Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sokhai untuk Menyelesaikan Masalah Rumah Tangga di Pulau Pantar T2 752016007 BAB V

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagian akhir dari tesis ini, penulis akan memberikan kesimpulan yang
merupakan jawaban dari rumusan masalah yakni sebagai berikut:
1. Asal usul dan pemaknaan dari sokhai untuk masyarakat di desa bouweli
adalah sokhai digunakan sebagai tarian perdamaian yang memiliki nilai
magis untuk tetap dipertahankan untuk mendamaikan kedua belah pihak
yang berkonflik. Bentuk serta gerakan-gerakan yang ada dalam tarian
sokhai memiliki makna untuk tetap saling berpegang tangan dan bersamasama tetap menjaga ikatan persaudaraan dan kesatuan dalam desa bouweli
ini.
2. Proses pelaksanaan sokhai ada lantunan pantun-pantun yang diberikan
sebagai petuah-petuah yang diberikan kepada kedua pasangan yang akan
menikah. Makna petuah-petuah yang diberikan agar dalam proses
persiapan menuju pernikahan dan membangun rumah tangganya kedua
pasangan tetap menjaga ikatan pernikahan walaupun ada konflik yang
terjadi tetap dijaga ikatan pernikahan tersebut.
3. Proses melakukan tarian sokhai juga akan ada peran dari tetua adat yang
akan memimpin jalannya tarian tersebut, dalam prosesnya akan
disampaikan pantun-pantun sebagai wejangan untuk kedua pasangan yang

112

akan menikah dan membina rumah tangganya. Saat menyampaikan
wejangan-wejangan tetua adat sudah menempatkan dirinya sebagai
konselor yang berfungsi untuk membimbing serta menuntun kedua
pasangan ini lewat wejangan-wejangan dalam bahasa adat.
4. Masyarakat berpegang pada landasan filosofis yaitu Tarimiti Tominuku
yang merupakan satu landasan filosofis yang digunakan untuk dapat
menyeimbangkan dan mengatur kestabilan dalam masyarakat pantar
khususnya yang ada di desa bouweli sehingga lewat landasan filosofis ini
dapat meredakan setiap konflik-konflik yang terjadi dalam hal ini
berkaitan dengan proses-proses adat yang ada di desa ini.
5. Sokhai menjadi satu pendekatan dalam konseling pernikahan dan menjadi
pendekatan untuk penyelesaian konflik didalam masyarakat desa Bouweli
yang diupayakan dan dilakukan sebagai cara menjadi pelopor perdamaian.

B. Saran
Kesimpulan

diatas maka penulis ingin memberikan saran-saran yang


digunakan sebagai kontribusi bagi kelangsungan hidup masyarakat pantar
khususnya di desa bouweli terutama bagi para tetua adat, aparatur desa, tokohtokoh agama serta pemerintah kabupaten yakni:
Tetua adat :
1. Adanya peran penting dari para tetua adat yang ada di desa Bouweli
agar memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat untuk

113

dapat meredakan setiap konflik adat yang terjadi dengan berpegang
pada landasan filosofis dalam tarian sokhai tersebut.
2. Dalam proses penyelesaian konflik dan penentuan belis (mas kawin)
perempuan juga harus diberikan peran yang penting sehingga
perempuan bukan hanya sebagai pendengar dalam forum adat tetapi
dapat memberikan kontribusi yang sekiranya dapat membantu
penyelesaian konflik dalam forum adat tersebut.

Pemerintah Desa:
3. Perlu adanya pelestarian budaya untuk dapat mempertahankan tradisitradisi lokal yang masih ada di desa ini salah satunya pelestarian tarian
sokhai ini dengan adanya kerja sama dari masyarakat serta pemerintah

desa serta pemerintah yang ada di Kabupten kota.
4. Adanya sosialisasi kembali pendekatan-pendekatan yang ada kepada
masyarakat desa ini agar kemudian dapat digunakan sebagai upaya
berdamai yang dapat digunakan di desa tempat penelitian ini.

Gereja :
5. Gereja juga sekiranya dapat belajar dari proses upaya damai yang
dikembangkan oleh masyarakat desa terkait dengan penyelesaian
setiap konflik dengan tradisi lokal yang masih dijaga kearifan lokalnya
hingga sekarang ini.

114

Pemerintah Kabupaten:
6. Perlu adanya penelitian yang berkelanjutan lagi dari tesis ini guna
untuk kelestarian budaya dari tarian sokhai ini.
7. Pemerintah Kabupaten juga sekiranya dapat mengembangkan tarian
sokhai sebagai salah satu tarian perdamaian yang dapat digunakan di
daerah kabupaten untuk dapat menyelesaikan setiap konflik-konflik
yang terjadi ditengah-tengah masyarakat sekarang ini.

8. Sokhai juga dapat dapat dijadikan warisan budaya yag baik untuk
generasi- generasi yang ada dalam konteks masyarakat Alor-Pantar
dalam hal ini berkaitan dengan simbol perdamaian untuk dapat
dilakukan dalam setiap kegiatan-kegiatan yang ada di daerah
Kabupaten Alor dan Pulau Pantar.

115