi Kesehatan.
16. Pegawai kesehatan: setiap kelompok harus memilih pegawai kesehatan yang cakap
diantar pemain. Pegawai kesehatan turut bermain. Dalam hal ini, segala kekayaan
milik pribadi dan milik kantor/asuransi kesehatan harus dipisahkan.
17. Keluar rumah sakit : pemain yang masuk rumah sakit dapat melanjutkan permainan
jika lemparan dadu menujukkan angka yang sama atau membeli sehelai “kartu
keluar dari rumah sakit” dari pemain lain.
18. Tepat pada waktu yang ditentukan permainan diakhiri. Permainan Monogi dapat
berlangsung paling cepat 20 hingga 60 menit. Pemain yang memiliki makanan
sumber zat gizi paling banyakatau hampir memenuhi satu porsi makan seimbang
dengan sumber zat gizi lengkap dinyatakan sebagai pemenang (Monogist).
Universitas Sumatera Utara
83
Universitas Sumatera Utara
84
Gambar 2. Dadu dan bidak-bidak Monogi
Universitas Sumatera Utara
85
Gambar 3. Satu Set Kartu Mr.Nutritionist
Universitas Sumatera Utara
86
Gambar 4. Satu Set Kartu Dana Umum
Universitas Sumatera Utara
87
Universitas Sumatera Utara
88
Gambar 5. Satu Set Kartu Kesempatan
Universitas Sumatera Utara
89
Gambar 6. Uang-uang Monogi dalam berbagai nilai
Lampiran 4. Penjelasan Setelah Intervensi
Penjelasan yang diberikan setelah permainan Monogi berakhir antara lain
sebagai berikut :
1. Pola makan seimbang adalah kebiasaan makan yang memenuhi
kebutuhan semua zat gizi, seperti zat tenaga (karbohidrat dan
lemak), zat pembangun (protein), zat pengatur (vitamin dan
mineral) .
2. Anak usia sekolah membutuhkan asupan karbohidrat sekitar 3-8
porsi/hari, lemak sekitar 2-3 porsi/hari, protein 2-3 porsi sehari,
dan vitamin dan buah 3-5 porsi/hari serta air sebanyak 2 liter/8
gelas setiap hari (Devi, 2012)
3. Karbohidrat dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mie,
roti, biscuit, sedangkan lemak dan protein dapat diperoleh dari lauk
pauk seperti ikan, daging, ayam, telur, tempe, tahu dan kacangkangan. Dengan tercukupinya kebutuhan energy dan protein sesuai
kebutuhan dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan
pada anak.
4. Vitamin dan mineral dapat diperoleh dari sayuran, buah dan
kacang-kacangan. Dengan terpenuhinya zat gizi tersebut dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi,
mencegah kebutaan, dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, kacang-kacangana. Zat
besi dapat diperoleh dari ikan, ayam, daging, tempe, oncom,
sayuran hijau yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan
mencegah anemia.
5. Beberapa perilaku gizi yang salah pada anak sekolah (Devi, 2012)
antara lain :
Tidak mengonsumsi menu dengan gizi seimbang. Misalnya,
dalam piring hanya tersedia nasi dengan ikan goring saja
atau nasi dengan telur rebus saja. Berarti zat gizi yang
terpenuhi hanya dari karbohidrat, protein dan lemak, tidak
ada vitamin dan mineral yang didapat dari sayur atau buah.
Tidak sarapan pagi. Sarapan pagi sangat penting bagi anak
sekolah, karena hal tersebut dapat memenuhi energi mereka
untuk berkonsentrasi saat belajar, bermain bersama teman
Universitas Sumatera Utara
90
dan menggantikan energi yang hilang saat mereka bangun
di pagi harinya.
Jajan tidak sehat di sekolah.
Kurang mengkonsumsi buah daan sayur. Kurangnya
mengonsumsi sayur dan buah merupakan pola makan yang
salah, karena tidak memenuhi menu gizi seimbang dan
berakibat pada kesehatan anak sekolah. Anak sekolah bisa
saja mengalami kekurangan vitamin A, vitamin C, besi,
kalsium dan seng yang berakibat pada pertumbuhan fisik
dan kecerdasan anak serta prestasi anak di sekolah.
Mengkonsumsi Fast Food dan Junk Food
Mengkonsumsi makanan beresiko
Universitas Sumatera Utara
91
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Peneliti memberikan penjelasan mengenai instruksi pada
kuesioner pre-test
Universitas Sumatera Utara
92
Gambar 2. Volunteer penelitian memberikan orientasi, pengarahan serta ice
breaking sebelum memulai intervensi
Gambar 3. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Universitas Sumatera Utara
93
Gambar 4. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Gambar 5. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Universitas Sumatera Utara
94
Gambar 6. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Universitas Sumatera Utara
95
Gambar 7. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Gambar 8. Siswa mengisi kuesioner post-test
Lampiran 7. Output Analisa Data SPSS
Jenis Kelamin Responden
Freq
uency
V
alid
Lakilaki
Perem
puan
Total
Per
cent
23
12
35
Valid
Percent
65,
7
34,
3
100
,0
Cumulati
ve Percent
65,7
65,7
34,3
100,0
100,0
Umur Responden
Universitas Sumatera Utara
96
Freq
Per
uency
V
9
alid
1
0
1
1
1
2
T
otal
Valid
cent
Percent
28,
10
6
42,
15
9
22,
8
9
2
5,7
100
35
Cumulati
ve Percent
28,6
28,6
42,9
71,4
22,9
94,3
5,7
100,0
100,0
,0
Pengetahuan sebelum intervensi kategorik
Freq
uency
V
alid
se
Per
cent
dang
ku
7
14,
5
rang
To
35
tal
Percent
85,
30
Valid
3
100
,0
Cumulati
ve Percent
85,7
85,7
14,3
100,0
100,0
Pengetahuan sesudah intervensi kategorik
Freq
uency
V
alid
ba
ik
se
dang
To
tal
Per
cent
22
13
35
Valid
Percent
62,
9
37,
1
100
,0
Cumulati
ve Percent
62,9
62,9
37,1
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
97
Paired Samples Statistics
Mea
Std.
n
P
air 1
Pengetahuan
sebelum
intervensi
Pengetahuan
sesudah
intervensi
N
Std. Error
Deviation
Mean
5,97
35
1,581
,267
9,74
35
1,268
,214
Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Confidence Interval of
St
M
ean
St
d.
d. Error
Deviation
Mean
the Difference
Lo
Si
Up
wer
d g. (2-
per
t
f
tailed)
Pengetahu
air 1 an
sebelum
intervensi
-
Pengetahuan
3,771
2,
,34
-
-
045
6
4,474
3,069
10,91
1
sesudah
3
4
intervensi
Sikap sebelum intervensi kategorik
Frequ
ency
V
baik
alid
tidak
baik
Total
Perc
ent
Valid
Cumulativ
Percent
e Percent
23
65,7
65,7
65,7
12
34,3
34,3
100,0
35
100,
0
100,0
Universitas Sumatera Utara
,0
00
98
Sikap sesudah intervensi kategorik
Frequ
Perc
ency
V
ent
baik
alid
Valid
Percent
e Percent
33
94,3
94,3
94,3
2
5,7
5,7
100,0
tidak
baik
Total
Cumulativ
100,
35
100,0
0
Paired Samples Statistics
Mea
Std.
n
P
air 1
Sikap
sebelum
N
26,4
intervensi
3
Sikap
sesudah
30,8
intervensi
3
Std. Error
Deviation
Mean
35
4,461
,754
35
3,846
,650
Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Confidence Interval of
St
M
ean
St
d.
d. Error
Deviation
Mean
the Difference
Lo
wer
Si
Up
d g. (2-
per
t
f
tailed)
Sikap
air 1 sebelum
intervensi - Sikap
sesudah
4,400
6,
1,0
-
-
064
25
6,483
2,317
4,292
3
4
intervensi
Universitas Sumatera Utara
,0
00
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER
Pengaruh Permainan Monopoli Gizi (Monogi)
Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Siswa SD Mangkubumi Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota
Medan Tahun 2016
I.
Identitas
Nama
Umur
Kelas
Alamat :
II.
:
:
:
Pengetahuan Tentang Pola Makan Seimbang
Beri tanda silang (X) untuk jawaban yang kamu pilih!
3. Apakah adik tahu apa itu pola makan seimbang?
5. Ya
6. Tidak
Universitas Sumatera Utara
78
4. Menurut adik pola makan seimbang itu apa
a. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi semua zat gizi seperti
karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral
b. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi zat gizi seperti
karbohidrat, protein hewani dan protein nabati
c. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi zat gizi seperti
vitamin dan mineral
5. Zat gizi apa saja yang harus dipenuhi adik-adik yang dapat dikatakan
bahwa makanan yang adik makan termasuk pola makan seimbang
a. Karbohidrat, protein hewani dan nabati
b. Vitamin dan mineral
c. Karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral
6. Menurut adik makan makanan tanpa sayur dan buah atau makan burger
dan pizza sudah termasuk pola makan seimbang kah?
a. Ya
b. Tidak
7. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber karbohidrat
a. Nasi, ikan, buah
b. Nasi, roti, mi
c. Mi, daging, susu
8. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber protein hewani
a. Ikan, telur, daging
b. Ayam, telur, buah
c. Daging, tahu, sayur
9. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber protein nabati
a. Susu, sayur, buah
b. Tahu, tempe, kacang kedelai
c. Nasi, daging, susu
10. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber vitamin dan mineral
a. Sayur dan buah
b. Daging dan ikan
c. Susu dan telur
11. Berapa gelas perhari paling sedikit air putih yang harus adik konsumsi
setiap hari?
a. 2 liter
b. 1 liter
c. 0,5 liter
12. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber karbohidrat?
a. 2-3 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)
b. 3-8 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)
Universitas Sumatera Utara
79
c. 3-5 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)
13. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber protein hewani dan
nabati?
a. 2-3 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang)
b. 3-8 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang)
c. 3-5 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang)
14. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber vitamin dan mineral?
a. 2-3 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang)
b. 3-8 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang)
c. 3-5 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang)
III.
Sikap Tentang Pola Makan Seimbang
Pilihlah jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan
Sangat Tidak Setuju dengan cara menceklis/contreng pada kolom
yang telah disediakan.
Keterangan :
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
N
o
Pernyataan
S
S
TS
Universitas Sumatera Utara
80
1
2
3
4
5
6
7
Seseorang perlu mengkonsumsi
beragam
makanan
agar
tubuh
mendapatkan semua zat gizi yang
diperlukan
Seseorang tidak harus memakan
sayur setiap hari
Mengkonsumsi lemak yang
berlebihan
dapat
menyebabkan
gangguan kesehatan
Anak-anak tidak masalah jajan
sembarangan
Mie saja sudah cukup sebagai
pengganti makan siang
Tahu, tempe, kacang kedelai
termasuk protein nabati
Sayur dan buah bukanlah
sumber mineral dan vitamin
8
Anak
yang
gemuk
akan
mengalami gangguan pada kesehatan
9
Contoh dari sumber karbohidrat
adalah nasi, roti dan mie
1
0
Anak-anak harus makan dengan
pola makan seimbang
Terima Kasih
Lampiran 2. Peraturan Permainan Monogi
Peraturan permainan Monogi antara lain sebagai berikut :
10. Alat-Alat Permainan, antara lain:
g.
Sebuah papan permainan dengan petak-petak makanan sumber zat gizi, asuransi
kesehatan, rumah sakit dan sebagainya.
h.
2 biji batu dadu
i.
4 bidak pemain dengan warna yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
81
j.
1 set kartu Mr.Nutritionist (Kartu Sadar dan Mahir Gizi) yang berisi identifikasi
masing-masing zat gizi, peranan, dan contoh makanannya.
k.
1 set kartu Dana Umum dan Kesempatan
l.
Uang-uang permainan dalam berbagai nilai
11. Tahap Persiapan: papan pemainan diletakkan di atas meja atau lantai. Kartu Dana
Umum dan Kesempatan diletakkan terbalik di dalam petak yang telah tersedia. Tiap
pemain pada permulaan diberi 1 set kartu Mr.Nutritionist serta uang-uang Monogi.
12. Uang-uang: tiap pemain mula-mula diberi uang seharga Rp.50000,- dibagi dalam
nilai sbb. 1 lembar Rp.20000,- 2 lembar Rp.10000,- 1 lembar Rp.5000,- 1 lembar
Rp.2000,- 2 lembar Rp.1000.- dan sisanya diserahkan ke kantor kesehatan.
13. Permulaan: Pemain membuang dadu bergiliran, angka terbanyak bermain dahulu.
Permainan di mulai di petak start. Setelah itu biji-biji pemain dijalankan bergiliran
sesuai dengan angka dadu kepetak-petak searah jarum jam. Dimana biji-biji dadu
pemain terhenti,dengan cara melempar dadu maupun dengan paksaan kartu Dana
Umum atau kartu Kesempatan petak-petak sumber zat gizi dan lain-lain dapat
dibelinya sesuai harga yang sudah ditetapkan dan membayar denda/menggantinya
dengan sumber zat gizi yang sama jika petak makanan sumber zat gizi tersebut telah
dimiliki orang. Jika biji dadu terhenti dipetak asuransi kesehatan maka pemain harus
membayar asuransi kesehatan. Jika dadu terhenti di petak obesitas, kurus atau petak
“masuk rumah sakit”, maka pemain terpaksa harus masuk rumah sakit.
14. Petak-petak Dana Umum dan Kesempatan mengharuskan pemain untuk mengikuti
instruksi yang tertulis pada kartu tersebut. Hanya kartu keluar dari Rumah Sakit yang
dapat ditahan hingga terpakai atau dijual kepada pemain lain. Ingat, pemain hanya
boleh mengambil kartu yang teratas dan mengembalikannya ke posisi paling bawah
Universitas Sumatera Utara
82
setelah manaati petunjuk-petunjuk didalamnya. Adakalanya, pemain diharuskan
membayar dokter, Asuransi Kesehatan bahkan masuk Rumah Sakit.
15. Bonus: tiap pemain setelah melalui petak start diberi bonus pelayanan kesehatan
gratis senilai Rp.20000,- oleh Asuransi Kesehatan.
16. Pegawai kesehatan: setiap kelompok harus memilih pegawai kesehatan yang cakap
diantar pemain. Pegawai kesehatan turut bermain. Dalam hal ini, segala kekayaan
milik pribadi dan milik kantor/asuransi kesehatan harus dipisahkan.
17. Keluar rumah sakit : pemain yang masuk rumah sakit dapat melanjutkan permainan
jika lemparan dadu menujukkan angka yang sama atau membeli sehelai “kartu
keluar dari rumah sakit” dari pemain lain.
18. Tepat pada waktu yang ditentukan permainan diakhiri. Permainan Monogi dapat
berlangsung paling cepat 20 hingga 60 menit. Pemain yang memiliki makanan
sumber zat gizi paling banyakatau hampir memenuhi satu porsi makan seimbang
dengan sumber zat gizi lengkap dinyatakan sebagai pemenang (Monogist).
Universitas Sumatera Utara
83
Universitas Sumatera Utara
84
Gambar 2. Dadu dan bidak-bidak Monogi
Universitas Sumatera Utara
85
Gambar 3. Satu Set Kartu Mr.Nutritionist
Universitas Sumatera Utara
86
Gambar 4. Satu Set Kartu Dana Umum
Universitas Sumatera Utara
87
Universitas Sumatera Utara
88
Gambar 5. Satu Set Kartu Kesempatan
Universitas Sumatera Utara
89
Gambar 6. Uang-uang Monogi dalam berbagai nilai
Lampiran 4. Penjelasan Setelah Intervensi
Penjelasan yang diberikan setelah permainan Monogi berakhir antara lain
sebagai berikut :
1. Pola makan seimbang adalah kebiasaan makan yang memenuhi
kebutuhan semua zat gizi, seperti zat tenaga (karbohidrat dan
lemak), zat pembangun (protein), zat pengatur (vitamin dan
mineral) .
2. Anak usia sekolah membutuhkan asupan karbohidrat sekitar 3-8
porsi/hari, lemak sekitar 2-3 porsi/hari, protein 2-3 porsi sehari,
dan vitamin dan buah 3-5 porsi/hari serta air sebanyak 2 liter/8
gelas setiap hari (Devi, 2012)
3. Karbohidrat dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mie,
roti, biscuit, sedangkan lemak dan protein dapat diperoleh dari lauk
pauk seperti ikan, daging, ayam, telur, tempe, tahu dan kacangkangan. Dengan tercukupinya kebutuhan energy dan protein sesuai
kebutuhan dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan
pada anak.
4. Vitamin dan mineral dapat diperoleh dari sayuran, buah dan
kacang-kacangan. Dengan terpenuhinya zat gizi tersebut dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi,
mencegah kebutaan, dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, kacang-kacangana. Zat
besi dapat diperoleh dari ikan, ayam, daging, tempe, oncom,
sayuran hijau yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan
mencegah anemia.
5. Beberapa perilaku gizi yang salah pada anak sekolah (Devi, 2012)
antara lain :
Tidak mengonsumsi menu dengan gizi seimbang. Misalnya,
dalam piring hanya tersedia nasi dengan ikan goring saja
atau nasi dengan telur rebus saja. Berarti zat gizi yang
terpenuhi hanya dari karbohidrat, protein dan lemak, tidak
ada vitamin dan mineral yang didapat dari sayur atau buah.
Tidak sarapan pagi. Sarapan pagi sangat penting bagi anak
sekolah, karena hal tersebut dapat memenuhi energi mereka
untuk berkonsentrasi saat belajar, bermain bersama teman
Universitas Sumatera Utara
90
dan menggantikan energi yang hilang saat mereka bangun
di pagi harinya.
Jajan tidak sehat di sekolah.
Kurang mengkonsumsi buah daan sayur. Kurangnya
mengonsumsi sayur dan buah merupakan pola makan yang
salah, karena tidak memenuhi menu gizi seimbang dan
berakibat pada kesehatan anak sekolah. Anak sekolah bisa
saja mengalami kekurangan vitamin A, vitamin C, besi,
kalsium dan seng yang berakibat pada pertumbuhan fisik
dan kecerdasan anak serta prestasi anak di sekolah.
Mengkonsumsi Fast Food dan Junk Food
Mengkonsumsi makanan beresiko
Universitas Sumatera Utara
91
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Peneliti memberikan penjelasan mengenai instruksi pada
kuesioner pre-test
Universitas Sumatera Utara
92
Gambar 2. Volunteer penelitian memberikan orientasi, pengarahan serta ice
breaking sebelum memulai intervensi
Gambar 3. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Universitas Sumatera Utara
93
Gambar 4. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Gambar 5. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Universitas Sumatera Utara
94
Gambar 6. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Universitas Sumatera Utara
95
Gambar 7. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap
kelompok
Gambar 8. Siswa mengisi kuesioner post-test
Lampiran 7. Output Analisa Data SPSS
Jenis Kelamin Responden
Freq
uency
V
alid
Lakilaki
Perem
puan
Total
Per
cent
23
12
35
Valid
Percent
65,
7
34,
3
100
,0
Cumulati
ve Percent
65,7
65,7
34,3
100,0
100,0
Umur Responden
Universitas Sumatera Utara
96
Freq
Per
uency
V
9
alid
1
0
1
1
1
2
T
otal
Valid
cent
Percent
28,
10
6
42,
15
9
22,
8
9
2
5,7
100
35
Cumulati
ve Percent
28,6
28,6
42,9
71,4
22,9
94,3
5,7
100,0
100,0
,0
Pengetahuan sebelum intervensi kategorik
Freq
uency
V
alid
se
Per
cent
dang
ku
7
14,
5
rang
To
35
tal
Percent
85,
30
Valid
3
100
,0
Cumulati
ve Percent
85,7
85,7
14,3
100,0
100,0
Pengetahuan sesudah intervensi kategorik
Freq
uency
V
alid
ba
ik
se
dang
To
tal
Per
cent
22
13
35
Valid
Percent
62,
9
37,
1
100
,0
Cumulati
ve Percent
62,9
62,9
37,1
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
97
Paired Samples Statistics
Mea
Std.
n
P
air 1
Pengetahuan
sebelum
intervensi
Pengetahuan
sesudah
intervensi
N
Std. Error
Deviation
Mean
5,97
35
1,581
,267
9,74
35
1,268
,214
Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Confidence Interval of
St
M
ean
St
d.
d. Error
Deviation
Mean
the Difference
Lo
Si
Up
wer
d g. (2-
per
t
f
tailed)
Pengetahu
air 1 an
sebelum
intervensi
-
Pengetahuan
3,771
2,
,34
-
-
045
6
4,474
3,069
10,91
1
sesudah
3
4
intervensi
Sikap sebelum intervensi kategorik
Frequ
ency
V
baik
alid
tidak
baik
Total
Perc
ent
Valid
Cumulativ
Percent
e Percent
23
65,7
65,7
65,7
12
34,3
34,3
100,0
35
100,
0
100,0
Universitas Sumatera Utara
,0
00
98
Sikap sesudah intervensi kategorik
Frequ
Perc
ency
V
ent
baik
alid
Valid
Percent
e Percent
33
94,3
94,3
94,3
2
5,7
5,7
100,0
tidak
baik
Total
Cumulativ
100,
35
100,0
0
Paired Samples Statistics
Mea
Std.
n
P
air 1
Sikap
sebelum
N
26,4
intervensi
3
Sikap
sesudah
30,8
intervensi
3
Std. Error
Deviation
Mean
35
4,461
,754
35
3,846
,650
Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Confidence Interval of
St
M
ean
St
d.
d. Error
Deviation
Mean
the Difference
Lo
wer
Si
Up
d g. (2-
per
t
f
tailed)
Sikap
air 1 sebelum
intervensi - Sikap
sesudah
4,400
6,
1,0
-
-
064
25
6,483
2,317
4,292
3
4
intervensi
Universitas Sumatera Utara
,0
00